Terjebak Cinta CEO Tampan

Terjebak Cinta CEO Tampan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-18
Oleh:  MochallateBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
28Bab
160Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

[Follow Dulu Sebelum Baca!] Warning : [18+] |¤| "Kasih saya sebulan untuk membuat kamu jatuh cinta," ucap Agaza sambil menatap dalam pada manik mata wanita di hadapannya. "Kalau tidak bisa, silahkan ajukan surat perceraian." "Kenapa sebulan? Bukannya lebih cepat lebih baik? Ayo bercerai sekarang!" bantah Sasya. Wanita itu menatap pada Agaza dengan tajam. "Tapi, boleh deh. Lo bukan tipe gue, jadi ya ... tidak masalah mau sebulan atau berapa bulan, lumayan bisa digunakan buat bayar cicilan gue," imbuhnya setelah beberapa saat berpikir. Agaza dan Sasya. Dua manusia yang memiliki perbedaan usia yang cukup jauh. Perbedaan sifat yang saling bertolak belakang. Agaza yang penuh prinsip dan hidup disiplin, sedangkan Sasya si gadis manja yang hanya bisa menghamburkan uang saja. Pernikahan mereka bahkan bisa berlangsung karena Ayahnya Sasya—Ginanjar—mengatakan tidak akan membiayai hidup putrinya itu jika Sasya menolak, jadilah ia mau menikah dengan Agaza. Yang katanya ... si pedofil. Usia mereka terpaut tujuh tahun. Agaza pria dewasa berumur 33 tahun harus menikahi gadis berusia 26 tahun yang tidak bisa melakukan apa pun selain menghamburkan uang. Pertikaian, kesalahpahaman, penyesalan pun turut mewarnai kehidupan rumah tangga yang direncanakan hanya akan berlangsung selama satu bulan itu. Apakah dua anak manusia ini akan terus terjebak dalam garis takdir yang telah ditentukan kedua orang tua mereka? Atau ada penebusan dan jalan keluar lain? |¤| 2025 M O C H A L L A T E

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

01 | Kesepakatan

Setelah mengucapkan ijab kabul tanpa kesalahan, kini Agaza bersanding dengan Sasya—istrinya—di pelaminan yang berada di bagian paling depan gedung pernikahan mereka. Menebar senyum manis—yang palsu—pada semua tamu yang melihat ke arah mereka. Sasya bahkan berkali-kali menggerutu karena acaranya lama sekali berakhir. Dan Agaza berusaha untuk memberi pengertian pada istri kecilnya itu. "Sebentar lagi, lima menit. Setelah itu kita langsung ke kamar, saya juga sudah lelah."Begitulah ucapannya empat menit tujuh belas detik yang lalu. Sasya masih harus menunggu beberapa detik untuk mengajak suaminya meninggalkan acara super mewah itu. Dia ingin istirahat dan sedikit bermain-main dengan Agaza. Pria pedofil yang beruntung menjadi suaminya."Ayo pergi, gue capek nih!" katanya serampangan. Tidak pakai etika sama sekali. Agaza menurut, menarik pinggang ramping istrinya untuk turun dari atas pelaminan dan berpamitan kepada kedua orang tua mereka. Yang dibalas dengan godaan dari semua yang mend...

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
28 Bab
01 | Kesepakatan
Setelah mengucapkan ijab kabul tanpa kesalahan, kini Agaza bersanding dengan Sasya—istrinya—di pelaminan yang berada di bagian paling depan gedung pernikahan mereka. Menebar senyum manis—yang palsu—pada semua tamu yang melihat ke arah mereka. Sasya bahkan berkali-kali menggerutu karena acaranya lama sekali berakhir. Dan Agaza berusaha untuk memberi pengertian pada istri kecilnya itu. "Sebentar lagi, lima menit. Setelah itu kita langsung ke kamar, saya juga sudah lelah."Begitulah ucapannya empat menit tujuh belas detik yang lalu. Sasya masih harus menunggu beberapa detik untuk mengajak suaminya meninggalkan acara super mewah itu. Dia ingin istirahat dan sedikit bermain-main dengan Agaza. Pria pedofil yang beruntung menjadi suaminya."Ayo pergi, gue capek nih!" katanya serampangan. Tidak pakai etika sama sekali. Agaza menurut, menarik pinggang ramping istrinya untuk turun dari atas pelaminan dan berpamitan kepada kedua orang tua mereka. Yang dibalas dengan godaan dari semua yang mend
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya
02 : Sakit Perut
Saat ini semua berkumpul di meja makan restoran hotel yang mereka sewa untuk acara pernikahan Sasya dan Agaza. Kedua orang tua Agaza sudah lebih dulu pulang karena Marina-neneknya Agaza-sudah harus kembali ke negara asalnya, Spanyol. Yap, Agaza memang memiliki darah campuran Spanyol-Arab. Tapi, ayahnya merantau ke Indonesia dan bertemu ibunya yang asli orang Jawa. Menikah dan tinggal di Indonesia sampai Agaza sebesar sekarang. Mereka hanya akan pulang kampung saat libur tiba. Sekarang hanya ada kedua orang tua Sasya, Bang Ghani, dan Mesya-kakak Agaza, Tante Mika, dan Bude Ria serta suami dua orang tua itu. Yang lain sudah pulang karena harus mengurus rumah dan ada acara lain di hari minggu yang cerah ini. Segala jenis makanan sudah terhidang di atas meja makan khusus keluarga mereka. Mulai dari masakan Nusantara hingga masakan perpaduan dua budaya. Sasya sendiri lebih suka makan masakan yang setengah matang. Misal, sayur yang direbus hanya lima menit, salmon atau tuna yang di pangga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya
03 | Tamu Istimewa
Sejak bangun dari tidurnya pagi tadi, Sasya sudah merasakan nyeri yang luar biasa di perutnya. Setelah mengecek ternyata benar, bahwa tamu istimewanya datang. Selama membereskan barang mereka, Sasya masih berusaha menahan sakitnya, tapi begitu mereka tiba di rumah milik Agaza ia tidak bisa menahannya lagi. Wanita itu langsung duduk sambil menekuk kakinya di sofa ruang tamu. Sementara suaminya mengurus beberapa perkara pada Pak RT agar tidak terjadi salah paham karena dirinya membawa seorang wanita ke rumahnya. Memang benar, orang sekitar rumahnya tidak tahu jika ia akan menikah karena Agaza sendiri jarang berada di rumah. Begitu Agaza sampai di rumah, yang ia dapati adalah koper Sasya yang masih tergeletak di lantai, sedangkan wanita itu meringkuk di atas sofa sambil meringis kecil. Didekatinya wanita yang berstatus sebagai istrinya itu, mengecek suhu tubuh Sasya dengan punggung tangannya. Ia beralih ke dapur untuk mengambil air dan menyuruh Sasya meminumnya. Wanita berusia dua pulu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya
04 | Agaza Mesum!
Sudah dua hari ini Agaza sibuk dengan pekerjaannya. Setelah kejadian malam itu, mereka belum pernah terlibat percakapan yang terlalu lama. Paling sekadar menyapa atau saling bertanya kegiatan apa yang keduanya lakukan setiap harinya. Semua cukup, karena kalau berlebihan Sasya takut jantungnya tidak akan kuat. Agaza itu kalau sudah perhatian manisnya tidak ketulungan! Tadi setelah Agaza pergi bekerja, Sasya juga pergi dari rumah. Ia menemui teman-teman sosialitanya, membicarakan banyak hal tentang make up, trend fashion, sepatu, serta tas branded. Dibesarkan dari kalangan atas, membuat Sasya tumbuh menjadi gadis manja dan suka menghambur-hamburkan uang-—jauh sekali dari khayalan orang tentang gadis kaya yang mandiri. Bersama dengan teman-temannya itu, Sasya bertemu di salah satu restoran ternama di ibu kota. Menikmati seporsi makanan kecil dengan harga selangit. Andai saja Sasya bukan orang kaya, maka dirinya juga akan sayang harus menghabiskan uang sebanyak itu. Tapi, berhubung ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya
05 | Bertemu Mantan
Yang bisa Sasya lakukan dari tadi hanya berjalan dan mendorong troli. Mereka sedang berada di modern market--sesuai dengan permintaan sang istri. Sasya yang memang seumur hidupnya tidak pernah ke pasar jadi tidak tahu keperluan apa saja yang biasa dibutuhkan untuk masak-memasak di dapur. Beberapa kali mengusulkan jenis makanan, tapi Agaza menolak. Ya, bagaimana tidak menolak jika yang ditawarkan itu makanan cepat saji? Agaza 'kan bukan penikmat makanan tidak sehat itu. Sesekali boleh, tapi bukan diletakkan sebagai persediaan. Kakinya sudah pegal, tapi sang suami belum juga selesai mencari stok makanan yang dibutuhkan. Akhirnya Sasya duduk, di bawah troli yang sedari tadi didorongnya. Bodo amat dengan tatapan aneh orang kepadanya. Agaza yang merasa tidak lagi mendengar protes dan keluhan dari sang istri langsung memutar lehernya ke belakang, mencari keberadaan Sasya yang ternyata sudah duduk dengan tidak tahu malunya di lorong market ini. Di antara sayur-mayur segar. Ia terkekeh dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya
06 | Rumah Ibu Mertua
Nanti kalau kamu sudah cinta saya bilang ya? Soalnya saya bukan peramal yang bisa tahu perasaanmu. |¤| SASYA benar-benar menepati kata-katanya sebelum pergi tadi. Wanita itu memborong banyak jenis dan merk make up. Menghabiskan hampir sebulan gaji suaminya. Agaza hanya bisa menghela napas sambil mengeluarkan kartu kreditnya dari dompet, menyerahkan kartu itu kepada pramuniaga dengan perasaan sedikit tidak rela.  Setelah puas karena sudah mendapatkan apa yang ia inginkan sejak lama, Sasya kembali mengajak Agaza turun ke lantai dasar. Masuk ke restoran dan memilih menu makanan untuknya, tanpa perlu repot memesankan untuk Agaza juga. Dan kembali, uang dengan angka lima dan enam nol habis dalam hitungan jam saja. Lagi-lagi Agaza menghela napas, mengecek saldo rekeningnya melalui telepon pintar yang ... yang sudah bisa dipastikan bahwa sebulan ke depan Agaza harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan isi rekeni
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya
07 | Buah Apel Yang Jatuh
Namanya manusia. Kalau tidak menyukai, bisa jadi ia membenci. |¤| Yang sejak awal Sasya tahu tentang ibu mertuanya adalah wanita itu tidak menyukainya, belum menyukai lebih tepatnya. Kini ditambah fakta baru kalau ternyata ibu mertuanya memang membenci dirinya yang tiba-tiba datang sebagai menantu, padahal wanita itu sudah menyiapkan perempuan lain untuk Agaza. Dan karena Sasya, rencananya itu gagal, yang lebih parahnya lagi perempuan itu tetap ingin dinikahkan dengan Agaza. Tidak masalah walaupun jadi istri kedua.  Tadi, Sekar memang mengajaknya naik ke lantai dua. Wanita itu membawa Sasya ke dalam ruangan yang ada di pojok lantai dua itu. Di sanalah Sasya diperlihatkan banyak potret ibu mertuanya bersama dengan Agaza, ayah mertuanya, dan perempuan yang diinginkan Sekar. Namanya Sinta. Gadis keturunan asli Jawa yang punya profesi sebagai chef di salah satu restoran mewah di Jakarta pusat. Wajah cantik, tutur
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya
08 | Tantangan Suami-Istri
Sasya terbangun dengan selimut putih tebal yang menutupi tubuhnya. Rasanya seluruh tulangnya lepas tadi malam. Agaza benar-benar menyita waktu tidurnya semalaman. Pria itu benar-benar menyiksanya, tapi entah kenapa Sasya menikmatinya. Waktu malamnya dihabiskan bersama Agaza, pria itu ... ah, dia pria yang tahu bagaimana cara memperlakukan seorang istri.  Wanita itu turun, mengikat rambutnya jadi satu dengan asal kemudian beranjak untuk memakai bra kembali. Sasya harus selalu ingat ini, pakai bra saat keluar kamar. Agaza sudah tidak ada di sampingnya, padahal ini baru pukul enam lewat sepuluh menit.  Aroma masakan yang tercium di indra penciumannya membuat langkah Sasya lebih cepat. Agaza tidak boleh lagi berkutik di dapur saat pagi. Sasya harus bisa menjadi istri yang baik mulai sekarang.  "Za!" jeritnya sambil menuruni anak tangga. Prianya menoleh, tersenyum manis dan merentangkan tangan. &nb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya
09 | Hasil Masakan Sasya
Menu yang ibu mertuanya tentukan adalah kari kambing dengan ekstra cabai. Di bawah meja, Sasya mengetikkan resep cara membuat kari kambing terenak dan mengikuti setiap langkah yang ada di video. Karena daging kambing yang akan dimasak sudah terlebih dahulu dibuat empuk oleh ibu mertuanya, jadilah mereka hanya tinggal meracik bumbu.  Kurang dari satu jam keduanya menyelesaikan tantangan memasak. Hanya jadi satu mangkuk, iya karena cuma untuk dicicipi oleh Agaza dan Sekar saja. Karena Agaza belum percaya dengan hasil masakan Sasya, ia segera mengambil masakan buatan istrinya dan buatan Sinta diberikan pada ibunya.  "Saya yang coba masakan Sasya lebih dulu, Bun," katanya sebelum Sekar protes.  Karena itu ucapan Agaza, maka Sekar akan menurut saja. Wanita itu juga lebih tertarik menikmati masakan Sinta yang sudah ia ketahui kualitasnya daripada harus repot-repot mencicipi masakan sang menantu walau hanya seuju
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya
10 | Agaza Yang Manis
Jam menunjukkan pukul setengah enam sore. Agaza tadi sudah menodongnya untuk dibuatkan masakan, apa pun akan dimakannya. Berhubung pria itu sedang mengerjakan beberapa pekerjaan kantor, jadilah ia meminta Sasya untuk membuatkannya. Untuk sehari ini Agaza ingin melanggar idealisme tentang Sasya yang tidak perlu membuat masakan apa pun untuknya, untuk kali ini saja.  Sesampainya di dapur, Sasya membuka kulkas, mencari bahan masakan apa yang bisa diolah. Tapi, ekor matanya menangkap rantang yang terletak di kitchen table. Baru teringat, masih ada kari yang dibuatnya tadi, terus kenapa harus repot memasak lagi?  Wanita itu menutup kulkas, mengurungkan niat untuk memasak menu baru. Ia akan menyajikan kari kambing buatannya tadi untuk Agaza, toh pria itu tampak lahap memakan masakannya. Jadi, tidak salah dong kalau Sasya menghidangkan masakan yang sama?  Sasya memindahkan masakan itu ke dalam wadah kecil yang ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status