Pertemuan awal yang hanya berdurasi 120 menit, telah membawa Leo dan Rania ke dalam hubungan suci pernikahan. Akan tetapi, pasangan tersebut dihadapkan pada situasi yang sangat menyakitkan, kehadiran orang ketiga, hingga membuat Leo melayangkan gugatan cerai terhadap Leo. Apakah pernikahan mereka akan tetap bertahan? Atau mereka memilih berpisah?
View More🏵️🏵️🏵️Pak Bagas dan Bu Farida terkejut melihat Rania yang langsung berlari menuju kamarnya. Kedua orang tua itu tidak mengerti kenapa anak bungsu mereka tiba-tiba kembali pulang tanpa memberi kabar sebelumnya. Sementara Azzam menghampiri ayah dan ibunya yang sedang bersantai di depan TV. Ia tidak lupa membawa masuk koper milik Rania.Azzam pun memilih duduk menghadap Pak Bagas dan Bu Farida. Ia meminta agar kedua orang tuanya tersebut tidak terkejut dengan apa yang akan ia sampaikan. Azzam merasa berat untuk menyampaikan apa yang terjadi terhadap Rania kepada ayah dan ibunya, tetapi ia ingin tetap jujur dengan kenyataan yang sebenarnya.Azzam menghela napas lalu mulai menceritakan penderitaan yang Rania alami saat ini. Ia berusaha tenang mengungkapkan fakta tentang Leo. Pak Bagas dan Bu Farida kembali terkejut dan mereka mengaku tidak percaya dengan apa yang Azzam sampaikan.“Nggak mungkin Azzam bohong, Pah, Mah. Nia sedih banget sekarang. Dari rumah Leo sampai ke sini, dia nangis
🏵️🏵️🏵️Rania menepati janji yang pernah ia ucapkan, mencabut gugatan cerai dari pengadilan. Terbukti saat ini, dirinya kembali tinggal di rumah Leo. Ia bahkan lebih bahagia daripada saat awal menikah. Kini, tiga bulan telah berlalu, Rania pun memasuki tingkat akhir dalam pendidikannya di STIE Pembangunan Tanjungpinang. Ia sangat bahagia karena Leo selalu memberikan dukungan dan semangat kepadanya. Di samping itu, hubungan mereka juga makin membaik dan mesra.Akan tetapi, Rania sering merasa bersalah karena menganggap dirinya tidak mampu memenuhi harapan Leo. Ia takut jika tidak dapat memberikan keturunan untuk keluarga suaminya. Ia sering sedih mengingat keadaannya yang sekarang.“Kenapa kamu masih mempertahankan aku, Bang? Gimana kalau aku nggak bisa kasih keturunan untuk keluargamu?" Rania mengingatkan kembali tentang kekurangan yang ia miliki saat ini.“Aku terima kamu apa adanya, Sayang. Kamu jangan ngomong seperti itu.”“Mungkin kamu bisa terima aku, tapi bagaimana dengan Papi
🏵️🏵️🏵️Dua minggu berlalu, Leo dinyatakan sembuh oleh Dokter Wildan. Ia kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. Sementara Rania sangat bahagia karena Leo kini lebih segar dan bersemangat. Ia merasa telah berhasil membuat sang suami lebih cepat pulih dari sakitnya.Akan tetapi, walaupun Rania telah menunjukkan sikap lembut di depan Leo, wanita itu tetap belum bersedia kembali ke rumah keluarga suaminya itu. Ia mengaku belum siap untuk tinggal seatap dengan Leo. Ia meminta waktu untuk menata hatinya.Leo dan orang tuanya mengerti keadaan Rania. Mereka pun mengatakan akan tetap setia menunggu kesediaan Rania agar kembali tinggal bersama Leo. Pak Zainal dan Bu May tidak ingin memaksakan kehendak. Kedua orang tua tersebut memberikan kebebasan kepada sang menantu.“Kenapa kamu jemput aku, Bang? Aku bisa pulang sendiri. Naik angkot atau numpang Liza.” Rania tidak menyangka kalau Leo menjemputnya ke kampus saat mata kuliah telah berakhir.“Tadi aku yang ngantar kamu, wajar kalau aku j
🏵️🏵️🏵️Rania bingung harus berbuat apa sekarang. Ia tidak sanggup melihat Leo sakit, tetapi juga tidak ingin terlihat lemah di depan laki-laki tersebut. Hanya satu cara yang dapat Rania lakukan saat ini, mengalihkan pembicaraan.“Oh, ya ... kemarin Makcik Rika telepon, beliau meminta kita jalan-jalan ke Pontianak.”“Kamu sengaja mengalihkan pembicaraan, Sayang?” Rania merasa gagal mencari cara agar Leo tidak mendesak dirinya untuk menjawab pertanyaan yang sulit.“Kok, kamu nuduhnya gitu? Aku serius. Beliau juga cerita kalau Aura, SMA di sini. Dia tinggal di rumah Atok dan Nenek.” Rania tetap berusaha agar Leo mendengar ucapannya.“Aku lagi nggak ingin bahas orang lain sekarang. Aku maunya bicara tentang kita.”“Kamu anggap Aura sebagai orang lain? Dia adik sepupu kamu, Bang.”“Kita bisa bahas itu nanti. Aku ingin serius bicara denganmu, Sayang. Tolong jawab pertanyaanku.” Leo langsung mendekap wanita yang ia cintai tersebut.Kondisi Leo saat ini membuat Rania benar-benar tidak mampu
🏵️🏵️🏵️Dokter Wildan dan Pak Zainal segera memapah Leo ke kamar. Sementara Bu May dan Rania mengikuti mereka dari belakang. Dokter Wildan meminta agar Rania bersedia menemani Leo dalam keadaan seperti sekarang ini.Rania tidak mampu menolak permintaan dokter yang menangani Leo. Ia pun mengiakan kalau dirinya bersedia menjaga laki-laki yang masih berstatus sebagai suaminya tersebut. Ia juga tidak ingin melihat kesedihan di wajah kedua mertuanya.Kini, Leo telah tertidur setelah Dokter Wildan memberikannya obat. Sementara Rania masih penasaran dengan sakit yang diderita laki-laki itu. Ia masih mengingat sang suami yang tiba-tiba sesak hingga membuat dirinya panik.“Leo sakit apa, Dok?” tanya Rania. Ia berharap mendapat penjelasan dari Dokter Wildan.Mendengar pertanyaan Rania, Dokter Wildan melihat ke arah Pak Zainal dan Bu May secara bergantian. Kedua orang tua Leo pun memberikan isyarat kepada Dokter Wildan. Rasa penasaran Rania kian memuncak.“Baiklah, saya akan mengatakan hal yang
🏵️🏵️🏵️ Pertemuan yang telah dijanjikan kepada Bayu, berakhir dengan sakit tak berdarah. Azzam tidak mampu melarang Rania supaya tidak memenuhi permintaan Bu May. Rania mengaku tidak tega menolak keinginan ibu mertuanya. Kini, Bayu makin kesal karena Rania masih berkunjung ke rumah Leo, padahal gugatan cerai dari wanita itu sudah masuk ke pengadilan agama. Bayu tidak mengerti dengan pemikiran Rania. Perempuan itu mengaku sangat membenci Leo, tetapi kenyataannya masih berhubungan dengan mantan suaminya tersebut. Awalnya, Bayu sudah ikhlas dengan penolakan Rania yang lebih memilih menikah dengan Leo. Namun, mengingat pertemuannya dengan laki-laki tersebut di kampus Rania saat itu, Bayu pun merasa kalau Leo mengolok-olok dirinya. Bayu tidak terima dengan ucapan Leo kala itu. Ia berharap agar pernikahan Leo dan Rania tidak dalam keadaan baik-baik saja. Harapan itu pun menjadi kenyataan, terbukti saat ini Rania telah menggugat cerai sang suami. “Apa lagi yang kamu harapkan dari Leo,
🏵️🏵️🏵️Malam ini, Leo sangat rapi karena ingin menemui Rania. Tadi siang, laki-laki itu gagal membujuk wanita yang ia cintai tersebut saat di kampus. Ia kembali menerima penolakan seperti biasa. Namun, ia tidak menyerah, tetapi tetap berusaha agar dapat bertemu dengan sang pujaan hati.Leo pun berpamitan kepada ibunya yang sedang membantu asisten rumah tangga menyiapkan makan malam di meja makan. Ia tidak mengetahui rencana yang telah Bu May susun malam ini. Ia tidak menyadari kalau dirinya akan bertemu dengan Rania sebentar lagi.Saat Leo berpamitan, Bu May meminta anak semata wayangnya untuk tidak pergi. Laki-laki itu pun menjelaskan kalau dirinya ingin bertemu dengan Rania. Namun, sang ibu tetap melarang. Leo bingung melihat sikap ibunya yang tidak seperti biasanya.“Leo mau ketemu Nia, Mih.” Leo tetap bersikeras ingin pergi.“Untuk malam ini, Mami nggak kasih izin kamu pergi. Malam ini, kita makan bersama. Sekarang, kamu duduk.” Bu May menunjukkan wajah serius.“Ada apa dengan M
🏵️🏵️🏵️Leo ingin tahu siapa yang telah mengirim pesan kepadanya. Ia pun langsung menekan tombol simbol telepon berwarna hijau, tetapi ditolak. Sekarang, pesan kembali masuk ke ponsel Leo. Ia sangat heran melihat pengakuan dari si pengiriman pesan.[Ternyata jodoh Abang dan Nia sangat singkat, ya. Apa mungkin seorang Bayu yang lebih pantas mendampingi Nia?]Laki-laki yang tidak Leo suka selama ini, dengan berani mengakui dirinya lebih pantas mendampingi Rania. Leo sangat marah dan ingin memberikan pelajaran kepada orang itu. Pengakuannya membuat Leo makin bersemangat untuk memperjuangkan hubungannya dengan Rania.Leo tidak peduli walaupun telah digugat cerai oleh Rania. Ia justru selalu menunjukkan perhatiannya kepada wanita yang ia cintai tersebut. Ia juga akan berusaha untuk kembali merebut kepercayaan dan perhatian Rania. [Nia istriku selamanya. Aku nggak akan biarkan siapa pun merebutnya dari hidupku. Kamu itu bukan siapa-siapa untuknya, kamu itu nggak lebih dari cowok yang suda
🏵️🏵️🏵️Apa yang Rania lakukan saat ini, membuat anggota keluarga terkejut. Pak Bagas dan Bu Farida tidak menyangka kalau putri mereka tersebut kini benar-benar marah. Sementara Pak Zainal dan Bu May hanya terdiam dan termenung. Mereka hampir tidak percaya melihat pemandangan yang terjadi di depan mata.Setelah melampiaskan kemarahan dan kekesalannya, Rania pun memilih beranjak menuju kamar. Kini, Leo memegang pipi kirinya yang tampak memerah karena bekas tangan Rania. Laki-laki itu tiba-tiba tersenyum mengingat tindakan yang dilakukan istrinya tadi.Orang tua dan mertua Leo, juga kakak iparnya sangat heran. Mereka tidak mengerti kenapa Leo justru tidak merasa kesakitan atau marah dengan apa yang Rania lakukan. Azzam menggeleng melihat reaksi laki-laki yang ia anggap telah melukai hati adiknya tersebut.Leo menunjukkan senyuman di depan anggota keluarga bukan karena ia tidak sedih dengan perbuatan Rania. Ia justru tidak menyangka kalau wanita yang ia cintai tersebut tega melakukan se
🏵️🏵️🏵️“Help me, please.” Rania menyusun sepuluh jari kepada pemuda yang saat ini berada di sampingnya.“Who are you?” Pemuda itu bertanya heran.“You don’t know me, but you must help me now.”Rania langsung menggunakan bahasa asing karena ia sangat yakin kalau orang pemuda tidak tahu bahasa Indonesia. Wajah orang itu sangat mirip dengan aktor Thailand favoritnya, James Jirayu.“Please, help me.” Rania kembali membuka suara. Kali ini, ia tidak dapat menahan air matanya agar tidak jatuh hingga membuat pemuda tersebut makin bingung.“Kamu ada masalah apa?” Kini, justru Rania yang terkejut mendengar pertanyaan pemuda itu.“What? Abang bisa bahasa Indonesia? Abang bukan bule?” Rania masih belum percaya dengan apa yang ia dengar tadi.“Yes. Papi saya asli Indonesia. Jadi, saya bisa ngomong bahasa Indonesia.”“Bagus, deh. Saya pun bisa ngomong dengan leluasa.”“Kenapa kamu masuk mobil saya? Saya buru-buru mau ngantor.” Pemuda itu kembali bertanya. Ia sangat terkejut karena Rania memasuki...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments