Sky panik saat mendapati Summer, putri kecilnya, menghilang. Siapa sangka, balita berusia empat tahun itu ternyata pergi untuk menghentikan lamaran Louis Harper, cinta pertama sekaligus sahabat lama ibunya. Summer tidak setuju jika Louis menikah dengan orang lain. Ia ingin Louis menikahi Sky dan menjadi ayahnya! Melihat kegigihan sang putri, Sky menjadi bimbang. Haruskah ia memaksa putrinya untuk pulang dengan kekecewaan? Atau ia harus turut memperjuangkan Louis dengan mengungkap rahasia besar yang selama ini ia simpan rapat-rapat ... tentang siapa ayah Summer yang sebenarnya?
view moreKhawatir sandiwaranya terbongkar, Summer cepat-cepat mengobrol dengan River. Ia bertanya tentang penilaiannya terhadap roti lapis itu dan apa yang perlu mereka perbaiki ke depannya. Setelah Kendrick menghabiskan makanan dan minumannya, barulah ia meraih kotak besar di atas meja. "Apakah kau sudah kenyang?" tanya Summer yang kini berlutut di atas kursi. Kalau tidak, kotak besar itu pasti sudah menutupi wajahnya dari Kendrick. Narapidana itu mendengus. "Apa pedulimu?" "Apakah kau lupa? Aku sudah menjawab pertanyaan itu. Berapa kali pun kau bertanya, jawabanku akan tetap sama. Aku mengkhawatirkan kondisimu karena keluargakulah yang memasukkanmu ke dalam penjara itu," Summer menunjuk pintu besi yang dijaga oleh dua orang petugas kepolisian. Kendrick memutar bola mata. "Jangan berpura-pura peduli padaku. Aku tahu, kau dan orang tua berengsekmu itu berpesta setelah kalian melemparku ke tempat terkutuk ini." Summer terkesiap. Mata bulatnya berkilat oleh keterkejutan. "Tolong perhat
"Tolong jangan disebut. Itu berbahaya!" ujar Summer lantang. River menyingkirkan tangan Summer dari mulutnya. "Kenapa?" "Pokoknya, itu berbahaya. Mari kita masukkan itu sebagai kata terlarang. Jangan membahasnya lagi sampai kita dewasa," tutur Summer dengan penuh keseriusan. River pun menghela napas kesal. Namun, melihat ketegasan di wajah Summer, ia akhirnya mengalah. "Baiklah, aku akan melupakannya. Anggap itu tidak pernah kudengar," ia memutar telinga seolah sedang memutar pita kaset ke belakang. Louis akhirnya bisa kembali bernapas lega. Sky terkekeh melihatnya mengelus dada. Setelah itu, perbincangan berlangsung normal. Tidak ada hal aneh lagi yang mereka bahas. Mereka hanya bertukar kabar. Saat perbincangan mereka berakhir, Summer memekik gembira, "Oh, aku sungguh tidak sabar ingin menyambut Papa dan Mama pulang! Mereka pasti akan membawa banyak cerita!" "Ya, aku juga. Aku tidak sabar ingin melihat oleh-oleh apa yang mereka bawa dari Antartika!" sahut River, tak
Sang kapten tersenyum simpul. "Dia mengaku bernama Summer." Louis dan Sky terbelalak. "Summer?" Lengkung bibir sang kapten melebar. "Ya. Summer Harper. Awalnya, saya berpikir bahwa itu hanyalah panggilan iseng. Tapi setelah mendengar caranya berbicara dan mengetahui namanya, saya percaya bahwa situasinya serius. Saya sarankan Anda untuk segera menghubunginya. Dia sangat resah." Sky mengangguk cepat. Di sisinya, Louis berkata, "Terima kasih, Kapten Alvarez. Kami akan segera menghubungi putri kami." Seperginya sang kapten, Sky melakukan panggilan video. Begitu Summer menerimanya, suara manisnya langsung bergema, "Mama, kenapa baru meneleponku sekarang? Ke mana saja dari tadi? Apakah Angelica mengganggu kalian lagi?" Melihat wajah cemberut sang putri, Sky dan Louis tertawa lirih. Mata mereka berkaca-kaca, terlapisi oleh keharuan sekaligus rasa bangga. "Maaf, Sayang. Mama dan Papa ada urusan mendesak. Kami terpaksa menghidupkan mode pesawat sebentar," timpal Sky, agak serak. "A
Pablo kembali tertawa. Sambil menggaruk alis, ia bergumam lirih, "Mengapa orang kaya suka sekali semena-mena?" Detik berikutnya, ia menatap Louis dengan kesan meremehkan. "Anda pikir dengan kekayaan yang Anda miliki, Anda bisa bertindak sesuka hati di sini? Maaf, Tuan Harper. Ini bukan L City. Di sini, Kapten Alvarez-lah yang memegang kendali. Dan lewat saya, beliau sudah menyampaikan perintah. Tahan Louis Harper dan sang istri. Karena itu ...." Pablo melihat rekan-rekannya dan menggerakkan kepala sekali. Para petugas mendekati Louis dan Sky lagi. Secepat kilat, Louis menarik Sky ke balik punggungnya. "Siapa yang berani menyentuh istriku, akan kupastikan dia tidak bisa berjalan lagi!" hardiknya, mengancam. Para petugas seketika menahan langkah. Louis pun menambahkan, "Daripada kalian bersikeras ingin menangkap kami, kalian lebih baik menghubungi kapten kalian." "Untuk apa?" sela Pablo dengan nada menjengkelkan. "Untuk mengulur waktu? Maaf, Tuan Harper. Kami sudah menghabi
Draco menggertakkan geraham. Ia ingin sekali menghajar Louis. Saat itulah, Sky berbisik, "Apakah Pablo, si petugas keamanan itu? Dia yang membantu kau dan Angelica melancarkan misi untuk menggangguku dan Louis?" Draco tersentak. Mulutnya tanpa sadar menimpali, "Dari mana kau tahu kalau itu Pablo?" Sky tersenyum lebar. Ia sumpal mulut Draco dengan kain. "Terima kasih atas kejujuranmu." Kemudian, ia bangkit berdiri. Sementara Louis menahan Draco agar tidak macam-macam, Sky berhenti merekam suara di ponselnya. Saat ia memutarnya ulang, pengakuan Draco terekam jelas. "Emmhh .... Emm emmmh ...." Draco terus meronta-ronta. Louis yang masih berlutut di dekatnya pun berdesus. Telunjuknya teracung meminta waktu. "Apa yang kau ributkan?" gerutu Louis. "Kau takut Pablo membunuhmu karena gagal menjaga rahasianya? Tenang. Kami akan menangkapnya sebelum dia bisa membunuhmu." Setelah menepuk pipi Draco dengan kasar dua kali, Louis bangkit berdiri. Ia menghampiri Sky. Sang istr
Begitu Pablo pergi, Sky dan Louis keluar menghampiri pelayan tadi. "Kami sudah siap," seru Sky, ceria. Sang pelayan menyambut mereka dengan tawa. "Kalian memang sangat unik. Baru kali ini ada pasangan bulan madu yang ingin belajar menjadi pelayan." "Kami ingin mencoba pengalaman baru. Setelah ini, kami berencana untuk pergi ke ruang kemudi. Kapan lagi kami bisa belajar menjadi nahkoda di perairan Antartika. Benar begitu, Louis?" "Ya, benar. Sebelum lanjut ke situ, ayo kita selesaikan misi ini," Louis memakaikan masker di wajah Sky. "Kami tidak ingin membuat kehebohan di sini. Orang-orang bisa histeris kalau tahu kami yang mengantarkan makanan mereka," terangnya seraya mengernyit. Sang pelayan mengangguk. "Ya, saya paham. Memang lebih baik begitu. Nanti, tolong ikuti arahan saya." "Siap, Tuan!" Sky menegakkan badan dan mengentak lantai dengan sepatu. Melihat semangat sang istri, Louis tersenyum geli. Didampingi oleh pelayan baik hati itu, mereka mulai menjalankan misi
Sky pun menyimak apa yang dikerjakan oleh Louis. Ternyata, Louis memeriksa data individu yang pernah berinteraksi dengan akun Angelica dan Kendrick. Setelah menemukan beberapa nama, ia mencocokkannya dengan data penumpang kapal. Begitu hasilnya keluar, mereka terkesiap. "Bukankah dia petugas keamanan itu?" desah Sky, penuh keterkejutan. Louis mendengus tak senang. "Sekarang semuanya jelas. Kenapa mereka bisa membawaku ke kamar Angelica dengan cepat, kenapa mereka sempat membela Angelica, dan kenapa Draco menghilang tanpa jejak. Semua itu karena laki-laki bernama Pablo ini." "Apa yang harus kita lakukan sekarang, Louis?" tanya Sky dengan nada serius. "Ayo kita modifikasi perangkap yang sudah kita rancang." Sky dan Louis berdiskusi selama beberapa saat. Begitu strategi mereka matang, Sky kembali keluar kamar. Ia pergi ke ruang security. Sesuai dugaan, tangan kanan Kendrick berada di sana. "Apakah sudah ada perkembangan tentang Draco?" tanya Sky dengan wajah resah. Pablo meng
"Aku tidak punya banyak waktu di sini. Jadi, cepat sampaikan keputusanmu. Mau, ya mau. Tidak, ya tidak. Tapi satu hal yang harus kau ingat. Siapa pun orang yang membayarmu, dia tidak akan lebih berkuasa dibandingkan Louis. Suamiku adalah pebisnis nomor satu di L City, dan dia termasuk yang paling berpengaruh di muka bumi," tutur Sky seraya mengedikkan bahu. Angelica termenung. Diamnya membuat Sky tidak sabar. "Ayolah .... Jangan sok jual mahal. Kau sadar bahwa tawaran ini terlalu bagus untukmu, kan?" pancing Sky. Angelica kembali cemberut. "Apa maksudmu? Kau merendahkan aku lagi?" "Tidakkah kau sadar dengan posisimu sekarang? Kau terancam masuk penjara. Dengan adanya tawaran ini, kau jadi punya pilihan. Uang dan peningkatan karier, atau kehilangan semuanya?" Angelica menggertakkan geraham. Ia sedang berhadapan dengan pilihan sulit sekarang. "Kau berniat membayar berapa kali lipat?" tanyanya selang perenungan singkat. "Apakah dua kali lipat belum cukup?" Sky terbelalak. A
"Baiklah. Akan segera kami laksanakan," ujar si petugas sebelum pergi menjalankan tugas. Sky akhirnya bisa membaringkan Louis di ranjang. "Apakah kepalamu masih sakit?" bisiknya sembari mengelus rambut sang suami. Louis mengangguk. Sky pun tersenyum kecil. Ia tidak menduga kejadian lima tahun lalu dapat terulang. Dirinya berhasil menyelamatkan Louis dari wanita liar lagi. "Kalau begitu, tidurlah. Kau akan membaik setelah bangun nanti." "Tolong jangan pergi," pinta Louis seraya memegangi tangan Sky. Sky tersenyum geli. "Aku tidak akan ke mana-mana. Tidurlah." "Baiklah." Sambil menaruh tangan Sky di dada, Louis kembali terlelap. Sky hanya bisa termenung sembari memandangi wajah tampannya. "Skenario yang dimainkan Draco dan Angelica mirip dengan yang terjadi dulu. Apakah dalang di balik kejadian ini adalah orang yang sama? Tapi, bukankah Kendrick di penjara? Bagaimana mungkin dia bisa membayar orang kalau dia belum bebas?" pikir Sky, mulai gundah. Tiba-tiba, seseorang men
âHentikan! Kau tidak boleh menikah dengan gadis itu, Tuan Louis Harper. Sampai kapan pun, aku tidak akan pernah merestui kalian!âSemua orang terkesiap mendengar suara imut yang melengking itu. Tak terkecuali Louis yang sedang berlutut memegang kotak cincin. Begitu menoleh, mulutnya langsung terbuka lebar. Matanya terbelalak, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Seorang gadis cilik sedang berkacak pinggang di pintu masuk restoran! Jumpsuit bergambar beruang membuatnya terlihat sangat lucu, apalagi dengan pipi gembul yang digembungkan dan mata bulat yang dipaksakan seram.âAstaga! Siapa gadis kecil itu? Berani-beraninya dia mengacaukan lamaranku?â pikir Louis, geram. Seminggu yang lalu ....âAku sebetulnya ragu untuk mengatakan ini, tapi kurasa kau berhak tahu. Louis berencana melamar kekasihnya Sabtu depan. Barangkali, ada yang mau kau ungkapkan kepadanya. Lakukanlah sebelum terlambat. Jangan sampai kau menyesal.âSudah berapa kali Sky berusaha melupakan informasi itu. Akan tetap...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments