Sekretarisku, Wanita Bayaranku

Sekretarisku, Wanita Bayaranku

By:  Cahaya Malam Gelap  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
13 ratings
100Chapters
7.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sekretaris Bertubuh Kecil VS Taipan Berlidah Tajam Ikut aku. Aku akan memberikan semua yang kamu inginkan. Saat berada di jalan buntu, Florence menjual dirinya kepada seorang pria asing. Setelah malam itu, pria tersebut malah terpesona pada Florence. Dia kemudian mengikat Florence di sisinya dengan sebuah perjanjian. Ketika Florence perlahan terbuai, dia melihat pria itu berhubungan dengan wanita lain. Pak Alaric, perjanjiannya sudah sampai batas waktu. Sampai jumpa. Dengan hati dingin, Florence meninggalkan seuntai kertas, lalu pergi. Semua orang mengira dia bermain tarik ulur, demikian pula pria tersebut. Namun, Florence benar-benar menghilang tanpa jejak. Hingga beberapa tahun kemudian baru ketahuan bahwa Florence telah menikah dengan orang lain. Dengan mata memerah, pria itu mengejarnya hingga ke tempat reservasi, kemudian berkata, "Istriku, pulanglah bersamaku." ... Setelahnya, Alaric sang taipan berpidato di sebuah sekolah. Dia ditanya berapa besar investasi dengan tingkat pengembalian tertinggi yang pernah dia lakukan. Alaric mengusap cincin nikah yang ada di tangan kanannya sambil tersenyum dan menjawab, "Empat puluh juta. Balasannya adalah istriku."

View More
Sekretarisku, Wanita Bayaranku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Dewi Ratih
sangat bagusss
2024-09-13 16:16:04
0
user avatar
Edwina Chandra
kira2 tamat sampai ep brp?
2024-09-08 22:46:35
0
user avatar
Amy Amy
keren banget ceritanya ......
2024-09-07 12:34:52
1
user avatar
Norhaslinda Razali
please update more chapter dear author.. really good story..
2024-09-07 10:59:22
0
user avatar
An GoeCie
ini author nya knpa ya..kok udh lama bgt gak update lagi. semoga author sehat sllu,dan semngat lagi buat lanjutin tulisannya ini. krna sgtu disygkn sekali apabila novel sebagus ini harus berhenti dtgh jln.
2024-09-02 08:38:03
2
user avatar
Anes Haziarus
Interesting story
2024-08-21 22:32:25
0
user avatar
Hana Maliqa
lanjut thor
2024-08-10 08:46:56
0
user avatar
Femme Rhie
next chapter please .. .
2024-08-04 20:46:26
0
default avatar
nuraenirise
kapan uo lanjutanya nih? penasaran
2024-07-21 20:17:28
0
default avatar
farzillaipg
gud...cpt continue the story
2024-07-17 10:52:37
0
user avatar
Miladia
ditunggu bab berikutnya..
2024-07-16 01:05:25
0
user avatar
An Goeci
ceritanya sgt bagus thor..tapi knpa brhnti Smpai di bab 50...kpn up nya LG Thor? buruan dong,penasaran dgn kelanjutannya. semoga mbak Thor sehat sllu agar bisa mlnjutkan tulisan ini lagi. smngat Thor...
2024-07-15 23:41:01
0
user avatar
Christy Wong
cerita yg sgt menarik..hrp tdk betele2 ..cuma koin nya sgt mhl
2024-07-15 14:53:10
0
100 Chapters

Bab 1

Hujan pertama pada bulan September menyiram jendela ruang pribadi yang ada di kelab.Florence Mitchell ditindih di atas sofa dalam kamar, kedua tangannya dicekal. Dia diklaim dengan ganas.Pria itu bergerak dengan kasar. Setelah mengalami rasa sakit dan terlena di awal, sekarang Florence hanya merasa linu.Tubuh Florence seolah bukan milik dirinya sendiri.Uh ... ja ... jangan ....Permohonan terbata itu keluar dari bibir Florence.Akan tetapi, berhentinya hal seperti ini tidak bisa ditentukan oleh Florence.Pria itu seakan tidak mendengar kata-kata Florence.Tenaga ganasnya sama sekali tidak berkurang.Dia sama sekali tidak berniat untuk berhenti. Api dalam tubuhnya membara. Florence dibawa ke puncak, lalu dijatuhkan dari ketinggian itu.Bip ... bip ....Dering ponsel merusak suasana ambigu tersebut.Pria itu kehilangan minatnya karena diganggu. Gerakannya mendadak berhenti.Matikan.Florence tidak sanggup menyinggung pria ini.Florence mengulurkan tangan untuk mengambil ponselnya, te
Read more

Bab 2

Florence berjalan keluar dari kelab, lalu dia mengambil ponsel untuk menelepon seseorang.Suara dingin "Florence, apakah uangnya sudah terkumpul?"Sudah, Bu Silvia. Sekarang aku akan mentransfernya.Bagus sekali. Nada Silvia langsung menjadi lebih bersahabat. "Dengan adanya uang ini, Phoebe bisa segera dibebaskan. Tapi kamu juga harus mencari biaya pengobatan untuknya. Aku nggak ingin memaksamu, tapi aku benar-benar terpaksa. Kamu nggak boleh bersikap cuek."Florence mengatupkan bibirnya sebelum berkata, "Aku tahu. Aku akan memikirkan cara untuk mengumpulkan uang."Dua bulan lalu, Grup Etta yang terkenal jatuh bangkrut. Belasan anggota Keluarga Etta masuk penjara.Tiga hari lalu, Nyonya Etta atau lebih dikenal sebagai Silvia Lacy, meminta Florence untuk memberikannya dua ratus juta. Karena Silvia akan membebaskan anak perempuannya yang mengidap penyakit jantung dari penjara.Florence tidak dapat menolak sebab dia adalah siswa miskin yang menerima bantuan dari Keluarga Etta. Pemakaman i
Read more

Bab 3

Semuanya terheran-heran.Akan tetapi, tidak ada yang berani membantah ucapan Alaric. Beberapa orang itu segera keluar, menyisakan mereka berdua di kantor.Alaric membaca dokumen tanpa menggubris Florence.Dia tidak berbicara, tetapi auranya yang mengintimidasi tersebar ke sekitar.Florence tidak tahu apa maksud Alaric. Dia melihat wajah tampan pria itu dan ragu sejenak sebelum mengambil inisiatif untuk berkata, "Pak Alaric, mari kita anggap apa yang terjadi di Kelab Aurora tadi malam nggak pernah terjadi. Saya nggak akan memberi tahu orang lain."Florence berpikir bahwa sebagai seorang CEO, Alaric pasti sangat menjaga harga dirinya. Tidak baik bila dia ketahuan memesan layanan khusus. Alaric menahannya pasti karena hal ini.Sebenarnya Florence lebih tidak ingin orang lain mengetahui kejadian tadi malam. Seandainya dia tahu bahwa Alaric adalah atasan barunya, Florence tidak akan masuk ke dalam kamar pria tersebut biarpun dia sangat membutuhkan uang.Sejujurnya Florence telah melebih-leb
Read more

Bab 4

Tak jauh dari pantri, pintu lift terbuka. Tiga pria muda nan tampan pun melangkah keluar.Alaric yang melangkah keluar dulu dari lift. Anthony yang berjalan di belakangnya sedang mengatakan sesuatu. Karena tiba-tiba mendengar keributan dari arah pantri, Alaric pun menghentikan langkahnya, kemudian menoleh ke arah suara dengan alis bertaut.Kak Al, sepertinya karyawanmu sedang syuting film aksi, canda Anthony yang tahu ada perkelahian.Jordan yang tahu bahwa Alaric menyukai ketenangan pun segera berkata, "Saya akan segera menanganinya, Pak Alaric."Alaric tidak perlu turun tangan untuk masalah sesepele ini. Tanpa mengatakan apa pun, Alaric menarik pandangannya kembali tanpa ekspresi. Lalu dia melangkah ke kantor CEO.Jordan mengernyit sembari bertanya kepada karyawan yang ada di samping, "Apa yang terjadi?"Bu Anna dan Bu Florence dari Departemen Sekretariat berkelahi, Pak Jordan.Ketika kata "Bu Florence" masuk ke dalam telinga Alaric, langkah pria tersebut pun sontak berhenti. Dia men
Read more

Bab 5

Florence sama sekali tidak tahu bahwa dirinya sedang diintai.Anthony memegang dagunya sembari berdecak kagum di depan jendela. "Gadis itu terlihat lemah, nggak disangka dia begitu jago berkelahi. Kak Al, ternyata dia itu sekretarismu. Kebetulan sekali.""Memang sangat kebetulan," sahut Alaric tanpa ekspresi.Anthony menyadari makna tersirat dalam kata-kata Alaric. Dia itu cerdas sehingga dia langsung terpikir akan sesuatu. Ekspresinya menjadi serius. "Kak Al, apakah kamu curiga kalau dia itu orang yang ditempatkan di sekitarmu?"Malam itu Alaric diberi obat perangsang, Florence membantunya, kemudian berubah menjadi sekretaris di perusahaannya. Mereka tidak percaya yang namanya "kebetulan".Terlebih lagi, Florence dicari oleh orang tersebut.Bila Florence benar-benar diatur oleh seseorang untuk berada di sekitar Alaric, maka hal ini tak lepas dari orang itu."Kak Al, apakah kamu sudah mencari tahu tentang latar belakangnya?" tanya Anthony dengan cepat."Untuk sementara nggak menemukan
Read more

Bab 6

Florence menahan rasa sakitnya, bertopang pada dinding sambil bergeser menuju lift.Kakinya kesakitan sehingga kecepatannya saat ini tak ubahnya seperti siput.Waktu makan malam sudah lewat. Florence sangat lapar. Florence mengeluarkan ponselnya untuk menelepon sahabat guna bertanya apakah hari ini dia pulang dan malam makan apa."Kamu lambat sekali."Tiba-tiba, suara tak sabar seorang pria terdengar dari atas kepala Florence.Florence yang mendengar suara Alaric pun refleks mendongak. Terlihat Alaric yang berperawakan tinggi berdiri di depannya, tatapannya agak muram. Dia menatap Florence dengan alis bertaut."???"Bukankah dia sudah pergi?"Aku menekan lift menunggumu selama lima menit, alhasil kamu berjalan kurang dari sepuluh meter. Lama sekali."Alaric melontarkan kalimatnya dengan ekspresi dingin.Ternyata Alaric tidak pergi, melainkan membantu Florence menekan lift.Bohong bila Florence tidak terkejut. Sebelum dia bereaksi, tubuhnya tiba-tiba digendong.Badannya mendadak melayan
Read more

Bab 7

Panggilan telepon dari istri Alaric.Raut Florence membeku.Dia segera mengambil kantong plastik berisi obat, membuka pintu mobil lalu keluar. Kakinya tak sengaja membentur pintu mobil."Ah!"Rasa sakit membuat Florence meringis.Setelah bersuara, Florence pun tersadar. Dia refleks menutup bibirnya sambil menatap Alaric dengan panik.Gawat!Istri Alaric pasti mendengar suaranya tadi."Suamiku, apakah kamu sedang bersama wanita?" Benar saja, detik berikutnya, suara serius wanita itu terdengar di dalam mobil.Sekarang makin sulit untuk meluruskannya.Florence menatap Alaric dengan ekspresi minta maaf, keluar dari mobil, kemudian pergi.Florence tertatih-tatih dan hampir jatuh, lalu dia berdiri dengan panik. Dia berdiri diam di tempat untuk menahan rasa sakitnya sebelum melangkah lagi.Cahaya redup menyinari sosok langsingnya. Pinggangnya begitu tipis membuat orang memiliki keinginan untuk memeluknya."Suamiku, kenapa kamu diam saja? Kamu sedang bersama wanita mana?"Sosok Florence menghi
Read more

Bab 8

Florence hanya bertugas meracik koktail, pekerjaannya mudah. Terkadang dia bisa mendapatkan tip, gajinya juga tinggi, jadi pemasukan bulanannya cukup banyak.Setelah meracik segelas koktail untuk pelanggan, Florence meletakkan alat raciknya, kemudian izin kepada rekan kerjanya untuk pergi ke toilet.Saat melewati koridor, dia tiba-tiba dipeluk dari belakang.Florence terkejut. Menoleh, dia pun melihat pria paruh baya botak yang memeluk dirinya. Ekspresinya sontak berubah. Dia meronta sekuat tenaga."Pak David, lepaskan aku!""Hehe .... Flo Sayang, aku sangat merindukanmu. Tubuhmu wangi sekali. Biar aku peluk sebentar ...." Napas David yang bau alkohol menerpa Florence.David adalah pelanggan tetap kelab ini. Dia sudah kepala lima dan mendambakan kecantikan Florence. Dia beberapa kali mengatakan akan menjadikan Florence sebagai simpanannya. Sebelumnya Florence selalu menghindari David. Tak disangka hari ini mereka berpapasan.Florence hanya merasa jijik, tetapi dia tidak berani menyingg
Read more

Bab 9

Sekujur tubuh Florence gemetar. Dia baru menyadari bahwa dirinya masih memeluk lengan Alaric. Lantas, dia segera melepaskan tangannya."Maaf, Pak Alaric. Saya bukan sengaja masuk ke sini." Florence menunduk sambil berkata dengan suara kecil, "Maaf sudah mengganggu Bapak. Saya akan pergi sekarang."Usai berbicara, Florence berdiri lalu hendak pergi.Ketika Florence perlu memanfaatkannya, dia menyanjung Alaric dengan suara manja, menjadikannya sebagai tameng.Selesai memanfaatkannya, Florence tampak meminta maaf dengan sopan, kemudian ingin pergi begitu saja.Apakah Alaric sudah terlalu baik?Alaric memicingkan matanya, lalu dia berkata dengan nada dingin, "Bukankah kamu datang untuk menemaniku?"Florence menghentikan langkahnya. Apa maksud pria itu?Alaric menatap mata Florence yang bersih dan jernih itu. "Kamu menjual diri lagi?"Karena ruang privat itu sangat hening, suara Alaric terdengar sangat jelas.Mulut pria ini sungguh beracun. Florence merasa agak canggung. "Bukan. Saya sedang
Read more

Bab 10

Alaric menghisap rokok dengan kuat, kemudian jemarinya mencengkeram wajah Florence. Tubuhnya mencondong ke depan.Semua itu dilakukan kurang dari tiga detik. Florence masih belum bereaksi ketika dia dikurung dalam pelukan Alaric.Samar-samar bau asap rokok mengelilinginya. Wajah tampan Alaric berjarak kurang satu sentimeter lebih dari bibirnya.Florence mematung. Dia tertegun beberapa detik sebelum meronta. "Pak Alaric, apa yang akan kamu lakukan?"Salah satu tangan Alaric mengunci kedua pergelangan tangan Florence di belakang tubuhnya sehingga Florence tidak bisa bergerak. Selain itu, makin Florence meronta hanya membuat tubuhnya makin menempel di dada Alaric. Hal itu justru seperti semacam undangan tanpa suara.Dada putih Florence bergoyang. Alaric memicingkan mata, kemudian mendaratkan bibirnya di leher Florence.Florence membelalakkan matanya.Alaric sedang menggigitnya.Tidak bisa dikatakan menggigit karena tidak sakit.Gigi Alaric menggigit pelan daging pada leher Florence, membe
Read more
DMCA.com Protection Status