Kakak Ipar Adalah Maut

Kakak Ipar Adalah Maut

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-08
Oleh:   Ratna Fa  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
40Bab
984Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kisah Nala yang harus berjuang demi keluarga tercinta untuk melawan kakak ipar yang posesif terhadap suami dan putri semata wayangnya. Sanggupkah ia mempertahankan rumah tangganya, akankah suami Nala berpihak padanya atau justru lebih menurut pada sang kakak.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1 - Perempuan Lusuh!

“Gala, Ayunda cepetan udah kesiangan nih, kalian lama banget sih!”“Bentar ….”“Iya tunggu ….”Suara teriakan di pagi hari di rumah besar keluarga Wistara.“Mbak, sarapannya udah aku sediain, nggak sarapan dulu?” tanya Nala pada sang kakak iparnya.Calya, wanita berusia empat puluh tahun beberapa hari lagi itu menoleh ke meja makan, ada banyak makanan di sana, tapi dia lalu menggeleng dengan kuat dan menatap Nala yang berdiri di pinggir meja makan dengan daster dan rambut berantakan serta wajahnya yang berminyak.Calya mendengus lalu mengacuhkan sambil berkata, “Kita mau sarapan di jalan aja, bosan sarapan itu-itu muluk, emangnya nggak ada menu lain apa selain itu lagi-itu lagi.”Nala menarik napas panjang mendengar ucapan pedas kakak iparnya itu.Sudah biasa, sudah sepuluh tahun Nala diperlakukan seperti ini oleh kakak iparnya tersebut.Hanya bisa menahan di dalam hati Nala mengerjapkan matanya.Ini adalah untuk yang kesekian kalinya dia diperlakukan seperti pembantu oleh kakak iparn...

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Agus
bagus banget
2024-10-12 21:00:00
0
40 Bab
Bab 1 - Perempuan Lusuh!
“Gala, Ayunda cepetan udah kesiangan nih, kalian lama banget sih!”“Bentar ….”“Iya tunggu ….”Suara teriakan di pagi hari di rumah besar keluarga Wistara.“Mbak, sarapannya udah aku sediain, nggak sarapan dulu?” tanya Nala pada sang kakak iparnya.Calya, wanita berusia empat puluh tahun beberapa hari lagi itu menoleh ke meja makan, ada banyak makanan di sana, tapi dia lalu menggeleng dengan kuat dan menatap Nala yang berdiri di pinggir meja makan dengan daster dan rambut berantakan serta wajahnya yang berminyak.Calya mendengus lalu mengacuhkan sambil berkata, “Kita mau sarapan di jalan aja, bosan sarapan itu-itu muluk, emangnya nggak ada menu lain apa selain itu lagi-itu lagi.”Nala menarik napas panjang mendengar ucapan pedas kakak iparnya itu.Sudah biasa, sudah sepuluh tahun Nala diperlakukan seperti ini oleh kakak iparnya tersebut.Hanya bisa menahan di dalam hati Nala mengerjapkan matanya.Ini adalah untuk yang kesekian kalinya dia diperlakukan seperti pembantu oleh kakak iparn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-07
Baca selengkapnya
Bab 2 - Ipar VS Istri
Nala masih menatap penuh rasa kasihan dan jijik pada dirinya sendiri di cermin besar yang ada di dalam kamar tidurnya.Dia teringat sepuluh tahun yang lalu saat pertama kali pertemuan dirinya dengan Gala, di Yogyakarta.Nala bekerja di sebuah perusahaan industri pengrajin perak di Kotagede, Yogyakarta.Sejak kecil Nala suka sekali dengan desain perhiasaan, saat lulus kuliah dia langsung bekerja di perusahaan milik keluarga Diandra, yang tak lain adalah sahabat dari almarhum ayahnya.Keluarga Diandra sudah menganggap Nala seperti putrinya sendiri karena sejak kecil dia memang sering melihat para pengrajin perak di sana setiap kali ayahnya mengajak berlibur ke Yogyakarta.Sampai akhirnya cita-cita Nala tercapai dan bekerja di perusahaan tersebut.Putra pertama Diandra, Abian Diandra adalah teman Gala.Dari Abian-lah Nala diperkenalkan oleh Gala.Mereka bertemu dan Gala menyukai Nala, akhirnya mereka menikah.Pertemuan keduanya memang sangat singkat, sampai akhirnya mereka menikah.Padah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-07
Baca selengkapnya
Bab 3 - Guna-guna
Di kamar utama, Nala yang sedang dipijit oleh Bi Darmi meringis menahan kesakitan, kaki kanannya sudah terlihat agak sedikit bengkak.“Non, tahan ya, Bibi sih mau panggil tukang urut aja, biar diurut kakinya nanti Non nggak bisa jalan gimana.”“Nggak papa Bi, nanti kalau uda Bi Darmi urut pasti enakan. Auh!”“Tuh kan sakit.”“Iya, nggak papa aku tahan, uda biasa kan nahan sakit.”Mendengar itu Bi Darmi hanya bisa tersenyum.Dia sangat menyukai Nala, sejak wanita ini memasuki rumah keluarga Wistara, Bi Darmi merasa dia senang sekali, karena Nala sangat baik pada dirinya dan selalu mengalah dan diam diperlakukan apa pun oleh Calya.Bi Darmi sangat mengenal Calya, sejak kecil Bi Darmi yang merawat dan mengurus Calya dan juga Gala.“Non, kamu nggak papa?” tanya Bi Darmi masih mengurut kaki Nala.Perempuan paruh baya itu memperhatikan Nala yang termenung, terlihat lusuh dan sedikit kurus.“Kenapa Bi?”“Kamu kelihatan capek, apa ada yang dipikirin? Kalau masalah Mbak Calya, Non mah uda bias
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-07
Baca selengkapnya
Bab 4 - Mulai Curiga
“Calya, segitunya lo benci sama adik ipar lo itu, bahkan udah berapa tahun Calya. Kenapa sih lo masih dendam sama dia.” Suara dari seberang telepon suaranya terdengar merendah.Mendengar itu Calya merengut, dia terdiam sesaat lalu memikirkan pertanyaan barusan.‘Kenapa gue benci sama Nala?’‘Kenapa?’‘Ah kalau nggak suka, ya nggak suka aja emangnya harus ada alasan. Lagian gara-gara dia juga hidup gue sama Gala jadi berantakan.’“Calya … Hello … any bdoy home … spada … lo masih di tempat kan?”“Eh … hum …. Sorry. Emangnya harus ada alasan kalau gue nggak suka sama seseorang?”Tanya Calya balik.Di sana, orang yang ditelpon oleh Calya terdiam sesaat lalu setelah jeda ada suara jawaban, tawa keras terdengar setelahnya.“Hahahaha … bener kata lo, emangnya harus ada alasan. What ever lah ya, sekarang lo bisa transfer ke gue lagi biaya ongkos jalan sama ke orang pintarnya, kan?”“Nggak masalah, ntar gue transfer, tapi ….”“Apa? Lo masih punya permintaan?”“Iya, gue mau lo bilang ke orang p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-07
Baca selengkapnya
Bab 5 - Dua Pria
Gala menerima telepon dan sedikit berteriak, "Eh kok bisa! Bukannya harganya sekitar 120 juta? Mahal banget""Siapa yang kasih keputusan?""Aku paham."Gala menutup telepon dan mendesah.“Karina, berapa harga yang kita tawarkan sebelumnya?” Gala bertanya dengan tidak sabar."Sembilan puluh juta," ujar Karina.Harga itu jauh melebihi perkiraan. Selisihnya lebih dari 10 juta. Gala bisa membayangkan pantas saja keluarga Diandra tidak memberikan penawaran itu kepada perusahaannya. Seratus dua puluh juta, harga yang harus dibayar untuk menjaga reputasi keluarga.“Pak Gala, apa mereka sekarang mencoba untuk menekan perusahaan kita? Atau sengaja mengeluarkan kita dari komunitas? Kalau seperti ini kita nggak punya stok dan barang untuk dipamerkan nanti” lanjut Karina.“Dia kayaknya sengaja,” Gala berkata dengan ekspresi kekesalan. Meskipun dia tidak tahu Diandra pasti melakukan ini dengan sengaja. Semenjak Gala menikahi Nala, dan istrinya memutuskan keluar dari perusahaan keluarga Diandra, te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-07
Baca selengkapnya
Bab 6 - Kakak Yang Selalu Berkuasa
Nala dan Bi Darmi berada di rumah sakit …Nala dengan cepat membalikkan Ayunda dan mengangkat dagunya.Wajah putrinya sangat pucat sehingga tidak ada jejak kehidupan yang tersisa di pipinya. Matanya terpejam rapat seperti tertidur.Mengikuti gerakan Nala, tangan gadis itu terjatuh di sampingnya dengan lemah ...“Ayu? Ayunda!”Ketakutan yang tak dapat dijelaskan menyelimuti pikiran Nala saat dia memeluk gadis itu seperti wanita gila. “Ayu, bangun! Bangun sayang kamu kenapa ....”“Apa yang terjadi sama Ayunda?”Bi Darmi berdiri dengan ekspresi ketakutan.Bukankah tadi pagi, gadis ini terlihat baik-baik saja?Lalu kenapa sekarang Ayunda seperti orang sekarat, wajahnya sangat menakutkan.Mereka bergegas ke rumah sakit, karena mendapat telpon dari pihak sekolah memberi tahu bahwa Ayunda sedang dirawat di rumah sakit karena pingsan dan sebelumnya sempat histeris.Nala mengangkat kepalanya dan menatapnya. Kesedihan dan kemarahan melonjak di dadanya.“Bi Darmi, apa yang terjadi pada anakku?” t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-04
Baca selengkapnya
Bab 7 - Ancaman Calya
Di tempat lain …Nala terus bersin, entah kenapa dia seperti ini padahal sebelumnya dia baik-baik saja.Bi Darmi yang melihat langsung berkomentar, “Non, kayaknya ada yang lagi ngomongin Non Nala.”Nala yang mendengar tersenyum lalu berkata, “Bi Darmi ada-ada aja, masih percaya mitos kayak gituan ah.”“Bisa jadi gara-gara asap tadi Bi.” Sambung Nala lagi.“Hehehe … iya kali ya.” Bi Darmi langsung merasa tidak enak hati, dia meringis sendiri.Setelah selesai membakar bungkus kain putih dan membersihkan diri, hari mulai siang Nala dan Bi Darmi berjalan-jalan di taman belakang. Mereka berdua lalu duduk di bangku bambu yang ada di bawah pohon mangga yang daunnya rindang. Itu adalah tempat favorit keduanya.Saat selesai mengerjakan pekerjaan rumah dan senggang, mereka berdua sering menghabiskan waktu di sana.Biasanya Nala menyulam, Bi Darmi membersihkan sampah daun kering.“Non, apa udah baikan kakinya?” Bi Darmi bertanya pada Nala.Tapi sebenarnya Bi Darmi tahu bahwa Nala sedang memikirk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-04
Baca selengkapnya
Bab 8 - Dasar Nenek Lampir
Selesai berbicara, ponsel Calya berbunyi …Drtt …. Drrtt … Drtt ….Dengan cepat dia meraih ponsel di dlam tas miliknya.Saat manik matanya menangkap sebuah nama di layar ponsel tersebut, kedua alisnya berkerut.Calya bergumam sebelum mengangkat panggilan telepon tersebut.“Wali kelasnya Ayunda?” Gala yang mendengar juga ikut terkejut, ekspresi wajah lelaki itu pun sama terkejutnya dengan Calya.“Ada apa Mbak? Ada apa sama Ayunda? Kenapa wali kelasnya telpon ke Mbak?”Gala mengajukan banyak pertanyaan, dengan perasaan khawatir.Calya meliriknya dengan ketus dia menjawab, “Mana aku tahu? Ini juga belum dijawab.”“Buruan angkat Mbak?” lanjut Gala, dia berdiri di depan Calya dengan wajahnya yang terlihat cemas, menatap ponsel yang ada di tangan Calya.Melihat sikap Gala, Calya mendengus dan berkata, “Santai aja kenapa sih.”“Siapa tahu itu penting Mbak, buruan angkat. Wali kelas Ayunda nggak mungkin nelpon kalau nggak penting kan?”“Issh …. Berisik!” sewot Calya, dia menekan satu jarinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya
Bab 9 - Tidak Tahu Malu!
Melihat wajah ibunya memerah, Ayunda langsung bergegas mengangkat suaranya, “Tante, aku baik-baik saja, semua ini nggak ada hubungannya sama mama.”Mendengar itu Calya yang tangannya masih di udara dengan cepat melirik Ayunda, gadis itu tatapan matanya penuh dengan permohonan kepadanya.Menarik napas panjang Calya menurunkan tangannya.Bi Darmi yang melihat menahan emosi di dadanya saat dia harus menyaksikan lagi sikap arogan dan kasar Calya pada Nala.Begitu dia menatap pada Gala yang hanya berdiri dengan ekspresi datar, Bi Darmi menahan tinju tangannya dengan kuat.Calya menatap kembali pada Nala yang masih memegang pipinya yang merah.“Sudah aku bilang berkali-kali kalau ada masalah terkait Ayunda, kamu harus cepat hubungi aku. Dan ingat, jangan pernah melakukan sesuatu tanpa seizin aku.”“Mbak, dia juga anakku, jadi apa salahnya kalau aku …”“Apa salahnya? Dasar bodoh! Kamu nggak ngaca, ngerawat diri kamu sendiri aja nggak becus gimana mau ngerawat anak kamu hah!”Mendengar itu Na
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya
Bab 10 - Aku Nggak Mau Cerai!
Gala yang ditanya hanya bisa diam mematung, dia bingung harus menjawab apa.Lalu pada akhirnya Gala hanya bisa memalingkan wajahnya ke arah putrinya, dia merasa bersalah tapi dalam hati Gala juga kesal kepada Calya, kakaknya ini sungguh keterlaluan, seharusnya dia tidak mengatakan hal itu di depan putrinya.“Gala, kenapa diam, kamu jadi suami harus tegas dong.” Sela Calya dengan melotot pada Gala.“Mbak, bukan waktunya ….”“Apa? Kamu bilang belum waktunya? Mau nunggu sampai kapan lagi? Kamu berdua sama-sama nggak cocok dan menderita ngapain sih dipertahankan.”Saat berbicara Calya memperhatikan pandangan Gala, manik matanya bertemu dengan Ayunda, Calya menarik napas panjang setelah paham dengan situasi Gala saat ini.“Ayunda pasti paham kok!” jawab Calya dengan entengnya.Sementara Nala yang masih berdiri di antara keduanya tidak bisa menahan setiap perkataan kakak iparnya itu, dia mengaitkan kedua tangannya, menarik napas, yang awalnya menunduk, perlahan dia mengangkat wajanya dan be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-06
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status