Dianggap sebagai beban dalam keluarganya dan diperlakukan tidak adil, Jasmine harus menelan pil pahit dalam hidupnya. Mamanya tega menjualnya sebagai pelunas utang kepada seorang laki-laki yang bahkan belum diketahui wajahnya. Namun, siapa sangka, laki-laki yang membeli dan menikahinya adalah seseorang dari masa lalunya—seorang pria tampan dan kaya raya. Di balik pernikahan paksa itu, ternyata terselip dendam dan kebencian terhadap Jasmine. Lantas, bagaimana Jasmine menghadapi hidupnya yang sudah hancur ini? Akankah Jasmine bisa lolos dari suami dadakannya, atau justru ia merasa kasihan dan berhasil mengubah kebencian suaminya menjadi cinta?
View MorePagi ini, kabar pengunduran diri Jasmine sekaligus video Jasmine kencan malam itu dengan Zio sudah ramai jadi perbincangan di seluruh penjuru kantor. Banyak sekali yang menduga-duga jika Jasmine mengundurkan diri karena memang Jasmine ketahuan selingkuh dengan CEO dari perusahaannya sendiri. Apalagi kabarnya Jasmine memang sudah melakukan pernikahan secara diam-diam. Sosok suami Jasmine saja tidak ada yang tahu bagaimana, dan jelas ini menyimpan banyak pertanyaan dari rekan kerjanya. Apalagi Zio hari ini juga tidak masuk kerja.“Gila, nggak nyangka jika Jasmine ternyata seperti itu.” “Parahnya lagi Pak Zio, harusnya dia tahu kan status kontrak kerjaan Jasmine seperti apa. Dan kenapa kalau sudah bersuami dia malah deketin Jasmine, sampai buat dinner romantis segala?”“Ck, nggak lupa kan kalau Jasmine itu pindahan dari kantor cabang? Jadi aku yakin Jasmine status saat ngelamar kerja belum menikah. Apalagi katanya nikahnya diam-diam, kan?” “Jangan-jangan ini yang membuat Jasmine hidup
“Kenapa bisa kecolongan seperti ini? Kalian bisa kerja nggak sih!” teriak Zio memarahi beberapa pengawal yang sedang berdiri berjejer di depannya. “Saya nggak mau, sekarang juga cari Jasmine sampai ketemu. Kalau belum ketemu, tidak ada yang boleh kembali ke rumah ini, ngerti?” “Ba-baik, tuan.” Gugup mereka. “Tunggu apa lagi? Cari sekarang!” teriak Zio, sambil menunjuk ke arah luar. Beberapa pengawal itu langsung keluar dari ruangan tengah. Zio meraup wajahnya dengan frustrasi. Padahal, kabar bahagia sedang menyelimutinya, malah dia harus mendapatkan kabar buruk bahwa istrinya kabur lewat balkon. Zio menatap ke arah atas, dia beranjak berdiri dan menaiki anak tangga, tapi sebelum naik, suara Bi Mirna membuat Zio berhenti. “Maaf, tuan. Tadi saya menemukan ini di kamar Nona Jasmine.” Ucap Mirna, dengan menyodorkan selembar kertas yang dilipat kecil. “Maaf, kami sudah teledor menjaga Nona Jasmine.” Zio tidak menjawab, dia hanya mengibaskan tangannya dan beranjak menaiki anak tang
Melda menatap tak percaya dengan hasil video yang terekam di ponsel Putri. Dia melihat sendiri bagaimana Zio mengungkapkan perasaannya dan juga seberapa effort dia memberikan kejutan untuk Jasmine.“Mama kaget kan? Sepertinya Zio memang tertipu dengan muka polosnya. Dan asal Mama tahu, Kak Jasmine ternyata tidak dikeluarkan dari kantor cabang Zio. Dia malah ditarik ke perusahaan besar Zio, dan mungkin Kak Jasmine menggoda Zio hingga dia terjerat sama sifat manipulatif Zio,” ucap Putri sambil duduk tenang di sofa.“Jasmine gak boleh bahagia. Dia harus menderita, seperti dulu Mama menderita karena hadirnya gadis pembawa sial itu,” ucap Melda dengan tangan yang mengepal kuat.Putri yang tadinya asyik memainkan kuku-kukunya langsung mendongak dengan senyum miring. “Bukannya ini kesempatan yang bagus ya, Ma?”“Maksud kamu?”“Mama butuh perusahaan Zio untuk melancarkan usaha Mama, kan? Tinggal ancam Zio dengan video ini dan buat Zio harus meninggalkan Jasmine. Lalu, Zio jadi kekasih Putri.
“Lembur lagi, Jas?” tanya salah satu temannya yang sedang bersiap-siap untuk pulang.Jasmine mengangguk sambil menatap Tika yang hendak pulang. “Mau pulang?”“Iyalah, doi sudah jemput di depan. Baik-baik di sini ya, ingat jaga kesehatan. Baru sembuh malah lembur lagi kamu.”“Yang sakit kaki, bukan kepala, sayang,” jawab Jasmine sambil mengangkat beberapa berkasnya. “Apalagi kerjaan numpuk, jadi harus siap lembur. Tadi juga ada tambahan tugas dari kepala tim, dan itu harus diselesaikan hari ini. Besok harus sudah siap dikirim ke Pak CEO.”“Fighting! Aku pamit dulu ya.”“Hem, hati-hati,” ucap Jasmine sambil melambaikan tangannya.Tika langsung keluar kantor, meninggalkan Jasmine sendirian.Dari ruangannya, Zio menatap CCTV, melihat Jasmine sendirian di ruangannya. Laki-laki itu mengukir senyum. “Sepertinya Rika memang benar-benar bisa diandalkan,” gumamnya pelan.Baru juga diomongin, Rika sudah menjulurkan kepalanya. “Maaf, Pak, semuanya sudah selesai. Apa saya boleh pulang?”“Hem,” jaw
Sepertinya siang ini Rika dibuat pusing dengan kemauan CEO-nya. Entah kenapa tiba-tiba Zio memintanya untuk mencarikan cara agar bisa meminta maaf pada seorang wanita. Dan yang jadi pertanyaan Rika adalah, memangnya atasannya ini sedang dekat dengan seorang gadis? Kalaupun iya, siapa? Sepertinya hari ini akan menjadi perbincangan para karyawan, karena saat jam istirahat, Rika berkumpul dengan tim desain sambil membicarakan kalau desain Jasmine sudah di-ACC oleh sang CEO dan akan diluncurkan minggu depan. “Kenapa sih kelihatan pusing banget? Tugas dari pak bos numpuk ya?” tanya Rangga sambil menyerahkan kopi cup yang baru saja diambil dari lobi bawah, menemani mereka ngobrol. Rika mengangguk pelan. “Sebenarnya hari ini aku nggak ada kerjaan, tapi...” “Bagus dong, masa nggak ada kerjaan malah pusing? Mau tukaran sama aku?” sahut Jasmine sambil menunjuk laptopnya. “Kerjaan aku numpuk banget karena beberapa hari kemarin aku nggak datang ke kantor.” Masalahnya bukan itu. Masalahn
“Gak mungkin kan, Ma, kalau dia nikah? Gak ada kabar selama ini kalau Wakil Direktur dari Zio’s Furniture sudah menikah?” tanya Putri sambil menghempaskan tasnya dengan kasar ke sofa. “Baru kali ini Putri diabaikan oleh laki-laki. Biasanya Putri selalu dikejar. Kenapa dia gak seperti orang lain?”Melda, yang baru saja masuk ke dalam rumah, hanya menghela napas dan duduk di sofa dengan tenang. “Ini baru awal, Putriku sayang. Kamu tahu kan kalau Zio itu pengusaha kaya raya? Dia meneruskan usaha papanya dan gila kerja. Kamu percaya jika Zio sudah menikah? Selama ini kabar dia dekat dengan wanita saja gak ada, mana mungkin Zio sudah menikah.”“Terus Putri harus gimana? Dia atasannya Kak Jasmine, kan? Eh, ngomong-ngomong Kak Jasmine masih kerja di sana gak sih, Ma?”Melda mengangkat bahunya. “Siapa peduli. Lagian, mana mungkin tua bangka itu mengizinkan Jasmine kerja? Dia juga pasti takut kalau istri mudanya berpaling. Dan soal pernikahan itu, bukannya sudah cukup merusak reputasinya sebag
Baru kali ini Zio yang selalu betah di kantor hari ini pulang sangat awal, dia baru ingat jika malam ini ada undangan makan malam dengan Melda dan Putri, sepertinya ini waktu yang tepat untuk Zio memberikan kejutan kepada mereka jika anak yang dia buang dan katanya dinikahkan dengan laki-laki tua bangka itu ternyata hidup dengannya yang mana saat ini Melda tengah mengemis untuk melakukan kerja sama dengan perusahaannya lagi. Laki-laki itu buru-buru mengambil jasnya dan bergegas untuk keluar kantornya.“Eh aku dengar-dengar Pak Zio lagi dekat sama seseorang ya?”“Hah siapa? Yang benar kamu? Bukannya Pak Zio pemilih banget ya.”“Kemarin aku gak sengaja dengar pas Pak Rafa telepon sama bininya dan bilang kalau Pak Zio minta pendapat sama Pak Rafa kalau cara minta maaf sama wanita itu bagaimana.”“Aih cewek mana yang beruntung bisa dapat laki-laki setajir Pak Zio.”“Tapi sifatnya cukup dingin, yakin tuh wanita kuat sama Pak Zio.” “Asal dompet tebal mah aman saja, kalau didiemin yang pen
Apakah mungkin benih-benih cinta mulai bermekaran? Lihat saja, hanya diamin Jasmine dua hari saja membuat Zio sedikit merasakan ada yang hilang. Bahkan dia juga merasa jika memang benar adanya, dia keterlaluan memperlakukan Jasmine seenaknya sendiri hanya karena balas dendamnya. Harusnya memang Melda dan juga Putri sasarannya, bukan malah Jasmine. Ada kemungkinan juga Zio sudah mulai memudarkan rasa dendamnya untuk Jasmine dan malah berubah menjadi sebuah cinta.Setelah dua hari Jasmine sedikit menghindari Zio, pagi ini tanpa sengaja keduanya membuka pintu kamarnya secara bersamaan. Gadis cantik yang kakinya masih sedikit lebam itu menatap sekilas ke arah Zio dan kembali ke baskom yang ada di tangannya. Tadinya Jasmine mau turun untuk sarapan dan juga mengembalikan baskom-nya, tapi berhubung Zio ternyata masih di rumah, Jasmine jadi enggan untuk turun. Gadis itu hendak kembali ke dalam kamarnya, tapi tangannya ditahan oleh Zio.“Kaki kamu gimana?”Jasmine refleks menatap kakinya tanpa
Setelah mengantarkan Jasmine pulang dan mengurung gadis itu di rumah, Zio kembali ke kantornya dengan perasaan jengkel. Jujur, dia masih sangat marah dengan kelancangan Jasmine. Tangannya meraih ponsel untuk bertanya tentang kondisi mamanya di rumah sakit.“Hallo, Dok. Bagaimana kondisi Mama?” tanyanya langsung.“Hallo, Tuan. Kondisi Mama Anda baik, tidak ada masalah yang serius, dan tidak ada alat medis yang dilepaskan. Jadi, sepertinya dugaan Anda salah. Nona Jasmine hanya masuk untuk mengelap tubuh Mama Anda. Dari yang saya lihat, dia juga merapikan meja saja. Coba, Tuan cek CCTV lagi. Kalau ada yang mencurigakan atau apapun itu, Anda bisa beri tahu saya,” jawab dokter di seberang telepon.Tanpa menjawab, Zio langsung memutuskan panggilan. Dia segera mengecek rekaman CCTV yang tersambung ke ruangan mamanya. Dalam rekaman itu terlihat jelas Jasmine masuk, duduk di samping tempat tidur mamanya, dan mulai berbicara. Bahkan, suara Jasmine terekam dengan jelas, mengungkapkan keluh kesa
“Pakai baju ini. Malam ini juga kamu harus ikut dengan Mama,” tegas Melda sambil melemparkan sebuah paper bag ke arah Jasmine yang berada di kamarnya.“Kita mau ke mana, Ma? Jasmine banyak kerjaan yang harus Jasmine kirimkan besok pagi.”“Gak usah banyak tanya! Jam setengah tujuh kita berangkat. Mama gak mau tahu alasan kamu; pokoknya kamu harus ikut.”BrakkkPintu langsung ditutup dari luar, membuat Jasmine menghela napas dengan kasar. Tangannya meraih paper bag yang dilemparkan oleh mamanya tadi. Di dalamnya, ada sebuah gaun tanpa lengan dan sepatu hak tinggi yang senada.“Apa ada acara malam ini?”Tanpa pikir panjang, Jasmine meletakkan paper bag itu dan bergegas untuk melanjutkan pekerjaannya. Masih ada waktu setengah jam untuk menyelesaikannya.Jujur saja, saat ini Jasmine tidak menyimpan kecurigaan apa pun. Ia menuruti semua keinginan mamanya, mengenakan gaun yang diberikan, dan memakai sepatu itu. Bahkan, keadaan di dalam mobil begitu hening; tak ada yang dibicarakan sepanjang ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments