Istri Kedua Mafia Lumpuh (Second Wife Mr. Mafia)

Istri Kedua Mafia Lumpuh (Second Wife Mr. Mafia)

By:  NWC  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
18Chapters
167views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

WARNING!!! 21+++ TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN, DAN ADEGAN DEWASA. PEMBACA HARAP BIJAK. . “Aku juga istrimu, David. Aku juga mencintaimu. Telah kulakukan segalanya untuk menjadi dia, hanya untuk terlihat di matamu. Tapi, kalau hanya dia yang kau mau, aku akan menyerah. Aku bukan dia. Dan tidak akan bisa menyakitimu sedalam dia.” —Alexa Valerie Albern. “Andai ada kesempatan, aku akan mencintaimu dengan lebih baik, dan memberimu seluruh cintaku, Lexa. Dan tidak akan pernah kulepaskan wanita sebaik dirimu.”—David Reagan Orlando . Tidak pernah disangka oleh seorang Alexa, ia berhasil bebas dari rumah pelacuran setelah seorang mafia lumpuh membayarnya untuk menjadi istri keduanya. Dan semua akan mudah bagi Alexa, jika ia tidak pernah jatuh cinta pada seorang David yang cintanya habis pada istri pertamanya. . Tak ada hal yang dapat terlintas dari David selain kata benci untuk istri keduanya. Jika bukan untuk menemukan dalang dibalik kecelakaan yang merenggut fungsi kaki, istri pertamanya, dan calon anaknya, David tidak akan pernah mau bertemu Alexa yang membawanya pada lubang penyesalan terhebat. . Apakah Alexa akan mau menerima David kembali yang selalu menatapnya dengan penuh kebencian? * Ikuti kisahnya hanya di Second Wife Mr. Mafia (Istri Kedua Mafia Lumpuh). Hope you like it. Mohon dukungannya :) . ©Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

View More
Istri Kedua Mafia Lumpuh (Second Wife Mr. Mafia) Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
18 Chapters

Prologue

'PLAK! "Dasar Bajingan, kau! Tidak bisakah sekali saja dalam hidupmu menjadi orang yang sedikit lebih berguna? Kenapa kau selalu saja menyusahkanku, hah?!" bentak lelaki bertopi yang sudah berumur di atas lima puluh tahun. Ia menatap dengan penuh kebencian pada gadis malang yang hanya bisa menahan isak tangisnya penuh dengan ketakutan. "Ampun! Maafkan aku, Tuan. Aku tidak sengaja menumpahkan minuman itu, karena pria itu berusaha melecehkanku." Gadis malang itu menyahut. Lelaki bertopi itu lantas tertawa terbahak. Kemudian, tangannya terulur menarik rambut gadis itu hingga menjerit perih. "Aaarrrrghhh!" "Kau kira, dimana dirimu saat ini, hah? Di gereja? KAU DI RUMAH PELACUR, SIALAN!" bentak lelaki itu. "Seharusnya, kau merasa beruntung karena ada lelaki yang tertarik pada tubuhmu yang jelek ini, agar kau dapat meminta bayaran dan memberikanku uang untuk membayar segala kebutuhanmu disini, kau mengerti?!" Lelaki itu mengangkat tangannya, bersiap untuk menampar gadis muda di depa
Read more

Chapter 1 : Harus Menikah Lagi

"Tidak bisakah kau kembali padaku, Ann? Aku sungguh rindu padamu. Aku harus apa sekarang tanpamu, Ann?" lirih seorang pria yang duduk pada kursi roda canggihnya yang menggunakan teknologi terbaru, dan desain hanya untuknya. Matanya memerah dan berair menatap foto besar pernikahannya. Tepat di depan foto itu terdapat guci mewah, untuk menyimpan abu sang istri. "Ann, aku—" Lelaki itu terisak perih mencengkeram kaos yang ia gunakan. "Bisakah kau bawa aku bersamamu? Bagaimana bisa kau meninggalkan aku disini sendirian? Kau adalah kekuatanku, Ann," lanjutnya. Lagi. Sudah tak terhitung banyaknya David selalu menangis di depan foto mendiang istrinya. Terus merasa menyesal, frustrasi dan marah karena gagal melindungi istrinya sendiri. "Kenapa? Kenapa aku tidak bisa lebih tegas lagi? Seharusnya, aku lebih tegas untuk berkata tidak atas keinginanmu yang ingin pergi ke Rusia. Kenapa—kenapa aku—?" racau David lagi dan mulai kembali menangisi kenangan 6 bulan lalu yang terlintas saat Anna—
Read more

Chapter 2 : Mencari Istri

"Tidak perlu drama. Katakan apa maumu? Berapa yang harus kubayar?" tanya David. "Tidak mudah, tapi tidak sulit." Thomas bergumam panjang. "Menikahlah lagi dan berikan aku pewaris." "APA?!" David membentak dengan keras. Tangannya langsung mengepal menggeram penuh dendam pada ayahnya. Thomas mengangkat kedua bahunya acuh. "Terserah. Itu bukan syarat dariku, tetapi syarat dari pewaris terdahulu. Perusahaan ini hanya akan jatuh ke tangan pewaris sah dari pernikahan yang sah, dengan syarat ia mampu memberikan perusahaan ini pewaris selanjutnya," terang Thomas. "KAU—" David mendengus dan mulai hilang kesabaran. "Aku tidak memaksa, David. Jika kau benar-benar menginginkan perusahaan ini, maka pergi dan temui aku kembali bersama calon istrimu. Jika tidak ... untuk menghancurkan perusahaan ini jauh lebih mudah, Nak. Siapapun bisa melakukannya." Thomas mengulas senyum manis yang berisi ejekan pada putranya. "Aku tidak akan pernah menikah lagi. Cintaku, istriku hanya ada satu dan sel
Read more

Chapter 3 : Istri Pelacur

"Apa yang sudah kau temukan, Roland?" tanya David yang langsung menginterupsi asisten pribadinya, bahkan saat Roland belum sempat menyapa. Roland tersentak. Ia merapikan sedikit jasnya dan melangkah mendekati David. "Maaf, Tuan. Penyusup itu berhasil kabur. Ada seseorang yang berusaha menyelamatkannya. Jika kau tetap menginginkan—" "Tidak perlu dikejar. Biarkan dia kembali pada tuannya. Informasi apa yang berhasil kau dapatkan?" David bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari laptop. "Pelaku yang sudah berusaha menggagalkan rencanamu mencari calon istri adalah kedua ibu turumu sendiri, Tuan. Mereka bersekongkol untuk membuat setiap kandidat trauma. Entah dengan meracuninya, bahkan menculiknya. Sudah kutemukan beberapa kandidat yang hilang begitu saja tanpa kabar." Roland menjelaskan. David mengangguk paham. "Kalau begitu, kau tunggu apa lagi? Culik anak-anak mereka, dan lakukan yang sama persis dengan yang ibu mereka lakukan." David memerintah tegas. "Maksudmu ... kau ingi
Read more

Chapter 4 : Peringatan David

"AAAARRRGGHHH! LEPAS!" jerit Alexa yang terus memberontak sekuatnya saat dua lelaki besar menarik tubuhnya keluar dari rumah pelacuran James, menuju sebuah mobil mewah. "Lepaskan aku! Kau tidak bisa membeliku. Aku tidak dijual! LEPAAASSS!" Alexa menangis dalam jeritannya. Sia-sia saja dirinya memberontak dengan gila, sebab tenaganya tak cukup membuatnya lepas, tetapi justru semakin terikat. "Tuan, apa kau yakin dengan pilihanmu? Dia--maksudku Alexa adalah bukun wanita seperti kebanyakan pada umumnya. Coba kau lihat dia, Tuan. Dia adalah pelacurku yang paling tidak menguntungkan sebab wajah jelek, dekil sekali, tidak cantik, apalagi seksi. Dia selalu membuat masalah di tempatku ini. Tapi, kau justru memilihnya. Aku takut, dia akan membuat masalah dan--" "Aku tidak buuh penilaianmu," sentak David. James langsung menunduk seketika dengan mulut terkunci rapat tanpa lem. "Datanglah ke pernikahanku nanti, kau akan lihat bahwa penilaianmu adalah sampah." David menutup pertemuan kedua
Read more

Chapter 5 : Jangan Mencaritahu Apapun

"Aku sudah melakukan apa yang kau mau. Kini, saatnya kau berikan apa yang aku mau." David menatap ayahnya dengan serius. Thomas terkekeh masam, memandang remeh putranya. "Kau kira aku bodoh, David? Aku tahu bahwa wanita itu telah kau bayar untuk menjadi istrimu. Kalian bahkan tidak saling mengenal, kan?" "Akkkkhhh! FUCK!" maki David menggebrak meja kerja ayahnya. "Tenanglah... Itu bukan urusanku. Satu-satunya urusanku adalah ... jika kau memang benar menginginkan perusahaan ini, maka menikahlah dan pastikan kau memberikanku keturunan untuk melanjutkan perusahaan ini kedepannya. Aku tidak ingin perusahaan ini hancur atau jatuh ke tangan selain darah dagingku." Thomas menyesap minumannya dengan tenang, menatap David yang masih memandangnya begitu sengit. "Kau akan menyesal telah mempersulit hidupku, Tua Bangka!" maki David lagi yang kemudian meninggalkan ruang kerja ayahnya. Ia mendorong kursi rodanya menuju tempat ia meminta Alexa menunggu. Sayangnya, tempat itu telah kosong t
Read more

Chapter 6 : 1 Milyar Dolar Untuk Calon Istriku

"Aku tetap membutuhkan waktu untuk berpikir, Roland." Alexa mendorong pelan dada Roland hingga menjauhinya. Roland memutar bola matanya malas. "Setidaknya, bacalah dahulu perjanjiannya. Ada sedikit keuntungan yang bisa kau dapatkan." "Hanya sedikit." Alexa bergumam pelan sembari membawa dokumen itu lebih dekat padanya. Baru saja membaca beberapa detik, Alexa langsung mendengus kembali. Isinya sungguh tidak masuk akal, seperti tidak masuk akalnya mereka menyuruh Alexa menjadi istri David. PERJANJIAN PERNIKAHAN ALEXA DAN DAVID 1. Alexa dilarang meminta cerai pada David. Seluruh keputusan perpisahan ada di tangan David. Hanya David yang boleh menceraikan Alexa. 2. Alexa tidak boleh keluar atau pergi tanpa izin atau pengawalan David. 3. Alexa dilarang berhubungan dengan lelaki manapun. 4. Alexa wajib meninggalkan seluruh teman, saudara, ataupun keluarganya. 5. Alexa dilarang mengikutcampuri urusan David. 6. Alexa dilarang melanggar ucapan David. 7. Alexa dilarang
Read more

Chapter 7 : Jatuh Pada Perhatiannya

"Oke. 500 juta dolar untuk Tuan—" "1 milyar dolar," teriak seseorang dari kegelapan. Semua tersentak. Mereka tidak mengira ada seseorang yang rela mengorbankan 1 milyar dolarnya untuk acara pelelangan ini. Miranda dan Camilla sama-sama menyipitkan matanya menatap kegelapan arah suara itu berasal. Alexa yang penuh ketakutan benar-benar hanya pasrah saja. Baru kali ini, ia menyesali perbuatannya yang kabur dari David. Nyatanya, Roland benar. Tak ada yang bisa kabur dari David. Dan kini, ia benar-benar sudah lemah. "1 milyar dolar untuk calon istriku." Senyum iblis David tampak keluar dari kegelapan. Membuat keadaan yang semula penuh kehebohan, berubah menjadi keheningan dalam sekejap. "Da—vid?" gumam Zeo. "Apa kabar tikus-tikus pengkhianatku?" sapa David dengan senyum remehnya. Detik berikutnya, langsung terdengar suara tembakan secara membabi buta ke segala arah. Kericuhan langsung terjadi dengan teriakan memenuhi tiap ruangan temaram ini. Semua berusaha berhamburan keluar
Read more

Chapter 8 : Telah Menyukainya

"Permisi, Tuan." Roland manyapa. "Keluar! Jika kau ingin mengabarkan mengenai kegilaan gadis itu, aku sedang tidak mau dengar. Habisi saja dia," sahut David dan terus memunggungi Roland. Matanya enggan terlepas dari wajah cantik istrinya yang abadi dalam sebuah foto besar yang terkukung dalam bingkai emas asli dan permata sebagai hiasan pada tiap sudutnya. "Tidak, Tuan. Justru, aku ingin memberitahu bahwa Nona Alexa telah menandatangani surat perjanjian itu dan bersedia menikah denganmu," jelas Roland. David berpaling dengan ekor matanya. "Laksanakan pernikahan lusa." "Baik, Tuan." Roland mengangguk patuh dan bersiap meninggalkan ruangan pribadi David. "Roland." David memanggil saat lelaki paling mengenalnya itu menarik pintu. "Jangan lupa untuk memberitahu segala peraturan di rumah ini padanya." "Dimengerti, Tuan." Roland pamit undur diri. Sepeninggal Roland, David memandang sayu foto Anna yang tampak tersenyum manis itu. "Maafkan aku. Aku sungguh mencintaimu." Setetes a
Read more

Chapter 9 : Penyusup!

"Bagaimana, Nona? Kau menyukainya?" tanya Emma sembari merapikan gaun putih hasil buatannya sebagai desainer yang cukup tersohor di kota ini. Alexa terdiam cukup lama. Melihat kedatangan Emma ke rumah ini untuk membatu pembuatan gaun pengantin saja sudah membuat gadis itu terkejut. Apalagi saat mencoba gaun putih yang penuh dengan kilauan kemewahannya, membuat Alexa tak pernah percaya bahwa ia akan mencoba gaun seindah dan semahal ini. Bahkan, sepanjang hidupnya, ia tidak pernah memakai pakaian baru. Ini sungguh membuatnya terharu. "Nona?" Emma memanggil sekali lagi. "Hmm?" Alexa terusik dan mulai mengusap air matanya. "Ini sangat indah dan luar biasa, Emma. Aku menyukainya." Emma tersenyum. "Ah, senang sekali aku mendengar itu. Aku merasa terhormat Tuan David menunjukku sebagai desainer untuk pakaian pengantin kalian. Aku sangat yakin betul, Tuan David akan semakin jatuh cinta padamu." Emma tersenyum lebar sambil terus berceloteh mengenai perjuangan dalam membuat gaun ini dala
Read more
DMCA.com Protection Status