CINTA yang TERSAKITI

CINTA yang TERSAKITI

last updateLast Updated : 2025-01-08
By:  Sigma RainCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
72Chapters
955views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Raffael terbangun dari tidurnya di sebuah kamar hotel bersama dengan wanita, yang bukan tunangannya. Ia tidak dapat mengingat sama sekali apa yang telah dilakukannya bersama dengan wanita, yang bernama Marsya tersebut, yang juga merupakan sahabat dari tunangannya. Marsya menuntut Raffael untuk menikahinya, ia tidak peduli sekalipun Raffael tidak mencintainya. Namun, Raffael bersikeras menolak untuk menikahi Marsya, ia memberikan uang dalam jumlah besar, agar Marsya menggugurkan kandungannya. Natasya dibuat bingung dan khawatir, karena Raffael tunangannya secara tiba-tiba saja tidak membalas pesan dan mengangkat telepon darinya. Di tengah kebingungannya ia mendapatkan panggilan darurat untuk pulang ke Indonesia oleh Papinya. Tiba di Indonesia berbagai kenyataan pahit harus diterima Natasya. Keluarganya bangkrut dan mereka terpaksa harus hidup sederhana. Di saat Natasya hendak mencari pekerjaan di perusahaan Raffael, tunangannya. Ia justru menerima kabar, kalau pria itu akan menikah dengan sahabatnya. Akankah Natasya datang ke pernikahan Raffael? Bagaimana kisah perjalanan hidup Natasya, setelah harus hidup menjadi orang susah dan ditinggal pria yang dicintai menikah dengan sahabatnya?

View More

Chapter 1

BAB 1 TERBANGUN

Raffael terbangun dari tidurnya, dengan kepala yang berdenyut nyeri, karena pusing. Disibaknya selimut yang membungkus badannya. Sontak saja mata Raffael membelalak. “Mengapa saya tidur tanpa pakaian?”

Ia merasakan kasur di sebelahnya bergerak, Raffael pun menoleh dan ia menjadi terkejut melihat, kalau di sampingnya ada seorang wanita dilihat dari rambutnya yang panjang menutupi punggungnya.

Wanita itu membalikkan badan, karena ia merasa diamati. “Raffa! Mengapa kita berada di tempat tidur yang sama?”

Tidak mempedulikan ketelanjangannya Ray mencari celana pendek miliknya yang tergeletak di lantai, kemudian dengan cepat ia memakainya.

Selesai memakai celana pendeknya Raffael membalikkan badan. Ditatapnya Marsya, sahabat tunangannya yang berada di tempat tidur yang sama dengannya.

“Sekarang saya ingat, kalau kau yang memberikan minuman kepadaku. Pasti kau sudah menaruh sesuatu kepadaku, sehingga saya menjadi mabuk dan berakhir dengan tidur di sini bersamamu!” tuduh Raffael emosi.

Marsya melilitkan selimut untuk menutupi tubuhnya, kemudian ia turun dari ranjang. Ia berjalan mendekati Raffael satu tangannya terangkat memberikan tamparan ke wajah tampan pria yang menjadi tunangan sahabatnya.

“Kau menuduhku menjebakmu, agar tidur bersamaku dan mengkhianati sahabatku sendiri! Apakah kau pikir saya akan setega itu, dengan menyakiti hati sahabatku sendiri?” hardik Marsya.

Raffael mengusap pipinya yang terasa sakit, karena ditampar oleh Marsya. ‘Sial! Sakit juga pukulan dari wanita ini,’ batin Raffael.

Marsya menatap Raffael dengan galak. sambil berkacak pinggang. Wajahnya merah, karena marah dan dadanya bergerak naik turun dengan cepat.

Ia, kemudian duduk di atas ranjang, sambil menutup wajah dengan kedua tangan. Isak tangis terdengar dari bibirnya.

“Bagaimana, kalau saya hamil? Saya takut dengan kedua orang tuaku yang pasti akan marah besar. Begitu juga dengan Natasya, saya malu juga merasa bersalah kepadanya. Ini semua, karena kamu yang mabuk dan menarikku ke kamar ini!” lirih Marsya.

Raffael mengacak rambutnya dengan kedua tangan. Ia berjalan menuju jendela kamar hotel dan memandang ke arah jalanan. Tatapan Raffael jatuh ke jari manisnya yang melingkar cincin pertunangannya dengan Natsya.

Ia tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Marsya, karena dirinya sendiri dipenuhi dengan perasaan bersalah kepada wanita yang dicintainya. Namun, begitu Marsya menyebut kata hamil ia langsung membalikkan badan menghadap ke arah wanita itu.

“Saya tidak merasa sama sekali telah tidur denganmu! Kalaupun kau hamil, kau bisa menggugurkannya, karena kita berdua sama-sama tidak menginginkan bayi yang bahkan kehadirannya belum kita ketahui,” ucap Raffael dengan tidak berperasaan.

Marsya menurunkan tangan yang menutup wajah. Ditatapnya Raffael, dengan wajah yang dipenuhi linangan air mata. “Kau brengsek! Bagaimana bisa kau berkata seperti itu?”

Raffael membalikkan badan melihat Marsya, ia merasa kasihan dan menyesal, karena sudah membuat Marsya bersedih, serta membuatnya berada dalam masalah.

Suasana di dalam kamar hotel itu terasa hening tidak ada yang membuka percakapan. Raffael sibuk dengan pikirannya, yang coba untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi tadi malam.

Ia hanya mengingat, kalau dirinya datang ke hotel ini untuk menemani Marya menghadiri pernikahan salah temannya. Pada awalnya ia menolak, tetapi Marsya menangis dan terus membujuknya, karena ia merasa malu datang sendiri.

Dengan terpaksa ia pun menuruti permintaan Marsya. Mereka berdua datang ke pesta ini. ia duduk dan minum anggur, yang disodorkan Marysa ke tangannya. Setelah itu, ia tidak mengingat apapun lagi.

Suara benda terjatuh dengan keras membuyarkan Raffael dari lamunannya. Ia berlari ke arah suara yang berasal dari kamar mandi.

“Sial! Apa yang kau lakukan, Marsya? Kenapa kau mencelakai dirimu sendiri?” umpat Raffael.

Ia meraih tangan Marsya yang coba memungut pecahan cermin dari wastafel. Digenggamnya tangan wanita itu dengan kasar. Dengan gigi yang bergemeretak menahan amarah, diangkatnya Marsya, lalu ia bopong keluar kamar mandi.

Marsya memukul punggung Raffael dengan kepalan tangannya. “Mengapa tidak kau biarkan saja saya meninggal dunia? Saya tidak mau membuat orang tuaku menjadi bersedih dan malu, karena putrinya hamil tanpa seorang suami.”

Ray bergeming ia terus berjalan menuju ranjang, kemudian dibaringkannya dengan kasar Marsya di atas ranjang tersebut.

“Saya akan menikahimu, kalau kau terbukti hamil! Secepatnya kabari saya, kalau kau benar hamil dan jangan lakukan hal bodoh lagi, dengan mencoba mengakhiri hidupmu!” tegas Raffael.

Raffael memberikan tatapan tajam kepada Marsya, dengan ekspresi wajah dingin. Setelahnya, Raffael berjalan untuk memunguti sisa pakaian yang berceceran di lantai, lalu memakainya.

Dikeluarkannya dompet dari dalam saku jas dan diambilnya beberapa lembar uang berwarna merah, kemudian ia letakkan di dekat kepala Marsya berbaring.

“Pakai uang itu untuk ongkos taksi dan kamu bisa menghubungi di nomor ponselku atau datang langsung ke kantorku.” Raffael membalikkan badan meninggalkan Marsya yang masih terisak.

“Raf! Kamu tega meninggalkan saya sendirian di sini! Tolong tunggu, saya,” panggil Marsya.

Raffael tidak menghiraukan panggilan dari Marsya. Ia terus berjalan keluar dari kamar hotel dengan langkah kakinya yang panjang. Ia terlihat gagah dan percaya diri menuju lift. Masuk lift ditekannya angka satu menuju lobi.

Sesampainya di lobi Raffael berjalan menuju meja resepsionis untuk melakukan check out. Setelah selesai Raffael berjalan menuju basement di mana mobilnya terparkir.

Begitu sudah berada dalam mobilnya Raffael tidak langsung menjalankan mobil, Ia duduk diam, sambil melamun. Diputar-putarnya cincin tunangan yang tertulis inisial nama tunangannya.

Raffael menyandarkan punggung pada sandaran mobil ditariknya napas dalam-dalam. ‘Sayang, maafkan saya sudah mengkhianati cinta kita.’ Raffael mencium cincinnya, sebelum ia lepas dan simpan di dalam dashboard mobil.

Ditariknya napas dalam-dalam, lalu ia hembuskan dengan kasar. Dijalankannya mobil meninggalkan parkiran hotel. Ia sadar, kalau dirinya sudah bersikap kasar kepada Marsya dengan meninggalkan wanita itu sendirian di hotel.

Ia hanya perlu waktu sendiri untuk menyesali kesalahan yang telah dibuatnya. Ia sudah mengkhianati janji suci cintanya dengan Natasya, padahal mereka berdua sudah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya.

‘Ini semua, karena Marsya! Awas saja, kalau sampai diriku menemukan bukti dirinya dengan sengaja membuatku mabuk. Wanita itu akan membayar mahal atas apa yang dilakukannya,’ gumam Raffael.

Raffel di usianya yang menginjak 30 tahun merupakan seorang CEO dari Raffa’s Company yang bergerak di bidang property. Dan ia termasuk pengusaha muda yang sukses membangun Kerajaan bisnisnya.

Sementara itu, Marsya memandangi kepergian Raffael dengan tatapan sedih, Pria itu tidak mengajak serta dirinya keluar dari hotel.

Begitu pintu kamar di tutup Raffael dengan kasar, sehingga membuat Marsya terlonjak terkejut. Marsya mengusap air matanya dengan kasar, kemudian tangannya mengusap perutnya yang masih rata.

‘Ca, maafkan saya, karena sudah mengkhianati persahabatan kita, tetapi anakku memerlukan seorang Bapak dan Raffael lah orang yang tepat. Saya mencintainya juga, Ca! Kamu pasti bisa mendapatkan pria yang lebih baik dari Raffael.’ batin Marsya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
72 Chapters
BAB 1 TERBANGUN
Raffael terbangun dari tidurnya, dengan kepala yang berdenyut nyeri, karena pusing. Disibaknya selimut yang membungkus badannya. Sontak saja mata Raffael membelalak. “Mengapa saya tidur tanpa pakaian?”Ia merasakan kasur di sebelahnya bergerak, Raffael pun menoleh dan ia menjadi terkejut melihat, kalau di sampingnya ada seorang wanita dilihat dari rambutnya yang panjang menutupi punggungnya.Wanita itu membalikkan badan, karena ia merasa diamati. “Raffa! Mengapa kita berada di tempat tidur yang sama?”Tidak mempedulikan ketelanjangannya Ray mencari celana pendek miliknya yang tergeletak di lantai, kemudian dengan cepat ia memakainya.Selesai memakai celana pendeknya Raffael membalikkan badan. Ditatapnya Marsya, sahabat tunangannya yang berada di tempat tidur yang sama dengannya.“Sekarang saya ingat, kalau kau yang memberikan minuman kepadaku. Pasti kau sudah menaruh sesuatu kepadaku, sehingga saya menjadi mabuk dan berakhir dengan tidur di sini bersamamu!” tuduh Raffael emosi.Marsya
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more
BAB 2 SANDIWARA MARSYA
Marsya bangun dari atas tempat tidur, dipungutinya pakaian yang berserakan di lantai, kemudian ia pakai. ‘Saya harus bisa meyakinkan Raffa, kalau bayi yang sedang kukandung adalah anaknya. Hidupku akan menjadi nyaman, dengan menikahi Raffa,’ gumam Marsya.Marsya wanita muda yang baru berusia 22 tahun berasal dari keluarga sederhana. Ia beruntung mendapatkan sahabat sebaik Natsya yang tidak memandang harta dalam berteman. Namun, jauh di dalam hati Marsya merasa iri, karena kekayaan dan kekasih yang dimiliki oleh sahabatnya, Natasya.Selesai berpakaian Marsya mengeluarkan tempat bedak dari dalam tas. Dibubuhkannya bedak tipis di wajah cantiknya, kemudian ia menggunakan lipstick berwarna merah di bibirnya.Dengan langkah anggun gaya berjalan yang ditiru Marsya dari Natasya. Ia pun keluar dari kamar hotel tersebut menuju bagian depan hotel.Sesampainya di depan sudah ada taksi online menunggunya. Marsya langsung masuk dan duduk dengan nyaman. ‘Satu minggu lagi, diriku akan melakukan tes d
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more
BAB 3 BINGUNG
“Ibu! Mengapa Ibu tidak mengetuk pintu dahulu, sebelum masuk?” Tanya Raffael dengan nada gusar.Wanita yang dipanggil Ibu oleh Raffael berjalan menuju meja kerja putranya. Ia terlihat terkejut, ketika melihat siapa wanita yang mengaku hamil kepada Raffael. “Bukankah kamu sahabat dari tunangan putraku?” Tanyanya kepada Marsya, dengan kening dikerutkan.Marsya menelan ludah dengan sukar, karena mendadak tenggorokannya terasa kering. Ia tidak mengharapkan akan bertemu dengan Ibu dari Raffael.“Iya, saya memang sahabat dari Natasya,” sahut Marsya.Ibu Raffael mengambil catatan kehamilan yang ada di atas meja. Ia, kemudian melihat ke arah Raffael dan Marsya secara bergantian. Dengan suara yang tegas ia meminta kepada Raffael untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Raffael memejamkan mata, ia tidak suka, kalau Ibunya ikut campur dalam urusan pribadinya. “Saya tidak sengaja tidur dengan Marsya dan sekarang ia hamil.” Raffael bangun dari duduknya, lalu berjalan menuju jendela kaca di r
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more
BAB 4 LAMARAN DADAKAN
Raffael terdiam, ia sama sekali melupakan tentang orang tua Natasya. Dan pertanyaan dari Ayahnya membuat ia tertegun. “Saya belum memikirkannya.”Ayah Raffael menarik napas mendengar jawaban dari putranya itu. “Kau harus memberitahukannya, mereka berhak untuk mengetahui hal itu.”Setelah mengatakan hal itu Ayah Raffael keluar dari ruang kerja putranya. Ia membiarkan Raffael merenungkan apa yang dikatakan olehnya tadi.Begitu pintu sudah di tutup dan Raffael kembali sendiri di ruangannya. Ia duduk dengan punggung bersandar pada sandaran kursi, sambil memejamkan mata.Niatnya untuk makan siang sudah terlupakan, karena perutnya tidak lagi merasa lapar, setelah kunjungan dari Ayahnya.Dirinya tidak mungkin mengatakan rencana pernikahannya, melalui telepon kepada orang tua Natasya, tetapi ia juga tidak tega mengatakan hal itu kepada orang tua Natasya.‘Biarkan mereka mengetahuinya, melalui orang lain dan membenci diriku, karena saya tidak dapat melakukannya langsung,’ gumam Raffael.Raffae
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more
BAB 5 MASALAH
Raffael melirik Ibunya sekilas. “Ibu sudah memaksakan pernikahan ini kepadaku. Ibu dan siapapun juga tidak ada yang bisa mengatur perasaanku! Selamanya saya hanya akan mencintai Natasya!”Terdengar suara dengusan dari kursi bagian depan, di mana Ayahnya sedang duduk di samping sopir. “Mencintai, tetapi selingkuh! Sungguh konsep yang membingungkan,” timpal Ayah Raffael.Raffael mengepalkan kedua tangan, bibirnya mengetat menahan marah, tetapi ia tidak melampiaskan amarahnya saat ini, karena ia menghargai Ibunya.Setelah beberapa menit dalam perjalanan mobil yang ditumpangi Raffael pun berhenti di depan rumah Marsya. Terlihat sudah ada beberapa mobil dan kendaraan yang terparkir di depan rumah tersebut.Raffael dan kedua orang tuanya turun dari mobil. Dirinya yang tidak memperhatikan hal lain, tidak mengetahui, kalau di belakang mobil mereka juga ada mobil dari beberapa orang saudara dekat orang tuanya, dengan membawa beberapa bingkisan.“Ibu memang hebat! Bisa menyiapkan semua ini dala
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more
BAB 6 BERBOHONG
Sontak saja kedua pegawai yang sedang menggosip itu membalikan badan melihat kepada Marsya. Dan mereka dapat mengenalinya, karena Raffael pernah beberapa kali membawa Natasya datang ke kantor itu. “Memangnya, Ibu tidak mendapatkan undangan?” Tanya salah seorang dari pegawai itu dengan senyum mengejek di bibirnya.Mereka mengamati wajah Natasya yang terlihat pucat, tetapi keduanya tidak peduli. Ada rasa senang di hati pegawai itu berhasil membuat wanita yang selama ini mereka irikan. Keduanya memang diam-diam juga mennyukai Raffael.Natasya menelan ludah dengan sukar tenggorokannya mendadak terasa kering. Dibasahinya bibir sebelum menjawab pertanyaa dari pegawai wanita yang dulu menghormatinya. Namun, sekarang mereka memandang remeh dirinya.“Saya hanya ingin mengetahui tempat resepsi itu diadakan kalau kalian tidak bersedia mengatakannya saya bisa bisa bertanya kepada orang lain.” Natasya membalikan badan, ia tidak akan berlama-lama berhadapan dengan kedua wanita yang sudah berlaku ti
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more
PERNIKAHAN RAFFAEL dan MARSYA
dikatakan oleh Natasya bertolak belakang dengan penjelasannya tadi siang. “Sayang, bukannya tadi siang kamu sudah bertemu dengan Raffa?”Natasya melihat ke arah maminya dengan tatapan sendu. Ia memberikan senyum terpaksa kepada wanita yang telah melahirkannya itu. “Aku tidak memberitahukan kedatanganku malam ini kepadanya. Untuk memberikan kejutan spesial.”Walaupun merasa bingung dengan jawaban yang diberikan Natasya, ia tidak mau memperpanjang lagi menuntut penjelasan. Akan ada waktunya Natasya bercerita.Setelah berpamitan Natasya berjalan keluar rumah dan masuk taksi yang telah menunggunya. Setelah duduk ia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan keras. Ia menggenggam kedua tangan di atas pangkuan sambil memejamkan mata.‘Aku harus kuat dan siap menghadapi mereka berdua,’ tekad Natasya dalam hati.Tak berselang lama taksi yang ditumpanginya berhenti di depan sebuah hotel berbintang yang Natasya kenali sebagai salah satu hotel milik Raffael.Setelah membayar ongkos ta
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more
BAB 8 KESEDIHAN NATASYA
Marsya yang berdiri di samping Raffael menjadi cemburu dan marah. Ia menganggap Raffael dan Natasya mengabaikan kehadirannya. Ia melingkarkan lengan dengan sikap posesif pada perut Raffael. “Sayang! Kalian berdua menarik perhatian tamu undangan yang hadir.”Ia mengalihkan tatapan ke arah Natasya dengan sorot kebencian dan bibir yang dipoles merah menyala itu memerikan senyum mengejek.“Kami sudah menikah, Ca! Jangan kau rebut suamiku pergilah sebelum kau diusir keluar oleh petugas keamanan yang hanya akan membuatmu menjadi malu saja,” desis Marsya.Natasya mengusap air matanya dengan punggung tangan, ia membalas tatapan mata sahabatnya itu dengan tenang. Tidak ada sorot kebencian di matanya, walaupun ia sudah disakiti.“Sepertinya karena kau menikah hasil merebut, maka kau menjadi takut hal yang sama akan terjadi padamu. Ambillah, Raffa untukmu karena ia bukan lelaki yang tepat untukku. Kalian pasangan yang serasi sama-sama pengkhianat,” ucap Natasya.Tangan Marsya terangkat hendak me
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more
BAB 9 PERNIKAHAN yang KACAU dan KEMATIAN
“Mam,Bangunlah!” panggil papi Anastasya berulang kali. Namun, istrinya tidak juga bergerak.Dengan ketenangan yang hampir habis karena mengkhawatirikan keadaan wanita yang dicintainya. Papi Natasya mengambil ponsel dari atas meja lalu dihubunginya nomor darurat meminra segera dikirimkan ambulans.Diletakannya kembali ponsel di atas meja ia kemudian berlutut kembali di samping istrinya. Diciumnya pipi wanita yang telah menemaninya selama bertahun-tahun itu. “Bangun, Mam! Kamu harus tetap hidup menemani dan menguatkan Ica melalui cobaan dalam hidupnya.” Bisik Papi Natasya.Tidak ada tanda-tanda pergerakan dari wanita itu, ia tetap terlihat tenang dalam tidurnya. Papi Natasya memeluk tubuh kaku istrinya dengan air mata yang turun membasahi wajahnya.Sayup-sayup terdengar suara sirene ambulans mendekat kemudian berhenti tepat di depan rumah. Papi Natasya beranjak dari tempatnya. Dibukakannya pintu untuk petugas medis yang datang lalu ia persilakan masuk.“Tolong, selamatkan nyawa istri sa
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more
BAB 1O PERTENGKARAN di MALAM PERTAMA
Raffael tertegun mendengar penuturan Marsya, ia masih belum percaya kalau bayi yang dikandung wanita itu adalah anaknya. “Kalau janin yang kau kandung memang anakku, aku akan memikirkannya lagi tentang sikapku kepadamu.”Raffael mengalihkan pandangannya kembali ke depan, tetapi ia tidak memasang wajah sedingin tadi. Dirinya ingin cepat-cepat keluar dari tempat ini dan sendiri.Rasa lega menghinggapi dada Raffael ketika pada akhirnya pesta itu berakhir juga dengan satu demi satu tamu undangan meninggalkan tempat. Ia berjalan cepat keluar dari ballroom meninggalkan Marsya jauh tertinggal di belakangnya.Dikeluarkannya kunci dalam bentuk kartu untuk membuka honeymoon suite. Ia masuk kamar dan langsung melepas jas yang dipakainya untuk ia lemparkan begitu saja ke lantai. Dibukanya kulkas mini lalu ia ambil bir kaleng.Ditenggaknya isi dari bir kaleng itu sampai tandas setelahnya ia lemparkan ke dinding kamar. Hal itu ia lakukan untuk melampiaskan kemarahan dan kecewanya.Terdengar suara p
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status