Hippocratic Oath

Hippocratic Oath

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-22
Oleh:  Lovembers  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
30 Peringkat. 30 Ulasan-ulasan
38Bab
9.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sebagai seorang dokter muda yang cantik juga pintar, keseriusannya belajar ternyata berbanding terbalik dengan keseriusan Gina berkomitmen dengan pria, Novel ini menceritakan perjalanan hidup Gina, semenjak lulus kedokteran di tahun 2005 hingga tahun 2021 dimana pandemi covid mengharuskan para petugas kesehatan menjadi garda terdepan. Tuntutan bekerja menjalani Hippocratic Oath semenjak jadi dokter magang hingga jadi dokter bedah spesial di bawah bayang bayang nama besar ibunya. Akankah Gina akhirnya bertekuk lutut pada seorang pria? Bisakah dia menggantikan ibunya menjadi seorang dokter bedah ternama? _____ Note: (1)Agar lebih menarik, judul setiap bab adalah judul sebuah lagu dimana lagu tersebut akan menjadi tema cerita per bab. (2)Akan ada penjelasan di akhir bab untuk setiap istilah medis bertanda * ___ SELAMAT MEMBACA

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1. Work Hard, Play Hard

Tahun 2005 adalah tahun terbaik untuk Anggina Rachman. Berbekal nilai cumlaude dari FKUI, juga nama besar ibunya yang tiada lain seorang Dokter spesialis bedah paling terkenal di Jakarta bernama dr. Elya Rachman, bukanlah hal yang sulit bagi Gina mendapatkan pekerjaan di RS bertaraf internasional di daerah Banten, Mandaya Royal Hospital Puri. Ini adalah hari pertama Gina bekerja sebagai dokter magang di RS tersebut, sebuah langkah awal jenjang karir dia sebagai dokter. Pagi itu Gina bangun tepat pukul enam, di sampingnya seorang pria asing tampan dengan rambut ikal dan tebal yang baru saja dikenalnya tadi malam di sebuah bar tampak masih terlelap tidur tanpa memakai baju, perlahan lahan dia membangunkan pria yang bahkan namanya pun tak diketahuinya. "Ini, umh … sangat memalukan," dalam keadaan masih mengantuk, Gina mengambil bajunya yang tergeletak di lantai

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
amir mahmud
suka sekali ini keren...sangat berbobot penuh dengan ilmu pengetahua
2023-10-28 21:13:11
1
user avatar
amir mahmud
kereeennnn...ditunggu up thor...lanjuuutttt...
2023-10-28 09:48:51
1
user avatar
Aksara Rindu
Semangat berkarya kak
2021-09-19 21:55:20
2
user avatar
Sari N
Keren kak. Seneng deh menceritakan tentang dokter.
2021-09-19 06:29:39
2
user avatar
Rha_Nia
Wow...seru bnget kak..recommended banget ini mah kak..
2021-06-29 07:09:35
2
user avatar
Elfira26
Keren 😎😎.... Baru baca bbrpa bab aja udah seru banget. Lanjut kkak
2021-06-29 06:50:05
2
user avatar
Asep Kuma
Unik banget ceritanya, apalagi istilah" kedokterannya dijelaskan dengan baik. Lanjutkan!
2021-06-28 23:54:53
2
user avatar
Bella
Keren, konsepnya pun gitu. Semangat, thorrr
2021-06-26 12:54:08
2
user avatar
AnggiaFM
Selalu suka kalo karakter ceweknya itu dokter. Keren aja gt. Semangat thor ❤❤
2021-06-26 12:49:34
2
user avatar
ICETEA
Waww konsepnya bagus bgt, bisa nih buat belajar ilmu kedokteran 😍
2021-06-19 19:16:32
2
user avatar
Audreynatasha20
Ceritanya keren👍👍 Semangat lanjutin ceritanya author
2021-06-19 19:04:35
2
user avatar
Cheezyweeze
Blurb keren dan rapi, menarik jg. Dunia perdokteran kalo buatku susah risetnya tp sejauh ini kakak keren. Semangat kak
2021-06-19 14:31:57
2
user avatar
khairunnisastuff
Wah, blurb-nya menarik. Aku ninggalin jejak dulu ya, kak. Semangat menulis!
2021-06-19 14:14:36
2
user avatar
Veedrya
Gina strong gurl!
2021-06-19 13:50:35
2
user avatar
Ken Andra
aku suka tiap bab nya kkak..kereen
2021-06-19 13:38:25
2
  • 1
  • 2
38 Bab

1. Work Hard, Play Hard

Tahun 2005 adalah tahun terbaik untuk Anggina Rachman. Berbekal nilai cumlaude dari FKUI, juga nama besar ibunya yang tiada lain seorang Dokter spesialis bedah paling terkenal di Jakarta bernama dr. Elya Rachman, bukanlah hal yang sulit bagi Gina mendapatkan pekerjaan di RS bertaraf internasional di daerah Banten, Mandaya Royal Hospital Puri. Ini adalah hari pertama Gina bekerja sebagai dokter magang di RS tersebut, sebuah langkah awal jenjang karir dia sebagai dokter. Pagi itu Gina bangun tepat pukul enam, di sampingnya seorang pria asing tampan dengan rambut ikal dan tebal yang baru saja dikenalnya tadi malam di sebuah bar tampak masih terlelap tidur tanpa memakai baju, perlahan lahan dia membangunkan pria yang bahkan namanya pun tak diketahuinya. "Ini, umh … sangat memalukan," dalam keadaan masih mengantuk, Gina mengambil bajunya yang tergeletak di lantai
Baca selengkapnya

2. Jatuh Hati

Hari pertama, Gaby bertugas memeriksa Tn. Hendrawan yang di diagnosis penyumbatan jantung dan harus segera dioperasi bypass. Sebagai asisten dr. Bram, Gaby berusaha memahami setiap langkah dan prosedur dokter pembimbingnya. "Ya, kedengarannya bagus," Gaby memberitahukan hasil pemeriksaan sambil memasukan stethoscope ke saku jas dokternya. Ny Hendrawan, menggenggam tangan suaminya lantas mengelusnya seraya bertanya pada Gaby, "Apa dia akan baik-baik saja?"  Gaby terenyuh melihat kemesraan di depannya, segera dia meyakinkan Ny. Hendrawan, "Dia akan baik-baik saja," jawab Gaby. Wajah Tn. Hendrawan merengut seperti anak kecil yang akan diambil mainannya. "Sayang sekali aku harus berhenti makan bacon." Dia masih bisa bercanda, padahal esok akan menjalani prosedur bes
Baca selengkapnya

3. No Time To Die

Jam 16.00, waktunya Appendectomy yang akan dilakukan Gaby dengan bimbingan dr.Bram. Tampak Gaby terus bergumam sambil menenangkan dirinya di dalam ruangan OK, pasien sudah dalam keadaan dibius. Dua orang perawat dan satu dokter anestesi juga hadir di sana membantu Gaby, mereka semua menunggu kedatangan dr.Bram. "Buka, identifikasi, ligasi, keluarkan, irigasi, tutup. Buka, identifikasi, ligasi, keluarkan, irigasi, tutup." Gaby berulang ulang melafalkan urutan tindakan saat operasi. Sementara itu teman-teman yang menonton di podium koass yang diberi kaca tepat diatas ruang OK, malah sibuk bertaruh untuk Gaby. "Dia akan pingsan … orang lemah," ejek Alex. "Dia selalu keringat. Dia pasti akan berkeringat dan jadi tidak steril. Taruhan 100rb dia salah menentukan titik McBurney*."
Baca selengkapnya

4. Nyawa Dan Harapan

Di ruangan informasi, para dokter magang dan perawat saling berbagi informasi tentang pasien mereka. Alex sedang berhadapan dengan Sofia, seorang perawat senior yang sudah belasan tahun bekerja di Mandaya Royal. Dia melaporkan hasil pemeriksaan pasien 4-B untuk diberikan diagnosis agar bisa ditindaklanjuti dengan segera."Ini. Bawa ke lab." Alex memberikan berkas yang sudah dia tanda tangan. "4-B mengalami pneumonia post-op*. Mulai diberikan antibiotik," perintah Alex."Kau yakin diagnosisnya benar?" Bu Sofia yang sudah berpengalaman menjadi perawat tampak ragu."Aku tidak tahu … aku hanya koass. Bagaimana kalau kau pergi belajar empat tahun di FK lalu beritahu aku ini diagnosis yang benar? dia sesak napas, dia demam, dia post-op. Berikan antibiotik!" ujar Alex sambil berlalu. "Tuhan, aku benci perawat." Alex
Baca selengkapnya

5. Time Is Running Out

dr. Santoso muncul dengan wajahnya yang tegang masuk ke ruang meeting. dr. Han mengikutinya dari belakang. Anak anak koass saling pandang sambil menebak nebak berita apa gerangan yang dibawa dr. Santoso. “Selamat pagi!” sapa dr. Santoso.Serentak anak anak magang menjawab. “Selamat pagi dok.”Tanpa basa basi dr. Santoso langsung bicara. “Aku akan melakukan sesuatu yang sangat jarang bagi dokter bedah. Aku akan meminta tolong kepada dokter magang. Aku punya kasus, Nama pasien Kalina. Sekarang, dia adalah misteri. Dia tidak merespon pengobatan kita. Hasil laboratoriumnya bersih, hasil scan nya bagus, tapi dia mengalami kejang *tonik klonik dengan penyebab yang tak bisa dilihat. Dia adalah jam pasir kita. Dia akan meninggal jika aku tidak menemukan diagnosisnya, makanya aku minta tolong pada kalian. Aku tidak bisa melakukannya sendirian. Aku butuh pemikiran tambahan kalian, pengamatan tamba
Baca selengkapnya

6. Aku Memilihmu

Setelah Gina dan Cristina sepakat untuk menegakkan diagnosis mereka, mereka langsung berkeliling RS untuk mencari dr. Santoso dan melaporkan kajiannya. Di lantai tiga terlihat dr. Santoso bergegas memasuki lift. Tanpa membuang waktu Gina dan Cristina mengejarnya.“Oh. Oh, dr.. Santoso, tunggu sebentar.” Dengan sangat percaya diri Cristina bicara. Gina hanya diam saja berdiri di sebelah Cristina. “Kalina berkompetisi di kontes kecantikan.” Pintu lift hampir menutup. Cristina menahan dengan tangannya demi mendengar pendapat dr. Santoso.“Aku tahu itu, tapi kita harus tetap menyelamatkan hidupnya.” dr. Santoso tampak tidak terlalu tertarik dengan diagnosis kedua anak magangnya.“Dia tidak ada riwayat sakit kepala, tidak ada sakit leher, CT scannya nya bersih. Tidak ada bukti ke
Baca selengkapnya

7. The Mother

[Jam ke-40]Dalam keadaan terbius total. dr. Santoso mencukur rambut Kalina sebelum melakukan prosedur operasi. Gina berjalan perlahan mendekat dan berdiri tepat di sebelah Kalina. “Aku janji aku akan membuatnya keren,” kelakar dr. Santoso sambil terus mencukur rambut Kalina. “Jadi ratu kecantikan yang botak adalah hal terburuk tapi itu terjadi di dunia nyata.”Gina tak mau lagi menahan unek-unek perihal alasan Daniel memilihnya, bukan memilih Cristina. “Apakah kau pilih aku untuk ikut operasi karena aku tidur denganmu?” tanya Gina.“Ya….” jawab Daniel sambil tertawa. “Aku bercanda….” Mata Daniel melirik Gina yang terlihat mulai kesal.Terus terang dia langsung menolaknya. “Aku tidak akan iku
Baca selengkapnya

8. Garis Terdepan

[Diary Gina] Ini semua tentang garis. Garis akhir di ujung rumah sakit. Mengantri untuk dapat kesempatan bisa berada di meja operasi. Dan lalu ada garis yang paling penting, garis yang memisahkanmu dari dengan siapa kau bekerja. Hal itu tidak akan membuat begitu akrab untuk berteman. Kau butuh batasan antara dirimu dan dunia ini. Orang lain terlalu berantakan. Ini semua tentang garis. Menggambar garis di tanah dan berdoa sangat keras supaya orang lain tidak melewatinya.Sif kedua Gina sangat bersemangat sekali. Pagi-pagi dia sudah berganti pakaian di loker. Tak lupa flat shoes motif macan pemberian ibunya dia simpan dengan sangat baik, keputusan Gina untuk mempertahankan rumahnya mengharuskan Gina mencari teman untuk tinggal supaya dia tidak keteteran. Beberapa pengumuman sudah dia tempel di tempat-tempat yang sangat strategis seperti loker, cafetaria juga ruang informasi.
Baca selengkapnya

9. The First Cut Is the Deepest

Ruang ICU sibuk dengan kedatangan pasien baru. Para dokter dan perawat menanganinya dengan segera. “Wanita 25 tahun ditemukan pingsan di taman. Status: Post-trauma. Saat dia datang, tingkat kesadarannya di level enam. Tekanan darah: 80 per 60. Hasil pemeriksaan menandakan positif trauma benda tumpul di kepala. Suara nafas tidak sama, pupil kanan melebar. Dan dia siap untuk di sinar x. Kau siap?” lapor perawat saat Gina tiba disana. Sepersekian detik Gina terdiam. Ada yang mengganggu pikiran Gina. Sepatu korban sama persis seperti yang dia kenakan. Sepasang flat shoes bermotif macan.“Hey!” Gina dibentak perawat yang memberinya laporan.“Ya. Pastikan pemeriksaan CT Scan kosong. Beritahu mereka aku akan kesana. Nyalakan monitor portablenya. Panggil bagian pernapasan untuk pasang ventilator. Aku aka
Baca selengkapnya

10. Persaingan

Satu-satunya pelanggaran juga hiburan Gaby dan Gina disaat mereka suntuk adalah ruangan bayi. Entah mengapa menatap satu-persatu wajah mereka membuat hari-hari berat menjadi nyaman. Semenjak tiba, Gaby terus menerus berceloteh dengan menggunakan bahasa bayi sambil dadah-dadah dibalik kaca pembatas, membuat Gina geli sendiri. “Kau benar-benar keibuan,” sahut Gina, dijawab dengan bunyi alarm panggilan Gaby. “Ada kode, aku harus pergi.” Gaby meninggalkan Gina sendirian di ruang bayi. “Kalian sangat menggemaskan,” gumam Gina. Tiba-tiba mata Gina tertuju pada seorang bayi yang terlihat bermasalah. Tubuh bayi itu membiru dan si bayi tidak menangis seperti yang lainnya. Mata Gina menyapu seluruh ruangan, mencari dokter atau perawat yang kebetulan sedang berjaga. Tapi dia tak bisa menemukan seorangpun. Untuk memastikan tak ada yang
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status