Home / Rumah Tangga / CEO Galak itu Suamiku / 1. Kesalahan Semalam

Share

CEO Galak itu Suamiku
CEO Galak itu Suamiku
Author: Skuka_V

1. Kesalahan Semalam

Author: Skuka_V
last update Last Updated: 2024-08-05 10:28:13

Dentuman musik mengalun begitu indah mengiringi tubuh seorang wanita yang sedang menari— menyatu dengan irama musik.

"Key, naik yuk!"

"Aku belum selesai, kamu duluan saja."

Keyla Nathania memejamkan matanya sembari melenggak-lenggokkan tubuhnya melepaskan semua beban pikiran yang mengganggu kinerja otaknya.

Bagaimana bisa berteman sejak lama tapi baru menyadari perasaannya begitu dalam pada sosok pria yang akan segera menikah dengan wanita lain.

Kesal, marah, sekaligus kecewa terus bergemuruh di hatinya. Meski saat ini Keyla sudah memiliki kekasih tapi hatinya hanya untuk satu orang pria yaitu Adrian Pratama Putra.

Setelah lelah menari Keyla pun berjalan ke meja bartender dengan langkah yang sempoyongan.

"Vodka satu," ucapnya lalu menurunkan bokongnya di atas kursi.

"Cheers ...."

Keyla menoleh ke sumber suara yang terdengar ramai mengalahkan suara Dj yang bersiap memainkan musik. Matanya memicing di tengah lampu temaram untuk melihat wajah orang-orang yang ada di sana.

"Bukannya itu Adrian," gumam Keyla. "Kenapa dia ada di sini, bukannya dia nggak bisa minum alkohol?"

"Permisi, ini minumannya," ucap Bartender menyajikan minuman yang Keyla pesan.

"Hm, terima kasih. Oh ya, meja yang berisik itu ada acara apa?"

Bartender itu menoleh ke arah telunjuk Keyla lalu berkata, "Pesta lepas lajang. Aku dengar penyewa akan segera menikah."

"Lepas lajang?" Bartender itu hanya mengangguk dan kembali berkerja.

Keyla penasaran dengan sosok pria yang dia kenal. Dia pun mencoba mendekat ke meja mereka untuk memastikan jika dia tidak salah lihat sambil membawa segelas Vodka ditangannya.

"Adrian, kamu ada di sini?"

Sosok pria itu pun terlihat panik lalu berdiri menatap Keyla. "Ke-kenapa kamu ada di sini?"

"Wah, benar itu kamu. Apa Tante Rani dan Om Toni tau kelakukan kamu saat ini?"

Adrian pun berjalan mendekati Keyla kemudian berbisik, "Aku akan melakukan apa saja asalkan kamu nggak ngasih tau Mamah dan Papah soal ini."

Sudut bibir Keyla terangkat— dia berjalan melewati Adrian begitu saja lalu ikut bergabung dengan teman-temannya.

"Aku sahabat Adrian, jadi kita lanjutkan acara ini!"

"Cheers!"

Semua yang ada di meja bersorak sembari meminum wiski yang ada di gelas mereka. Sementara Adrian terlihat bingung karena ini kali pertama dia berada di klub malam.

"Minum, minum, minum ...." Salah seorang teman Adrian menyodorkan segelas wiski menyuruhnya untuk minum. Namun, Keyla yang tahu Adrian tak pernah minum alkohol pun merebut gelas yang ada di tangannya.

"Biar aku saja yang menggantikan Adrian." Keyla pun meneguk wiski dalam sekali teguk membuat orang yang ada di sana kegirangan.

"Lagi, lagi, lagi ...."

Mereka memberi Keyla segelas wiski lagi, menyuruhnya untuk menghabiskan minuman itu.

"Apa kamu mau coba?" tanya Keyla melihat Adrian yang terus menatapnya. "Rasa manis dan nggak akan bikin kamu mabuk. Oops, aku lupa anak mami sepertimu mana bisa minum alkohol," cibir Keyla memprovokasi.

Teriakan serta dukungan dari teman-teman Adrian meluluhkan sedikit rasa takutnya akan alkohol. Dia pun merebut gelas yang ada di tangan Keyla.

"Minum sekali teguk agar tenggorokanmu baik-baik saja," bisik Keyla.

Adrian pun mengangkat gelasnya lalu meminum wiski hanya sekali teguk. Hal itu makin membuat teman-temannya semakin menyuruhnya menghabiskan beberapa gelas.

Keyla yang tau kalau Adrian tak bisa minum pun hanya diam membiarkan teman-temannya mengerjainya.

Dentuman musik pun semakin kencang, teman-teman Adrian satu persatu pergi meninggalkannya begitu saja tergeletak di sofa.

"Adrian apa kamu masih sadar?" tanya Keyla.

"Hm."

Adrian hanya bergumam, dia terlihat begitu mabuk membuat Keyla merasa iba. Namun, dia menggelengkan kepalanya saat sadar jika pria itulah yang sudah membuatnya patah hati.

"Aku pulang dulu. Bersenang-senanglah dengan teman-temanmu."

Namun, baru saja Keyla melangkah, sebuah tangan mencekal lengannya. Sontak hal itu membuat Keyla menoleh ke arah tangan yang tak lain milik Adrian.

"Tolong aku, bawa aku pergi dari sini Keyla."

Melihat Adrian yang begitu payah, Keyla pun akhirnya membantunya untuk berdiri. "Aku akan membantumu tapi semua itu nggak gratis," desisnya.

Adrian yang sudah mabuk pun tak merespon apa-apa saat Keyla menyuruh sekuriti membantu membawanya ke dalam mobil.

Dua puluh menit berlalu mobil yang dikemudikan Keyla dengan pelan itu pun akhirnya sampai di hotel. Dia tak mungkin membawa Adrian ke rumah orang tuanya dalam keadaan mabuk yang ada mereka akan menuduh Keyla sebagai pengaruh buruk.

Dengan susah payah Keyla membawa Adrian sampai ke hotel. Segera saja dia membawa tubuh Adrian ke dalam kamar yang sudah dia sewa.

"Argh, sial kenapa tubuhmu berat sekali!" Kesal Keyla sembari menyeret tubuh Adrian ke atas ranjang.

Keyla pun merebahkan tubuhnya di samping Adrian, merasakan napas yang tersengal-sengal setelah berhasil membawa pria yang beratnya dua kali lipat darinya.

"Adrian, apa kamu dengar aku. Kirim cek senilai 200 juta karena aku sudah menyelamatkan kamu dari orang tuamu dan untuk membayar rasa sakit hatiku."

Adrian tak bergeming, Keyla pun beranjak dari ranjang lalu menyibak selimut untuk menutup tubuh Adrian. Namun, mendadak pria itu membuka matanya dan menatap Keyla begitu dalam.

"Keyla," desisnya.

Mendengar namanya di sebut, Keyla pun berbalik menatapnya. Entah mengapa, Keyla merasa aliran darahnya mengalir begitu cepat.

Namun, segera dia menyingkirkan pikiran kotornya— hendak pergi, tetapi Adrian justru mendadak menarik tangan Keyla.

“Jangan pergi!” pinta Adrian memelas.

Kedua mata mereka saling bertatapan sebelum akhirnya Adrian mendekati Keyla.

Jantung Keyla pun berdegup dengan kencang seraya Adrian mendekatkan wajahnya dan—

Hal yang tak semestinya itu pun terjadi. Keyla hanya diam menatap wajah pria yang sudah pergi ke alam mimpi.

"Setelah ini, apakah Adrian akan ingat apa yang sudah terjadi malam ini?"

Related chapters

  • CEO Galak itu Suamiku   2. Mendadak Jadi Pengantin

    Dering ponsel membangunkan Keyla yang sedang tertidur pulas. Dengan mata yang masih terpejam, tangannya menyusuri nakas untuk mengambil ponselnya yang tak berhenti berdering. Setelah di dapat, dia lalu menggeser tombol hijau tanpa melihat si penelepon. [Kenapa lama sekali angkat teleponnya?] teriak seorang wanita paruh baya di seberang telepon yang tak lain ibunya. “Aku baru bangun, Mah,” jawab Keyla. [Ini sudah jam berapa Keyla! Kenapa belum pulang, kamu lupa kalau hari ini Adrian akan menikah? Mamah ingin kamu hadir ke acara pernikahannya.” Sejenak Keyla mengingat malam panas yang dia lewati bersama Adrian. Entah dia harus bahagia atau sedih karena orang yang dia suka akan menikahi wanita lain. "Aku nggak bisa datang Mah, ada kelas nanti sore."[Apa kamu pikir Mamah bodoh, ini hari Minggu nggak ada jadwal kuliah. Pokoknya kamu pulang sekarang juga!] Keyla menjauhkan ponsel dari telinganya. Dia terus mendengarkan ocehan Ani bertubi-tubi. “Halo, Mah. Mah, aku nggak bisa denger

    Last Updated : 2024-08-05
  • CEO Galak itu Suamiku   3. Perjanjian Pra-nikah

    Adrian mengeluarkan ponselnya lalu memanggil staf untuk segera mendandani Keyla dengan cepat. Sementara menunggu Keyla siap, Adrian memberikan secarik kertas ke staf untuk di berikan ke pendeta dan sedikit mengulur waktu pernikahan mereka. Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit untuk mempersiapkan semuanya. Keyla yang tak suka dengan makeup tebal, meminta make-up yang natural tapi terlihat flowles di wajahnya, dibalut dengan gaun pengantin berwarna putih yang begitu pas di tubuhnya. “Wah ... Anda terlihat cantik,” puji staf yang sedang melihat Keyla dari cermin yang ada didepannya. Keyla tersenyum, menatap pantulan tubuhnya. Keputusan singkat yang akan merubah seluruh hidupnya. “Bagaimana, sudah siap?” tanya Adrian menerobos masuk. Sesaat dia terpesona melihat wanita yang berdiri menatapnya. Dengan cepat dia berjalan mendekati Keyla—mengulurkan tangan berharap wanita yang berada di hadapannya itu menyambutnya dengan baik. Namun, Keyla hanya menatap tangan Adrian kemudian berjal

    Last Updated : 2024-08-05
  • CEO Galak itu Suamiku   4. Kado Pernikahan

    Semua tamu bersorak dan memberikan ucapan selamat kepada Keyla dan juga Adrian setelah keduanya mengucap janji pernikahan.“Kamu benar-benar membuatku dalam masalah, Adrian,” ucap Keyla menatap ke arah kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua Adrian yang sedang berjalan ke arah mereka.“Apa yang sebenarnya terjadi, Adrian?” tanya Toni. Dia merasa tidak enak dengan Rudi dan juga Ani karena tidak memberikan pelayanan yang baik untuk besannya.“Keyla, kenapa kamu enggak bilang sama Mamah sih!” hardik Ani membuat Keyla seketika berdiri di belakang Adrian seolah meminta berlindung dari pria yang kini sudah menjadi suaminya.“Aku akan jelaskan nanti Tante. Sekarang masih banyak tamu undangan dan aku enggak mau menghancurkan acara pernikahan kita.”Mereka pun mengedarkan pandangannya melihat para tamu yang sedang menatap ke arah mereka, seolah sedang membicarakan mereka.“Ya udah, nanti kita bicarakan setelah acara selesai. Selamat ya, Nak. Akhirnya kamu menikah juga. Selamat juga untukmu

    Last Updated : 2024-08-05
  • CEO Galak itu Suamiku   5. Menikah Dengan Pria Menyebalkan

    Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Keyla menatap Adrian yang masih sibuk dengan laptopnya. Sekelibat bayangan tentang malam panas mereka pun melintas di pikiran Keyla.“Sepertinya dia nggak ingat tentang kejadian malam itu. Aku harus bersikap seperti biasa karena dia pasti nggak ingat karena mabuk," batin Keyla. "Apa kita akan menginap di kamar yang sama?” tanya Keyla.“Iya,” jawab Adrian tanpa menoleh ke arah Keyla.“Apa kamu enggak mau minta maaf sama aku?”Adrian mengangkat kepalanya, menatap ke arah Keyla. “Maaf untuk apa? Ah, apa soal pernikahan kita?”DegLidah Keyla terasa kelu. “Ehm, iya, bukankah kamu harusnya menjelaskan apa yang sebenarnya kamu rencanakan?”Adrian menutup laptopnya lalu beranjak dari ranjang kemudian berkata, “Baca dulu kontrak kita, setelah itu kamu tanda tangan di sana.”Keyla berdecak, kemudian mengambil ponsel yang ada di tangan Adrian lalu membaca setiap kata yang tertera di sana. Seketika matanya membelalak kala melihat nominal yang tertera di kontr

    Last Updated : 2024-08-05
  • CEO Galak itu Suamiku   6. Pertengkaran Kecil

    Adrian terbangun dari tidurnya, dia melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul empat pagi. Perlahan Adrian berjalan ke kamar mandi, tapi langkahnya terhenti ketika melihat sesuatu yang bergerak di lantai. Takut salah lihat Adrian pun bergegas menyalakan lampu dan mendapati Keyla yang sedang terbaring di lantai. “Astaga! Hei, bangun kenapa kamu tidur di bawah?” Adrian membangunkan Keyla dengan kaki, tapi sayangnya Keyla tak bergerak sama sekali seperti orang mati. Adrian pun melangkahi tubuh Keyla yang tergeletak menghalangi langkahnya. Lima menit kemudian Adrian keluar dari kamar mandi, pandangannya lalu beralih ke ranjang dan mendapati Keyla yang sedang tertidur. “Bangun. Astaga, kamu bau sekali,” gerutu Adrian sembari menutup hidungnya. “Haruskah aku menghubungi Tante Ani supaya kamu bangun?” Matanya Keyla seketika terbuka lalu berkata, “Dasar cepu!” Keyla beranjak dari ranjang lalu pergi ke kamar mandi. Adrian bergegas mengibaskan selimut yang bau alkohol lalu kembali tidur

    Last Updated : 2024-08-05
  • CEO Galak itu Suamiku   7. Suami Rasa Ibu Tiri

    Keyla berlari di halaman rumah yang asing baginya. Dengan napas terengah-engah dia mencoba mengetuk rumah mewah yang tengah dia pijak. Namun, Keyla terkejut saat pintu tiba-tiba saja terbuka dan hampir mengenai wajah pria yang membuatnya kesal sepanjang perjalanan ke rumah itu. “Lama sekali untung mereka belum datang. Kamar kita ada di lantai dua, cepat ganti baju kamu, aku nggak tahan mencium bau busuk!” Sontak Keyla mencium aroma tubuhnya, dia sama sekali tak mengendus bau busuk seperti yang di tuduhkan. “Tetap tenang Keyla, kamu harus mendapatkan uang itu agar hidupmu nyaman,” gumamnya sembari berjalan ke kamar. Lima belas menit berlalu, Keyla keluar dari kamar mandi lalu membuka tasnya. Dia berdecak saat melihat baju yang belum sempat dia setrika karena buru-buru. "Sial, aku harus pakai baju apa?" gerutu Keyla. Seketika Keyla tersenyum sinis saat melihat ke lemari. Dia berniat meminjam baju Adrian tak peduli reaksinya saat melihatnya memakai bajunya. Namun, betapa terkeju

    Last Updated : 2024-08-05
  • CEO Galak itu Suamiku   8. Pria Menyebalkan Itu Suamiku

    Keyla melambaikan tangannya ketika mobil yang dikemudikan Rani dan Ani menjauh dari halaman rumah mereka. Sedangkan Adrian memilih untuk kembali masuk lebih dulu mengabaikan Keyla. "Adrian tunggu," cegah Keyla menghalangi langkahnya. "Ada apa?" Keyla menadahkan tangannya seolah menunggu Adrian memberikan sesuatu untuknya. "Maksudmu apa?" Adrian mencoba memahami maksud Keyla yang tiba-tiba menadahkan tangannya. "Uang jajan, kosan sama bayaran sekolah." Adrian memutar bola matanya. "Berapa nomor rekening-mu?" Keyla tak menjawab, melainkan mengirim pesan ke ponsel Adrian hingga terdengar notif pesan masuk. "Itu nomor rekeningku. Aku harap kamu nggak mengurangi uang jajanku." Tak lama notif pesan masuk ke ponsel Keyla, sudut bibirnya terangkat ketika melihat nominal yang masuk ke rekeningnya."Harus cukup selama satu bulan," ujar Adrian berjalan menjauh. "Ah, menyebalkan sekali. Uang segini mana cukup," protes Keyla. Dia pikir uang sepuluh juta itu hanya biaya hidupnya selama sem

    Last Updated : 2024-08-27
  • CEO Galak itu Suamiku   9. Kejutan Untuk Keyla

    Seperti biasa Adrian datang ke kantornya dengan penampilan yang begitu tampan dan berkarisma. Mengalihkan perhatian semua orang yang melihatnya. “Selamat pagi, Pak.” “Pagi,” jawab Adrian dengan suara bariton. Mereka yang mendapat balasan sapaan Adrian pun seketika meleleh dibuatnya. “Berhenti memandangi suami orang,” ucap Kevin yang tiba-tiba saja muncul di belakang para staf yang mengagumi atasannya itu. “Pa-pagi Pak.” Mereka berhamburan menjauh dari pintu lift. “Menyebalkan, si Kevin selalu muncul disaat yang nggak tepat,” gerutu wanita berambut panjang. “Aku dengar mereka itu pasangan gay,” bisik wanita berambut pendek. Semua orang yang ada di sana terkejut dengan ucapan wanita itu “Hei, jangan menyebarkan gosip yang nggak-nggak. Pak Adrian itu masih normal dan kalian tahu kenapa tiga hari kemarin dia nggak masuk kantor?” Mereka kompak menggelengkan kepala. Wanita itu pun menunjukkan sebuah foto. “Lihat, dia sudah menikah.” “HAH ...!” Mereka terkejut tak percaya dengan a

    Last Updated : 2024-08-27

Latest chapter

  • CEO Galak itu Suamiku   38. Cintaku Habis Di Kamu - Tamat

    Senyum sumringah tercetak di bibir Nadia saat dia melihat Adrian berjalan ke arahnya. Bagaimana tidak, setelah pertemuannya di rumah orang tuanya, Adrian selalu mengabaikan panggilannya bahkan bersikap tak acuh."Hai, Adrian," sapa Nadia dengan lembut. Adrian hanya bergumam lalu menggeser kursi yang ada di depan Nadia. "Kamu mau pesan apa?""Enggak usah aku nggak akan lama," jelas Adrian. "Aku—""Adrian, Mamah Rani mengundangku ke rumah, apa kamu juga akan datang?" sela Nadia seolah tak ingin mendengar apa yang akan diucapkan Adrian."Nadia, aku—""Aku tahu, kita akan mulai dari awal. Selama proses perceraian kalian aku nggak akan menemui kamu. Aku nggak mau di tuduh sebagai pelakor padahal wanit itu yang merebutmu dariku."Adrian mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih. "Aku nggak akan bercerai dengan Keyla."Apa, bukannya Mamah sudah menyuruh kalian untuk bercerai?""Tapi aku nggak mau bercerai dengan Keyla.""Adrian, aku tahu saat ini

  • CEO Galak itu Suamiku   37. Cinta Datang Terlambat

    Alunan musik rileksasi mengiringi Adrian yang sedang bersemedi.Sudah hampir 2 jam dia tak juga merubah posisinya. Seolah-olah tak merasakan sakit atau kram di kakinya."Apa dia dari tadi seperti ini?" bisik Kevin kepada Sumi."Iya, sehari sudah tiga kali Den Adrian bersemedi sambil mendengarkan musik. Apa terjadi sesuatu, haruskah kita membawa Den Adrian ke rumah sakit?"Kevin berpikir sejenak lalu berkata, "Sepertinya dia sedang patah hati.""Patah hati?" ulang Sumi. "Ah, iya. Semenjak Non Keyla nggak ada di rumah Den Adrian seperti kehilangan teman bertengkar," sambung Sumi."Apa mereka berdua sering bertengkar?"Sumi mengangguk. "Bertengkar hanya karena Den Adrian suka jahil ke Non Keyla pun sebaliknya."Kevin memijat pelipisnya lalu menyuruh Sumi untuk meninggalkan mereka berdua. Perlahan Kevin mematikan musik agar Adrian berhenti melakukan hal yang tak biasa dia lakukan.""Jangan ganggu aku, nyalakan lagi musiknya," tutur Adrian tanpa membuka mata.Satu menit berlalu musik rilek

  • CEO Galak itu Suamiku   36. Wanita Aneh Itu Istriku

    Brak!Toni menggebrak meja meluapkan kekesalannya. "Kenapa kamu bisa melakukan hal seperti itu Adrian. Mau di simpan di mana wajah Papah di depan kedua orang tua Keyla!""Aku akan menjelaskan semuanya ke orang tua Keyla, Pah.""Tutup mulutmu, jangan pernah memberitahu orang tua Keyla akan hal ini. Cukup keluarga kita saja yang tahu dan wanita itu," jelas Toni. Rani yang melihat ketegangan diantara keduanya pun mencoba menenangkan mereka berdua. "Apa nggak sebaiknya kita akhiri saja kebohongan ini?""Maksud Mamah ... Mamah membiarkan Keyla dan Adrian bercerai begitu saja? Apa Mamah nggak malu mempunyai anak yang nggak becus mempertahankan pernikahannya!""Bukan gitu Pah, ak—""Tutup mulutmu!" hardik Toni membentak Rani dengan kasar. Terlihat jelas kemarahan serta kekecewaan dari raut wajahnya. "Adrian apa selema kalian menikah kamu nggak pernah mencintai Keyla?"Rahang Adrian mengeras, sebenarnya dia masih ragu dengan perasaannya sendiri entah rasa cinta atau hanya penasaran."Pah, a

  • CEO Galak itu Suamiku   35. Ingin Melupakan Dia

    Dentuman musik tak mengalihkan perhatian Keyla dari gelas yang ada di depannya. Dia terus menghitung satu persatu gelas kosong bekas minumannya. Baginya dentuman musik sama sekali tak menghilangkan kebisingan di kepalanya. "Key, sudah jam 3 pulang , yuk!" ajak Sisi melihat salah satu temannya sudah tak sadarkan diri. Mata Keyla menoleh ke arah Dita lalu kembali menatap sahabatnya. "Menurutmu semenyeramkan apa menyandang status janda?" Pletak! Tanpa aba-aba Sisi memukul kepala Keyla dengan kencang agar dia sadar dari alkohol yang mempengaruhi kinerja otaknya. "Kamu sedang mengejekku karena aku janda?" Keyla mengusap kepalanya yang terasa pusing lalu berkata, "Sebentar lagi aku juga akan menyandang status janda." "Apa kamu sudah gila, hanya karena kamu putus dengan pacarmu kamu berpikir janda?" Keyla menghela napasnya, tak ada satu pun dari sahabatnya yang tahu jika dia sudah menikah. "Ayo, pulang. Sepertinya kamu terlalu mabuk." Keyla beranjak dari kursi mencoba me

  • CEO Galak itu Suamiku   34. Cerai

    Setelah kembali ke Jakarta, Keyla tak pernah bertemu dengan Adrian. Hal itu membuat Keyla gelisah apa lagi Adrian belum mengirimkan uang bulanan untuknya."Haruskah aku mengirimkan pesan ke Adrian atau aku datangi dia saja?" gumamnya. "Keyla, kamu di panggil ke ruang Pak Erik.""Hm, terima kasih."Keyla pun mematikan layar ponselnya lalu pergi ke ruang dosen. "Permisi, Bapak panggil saya?""Hm, masuklah."Keyla masuk ke ruangan Erik, berdiri menunggu di persilahkan duduk. "Kenapa berdiri saja. Ayo, duduk."Keyla menarik kursi lalu duduk berhadapan dengan Erik. "Isi formulir itu.""Ini apa Pak?" tutur Keyla melihat form pendaftaran."Bukannya kamu mau S2 di Singapura. Kamu harus mengisi universitas mana yang akan kamu pilih agar kita bisa merekomendasikan universitas terbaik di sana."Keyla berpikir sejak, bagaimana pihak sekolah tahu jika dia akan S2 di Singapura. Padahal itu hanya ancaman untuk Adrian."Maaf Pak, bolehkah saya mengi

  • CEO Galak itu Suamiku   33. Melupakan Masa Lalu

    Hening, Kevin merasakan atmosfer disekitarnya berubah mencekam. "Kalian bicaralah, aku mau ambil makanan."Seolah mengerti biang masalahnya, Kevin pun membawa serta Nadia untuk pergi dari sana. Saat berada di koridor Nadia pun menepis tangan Kevin dengan kasar. "Kenapa kamu membawa aku keluar!""Apa kamu nggak sadar kalau Keyla dan Adrian sedang bertengkar gara-gara kamu?" Kevin berdecak tak percaya melihat Nadia tak merasa bersalah sedikitpun. "Apa kamu senang di sebut pelakor?""Apa, maksudmu apa hah. Yang harusnya disebut pelakor itu Keyla, dia yang sudah merebut Adrian dariku.""Merebut, yang benar saja. Bahkan Keyla nggak tau kalau kamu masih hidup saat mereka menikah.""Maksud kamu?""Dengar Nadia, semua orang tahu kalau kamu kabur saat acara pernikahan. Keyla itu wanita yang kuat dan mau menjadi istri Adrian demi menyelamatkan keluarganya yang mungkin akan menanggung malu karena mempelai wanita kabur di hari pernikahan.""Aku ... Aku perg

  • CEO Galak itu Suamiku   32. Wanita Tak Tahu Malu

    Bugh!Adrian melempar tubuh Keyla ke atas kasurnya. "Argh, sialan," umpat Keyla lalu mengibas rambutnya menoleh ke arah Adrian. "Apa kamu gila, untuk apa kamu membawaku ke kamarmu?""Karena ... Karena semua orang sudah tahu kamu istriku.""Kenapa kamu melakukan itu. Kamu tau kontrak pernikahan kita tinggal beberapa hari lagi dan aku juga mau pergi dari perusahaanmu setelah aku selesai skripsi. Kenapa kamu selalu menghalangi langkahku!" teriak Keyla kesal "Me-menghalangi? Ya, dengar. Aku sama sekali tak menghalangimu hanya saja—""Cukup, aku ingin ketenangan. Aku nggak mau ketemu kamu, wanita sialan itu atau siapa pun yang merusak moodku. Aku mau balik ke Jakarta.""Apa? Nggak kamu nggak boleh pergi dari acara ini.""Terserah, bila perlu hari ini juga aku resign dari kantormu!""Berhenti di situ!" hardik Adrian.Keyla berbalik. "Mau apa lagi, dari awal pernikahan kita sudah salah, aku juga salah kenapa mau bekerja di perusahaanmu, aku sangat bodoh

  • CEO Galak itu Suamiku   31. Rahasia Terbongkar

    Hening, tak ada suara hingga hembusan napas pun tak terdengar seolah mereka menahan napas menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya dengan Keyla dan juga Adrian."Ini makanannya," tutur Kevin menyimpan piring yang berisi makanan Adrian. Kevin menarik kursi untuk duduk di samping Adrian sambil melihat wajah Keyla. "Kenapa kalian diam saja, ayo makan!"Seketika suasana pun mencair, Keyla meneruskan makan tak mempedulikan tatapan Adrian yang seolah mengancamnya.Tak lama Nadia datang menghancurkan mood Keyla. Bergegas dia berdiri meninggalkan piring begitu saja."Keyla, kamu mau ke mana?" tanya Marta."Nyebat.""Hah!" Keyla berjalan ke taman memastikan tidak ada orang yang mengganggunya. Tak lupa ia menyelipkan sebatang rokok di bibirnya lalu menyalakan pematik.Kepulan asap keluar dari bibir Keyla. Sedikit nikotin membuat pikirannya perlahan tenang."Sudah aku bilang jangan merokok itu membuat tubuhmu bau.""Kenapa kamu selalu menggangu k

  • CEO Galak itu Suamiku   30. Perubahan Sikap Keyla

    Di sinilah Keyla berada, menatap wajah orang-orang yang begitu bersemangat ke acara family gathering ala kantornya. "Hei, kamu sedang apa. Ayo, naik!" panggil Marta melihat Keyla yang hanya berdiri terpisah dari rombongannya."KEYLA!" Panggil Kevin bersemangat menghampirinya. “Kamu jadi ikut?”"Terpaksa," jawab Keyla dengan nada malas.Kevin tersenyum seraya menarik tangannya menjauh dari kerumunan. "Ikut mobilku saja?" bisiknya.Keyla menoleh ke arah Marta dan rekannya yang lain. “Aku naik bus saja.”"Adrian yang memintamu ikut dengan kita," bisiknya lagi.Keyla menghela napasnya lalu menjawab, “Terima kasih atas tawarannya lebih baik aku naik bus saja.”"Keyla tunggu." Kevin mencoba menahan Keyla dengan memegang tangannya. Sontak hal itu di lihat oleh semua orang yang ada di sana. Seketika mereka membicarakan keduanya dan mengira jika keduanya memiliki hubungan.Plak!Adrian menepuk tangan Kevin agar dia melepaskan tangan istrinya itu. “Apa

DMCA.com Protection Status