Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia

Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia

last updateLast Updated : 2021-11-27
By:  Neliwati NelisajaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.9
25 ratings. 25 reviews
116Chapters
108.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Mohzan Raza Tabrani adalah seorang pemuda yang terlahir dari rahim seorang ibu yang berhati mulia, diasuh oleh seorang nenek yang suka berdoa dan berzikir serta dijaga dan diberi nama oleh malaikat penjaga. Walaupun dirinya hanyalah orang biasa yang tidak memiliki kasta dan derajat sosial ditengah masyarakat, namun lewat tangan seorang Malaikat Allah menitipkan banyak sekali kelebihan pada dirinya. Ia dikarunia otak yang sangat cerdas, hati yang santun dan mulia serta kemampuan bela diri yang luar biasa. Semua itu ia dapatkan lewat pelatihan gaib yang selalu datang dalam mimpinya. Kepintaran Mohzan yang luar biasa sehingga membuat banyak orang menjulukinya manusia komputer. Namanya sangat populer diantara para penimba ilmu. Mereka berbondong-bondong mendatangi Mohzan untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan. Namun sebagian orang juga menyebut dirinya adalah titisan malaikat karena hatinya yang sangat mulia dan penuh kasih sayang terhadap orang-orang yang nasibnya kurang beruntung. Diusia yang masih sangat muda Mohzan telah mempunyai puluhan adik-adik angkat yang berasal dari anak-anak jalanan. Suatu saat aksinya viral dimedsos. Jutaan warganet mendukung dan membantu aksi sosialnya itu. Segudang nama indah yang telah diukir Mohzan membuat dirinya menjadi idaman banyak gadis remaja. Ia diperebutkan bagaikan piala yang mati-matian diperjuangkan. Namun untuk urusan asmara dan percintaan Mohzan dikenal sebagai sosok yang dingin dan cuek. Ia belum memastikan siapa gadis yang akan dipilihnya untuk jadi pendamping hidupnya. Selain dicintai oleh banyak orang ternyata hidup Mohzan tidaklah mudah. Segelintir manusia yang iri padanya berusaha menyingkirkannya dari dunia ini. Ia akhirnya harus meregang nyawa ketika sebuah peluru menembus dadanya. Ketika kematiannya diumumkan, dunia seakan berduka. Doa dipanjatkan dimana-dimana. Malaikat yang membawa ruh Mohzan akhirnya mengembalikan ruh itu ketubuh Mohzan atas izin Allah. Mohzan hidup kembali dengan kekuatan yang berlipat ganda sehingga mata dunia semakin terbelalak menatapnya. Beberapa tokoh dunia datang untuk sekedar menjejal kemampuannya. Dan Mohzan mampu mengalahkannya dengan mudah. *******

View More

Chapter 1

Part 1. Wanita Sederhana

Desma berjalan memasuki gedung mewah tempat resepsi pernikahan salah satu karyawan suaminya. Wanita muda itu nampak anggun dengan riasan wajah dan busana yang sederhana. Tak ada perhiasan emas dan permata berlebihan menghiasi tubuhnya yang ramping dan indah. Hanya sebuah cincin saja yang melekat dijari manisnya sebagai tanda bahwa ia sudah menikah.

Yaa..tiga bulan yang lalu Desma sudah dipersunting oleh Tuan Muda Junara putra seorang pengusaha kaya raya. Itu artinya Desma adalah menantu seorang konglomerat yang namanya dikenal oleh seluruh pengusaha di negeri ini.

Walaupun sudah menduduki kasta tertinggi di negeri ini, namun Desma tetaplah wanita sederhana. Tidak ada yang berubah dengan pola hidupnya yang terbiasa sederhana dan penuh cinta antar sesama.

Sifat baik Desma bukannya membuat Astuti ibu mertuanya senang. Astuti malah merasa malu memiliki menantu yang dinilainya terlalu kampungan.

Desma merapikan selendang dilehernya. Tatanan rambutnya sangat sederhana namun indah dipandang mata.  Rambutnya yang hitam legam dan panjang digelung membentuk sanggul.

"Selamat menempuh hidup baru, semoga kekal abadi sampai ke anak cucu !" Ujar Desma tersenyum ramah menyalami kedua mempelai yang berdiri didepan pelaminan. Kedua pengantin nampak sangat bahagia didatangi Tuan Junara dan Desma yang merupakan pemilik perusahaan tempat keduanya bekerja.

Beberapa pasang mata memperhatikan Desma. Banyak yang terpesona dengan kesederhanaan penampilan dan keramahan sikapnya.

"Ibu Desma sederhana sekali ya?" Celutuk Riska salah satu undangan kepada Anggi temannya. Anggi menganggukkan kepalanya pertanda ia setuju dengan pendapat Riska. Mata kedua gadis itu tertuju pada Desma yang kini sudah duduk dikursi undangan. 

"Nasibnya memang beruntung bisa dinikahi Tuan Muda Junara yang kaya raya. Jika aku menjadi dirinya tentu aku akan borong semua perhiasan termahal didunia ini. Aku akan shopping ke seluruh penjuru dunia. Operasi plastik, memakai pakaian buatan desainer ternama.. uuuhh...ck ck ck.." Khayalan Anggi terbang melayang menembus langit.

Riska mengernyitkan dahinya melihat kelakuan Anggi yang tengah flaying entah kemana.

"Woooi.. Banguuun..!" Mimpi kok siang bolong..!" Ledek Riska mengguncang bahu Anggi yang tengah hanyut terbawa mimpi indahnya.

" Iiih kamu... Enggak boleh lihat teman senang dikit." Jawab Anggi memonyongkan bibirnya dengan lucu."

"Hahaha..." Mereka berdua tertawa ngakak.

====

Pagi itu dirumah Tuan Muda Junara. Astuti ibu mertua Desma sudah duduk dikursi makan. Tak lama kemudian Junara datang bergabung. Baru saja duduk ia sudah disambut omelan ibunya.

"Seharusnya istrimu itu berpenampilan layaknya seorang istri pengusaha. Pakai busana model terbaru, pakai perhiasan dan wajahnya itu lho... Berapa sih biaya sewa seorang stylish..? Dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kolega kita. Bukan berpanampilan norak kayak gitu..!" Pagi-pagi Astuti sudah mengomel mengomentari penampilan Desma menantunya.

"Seharusnya Desma itu belajar pada Naira istri abang mu. Dia pandai membawakan diri dan tidak memalukan keluarga kita..!" Sambung Astuti bertubi-tubi mengomel di kuping Junara putranya yang bersiap untuk sarapan.

"Sudahlah Ma, semua orang seleranya tidak sama. Selagi itu nyaman buat Desma biarin ajalah." Jawab Arjuna sedikit membela istrinya.

"Nyaman buat dia tapi tidak nyaman buat kita. Kamu kenapa sih Jun, setiap kali istrimu dibilangin kamu selalu saja membela dia. Jangan-jangan kamu sudah dipelet sama si Desma gadis kampung itu.!" Seru Astuti ketus.

"Ya Allah Ma, Mama pikirannya kok kayak gitu sih. Gini Ma, Desma itu sudah biasa berpenampilan sederhana. Dia tidak suka hidup bermewah-mewah. Itu cara dia bersyukur kepada Allah. Kata Desma, tidak boleh kita hidup bermewah-mewah apabila masih ada orang susah di sekeliling kita."

"Nah, itu Papa setuju..!" Tiba-tiba Tuan Besar Sudarta menimpali ucapan Juna putra keduanya itu. Sudarta memang lebih dekat dengan Junara putra kedua sekaligus bungsu dari pada Satya putra sulungnya.

"Uuh, Kalian berdua sama saja !" Teriak Astuti jengkel mendengar pembelaan dari suaminya terhadap Desma dan Juna. "Jadi hilang selera makanku !" Sambungnya sambil berdiri meninggalkan meja makan. Sudarta dan Arjuna hanya tersenyum kecil. Mereka berdua sangat paham sikap keras dan sombong Astuti.

Tak lama berselang Desma datang dengan membawakan tas kerja Junara. Setelah terlebih dahulu mengucapkan salam kepada ayah mertua dan suaminya, Desma kemudian ikut bergabung sarapan dimeja makan. Pagi itu mereka sarapan roti tawar dan selai mangga.

"Mas berangkat dulu ya !" Ujar Junara. setelah selesai sarapan.

"Papa juga !" Timpal Sudarta tidak mau kalah. 

Desma mengantar suami dan ayah mertuanya sampai ke halaman. Setelah menyalami dan mencium punggung tangan keduanya, Desma melambaikan tangan melepas mereka yang sudah masuk kedalam mobil. Lalu mobil itu berjalan perlahan melewati pintu gerbang yang dijaga dua orang satpam. Desma manunggu mobil itu menghilang dari pandangannya, lalu ia masuk kembali kedalam rumah.

Diruang makan Desma melihat Naira dan Astuti tengah sarapan pagi berdua. Ternyata Naira telah berhasil membujuk ibu mertuanya itu untuk sarapan.

"Pagi Ma, Kak Naira..!" Sapa Desma ramah. Astuti hanya melengos mendengar sapaan Desma. Sedangkan Naira memilih tersenyum sinis.

"Heh.. Desma, kemari lah..! duduk disini..!" Panggil Naira sedikit membentak dan melambaikan tangannya.

"Iya Kak..!" Sahut Desma menuruti perintah Naira. Desma duduk disalah satu kursi makan dan siap mendengarkan wejangan dari duo permaisuri penguasa rumah itu.

"Semenjak kehadiran kamu dirumah ini, kamu telah sering menjadi pangkal penyebab keributan. Sampai-sampai Mama dan Papa juga Juna bertengkar gara-gara kamu !" Suara Naira meninggi diiringi dengan telunjuknya yang menunjuk tepat kearah wajah Desma yang menunduk hormat pada mereka.

"Maafkan Desma Kak, Ma.. Desma tidak bermaksud demikian." Jawab Desma pelan dan sopan.

"Apa salahnya sih kamu mengikuti kemauan Mama. Toh Mama tidak bermaksud buruk padamu. Mama cuma ingin kamu berpenampilan layaknya sebagai istri seorang konglomerat. Jangan memalukan seperti ini..!" Naira kembali menghardik Desma.

"Iya Kak, Desma akan mencoba menuruti kemauan Mama dan Kak Naira." Ucap Desma menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah, sekarang tolong bawakan barang-barang ku ke mobil !" Perintah Naira sambil menunjuk sebuah travel bag berwarna pink muda.

"Kakak mau kemana..?" Tanya Desma sambil mengikuti langkah kaki mulus Naira yang memakai sepatu dengan tumit tinggi dan lancip. Naira berbalik badan dan menatap Desma lalu berkata " ya shopping lah ke Singapur..!" Ujarnya lalu membuang muka ke arah lain.

Wajahnya yang cantik ditutupi bedak merek terkenal. Demikian juga lipstik dibibirnya tentu saja bukan buatan dalam negeri. Gelang tangan, kalung dan beberapa cincin emas putih bertabur berlian menghiasi sekujur tubuhnya.

Aroma parfum yang mungkin dibuat dari bunga yang dipetik dari syurga, menebarkan aroma yang syahdu dan memanjakan indra penciuman.

"Hati-hati ya Kak..!" Ujar Desma setelah meletakkan travel bag milik Naira didalam bagasi mobil.

"Iya, dan jangan lupa kamu bantu jagain Alpan, karena aku pergi agak lama. Dari Singapur aku langsung ke Paris." Kata Naira lalu duduk manis dijok belakang mobil mewahnya. Seorang sopir sudah siap dibelakang setir mobil.

"Iya Kak !" Desma menganggukkan kepala dengan hormat.

Alpan adalah putra Naira yang baru berumur 6 bulan. Naira menyerahkan sepenuhnya pengasuhan putranya itu kepada seorang Baby sister. Naira tidak mau hidupnya direpotkan oleh kehadiran anak itu.

Mobil mewah itu mulai bergerak untuk mengantarkan Naira ke air port. Desma melambaikan tangannya walaupun Naira tidak menggubrisnya sedikitpun.

***********

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
96%(24)
9
0%(0)
8
4%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
25 ratings · 25 reviews
Write a review
user avatar
Kodir Ron
ceritanya mengharukan dan mendidik
2023-01-27 21:10:28
2
user avatar
Indoe Ismuroh
ceritanya bagus
2022-06-27 10:34:00
2
user avatar
Nel Bikod
bagus banget... bikin nangis dan ketawa... good thor...
2022-04-10 09:36:28
1
user avatar
Sur yanto
cerita nya ok
2022-04-10 06:49:19
0
user avatar
Lae Garong Alas
lanjutkan om
2022-04-04 01:19:56
0
user avatar
Ikka Khayra Akbar
harta dan tahta dapat membutakan hati, keserhanaan sering diperlakikan tak adil dan kesombongan pasti dapat karma
2022-02-15 13:16:19
1
user avatar
Minang KW
Hadir ^^ kasi bintang dulu, baru lanjut baca ^^
2022-02-14 01:52:59
2
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-04 19:06:52
1
user avatar
Empoet Soehata Alhadi
,..............................
2021-12-28 22:44:04
1
user avatar
zy23long
Ceritanya keren, terharu jadinya.
2021-12-28 08:58:15
1
user avatar
Alexander Dhm
.......................................
2021-12-20 17:52:12
1
user avatar
Neliwati Nelisaja
kisah yang banyak memberikan hikmah.
2021-12-19 03:00:51
0
user avatar
Empoet Soehata Alhadi
good novel
2021-12-18 14:40:16
0
user avatar
ms huang
hi kk...aku datang dukung kmu dgn ksi 5* biar cpt nyala bintangnya yaa... yukkk intip ceritaku juga kk. judulnya KEKASIH BRENGSEKKU ...uda msuk bab 18...cerita ttg hubungan toxic, dijamin seru! makasi y kk ...
2021-12-17 18:02:16
0
user avatar
adrian irawan
ceritanya the best...memenuhi keinginan pembaca
2021-11-30 21:08:14
1
  • 1
  • 2
116 Chapters
Part 1. Wanita Sederhana
Desma berjalan memasuki gedung mewah tempat resepsi pernikahan salah satu karyawan suaminya. Wanita muda itu nampak anggun dengan riasan wajah dan busana yang sederhana. Tak ada perhiasan emas dan permata berlebihan menghiasi tubuhnya yang ramping dan indah. Hanya sebuah cincin saja yang melekat dijari manisnya sebagai tanda bahwa ia sudah menikah.Yaa..tiga bulan yang lalu Desma sudah dipersunting oleh Tuan Muda Junara putra seorang pengusaha kaya raya. Itu artinya Desma adalah menantu seorang konglomerat yang namanya dikenal oleh seluruh pengusaha di negeri ini.Walaupun sudah menduduki kasta tertinggi di negeri ini, namun Desma tetaplah wanita sederhana. Tidak ada yang berubah dengan pola hidupnya yang terbiasa sederhana dan penuh cinta antar sesama.Sifat baik Desma bukannya membuat Astuti ibu mertuanya senang. Astuti malah merasa malu memiliki menantu yang dinilainya terlalu kampungan.Desma merapikan selendang dilehernya. Tatanan rambutnya sangat sede
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Part 2. Diusir Mertua
Desma membalikkan badan dan melangkah kedalam rumah. Dari balik daun pintu kamar Astuti terdengar suara memanggil. "Desma..! Sini kamu..!""Iya Ma..!" Jawab Desma mendekati daun pintu kamar ibu mertuanya yang sedikit terbuka. "Masuk..!" Terdengar suara perintah dari Astuti.Desma mendorong pelan daun pintu agar terbuka lebih lebar lalu ia perlahan mendekati Astuti yang nampak sedang asyik menyuruh Bik Sumi menurunkan beberapa pakaian yang dipajang didalam lemari kaca.Sebuah gaun berwarna krem dengan belah dada rendah sudah berada ditangannya. Dan diatas sebuah meja berwana hitam telah tertumpuk pula beberapa kotak perhiasan. "Coba kamu pakai gaun ini..! Ini Mama beli dua minggu yang lalu di Paris. Belum pernah dipakai sama sekali. Sepertinya cocok dengan ukuran badanmu..!" Ujar Astuti sambil menyodorkan gaun itu pada Desma. Sikapnya nampak manis dan tidak seperti biasa.Desma menerima agak sedikit ragu. Melihat modelnya saja sudah membuat bulu
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Part 3. Hidup Mandiri Dan Kehamilan.
Dengan bermodalkan hasil penjualan cincin pernikahannya dengan Arjuna, Desma memulai hidup baru yang lebih mandiri. Ia menyewa sebuah warung kecil dipinggiran kota Jakarta dan mulai membuka usaha sarapan pagi.Berbagai menu makanan ia sediakan disana. Mulai dari lontong, lotek, nasi goreng, mi rebus serta mi goreng.Seminggu membuka usaha barunya sudah mulai banyak pelanggan yang datang. Desma mulai disibukkan aktifitas barunya sehingga sedikit demi sedikit ia bisa melupakan kesedihan hatinya karena berpisah dengan Arjuna suaminya.Menurutnya, ia memang tidak pantas berada disamping Arjuna yang hanya akan memberi dampak buruk kepada keluarga suaminya itu. Dengan berdiri sendiri Desma bebas mengatur kehidupannya sendiri. Kebiasaannya yang suka menolong orang-orang yang membutuhkan tidak sesuai dengan prinsip ibu mertuanya. Tapi sekarang ia bebas melakukan aksi sosial tanpa ada lagi yang melarang.Setiap pagi Desma sela
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Part 4. Kelahiran Sang Putra.
Desma sudah pindah ke warungnya yang baru. Bersamanya kini telah tinggal ibu tua yang ternyata bernama Ibu Aisyah. Desma menganggap Ibu Aisyah seperti ibu kandungnya sendiri. Kini Ibu Aisyah tidak kuma dan lusuh lagu. Desma membelikan beberapa potong pakaian untuknya. Selain itu Desma juga melarang Bu Aisyah memanggil namanya dengan embel-embel 'Ibu'."Cukup panggil Desma saja." Ucap Desma ketika mereka mulai tinggal bersama.Ibu Aisyah sangat bahagia diperlakukan sangat baik oleh Desma. Ia merasa punya keluarga sekarang. Hidupnya yang biasa sunyi tanpa perhatian, kini telah berubah. Sebuah kehidupan yang tidak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya.Desma tidak pernah keberatan menyayangi dirinya bahkan Desma dengan penuh kasih merawatnya ketika ia jatuh sakit.Ibu Aisyah juga sangat menyayangi Desma.Bulan ke bulan perut Desma nampak semakin membesar. Ibu Aisyah terkadang merasa sudah tidak sabar menanti calon
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Part 5. Mohzan Raza Tabrani
Ibu Aisyah kini punya kegiatan baru. Setiap pagi siang dan malam ia sibuk merawat cucunya dan juga Desma. Untuk dua minggu ke depan mereka memutuskan untuk menutup warung tempat usaha mereka agar Ibu Aisyah lebih fokus mengurus bayi mungil yang baru dilahirkan Desma dan juga merawat ibunya.Sudah seminggu lebih usia si bayi namun Desma belum juga menemukan nama yang cocok untuk putranya itu. Beberapa orang kenalan yang datang menyumbangkan nama tapi belum satupun yang dirasa berkenan dihati Desma dan Ibu Aisyah. Sedangkan waktu terus saja berlalu. Bayi yang sementara dipanggil si Buyung itu memperlihatkan pertumbuhan yang sangat cepat.Pada hari ke empat puluh Desma bermimpi bertemu dengan seorang orang tua berjenggot putih. Ketika terbangun ia menceritakan mimpinya itu kepada Ibu Aisyah."Lalu apa yang dilakukan orang tua berjenggot putih itu kepada cucuku..? Tanya Bu Aisyah ingin tahu."Beliau memanggilk
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Part 6. Mengasihi Anak Jalanan.
"Ayooo kejar Ranggaa... Tendaaang..!! Hahha.. kamu hebat juga..!" Mohzan menyoraki Rangga yang sedang bermain dilapangan bola. Rangga yang baru saja berhasil menjebol gawang lawan nampak tertawa bahagia. Ia mengacungkan jempol tangannya kepada Mohzan yang terus memberi semangat dipinggir lapangan. Anak itu baru berumur 13 tahun, kemampuannya bermain bola sudah diatas rata-rata teman sebayanya.Kesebelasan Rangga nampak berpelukan ditengah lapangan. Wasit meniup pluit dan permainan bola kembali dimulai.Sekarang bola dikuasai oleh adit kesebelasan lawan. Adit mengoper kepada Ryan. "Oper kembali ke Adit Yaaan...! Ya ya begitu.... Tendang Diiiit...!!! Hahhaha gooool...!!!" Mohzan berteriak senang melihat adik-adik angkatnya bermain.Kedua kesebelasan bermain penuh semangat. Keringat membanjiri tubuh kecil mereka. Mohzan kemudian memberi isyarat untuk menyudahi permainan. Anak-anak dari kedua kesebelasan itu membubarkan diri dan ber
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Part 7. Dipalak Preman
Adzan magrib sudah berkumandang dari pengeras suara di sebuah mesjid yang tidak begitu jauh dari bangunan kosong tempat tinggal para tuna wisma dan anak jalanan.Mohzan dan rombongannya baru saja memasuki bangunan yang agak tua itu. Bangunan terbengkalai itu nampaknya akan dibangun sebuah Mall. Tapi karena pihak pengelola tidak bisa menyelesaikan izin membuat bangunan dari pemerintah, maka bangunan besar itu sampai kini terbengkalai begitu saja. Karena kosong, tempat itu akhirnya menjadi rumah bagi para tuna wisma.Hari sudah mulai gelap pertanda malam akan segera menjelang. Puluhan anak-anak jalanan nampak tengah berwudhu dengan air yang ada didalam beberapa drum plastik. Drum plastik itu memang sengaja digunakan untuk menampung air hujan. Air itu digunakan oleh mereka yang tinggal disana untuk mandi dan keperluan sehari-hari. Tapi jika musim panas tiba, maka sudah barang tentu mereka tidak bisa menampung air. Tapi syukurlah tidak jauh dari gedung tu
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Part 8. Bertemu Dengan Dua Tuan Putri Kaya Raya.
Assalamualaikum..!""Waalaikumsalam" Desma dan nenek Aisyah serempak menjawab salam dari Mohzan yang sudah berdiri diambang pintu. Pakaian dan wajahnya sedikit kotor juga kusut."Dari mana Nak, kok terlambat pulang. Berkali-kali mama telponin tapi tidak ada jawaban. Chat juga centang satu." Desma memberondong pertanyaan pada putranya dengan nada cemas."Maaf Ma, hp Mohzan abis baterai. Tadi Mohzan ke gedung tua, disana tidak  bisa ngecas hp." Sahut Mohzan menjelaskan sambil mencium punggung tangan ibunya. "Ooh.." Jawab Desma dengan perasaan lega."Neneeeek...!! Nenek pasti rindu kan sama cucu nenek yang ganteng ini.." Ujar Mohzan lalu mendekati nenek Aisyah yang sedang duduk diatas sebuah kursi dihadapan meja makan. Diatas meja makan nampak beberapa piring dan mangkuk berisi makanan. Sepertinya nenek Aisyah baru saja selesai makan malam.Nenek Aisyah mengembangkan kedua tangannya bersiap menyambut tubuh
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Part 9. Viral
Beberapa anak yang agak besar nampak tengah sibuk menyisihkan barang-barang bekas. Mereka mengelompokkan sesuai jenis masing-masing. Ada botol bekas, tutup botol, kaleng minuman, sendok plastik dan beberapa barang lainnya. Semua barang-barang itu sudah dicuci bersih dan dihamparkan di atas sehelai terpal berwarna biru tua."Sudah kering semua ?""Sudah Bang !" Jawab Aditya mewakili yang lain."Oke, yang ini dipotong seperti ini. Potongan yang atas kumpulin sebelah sini dan yang potongan bawah masukkan kedalam kardus ini." Mohzan memberi komando."Mau kita jadikan apa botol-botol ini Bang ?" Rangga nampak belum memahami tujuan Mohzan."Sebagian kita jadikan tempat menyimpan pernak-pernik seperti koin, jarum, benang dan banyak - barang kecil lainnya." Mohzan memaparkan dengan sabar. "Terus nanti disambung dengan apa Bang ?" Rangga masih penasaran dan bertanya kembali."Sambungnya pakai ini !" Ujar Rangga memperlihatkan satu ikat resleting ber
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Part 10. Bahagia
Setelah semua rombongan membubarkan diri dan meninggalkan tempat itu, Mohzan memerintahkan adik-adiknya mengangkat semua kardus-kardus yang sudah tertumpuk menggunung. Beberapa karung beras juga ada disana.Kemudian mereka berkumpul didalam gedung tua. Satu persatu kardus itu mereka buka."Waaah... Ada baju..!" Seru Jery bersorak gembira. "Nah ini celana." Seru yang lainnya. Ada juga selimut, tikar dan makanan berupa mi instan, beras, sarden, kue-kue, susu dan banyak macam lainnya.Mohzan tersenyum bahagia melihat adik-adiknya bergembira. Tawa lepas mereka terdengar riang gembira. Walaupun banyak barang-barang yang mereka terima, namun mereka tidak nampak berebut apalagi bertengkar.Semua barang-barang itu disusun rapi disudut ruangan. Walaupun mereka anak-anak jalanan, tapi Mohzan mengajari mereka untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian."Bang lapar, ayo masak Bang..!" Seru Yuda menggoyang-goyang lengan Arya."Dik, masak nasi ya... Yuda sudah
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status