Arjuna, seorang pria dari zaman modern, mengalami transmigrasi ke zaman kuno. Kerajaan Bratajaya sangat kekurangan laki-laki. Tidak ada laki-laki yang mempertahankan kota, berperang dan bertani. Demi meringankan penderitaan rakyat, pemerintah kerajaan pun menganjurkan pernikahan. Orang yang bersedia menerima lebih dari tiga istri akan diberi imbalan. Orang yang melahirkan anak laki-laki akan diberi imbalan tinggi. Arjuna diberi empat istri cantik yang memiliki kelebihan masing-masing. Tahun berikutnya, istri Arjuna melahirkan anak kembar empat. Semuanya laki-laki. Begitu kabar ini tersebar, sepenjuru Kerajaan Bratajaya pun gempar.
View More"Lindungi Tuan!"Fauzi buru-buru menarik kudanya kembali untuk membuat pertahanan.Kelompok prajurit yang mengelilingi Arjuna mundur dari depannya, mereka membentuk tiga lapis perlindungan di sekitar kereta.Arjuna menatap sekelompok prajurit itu, kemudian menggelengkan kepalanya lagi.Kalau prajurit seperti ini turun ke medan perang, sebaiknya langsung menyerah saja.Baik keterampilan maupun kesadarannya kurang baik.Atasan mereka berada di kereta itu, tetapi mereka malah mengepung Arjuna.Bila benda itu bukan batu, melainkan anak panah. Bagaimana mungkin orang di dalam kereta itu masih hidup?Melindungi atasan saja tidak becus, apalagi bertarung.Arjuna hanya bisa menghibur diri sendiri dalam hati. Prajurit yang benar-benar bertempur di medan perang tidak akan seperti ini."Siapa?"Fauzi memandang sekeliling, mencari sumber suara keras itu berasal."Bagaimana ...."Pria di dalam kereta itu terkejut, lalu dia buru-buru mengangkat tirai kereta.Seorang lelaki tua berpakaian hitam dan b
Atas isyarat Fauzi, Firhan menginjak punggung Arjuna. Makin Arjuna mencoba berdiri, makin keras Firhan menginjaknya."Dia pantas mendapatkannya!""Itulah konsekuensi dari mencuri soal ujian!""Coba pikirkan, kalau bukan karena kebijaksanaan Yang Mulia Wali Kota, dia masih akan duduk di meja utama dan menikmati tatapan iri semua orang tanpa malu.""Peringkat teratas apa-apaan, cih!""Dasar pencuri, cih!""Cih!"Dimulai oleh para pelajar, orang-orang pun kemudian meludahi Arjuna."Bajingan! Bajingan!"Mata Disa memerah, giginya gemeretak.Kalau saja dia tidak sedang diikat, dia pasti sudah memanah orang-orang itu dengan anak panahnya."Tidak! Tuanku benar-benar tidak mencuri soal ujian! Dia difitnah!"Daisha menangis tersedu-sedu."Kalian para pejabat berengsek! Ini adalah fitnah, jebakan! Sebelum menyelidiki dengan jelas, kalian menangkap orang sembarangan! Pejabat berengsek!"Dinda memiliki tubuh kecil, tetapi suaranya sangat keras. Hal itu menarik perhatian Fauzi.Fauzi tidak marah, t
Setumpuk kertas."Satu, dua, tiga, empat, lima, enam!" Fauzi menghitungnya satu per satu.Setelah selesai menghitung, dia menyerahkan kertas itu kepada Firhan.Firhan mengambil kertas-kertas itu, menunjukkannya satu per satu kepada semua orang."Bukankah ini kertas ujian daerah dan nasional?"Begitu para pelajar melihat kertas itu, mereka langsung berseru keras."Hanya saja tulisannya sedikit berbeda.""Jelas berbeda. Apakah kamu tidak mendengar apa kata Tamael tadi? Dia menghabiskan banyak uang untuk menyewa seorang ahli menyelinap ke kantor pemerintah daerah guna menyalin soal ujian.""Arjuna memang mencuri soal dan masih ingin menyangkalnya.""Sejak awal dia memang seorang bajingan. Dia berpura-pura menjadi orang baik selama beberapa bulan terakhir dan telah menipu banyak orang!""Dia masih berani mengatakan bahwa Yang Mulia Wali Kota tidak bisa menangani kasus? Sungguh konyol! Yang Mulia menjadi wali kota pada usia yang begitu muda, mungkinkah pengetahuannya kurang dari seorang pen
Fauzi mendengus. "Rakyat jelata, apakah kamu pikir aku tidak akan menangkapmu kalau kamu mengulur waktu?""Yang Mulia ...."Arjuna sangat mabuk hingga dia tidak dapat berdiri tegak. Dia bersandar di meja sambil memegang toples anggur, pipinya merah. "Kalau kamu punya bukti yang tak terbantahkan, kamu tidak perlu menangkapku, aku sendiri akan pergi bersamamu.""Omong kosong! Bukankah kesaksian Tamael adalah bukti terbaik?""Jangan dengarkan omong kosongnya, bawa dia pergi!!"Arjuna meletakkan toples anggur dengan keras di atas meja. Toples itu menghantam meja dengan bunyi keras.Para prajurit yang berlari ke arahnya tak kuasa untuk berhenti ketika mendengar suara itu.Meskipun mereka tidak bertarung secara langsung dengan Arjuna, mereka dapat dengan jelas merasakan aura kuat dari Arjuna saat Arjuna melewati mereka tadi.Keterampilan Arjuna pasti luar biasa.Arjuna, dengan kedua tangan menopang di atas toples anggur, memandang Fauzi yang menunggang kuda, lalu dia tersenyum. "Sepertinya o
"Tak tahu malu! Pantas saja dari empat golongan: pelajar, petani, pengrajin dan pedagang, pedagang berada di urutan terakhir. Pedagang memang tidak tahu malu, tidak punya batasan, melakukan segala macam kejahatan!""Aku merasa iba dengan murid-murid yang posisinya direbut oleh Arjuna.""Benar. Orang lain belajar giat selama berbulan-bulan, alhasil kalah dari Arjuna begitu saja.""Mental para pelajar itu lemah. Arjuna bisa lulus, sedangkan mereka gagal. Mungkin akan ada orang yang ingin bunuh diri karena hal ini."Orang-orang mulai merasa kasihan kepada para pelajar yang tidak lulus ujian. Orang-orang yang anaknya mengikuti ujian kali ini pun berlutut di depan Fauzi sambil memohon. "Yang Mulia, Yang Mulia Wali Kota, Anda harus menghukum kedua orang yang tak tahu malu itu!""Yang Mulia, ujian kekaisaran adalah fondasi dinasti. Ini menyangkut masa depan dinasti. Mencuri soal ujian berarti menyentuh fondasi dinasti. Tolong hukum kedua penjahat ini sebagai pengkhianat, hukum mereka dengan h
"Karena apa? Lanjut katakan!"Tamael terdiam sejenak sehingga Fauzi mendesaknya dengan suara keras."Karena ...." Tamael memejamkan mata, mengepalkan dan melepaskan kedua tangannya di samping tubuhnya sebanyak beberapa kali. Akhirnya dia baru memberanikan diri untuk berkata, "Arjuna berada di peringkat teratas karena aku menghabiskan banyak uang untuk mengundang seorang guru dari dunia seni bela diri. Aku meminta guru itu menyelinap ke kantor pemerintah guna menyalin soal-soal ujian daerah dan nasional tahun ini secara diam-diam, lalu memberikannya kepada Arjuna. Arjuna sudah mengetahui semua jawabannya sebelum ujian daerah dan nasional dimulai.""Wah, kenapa bisa begini?""Astaga, ternyata begitu!"Begitu Tamael selesai berbicara, suasana yang awalnya sunyi tiba-tiba berubah, seolah ada bom yang jatuh ke danau yang tenang.Orang-orang memandang Arjuna dan Tamael dengan tak percaya."Berani sekali!""Kalau begitu semuanya masuk akal. Bagaimana mungkin orang yang menulis syair sekonyol
Ternyata kegelisahan yang dia rasakan bersumber dari hal ini.Namun ....Kenapa?Ketika Arjuna menatap orang itu, orang itu menundukkan kepalanya dengan perasaan bersalah. Dia tidak berani menatap Arjuna.Tindakan sekecil itu membuat Arjuna makin tidak yakin.Merasa bersalah berarti orang itu sengaja. Kalau sengaja artinya akan lebih rumit.Apa yang terjadi sehingga dia sengaja melakukan hal seperti ini?"Tamael!""Ternyata dia? Apa yang dia lakukan? Arjuna harus ikut dihukum juga?""Apakah karena ikan?""Tidak mungkin, selama restorannya tidak menjual daging manusia, apa yang tidak boleh dijual?""Benar.""Tapi satu-satunya interaksi antara Arjuna dan Tamael hanya ikan.""Belum tentu. Kita tidak dekat dengan mereka, siapa tahu apa yang mereka lakukan di balik kita?""Jangan-jangan karena Rumah Bordil Prianka? Kudengar saat Arjuna membawa Dinda pulang, beberapa gadis masuk ke Rumah Bordil Prianka pada hari yang sama. Seseorang melihat Arjuna di sana saat itu.""Huh!"Shaka mendengus pe
"Kalau aku tidak salah ingat, klausul pertama Pasal 6 Undang-Undang Bratajaya dengan jelas menyatakan: 'Pengkhianatan dapat ditangkap secara langsung tanpa surat perintah. Kejahatan lainnya dapat ditangkap setelah ada surat perintah.'"Maksudnya, selain kasus pengkhianatan, untuk kejahatan lain butuh dijelaskan alasan penangkapan.Seperti di zaman modern, kalau polisi datang menangkap, mereka akan mengatakan tindakan pidana yang kamu lakukan, baru mulai menangkap orang."Yang Mulia Wali Kota lulus ujian pada usia tujuh belas tahun. Kurasa aku tidak perlu mengingatkan Yang Mulia tentang hukum ini, 'kan?""Aku hanya rakyat biasa dari Desa Embun, Kabupaten Damai. Seharusnya aku tidak melanggar hukum seperti mengkhianati negara, 'kan?""Tidak mungkin, tidak mungkin."Eshan terus tersenyum, ada sedikit kepuasan dalam tatapannya.Fauzi terkenal dan mencapai pangkat empat setengah di usia yang begitu muda. Dalam beberapa tahun terakhir, dia mulai menjadi sombong. Ketika menghadapi para pejaba
Mereka tidak sengaja membiarkan Arjuna melewati mereka.Sampai sekarang, mereka masih tidak tahu bagaimana Arjuna bisa melewati mereka.Gerakan Arjuna sangat unik dan sangat cepat. Dalam sekejap mata, Arjuna telah melampaui mereka."Siu!"Sebuah toples anggur tiba-tiba melayang ke arah para prajurit yang bergegas menuju Arjuna. Para prajurit secara naluriah mengangkat pedang mereka untuk menghancurkan toples tersebut.Akan tetapi ....Mereka segera menyadari bahwa mereka salah memperkirakan tinggi toples anggur.Toples anggur itu melayang melewati atas kepala mereka menuju ...."Lindungi Yang Mulia! Lindungi Yang Mulia!"Di tengah kepanikan, para prajurit tiba-tiba berbalik, lalu bergegas kembali ke sisi Fauzi.Pada saat ini, Arjuna sedang duduk dengan tenang sambil minum.Melihat sekelompok orang yang panik, Arjuna sedikit mengernyit.Apa yang dia lihat mungkin hanya yang lebih buruk. Para prajurit Bratajaya seharusnya tidak separah ini.Jika begitu, maka dia masih bisa bertarung deng
"Yang Mulia, kerajaan kita sangat kekurangan laki-laki.""Sekurang apa?""Dari seratus orang, populasi laki-laki kurang dari dua puluh orang. Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak perempuan dewasa yang bunuh diri karena tidak dinikahi. Kalau hal ini terus berlanjut, fondasi kerajaan mungkin akan tidak stabil.""Sebarkan perintah ini. Mulai sekarang, setiap wilayah di kerajaan ini akan mengalokasikan pernikahan. Kalau ada orang yang bersedia menikahi lebih dari tiga wanita, dia akan diberi imbalan.""Orang yang melahirkan anak laki-laki akan diberi imbalan tinggi.""Dalam tiga tahun, populasi laki-laki di kerajaan ini harus lebih banyak dari perempuan."...Arjuna Kusumo bangun karena terganggu oleh suara tangisan.Matanya terbuka, dia pun mendapati dirinya berada di sebuah rumah asing.Di sebelah Arjuna terdapat seorang wanita muda yang sedang menangis sambil menutupi wajahnya."Jangan menangis lagi, berisik sekali!"Mendengar suara Arjuna, wanita itu segera menyeka air matanya seb...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments