Mendadak menikah? Tanyakan saja pada Keyla Nathania yang tiba-tiba saja ditarik menjadi istri dadakan dari Adrian Pratama Putra, cinta pertama dan juga pria yang paling dia benci saat ini! Lantas, seperti apa rumah tangga Adrian dan Keyla? Akankah keduanya bercerai setelah kontrak pernikahan mereka berakhir?
View MoreDentuman musik tak mengalihkan perhatian Keyla dari gelas yang ada di depannya. Dia terus menghitung satu persatu gelas kosong bekas minumannya.Baginya dentuman musik sama sekali tak menghilangkan kebisingan di kepalanya."Key, sudah jam 3 pulang , yuk!" ajak Sisi melihat salah satu temannya sudah tak sadarkan diri.Mata Keyla menoleh ke arah Dita lalu kembali menatap sahabatnya. "Menurutmu semenyeramkan apa menyandang status janda?"Pletak!Tanpa aba-aba Sisi memukul kepala Keyla dengan kencang agar dia sadar dari alkohol yang mempengaruhi kinerja otaknya."Kamu sedang mengejekku karena aku janda?"Keyla mengusap kepalanya yang terasa pusing lalu berkata, "Sebentar lagi aku juga akan menyandang status janda.""Apa kamu sudah gila, hanya karena kamu putus dengan pacarmu kamu berpikir janda?"Keyla menghela napasnya, tak ada satu pun dari sahabatnya yang tahu jika dia sudah menikah."Ayo, pulang. Sepertinya kamu terlalu mabuk."Keyla beranjak dari kursi mencoba membantu Sisi memapah D
Setelah kembali ke Jakarta, Keyla tak pernah bertemu dengan Adrian. Hal itu membuat Keyla gelisah apa lagi Adrian belum mengirimkan uang bulanan untuknya."Haruskah aku mengirimkan pesan ke Adrian atau aku datangi dia saja?" gumamnya. "Keyla, kamu di panggil ke ruang Pak Erik.""Hm, terima kasih."Keyla pun mematikan layar ponselnya lalu pergi ke ruang dosen. "Permisi, Bapak panggil saya?""Hm, masuklah."Keyla masuk ke ruangan Erik, berdiri menunggu di persilahkan duduk. "Kenapa berdiri saja. Ayo, duduk."Keyla menarik kursi lalu duduk berhadapan dengan Erik. "Isi formulir itu.""Ini apa Pak?" tutur Keyla melihat form pendaftaran."Bukannya kamu mau S2 di Singapura. Kamu harus mengisi universitas mana yang akan kamu pilih agar kita bisa merekomendasikan universitas terbaik di sana."Keyla berpikir sejak, bagaimana pihak sekolah tahu jika dia akan S2 di Singapura. Padahal itu hanya ancaman untuk Adrian."Maaf Pak, bolehkah saya mengi
Hening, Kevin merasakan atmosfer disekitarnya berubah mencekam. "Kalian bicaralah, aku mau ambil makanan."Seolah mengerti biang masalahnya, Kevin pun membawa serta Nadia untuk pergi dari sana. Saat berada di koridor Nadia pun menepis tangan Kevin dengan kasar. "Kenapa kamu membawa aku keluar!""Apa kamu nggak sadar kalau Keyla dan Adrian sedang bertengkar gara-gara kamu?" Kevin berdecak tak percaya melihat Nadia tak merasa bersalah sedikitpun. "Apa kamu senang di sebut pelakor?""Apa, maksudmu apa hah. Yang harusnya disebut pelakor itu Keyla, dia yang sudah merebut Adrian dariku.""Merebut, yang benar saja. Bahkan Keyla nggak tau kalau kamu masih hidup saat mereka menikah.""Maksud kamu?""Dengar Nadia, semua orang tahu kalau kamu kabur saat acara pernikahan. Keyla itu wanita yang kuat dan mau menjadi istri Adrian demi menyelamatkan keluarganya yang mungkin akan menanggung malu karena mempelai wanita kabur di hari pernikahan.""Aku ... Aku perg
Bugh!Adrian melempar tubuh Keyla ke atas kasurnya. "Argh, sialan," umpat Keyla lalu mengibas rambutnya menoleh ke arah Adrian. "Apa kamu gila, untuk apa kamu membawaku ke kamarmu?""Karena ... Karena semua orang sudah tahu kamu istriku.""Kenapa kamu melakukan itu. Kamu tau kontrak pernikahan kita tinggal beberapa hari lagi dan aku juga mau pergi dari perusahaanmu setelah aku selesai skripsi. Kenapa kamu selalu menghalangi langkahku!" teriak Keyla kesal "Me-menghalangi? Ya, dengar. Aku sama sekali tak menghalangimu hanya saja—""Cukup, aku ingin ketenangan. Aku nggak mau ketemu kamu, wanita sialan itu atau siapa pun yang merusak moodku. Aku mau balik ke Jakarta.""Apa? Nggak kamu nggak boleh pergi dari acara ini.""Terserah, bila perlu hari ini juga aku resign dari kantormu!""Berhenti di situ!" hardik Adrian.Keyla berbalik. "Mau apa lagi, dari awal pernikahan kita sudah salah, aku juga salah kenapa mau bekerja di perusahaanmu, aku sangat bodoh
Hening, tak ada suara hingga hembusan napas pun tak terdengar seolah mereka menahan napas menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya dengan Keyla dan juga Adrian."Ini makanannya," tutur Kevin menyimpan piring yang berisi makanan Adrian. Kevin menarik kursi untuk duduk di samping Adrian sambil melihat wajah Keyla. "Kenapa kalian diam saja, ayo makan!"Seketika suasana pun mencair, Keyla meneruskan makan tak mempedulikan tatapan Adrian yang seolah mengancamnya.Tak lama Nadia datang menghancurkan mood Keyla. Bergegas dia berdiri meninggalkan piring begitu saja."Keyla, kamu mau ke mana?" tanya Marta."Nyebat.""Hah!" Keyla berjalan ke taman memastikan tidak ada orang yang mengganggunya. Tak lupa ia menyelipkan sebatang rokok di bibirnya lalu menyalakan pematik.Kepulan asap keluar dari bibir Keyla. Sedikit nikotin membuat pikirannya perlahan tenang."Sudah aku bilang jangan merokok itu membuat tubuhmu bau.""Kenapa kamu selalu menggangu k
Di sinilah Keyla berada, menatap wajah orang-orang yang begitu bersemangat ke acara family gathering ala kantornya. "Hei, kamu sedang apa. Ayo, naik!" panggil Marta melihat Keyla yang hanya berdiri terpisah dari rombongannya."KEYLA!" Panggil Kevin bersemangat menghampirinya. “Kamu jadi ikut?”"Terpaksa," jawab Keyla dengan nada malas.Kevin tersenyum seraya menarik tangannya menjauh dari kerumunan. "Ikut mobilku saja?" bisiknya.Keyla menoleh ke arah Marta dan rekannya yang lain. “Aku naik bus saja.”"Adrian yang memintamu ikut dengan kita," bisiknya lagi.Keyla menghela napasnya lalu menjawab, “Terima kasih atas tawarannya lebih baik aku naik bus saja.”"Keyla tunggu." Kevin mencoba menahan Keyla dengan memegang tangannya. Sontak hal itu di lihat oleh semua orang yang ada di sana. Seketika mereka membicarakan keduanya dan mengira jika keduanya memiliki hubungan.Plak!Adrian menepuk tangan Kevin agar dia melepaskan tangan istrinya itu. “Apa
Sudah beberapa hari Adrian tak melihat Keyla baik itu di rumah atau pun di kantornya. Entah mengapa dia merasa ada yang kurang karena tak bisa lagi berteriak memarahi Keyla. "Den belum tidur?" tanya Sumi yang terbangun dari tidurnya. "Hm, Bi apa beberapa hari ini Keyla nggak pulang ke rumah?" "Non Keyla pulang." Mata Sumi melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul dua belas malam. "Biasanya Non Keyla pulang jam sepuluh malam, tapi mobilnya nggak ada di garasi." "Oke, aku pikir dia nggak pulang." "Apa ada masalah?" Adrian menggeleng. "Nggak ada, bibi tenang saja." "Jangan lama-lama bertengkar itu akan mengurangi rasa cinta di antara kalian berdua." Adrian hanya menyeringai kemudian berjalan ke depan rumahnya. "Cinta, yang benar saja," gerutunya. Tak lama cahaya dari mobil menelusup dari celah pagar. Panik, Adrian pun berusaha masuk ke dalam rumah. Namun, dia terlalu sulit menekan password rumahnya sendiri. "Argh, sial. Kenapa aku bisa lupa password rumahku sendiri!
Sudah beberapa hari Adrian tak melihat Keyla baik itu di rumah atau pun di kantornya. Entah mengapa dia merasa ada yang kurang karena tak bisa lagi berteriak memarahi Keyla. "Den belum tidur?" tanya Sumi yang terbangun dari tidurnya. "Hm, Bi apa beberapa hari ini Keyla nggak pulang ke rumah?" "Non Keyla pulang." Mata Sumi melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul dua belas malam. "Biasanya Non Keyla pulang jam sepuluh malam, tapi mobilnya nggak ada di garasi." "Oke, aku pikir dia nggak pulang." "Apa ada masalah?" Adrian menggeleng. "Nggak ada, bibi tenang saja." "Jangan lama-lama bertengkar itu akan mengurangi rasa cinta di antara kalian berdua." Adrian hanya menyeringai kemudian berjalan ke depan rumahnya. "Cinta, yang benar saja," gerutunya. Tak lama cahaya dari mobil menelusup dari celah pagar. Panik, Adrian pun berusaha masuk ke dalam rumah. Namun, dia terlalu sulit menekan password rumahnya sendiri. "Argh, sial. Kena
"Dua tahun, apa kamu gila?!" Keyla mengedikkan kedua bahunya. "Kalau begitu kita akhiri sesuai kontrak dan satu lagi sampai sekarang aku belum mendapatkan kompensasi seperti yang tertera di kontrak." "200 juta itu?" "Iya. Semua akan bertambah dua kali lipat kalau sampai Nadia benar-benar membocorkan rahasia kita ke orang tuamu," jelas Keyla. "Maksudmu?" Keyla membaringkan tubuhnya di atas ranjang sambil bermain dengan ponselnya. "Kamu pikir untuk apa dia datang ke rumah mantan calon mertuanya, apa lagi dia tahu jika mantan mertuanya itu ulang tahun." "Kamu dengar sendiri kan kalau Nadia nggak sengaja bertemu Mamah di mall dan dia membantu membawa belanjaan Mamah." "Apa kamu percaya begitu saja? Ayolah, mana mungkin ada wanita yang mau bertemu dengan mantan calon mertua apa lagi dia sudah membuat malu di pernikahan kalian." "Pikiranmu benar-benar jahat. Nadia bukan orang seperti itu." "Benarkah, telingaku sepertinya masih berfungsi dengan baik saat dia bilang akan memberi tah
Dentuman musik mengalun begitu indah mengiringi tubuh seorang wanita yang sedang menari— menyatu dengan irama musik. "Key, naik yuk!" "Aku belum selesai, kamu duluan saja." Keyla Nathania memejamkan matanya sembari melenggak-lenggokkan tubuhnya melepaskan semua beban pikiran yang mengganggu kinerja otaknya. Bagaimana bisa berteman sejak lama tapi baru menyadari perasaannya begitu dalam pada sosok pria yang akan segera menikah dengan wanita lain. Kesal, marah, sekaligus kecewa terus bergemuruh di hatinya. Meski saat ini Keyla sudah memiliki kekasih tapi hatinya hanya untuk satu orang pria yaitu Adrian Pratama Putra. Setelah lelah menari Keyla pun berjalan ke meja bartender dengan langkah yang sempoyongan. "Vodka satu," ucapnya lalu menurunkan bokongnya di atas kursi. "Cheers ...." Keyla menoleh ke sumber suara yang terdengar ramai mengalahkan suara Dj yang bersiap memainkan musik. Matanya memicing di tengah lampu temaram untuk melihat wajah orang-orang yang ada di sana. "B...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments