Beranda / CEO / Salah Ranjang / Berendam Air Hangat Bersama

Share

Berendam Air Hangat Bersama

Penulis: Si Mendhut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

        Keen dan Shassy pun masuk ke dalam ruangan tersebut. Wanita yang tadi duduk berbincang dengan Raka pun segera berdiri dan menyambut Shassy dan Keen.

"Selamat datang ke tempatku," ujar wanita tersebut.

Wanita itu pun segera menuju ke arah Shassy, ia pun segera menjabat tangan Shassy dan memeluknya, seakan mereka sudah akrab sebelumnya.

'Apa maksud wanita ini? Atau aku yang terlalu banyak berfikir?' batin Shassy yang merasa aneh dengan sikap wanita tersebut.

"Sayang, kenalkan, ini Liora. Dia adalah saudara jauh dari mamaku," ujar Raka.

"Oh, kenalkan aku Shassy," ujar Shassy sambil tersenyum ramah ke arah Liora.

"Iya, aku sudah mendengar banyak sekali cerita tentang kamu dari Raka," ujar Liora sambil menyenggol bahu Raka dengan menggunakan bahunya sendiri.

'Mereka terlihat akrab, dan mereka saudara jauh. Sepertinya aku saja yang terlalu banyak berfikir,' batin Shassy.

"Ah, jangan dengarkan Mas Raka, dia itu suka melebih-lebihkan," ujar Shassy sambil tersenyum hangat.

"Tapi sepertinya, aku pernah melihat kamu … di mana ya?" ujar Liora seperti sedang menebak-nebak, "Ah iya, apa kamu hadir di acaranya Dira kemarin malam?"

Shassy pun tersenyum canggung. "Iya, benar aku di sana."

"Oh, pantas saja … ternyata aku tidak salah." ujar Liora yang kemudian melirik ke arah Keen.

Keen yang menyadari lirikan tersebut, langsung menatap Liora dengan tajam.

"Halo Pak Keen, lama tidak bertemu ya …." sapa Liora sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

"Ya," sahut Keen dengan dingin, tanpa menanggapi uluran tangan dari Liora.

Liora pun segera menurunkan tangannya dengan wajah kecewa.

'Mereka sepertinya saling mengenal, tapi kenapa Pak Keen dingin sekali,'  batin Shassy.

"Ah, Liora … tempat ini bagus sekali," ujar Shassy sambil menatap bunga anggrek yang ada di dekatnya.

"Ah, iya. Kami juga sedang mengusahakan agar bunga sakura bisa tumbuh di sini," sahut Liora.

"Wah, pasti menakjubkan jika benar-benar bisa melihat sakura di sini." ujar Shassy sambil tersenyum manis pada Liora.

"Ah iya, kamu mengingatkanku pada sesuatu." ujar Liora, yang kemudian berjalan ke arah sebuah rak kaca yang ada di tempat itu.

Liora pun segera memberikan 2 buah handuk dengan ukuran berbeda pada Shassy dan Keen.

"Apa ini?" tanya Shassy.

"Apa Raka tidak memberitahumu?" tanya Liora.  

Shassy menatap Raka. "Memberitahu apa?"

Liora pun menepuk pelan wajahnya. "Raka …." ujar Liora sambil menatap ke arah Raka.

Raka pun hanya tersenyum dan menahan tawa, saat kedua wanita tersebut menatap dirinya.

"Baiklah … baiklah," ujar Liora, menatap Shassy kembali, "Aku ingin mengajak semuanya berendam di kolam air hangat."

"Kolam air hangat?" ujar Shassy.

"Iya, sudah-sudah … mari kita ganti pakaian," ucap Liora sambil menarik  Shassy masuk ke ruang ganti.

"Ayo kita berganti juga," ujar Raka sambil menepuk pundak Keen.

Raka dan Keen pun segera masuk ke dalam ruang ganti.

**

                Setelah mereka selesai membersihkan tubuh, mereka pun masuk ke dalam sebuah ruang yang cukup luas dan syarat bernuansa jepang.

Raka dan Keen pun segera masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Ka, apa maksud kamu melakukan semua ini?" tanya Keen yang mulai curiga,  karena tempat tersebut terlihat sangat sepi, tidak seperti ruangan lainnya.

"Sudahlah, sesekali tolonglah sepupu ini," ujar Raka.

"Apa maksud kamu?" tanya Keen kembali.

"Jangan banyak bicara, nikmati saja. Lagi pula bukankah Liora itu cantik? Dia sudah mendekatimu selama 1 tahun, apa kamu tidak ingin memberinya kesempatan?"

Keen pun menggeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali sambil menghela nafas berat.

"Sudahlah, masuk saja, jangan banyak berfikir," ujar Raka yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kolam tersebut dengan handuk yang melilit di pinggangnya memperlihatkan otot-otot perut yang menggoda.

Wajah dengan tulang pipi tinggi,  mata yang sipit, kulit putih, dengan bibir yang terlihat merona itu memang sangat menggoda. Raka memang pernah menjadi model dalam beberapa acara fashion, bahkan banyak yang salah mengira kalau dia itu adalah salah satu personel dari Idol K-pop.

"Hah, terserah kamu Ka …." ujar Keen yang mulai melangkah masuk ke dalam kolam.

Tapi, tiba-tiba pintu ruangan itu pun terbuka …

"Hei Ka, pacarmu sulit sekali di ajak masuk." ujar Liora sambil menggandeng Shassy masuk ke dalam ruangan tersebut.

Liora pun terdiam saat melihat Keen, yang sedang menatap ke arah dirinya dan Shassy.

'Ah, dia benar-benar menggoda,' batin Liora sambil menelan salivanya, saat melihat otot-otot di perut Keen.

Dengan kulit putih besih, tulang rahang yang tegas, mata yang tajam bak elang dan juga jambang yang rapi, membuat Keen terlihat sangat maskulin dan sangat menggoda di mata wanita. Tubuhnya memang menjadi dambaan para wanita, seakan memanggil setiap wanita yang melihatnya, untuk berlari ke dalam pelukannya.

Bahkan saat ini, Keen benar-benar membuat Liora lupa diri dan bengong menatapnya.

Keen pun meneruskan langkahnya, dan masuk ke dalam kolam renang tanpa memperdulikan Liora yang sedang menatapnya.

"Li, Li," panggil Shassy, menyadarkan Liora.

"Ah, maaf." ujar Liora.

"Aku kembali saja," ujar Shassy.

"Tidak bisa, kamu harus ikut," ujar Liora yang segera menggandeng Shassy masuk ke dalam kolam tersebut.

"Gimana Li, calon istriku?" goda Raka.

Shassy pun membulatkan matanya menatap Raka. "Mas."

"Ah, aku benar-benar iri pada Shassy, bagaimana punyanya bisa 2 kali lebih besar dari punyaku ya… Haisss," kelakar Liora.

Wajah Shassy pun bersemu saat mendengar pujian Liora.

"Ah, aku juga iri pada kamu Li …  tubuh kamu juga sangat bagus," ujar Shassy yang balas memuji.

"Ah, pacar kamu kalau sedang malu memang sangat imut Ka. Sudah, aku merestui kalian, jangan sampai kamu melepaskan dia," ujar Liora, "Aku jamin kamu bakal puas, kalau bisa menikah dengan Shassy," imbuh Liora.

Wajah Shassy pun semakin memerah mendengar ucapan-ucapan Liora.

"Sudah, kamu jangan terus menggoda istriku," ujar Raka sambil menarik tangan Shassy, membuat Shassy jatuh ke dalam pelukannya.

"Mas, kamu nakal ya," ucap Shassy sambil mencubit pinggang Raka.

"Eh, kamu berani cubit ya? Jangan sampai aku membalas loh," goda Raka.

Raka pun dengan cepat mencubit hidung mungil Shassy. "Dasar hidung minimalis."

"Ih, mas Raka …." 

Mereka pun bercanda tawa di dalam ruangan tersebut.

**

Di sisi lain,

         Keen sedang  memejamkan matanya, mencoba menenangkan pikirannya yang  serasa ingin meledak saat mendengar canda tawa antara Raka dan Shassy.

"Ehm, Pak Keen," panggil Liora.

"Kenapa? Sahut Keen, dingin.

"Mereka sangat serasi ya?" ujar Liora mencoba mencari topik pembicaraan.

Keen pun langsung membuka matanya, dan menatap Liora tajam.

"Kamu diam saja, dan menjauh dariku." sergah Keen.

Liora pun terkejut dengan tanggapan Keen tersebut, nyalinya menciut saat tatapan mematikan Keen menerpa dirinya. 

'Ah, kenapa? Apa aku mengatakan hal yang salah?' batin Liora.

Lalu ...

"Coba aku lihat," ujar Raka dengan nada agak tinggi, sambil menggenggam erat pundak Shassy.

"Sudah aku bilang ini tidak sengaja terkena ujung meja," ujar Shassy.

"Kenapa Ka?" tanya Liora yang segera mendekat ke arah Raka dan Shassy.

"Ini, pundak Shassy ...."

"Ah, aku pikir itu bekas gigitan kamu." ujar Liora.

"Bukan, ini tuh bekas terantuk meja," ujar Shassy yang terlihat berusaha berbohong sebaik mungkin.

"Iya deh Ka, mungkin itu benar-benar bekas terantuk meja. Mana mungkin Shassy berbohong," ujar Liora meyakinkan Raka.

"Baiklah, aku percaya. Maafkan aku ya Shass," ujar Raka yang segera memeluk Shassy.

"Baiklah, tapi lain kali kamu harus percaya padaku," ujar Shassy.

"Iya." sahut Raka.

Shassy pun memeluk Raka sambil melirik ke arah Keen yang saat ini terlihat tersenyum ke arah Shassy.

'Keen tersenyum, jangan-jangan dia ... ah, tidak mungkin, kalau pak Keen segila itu'  batin Shassy membantah pikiran-pikiran aneh tentang Keen yang terlintas di pikirannya.

"Ya sudah, aku pergi ke luar dulu ya," ujar Shassy yang segera melepas pelukan Raka.

"Kemana?" tanya Raka.

"Ah, itu ... sudah jangan banyak tanya Mas." 

"Iya deh, iya."

               Shassy pun meninggalkan ruangan tersebut sambil menggunakan handuk kering. Lalu saat ia melewati sebuah ruangan tiba-tiba ...

BRAKKK! Ada seorang wanita yang tersungkur di hadapannya,

"Nona, tolong aku," ucap salah seorang karyawan di osen tersebut

Bab terkait

  • Salah Ranjang   STOP BULLYING!

    Shassy yang melihat wanita itu pun terkejut dan segera membuka lebar-lebar pintu ruangan yang ada di dekatnya itu.Shassy pun melihat wanita tersebut sedang tersungkur di lantai, dengan beberapa luka memar di tubuhnya."Apa yang kalian lakukan!" teriak Shassy pada 2 orang laki-laki yang ada di dalam ruangan itu.Kedua laki-laki itu pun segera menatap ke arah Shassy yang hanya menggunakan handuk di tubuhnya."Nah, kalau ini ... baru yang namanya pelayan osen," ujar salah seorang laki-laki yang ada di ruangan tersebut."Kalian laki-laki bodoh, apa yang kalian lakukan ini sangat memalukan," ujar shassy sambil membatu karyawan tersebut berdiri dan Shassy pun melangkah untuk mengambilkan kaca mata milik pegawai tersebut yang tergeletak di la

  • Salah Ranjang   Kamu Harus Sabar, Raka

    Setelah Shassy puas menangis, akhirnya Keen pun melepaskan pelukannya.Keen menatap ke arah 2 laki-laki itu."Ingat, siapa yang melakukan ini semua?" Kalimat ini seolah adalah pertanyaan, tapi sangat terasa kalau ada ancaman di balik pertanyaan yang di ucapkan oleh Keen ini.Laki-laki yang tengah bersender di dinding pun segera menjawab. "Ini semua kami yang melakukan Tuan.""Bagus," tandas Keen sambil tersenyum menyeringai ke arah orang tersebut. Keen pun segera membawa Shassy keluar dari ruangan tersebut dan berjalan bersama ke ruang ganti."Kamu segera pakai bajumu, aku akan menunggumu di lorong," ujar Keen.Shassy pun mengangguk pelan dan pe

  • Salah Ranjang   Lamaran dari Raka

    "Masa sih ada hujan mawar?" gumam Shassy sambil mengambil setangkai mawar yang ada di hadapannya. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang memeluk Shassy dari belakang. Shassy pun dengan cepat menginjak sepatu orang yang ada di belakangnya, lalu menarik sikunya ke belakang dan mengenai tepat ke perut orang yang ada di belakangnya."Hah, rasakan kamu!" teriak Shassy sambil menjauh dari orang yang ada di belakangnya.Lalu Shassy pun terkejut melihat orang yang ada di belakangnya tadi."Ishhh!" desis orang tersebut sambil memegangi perutnya terlihat kesakitan."Kamu Mas," ujar Shassy sambil mendekat ke arah Raka, "Kamu sih, ngagetin aku," ujar Shassy sambil mengusap-usap perut Raka.Raka pun segera berdiri tegap, sedangkan Shassy masih terus

  • Salah Ranjang   Malaikat Penggoda di Apartemen

    Wajah Keen dan Shassy begitu dekat, nafas pun bisa terdengar dengan jelas di antara mereka. Detak jantung Keen pun terasa makin cepat, ketika Shassy pun mulai mengendus-ngendus tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke leher Keen."Kamu wangi sekali," ujar Shassy."Kamu suka?" tanya Keen."Tentu saja aku suka."Degup jantung Keen semakin cepat, ketika tangan Shassy mulai memegang wajahnya."Kamu mau apa?" tanya Keen.Shassy pun mulai tersenyum menggoda. "Aku ya … tentu saja aku mau …."Keen pun kaget, ketika Shassy tiba-tiba saja menggigit lehernya."Rasakan itu, hehehe," tawa Shassy setelah puas menggigit leher

  • Salah Ranjang   Apa Ini Karma

    Brak!! Shassy yang sudah tidak tahan dengan tingkah Keen pun akhirnya menggebrak meja itu."Pak, saya itu butuh kepastian dari Anda," ujar Shassy dengan nada tinggi.Keen lalu melirik Shassy sekilas.'Apa maksud lirikan itu?' batin Shassy yang kini menjadi canggung sendiri, karena Keen tak menanggapi hal tersebut."Pak …." panggil Shassy,"Kenapa Kamu takut sekali pada Raka? Bukankah dia kekasih kamu?" ujar Keen dengan santai, lalu ia menyesap kopi buatan Shassy."Ya justru karena Mas Raka itu kekasihku, maka dari itu aku tidak ingin dia salah paham," ujar Shassy yang semakin kesal saja."Seharusnya dia itu percaya pada kamu, apapun yang kamu katakan," ujar Keen sambil

  • Salah Ranjang   Kecemburuan Raka

    "STOP!" teriak Shassy."SSST!" Suara rem mobil Keen, karena ia menghentikan mobilnya saat itu juga."Ada apa?" bentak Keen yang kesal karena tindakan Shassy yang sembarangan.Shassy yang terkejut mendengar teriakan itu pun, hanya membalasnya dengan senyum canggung."Apa Kamu gila, ini jalan raya!" teriak Keen dengan tatapan tajam mengikuti kalimatnya."Ya, maaf Pak.""Lalu, kenapa Kamu berteriak seperti tadi?" tanya Keen sambil memijat-mijat kepalanya dan membawa mobilnya menepi."Anu Pak, biarkan saya turun di sini."'Apa wanita ini malu pergi ke kantor denganku, sombong sekali dia,' batin Keen sambil menatap tajam

  • Salah Ranjang   Versi Istana Harem?

    "Selamat siang Tante," ucap Shassy dengan senyum manis mengembang di wajahnya.Melati yang mendengar suara Shassy pun langsung menoleh. "Siang juga," ucap Melati dengan nada datar.'Wah, sudah kena racun sepertinya,' batin Shassy sambil terus tersenyum pada tante Melati yang enggan menatapnya, karena salah paham yang belum terselesaikan."Eh, ada Sherin. Kamu sejak kapan di sini Sher?" tanya Shassy masih dengan nada ramahnya, padahal rasanya ia sudah ingin melemparkan vas bunga yang ada di dekatnya ke wajah adik tirinya itu."Ah, Kak Shassy, aku baru saja datang. Kamu jangan salah paham," ujar Sherin dengan nada lembutnya. Nada lembut itu terucap dari bibirnya yang menggunakan lipstik berwarna pink terang.Sherin lalu menatap ke arah Raka yang sedang berdiri di samping Shassy. "Eh

  • Salah Ranjang   Masakan Calon Menantu

    Deg-deg-deg! Jantung Shassy berdegup kencang, saat ayah Raka menggantung kalimatnya.'Oh tuhan, apa tidak enak ya ….' batin Shassy yang terlihat begitu gugup, ia pun terus menundukkan wajahnya dan terus berharap jawaban baik yang di berikan oleh ayah Raka."Lumayan," Ayah Raka melanjutkan kalimatnya.Shassy pun langsung tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya menyembunyikan perasaan yang begitu senang di hatinya.'Kalau gak ada orang, aku udah nyanyi seriosa di sini,' batin Shassy yang masih menyembunyikan perasaan senang di dalam dirinya.Lalu …"Paman, coba juga kueku. Ini tadi aku antri 1 jam loh untuk membelinya," ujar Sherin sambil mengambilkan sepotong kue, Sherin bermaksud memberikan sepotong kue itu pada Ayah Raka.

Bab terbaru

  • Salah Ranjang   Gaun Asta

    Dua puluh tahun kemudian. Hari itu semua orang sudah repot sejak pagi, Shassy pun tak kalah sibuknya dari yang lain."Bagaimana, apa Asta sudah siap?" tanya Shassy pada salah seorang pelayan yang baru turun dari lantai dua, tempat kamar Asta berada."Hampir Nyonya, tinggal sedikit lagi," jawab pelayan tersebut dengan cepat."Ya sudah kamu cepat bantu yang lain, para tamu undangan sudah mulai berdatangan," perintah Shassy.Lalu pelayan itu pun segera pergi melakukan apa yang Shassy perintahkan."Haduh ... kenapa dia belum sampai ya," gumam Shassy sambil mondar-mandir gelisah.Lalu seseorang dari

  • Salah Ranjang   Positif Apa

    Setelah menyelesaikan acara pernikahan dengan meriah, mereka pun kembali ke kediaman Keen."Ma, hari ini kami akan pindah," ucap Keen yang kini sedang duduk di taman belakang bersama Nyonya Tiara dan juga Shassy.Nyonya Tiara pun menghela napas panjang saat mendengar hal tersebut. "Kenapa cepat sekali?" tanyanya yang terdengar tidak rela."Kami sudah memutuskan akan pindah setelah acara pernikahan, dan aku juga sudah mengatur semuanya di sini," ucap Keen yang tetap menunjukkan tanggung jawabnya."Mama tidak bisa melarang kalian, hanya saja Mama—" Nyonya Tiara tak meneruskan kalimatnya.Shassy yang sedari tadi mendengarkan pun akhirnya menyahut, "Ma, kami akan sering berkunjung kok. Lagi pula Cakra sebentar lagi akan

  • Salah Ranjang   Pengumuman Untuk Sahabat Si Mendhut

    Hai sahabat pembaca setia yang ter-lope!Perkenalkan aku Si Mendhut, penulis 'Salah Ranjang' kisah Si Shassy dan Mas Keenan ini.Aku mengucapkan banyak terima kasih pada kalian semua yang sudah sabar dan setia menunggu update ceritaku yang terkadang lambat. Aku sebagai penulis juga memohon maaf yang sebesar-besarnya jika terselip kata-kata kasar di dalam novel ini. Terima kasih juga karena telah memaklumi segala bentuk kesalahan dalam penulisan novel ini yang tidak pernah aku sengaja."SUMPAH! Aku gak mungkin sengaja nyalah-nyalahin tulisan kok. Hehehe ..." Sebenarnya novel ini sudah tamat hari ini. Tapi karena permintaan beberapa pembaca, aku akan memberikan ekstra bab yang akan menceritakan kisah selanjutnya.

  • Salah Ranjang   Kerelaan

    "Papa, mama mana?" tanya Cakra kecil sambil menatap sekitar yang terlihat remang-remang karena Keen berhasil mematikan lampu kamar tersebut sebelum Cakra datang."Apa tidak bersama kamu?" tanya Keen sambil dengan cepat memakai celananya."Papa pipis?" tanya Cakra dengan polos karena melihat Keen yang sibuk memakai celana.Keen lalu berjalan ke arah Cakra. "I-iya, tadi Papa baru dari kamar mandi lalu mendengar kamu memanggil Mama, jadi Papa terburu-buru," jawabnya dengan santai."Mama mana?" Cakra kembali pada pertanyaan semula."Mama ... oh, mama pasti sedang ke dapur," jawab Keen dengan asal sambil melemparkan pakaian Shassy ke bawah.Shassy yang sedang tengkurap di lantai pun dengan cepat mengambil pakaiannya d

  • Salah Ranjang   Hidup Atau Mati Terserah

    Kemudian terlihat beberapa orang masuk dan segera melumpuhkan anak buah Tuan Bastomi yang ada di tempat itu.Shassy pun makin kebingungan melihat hal tersebut. 'Apa ini?' pikirnya.Lalu ia pun teringat dengan Keen yang tergeletak di dekatnya. Dengan cepat ia menarik tubuh suaminya itu sekuat tenaga dan segera memangku kepala suaminya tersebut sambil terus membelai lembut rambutnya."Mas kamu berat sekali, kamu banyak dosa pasti," ucap Shassy dengan senyum pahit dan air mata yang mengiringi kalimat tersebut.*Di sisi lain ... Terlihat Tuan Bastomi yang tengah terbaring di lantai, sedangkan Raka kini duduk santai duduk di kursi yang tadi digunakan oleh Tuan Bastomui.

  • Salah Ranjang   Kamu Menipuku

    Suasana di ruangan itu pun mulai kacau, beberapa tamu undangan berteriak histeris bahkan ada yang sampai pingsan saat melihat hal tersebut.Hingga akhirnya Tuan Bastomi dan beberapa orang masuk ke dalam tempat tersebut."Cepat periksa dia," perintah Tuan Bastomi pada anak buahnya sambil menunjuk ke arah calon istrinya tersebut."Maaf Tuan," ujar orang yang baru saja memeriksa keadaan wanita tersebut.Tuan Bastomi lalu mengarahkan pandangannya ke sekitar dan memakukan pandangannya pada Keen yang juga sedang menatapnya dari kejauhan. "Kurang ajar," geramnya.Lalu Tuan Bastomi pun dengan cepat melewati mayat calon pengantinnya itu dan berjalan ke arah Keen. "Kurang ajar, ini pasti ulah kamu!" teriak Tuan Ba

  • Salah Ranjang   Suami Yang Paling Bodoh

    Tiga hari kemudian. Sore itu Keen kembali ke rumah lebih awal."Shass," panggil Keen mencari Shassy di dalam kamar mereka."Aku di balkon," sahut Shassy dari arah balkon.Keen pun segera masuk ke dalam balkon kamar tersebut, ia melihat Shassy yang tengah duduk santai di sana. "Kamu belum bersiap?" tanyanya sambil duduk di kursi yang ada di dekat Shassy.Shassy pun menatap Keen. "Andaikan aku tidak ikut, bagaimana?" tanyanya."Apa kamu takut?" tanya Keen sambil tersenyum meremehkan."Aku hanya tidak ingin ada masalah. Jika aku ke sana, kamu tahu sendiri orang tua itu pasti akan membuat masalah seperti kemarin," jawab Shassy lalu menggigi

  • Salah Ranjang   Paman Datang

    Shassy yang mendengar hal tersebut pun hanya bisa menghela napas panjang. "Aku adalah Shassy," ujar Shassy menjawab kebingungan laki-laki terebut.Laki-laki itu pun langsung berbalik dan menatap Shassy dengan heran. "Apa maksud kamu?" tanyanya."Ya … nama asliku Shassy bukan Ana, walaupun namaku memang Shassy anastasya sih," jawab Shassy dengan santai."Lalu maksud laki-laki itu?""Ben, dia memang suamiku," jawab Shassy sambil berjalan ke arah laki-laki tersebut."Tapi bukannya Cakra itu …""Beni," panggil Shassy memotong kalimat Beni yang hampir saja keceplosan."Maaf, tapi aku pikir kamu itu …" ujar Beni yang tiba-tiba teringat sesuatu. "Ah, jangan

  • Salah Ranjang   Untung Ada Bu Nur

    Semua wanita itu pun langsung menatap ke arah pisau yang ada di tangan Shassy tersebut."Lihat itu," ujar salah satu wanita itu sambil menunjuk ke arah pisau di tangan Shassy.Shassy pun langsung menyahut, "Aku baru—""Geledah tempat ini!" teriak yang lainnya.Kemudian para ibu-ibu itu pun masuk ke dalam rumah tersebut, mereka masuk ke dalam setiap ruangan dan juga ke dapur."Kamu tidak apa-apa Wen?" tanya Shassy kembali memperhatikan keadaan temannya."Sedikit benjol sepertinya, tadi digetok pakai teplon sama ibu baju merah," jawab Weni sambil mengusap usap keningnya.Shassy pun mendesah kasar. "Sebenarnya mereka itu kenapa," ujarnya kesal.

DMCA.com Protection Status