Salah Ranjang

Salah Ranjang

last updateLast Updated : 2021-08-30
By:  Si MendhutCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
367 ratings. 367 reviews
164Chapters
972.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Tolong bijak dalam membaca! Di dalam cerita ini mengandung unsur 21+ dan juga Comedy yang akan membuat Anda terhibur, Shassy adalah kekasih Raka, yang merupakan sepupu dari Keenan sang CEO tampan yang terkenal dengan sifatnya yang dingin dan kejam.Tapi di sisi lain, Shassy bekerja sebagai sekertaris pribadi dari Keenan. Shassy pun mendapat julukan 'Sekertaris Terkuat' karena sanggup bekerja dengan Keenan lebih dari satu bulan.Tekanan dari Keenan sempat membuat Shassy frustasi. Tapi dukungan yang tidak di harapkan oleh Shassy, muncul dari orang terdekat Keenan. Dukungan itu memaksa Shassy untuk terus bersama dengan Keenan.Hingga akhirnya … "Keen, besok aku akan bertunangan dengan Shassy," ujar Raka"Apa kamu buta, hingga mau bertunangan dengan wanita itu," dengus Keenan, yang tak bisa mengungkapkan alasan di balik kalimatnya itu,Akankah Shassy dan Raka bersatu seperti janji mereka? Ataukah ia akan beralih menjadi menantu dari Mutiara Andara-ibu dari Keenan yang sangat menyayanginya?HAPPY READING …,

View More

Chapter 1

Shassy Sekertaris Keen

            Siang itu, di sebuah perusahaan terkenal di Jakarta, hampir semua ruangan karyawan sepi tanpa suara orang berbicara, hanya terdengar gesekan pena dan kursi yang sesekali bergeser karena semua orang sedang berkonsentrasi pada pekerjaannya.

Tapi berbeda dengan salah satu ruangan yang paling ujung, di sana terdengar suara dengkuran halus dari seorang karyawati yang tengah menempelkan wajahnya di meja kerjanya.

 Hingga beberapa saat kemudian, ada karyawati lain yang masuk ke dalam ruangan itu dengan gelisah.

"Shas, Shas!" seru karyawati tersebut. Ia mencoba membangunkan Shassy  dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Tunggu sebentar, lima menit saja aku sangat capek," ujar Shassy yang masih menyandarkan kepalanya di meja kerja.

"Shass, cepat bangun kalau tidak—" Kalimat teman kerja Shassy itu  terputus ketika terdengar suara langkah kaki yang berhenti di belakang tubuhnya.

Karyawan yang tadi terus mencoba membangunkan Shassy pun segera berbalik dan tersenyum canggung pada laki-laki tampan yang sedang menatap tajam dirinya.

"Eh, Pak Keen," ujar karyawati tersebut sambil tersenyum sampai menampakkan deretan giginya.

             Keenan Revaldo Brahmanto, itulah nama laki-laki yang lahir dengan paras mempesona dan juga menjabat sebagai CEO perusahaan tersebut. Tatapan tajamnya bagai belati, tapi saat ia tersenyum tak ada wanita yang bisa menolak pesonanya.

"Kamu kenapa di sana, minggir!" bentak Keen sambil menatap tajam ke arah karyawati tersebut.

Karyawati itu pun melirik  ke arah Shassy yang masih tertidur pulas.

'Semoga kamu selamat Shass,' batin karyawati tersebut yang dengan cepat menyingkir dari hadapan Keen.

        Karyawati itu pun segera berhambur tapi ia tak benar-benar pergi, ia memilih mengintip dari luar ruangan tersebut.

"Eh, ada apa?" tanya  salah seorang karyawan lain yang saat ini sedang melewati karyawati yang mengintip itu.

"Husst," ujar karyawati tersebut sambil meletakkan telunjuk di depan mulutnya.

Karyawati tersebut segera menarik temannya, dan mereka pun mengintip bersama.

*

Di dalam ruangan.

         Keen terus menatap ke arah Shassy yang masih tertidur pulas, hingga beberapa detik kemudian ia  mengambil sebuah buku dari dekat Shassy dan menjatuhkan buku tersebut di atas meja Shassy dengan sengaja.

DAGHH! Suara buku tebal tersebut terdengar menggema di ruangan itu.

Tapi Shassy tak bergerak sedikit pun, ia terus terlelap dan malah tersenyum-senyum tak jelas.

"Wanita ini," geram Keen dengan tangan yang mengepal.

"Shassy!" teriak Keen yang sudah sangat kesal.

"Iya bang, satu porsi banyakin sambelnya," ucap Shassy yang masih memejamkan matanya.

Mata Keen pun membulat, mendengar ucapan Shassy.

"Shassy Anastasya Subagyo!" Keen meneriakkan nama lengkap Shassy di dalam ruangan tersebut.

Suara Keen benar-benar melengking tinggi, hingga bergema cukup lama di ruangan itu.

Shassy langsung berjingkat kaget karena suara Keen yang bagai petir menghantam ruangan tersebut. 

"Eh! Ayam, kucing, jaran, anj—" Kalimat Shassy terhenti seketika saat melihat Keen yang menatap tajam dirinya.

"Lanjutkan kalimatmu!" perintah Keen dengan nada sinis.

"Maaf Pak, tadi saya terlalu terkejut, jadi sa—"

"Jadi apa?" sergah Keen. "Jadi seperti ini cara kamu menghormati atasan kamu?"

Shassy pun mencoba membela dirinya dengan membantah. "Tidak Pak, itu karena Anda mengagetkan saya,  akhirnya saya jadi latah."

"Jadi kamu menyalahkan saya?" ujar Keen dengan mata yang membulat, memberikan tekanan.

Shassy lalu menundukkan kepalanya.

"Tidak Pak, saya tidak berani," ujar Shassy yang terpaksa menelan bulat-bulat rasa kesal di hatinya.

"Bisa-bisanya aku punya sekertaris seperti kamu, dasar tidak berpendidikan!" cemooh Keen.

'Dasar congek, telinganya itu benar-benar bermasalah. Kalau bukan bos, sudah aku lempar pakai sepatu, orang ini,' batin Shassy sambil terus menundukkan kepalanya.

"Kenapa diam saja, apa kamu bisu?" tandas  Keen.

"Tidak Pak," jawab Shassy dengan nada rendah.

 "Jadi kamu tahu kalau kamu salah?" 

"Tahu Pak," jawab Shassy dengan pasrah.

"Besok pagi, aku ingin melihat ringkasan perkembangan perusahaan kita selama lima tahun di atas meja kerjaku." Keen.

Mendengar ucapan Keen, Shassy pun langsung mendongakkan wajahnya dan menatap ke arah Keen dengan mata bulat indahnya.

"Tapi Pak, baru kemarin saya lembur menger—" Kalimat Shassy terhenti lagi ketika Keen mengernyitkan dahi padanya. "Baik Pak, saya akan mengerjakannya," ucap Shassy yang segera mengganti kalimatnya.

Shassy sadar, jika ia memprotes Keen, itu sama artinya dengan memprovokasi Keen untuk berlaku lebih tidak masuk akal lagi pada dirinya.

"Bagus, kamu makin pintar. Tidak sia-sia kamu bekerja di sini selama 2 bulan," ujar Keen sambil melangkah pergi meninggalkan ruangan Shassy.

         Setelah Keen benar-benar meninggalkan tempat tersebut, Shassy pun segera duduk kembali di kursinya. Selang beberapa saat, ia mulai memukul-mukulkan kepalanya ke meja kerjanya itu. 

"Shass," panggil karyawan yang sedari tadi mengintip Shassy.

Dua orang karyawan yang tadi mengintip segera berlari ke arah Shassy. Mereka memegangi pundak Shassy untuk menghentikan tindakan Shassy tersebut.

"Kalian ngapain?" tanya Shassy sambil menatap kedua orang tersebut dengan tatapan heran.

 "Kami pikir kamu mau—"

"Bunuh diri?" tandas Shassy cepat.

Kedua orang itu pun mengangguk perlahan.

"Kalau pun aku ingin bunuh diri, aku tidak sudi bunuh diri karena laki-laki sialan itu!" ujar Shassy dengan lantang.

"Sabar Shass, sabar." 

"Apa menurut kalian aku ini kurang sabar?" tanya Shassy dengan mata yang memerah.

Kedua orang tersebut hanya diam, tak bisa menjawab perkataan Shassy.

"Cukup! Aku akan mengundurkan diri," ujar Shassy sambil mengepalkan tangannya.

"Kamu yakin Shass?"

"Aku yakin. Aku tidak mau gila gara-gara laki-laki itu," ucap Shassy dengan keyakinan penuh.

           Kedua orang tersebut tidak heran dengan ucapan Shassy, karena para sekertaris Keen sebelumnya juga mengalami gangguan kecemasan setelah  satu bulan bekerja pada Keen. Mereka semua selalu mengundurkan diri setelah mendapatkan gaji pertama mereka.

"Ya sudah Shass kalau itu memang keputusanmu, padahal kamu baru mendapat gelar sekretaris terkuat loh."

Shassy pun menghela napas dalam. "Buat apa gelar itu, kalau akhirnya aku stres."

"Hehhehe, iya deh iya kami mengerti kok."

"Ya sudah, aku akan menyusun surat pengunduran diriku dulu," ucap Shassy yang ingin membuka laptopnya kembali.

Tapi, tiba-tiba suara telpon kantor yang ada di mejanya berbunyi nyaring.

'Siapa?' batinnya.

Shassy lalu menarik napas dalam-dalam, dan segera mengangkat gagang telepon tersebut.

"Halo selamat siang," sapa Shassy dengan nada ramah.

"Tidak usah bicara manja seperti itu," sergah Keen yang ada di balik panggilan tersebut.

Shassy pun menjauhkan gagang telepon tersebut dari dirinya. Ia lalu memukul-mukulkan kepalanya ke meja lagi, tapi kali ini dengan perlahan.

Setelah hening beberapa saat.

"Shass!" panggil Keen dengan kasar.

"Iya Pak," sahut Shassy dengan nada lembutnya lagi.

"Kamu segera ke ruanganku."

"Sekarang Pak?" tanya Shassy.

"Kamu pikir kapan," jawab Keen yang terdengar kesal.

"Iya Pak, saya paham," ujar Shassy sambil mengangguk-ngangguk padahal itu hanya sedang menelepon.

"Cepat, aku tunggu kamu lima menit. Kalau kamu—"

"Baik Pak, saya segera ke sana," tukas Shassy yang segera mematikan panggilan tersebut.

"Kenapa Shass?" tanya dua orang yang masih di samping Shassy.

"Ceritanya nanti saja, sekarang aku harus segera menemui laki-laki batako itu," ucap Shassy sambil berlalu meninggalakan ruangannya.

Shassy terus berlari dan dengan terburu-buru menaiki lift untuk pergi keruangan Keen yang ada di lantai lima. 

**

          Sementara itu di ruangan Keen,

"Iya Ma, sebentar lagi dia akan sampai di ruangan ini Mama tunggu saja," ucap Keen.

"Ya sudah, pokoknya nanti kamu ajak Shassy pulang ke rumah. Mama kangen sama dia," ujar Mutiara Andara, ibu Keenan.

"Tapi Ma," ucap Keenan yang terdengar enggan.

"Pokoknya Mama gak mau tahu, kamu harus membawa Shassy ke rumah, titik!" Nyonya Tiara.

"Baik Ma," jawab Keenan pasrah.

"Ya sudah, Mama mau masak dulu kalau begitu."

"Iya Ma," sahut Keen, yang langsung mematikan panggilan tersebut.

Kemudian ...

Klakk! Shassy langsung membuka pintu ruangan tersebut. Ia pun langsung berlari ke arah Keen.

"Ada apa, Pak?" tanya Shassy yang terlihat ngos-ngosan.

"Apa kamu tidak tau caranya mengetuk pintu?" hardik Keen.

"Pak, Anda jangan keterlaluan! Saya itu cepat-cepat kemari, karena Bapak yang menyuruh saya ke ruangan ini dalam 5 menit. Dan sekarang, Bapak memarahi saya karena pintu? Bapak itu pernah berpikir nggak sih?" omel Shassy.

"Kamu memarahiku?" tanya Keen dengan perasaan tidak senang.

"Iya, itu karena Anda keterlaluan. Saya mengundurkan diri Pak, suratnya akan saya kirimkan setelah ini!" ujar Shassy dengan lantang.

"Kamu tidak bisa keluar dari perusahaan ini," ucap Keen dengan suara khasnya.

"Kenapa?" tanya Shassy sambil mengernyitkan keningnya.

"Nanti sepulang kerja, kamu ikut aku pulang ke rumah!" perintah Keen.

"Maaf Pak, saya—"

"Orang yang bisa mengeluarkan kamu dari sini adalah ibuku." Keen.

"Tapi Pak, itu saya—" Kalimat Shassy terpotong lagi.

"Ingat, gaji kamu bulan ini masih ada di perusahaan." 

Shassy pun mendengus kesal dan terus mengutuk Keen di dalam hati karena sikap Keen yang terasa seperti sedang menyiksanya.

"Sudah, kamu boleh pergi sekarang," ujar Keen yang terdengar seperti sedang mengusirnya.

Shassy tercengang, lalu bertanya, "Hanya itu Pak?"

"Kamu mau ak—" 

"Tidak!" teriak Shassy sambil berjalan dengan cepat meninggalkan ruangan tersebut.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
90%(329)
9
1%(2)
8
2%(6)
7
0%(1)
6
1%(5)
5
1%(2)
4
1%(3)
3
0%(1)
2
3%(10)
1
2%(8)
9.6 / 10.0
367 ratings · 367 reviews
Write a review
user avatar
Ann Kuskus
............🥲
2024-12-26 16:27:41
1
user avatar
Aby Just a small fragment
mau baca dulu,poinnya ntar...
2024-11-18 08:49:05
1
user avatar
Si Mendhut
Hai semua! Mimin ingin memberikan pengumuman nih ya. Mimin punya dua novel baru : 1. 'Maju Mundur Kena Duda' = ini season 2 dari novel 'Skandal Jepit Mr. Presdir'. Nikmati keseruan Adam dan Jiya yang uhuyyy! 2. 'The Strongest Heir' = novel ini menceritakan perjuangan seorang bernama Kenric Osbert
2023-11-07 03:26:05
4
user avatar
yang ling
love love love this novel.. ngak pasaran dan bikin penasaran terus..
2023-08-23 13:57:37
5
user avatar
Suci Melikasari
suka kali dengan novel ini
2023-06-13 06:33:31
5
user avatar
Hatin Masitah
the best story
2022-03-26 05:44:25
5
user avatar
Nannys0903
Mampir ke karyaku Malam Tanpa Noda
2022-02-08 23:30:33
4
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 07:58:50
2
user avatar
Arita Andi
Ceritanya tdk terlalu rumit. Enak dibaca. Ngga bosen. Soalnya susah nemu novel online yg enak dibaca sampai akhir. Biasanya ditengah2 jemu banget. Ga pengen nerusin mana dah terlalunuur buka koin. Boros kan jadinya. Hihihi… ini beda. Mau jalan terus dan lanjut
2022-01-01 18:33:15
3
user avatar
Arita Andi
Keren bukunya. Ga bisenin bacanya
2021-12-31 18:49:22
2
user avatar
Maryam Kalangi
kenapa akhirnya ngegantung ceritanya... ada kelanjutanya gk ?
2021-12-11 17:34:19
2
user avatar
nofik ismanto
mantuuuuuuuuuuuulllll
2021-12-03 16:30:18
1
user avatar
Sipaah Paah
sason 2 nya kok di cari2 gak kete2mu sih
2021-11-25 16:09:04
5
user avatar
Test Nanas Vivo1
coba baca , siapa tau seru
2021-11-02 15:32:45
1
user avatar
Si Mendhut
Terima kasih yang masih dan selalu mendukung cerita ini. i love you ... jangan lupa baca cerita-ceritaku yang lainnya, dan berikan komentar-komentar kalian semua ya ... terima kasih dan semoga terhibur :)
2021-10-17 18:54:43
5
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 25
164 Chapters
Shassy Sekertaris Keen
            Siang itu, di sebuah perusahaan terkenal di Jakarta, hampir semua ruangan karyawan sepi tanpa suara orang berbicara, hanya terdengar gesekan pena dan kursi yang sesekali bergeser karena semua orang sedang berkonsentrasi pada pekerjaannya.Tapi berbeda dengan salah satu ruangan yang paling ujung, di sana terdengar suara dengkuran halus dari seorang karyawati yang tengah menempelkan wajahnya di meja kerjanya. Hingga beberapa saat kemudian, ada karyawati lain yang masuk ke dalam ruangan itu dengan gelisah."Shas, Shas!" seru karyawati tersebut. Ia mencoba membangunkan Shassy  dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya."Tunggu sebentar, lima menit saja aku sangat capek," ujar Shassy yang masih menyandarkan kepalanya di meja kerja."Shass, cepat bangun kalau tidak—" Kalimat teman kerja Shassy itu
