"Awasi terus, bisa hubungi aku kalau ada apa-apa."Amanda segera menyeka air mata, ia sontak berdiri begitu langkah kaki dan obrolan itu terdengar setelah pintu ruangan terbuka. Di sana, sosok itu berdiri. Dengan wajah lelah dan bingung yang makin membuat hati Amanda teriris pedih. "Terima kasih banyak atas bantuannya, Nung." papa mertua Amanda menoleh, menatap Amanda dengan tatapan iba. "Yuk kita pulang, Nda.""Baik, Pa!" Amanda memaksakan diri tersenyum, "Terima kasih banyak Dokter atas bantuannya."Lelaki berkacamata itu tersenyum, kepalanya terangguk pelan. "Sudah merupakan tugas saya, Nda. Kamu yang sabar ya."Kembali rasanya Amanda ingin menangis. Namun ia tahan kuat-kuat air mata. Amanda hanya tersenyum simpul, matanya melirik lelaki yang bahkan wajahnya masih datar dan begitu asing. "Kalau begitu kami pamit dulu, Nung. Sekali lagi terima kasih banyak." kembali sang papa mertua bersuara, satu persatu menyalami Dokter Hanung. Aldo langsung melangkah pergi tanpa sepatah kata.
Read more