Arjuna, seorang pria dari zaman modern, mengalami transmigrasi ke zaman kuno. Kerajaan Bratajaya sangat kekurangan laki-laki. Tidak ada laki-laki yang mempertahankan kota, berperang dan bertani. Demi meringankan penderitaan rakyat, pemerintah kerajaan pun menganjurkan pernikahan. Orang yang bersedia menerima lebih dari tiga istri akan diberi imbalan. Orang yang melahirkan anak laki-laki akan diberi imbalan tinggi. Arjuna diberi empat istri cantik yang memiliki kelebihan masing-masing. Tahun berikutnya, istri Arjuna melahirkan anak kembar empat. Semuanya laki-laki. Begitu kabar ini tersebar, sepenjuru Kerajaan Bratajaya pun gempar.
View More"Arjuna, maksudmu Hendra membayar bandit Gunung Magmora untuk membunuhmu?""Benar.""Plak!" Tamael menepuk meja dengan penuh semangat, kemudian berkata dengan sangat puas. "Bagus, benar-benar bagus. Hendra mungkin tidak pernah menyangka bahwa dialah yang akan dipanah mati pada akhirnya.""Eh, tunggu." Tamael tiba-tiba bingung lagi. Dia memiringkan kepalanya, kemudian bertanya kepada Arjuna. "Kalau begitu apa hubungannya ini dengan Yang Mulia Bupati menyuruh Yang Mulia Eshan menumpas para bandit?""Yang Mulia Eshan seharusnya lebih tahu tentang hal ini daripada aku." Arjuna menyilangkan jari-jarinya, kemudian menekan pelan."Krek!" Suara retakan tulang yang keras dan renyah terdengar.Tatapan Tamael tertuju pada tangan Arjuna, ada tatapan terkejut dalam matanya, tetapi lebih banyak rasa kagum.Tindakan ini biasa dilakukan oleh petani atau pemburu.Namun jika Arjuna yang melakukannya, itu sangat tidak normal.Mustahil seorang pelajar biasa memiliki tulang kuat seperti itu.Berapa banyak
Setelah Daud dan yang lainnya pergi, Tamael menangkupkan kedua tangannya menghadap langit. "Semoga ini bukan berita tentang situasi perbatasan yang ketat atau peningkatan wajib militer."Bagaimanapun, keluarga Tamael pernah menjadi keluarga terkaya di Kabupaten Damai. Uang mempermudah segalanya. Keluarga Tamael punya mata-mata di mana-mana di Kabupaten Damai.Setelah makan malam, Tamael mendapat kabar.Bukan perbatasan menjadi ketat maupun wajib militer ditingkatkan, tetapi ...."Arjuna, Yang Mulia Eshan akan menumpas para bandit lagi.""Menumpas bandit? Itu hal yang baik. Kenapa kamu tampak cemas, Kak Tamael?""Arjuna, Yang Mulia akan menumpas para bandit di Gunung Magmora.""Gunung Magmora?" Wajah pria yang tampak lembut dan bersih itu terlintas di benak Arjuna."Ya, mayoritas bandit di Gunung Magmora adalah penjahat yang melarikan diri dari ketentaraan. Mereka sangat kuat dan kejam. Para penangkap dan petugas pemerintah tidak sebanding dengan mereka. Aish!"Tamael menghela napas ber
Tamael melambaikan tangan kepada para pembantu. "Pergilah ke sisi nyonya kalian. Perkenalkan rumah ini kepada mereka.""Baik."Para pembantu berdiri, setengah membungkuk ketika berjalan mundur.Berdasarkan aturan kuno, para pelayan tidak diperbolehkan membelakangi tuannya saat pergi.Jika ada yang melanggar aturan ini, majikan boleh membunuhnya."Jangan khawatir, mereka semua adalah anak yang lahir di dalam rumah. Mereka benar-benar dapat dipercaya," tambah Tamael yang takut Arjuna akan khawatir.Butuh waktu beberapa lama bagi Arjuna untuk memahami arti dari "anak yang lahir di dalam rumah."Anak yang lahir di rumah adalah anak yang lahir dari seorang pembantu wanita dan pembantu laki-laki atas persetujuan keluarga majikannya. Pembantu jenis ini berbeda dengan pembantu yang dibeli. Mereka adalah pelayan keluarga majikan sejak lahir dan lebih setia.Ketika sekelompok gadis seusia mereka mendatangi mereka dan memanggil mereka "nyonya," Alsava bersaudari tercengang.Pada tahun pertama set
"Ya." Tamael setengah jongkok, kemudian tersenyum sembari berkata, "Dinda, tuanmu sekarang sudah menjadi orang yang sangat penting. Sudah menjadi orang penting, kalau tidak punya pembantu, dia akan ditertawakan.""Hm, Kak Tamael benar. Kita tidak boleh membiarkan orang lain menertawakan Tuan!""Lihatlah!" Tamael menatap Arjuna sambil berkata, "Dinda saja tahu.""Tapi ...." Dinda menoleh, memiringkan kepalanya untuk melihat Arjuna. "Kurasa Tuan sama sekali tidak terlihat seperti orang penting. Dia masih sama seperti saat di desa.""Benar." Arjuna menggendong Dinda. "Jangan dengarkan omong kosong Kak Tamael. Aku masih sama seperti dulu, masih tuan kalian. Mulai sekarang, kita berempat akan bekerja sama dan menjalani kehidupan dengan baik."Tamael ingin berbicara lagi, tetapi Arjuna memberi isyarat dengan tatapannya agar Tamael diam.Dinda masih kecil. Arjuna berharap dia bisa tumbuh mandiri seperti sebelumnya."Tuan, aku sudah 10 tahun. Jangan menggendongku lagi."Arjuna menggendongnya d
"Jangan memaki lagi, aku akan tinggal di sini, oke ....""Kalau begitu sepakat! Kalender menunjukkan bahwa hari ini adalah hari yang tepat untuk pindah rumah. Daripada cari hari lagi, pindah saja hari ini. Aku akan menyuruh seseorang untuk membantumu memindahkan barang-barangmu sekarang."Sebelum Arjuna selesai berbicara, Tamael sudah berbicara panjang lebar. Dia takut Arjuna akan menarik kembali kata-katanya.Setelah berkata demikian, dia pun kembali ke rumahnya untuk meminta bantuan.Rumah Tamael tepat di sebelah. Dalam sekejap, Tamael telah membawa orang untuk memindahkan semua barang milik Arjuna dari rumah kecil itu.Melihat bungkusan barang yang berserakan di lantai dan sosok Tamael yang sibuk. Entah kenapa, Arjuna merasa seperti dijebak."Tamael!" Arjuna memanggil Tamael dengan nama."Hadir!"Tamael terkejut. Ini adalah pertama kalinya Arjuna memanggilnya seperti itu setelah sekian lama mereka saling kenal."Kamu memberiku rumah dan membantuku pindah. Kamu tiba-tiba bersikap bai
"Kak Tamael, aku sudah mau kembali ke desa sekarang. Aku tidak minum lagi." Arjuna mengira Tamael akan mengajaknya pergi minum-minum."Kita bukan mau pergi minum. Aku akan mengajakmu melihat rumah barumu.""Rumah baruku? Kak Tamael, aku tidak menginginkan barang darimu lagi."Arjuna telah mandiri sejak kecil. Dia merasa aman dengan apa yang dia hasilkan sendiri."Rumah itu memang milikmu. Kalau kamu tidak tinggal di sana, bukankah rumah itu akan terbengkalai?""Disa, Daisha, Dinda, ayo kita pergi melihat rumah itu."Istri-istri Tamael juga menarik Alsava bersaudari pergi....Rumah ini adalah rumah besar dengan tiga halaman, di sebelah rumah Tamael.Ada koridor panjang, paviliun, hamparan bebatuan, serta gunung buatan di tepi air dalam rumah itu, persis seperti rumah-rumah kuno yang pernah Arjuna lihat di TV.Rumahnya besar, halaman dalamnya megah, semuanya bagus. Hanya saja tidak ada tanda-tanda kehidupan.Arjuna melihat sekeliling lalu menarik pandangannya kembali. "Sepertinya sudah
Semua istri Tamael mengatakan bahwa itu akan sangat menyakitkan pada awal.Daisha mengatakan bahwa untungnya dia minum alkohol, jadi dia tidak merasakan banyak rasa sakit malam itu. Akan tetapi, ketika dia bangun keesokan paginya, dia masih merasa sangat tidak nyaman.Akhir-akhir ini, Disa memikirkan sebuah pertanyaan, yaitu berapa banyak anggur yang harus dia minum sebelum berhubungan intim dengan Arjuna. Toleransi alkoholnya lebih baik daripada Daisha. Daisha mengatakan bahwa dia minum setidaknya setengah kati anggur beras malam itu, jadi Disa harus minum setidaknya dua kati.Itulah sebabnya Disa selalu membawa dua kendi anggur bersamanya akhir-akhir ini.Baik pria maupun wanita di Dinasti Bratajaya gemar minum. Arjuna bahkan berpikir bahwa Disa kecanduan alkohol.Sungguh, Arjuna tidak akan menyangka bahwa istrinya menggantung dua kendi anggur di pinggang sebagai persiapan untuk berhubungan intim dengannya."Arjuna, usiamu hampir dua puluh tahun, 'kan? Kamu harus berusaha lebih keras
Saat Daisha menyimpan kontrak itu, Arjuna tiba-tiba merasakan beban di pundaknya menjadi lebih berat.Segala sesuatu di dunia ini memiliki dua sisi.Dia memperoleh kekayaan tetapi juga beban. Sejak saat itu, keluarga Tamael terikat padanya.Namun, karakter keluarga Tamael masih baik. Arjuna dapat menerima beban ini dan bersedia terikat pada Tamael.Bagaimanapun, apa pun aspeknya, jika dua ingin menjadi lebih besar dan lebih kuat, Arjuna tidak dapat melakukannya sendiri. Tamael adalah asisten yang cakap.Rumor tentang kemandulan sungguh menyelamatkan Arjuna dari banyak masalah.Banyak orang hanya menyanjung beberapa patah kata, lalu pergi begitu saja.Kaisar Bratajaya mengeluarkan dekrit baru, yaitu memberikan prioritas kepada pelajar yang memiliki putra dalam ujian kekaisaran, juga memberikan prioritas kepada peserta ujian kekaisaran tingkat tertinggi yang memiliki putra dalam pengangkatan pejabat baru.Jangankan putra, Arjuna bahkan tidak bisa melahirkan seorang putri. Orang seperti i
Arjuna benar-benar tidak mempermasalahkan rumor ini yang tidak memiliki bukti sama sekali.Sebaliknya, dia cukup menyukai rumor tersebut.Jika tidak, dia akan dikelilingi sekelompok orang munafik yang ingin menyodorkan anak perempuan kepadanya.Meskipun orang-orang ini kaya dan berkuasa.Mereka sangat plin-plan. Saat kamu kuat, mereka akan menempelimu. Begitu kamu kehilangan kekuatan, mereka akan segera menjatuhkan dan mengkhianatimu."Arjuna, sini!" Eshan mengundang Arjuna ke meja utama.Begitu mereka duduk, Tamael memimpin seluruh keluarga Tamael untuk berlutut di depan Arjuna."Hei, apa yang kalian lakukan?" Arjuna berdiri untuk memapah Tamael berdiri, tetapi Tamael menolak untuk bangun."Arjuna, tanpa kamu, usaha keluarga kami yang telah berdiri selama seabad ini akan hancur. Sekarang, kamu adalah dermawan terbesar kami!"Setelah Tamael berbicara, dia mulai bersujud kepada Arjuna, anggota keluarga lain di belakangnya mengikutinya."Tamael, Arjuna telah melakukan kebaikan yang begit
"Yang Mulia, kerajaan kita sangat kekurangan laki-laki.""Sekurang apa?""Dari seratus orang, populasi laki-laki kurang dari dua puluh orang. Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak perempuan dewasa yang bunuh diri karena tidak dinikahi. Kalau hal ini terus berlanjut, fondasi kerajaan mungkin akan tidak stabil.""Sebarkan perintah ini. Mulai sekarang, setiap wilayah di kerajaan ini akan mengalokasikan pernikahan. Kalau ada orang yang bersedia menikahi lebih dari tiga wanita, dia akan diberi imbalan.""Orang yang melahirkan anak laki-laki akan diberi imbalan tinggi.""Dalam tiga tahun, populasi laki-laki di kerajaan ini harus lebih banyak dari perempuan."...Arjuna Kusumo bangun karena terganggu oleh suara tangisan.Matanya terbuka, dia pun mendapati dirinya berada di sebuah rumah asing.Di sebelah Arjuna terdapat seorang wanita muda yang sedang menangis sambil menutupi wajahnya."Jangan menangis lagi, berisik sekali!"Mendengar suara Arjuna, wanita itu segera menyeka air matanya seb...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments