Arjuna, seorang pria dari zaman modern, mengalami transmigrasi ke zaman kuno. Kerajaan Bratajaya sangat kekurangan laki-laki. Tidak ada laki-laki yang mempertahankan kota, berperang dan bertani. Demi meringankan penderitaan rakyat, pemerintah kerajaan pun menganjurkan pernikahan. Orang yang bersedia menerima lebih dari tiga istri akan diberi imbalan. Orang yang melahirkan anak laki-laki akan diberi imbalan tinggi. Arjuna diberi empat istri cantik yang memiliki kelebihan masing-masing. Tahun berikutnya, istri Arjuna melahirkan anak kembar empat. Semuanya laki-laki. Begitu kabar ini tersebar, sepenjuru Kerajaan Bratajaya pun gempar.
View MoreHari kedua sekolah diliburkan.Setelah berlatih kaligrafi selama setengah hari, Arjuna merasa punggung dan pinggangnya sedikit pegal. Dia meletakkan kuas di tangannya, kemudian berjalan ke halaman untuk meregangkan otot-ototnya.Tidak lama setelah tiba di halaman, Arjuna mendengar suara berisik dari sebelah.Pasti ada orang yang mengirim sesuatu untuk keluarga Shaka lagi.Berita bahwa syair Shaka sangat dipuji oleh Cakra, bersama dengan berita syair Arjuna, menyebar ke beberapa desa terdekat.Sementara semua orang mengolok-olok Arjuna, mereka juga memuji Shaka dan makin yakin bahwa Shaka akan diterima di sekolah menengah atas kelas.Orang-orang datang memberikan hadiah kepada Shaka sangat banyak seperti sebelumnya."Tante pulang! Tante pulang!"Suara putra sulung Shaka, Zafa, terdengar dan berhasil menghentikan Arjuna untuk masuk ke rumah.Tante?Tante Zafa berarti tante Arjuna juga.Bayangan seorang wanita bertubuh tinggi, berpakaian rapi dan anggun, serta bertatapan ramah muncul di b
Setiap Festival Musim Semi, sebagian keluarga gembira, sementara sebagian lainnya murung.Karena tidak semua orang akan memperoleh hasil yang baik setelah bekerja keras selama setahun.Begitulah adanya. Saat orang masih kecil, mereka sangat menantikan Festival Musim Semi. Namun makin dewasa, mereka makin tak menyukai festival ini.Karena Festival Musim Semi itu memusingkan.Di awal musim, mereka menetapkan resolusi untuk menabung sejumlah uang, serta menyelesaikan hal-hal penting dalam tahap kehidupan tertentu.Hanya saja mayoritas orang melebih-lebihkan kemampuan mereka dan meremehkan kejamnya waktu.Waktu tidak akan berhenti untukmu hanya karena kamu miskin.Tidak peduli seberapa pagi kamu bangun dan seberapa larut kamu tidur, seberapa keras kamu bekerja setiap hari, hidupmu tetap tidak membaik dan kamu masih terus berjuang.Setelah setahun bekerja keras, kamu menoleh ke belakang, lalu menemukan bahwa kamu masih belum punya apa-apa.Namun, pemandangan di Desa Embun tahun ini sangat b
Sekolah Pelita menerbitkan kisi-kisi setiap tahun. Soal dalam kisi-kisi sering kali memprediksi soal ujian tahun berikutnya. Meskipun tidak persis, jenis soalnya sangat mirip.Dapat dikatakan bahwa siswa yang mendapatkan kisi-kisi dari Sekolah Pelita seperti mendapat bantuan tambahan.Para pelajar dari sepenjuru Kerajaan Bratajaya berlomba-lomba mendapatkan kisi-kisi dari Sekolah Pelita. Akan tetapi, sekolah tersebut biasanya hanya memberikannya kepada pelajar di sekolah sendiri.Sekolah itu hanya menerima dua puluh siswa setiap tahun. Selain itu, mereka hanya menerima orang yang berjodoh.Sekalipun orang itu berkuasa, jika kepala sekolahnya merasa bahwa dia tidak berjodoh, maka dia akan ditolak."Benar, tapi kakakmu bilang itu bukan yang asli, hanya salinan.""Salinan juga tidak apa-apa. Ayah, cepat minta Kakak untuk mengantarnya kemari. Tidak!" Shaka segera menggelengkan kepala."Ayah, besok suruh seseorang untuk menyampaikannya kepada Kakak. Katakan bahwa aku menginginkannya besok.
"Kalau begitu Kak Daisha, kamu benar-benar tidak marah karena Tuan menulis sembarangan?""Kenapa harus marah? Tuan menulis ini pasti ada maksudnya sendiri.""Kamu benar-benar tidak marah? Pak Guru meminta syair itu ditempel di depan rumah kita.""Kalau Tuan tidak mau menempelnya, aku baru marah." Suara maupun tubuh Daisha tampak rileks.Bisa dilihat bahwa syair yang ditulis Arjuna membuatnya sangat senang.Meskipun Daisha tidak mengerti apa yang dimaksud dengan "penyewa rumah" dan "pria lajang". Dia mengerti bagian "istri cantik" dan "penuh kegembiraan".Arjuna mengungkapkan bahwa dia sangat bahagia memiliki mereka. Itu adalah pernyataan cinta Arjuna kepada mereka.Arjuna bersikeras menempelkan syair ini di depan rumah untuk menunjukkan cintanya untuk mereka kepada semua orang.Tuan mereka mengungkapkan cintanya untuk mereka secara terbuka.Kenapa Daisha harus marah? Dia senang sekali.Arjuna, yang duduk di dalam kamar, mendengar percakapan antara Daisha dan Dinda. Hatinya akhirnya ten
Jangan-jangan calon orang mulia dari Keluarga Kusumo yang dimaksud oleh begawan Kuil Yamuna ... adalah Arjuna?!Jika memang demikian ....Cakra mengangguk tanpa suara.Apa yang dikatakan begawan Kuil Yamuna kemungkinan benar.Cakra telah menjadi guru selama bertahun-tahun dan telah bertemu banyak orang.Meskipun Shaka sangat cerdas dan berprestasi secara akademis, Cakra tidak setuju bahwa dia adalah orang mulia.Bagaimanapun, Shaka kekurangan kualitas tertentu....Tidak ada acara hiburan di desa pegunungan kecil, jadi gosip menjadi satu-satunya hiburan di desa.Syair Arjuna dengan cepat menyebar dari sekolah. Dalam waktu satu jam, semua orang di desa sudah mengetahuinya.Selain keluarga kepala desa, Magano dan orang-orang yang menangkap ikan untuk Arjuna, sisanya menertawakan Arjuna.Disa dan Dinda, yang menunggu Arjuna di luar sekolah, tentu saja menjadi bahan ejekan juga.Mereka menjadi sasaran olok-olokan dan tertawaan para istri pelajar."Tuan!"Begitu Arjuna keluar dari sekolah,
"Tulisannya ... haha! Aku awalnya tak ingin tertawa, tapi aku benar-benar tak bisa menahannya.""Aku juga tidak bisa menahannya. Dia sudah berlatih selama sepuluh hari, tapi tulisannya masih hampir sama dengan keponakanku yang berusia lima tahun.""Jangan tertawa dulu, mari kita lihat apa yang dia tulis."Kali ini, Arjuna diperlakukan sama seperti Shaka. Dia tidak perlu membaca syairnya sendiri, murid-murid yang membacakannya."Bait pertama: Kenang masa lalu, penyewa rumah, pria lajang, penuh penderitaan. Bait kedua: Melihat masa kini, rumah besar, istri cantik, penuh kebahagiaan. Bait horizontal: Transmigrasi zaman ini tak sia-sia!""Apa-apaan ini?""Bait kedua masih bisa dimengerti, tapi apa yang ditulis pada bait horizontal? Transmigrasi zaman? Sungguh tidak sambung dan tidak jelas. Bait pertama lebih aneh lagi. Penyewa rumah, pria lajang. Apa-apaan?""Sepertinya dia mengatai dirinya belum kawin?"Semua orang memandang Arjuna.Arjuna mengusap kepalanya lalu tersenyum polos. "Dua bul
"Hm! Marvin menulis dengan baik." Meskipun Cakra mengangguk, dia kurang puas.Berdasarkan level Marvin, dia seharusnya bisa menulis lebih baik.Para pelajar juga menyadari ketidakpuasan Cakra. Meskipun mereka tidak menunjukkannya, mereka diam-diam merasa senang.Marvin yang telah lulus ujian dan menjadi siswa unggul saja hanya selevel itu. Kalau begitu, mereka tidak punya tekanan."Selanjutnya.""Aku!"Damar dari Desa Naga adalah orang kedua yang berjalan mendekati sang guru."Bait pertama: Bahagia tinggal di tanah yang penuh harta selama seribu tahun. Bait kedua: Semoga keluarga diberkati dan semuanya akan sejahtera. Bait horizontal: Sambut Festival Musim Semi dengan sukacita.""Bagus, bagus!"Cakra mengangguk dengan puas. "Damar mengalami kemajuan besar tahun ini. Syairnya lebih baik daripada tahun lalu.""Terima kasih, Pak Guru!"Damar dipenuhi rasa gembira saat dia berjalan kembali ke tempat duduknya.Tahun ini dia menulis lebih baik dari Marvin.Dia seharusnya memiliki peluang bag
"Tapi aku tidak bisa mengalahkan mereka sendirian. Aku tidak sekuat Kak Disa."Dinda tampak lesu."Aku tidak memintamu untuk melawan mereka secara langsung, kamu bisa ...."Arjuna membuat gerakan lingkaran di atas kepalanya. "Pikirkan cara lain."Dinda sedikit tertegun, tiba-tiba senyum muncul di wajahnya."Aku sudah kepikiran caranya." Lalu Dinda mengangkat gaunnya sambil berlari."Jangan keterlaluan ya." Arjuna memperingatkan sosok kecil yang berlari cepat itu."Aku tahu."Tidak lama kemudian, Arjuna mendengar jeritan-jeritan.Tidak lama kemudian lagi, Dinda berlari kembali dengan mengangkat gaunnya sambil tersenyum."Cara apa yang kamu gunakan untuk membuat mereka menjerit kesakitan?" tanya Arjuna pada Dinda dengan penasaran.Wajah kecil Dinda penuh dengan kegembiraan. "Aku bersembunyi di tempat yang tidak bisa mereka lihat, kemudian melempari mereka dengan batu.""Apakah mereka terluka?""Tenang saja, Tuan."Dinda memiringkan kepalanya, kemudian berkata dengan sedikit bangga. "Dind
"Dia ingin meniru Juna dari Kabupaten Sentosa? Dia pikir meski dirinya adalah murid dengan nilai terbelakang, nilai ujiannya bisa bagus?""Lucu sekali. Dia tidak berpikir kalau nama mereka hampir sama sehingga dia bisa seperti Juna, 'kan?""Dia hanya akan mempermalukan diri sendiri."Setelah wanita-wanita itu menjelek-jelekkan Arjuna, mereka mulai mengatai Disa dan Dinda."Apakah kalian melihat dua orang yang tidak tahu malu itu? Bisa-bisanya yang besar membawa busur dan anak panah, dia pasti wanita yang garang. Yang kecil begitu kurus, tapi tatapannya juga galak. Dia pasti seorang wanita garang juga. Mereka sama sekali tidak memiliki citra sebagai istri seorang pelajar.""Haha, pria bajingan berpasangan dengan wanita garang, bukankah itu pas? Cocok sekali!"Disa lebih tua, jadi dia masih bisa bersikap acuh tak acuh terhadap ejekan dan hinaan orang lain.Dinda masih kecil, tidak memiliki banyak pengendalian diri, jadi dia begitu marah hingga menangis.Setelah Arjuna mengucapkan selamat
"Yang Mulia, kerajaan kita sangat kekurangan laki-laki.""Sekurang apa?""Dari seratus orang, populasi laki-laki kurang dari dua puluh orang. Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak perempuan dewasa yang bunuh diri karena tidak dinikahi. Kalau hal ini terus berlanjut, fondasi kerajaan mungkin akan tidak stabil.""Sebarkan perintah ini. Mulai sekarang, setiap wilayah di kerajaan ini akan mengalokasikan pernikahan. Kalau ada orang yang bersedia menikahi lebih dari tiga wanita, dia akan diberi imbalan.""Orang yang melahirkan anak laki-laki akan diberi imbalan tinggi.""Dalam tiga tahun, populasi laki-laki di kerajaan ini harus lebih banyak dari perempuan."...Arjuna Kusumo bangun karena terganggu oleh suara tangisan.Matanya terbuka, dia pun mendapati dirinya berada di sebuah rumah asing.Di sebelah Arjuna terdapat seorang wanita muda yang sedang menangis sambil menutupi wajahnya."Jangan menangis lagi, berisik sekali!"Mendengar suara Arjuna, wanita itu segera menyeka air matanya seb...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments