Pembalasan Rita

Pembalasan Rita

last updateLast Updated : 2024-06-28
By:  Azeela DanastriOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
72Chapters
5.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Rita terpaksa menjalani pernikahan dengan sahabat calon suaminya yang tak kunjung datang. Namun 10 tahun pernikahan yang bagaikan dalam neraka membuat wanita itu memutuskan untuk mengakhiri saat terbukti sang suami menduakan dirinya. Terlebih yang mengejutkan adalah banyaknya rahasia sumber kesakitannya selama ini oleh sebab keluarga suami tersebut, hingga membuat Rita memutuskan untuk membalas semuanya.

View More

Chapter 1

Chapter 1 Desas Desus

Hay semuanya semoga suka dengan cerita baru dari Azeela setelah sekian purnama tak kembali ke sini.

==========================

Rita tertegun melihat kesibukan pagi ini di rumah. Mertuanya sedang sibuk di dapur memerintah beberapa pembantu untuk memasak besar hari ini. Sementara setahunya tidak ada acara apapun hari ini.

“Jangan lupa buah-buahan itu di cuci dulu baru masukkan kulkas. Ingat makanan sehat harus selalu ada mulai hari ini,” perintah Rakmi.

“Ada acara apa, Bu?” tanya Rita. Dirinya merasa tidak enak hati karena hari ini bos besar dari kantor pusat akan datang dan ia tidak bisa membantu karena hari cutinya sudah habis untuk tahun ini.

“Tidak ada apa-apa. Kejutan untukmu, Ibu yakin kamu akan senang nantinya.”

“Sungguh. Ya, sudah sana siap-siap sarapan terus berangkatlah kerja.”

“Maaf ya Bu, Rita tidak bisa membantu.”

“Sudahlah, tidak apa-apa. Kamu sudah cukup menemani Ibu saat di Rumah Sakit. Itu saja sudah membuktikan kalau kamu berguna.”

Rita tersenyum menanggapi, tidak biasa Ibu Mertuanya beramah tamah seperti itu dengannya. Namun demi menghormati sang mertua ia menuruti permintaan dengan berbalik badan dan segera menuju ruang makan. Hari ini ia juga sarapan sendirian karena sang suami belum kembali dari luar kota. Ia sudah dua hari tak bisa menghubungi sang suami dan hanya mendapatkan pesan tadi pagi untuk tidak mengkhawatirkan keadaannya.

Rita mendongak saat melihat Yuda datang menemuinya di ruang makan.

“Mobilnya sudah saya siapkan Bu. Pak Anton bilang pimpinan baru akan datang,” kata Yuda, “Ibu yakin tidak mau saya antar saja?”

“Iya saya sudah tahu. Tapi tidak perlu saya bisa pergi sendiri untuk hari ini. Besok lusa saya baru kembali. Terima kasih ya.” Rita lantas berdiri dan menyambar tas dinasnya.

Ponselnya berdering dan panggilan dari mamanya menyapa pagi ini. Setidaknya hatinya yang merasa kesepian selama dua bulan terakhir ini sering ditinggal pergi sang suami.

“Hai Nak, gimana kabarmu hari ini?”

“Baik Ma. Hari ini Rita harus ke kota sampai lusa baru kembali. Ada pimpinan baru yang akan ditempatkan di cabang.”

“Mama sudah bilang bukan. Lebih baik kamu pindah dari desa itu. Tidak ada gunanya kamu berlama-lama di sana. Suamimu juga sudah jarang di rumah.”

Rita tertegun mendengarkan perkataan sang mama. Ia tidak pernah menceritakan perihal suaminya yang sangat sibuk beberapa tahun terakhir ini kepada keluarganya.

“Kenapa diam? Benarkan apa yang Mama bilang. Kamu juga lebih mudah untuk bekerja lebih hemat waktu perjalanan.”

“Mas Apri tidak mau pindah, Ma. Kasihan Ibu. Ibu nggak mau pindah dari desa ini.”

“Dan menyusahkan anak dan menantunya. Seharusnya Ibu mertuamu itu sadar memiliki anak yang memiliki pekerjaan mapan di kota dan juga menantu yang menjadi wanita karir, bukannya memaksakan kehendak untuk tetap tinggal di desa. Contoh seperti Mama ini, tau dirilah abangmu pindah ke kota dan meminta Mama sama Papa ikut. Ya, kami ikut bukan? Kami juga tidak ingin merepotkan kamu juga. Kewajibanmu sudah berubah untuk mengurus mertua dan suami.”

“Rita rasa bukan begitu, Ma. Rita yakin maksud Ibu itu baik untuk tidak meninggalkan peninggalan Bapak.”

“Sudahlah berhenti membela mertuamu itu. Mama sudah tahu bagaimana perlakuan beliau terhadap kamu. Coba kamu keluar dari rumah itu. Toh, ada menantunya yang lain di sana. Andai kamu mau menuruti Mama. Saat ini kamu pasti sudah hamil, lagi.”

“Ma …. Tolong jangan ungkit itu lagi,” ujar Rita lirih. Hatinya sedih mengingat janinnya yang sudah gugur dua kali, lebih tepatnya meninggal saat terpaksa dikeluarkan dari perutnya.

“Mertuamu itu terlalu keras terhadapmu. Pembantunya saja sudah banyak tapi masih juga memaksa kamu untuk mengurus rumahnya yang besar. Mama tahu, mertuamu itu keras sama kamu dan membedakan perlakuannya terhadap menantunya yang lain.”

“Mereka punya anak yang harus di urus, Ma. Sementara Rita hanya mengurus diri sendiri dan Mas Apri.” Dengan sabar, Rita menanggapi ucapan mamanya yang memang benar adanya. Namun ia tahu, tak patut jika orang tuanya memiliki pikiran negatif terhadap besannya.

“Mama tetap yakin, jika kamu keluar dari rumah itu. Pasti kamu akan cepat memiliki anak kembali dan kali ini pasti cucu Mama akan berhasil lahir dengan sehat. Terlalu banyak tekanan kamu terima di sana, Nak. Tidak semua menantu bisa cocok tinggal dengan mertua, apalagi dengan mertua yang pilih kasih. Percaya deh sama Mama. Ya sudah kalau begitu, tolong pikirkan kembali permintaan Mama ya?”

“Baik Ma,” jawab Rita yang ini pembicaraan ini cepat berakhir. Perasaannya tidak menentu juga terus diungkit tentang hal itu. Memang benar mertuanya selalu pilih kasih antara dirinya dan menantu yang lain. Namun hal itu tidak ingin terlalu ia pikirkan. Ia cukup percaya dengan suaminya Apriyanto yang akan selalu setia terhadapnya.

🌺

"Aku nggak mungkin salah lihat Ya. Itu tadi beneran suami Mbak Rita," kata Mia sekali lagi mencoba meyakinkan Evi.

"Pak Apri itu sedang keluar kota, Mbak,” kata Evi.

"Itu buktinya. Nggak cuma aku, suamiku juga lihat kok. Kamu nggak lupa 'kan, kalau suamiku salah satu mandornya Pak Apri?"

“Ada apa ini?” tanya Rita begitu tiba di bilik kerjanya.

“Eh, Mbak Rita. Ini mbak Mia katanya kemarin lihat suami Mbak di restoran,” ujar Evi dengan meringis tidak enak kepada Rita.

“Benar begitu, Mbak?” tanya Rita pada rekan kerjanya itu.

“Benar Rit. Aku sendiri juga kaget dan tak mungkin salah lihat. Aku nggak tega sebetulnya mau ngomong ini tapi mungkin sudah saatnya kamu menuruti permintaan suami untuk tinggal di rumah. Supaya suami betah dan mungkin saja tidak main serong di luar. Maaf loh, Rit. Kadang kala pria memang suka begitu. Tapi kalau suamiku sih setia,” ujar Mia.

“Wah, kalau aku jadi Mbak Rita tentu nggak akan berhenti bekerja. Apalagi punya suami tukang selingkuh nggak banget deh. Mending cerai deh aku,” ujar Evi sebelum meneguk teh hangat dari cangkir dalam genggamannya.

"Mbak, aku nggak bisa berhenti bekerja. Tahu sendirikan mertuaku seperti apa. Tambah nggak ada artinya aku kalau nganggur di rumah. Aku juga yakin kalau Mas Apri setia. Mungkin dia sedang bertemu dengan kliennya.”

"Aku tahu itu. Kamu cobalah program kandungan."

Rita menghela napas panjang. "Mas Apri dah nggak mau lagi setelah aku keguguran yang kedua kalinya. Dia nggak mau bikin aku sakit lagi."

"Lalu sampai kapan kamu akan menerima cibiran dari keluarga besar suamimu?"

"Aku akan terus bertahan, selama Mas Apri masih bisa setia, Mbak. Bukankah anak itu rejeki dari Tuhan. Kita hanya bisa berdoa dan berikhtiar saja. Selebihnya keputusan hakiki dari Yang Maha Esa."

"Iya, Mbak paham itu. Semoga saja, desas-desus jika Ibu mertuamu akan menyuruh suamimu untuk menikah lagi. Cuma hanya isapan jempol saja ya? Terutama apa yang aku lihat dan suamimu lihat juga bukan apa-apa. Kamu juga sudah punya suami kaya masih juga kerja."

"Iya Mbak. Aku juga sempat mendengar hal itu. Tapi ya, kamu tahu sendiri sekarang ibu mertuaku seperti menjaga jarak denganku. Mungkin beliau masih kecewa saat aku keguguran."

"Bu Rahmi nggak seharusnya melakukan hal seperti itu, yang berhak sangat kecewa di sini itu, kamu."

Tbc

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
72 Chapters
Chapter 1 Desas Desus
Hay semuanya semoga suka dengan cerita baru dari Azeela setelah sekian purnama tak kembali ke sini. ========================== Rita tertegun melihat kesibukan pagi ini di rumah. Mertuanya sedang sibuk di dapur memerintah beberapa pembantu untuk memasak besar hari ini. Sementara setahunya tidak ada acara apapun hari ini. “Jangan lupa buah-buahan itu di cuci dulu baru masukkan kulkas. Ingat makanan sehat harus selalu ada mulai hari ini,” perintah Rakmi. “Ada acara apa, Bu?” tanya Rita. Dirinya merasa tidak enak hati karena hari ini bos besar dari kantor pusat akan datang dan ia tidak bisa membantu karena hari cutinya sudah habis untuk tahun ini. “Tidak ada apa-apa. Kejutan untukmu, Ibu yakin kamu akan senang nantinya.” “Sungguh. Ya, sudah sana siap-siap sarapan terus berangkatlah kerja.” “Maaf ya Bu, Rita tidak bisa membantu.” “Sudahlah, tidak apa-apa. Kamu sudah cukup menemani Ibu saat di Rumah Sakit. Itu saja sudah membuktikan kalau kamu berguna.” Rita tersenyum menanggapi, t
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more
Chapter 2 Berubah
Untuk kesekian kalinya Rita mendengar hal itu, namun dirinya sendiri tidak pernah mengetahui langsung perkara sang mertua ingin mencarikan istri muda untuk sang suami. Suaminya sendiri, Apriyanto juga tidak pernah menyinggung hal itu dengannya. Jujur, sebagai wanita biasa walau tak ingin mempercayai hal itu, tetap saja membuat dirinya cemas. Bahkan kini muncul rasa curiga di hatinya, dan rasa itu semakin kuat seiring berjalannya waktu. Sudah sering ia mencoba meredam rasa khawatir dan curiga itu supaya tidak terjadi tentu saja, namun dengan seringnya sang suami pergi keluar kota demi mengurus ladang dan kebun warisan ayahnya turun temurun tak ayal membuatnya curiga. Menepis rasa curiga dengan berpikir bahwa dirinya hanya kesepian itu bukan perkara yang mudah. Bagi Rita, mendengar suara bayi dan anak-anak di rumah mertuanya saja sudah membuatnya sedih dan terharu. Dua kali kehilangan membuatnya takut untuk memiliki momongan lagi tapi juga rindu memiliki anak dari rahimnya sendiri.
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more
Chapter 3 Keinginan
Arka mematikan layar laptopnya saat bersamaan pintu kantornya terbuka muncullah sang ayah, Bisma. “Tumben Ayah mampir, bukannya Ayah akan mempercayakan urusan kantor sepenuhnya kepada Arka?” “Tentu saja. Ayah hanya penasaran kepada kamu membatalkan kepindahan ke kantor cabang?” tanya Bisma seraya mendudukkan diri di seberang meja sang anak. “Kekasihku akan pindah ke sini, Yah.” Bisma menyipitkan matanya. “Jangan main-main Arka. Ingatlah dia sudah menjadi istri orang.” Arka menggeleng cepat dan yakin disertai seringai lebar di wajahnya. “Tidak akan lama lagi, dia akan menjadi janda.” “Bagaimana kamu bisa seyakin itu?” “Ayah masih ingat bukan saat aku bersumpah akan merebutnya dari Apri jika pria itu melukainya?” “Iya. Kamu mengatakan dengan sangat yakin saat itu. Tapi itu kan saat kalian bahkan baru lulus kuliah. Ingat Arka, Apri itu sahabatmu.” “Justru karena dia sahabatku dan merebut wanita yang aku sukai maka dari itu aku tidak akan tinggal diam. Dia melukai, Ritaku.” “Apa
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more
Chapter 4 Dejavu
Rita mengunci mulutnya rapat-rapat sejak pengumuman yang diberikan oleh Arka tadi. Ia masih kebingungan menelaah semua yang sedang terjadi di depannya saat ini. Pria yang menjadi alasan dirinya menerima pinangan Apriyanto Suhardiman kembali hadir. Lebih tampan, matang dan jelas rupawan dari gambaran terakhir yang masih diingat oleh Rita. Benci pun rasanya mustahil dilakukan olehnya, karir yang susah payah ia bangun bisa berakhir saat ini juga dirinya bereaksi berlebihan. Rita tidak mungkin akan melakukan hal tersebut, karir ini adalah satu-satunya pegangan untuknya agar tetap berpikir waras dan menjadi penghiburannya. Arka sebagai pimpinan pemilik perusahaan tempatnya bekerja, jelas tidak diketahui. CEO yang selama ini menjabat bukanlah pria itu apalagi ayahnya. Bisma Chandara selama ini juga tidak pernah terlihat di kantor pusat. Itulah yang membuat Rita berasumsi tempatnya bekerja tidak ada hubungannya dengan keluarga Chandara. Matanya mengerjap panik baru mengingat bahwa di mobi
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more
Chapter 5 Ada Apa?
Rita membaringkan tubuh lelahnya begitu saja di atas ranjang, bahkan kedua kakinya masih tergantung di tepi ranjang. Ia tidak menyangka pertemuan dengan Arka hari ini walau cukup hangat ternyata menyedot banyak energinya. Beban di pundaknya seolah menguap dan itu membuat fisiknya merasakan kelelahan yang sangat. Rita tahu pasti bahwa selama ini ia sudah berusaha sangat keras untuk mengisi waktu dengan bekerja.Hanya ini hiburan untuknya, sampai ia baru menyadari berjauhan dari suaminya dalam waktu yang lama terasa biasa saja. Rita membuka matanya lebar-lebar dan terduduk dengan cepatnya. Jantungnya berdetak kencang saat memikirkan sang suami tetapi tak merasakan getar kerinduan itu. Berbeda saat sosok tinggi nan gagah itu yang berjalan menjauh. “Gila. Kenapa harus dia sih?” omel Rita kesal dengan apa yang terjadi hari ini dan juga perasaannya. Rita lantas membersihkan diri dan dengan memakai jubah mandi segera menggapai ponselnya yang terlihat bergetar. Ia pun menyunggingkan senyum,
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more
Chapter 6 Pilu
Matahari sudah condong ke ufuk barat saat Rita menginjakkan kaki di halaman rumah mertuanya. Dahinya mengkerut semakin dalam saat ia melihat dengan gagah mobil suaminya sudah bertengger di dalam rumah. Lebih mengherankan lagi adalah suara gelak tawa yang terdengar dari ibu mertuanya. Tidak ada bayi di rumah ini, lalu anak siapa yang sedang ditimang ibu mertuanya saat ini?"Sebentar lagi Bundamu pulang. Dia pasti senang menyambutmu," ujar Rakmi kepada bayi dalam pelukannya."Bu, anak siapa itu?" tanya Rita dengan nada yang ia usahakan tampak baik-baik saja. Menutupi desiran tidak menyenangkan yang seketika membebani hatinya.Rakmi membalikkan badan dan tersenyum dengan ceria ke arah Rita. Kali ini benar dugaannya ada sesuatu yang tidak beres. Pasalnya selama dirinya menjadi menantu di keluarga ini, tidak pernah sekalipun ibu mertuanya tersebut tersenyum lebar seperti ini kepadanya. Bahkan dulu saat ia hamil, ibu mertuanya tidak tampak antusias dan saat ia keguguran pun tidak ada kalima
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more
Chapter 7 Talak Aku
Rita kini terduduk di lantai bersandar pada pintu kamarnya yang terkunci rapat. Sementara itu, Aprianto dari luar kamarnya tak henti-hentinya mengetuk pintu dan merayunya agar meluluh.Tak termaafkan, Rita sudah tak sanggup lagi. Pernikahan yang sudah berlangsung selama sepuluh tahun harus kandas saat ini juga. Rita jelas tak ingin dimadu, terlebih dengan saudara tirinya. Ia sungguh tak habis pikir apa yang terjadi dengan isi pikiran suaminya?“Apri, apa yang kamu lakukan. Bisa rusak itu pintu kamu gedor begitu. Nggak kasihan anakmu kebisingan? Udahlah biarin aja, nanti juga kalau lapar dia buka pintunya.” Suara Rakmi sukses membungkam suara gedoran. Rita sama sekali tak mendengar Apriyanto membuka mulut memberikan balasan kepada sang ibu.“Sayang, buka yuk pintunya? Jangan seperti anak kecil. Ayo semua bisa kita bicarakan,” bujuk Apriyanto dengan nada lembut merayu.Rita memejamkan mata seraya kedua tangannya mengepal keras di sini tubuhnya
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more
Chapter 8 Bunda Pergi
“Ada apa Apri!” bentak Rakmi yang bergegas menuju teras. Tatapan melotot marah ia layangkan pada anak lelakinya itu. Lihat saja penampilan Apri yang hanya berbalut handuk sebatas pinggang tanpa sehelai baju melekat pada tubuhnya.Apriyanto memang baru saja selesai mandi tetapi melihat wajahnya yang kalut dengan rambut basah yang acak-acakan. Rakmi tahu jika Apriyanto masih berselisih paham dengan Rita.“Ada apa denganmu?” tanyanya kini dengan nada rendah, “ngapain sih di sini? Pakai baju saja. Nggak malu kalau sampai dilihat tetangga?”“Rita pergi Bu.”“Apa maksudnya pergi?”“Dia memintaku menalaknya. Dia jelas tidak mau dimadu.”“Ceraikan saja dia,” jawab Rakmi enteng.Apriyanto menatap ibunya dengan tidak percaya. “Maksud Ibu apa? Bukankah Ibu sudah setuju jika aku menikah lagi dan memberikan cucu. Aku masih boleh mempertahankan Rita?”“Itu ‘kan kalau dia mau. Nyatanya sekarang dia pergi ‘kan? Itu menanda
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more
Chapter 9 Membuatmu Jatuh Cinta
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih lima jam. Akhirnya mereka sampai di sebuah Villa bercat putih dari gerbang sampai bangunan utama. Udara segar langsung menyambut paru-paru Rita yang penuh kesesakan. Rasanya sudah sangat lama ia tidak menghirup aroma kesegaran asli seperti ini. Tanpa polusi dan dinginnya angin dini hari tengah menyapa. Ia mengetatkan jaket yang terpakai dan selimut tebal yang Rita tak tahu dari mana datangnya. Eli sepertinya yang memakaikannya selama dirinya ketiduran dalam mobil tadi. Lampu dalam villa seketika menyala terang dan seorang pria gagah rupawan membukakan pintu dan berdiri di teras.“Kenalkan ini anak saya, Wahyu,” ujar Eli sementara Yuda sibuk membawa masuk barang bawaan mereka.“Saya Wahyu, pemilik vila.” Uluran tangan dari Wahyu disambut oleh Rita sesaat. “Sepertinya Bu Rita memang sudah sangat capek. Mari masuk, saya sudah siapkan wedang jahe sebelum kita semua melanjutkan tidur.”Rita masih
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more
Chapter 10 Kamu di Sini
Rita terbangun saat sinar matahari mulai memasuki kamar dari jendela yang terbuka. Tirainya berkibar tertiup angin pagi dari luar. Rita merapikan tempat tidur lalu berjalan menuju jendela dan hendak menutupnya tetapi segera ia urungkan. Ia memicingkan matanya memperjelas apa yang ia lihat saat ini. Rita mengucek matanya, melotot menajamkan pandangan pada sosok yang sedang mengobrol akrab dengan Yuda.“Ngapain dia di sini?” gumam Rita.“Bu, sudah bangun?”Rita merapatkan tirai tebal hingga cahaya dari luar terhalang dan berbalik menghadap Eli yang melongokkan kepala dari ambang pintu.“Sudah. Masuklah.”“Kenapa di tutup tirainya, Bu?”“Silau.”“Sudah dirapikan juga rupanya. Ini kan bukan di rumah Bu Rakmi. Ibu bisa menyuruh saya membereskan tempat tidur.”“Tak lagi memiliki pasangan atau mertua bukan berarti aku harus bermalas-malasan. Jika memang aku bisa mengerjakan tidak masalah bukan? Toh, jika aku sedang tidak di rumah semua pekerjaan menjadi
last updateLast Updated : 2022-07-08
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status