Beranda / CEO / Salah Ranjang / Lamaran dari Raka

Share

Lamaran dari Raka

Penulis: Si Mendhut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Masa sih ada hujan mawar?" gumam Shassy sambil mengambil setangkai mawar yang ada di hadapannya.

         Tiba-tiba ada sebuah tangan yang memeluk Shassy dari belakang. Shassy pun dengan cepat menginjak sepatu orang yang ada di belakangnya, lalu menarik sikunya ke belakang dan mengenai tepat ke perut orang yang ada di belakangnya.

"Hah, rasakan kamu!" teriak Shassy sambil menjauh dari orang yang ada di belakangnya.

Lalu Shassy pun terkejut melihat orang yang ada di belakangnya tadi.

"Ishhh!" desis orang tersebut sambil memegangi perutnya terlihat kesakitan.

"Kamu Mas," ujar Shassy sambil mendekat ke arah Raka, "Kamu sih, ngagetin aku," ujar Shassy sambil mengusap-usap perut Raka.

Raka pun segera berdiri tegap, sedangkan Shassy masih terus mengusap-usap perut Raka. 

"Iya benar, di situ ... aduh, aduh," ujar  Raka yang kini tengah menggoda Shassy.

              Para karyawan yang ada di kantor tersebut mulai mendekat dan berdiri mengelilingi Shassy dan Raka, seolah sedang melihat pertunjukan drama ...

Shassy yang terlambat menyadari kalau dirinya sedang di tatap oleh banyak orang pun, segera mengganti sikapnya.

Shassy segera berdiri tegap dan menatap tajam ke arah Raka. "Kamu mempermainkan aku?"

Raka lalu tersenyum dan memeluk Shassy kembali. "Kalau iya, kenapa?"

Shassy pun berusaha melepaskan dirinya dari Raka, tapi Raka semakin erat memeluk pinggangnya.

"Mas, lepaskan. Malu tau ...." lirih Shassy.

"Aku tidak malu," ujar Raka. Lalu Raka menatap para pegawai yang mengelilingi mereka, "Hei, apa menurut kalian, ini hal yang memalukan?"

"Tidak," ujar para karyawan serempak.

Lalu ...

"Memalukan!" sahut seseorang dari arah lain.

Shassy, Raka dan semua orang pun menatap ke arah orang yang baru keluar dari lift itu.

Raka pun tersenyum sinis. "Apa maksudmu Keen?"

"Ini perusahaan, bukan taman," tegas Keen.

Raka pun segera berjalan dengan santai ke arah Keen. "Maaf kalau begitu, hari ini aku minta izin pada kamu, karena akan membuat  heboh perusahaan kamu."

Keen mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan Raka.

"Karena kamu diam saja, aku anggap kamu menyetujui permintaanku," imbuh Raka sambil tersenyum cerah ke arah Keen.

PLOK! PLOK! PLOK! Raka menepuk tangannya 3 kali.

Lalu munculah beberapa orang yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Orang-0rang itu lalu membagikan sekotak coklat pada setiap orang yang ada di ruangan itu.

Para karyawan pun terlihat senang menerima hadiah dari Raka. 

"Anggap saja, ini hadiah perkenalan dariku untuk semua teman Shassy," ujar Raka sambil tersenyum ramah ke arah semua orang.

"Terima kasih," ujar salah satu teman Shassy yang kemudian diikuti oleh yang lain.

Wajah Shassy pun memerah karena mendengar kalimat yang di ucapkan oleh Raka tersebut.

"Mas," lirih Shassy.

Raka pun segera menatap  Shassy, kemudian ia berlutut di hadapan Shassy. "Sayang, maukah kamu menjalani hubungan yang lebih serius denganku?" tanya Raka sambil membuka sebuah kotak, dan menawarkannya pada Shassy.

Wajah Shassy pun  semakin memerah, saat semua orang berseru, agar ia  menerima cincin yang ada di kotak tersebut.

"Mas ...." ujar Shassy sambil mengulum senyum di bibirnya.

"Ayo cepat, kakiku hampir keram," kelakar Raka.

"Ah, Mas ...." sahut Shassy malu-malu.

Raka pun tersenyum senang, saat mengetahui Shassy yang tengah malu-malu.

"Terima! Terima!" seru teman-teman kantor Shassy.

Akhirnya Shassy pun mengulurkan tangannya, dan Raka pun dengan cepat memakaikan cincin tersebut ke jari manis Shassy. Tapi ...

"Eh," ujar Raka saat cincin tersebut tidak muat di jari manis Shassy.

Shassy pun menahan tawa saat melihat Ekspresi wajah Raka. "Makanya, lain kali kalau mau membelikan aku cincin kasih tau aku dulu, biar bisa pas."

Raka pun berdiri.

Shassy pun segera melepas cincin tersebut dari jari manisnya dan memakainya di jari kelingking.

Raka pun segera menggenggam tangan Shassy dan mengecup punggung tangan wanita kesayangannya itu. 

"Baiklah, setelah ini aku janji, kita akan mencari cincin pernikahan kita bersama-sama," ujar Raka dengan tatapan mesranya.

Shassy pun mengangguk pelan.

Semua orang yang ada di ruangan itu pun bertepuk tangan dan bersorak senang atas momen tersebut.

             Keen yang melihat hal tersebut dari kejauhan, hanya bisa mengepalkan tangannya karena menahan amarah yang ada di dalam hatinya.

 **

Sore harinya ...

"Pak, ini dokumen yang Anda minta," ujar Shassy sambil meletakkan dokumen tersebut di atas meja Keen.

Keen lalu melirik ke arah  cincin yang melingkar di jari kelingking Shassy.

"Apa Kamu senang?" tanya Keen.

"Hah, senang apa Pak?" tanya Shassy yang bingung dengan pertanyaan Keen,

"Ah, bukan apa-apa," jawab Keen sambil mengalihkan pandangannya.

'Apa sih maksud laki-laki ini, aneh sekali,' batin Shassy.

"Baiklah kalau begitu Pak," ujar Shassy sambil membereskan buku yang berantakan di atas meja Keen, "Oh, iya Pak, semua pekerjaan saya sudah selesai dan ini sudah waktunya pulang, jadi saya izin untuk pulang." ujar Shassy yang masih sibuk membersihkan meja Keen.

"Memangnya Kamu ada acara apa?" tanya Keen.

"Eh, itu Pak, saya dan teman-teman akan pergi bersantai setelah ini," ujar Shassy.

Keen pun menatap Shassy. "Apa ini tentang kejadian tadi siang?"

Shassy pun tersentak dan kemudian tersenyum canggung. "Ah, iya Pak, biasa ... teman-teman meminta traktiran untuk hal itu."

"Kamu tidak mengundangku?" tanya Keen.

"Ha?" Shassy terkejut mendengar ucapan Keen.

"Kenapa? Jadi, kamu tidak berniat mengundangku?" tandas Keen.

"Ah, maaf, bukan begitu Pak maksud saya."

"Jadi kamu mengundangku?" tanya Keen yang setengah memaksa.

Shassy pun akhirnya menarik bibirnya, dan tersenyum palsu ke arah Keen. "Tentu saja, pasti saya akan mengundang Anda. Kalau nanti Bapak ada waktu luang, saya sangat berharap Bapak bisa ikut bersantai bersama kami."

"Baiklah, nanti aku akan datang, tapi mungkin agak sedikit terlambat." ujar Keen.

"Baik Pak, terima kasih." ujar Shassy dan segera meninggalkan ruangan tersebut.

"Ah, laki-laki itu memang suka menyusahkan saja. Ah sudahlah, terserah kalau dia benar-benar mau datang," gerutu Shassy di dalam hati.

**

               Malam itu sesudah semua orang pulang kerja, Shassy dan beberapa teman kantor yang dekat dengannya pun sudah berkumpul di salah satu restoran.

Mereka pun segera masuk ke dalam sebuah ruangan yang tertutup.

"Baiklah, gaess! Karena tadi siang Shassy baru di lamar ... maka malam ini, kalian boleh pesan apa pun sepuasnya," ujar salah satu teman Shassy.

"Selamat untuk Sekertaris terkuat!" seru teman-teman Shassy dengan kompak.

        Akhirnya Shassy dan semua teman-temannya pun makan dan minum-minum bersama.

Shassy yang mendapat tantangan untuk minum 5 gelas beer pun, menyelesaikan tantangan tersebut dengan sukses. Tapi akhirnya ...

"Shass ... Shass," panggil salah satu teman Shassy sambil menggoyang-goyangkan tubuh Shassy.

"Iya, aku mau 1 gelas lagi," ujar Shassy yang sudah mabuk berat.

Terlihat beberapa teman Shassy pun juga sudah mabuk dan mulai menceracau tidak jelas.

Lalu ...

Klak! Keen pun membuka pintu ruangan tersebut.

Mata Keen membulat, ketika melihat Shassy yang sudah berantakan.

"Dia mabuk?" tanya Keen pada teman Shassy yang masih sadar.

"Iya Pak," sahut orang tersebut.

"Kamu bayar," ujar Keen sambil mengeluarkan black card dari dalam dompetnya, "Aku akan membawa Shassy pulang."

Teman Shassy pun hanya bisa melihat saja, ketika Keen menggendong Shassy dan membawanya pergi dari tempat tersebut.

**

               Setelah 10 menit mengendarai mobil, akhirnya Keen pun sampai di parkiran salah satu gedung tinggi di tengah kawasan elit yang ada di Jakarta.

Keen pun segera menggendong Shassy memasuki gedung tersebut.

"Ah, wanita ceroboh. Bisa-bisanya dia minum seperti itu," gerutu Keen  sambil menggendong Shassy masuk ke dalam apartemen miliknya.

Keen pun segera membaringkan Shassy di atas ranjang kamar tersebut.

"Hah, dasar wanita," gerutu Keen.

            Tak lama kemudian, Shassy pun bangun dari ranjang tersebut lalu memeluk Keen dari belakang. 

"Ah, kamu sedang apa?" tanya Shassy.

"Aku sedang ganti baju, lepaskan aku," ujar Keen.

Shassy pun semakin erat memeluk Keen. "Ah, tidak. Aku ingin mengusap perut kamu."

Shassy pun memasukan tangannya ke dalam kemeja Keen dan mulai mengusap perut Keen dengan lembut.

"Kamu tau, apa yang kamu lakukan ini sangat berbahaya, aku bisa saja—"

Kalimat keen terhenti, ketika Shassy tiba-tiba saja menarik tubuhnya dan membuat Keen terjatuh di atasnya.

Komen (8)
goodnovel comment avatar
Muhammad Haris
mantap sekali cerita nya
goodnovel comment avatar
ibo abbi
mantap bro
goodnovel comment avatar
Desy Destyani
hadeuuhhh nunggu gratisan ini mahal banget 14 Koin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Salah Ranjang   Malaikat Penggoda di Apartemen

    Wajah Keen dan Shassy begitu dekat, nafas pun bisa terdengar dengan jelas di antara mereka. Detak jantung Keen pun terasa makin cepat, ketika Shassy pun mulai mengendus-ngendus tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke leher Keen."Kamu wangi sekali," ujar Shassy."Kamu suka?" tanya Keen."Tentu saja aku suka."Degup jantung Keen semakin cepat, ketika tangan Shassy mulai memegang wajahnya."Kamu mau apa?" tanya Keen.Shassy pun mulai tersenyum menggoda. "Aku ya … tentu saja aku mau …."Keen pun kaget, ketika Shassy tiba-tiba saja menggigit lehernya."Rasakan itu, hehehe," tawa Shassy setelah puas menggigit leher

  • Salah Ranjang   Apa Ini Karma

    Brak!! Shassy yang sudah tidak tahan dengan tingkah Keen pun akhirnya menggebrak meja itu."Pak, saya itu butuh kepastian dari Anda," ujar Shassy dengan nada tinggi.Keen lalu melirik Shassy sekilas.'Apa maksud lirikan itu?' batin Shassy yang kini menjadi canggung sendiri, karena Keen tak menanggapi hal tersebut."Pak …." panggil Shassy,"Kenapa Kamu takut sekali pada Raka? Bukankah dia kekasih kamu?" ujar Keen dengan santai, lalu ia menyesap kopi buatan Shassy."Ya justru karena Mas Raka itu kekasihku, maka dari itu aku tidak ingin dia salah paham," ujar Shassy yang semakin kesal saja."Seharusnya dia itu percaya pada kamu, apapun yang kamu katakan," ujar Keen sambil

  • Salah Ranjang   Kecemburuan Raka

    "STOP!" teriak Shassy."SSST!" Suara rem mobil Keen, karena ia menghentikan mobilnya saat itu juga."Ada apa?" bentak Keen yang kesal karena tindakan Shassy yang sembarangan.Shassy yang terkejut mendengar teriakan itu pun, hanya membalasnya dengan senyum canggung."Apa Kamu gila, ini jalan raya!" teriak Keen dengan tatapan tajam mengikuti kalimatnya."Ya, maaf Pak.""Lalu, kenapa Kamu berteriak seperti tadi?" tanya Keen sambil memijat-mijat kepalanya dan membawa mobilnya menepi."Anu Pak, biarkan saya turun di sini."'Apa wanita ini malu pergi ke kantor denganku, sombong sekali dia,' batin Keen sambil menatap tajam

  • Salah Ranjang   Versi Istana Harem?

    "Selamat siang Tante," ucap Shassy dengan senyum manis mengembang di wajahnya.Melati yang mendengar suara Shassy pun langsung menoleh. "Siang juga," ucap Melati dengan nada datar.'Wah, sudah kena racun sepertinya,' batin Shassy sambil terus tersenyum pada tante Melati yang enggan menatapnya, karena salah paham yang belum terselesaikan."Eh, ada Sherin. Kamu sejak kapan di sini Sher?" tanya Shassy masih dengan nada ramahnya, padahal rasanya ia sudah ingin melemparkan vas bunga yang ada di dekatnya ke wajah adik tirinya itu."Ah, Kak Shassy, aku baru saja datang. Kamu jangan salah paham," ujar Sherin dengan nada lembutnya. Nada lembut itu terucap dari bibirnya yang menggunakan lipstik berwarna pink terang.Sherin lalu menatap ke arah Raka yang sedang berdiri di samping Shassy. "Eh

  • Salah Ranjang   Masakan Calon Menantu

    Deg-deg-deg! Jantung Shassy berdegup kencang, saat ayah Raka menggantung kalimatnya.'Oh tuhan, apa tidak enak ya ….' batin Shassy yang terlihat begitu gugup, ia pun terus menundukkan wajahnya dan terus berharap jawaban baik yang di berikan oleh ayah Raka."Lumayan," Ayah Raka melanjutkan kalimatnya.Shassy pun langsung tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya menyembunyikan perasaan yang begitu senang di hatinya.'Kalau gak ada orang, aku udah nyanyi seriosa di sini,' batin Shassy yang masih menyembunyikan perasaan senang di dalam dirinya.Lalu …"Paman, coba juga kueku. Ini tadi aku antri 1 jam loh untuk membelinya," ujar Sherin sambil mengambilkan sepotong kue, Sherin bermaksud memberikan sepotong kue itu pada Ayah Raka.

  • Salah Ranjang   Panggilan Aneh Dari Dira

    "AAAAAA!" teriak Shassy yang begitu ketakutan saat itu."Diam!" bentak Keen."Astaga! Pak Ken, Anda mengagetkanku saja," ujar Shassy sambil mengusap-usap dadanya."Kamu itu yang ngapain malam-malam begini teriak di kantor, apa kamu kurang kerjaan? Mau, aku tambahin lagi kerjaan kamu?" ujar Keen yang kini dengan santai berjalan di depan Shassy.'Hais, kalau bukan karena kamu, mana mungkin aku berteriak seperti ini,' gerutu Shassy di dalam hati.Shassy pun terus berjalan di belakang Keen hingga mereka sampai di di luar gedung tersebut. Setelah sampai di luar gedung perusahaan, ia segera berlari ke tempat parkir.Saat ia sampai di tempat parkir, ia mulai menggaruk pelipisnya. "Di mana motorku?"ujar Shassy sambil menatap s

  • Salah Ranjang   Di mana Dira?

    Shassy yang baru mendengar keterangan dari Dira lewat telepon pun langsung berlari ke arah parkiran perusahaan. Ia bergegas membawa motornya meninggalkan perusahaan itu."Aduh lama sekali, pakai macet segala!" gerutu Shassy, ketika dirinya sedang berada di persimpangan lampu merah. Sebenarnya dia berada di urutan ke-3 dari depan, hanya saja baginya saat itu terasa sangat lama, karena ia sedang terburu-buru.Shassy pun memacu motornya secepat mungkin. Iya tak peduli dengan suara klakson dari kendaraan yang ia lewati.Bahkan beberapa kali kita hampir saja menyenggol kendaraan lain karena tak bisa berkonsentrasi.Hingga akhirnya 25 menit kemudian, ia sampai di tempat yang dikatakan oleh Dira. Sasi segera turun dari motornya, ia menatap sekitar mencari keberadaan Dira."Di mana dia, bukankah katanya dia ada d

  • Salah Ranjang   Simalakama

    Dira pun segera berlari meninggalkan ruangan tersebut. Gerry dan 2 orang lainnya segera menoleh ke arah Shassy bersamaan dengan keluarnya Dira dari ruangan tersebut."Kamu membohongi kami," ucap Gerry dengan mata yang merah menyala penuh kemarahan menatap ke arah Shassy.Shassy pun siap menghadang Gerry dan teman-temannya dengan balok kayu yang dibawanya sebagai senjata."Kam-" Sebelum Gerry menyelesaikan kalimatnya, Shassy pun segera menyerang terlebih dahulu.'Ingat Shass, kamu harus bertahan!Bertahan!' Hanya itu yang ada dalam pikiran Shassy saat ini. Shassy terus memukul membabi buta keempat remaja laki-laki yang ada di ruangan itu.

Bab terbaru

  • Salah Ranjang   Gaun Asta

    Dua puluh tahun kemudian. Hari itu semua orang sudah repot sejak pagi, Shassy pun tak kalah sibuknya dari yang lain."Bagaimana, apa Asta sudah siap?" tanya Shassy pada salah seorang pelayan yang baru turun dari lantai dua, tempat kamar Asta berada."Hampir Nyonya, tinggal sedikit lagi," jawab pelayan tersebut dengan cepat."Ya sudah kamu cepat bantu yang lain, para tamu undangan sudah mulai berdatangan," perintah Shassy.Lalu pelayan itu pun segera pergi melakukan apa yang Shassy perintahkan."Haduh ... kenapa dia belum sampai ya," gumam Shassy sambil mondar-mandir gelisah.Lalu seseorang dari

  • Salah Ranjang   Positif Apa

    Setelah menyelesaikan acara pernikahan dengan meriah, mereka pun kembali ke kediaman Keen."Ma, hari ini kami akan pindah," ucap Keen yang kini sedang duduk di taman belakang bersama Nyonya Tiara dan juga Shassy.Nyonya Tiara pun menghela napas panjang saat mendengar hal tersebut. "Kenapa cepat sekali?" tanyanya yang terdengar tidak rela."Kami sudah memutuskan akan pindah setelah acara pernikahan, dan aku juga sudah mengatur semuanya di sini," ucap Keen yang tetap menunjukkan tanggung jawabnya."Mama tidak bisa melarang kalian, hanya saja Mama—" Nyonya Tiara tak meneruskan kalimatnya.Shassy yang sedari tadi mendengarkan pun akhirnya menyahut, "Ma, kami akan sering berkunjung kok. Lagi pula Cakra sebentar lagi akan

  • Salah Ranjang   Pengumuman Untuk Sahabat Si Mendhut

    Hai sahabat pembaca setia yang ter-lope!Perkenalkan aku Si Mendhut, penulis 'Salah Ranjang' kisah Si Shassy dan Mas Keenan ini.Aku mengucapkan banyak terima kasih pada kalian semua yang sudah sabar dan setia menunggu update ceritaku yang terkadang lambat. Aku sebagai penulis juga memohon maaf yang sebesar-besarnya jika terselip kata-kata kasar di dalam novel ini. Terima kasih juga karena telah memaklumi segala bentuk kesalahan dalam penulisan novel ini yang tidak pernah aku sengaja."SUMPAH! Aku gak mungkin sengaja nyalah-nyalahin tulisan kok. Hehehe ..." Sebenarnya novel ini sudah tamat hari ini. Tapi karena permintaan beberapa pembaca, aku akan memberikan ekstra bab yang akan menceritakan kisah selanjutnya.

  • Salah Ranjang   Kerelaan

    "Papa, mama mana?" tanya Cakra kecil sambil menatap sekitar yang terlihat remang-remang karena Keen berhasil mematikan lampu kamar tersebut sebelum Cakra datang."Apa tidak bersama kamu?" tanya Keen sambil dengan cepat memakai celananya."Papa pipis?" tanya Cakra dengan polos karena melihat Keen yang sibuk memakai celana.Keen lalu berjalan ke arah Cakra. "I-iya, tadi Papa baru dari kamar mandi lalu mendengar kamu memanggil Mama, jadi Papa terburu-buru," jawabnya dengan santai."Mama mana?" Cakra kembali pada pertanyaan semula."Mama ... oh, mama pasti sedang ke dapur," jawab Keen dengan asal sambil melemparkan pakaian Shassy ke bawah.Shassy yang sedang tengkurap di lantai pun dengan cepat mengambil pakaiannya d

  • Salah Ranjang   Hidup Atau Mati Terserah

    Kemudian terlihat beberapa orang masuk dan segera melumpuhkan anak buah Tuan Bastomi yang ada di tempat itu.Shassy pun makin kebingungan melihat hal tersebut. 'Apa ini?' pikirnya.Lalu ia pun teringat dengan Keen yang tergeletak di dekatnya. Dengan cepat ia menarik tubuh suaminya itu sekuat tenaga dan segera memangku kepala suaminya tersebut sambil terus membelai lembut rambutnya."Mas kamu berat sekali, kamu banyak dosa pasti," ucap Shassy dengan senyum pahit dan air mata yang mengiringi kalimat tersebut.*Di sisi lain ... Terlihat Tuan Bastomi yang tengah terbaring di lantai, sedangkan Raka kini duduk santai duduk di kursi yang tadi digunakan oleh Tuan Bastomui.

  • Salah Ranjang   Kamu Menipuku

    Suasana di ruangan itu pun mulai kacau, beberapa tamu undangan berteriak histeris bahkan ada yang sampai pingsan saat melihat hal tersebut.Hingga akhirnya Tuan Bastomi dan beberapa orang masuk ke dalam tempat tersebut."Cepat periksa dia," perintah Tuan Bastomi pada anak buahnya sambil menunjuk ke arah calon istrinya tersebut."Maaf Tuan," ujar orang yang baru saja memeriksa keadaan wanita tersebut.Tuan Bastomi lalu mengarahkan pandangannya ke sekitar dan memakukan pandangannya pada Keen yang juga sedang menatapnya dari kejauhan. "Kurang ajar," geramnya.Lalu Tuan Bastomi pun dengan cepat melewati mayat calon pengantinnya itu dan berjalan ke arah Keen. "Kurang ajar, ini pasti ulah kamu!" teriak Tuan Ba

  • Salah Ranjang   Suami Yang Paling Bodoh

    Tiga hari kemudian. Sore itu Keen kembali ke rumah lebih awal."Shass," panggil Keen mencari Shassy di dalam kamar mereka."Aku di balkon," sahut Shassy dari arah balkon.Keen pun segera masuk ke dalam balkon kamar tersebut, ia melihat Shassy yang tengah duduk santai di sana. "Kamu belum bersiap?" tanyanya sambil duduk di kursi yang ada di dekat Shassy.Shassy pun menatap Keen. "Andaikan aku tidak ikut, bagaimana?" tanyanya."Apa kamu takut?" tanya Keen sambil tersenyum meremehkan."Aku hanya tidak ingin ada masalah. Jika aku ke sana, kamu tahu sendiri orang tua itu pasti akan membuat masalah seperti kemarin," jawab Shassy lalu menggigi

  • Salah Ranjang   Paman Datang

    Shassy yang mendengar hal tersebut pun hanya bisa menghela napas panjang. "Aku adalah Shassy," ujar Shassy menjawab kebingungan laki-laki terebut.Laki-laki itu pun langsung berbalik dan menatap Shassy dengan heran. "Apa maksud kamu?" tanyanya."Ya … nama asliku Shassy bukan Ana, walaupun namaku memang Shassy anastasya sih," jawab Shassy dengan santai."Lalu maksud laki-laki itu?""Ben, dia memang suamiku," jawab Shassy sambil berjalan ke arah laki-laki tersebut."Tapi bukannya Cakra itu …""Beni," panggil Shassy memotong kalimat Beni yang hampir saja keceplosan."Maaf, tapi aku pikir kamu itu …" ujar Beni yang tiba-tiba teringat sesuatu. "Ah, jangan

  • Salah Ranjang   Untung Ada Bu Nur

    Semua wanita itu pun langsung menatap ke arah pisau yang ada di tangan Shassy tersebut."Lihat itu," ujar salah satu wanita itu sambil menunjuk ke arah pisau di tangan Shassy.Shassy pun langsung menyahut, "Aku baru—""Geledah tempat ini!" teriak yang lainnya.Kemudian para ibu-ibu itu pun masuk ke dalam rumah tersebut, mereka masuk ke dalam setiap ruangan dan juga ke dapur."Kamu tidak apa-apa Wen?" tanya Shassy kembali memperhatikan keadaan temannya."Sedikit benjol sepertinya, tadi digetok pakai teplon sama ibu baju merah," jawab Weni sambil mengusap usap keningnya.Shassy pun mendesah kasar. "Sebenarnya mereka itu kenapa," ujarnya kesal.

DMCA.com Protection Status