last updateLast Updated : 2021-04-03
Read more
Pergi Ke Rumah, CEO
           Malam harinya di halaman rumah keluarga  Keen."Benar ya Pak setelah ini aku bisa keluar dari perusahaan," ujar Shassy yang baru turun dari dalam mobil Keen."Sudah aku katakan kamu bisa keluar dari perusahaan atau tidak, itu  semua tergantung pada kemampuanmu meyakinkan dia.""Tapi Pak—" Kalimat Shassy terhenti ketika ada seorang gadis muda datang berlari ke arahnya."Kak Shassy," panggil gadis tersebut sambil berhambur ke arah Shassy.Shassy pun tersenyum canggung saat gadis tersebut memeluk dirinya."Kak Shassy kok lama gak ke sini, Dira kangen tahu," ucap Dira dengan manja."Maaf ya Dir, aku beberapa waktu ini terus saja sibuk jadi tida
last updateLast Updated : 2021-04-03
Read more
Pesona Shassy
          Keen pun mengganti pandangannya dan menatap ke depan, berkonsentrasi pada jalanan yang ia lalui."Pak," panggil Shassy."Sudah kamu diam saja," tukas Keen.Shassy menghela napas dalam saat mendengar kalimat Keen.'Sebenarnya apa yang ada di dalam pikiran laki-laki ini, kenapa sulit sekali ditebak,' batin Shassy sambil ikut menatap ke depan.                 Suasana malam itu begitu hangat, Shassy pun sesekali melirik Keen yang sedang berkonsentrasi mengemudi. Beberapa kali Shassy menghela napas memancing percakapan tapi tetap saja tak ada percakapan yang terjadi di antara mereka."Haiss, laki-laki tampan dengan hidung mancung, kulit bersih, tinggi," batin Shassy  lalu i
last updateLast Updated : 2021-04-04
Read more
Ke sana atau dijemput
               Siang harinya seperti yang diperintahkan oleh Keen, Shassy pun segera meninggalkan perusahaan menggunakan motor matic kesayangannya. Ia terus saja gelisah di sepanjang perjalanannya menuju ke kediaman keluarga Keen.Dan setelah sampai di depan kediaman keluarga Keen."Eh Nona, silakan masuk," ujar salah seorang pelayan yang sedang membersihkan halaman rumah tersebut."Ah iya, terima kasih," sahut Shassy dengan sopan.Shassy pun menghela napas dalam-dalam sebelum memasuki rumah besar bak istana itu."Ma, Kak Shassy sudah datang," teriak Dira yang melihat Shassy memasuki rumah tersebut.Shassy pun tersenyum canggung  melihat antusiasme dari Dira atas kedatangan dirinya.
last updateLast Updated : 2021-04-04
Read more
Gaun untuk Shassy
           Mata Keen membulat, kedua manik mata berwarna coklap gelap itu terus fokus pada aktifitas Shassy yang membuat peluhnya tiba-tiba menetes. Tubuh Keen benar-benar menegang saat melihat hal itu, darahnya berdesir serasa menggelitik titik sensitifnya.Setelah memandangi Shassy cukup lama, Keen pun menutup kembali pintu kamar mandi itu perlahan."Cih, apa wanita itu sengaja melakukan hal ini," gumam Keen sambil duduk di ranjang kamar tersebut dengan gelisah. "Tapi dia memang berhasil," imbuhnya.         Beberapa menit kemudian Shassy keluar dari dalam kamar mandi dengan raut wajah yang tenang, ia terlihat sangat lega setelah berhasil meringankan rasa sakit di dadanya.Shassy pun berjalan dengan santai, ia tak menyadari kalau saat ini Keen sed
last updateLast Updated : 2021-04-05
Read more
Ulang Tahun Dira
              Senyum Shassy bertambah lebar, ketika laki-laki yang memanggilnya itu mendekat ke arahnya."Sayang," panggil laki-laki tersebut, dan dengan cepat laki-laki itu mengecup puncak kepala Shassy di hadapan semua orang. Shassy pun terkejut, dan mendorong pelan laki-laki itu. "Mas, kamu apa-apaan sih, malu tau.""Apanya yang malu," goda Raka."Tapi, kenapa kamu ada di sini?" tanya Shassy.Raka lalu mendekatkan wajahnya pada Shassy. "Itu karena … rahasia," goda Raka."Ah, Kamu itu ya Mas, bikin kesal aja. Awas ya  kamu …."Laki-laki itu lalu tersenyum lebar, saat melihat Shassy mengomel pada dirinya. "Eh, Rak
last updateLast Updated : 2021-04-06
Read more
Kakak Perempuan Idaman Dira
                 Tubuh Shassy pun bergetar saat Keen mulai mengusap belakang tubuhnya.'Ah, ini tidak boleh berlanjut,' batin Shassy.Shassy pun segera menegakkan tubuhnya, dan …."Akhh!" pekik Keen sambil memegangi selangkangannya yang baru saja di tendang oleh Shassy.Shassy pun segera menjauh dari Keen, dan segera mengambil vas bunga yang ada di dekatnya untuk mengancam Keen.Tapi Shassy segera meletakkan vas itu kembali, ketika melihat Keen yang benar-benar kesakitan karena tendangannya tadi.'Ah, kalau itunya kenapa-napa, jangan-jangan aku bakal dituntut lagi sama dia,' batin Shassy.Shassy pun segera mendekati Keen, ia membopong Keen untuk duduk di sofa yang ada di dalam ruangan itu."B
last updateLast Updated : 2021-04-07
Read more
Shassy ... dan Shassy
"Ehm!" dehem Keen.Shassy dan Raka pun menghentikan aktifitas mereka. Shassy pun langsung menunduk malu, saat Keen semakin mendekat ke arah mereka."Ada apa Keen?" tanya Raka.Keen pun langsung menatap Shassy sesaat, dan kemudian menatap Raka kembali. "Mama memintaku membawa Shassy ke dalam, ada sesuatu yang ingin di bicarakan."Shassy pun melangkah maju, tapi dengan cepat, Raka berdiri di depan Shassy. "Katakan pada Tante, Shassy tidak enak badan. Jadi aku akan mengantarkannya pulang sekarang," tegas Raka."Mas," lirih Shassy.Raka pun langsung menoleh, dan menatap tajam Shassy.Shassy yang ingin membujuk Raka agar mengizinkannya menemui tante Tiara pun, akhirnya hanya bisa menunduk.
last updateLast Updated : 2021-04-08
Read more
Berendam Air Hangat Bersama
        Keen dan Shassy pun masuk ke dalam ruangan tersebut. Wanita yang tadi duduk berbincang dengan Raka pun segera berdiri dan menyambut Shassy dan Keen."Selamat datang ke tempatku," ujar wanita tersebut.Wanita itu pun segera menuju ke arah Shassy, ia pun segera menjabat tangan Shassy dan memeluknya, seakan mereka sudah akrab sebelumnya.'Apa maksud wanita ini? Atau aku yang terlalu banyak berfikir?' batin Shassy yang merasa aneh dengan sikap wanita tersebut."Sayang, kenalkan, ini Liora. Dia adalah saudara jauh dari mamaku," ujar Raka."Oh, kenalkan aku Shassy," ujar Shassy sambil tersenyum ramah ke arah Liora."Iya, aku sudah mendengar banyak sekali cerita tentang kamu dari Raka," ujar Liora sambil menyenggol bahu Raka dengan menggunakan bahunya sendi
last updateLast Updated : 2021-04-08
Read more
STOP BULLYING!
              Shassy yang melihat wanita itu pun terkejut dan segera membuka lebar-lebar pintu ruangan  yang ada di dekatnya itu. Shassy pun melihat wanita tersebut sedang tersungkur di lantai, dengan beberapa luka memar di tubuhnya."Apa yang kalian lakukan!" teriak Shassy pada 2 orang laki-laki yang ada di dalam ruangan itu.Kedua laki-laki itu pun segera menatap ke arah Shassy yang hanya menggunakan handuk di tubuhnya."Nah, kalau ini ... baru yang namanya pelayan osen," ujar salah seorang laki-laki yang ada di ruangan tersebut."Kalian laki-laki bodoh, apa yang kalian lakukan ini sangat memalukan," ujar shassy sambil membatu karyawan tersebut berdiri dan  Shassy pun melangkah untuk mengambilkan kaca mata milik pegawai tersebut yang tergeletak di la
last updateLast Updated : 2021-04-09
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status