Share

Bab 8 - Dasar Nenek Lampir

Selesai berbicara, ponsel Calya berbunyi …

Drtt …. Drrtt … Drtt ….

Dengan cepat dia meraih ponsel di dlam tas miliknya.

Saat manik matanya menangkap sebuah nama di layar ponsel tersebut, kedua alisnya berkerut.

Calya bergumam sebelum mengangkat panggilan telepon tersebut.

“Wali kelasnya Ayunda?”

Gala yang mendengar juga ikut terkejut, ekspresi wajah lelaki itu pun sama terkejutnya dengan Calya.

“Ada apa Mbak? Ada apa sama Ayunda? Kenapa wali kelasnya telpon ke Mbak?”

Gala mengajukan banyak pertanyaan, dengan perasaan khawatir.

Calya meliriknya dengan ketus dia menjawab, “Mana aku tahu? Ini juga belum dijawab.”

“Buruan angkat Mbak?” lanjut Gala, dia berdiri di depan Calya dengan wajahnya yang terlihat cemas, menatap ponsel yang ada di tangan Calya.

Melihat sikap Gala, Calya mendengus dan berkata, “Santai aja kenapa sih.”

“Siapa tahu itu penting Mbak, buruan angkat. Wali kelas Ayunda nggak mungkin nelpon kalau nggak penting kan?”

“Issh …. Berisik!” sewot Calya, dia menekan satu jarinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status