Share

3.Terkekang

Author: Tikaka
last update Huling Na-update: 2024-11-18 11:39:52

Pagi ini, Jasmine terbangun dengan harapan bahwa semua kejadian kemarin hanyalah mimpi buruk. Namun, saat membuka matanya dan melihat sekelilingnya—ruangan asing dengan dekorasi yang tidak dikenalnya—semua harapannya sirna begitu saja.

"Ini nyata," gumamnya, suara lirih penuh penyesalan. Jasmine menghela napas berat, mencoba menyadari kenyataan yang begitu pahit. Tangannya meraih ponsel yang ada di samping tempat tidurnya.

Ponselnya mati total semalaman. Dengan malas-malasan, Jasmine mencari charger dan mulai mengisi baterainya. Tak lama setelah ponselnya menyala, banyak pesan yang masuk dari Aldo. Jasmine menepuk keningnya. "Astaga, kenapa aku bisa lupa kalau semalam ada janji sama Aldo?"

"Apa dia menunggu?" gumamnya pelan.

Jasmine hendak menekan tombol untuk menelepon Aldo, tetapi tangannya terhenti ketika matanya menangkap sebuah benda yang tergeletak di atas meja. Buku nikah.

"Apa mungkin aku bisa melanjutkan hubungan ini? Dan bagaimana caraku bilang kalau aku nggak bisa sama dia lagi?" pikirnya Jasmine dengan helaan nafas beratnya.

Jasmine mengacak rambutnya dengan frustasi. "Arrghhh, seharusnya aku menikah dengan Aldo. Seharusnya aku bahagia dengan Aldo, bukan seperti ini."

Dengan napas yang berat, Jasmine membanting ponselnya ke kasur dengan kasar. "Maafkan aku, Al. Ini bukan mauku. Aku nggak mau menikah dengan orang lain, aku juga nggak mau menghianatimu, tapi... aku harus bagaimana, Al? Aku nggak bisa milih!" erangnya Jasmine.

Entah bagaimana hubungan ini akan berlanjut, Jasmine kini telah menjadi istri orang lain—meskipun tanpa persetujuannya. Tetapi apakah Aldo akan tetap menjadi kekasihnya nanti? "Arrghh, kenapa semuanya jadi rumit begini sih?" gerutunya dengan marah sambil mengacak rambutnya.

Dengan langkah berat, Jasmine menuju kamar mandi. Pikirannya kacau, tapi ia harus menghadapi kenyataan. Di dalam lemari, ada banyak baju baru yang telah disiapkan untuknya. "Sultan tapi kejam," cibir Jasmine sinis sambil mengambil sebuah dress dari lemari.

Jasmine memang sudah lulus kuliah dan kini sedang magang di salah satu perusahaan. Tapi kemarin Jasmine sudah resmi menjadi karyawan tetap, dan sepertinya Jasmine juga tidak tahu jika perusahaan itu adalah salah satu milik Aldenzio.

Dengan penampilan rapi untuk bekerja, Jasmine merasa sedikit lebih percaya diri. Di saku bajunya, terselip kartu nama yang menunjukkan jika Jasmine karyawan tetap di perusahaannya. Ia bergegas menuruni anak tangga, berniat menemui Aldo dan meminta maaf atas kejadian semalam.

Namun, langkahnya terhenti ketika suara Zio terdengar tegas memanggil dari belakang. "Jasmine!" serunya.

Jasmine menoleh sambil memutar bola matanya malas. "Apa?" jawabnya sewot.

Zio berdiri di belakang Jasmine, kedua tangan terlipat di depan dada. "Tidak ada yang bisa kamu lakukan tanpa izin dariku," katanya dengan nada yang penuh penekanan.

Jasmine menelan salivanya kasar, jantungnya berdetak lebih cepat. Ia berjalan maju, mendekatkan wajahnya pada Zio dengan senyum miringnya. "Ini adalah hidupku, dan kamu? Kamu nggak ada hak ikut campur. Belum puas dengan apa yang sudah kamu lakukan? Hidupku hancur karena kamu!" jawabnya dengan sorot kebencian.

Zio mendekat, tatapannya tajam tak kalah tajam dengan tatapan Jasmine. "Kamu lupa kenapa aku menikahimu?" tanyanya, tangannya menarik dagu Jasmine agar wajahnya menatapnya langsung. "Tujuanku menghancurkan hidupmu dan juga keluarga kamu."

"Enggak! Ini semua nggak adil!" teriak Jasmine,

“Sangat adil, kamu kira mama saya seperti sekarang itu sebuah keadilan?” tanyanya dengan datar.

Jasmine diam, dia tidak bisa menjawab ucapan Zio.

“Kenapa diam? Merasa bersalah sekarang?”

Jasmine menghempaskan tangan Zio yang ada di pipinya, dia tetap menatap mata Zio tanpa takut.

“Apapun yang kamu perintah dan kamu larang, tidak akan buat aku patuh sama kamu.”

“Oh ya, sepertinya Aldo perlu tahu kalau kekasihnya sudah menikah dengan laki-laki lain.” Senyuman Zio menyeringai.

Jasmine langsung membulatkan matanya, dia sedikit kaget dengan ucapan Zio barusan. “Sejauh apa kamu masuk ke dalam hidupku? Sejauh apa rencana kamu buat hancurin hidup aku, hah?” teriak Jasmine dengan napas yang memburu.

“Ah, itu sangat mudah, sayang,” jawab Zio santai, mencengkeram kedua pundak Jasmine dengan kuat. “Hal kecil hanya untuk mendapatkan informasi karyawan biasa seperti kamu, sayang. Jadi mau bagaimana? Mau aku lanjutkan dan Aldo tahu semuanya? Eh, tapi sepertinya kurang menarik sih kalau kamu tidak mendapatkan kejutan sendiri dari Aldo.”

Jasmine menggelengkan kepalanya. “Gak akan ada yang bisa hancurkan hidupku, bahkan kamu sekalipun.”

“Dan tidak akan ada yang bisa menghentikan rencanaku, sekalipun kamu melawannya.” Senyum Zio semakin lebar.

Zio mendekat, wajahnya semakin dekat dengan Jasmine. Bahkan, tinggal beberapa senti saja sudah bisa menyentuh hidung mancung Jasmine. “Jangan melawanku. Kamu tidak tahu betapa berbahayanya aku ketika marah,” ujarnya dengan nada dingin.

“Dan kamu tidak tahu betapa kuatnya keinginanku untuk bebas darimu!” jawab Jasmine dengan tatapan tak kalah tajamnya.

Zio menatapnya sejenak, lalu mundur dan tersenyum sinis. “Kita lihat saja seberapa jauh kamu bisa bertahan. Ingat, aku selalu bisa membuat hidupmu lebih sulit. Tunggu saja kejutanmu di kantor nanti.”

Jasmine tidak menjawab, dia tidak menyangka jika Zio akan menjadi seberbahaya ini sekarang. Laki-laki yang dulu sangat tidak terlihat di SMA kini menjadi laki-laki kejam yang penuh dengan dendam.

Setelah Zio pergi, Jasmine menghela napasnya dan duduk di sofa ruang tengah. “Entah musibah apa lagi yang harus aku hadapi, Tuhan, tolong jangan uji hambamu di atas batas kemampuanku.”

Setelah meninggalkan Jasmine, Zio masuk ke dalam mobilnya dan membanting pintu mobilnya. Sepertinya Jasmine bukan wanita lemah yang bisa dengan mudah dia tindas.

Zio meraup wajahnya dengan kasar sambil mengambil ponsel yang ada di saku jasnya untuk mengirim pesan ke manajer di perusahaan cabangnya.

Aldenzio

[Segera pindahkan Jasmine ke perusahaanku, dan pastikan dia akan mendapatkan kejutan yang tak terduga sebelum dia resmi pindah.]

Manager Andi

[Baik, Tuan. Semua sudah saya siapkan. Dan Putri juga sudah di sini.]

Zio tersenyum puas dengan apa yang akan terjadi hari ini. “Penderitaan kamu akan dimulai, Jasmine. Kamu dan keluarga kamu tidak akan bisa bahagia. Ingat, apapun yang aku mau pasti akan aku dapatkan, sekalipun dengan cara kotor.”

Aldenzio

[Oh iya, dan bagaimana dengan perusahaan Melda? Apakah masih ada kerja sama dengan cabang kita?]

Manager Andi

[Ya, Tuan, kerja sama masih berjalan, tetapi ada beberapa kendala yang perlu diperhatikan. Apa yang harus kita lakukan? Apakah langsung kita putuskan kerjasamanya?]

Aldenzio

[Jangan gegabah. Atur pertemuan dengan mereka. Kita perlu mendiskusikan beberapa hal penting dan mencari celah untuk menjatuhkan perusahaannya. Pastikan Jasmine tidak tahu apa-apa tentang ini.]

Setelah mengirim pesan, Zio menyandarkan punggungnya ke kursi, mengedarkan pandangan keluar jendela. Senyum puas menghiasi wajahnya.

“Jangan remehkan seorang Aldenzio. Kalian semua akan tunduk di bawah naunganku. Dan kamu, Jasmine? Kamu akan menyesal karena sudah melawan semua ucapanku.”

Kaugnay na kabanata

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   4.Selingkuh

    Setelah berdebat dengan Zio dan sedikit membuat moodnya begitu hancur, Jasmine langsung menuju kantornya. Tujuannya hanya satu, mengembalikan moodnya dengan bertemu dengan Aldo. Sejak tadi Aldo dihubungi, tidak diangkat. Sepertinya laki-laki itu tengah marah dengan dirinya karena semalam Jasmine ingkar janjinya, yang mana mereka akan nonton dan juga menghabiskan waktu bersama. Tapi naasnya, Jasmine malah terjerat masalah hingga dirinya harus dinikah paksa dengan Aldenzio, laki-laki yang penuh dengan dendam terhadap keluarganya.Dengan tergesa, Jasmine turun dari taksi yang dia tumpangi. “Aku harus minta maaf sama Aldo. Apapun yang terjadi, Aldo gak boleh marah sama aku. Dia mood booster aku, dia laki-laki yang selalu ada buat aku di saat moodku sedang berantakan,” gumamnya sambil masuk ke dalam kantornya.Dengan langkah cepat, Jasmine melangkah menuju lift, bahkan dia sama sekali tidak menyadari jika mobil Zio terparkir di luar gedung perusahaannya. Yang ada di pikirannya hanyalah waj

    Huling Na-update : 2024-11-18
  • Jeratan Cinta Tuan Muda   5.CEO Zio's Forniture

    Entah kehidupan seperti apa yang Tuhan rencanakan, hingga Jasmine harus diuji seberat ini. Gadis cantik yang baru saja menikah itu menghela napas beberapa kali dengan tatapan kosong ke arah samping jendela. Dia menatap bingung dengan segala hal yang menimpanya akhir-akhir ini.Mamanya yang tiba-tiba bilang kalau dirinya bukan anak kandungnya, Zio datang dengan segala dendamnya, Aldo lebih percaya pada Putri daripada dirinya, dan yang paling tragis, dirinya dijual hanya untuk menutupi hutang papanya, yang mana itu adalah untuk kehidupan mamanya dan juga Putri yang terlalu hedon dan glamor semasa papanya masih hidup.Helaan napas berat mengakhiri sesi melamun Jasmine. “Aku gak tahu rencana apa yang sudah Tuhan susun. Aku hanya berharap semoga Tuhan tidak menguji aku di luar kendaliku. Aku harus bisa keluar dari jeratannya. Apapun yang terjadi, dia harus menceraikanku,” lirih Jasmine.Sang sopir hanya melirik sekilas ke arah Jasmine yang tengah bergumam sendiri. Sepertinya karyawan baru

    Huling Na-update : 2024-11-18
  • Jeratan Cinta Tuan Muda   6.Penuh Dengan Tekanan

    “Zio’s Furniture, ck, kenapa bisa sih? Harusnya aku lihat dulu kan siapa CEO perusahaan ini, bukan langsung masuk saja. Dan sekarang, bagaimana bisa aku keluar dari ranah hidup yang begitu melelahkan ini? Bagaimana bisa aku hidup dengan tenang jika semuanya ada di bawah kendali dia?” Jasmine mengacak rambutnya. Saat ini, dia tidak fokus dengan apa yang ada di depannya. Desainnya bahkan tidak tersentuh sama sekali karena memikirkan hidupnya yang semakin rumit. “Stttt, berdiri semua! Pak Zio datang!” pekik salah satu teman kerjanya. Semuanya langsung berdiri dengan memberi hormat ke Zio yang tengah lewat menuju ruangannya. Dia menghentikan langkahnya dan menatap ke arah ruang kerja tim dua. Tatapannya mengarah pada Jasmine dengan senyum miringnya. Sedetik kemudian, dia melangkahkan kakinya menuju ruangannya. Dinda langsung menghembuskan napasnya, menyandarkan tubuhnya ke kursi miliknya. “Aihhh, sumpah Pak Zio tampan sekali sih.” “Sayang sekali dia itu katanya susah disentuh, ya. D

    Huling Na-update : 2024-11-22
  • Jeratan Cinta Tuan Muda   7.Awal Pembalasan

    Pranggg....“Arrhhh kenapa bisa seperti ini? siapa yang berani-beraninya mengunggah semua ini?” teriak Putri dengan menepis semua barang-barangnya yang ada diatas meja.“Putri, kamu apa-apaan sih, kenapa seperti ini?” binggung Melda yang baru saja pulang dari kantor.Putri menyodorkan ponselnya dengan menghapus air matanya dengan kasar. “Mama bisa lihat sendiri? Putri yakin ini adalah ulah kak Jasmine, Putri yakin dia yang menyebarkan fitnah ini ma,”Melda menarik ponsel yang ada ditangan Putri, dia mengerutkan keningnya saat melihat pemberitaan yang mana bersisi semua foto-foto Putri, dan bukan hanya di kantor tapi diluar kantor bahkan sebelum Jasmine dan juga Aldo putus.“Mama akan takedown semua pemberitaan ini, dan mama akan kasih pelajaran untuk Jasmine, kamu tenang saja.”Melda menyentuh bahu Putri dengan meletakan ponselnya diatas kasur. “Sepertinya kamu salah merebut Aldo sayang.”“Maksud mama?” binggung Putri dengan menghapus air matanya.Melda menegakakn duduknya dengan mena

    Huling Na-update : 2024-11-23
  • Jeratan Cinta Tuan Muda   8.Kepentok

    Menikah dengan laki-laki yang tidak Jasmine sukai membuat Jasmine merasa seperti tinggal satu atap dengan orang asing, bukan seperti sepasang suami istri. Mereka terlihat seperti dua orang yang tinggal bersama tanpa ikatan apa pun. Tidak ada percakapan antara mereka. Keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Jasmine duduk di ruang tengah dengan laptop di pangkuannya dan beberapa kertas berserakan di sampingnya. Sedangkan Zio, malam ini sudah rapi. Laki-laki itu keluar dari kamarnya, bahkan aroma parfumnya tercium oleh Jasmine dari jarak yang cukup jauh. Gadis cantik itu langsung mendongak saat mendengar suara pintu kamar terbuka. Ia menatap jam di laptopnya sambil mengerutkan kening. “Dia mau ke mana jam segini?” gumamnya pelan. Merasa diperhatikan, Zio yang tengah menuruni tangga sambil sibuk dengan ponselnya, langsung menatap Jasmine. Tatapan itu membuat Jasmine segera memalingkan wajahnya, berpura-pura fokus pada laptopnya.“Kerja yang benar, nggak usah kepo sama urusan orang

    Huling Na-update : 2024-11-24
  • Jeratan Cinta Tuan Muda   9.Penolakan Kerjasama

    Pagi ini masih seperti pagi biasanya, tidak ada percakapan antara Aldenzio dan Jasmine. Sepertinya, weekend ini menjadi weekend pertama bagi Jasmine setelah menikah dengan laki-laki yang pernah ia tolak saat SMA.Namun, Jasmine sudah punya rencana untuk mengisi waktu luangnya. Ya, Jasmine bukan tipe orang yang menghabiskan waktu untuk jalan-jalan dan shopping. Dia lebih memilih berdiam diri di dalam kamarnya, menghabiskan waktu membaca buku dan menyelesaikan pekerjaan kantor yang tinggal beberapa langkah lagi.Tapi sepertinya, agendanya hanya sebatas wacana saja, karena tidak semudah itu Aldenzio membiarkan Jasmine hidup enak menikmati kekayaannya. Dia ingin membuat hidup Jasmine menderita, bukan menjadikannya ratu di rumahnya.“Kamu pikir kamu di sini ratu?” ucap Zio, bersidekap di depan pintu kamar Jasmine.Jasmine yang sedang sibuk dengan laptopnya menatap ke arah Aldenzio sambil menghela napas panjang. “Deadline kerjaan yang kamu berikan besok, dan kamu kira aku enak-enakan gak ke

    Huling Na-update : 2024-11-25
  • Jeratan Cinta Tuan Muda   10.Penasaran

    "Itu mobil Zio, kan?" gumam Jasmine sambil menatap ke arah jalanan, di mana mobil Zio melaju dengan kecepatan tinggi. Gadis cantik yang tengah membawa banyak paper bag itu menatap penuh kebingungan saat suaminya keluar dan melaju dengan mobilnya begitu cepat."Aku ikutin nggak ya?" Jasmine langsung memasukkan barang-barangnya ke dalam bagasi mobil. Sepertinya dia ingin mengikuti mobil Zio, tapi setelah berada di dalam mobil dan memakai seatbelt-nya, Jasmine menggelengkan kepalanya, lalu memukul pelan kepalanya. 'Gak boleh, Jas. Bukannya sudah jelas kalau dalam perjanjian itu tidak boleh ikut campur dan melebihi batas soal privasi? Ya walaupun garis besarnya privasi kamu sendiri sudah jadi asumsi Zio, kan?'Sedetik kemudian, Jasmine menyalakan mesin mobilnya, sambil tetap menggelengkan kepalanya. "Gak! Anggap saja dia orang asing yang masuk dalam hidup kamu, Jas. Kamu nggak boleh ikut campur dalam masalah dia," gumamnya pelan.Dari pada ikut campur urusan Zio, alangkah baiknya Jasmine

    Huling Na-update : 2024-11-27
  • Jeratan Cinta Tuan Muda   11.Apakah Mulai Membaik

    Jasmine menatap kaget ketika dirinya malah ketiduran di kamar Aldenzio. Matanya berputar menatap ke arah Zio. Untungnya, suami kejam dan tidak punya perasaan itu masih tidur. Sial, gara-gara tengah malam mendengar Zio muntah, Jasmine harus rela berjaga sampai ketiduran di sofa kamar Zio. Gadis cantik itu berjalan dengan kaki berjinjit, jangan sampai Zio bangun dan melihat Jasmine berada di dalam kamarnya.Perlahan tapi pasti, Jasmine membuka handel pintu kamar Zio, berusaha tidak menimbulkan suara sama sekali. Berhasil! Jasmine bisa keluar dengan selamat tanpa ketahuan oleh Zio. “Huhhh, untung selamat,” gumamnya sambil menutup pintu kamarnya.Langkah kakinya menuju sofa di kamarnya. Dia menatap jam yang masih menunjukkan pukul lima pagi. Itu artinya, Jasmine bangun terlalu pagi. Gadis cantik itu menyentilkan jarinya. Sepertinya karena masih pagi, Jasmine bisa membuat sarapan dulu. Sejak menjadi istri Zio, Jasmine memang tidak pernah menginjakkan kaki di dapur. Dulu, saat bersama Putr

    Huling Na-update : 2024-11-28

Pinakabagong kabanata

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   32.Bertemu Jasmine [Ending]

    “Hari ini Mama sudah bisa keluar dari rumah sakit, Ma,” ucap Zio sambil merapikan barang-barang mamanya. “Tapi maaf, Zio harus keluar kota malam ini juga karena kerjaan, Ma, dan Zio gak tahu akan pulang kapan.”“Kerjaan atau kamu mencari Jasmine yang kabur dari kamu?”Tangan Zio langsung berhenti saat mamanya menyebut nama istrinya. Bukankah sang suster sudah melarang mamanya menonton TV?“Gak usah kamu tutupi, Zi. Mama tahu semuanya. Mama tahu kalau kamu menikah dengan anak dari Melda, wanita yang sudah menghancurkan hidup Mama, kan? Kenapa harus kamu tutupi?”“Mama tahu dari mana?” tanya Zio dengan menatap ke arah Luna.“Mama tahu karena Mama lihat siaran kamu di TV. Kalau Mama gak diam-diam menonton, Mama gak akan tahu sosok istri kamu. Mama tidak akan melarang semua kebahagiaan kamu. Jasmine gadis baik-baik. Mama masih ingat jelas bagaimana Jasmine minta maaf sama Mama dan nangis-nangis karena Papanya juga jadi korban dari perselingkuhan Mamanya.”Zio makin tidak bisa berkata-kata

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   31.Semua Terbongkar

    Melda tidak menyangka jika ternyata Aldenzio adalah putra dari wanita yang sudah dia rusak rumah tangganya. Dan yang paling tidak dia sangka, ternyata dia menjual Jasmine ke Aldenzio, bukan kepada laki-laki tua seperti yang ada di angan-angannya.Sekarang, Melda hanya bisa menerima semuanya. Mau menangis darah pun, Aldenzio tidak akan pernah melepaskannya, apalagi semua bukti sudah Aldenzio kantongi dan diserahkan ke pihak yang berwajib.Hanya tinggal Putri saja yang bisa menyelesaikan semuanya. Entah Putri bisa menolong Melda atau tidak, tapi setidaknya Putri bisa mencari pengacara untuk meringankan hukumannya.Berita penangkapan Melda ternyata diketahui oleh Luna. Wanita paruh baya itu menonton berita penangkapan tersebut sambil menghela napas panjang dengan kasar.“Jadi selama ini dia masih berkeliaran di luar? Dan apa sebenarnya yang terjadi? Zio, kenapa dia menyebut nama Jasmine, istrinya? Apa mereka ada hubungan di balik semua ini?”Saat hendak melihat berita lain, sang suster m

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   30.Penangkapan

    Melda menggigit kukunya, panik merayapi pikirannya. Bagaimana Zio bisa tahu rahasia besarnya? Jangan-jangan, memang benar jika Zio tahu segalanya tentang hidupnya. Wanita paruh baya itu mondar-mandir di ruangannya dengan tatapan penuh kecemasan. Rahasia yang sudah ia kubur dalam-dalam dan percaya tak akan pernah ada yang mengetahuinya ternyata kini terancam terungkap. Jasmine sudah membongkar semuanya sebelum ia pergi meninggalkan segala huru-hara ini.“Tidak, aku harus cari Jasmine. Dia pusat masalahnya. Kalau dia tidak cerita pada Zio, mana mungkin Zio tahu semua ini,” desis Melda, mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja.Baru saja ia hendak menghubungi orang kepercayaannya, tiba-tiba pintu ruangannya diketuk dari luar oleh asistennya.“Apa ada info soal yang saya minta tadi?” tanyanya cepat.Pria itu mengangguk, lalu menyerahkan beberapa berkas ke hadapan Melda.“Sepertinya, Bu Melda melewatkan sesuatu. Baru-baru ini ada kabar yang menyangkut soal Aldenzio dan Jasmine.”Me

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   29.Makin Berani

    “Maaf, Pak. Ada tamu yang bersikeras ingin bertemu dengan Bapak. Saya tidak bisa melarangnya, dia sedang berada di ruang tamu kantor,” ucap sang sekretaris sambil menundukkan kepala.“Dan berita tentang Bapak semakin menyebar luas ke mana-mana, jadi asumsi publik terus berkembang. Saya juga sudah melihat ini sangat berpengaruh pada perusahaan. Apa Bapak mau saya bantu untuk take down berita ini? Biar nanti saya dan asisten Bapak yang mengatasinya.”Aldenzio menggelengkan kepalanya dengan tatapan datar. “Saya sudah punya cara sendiri. Take down atau tidak, beritanya akan tetap mengalir begitu saja karena pasti ada oknum yang berpihak pada penyebar berita.”“Tapi itu nggak benar, kan, Pak?” tanya Rika memastikan. “Eh, maaf kalau saya lancang.”Aldenzio tidak menjawab, hanya melirik sekilas sang sekretaris. “Nggak perlu saya klarifikasi, nanti kamu tahu sendiri,” jawabnya sambil berjalan ke arah ruang tamu kantornya.Dia sudah cukup hafal siapa yang datang. Pasti Melda dan Putri yang aka

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   28.Banyak Masalah Yang Harus Dihadapi

    Pagi ini, kabar pengunduran diri Jasmine sekaligus video Jasmine kencan malam itu dengan Zio sudah ramai jadi perbincangan di seluruh penjuru kantor. Banyak sekali yang menduga-duga jika Jasmine mengundurkan diri karena memang Jasmine ketahuan selingkuh dengan CEO dari perusahaannya sendiri. Apalagi kabarnya Jasmine memang sudah melakukan pernikahan secara diam-diam. Sosok suami Jasmine saja tidak ada yang tahu bagaimana, dan jelas ini menyimpan banyak pertanyaan dari rekan kerjanya. Apalagi Zio hari ini juga tidak masuk kerja.“Gila, nggak nyangka jika Jasmine ternyata seperti itu.” “Parahnya lagi Pak Zio, harusnya dia tahu kan status kontrak kerjaan Jasmine seperti apa. Dan kenapa kalau sudah bersuami dia malah deketin Jasmine, sampai buat dinner romantis segala?”“Ck, nggak lupa kan kalau Jasmine itu pindahan dari kantor cabang? Jadi aku yakin Jasmine status saat ngelamar kerja belum menikah. Apalagi katanya nikahnya diam-diam, kan?” “Jangan-jangan ini yang membuat Jasmine hidup

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   27.Jangan Cari Aku

    “Kenapa bisa kecolongan seperti ini? Kalian bisa kerja nggak sih!” teriak Zio memarahi beberapa pengawal yang sedang berdiri berjejer di depannya. “Saya nggak mau, sekarang juga cari Jasmine sampai ketemu. Kalau belum ketemu, tidak ada yang boleh kembali ke rumah ini, ngerti?” “Ba-baik, tuan.” Gugup mereka. “Tunggu apa lagi? Cari sekarang!” teriak Zio, sambil menunjuk ke arah luar. Beberapa pengawal itu langsung keluar dari ruangan tengah. Zio meraup wajahnya dengan frustrasi. Padahal, kabar bahagia sedang menyelimutinya, malah dia harus mendapatkan kabar buruk bahwa istrinya kabur lewat balkon. Zio menatap ke arah atas, dia beranjak berdiri dan menaiki anak tangga, tapi sebelum naik, suara Bi Mirna membuat Zio berhenti. “Maaf, tuan. Tadi saya menemukan ini di kamar Nona Jasmine.” Ucap Mirna, dengan menyodorkan selembar kertas yang dilipat kecil. “Maaf, kami sudah teledor menjaga Nona Jasmine.” Zio tidak menjawab, dia hanya mengibaskan tangannya dan beranjak menaiki anak tang

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   26.Amarah Zio Yang Kalap

    Melda menatap tak percaya dengan hasil video yang terekam di ponsel Putri. Dia melihat sendiri bagaimana Zio mengungkapkan perasaannya dan juga seberapa effort dia memberikan kejutan untuk Jasmine.“Mama kaget kan? Sepertinya Zio memang tertipu dengan muka polosnya. Dan asal Mama tahu, Kak Jasmine ternyata tidak dikeluarkan dari kantor cabang Zio. Dia malah ditarik ke perusahaan besar Zio, dan mungkin Kak Jasmine menggoda Zio hingga dia terjerat sama sifat manipulatif Zio,” ucap Putri sambil duduk tenang di sofa.“Jasmine gak boleh bahagia. Dia harus menderita, seperti dulu Mama menderita karena hadirnya gadis pembawa sial itu,” ucap Melda dengan tangan yang mengepal kuat.Putri yang tadinya asyik memainkan kuku-kukunya langsung mendongak dengan senyum miring. “Bukannya ini kesempatan yang bagus ya, Ma?”“Maksud kamu?”“Mama butuh perusahaan Zio untuk melancarkan usaha Mama, kan? Tinggal ancam Zio dengan video ini dan buat Zio harus meninggalkan Jasmine. Lalu, Zio jadi kekasih Putri.

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   25.Dinner Permintaan Maaf

    “Lembur lagi, Jas?” tanya salah satu temannya yang sedang bersiap-siap untuk pulang.Jasmine mengangguk sambil menatap Tika yang hendak pulang. “Mau pulang?”“Iyalah, doi sudah jemput di depan. Baik-baik di sini ya, ingat jaga kesehatan. Baru sembuh malah lembur lagi kamu.”“Yang sakit kaki, bukan kepala, sayang,” jawab Jasmine sambil mengangkat beberapa berkasnya. “Apalagi kerjaan numpuk, jadi harus siap lembur. Tadi juga ada tambahan tugas dari kepala tim, dan itu harus diselesaikan hari ini. Besok harus sudah siap dikirim ke Pak CEO.”“Fighting! Aku pamit dulu ya.”“Hem, hati-hati,” ucap Jasmine sambil melambaikan tangannya.Tika langsung keluar kantor, meninggalkan Jasmine sendirian.Dari ruangannya, Zio menatap CCTV, melihat Jasmine sendirian di ruangannya. Laki-laki itu mengukir senyum. “Sepertinya Rika memang benar-benar bisa diandalkan,” gumamnya pelan.Baru juga diomongin, Rika sudah menjulurkan kepalanya. “Maaf, Pak, semuanya sudah selesai. Apa saya boleh pulang?”“Hem,” jaw

  • Jeratan Cinta Tuan Muda   24.Ribetnya Minta Maaf

    Sepertinya siang ini Rika dibuat pusing dengan kemauan CEO-nya. Entah kenapa tiba-tiba Zio memintanya untuk mencarikan cara agar bisa meminta maaf pada seorang wanita. Dan yang jadi pertanyaan Rika adalah, memangnya atasannya ini sedang dekat dengan seorang gadis? Kalaupun iya, siapa? Sepertinya hari ini akan menjadi perbincangan para karyawan, karena saat jam istirahat, Rika berkumpul dengan tim desain sambil membicarakan kalau desain Jasmine sudah di-ACC oleh sang CEO dan akan diluncurkan minggu depan. “Kenapa sih kelihatan pusing banget? Tugas dari pak bos numpuk ya?” tanya Rangga sambil menyerahkan kopi cup yang baru saja diambil dari lobi bawah, menemani mereka ngobrol. Rika mengangguk pelan. “Sebenarnya hari ini aku nggak ada kerjaan, tapi...” “Bagus dong, masa nggak ada kerjaan malah pusing? Mau tukaran sama aku?” sahut Jasmine sambil menunjuk laptopnya. “Kerjaan aku numpuk banget karena beberapa hari kemarin aku nggak datang ke kantor.” Masalahnya bukan itu. Masalahn

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status