Menantu Penguasa

Menantu Penguasa

last updateLast Updated : 2022-10-13
By:  Rose DreamersCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
8.9
79 ratings. 79 reviews
232Chapters
285.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dijodohkan dengan pria yang dahulu pernah mengkhianatinya, Tazkia Anisa jelas menolak! Demi menghindari perjodohan konyol tersebut, Tazkia langsung mengajukan sebuah lamaran kepada Zidane, salah satu karyawan di kafe buku miliknya sendiri. Mengejutkan, tapi Zidane menerima lamaran itu. Kenapa Tazkia memilih Zidane dari sekian banyak orang yang dia kenal? Kenapa pula Zidane menerima lamaran tersebut? Apakah keputusan keduanya benar ... atau malah berujung malapetaka?

View More

Chapter 1

Chapter 1

Pukul 21.00 di Ibu Kota.

Seorang wanita berhijab menepikan mobilnya di depan sebuah kafe buku. Beberapa karyawan yang terlihat sedang beres-beres untuk menutup kafe, langsung menyapa memberi salam hormat ketika melihat wanita itu. Karena sang wanita masuk ke dalam ruang kerja khusus, bisa diperkirakan kalau wanita tersebut adalah pemilik kafe.

Tanpa disuruh, salah satu dari para pelayan langsung membuatkan secangkir cokelat hangat kesukaan sang majikan. Kemudian, pelayan itu menghampiri ke ruang kerja wanita tersebut selagi yang lain berpamitan untuk pulang.

Tak lama, terdengar suara ketukan dari pintu ruang kerja. “Boleh aku masuk?” tanya seorang pria dengan suara rendahnya.

Tazkia Annisa—wanita pemilik kafe itu—langsung mengangkat pandangan ke arah pintu ruang kerjanya, menatap bayangan pria yang terkesan familier. Tahu siapa tamu tak diundangnya, Annisa menjatuhkan pandangan kembali ke meja dan bersenandung singkat, “Hm.”

Pintu ruang kerja Annisa pun terbuka, menampakkan sosok pria tampan bertubuh tinggi dengan karisma yang begitu menawan. Dia berjalan menghampiri meja kerja Annisa dan meletakkan cangkir di hadapan wanita itu.

"Kamu buatkan ini untukku?” tanya Annisa, merasa senang dengan perhatian yang diberikan. “Terima kasih," ucapnya lagi sambil tersenyum tipis dan mengangkat cangkir berisi cokelat hangat kesukaannya.

Meskipun Annisa nampak tersenyum, tetapi raut wajahnya terlihat muram, tak seperti biasanya.

Zidane membalas senyuman manis wanita itu, tetapi dia masih bergeming di depan meja kerja Annisa.

"Ada apa? Apa ada sesuatu hal yang ingin kamu bicarakan denganku?" tanya Annisa acuh tak acuh.

"Tidak ada," sahut Zidane singkat.

Nampak jelas terlihat segurat kerutan terukir di kening Annisa, bingung dengan kelakuan Zidane.

"Lalu?"

Zidane menarik kursi yang ada di depan meja Annisa, lalu dia duduk di sana tanpa merasa sungkan.

"Kenapa kamu ke sini di jam pulang kerja?" tanya Zidane.

"Memangnya kenapa? Apa kamu lupa kalau aku pemilik kafe ini? Aku bebas mau datang kapan saja sesukaku," sahut Annisa ketus dan angkuh. Bola matanya berputar, menunjukkan kalau dia merasa pertanyaan Zidane cukup bodoh.

Zidane tidak tersinggung dengan sikap angkuh Annisa, dia malah tertawa kecil.

Annisa bukan hanya pemilik kafe tersebut, tetapi dia juga anak dari seorang pengusaha ternama di Ibu Kota. Oleh karena itu, sikap angkuh Annisa adalah suatu hal yang normal. Beruntung dia hanya sedikit angkuh dan bukan menyebalkan.

"Hei, kenapa kamu tertawa? Apa aku baru saja melucu?" Annisa mencebik kesal.

"Aku tahu kamu pemilik kafe ini. Tapi sekarang semua orang sudah pulang, dan aku pun juga akan pulang setelah ini. Apa kamu akan tinggal di sini sendiri? Kamu tidak takut?" ucap Zidane, menjelaskan maksud pertanyaannya tadi yang mungkin kurang jelas sehingga membuat Annisa salah paham.

Annisa diam dan menghela napas panjang. Dia meraih gagang cangkir dan menyesap minumannya perlahan.

Hari ini terasa melelahkan baginya. Perdebatan bersama dengan orang tuanya tadi saat makan malam membuat Annisa merasa muak, terlebih saat ibu tirinya sudah berani menampar wajahnya di hadapan banyak orang. Annisa menjadi semakin sangat kesal sehingga enggan untuk pulang ke rumah sekarang.

Perdebatan apa? Perdebatan mengenai sebuah perjodohan.

Orang tua Annisa bermaksud menjodohkannya dengan seorang pria … seorang pria yang pernah mengkhianatinya di masa lalu. Dengan permintaan konyol seperti itu, tentu saja gadis berhijab itu akan menolak!

Melihat Annisa terdiam, Zidane tak berniat membuka suara, terlebih karena dia tidak tahu harus berkata apa. Dia tahu majikannya itu sedang memiliki masalah, kentara dari raut wajah Annisa. Namun, dia tidak mengerti permasalahan seperti apa lebih tepatnya yang sedang di hadapi majikannya itu.

Akhirnya, Zidane pun berdiri dari kursi dan berkata, "Baiklah kalau kamu masih ingin di sini. Nikmatilah kesendirianmu, Nona. Aku mau pulang sekarang, jam kerjaku sudah selesai.” Pria itu berjalan ke arah pintu. Namun, sebelum benar-benar pergi, dia tidak lupa berujar, "Jangan pulang terlalu malam. Aku khawatir kejadian sebulan yang lalu terulang lagi."

Sebelum Zidane menghilang ke balik pintu, sebuah pertanyaan yang mampu membuat pria itu membeku terlontar dari bibir sang bos, "Zidane ... apa kamu sudah memiliki kekasih?"

Pria itu berbalik. Kedua alis tebalnya saling berpaut hingga memperlihatkan kerutan di keningnya. Dia terdiam, mencoba mencerna maksud perkataan Annisa.

"Kamu sudah memiliki kekasih atau terikat hubungan dengan seseorang?" tanya Annisa lagi.

Gadis berhijab itu menghela napas panjang. Terdengar seperti sedang frustrasi.

Dia beranjak dari kursi dan berdiri bersandar di meja kerjanya. Sorot matanya yang sulit diartikan itu menatap dalam mata Zidane yang masih terdiam.

"Belum,” jawab Zidane dengan sedikit ragu. “Kenapa?”

Annisa tersenyum, entah apa arti dari senyum yang terukir di bibir gadis cantik itu. Yang pasti, tiba-tiba saja Zidane merasa canggung.

"Kalau begitu, maukah kamu menikah denganku?"

***

Hai semuanya, terima kasih sudah membaca Menantu Penguasa. Semoga kalian suka, ya. Tolong mampir juga ke novel Rose yang baru berjudul Topeng Si Suami Idaman. Selamat membaca

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
87%(69)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
3%(2)
4
3%(2)
3
0%(0)
2
1%(1)
1
6%(5)
8.9 / 10.0
79 ratings · 79 reviews
Write a review
user avatar
Penikmat Senja
baru baca okee
2024-07-23 23:09:39
0
user avatar
maryati micky
tamatnya gak memuaskan
2023-08-18 15:39:37
2
user avatar
Agus Irawan
hai kak numpang promosi, mampir ke Novelku juga ya. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-04-29 10:25:00
1
user avatar
Fei-Fei
endingnya kok gini sih? serius udh tamat?
2023-04-08 21:11:10
2
user avatar
Ike Batam
alurnya bagus....tapi tidak selesai....tanggung banget imaginasinya
2022-10-29 15:47:17
4
user avatar
Miss Ziza Ziza S
cerita nya best tapi author sering kelewatan update nya...jd berlumut nunggu nya..hahahahah
2022-09-02 23:32:13
1
user avatar
Kiki Sulandari
Kenapa Reza & Sarah memaksa Annisa menikah dengan Yogi? Pssti ada sesuatu...
2022-08-21 12:20:32
1
user avatar
Kiki Sulandari
Annisa terpaksa meminta Zidane untuk menikahinya karena tak mau dijodohkandengan ptia yg mengkhianatinya Apakah Annisa menyuksi Zidane?
2022-08-21 12:16:40
1
user avatar
Kiki Sulandari
Apakah Zidane akan menerima permintaan Annisa untuk menikah dengannya?
2022-08-21 12:11:31
1
user avatar
Nisa Nurpasa
Yuk Baca Novel Menikahi Gadis Desa --> Sarah Larasati, terpaksa menerima perjodohan dengan seorang pria kota bernama Fabian Aditama. Bukan tanpa alasan ia menerima perjodohan ini, hutang sang ayah lah yang menjadi penyebabnya. Akankah Sarah hidup bahagia bersama pasangannya kelak?
2022-04-30 18:03:38
1
user avatar
Moon Toon
indo banget
2022-04-04 18:14:29
3
user avatar
Rose Dreamers
Mohon maaf, Rose gak bisa update soalnya lagi sakit. Mohon doa nya ya teman-teman supaya Rose cepet sehat lagi
2022-03-06 11:49:14
8
user avatar
Vhie Lovhie
Semangat up nya kak
2022-02-23 22:55:34
1
user avatar
45TLaTahzan1
seru sich,, cmn lama updatenya...mohon updatenya jgn terlalu lama, sdh lama cmn 1 bab...jdi nanggung buat bacanya..
2022-02-19 03:35:20
3
user avatar
Vhie Lovhie
Semakin seru dan menarik ceritanya
2022-02-13 22:43:30
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 6
232 Chapters
Chapter 1
Pukul 21.00 di Ibu Kota. Seorang wanita berhijab menepikan mobilnya di depan sebuah kafe buku. Beberapa karyawan yang terlihat sedang beres-beres untuk menutup kafe, langsung menyapa memberi salam hormat ketika melihat wanita itu. Karena sang wanita masuk ke dalam ruang kerja khusus, bisa diperkirakan kalau wanita tersebut adalah pemilik kafe. Tanpa disuruh, salah satu dari para pelayan langsung membuatkan secangkir cokelat hangat kesukaan sang majikan. Kemudian, pelayan itu menghampiri ke ruang kerja wanita tersebut selagi yang lain berpamitan untuk pulang. Tak lama, terdengar suara ketukan dari pintu ruang kerja. “Boleh aku masuk?” tanya seorang pria dengan suara rendahnya. Tazkia Annisa—wanita pemilik kafe itu—langsung mengangkat pandangan ke arah pintu ruang kerjanya, menatap bayangan pria yang terkesan familier. Tahu siapa tamu tak diundangnya, Annisa menjatuhkan pandangan kembali ke meja dan bersenandung singkat, “Hm.” Pintu ruang kerja Annisa pun terbu
last updateLast Updated : 2021-11-08
Read more
Chapter 02
"Jangan bercanda. Ini sungguh tidak lucu, Annisa!" Zidane memaksakan sebuah senyuman untuk terlukis di wajahnya. Dia memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana, niatnya yang hendak pulang dia urungkan. 'Sungguh ada masalah besar yang sedang dihadapinya,' batin Zidane. Ia merasa Annisa mendadak menjadi gila.Dua pasang mata berwarna cokelat itu saling menatap satu sama lain, seolah sedang menyelami kedalaman pikiran masing-masing."Aku serius. Apa kamu mau menikah denganku?" tanya Annisa.Pria tampan itu tertawa kecil. Kepalanya menggeleng pelan, menyangkal percakapan mengejutkan yang terlontar dari mulut majikannya.Pria normal mana yang mampu menolak pesona seorang Annisa? Dilihat dari segi mana pun, dia nampak sempurna.Cantik, berprestasi, walau berasal dari keluarga kaya, tetapi Annisa bukan tipe gadis yang suka berfoya-foya menghabiskan uang dan memanfaatkan jabatan orang tuanya untuk menindas orang lain.“Aku hanya pria miskin
