Mengembalikan Cinta Suami Tentaraku

Mengembalikan Cinta Suami Tentaraku

last updateLast Updated : 2024-06-22
By:  Selfie Hurtness  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
15 ratings. 15 reviews
35Chapters
15.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Kamu siapa?" Dia memang kembali, kembali tanpa ingatan yang dia bawa lagi. Kembali dengan separuh memori yang hilang dengan sendiri. Di saat Amanda tengah berusaha menguatkan diri guna menghadapi cobaan yang datang bertubi-tubi, sosok itu datang menawarkan diri. Mana yang Amanda pilih? Suami yang sedang dia usahakan pulih atau masa lalu yang minta kembali dipilih? Ikuti kisah cinta penuh lika-liku mereka dalam judul yang merupakan lanjutan dari kisah "Di Ujung Senja". Follow sosial media saya (@)selfiehurtness untuk info update, judul terbaru dan giveaway. Terimakasih. Cover by @reistyaa

View More

Latest chapter

Free Preview

Ch. 1 Kepulangan Mendadak

"Aldo jadi pulang kan hari ini? Jam berapa pesawatnya landing?"Mendengar hal tersebut, seorang wanita dengan perut buncit karena tengah mengandung menghentikan langkahnya. Tanpa suara, Amanda mendekatkan dirinya ke celah pintu kamar mertuanya, tidak jadi ke pintu depan.“Bang Aldo pulang hari ini?” batinnya bertanya-tanya.Amanda memasang telinga, memastikan bahwa memang ia mendengar nama itu disebut,nama yang tidak lain dan tidak bukan adalah suaminya. Dan mama mertuanya tadi mengatakan bahwa suaminya akan pulang sebentar lagi?Tentu Amanda bertanya-tanya. Bukan apa-apa, semenjak pergi 5 bulan yang lalu dalam sebuah misi perdamaian, ia sama sekali tidak mendapatkan kabar apa-apa tentang Aldo. Termasuk kabar kepulangan suaminya jika apa yang dia dengar barusan adalah benar.'Tapi bukankah dia di sana dua tahun? Kenapa mendadak pulang?' batin Amanda."Iya aku ngerti, Mas. Aku nggak bilang sama Amanda soal ini." suara itu kembali terdengar, membuat Amanda untuk kesekian kalinya terkeju

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Dwi Setya S
di tunggu kak kelanjutannya
2024-03-15 14:44:05
0
user avatar
Rakha Aryasatya Ar
ditunggu kelanjutannya ya sis
2023-10-15 19:59:04
0
user avatar
Aisyah Tsalitsa
baru baca bab ke 6 udah ikut baper. sedih bgt. semangat Thor. semua karyamu semua dah kubaca
2023-06-15 18:31:42
1
user avatar
Ika Sriwulandari
semoga cerita nya menghibur seperti novel sebelum nya ...
2023-06-08 21:01:37
1
user avatar
Sophia Setiawan
Hallooo kak Author, semoga selalu sehat yaa... kapan lanjutannya, udah kangen sm Aldo dan Manda ...
2023-05-09 19:52:14
1
user avatar
Mira Gianto
semangat ya...
2023-05-04 01:19:59
0
user avatar
Aisha Arkana
Disini Yuri yang jadi bintangnya, tapi sayang perannya nyebelin ..
2023-03-28 13:59:32
0
user avatar
Ryu
sudah di tunggu2 kak ceritanya
2023-03-26 21:07:42
0
user avatar
Endah Ing
happy ending gak ini thor?
2023-03-24 08:56:00
0
user avatar
Irawati Sianipar
ah cerita adnan dan redita sangat saya nanti kelanjutannya.
2023-03-22 08:04:44
0
user avatar
heidiy
nice story
2023-02-12 11:43:33
0
user avatar
Cath Jo
yang ditunggu nihh
2023-02-12 08:28:26
0
user avatar
Claresta Ayu
Akhirnya yang di tunggu² hadir juga, sukses selalu ya kak?? Next.... keren ceritanya kak bikin penasaran lanjutannya
2023-02-12 06:04:54
0
user avatar
Sundari
yang ditunggu akhirnya.....
2023-02-11 20:42:16
1
user avatar
Ade Nanin
Selamat atas Novel baru nya ka,baru bab awal udah bikin penasaran dan nyesek,semoga tidak mengandung banyak bawang nantinya,sukses selalu ...️
2023-02-11 18:47:05
0
35 Chapters

Ch. 1 Kepulangan Mendadak

"Aldo jadi pulang kan hari ini? Jam berapa pesawatnya landing?"Mendengar hal tersebut, seorang wanita dengan perut buncit karena tengah mengandung menghentikan langkahnya. Tanpa suara, Amanda mendekatkan dirinya ke celah pintu kamar mertuanya, tidak jadi ke pintu depan.“Bang Aldo pulang hari ini?” batinnya bertanya-tanya.Amanda memasang telinga, memastikan bahwa memang ia mendengar nama itu disebut,nama yang tidak lain dan tidak bukan adalah suaminya. Dan mama mertuanya tadi mengatakan bahwa suaminya akan pulang sebentar lagi?Tentu Amanda bertanya-tanya. Bukan apa-apa, semenjak pergi 5 bulan yang lalu dalam sebuah misi perdamaian, ia sama sekali tidak mendapatkan kabar apa-apa tentang Aldo. Termasuk kabar kepulangan suaminya jika apa yang dia dengar barusan adalah benar.'Tapi bukankah dia di sana dua tahun? Kenapa mendadak pulang?' batin Amanda."Iya aku ngerti, Mas. Aku nggak bilang sama Amanda soal ini." suara itu kembali terdengar, membuat Amanda untuk kesekian kalinya terkeju
Read more

Ch. 2 Tidak Seperti Harapan

“Maaf, kamu siapa?”Amanda terperangah, matanya membulat menatap Aldo yang juga tengah menatapnya tanpa kedip. Sorot mata itu kosong, tidak lagi hangat seperti biasanya. Dan pertanyaan Aldo barusan benar-benar menampar Amanda dengan begitu luar biasa. "A-aku siapa?" Amanda mengulang kalimat tanya itu dengan rasa tidak percaya. "Kamu tanya aku siapa?"Wajah itu tampak datar. Aldo belum memalingkan wajah dari Amanda, membuat Amanda rasanya seperti dihantam batu besar dengan begitu keras. Tidak ada sorot kebohongan di mata itu! Amanda bisa lihat semuanya, dan ia benar-benar tidak mengerti.Sebenarnya ada apa? "Nda, kita bicarakan semuanya nanti. Kita sudah ditunggu tim dokter di rumah sakit." Redita menyentuh bahu Amanda, membuat Amanda tersentak dan menoleh menatap mama mertuanya itu. "Ma ... jangan bilang kalau ma—“"Papa mana, Ma?” potong Aldo tiba-tiba. “Kenapa Mama cuma jemput sendirian? Kak Edo sama Arra? Mereka kemana?"Pertanyaan itu membungkam Amanda! Aldo menanyakan semua ke
Read more

Ch. 3 Teramat Sakit

"Awasi terus, bisa hubungi aku kalau ada apa-apa."Amanda segera menyeka air mata, ia sontak berdiri begitu langkah kaki dan obrolan itu terdengar setelah pintu ruangan terbuka. Di sana, sosok itu berdiri. Dengan wajah lelah dan bingung yang makin membuat hati Amanda teriris pedih. "Terima kasih banyak atas bantuannya, Nung." papa mertua Amanda menoleh, menatap Amanda dengan tatapan iba. "Yuk kita pulang, Nda.""Baik, Pa!" Amanda memaksakan diri tersenyum, "Terima kasih banyak Dokter atas bantuannya."Lelaki berkacamata itu tersenyum, kepalanya terangguk pelan. "Sudah merupakan tugas saya, Nda. Kamu yang sabar ya."Kembali rasanya Amanda ingin menangis. Namun ia tahan kuat-kuat air mata. Amanda hanya tersenyum simpul, matanya melirik lelaki yang bahkan wajahnya masih datar dan begitu asing. "Kalau begitu kami pamit dulu, Nung. Sekali lagi terima kasih banyak." kembali sang papa mertua bersuara, satu persatu menyalami Dokter Hanung. Aldo langsung melangkah pergi tanpa sepatah kata.
Read more

Ch. 4 Lebih Sakit

"Itu benar anakku?"Hening. Dunia Amanda seolah runtuh begitu kalimat itu menyapanya dengan sorot mata ragu. Wajah itu masih sama asingnya dengan yang dia lihat, dingin menyapa dan mencengkeram kuat hati Amanda dengan begitu luar biasa. Ia seperti dihantam dengan begitu keras. Tidak terlihat lagi sorot kebahagiaan sedikitpun di mata Amanda. Setitik kebahagiaan yang tadi hinggap di mata dan wajah Amanda, kini benar-benar lenyap! "Per-pertanyaan macam apa itu, Bang?" Amanda sedikit tergagap, air matanya mengambang. Tangisnya siap pecah, namun masih dia tahan sekuat tenaga. Aldo menghela napas, "Bagaimana bisa kamu hamil lima bulan? Katamu ki--""Papa, mama dan dua kakak kamu dokter, Bang! Tanyakan ke mereka kenapa bisa usia kandungan aku menyentuh angka lima sekarang." potong Amanda getir. Jadi Aldo meragukan janin dalam kandungan Amanda? "Tidak salah ka--""Aku berani bersumpah bahwa aku hanya tidur denganmu! Aku tidak pernah tidur dengan lelaki lain." Kembali Amanda memotong, dad
Read more

Ch. 5 Ujian Cinta (?)

"Mas Aldo mau dibuatin minum?"Aldo yang tengah berusaha mengumpulkan kepingan memorinya yang hilang kontan terkejut. Ia menoleh dan mendapati Mbak Tik sudah berdiri tidak jauh darinya. "Boleh, Mbak. Makasih banyak."Wanita empat puluh tahunan itu mengangguk, segera undur diri dan menghilang dari pandangan Aldo. Aldo masih menatap arah di mana wanita itu menghilang. Ia menghela napas panjang, menghembuskan perlahan-lahan ke udara lalu kembali menyandarkan tubuh ke sofa. "Sama Mbak Tik aja aku inget loh! Masa sama yang katanya istri aku bisa sama sekali nggak inget sih?"Itu yang terus Aldo herankan sejak kepulangannya ke sini. Jangan lupa tentang bagaimana Aldo sama sekali tidak memiliki perasaan apa-apa, ikatan batin apapun dengan Amanda. Bagaimana bisa dulu mereka menikah kalau begini? "Apa aku mungkin dibodohin, ya? Papa kasihan gitu sama aku terus dicariin jodoh?" Aldo merubah posisi duduknya, masih sibuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sebelum ia pergi dan kehi
Read more

Ch. 6 Sekelebat Masa Lalu

"Astaga, Al! Tapi kamu masih inget sama Mama. Jadi yang dimaksud amnesia itu yang kayak gimana, Al?"Aldo menghela napas panjang, ia meraih cangkir teh miliknya. Meneguk cairan itu perlahan-lahan lalu meletakkan cangkir itu kembali ke atas meja. "Malah ingatan-ingatan baru Aldo yang hilang entah kemana, Ma. Begitu Aldo sadar kemarin ... Aldo bener-bener syok dan kaget. Bagaimana bisa Aldo ada di sana? Siapa orang-orang yang ada sama Aldo, Aldo sama sekali nggak kenal dan nggak tahu siapa mereka."Yuri mengangguk pelan, wajahnya nampak tegang. Dia nampak tengah memikirkan sesuatu. Sementara Aldo, ia sibuk kembali mencoba memunguti sisa-sisa kenangan yang bisa kembali dia satukan dalam otaknya. Kenangan tentang wanita yang disebut-sebut sebagai istri Aldo. "Kamu inget sama Arra?"Aldo terkejut, ia menoleh dan menatap mamanya yang nampak tengah mengawasinya dengan tatapan menyelidik. "Ya kenal dong, Ma! Masa lupa sana Arra sih? Orang dulu PAUD-nya sama-sama. Temenan juga dari kecil. M
Read more

Ch. 7 Kebencian Ibu Mertua

"Astaga!"Amanda mendesis ketika kenangan itu kembali berkelebat dalam benaknya. Sebuah momen pahit yang akan selalu Amanda ingat sampai kapanpun. Itu baru permulaan, selanjutnya? Rasanya Amanda ingin amnesia saja agar tidak kembali mengingat bagaimana perlakuan Yuri, ibu kandung suaminya terhadap Amanda. "Nggak salah kalo aku lantas takut, bukan?" Amanda merasakan kepalanya pusing. "Mama benci banget sama aku dari dulu. Bisa saja dia nanti ...."Amanda menggelengkan kepalanya kuat-kuat, ia lantas bangkit melangkah ke kamar mandi. Mencuci muka, atau mandi sekalian guna mendinginkan hati dan kepalanya yang memanas. Sementara Amanda tengah berusaha menenangkan diri, Aldo masih bercengkrama dengan ibunya di lantai bawah. "Sejak kapan Mama jadi akrab sama mamanya Joselyn, Ma?"Aldo menangkap binar cerah terpancar di mata itu. Kembali raut wajah seseorang yang pernah menjadi sosok paling spesial dalam hati Aldo muncul dan bertahan diingatannya sampai beberapa saat. Membuat sebuah pertan
Read more

Ch. 8 Adnan vs Yuri

"Ngomong apa kamu sama Aldo?"Yuri yang baru saja melangkah keluar dari rumah itu kontan melonjak kaget. Di hadapannya sudah berdiri sosok yang dulu pernah menjadi sandaran Yuri, sosok yang paling Yuri kagumi. Adnan terlihat tidak menua. Ia masih nampak segar dan gagah meskipun usianya sudah lanjut usia. Bahkan Yuri bisa lihat, mata itu tidak perlu kacamata seperti dirinya. Ah ... bahkan pesona Adnan masih begitu kuat terpancar kalau Yuri mau jujur. "Apa urusanmu tahu apa-apa saja yang aku bicarakan sama Aldo, Ma? Kau lupa? Aku ibu kandungnya! Dan aku berhak bicara apapun pada anakku sendiri."Adnan nampak mendengus kasar, senyum sinis tergambar di wajah itu. Dua tangan dokter bedah yang sudah pensiun itu dilipat di depan dada, dengan mata yang menatap Yuri dengan tatapan tajam. "Dan kau lupa? Aku bapak kandungnya! Jadi aku perlu tahu apa-apa saja yang kamu bicarakan pada anakku dengan kondisinya yang demikian."Mata Yuri membulat, ia lantas tertawa setengah mengejek. Hanya sesaat,
Read more

Ch. 9 Penggalan Kenangan-kenangan Indah

"Al, kamu di dalam?"Aldo yang baru saja keluar dari kamar mandi kontan segera melangkah menuju pintu kamar. Dibukanya pintu dan sosok itu sudah berdiri di depan pintu. "Papa baru pulang?" tanya Aldo lalu membuka pintu lebar-lebar, kode bahwa dia mengizinkan dan mempersilahkan papanya itu masuk de dalam. "Iya, baru aja sampai. Papa boleh masuk?"Aldo tersenyum, kepalanya terangguk pelan. Sosok itu melangkah masuk ke dalam, disusul Aldo setelah ia menutup pintu kamar rapat-rapat. "Kenapa malah tidur di sini? Bukan di kamar kamu, Al?"Pertanyaan itu menampar Aldo seketika, membuat Aldo mendadak kikuk dan tidak tahu harus menjawab apa. Sementara Adnan, ia hanya tersenyum di tempatnya duduk. "Nggak kangen sama istri? Biasanya orang-orang balik dinas langsung ngelonin istri." senyum itu merekah di wajah, terlihat setengah mengejek Aldo yang hanya tersenyum simpul seraya melangkah ke ranjang. "Entah, Pa. Aldo sendiri nggak tahu. Semua masih sama hanya saja rasanya begitu asing jika har
Read more

Ch. 10 Kepingan Memori Aldo

"Abang udah mikir sampai sana?"Sebuah pertanyaan terlontar secara spontan dari mulut Amanda sebagai tanggapan pernyataan cinta Aldo yang begitu tiba-tiba. Amanda bahkan belum menjawab pernyataan Aldo mengenai perasaan lelaki itu dan Aldo susah begitu jauh membahas tentang pernikahan? Mendapat pertanyaan macam itu, Aldo malah tertawa dengan begitu renyah. Hanya sebentar, karena didetik selanjutnya Aldo kembali menatap Amanda dengan tatapan serius dan seulas senyum manis. "Memang kenapa? Kamu pikir Abang macarin kamu cuma buat main-main aja? Abang serius!" tegas Aldo kemudian. "Ya mungkin memang kita perlu masa pendekatan dan pengenalan satu sama lain, Dek. Tapi tujuan Abang ya ke sana, nggak cuma mau ngajakin anak orang jalan rontang-runtung berdua aja."Entah bagaimana raut wajah Amanda sekarang, dia sendiri tidak tahu. Yang jelas rasanya tubuh Amanda begitu ringan. Ia seperti melayang mendengar kalimat-kalimat yang terucap dari mulut itu. Sebuah kalimat paling manis yang sama seka
Read more
DMCA.com Protection Status