last updateLast Updated : 2021-11-09
Read more
Chapter 03
Keesokan paginya, Annisa kembali ke rumah karena dia harus berganti pakaian sebelum berangkat ke kantor. Suasana hatinya sudah jauh lebih baik dari pada semalam. Meskipun, dia masih merasa malu atas keputusan bodohnya yang sudah melamar Zidane, padahal tak ada hubungan apa pun di antara mereka sebelumnya, kecuali atasan dan karyawan.   "Tazkia Annisa! Dari mana saja kamu jam segini baru ingat pulang?"   Annisa mendesah kasar saat mendengar suara bariton seorang pria yang sangat familiar menyapa telinga. Langkah kaki yang hendak menaiki anak tangga pun terpaksa terhenti, kemudian Annisa memutar tubuh untuk melihat orang yang baru saja memanggilnya. Iris mata gadis itu berubah menjadi dingin dengan seulas senyum miring menghiasi bibirnya.   "Memangnya kenapa? Bukankah biasanya Papa gak pernah peduli dengan apa pun yang kulakukan?" jawab Annisa sinis. "Kenapa sekarang tiba-tiba ingin tahu aku prgi ke mana saja?" tanyanya la
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more
Chapter 04
Annisa bersandar pada pintu kamar sambil memejamkan mata. Dia menghela napas panjang untuk menetralkan kembali perasaannya. Setelah merasa lebih baik, gadis itu langsung mengganti pakaian, kemudian bergegas pergi ke kantor.Mata Annisa menyipit begitu ia memasuki ruang kerjanya. Seketika pandangan gadis itu berubah menjadi datar dengan raut wajah yang menunjukkan rasa tidak senang melihat keberadaan Yogi di ruangannya."Sedang apa kamu di sini?" tanya Annisa, sinis. "Jangan bersikap kurang ajar dengan memasuki ruangan orang tanpa izin dari pemiliknya!" tegasnya lagi penuh penekanan.Tanpa memandang pria yang ia lewati, gadis itu berjalan menuju meja kerjanya, kemudian duduk di kursi putar kebesarannya tanpa menghiraukan keberadaan Yogi yang sejak tadi menunggu kedatangannya.Annisa mulai menyibukan diri memeriksa dokumen yang sudah menumpuk di atas mejanya, dengan tenang.Yogi tersenyum simpul. Dia nampak sangat tenang menghadapi ketidakpedulian An
last updateLast Updated : 2021-11-18
Read more
Chapter 05
"Papa ingin bertemu dengan pria itu," ucap Reza dengan suara rendah tetapi tegas.Alis Annisa saling berpaut memperlihatkan segurat garis halus di dahinya. Jelas terlihat bahwa gadis itu tidak paham dengan maksud perkataan papanya."Kamu bilang sudah memiliki kekasih 'kan? Ajak dia menemui Papa siang ini," ucap Reza lagi. Kali ini pria paruh baya itu memperjelas maksud perkataannya.Annisa melongo dan mengejapkan mata dua kali. Demi apa pun, dia tak menyangka hal ini akan terjadi. Tiba-tiba saja Reza ingin bertemu dengan pria yang Annisa cintai, padahal sebenarnya gadis itu sama sekali belum memiliki kekasih."Ma- maksud Papa-""Papa hanya ingin yang terbaik untukmu, Nisa. Papa ingin memastikan bahwa pria itu layak bersanding dengan putri Papa," ucap Reza, memotong perkataan Annisa.Annisa bergeming sambil menatap dalam-dalam mata tajam papanya yang sulit diartikan. Gadis itu mencoba menebak sesuatu yang sedang dipikirkan oleh Reza.M
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more
Chapter 06
Kedua alis Annisa saling berpaut sehingga memperlihatkan segurat garis halus di keningnya. Tajam, iris matanya menatap wajah Zidane dengan sorot yang sulit diartikan."Aku ingin memberikan jawabannya hari ini. Apa kamu masih ingin mendengarnya sekarang?" tanya Zidane dengan suara rendah tetapi serius.Annisa bergeming selama beberapa detik dengan tidak mengalihkan pandangan dari pria yang duduk di depannya. Sekeras mungkin otaknya berusaha untuk menebak jawaban apa yang akan dikatakan oleh Zidane kepadanya.Mungkinkah pria itu akan menolak?Tidak!Annisa tidak akan menerima penolakan. Walau apa pun yang terjadi, Zidane harus mau membantunya kali ini. Mungkin, hal ini terdengar sangat egois, tetapi Annisa tidak peduli."Jadi, apa jawabanmu?" tanya Annisa. Meski dalam hatinya merasa gugup dan takut penolakan, tetapi gadis itu berusaha tetap terlihat tenang.Terdengar suara helaan napas panjang ke luar dari mulut Zidane. Pria berparas ta
last updateLast Updated : 2021-11-20
Read more
Chapter 07
"Assalammualaikum, Pa," sapa Annisa.Pria paruh baya yang sedang duduk di meja ruangan khusus salah satu restoran ternama itu menoleh, menatap wajah putrinya yang baru saja datang menghampiri."Waalaikumsalam," jawab Reza.Dia mengangkat tangan kiri dan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Kamu sudah terlambat lima belas menit. Papa baru saja akan pergi dari sini," ucapnya dengan suara tegas.Reza melihat ke belakang tubuh Annisa, mencari keberadaan seseorang. Iris tua itu menyipit, menatap wajah Annisa dengan sorot penuh tanya saat tak melihat keberadaan siapa pun bersama anak gadisnya itu."Kamu datang sendirian?" tanya Reza menyelidik.Annisa menghela napas panjang berusaha tetap terlihat tenang di hadapan papanya. Gadis itu menarik kursi yang ada di depan Reza hanya terhalang oleh meja, kemudian mendudukinya."Maaf aku terlambat, ada hal penting yang harus aku selesaikan terlebih dulu sebelum datang ke sini," ucap
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more
Chapter 08
Reza menatap Zidane dengan pandangan yang terlihat merendahkan setelah mengetahui kebenaran tentang identitasnya yang hanya bekerja sebagai karyawan biasa, dan itu pun di kafe buku milik Annisa. Zidane tidak menutup-nutupi semua tentang dirinya yang hanya seorang pemuda biasa. Tak ada harta kekayaan dan juga kemewahan yang bisa dia perlihatkan saat ini. Namun, Zidane mengatakan bahwa dirinya serius ingin menjadikan Annisa sebagai istrinya. "Apa kamu gila?!" pekik Reza. Sebelah sudut bibirnya tertarik ke atas sambil menatap tajam wajah Zidane. "Berani-beraninya orang miskin sepertimu ingin menikah dengan putriku!" geramnya lagi, penuh penekanan. "Pa!" seru Annisa. Dia tidak senang dengan sikap papanya yang sudah menyakiti hati Zidane. Gadis anggun itu baru saja ingin membuka mulut untuk mendebat papanya, tetapi Zidane segera mencegah dengan cara menepuk pelan punggung telapak tangannya. Zidane menggelengkan kepala begitu Annisa menoleh ke arahnya.
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more
Chapter 09
"A-apa?" Annisa terkejut mendengar perkataan Reza. Gadis itu menatap wajah papanya dengan sorot tak percaya, kemudian beralih ke arah Zidane, meminta penjelasan. "Ke-kenapa tiba-tiba? Papa tidak sedang bercanda bukan?" tanyanya lagi, bingung. Reza menoleh ke arah Zidane sekilas dengan pandangan yang sulit diartikan sebelum menjawab pertanyaan dari putrinya. "Apa Papa terlihat seperti sedang bercanda?" Reza balik bertanya yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Annisa. "Ya, tapi kenapa tiba-tiba? Apa yang sebenarnya kalian bicarakan tadi?" tanya Annisa. Gadis itu masih bingung, tak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi saat ini. Dia mencoba meminta penjelasan kepada Zidane, tetapi pria itu hanya mengangkat kedua bahunya tak acuh. "Kamu tanyakan saja semuanya kepada calon suamimu. Papa harus balik ke kantor sekarang, ada meeting penting," ucap Reza. Tanpa menunggu sahutan dari putrinya, pria paruh baya itu langsung berge
last updateLast Updated : 2021-11-25
Read more
Chapter 10
"Saya terima nikah dan kawinnya Tazkia Annisa Buana binti Reza Buana dengan mas kawin seperangkat alat salat dan uang satu juta rupiah dibayar tunai!"Kaliamat yang diucapkan oleh Zidane secara tegas dan lantang satu jam yang lalu masih terngiang di dalam ingatan Annisa. Hatinya bergetar merasakan antara bahagia dan sedih secara bersamaan.Pernikahan yang seharusnya dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai, tetapi tidak terjadi kepada dirinya.Memang, tidak ada yang memaksanya untuk menikah dengan Zidane. Semua itu terjadi atas rencana yang dibuat oleh Annisa sendiri. Namun, Annisa tak menyesalinya karena jauh di dalam hati, dia menginginkan Zidane untuk menjadi pendamping hidupnya."Aku tidak menyangka, ternyata selera Kak Annisa itu rendahan!" sindir Maudy, adik tiri Annisa sambil tersenyum mengejek.Rupanya, Maudy sengaja berdiri di depan kamar Annisa dan menunggunya ke luar hanya untuk mengejek."Ganteng, sih, tapi miskin," sambung
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status