Raja Boneka

Raja Boneka

Oleh:  Butterfly Flower  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
6Bab
16Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ayu Claudia, seorang anak broken home yang bekerja sebagai auditor di salah satu perusahaan Big 4 meninggal dalam keadaan lembur selama 7 hari akibat serangan jantung. Ayu terbangun dalam dunia dan keadaan yang berbeda. Sebuah dunia yang mana ia bernama Irene Devolt, putri dari Count Devolt salah satu bangsawan di negeri Wonderland. Ayu menyadari bahwasanya Irene asli merupakan seorang troublemaker yang ternyata telah menyinggung salah satu pangeran yang terkenal kejam di kekaisaran Wonderland. Bagaimana kelanjutan kisah Ayu atau Irene dalam dunia Wonderland sebuah dunia yang hanya bisa sebelumnya ia ketahui dari buku-buku novel fantasi di kehidupan sebelumnya. Dan bagaimana nasibnya selama menjadi Irene Devolt dalam perputaran dunia politik dan kejamnya dunia bangsawan?.

Lihat lebih banyak
Raja Boneka Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
6 Bab
Kehidupan Kedua
Tanah bersalju membentuk jejak kaki dari sepatu yang ku kenakan. Salju masih berhamburan turun dari langit jatuh ke tanah dan membentuk tumpukkan tanah menjadi berwarna putih. Derapan langkah kaki berdatangan tergesa-gesa terdengar dibelakangku. Aku tidak tau dimana tempatku berpijak sekarang ini berlari menghindari sekelompok manusia yang ingin menghempaskan telur ayam dan kotoran Dugong yang berbau busuk kepadaku. “Hey Irene, berhentilah berlari. Kalau kamu berhasil kami tangkap, jangan harap kamu bisa kabur.” Ungkap malas pimpinan kelompok yang mengejarku.“Kamu yang berhentilah mengangguku Alec, dasar anak kurang kasih sayang!.” Teriakku marah sambil terus berlari ke depan dengan sesekali kepalaku menengok ke belakang.“Tom, Ben, Lisa, Kate. Lakukan yang kita diskusikan tadi.” Bisik Rey pada rekan kelompoknya.Pandanganku tergesa-gesa mencari tempatku bersembunyi. Sekelompok orang tadi tidak terlihat lagi di belakangku.Berganti serigala putih berada di depanku. Menatapku dengan t
Baca selengkapnya
Mitos Wonderland
Sesampainya di Kastil Devolt, kedua orang tuanya menunggunya di halaman kastil.“Irene!Astaga ya Dewi! Anakku” Seru Countess Devolt atau ibunda dari Irene yang bernama Rania Devolt.Ibunda memelukku dengan sangat hangat dan khawatir. Terlihat dari kedua matanya beruraian air mata dengan suara tangisan khawatir.“Syukur ya Dewi!. Irene setelah kamu bersih-bersih datang ke ruang kerja ayah.” Perintah Count Devolt atau ayahanda dari Irene yang bernama George Devolt.“Bunda ayah, Irene nggak apa-apa. Seriusan deh tadi Irene sibuk di perpustakaan dan tidak disangka-sangka Irene lantas ketiduran di perpustakaan dan nggak ingat lagi waktu sudah sore.” Jelasku kepada Count dan Countess Devolt dengan nada ceria dan manja khas dari Irene Devolt.“Ya Irene lain kali kamu kabari Roni kalau setelah selesai kelas mau ke perpustakaan lagi ya. Biar Roni nggak cemas dan memberikan kabar yang sangat mengkhawatirkan kepada kami. Paham anakku?” Ujar Rania Devolt dengan mata sendu dan kasih sayang menatap
Baca selengkapnya
Ajakan Permusuhan
Teng~Teng Denting bel terdengar dari luar kelas. Dan aku bersyukur telah berada di kelas sekarang. Tak lama dari bunyi bel tersebut masuklah Mr. Joe dengan kacamata tebalnya dan tumpukkan bukunya ke dalam kelas. “Selamat pagi semuanya. Sepertinya di pertemuan sebelumnya aku telah menerangkan kepada kalian terkait tugas hari ini. Keluarkan tugas kalian!.” Tutur Mr. Joe dengan langsung tanpa kalimat basa basi. “Sekarang kita akan mulai dari Vivian!.” Panggil Mr. Joe kepada teman-temanku untuk maju dan memaparkan hasil tugas kami kepadanya. Hingga hampir setengah jam berlalu kini giliranku di panggilnya. “Irene Devolt!” Panggilnya aku pun dengan cepat maju ke depan hingga tanpa ku ketahui bahwa kursi yang ku duduki tadi sudah ditempelkan oleh kelompok Alec dengan cairan siput. “Ehhhhh, kenapa aku tidak bisa berdiri. Apaan ini! Astaga!” Seruku kesal dengan benda yang ada dibawah pantaku dan tepatnya di kursi yang ku duduki kini. Hingga kumpulan tawa yang menyadarkanku akan perb
Baca selengkapnya
Kasih Sayang Keluarga
“Ireeneeee!Ya Dewiiii!”Keluh seseorang dengan memanggil nama ku dan Dewi Nara.Suara seseorang itu penuh dengan kekhawatirin, cemas, dan sayang kepada diriku. Benar, itu Rania Devolt, ibunda Irene Devolt. Ibunda langsung memeluk diriku setelah melihatku berbaring di ranjang kamarku.“Irene nggak apa-apa bunda. Tadi Irene izin pulang duluan karena nggak enak badan” Jelasku pada ibunda dalam pelukannya dengan suara lembut dan ekspresi ceria.“Kamu ini!. Belakangan ini sangat mengkhawatirkan. Dari hampir meninggal di Danau Violet. Lalu hampir menghilang lalu di akademi. Dan sekarang pulang ke kastil mendadak sekali. Membuat cemas semua orang” Ungkap ibunda padaku dengan kesal sekaligus khawatir.Ah, rasanya aku tidak pernah di khawatirin segininya di kehidupan pertamaku. Orang tuaku khawatir?. Bahkan mereka nggak pernah mau menemuiku di kehidupanku kalau nggak berbasa basi perihal uang. Sedangkan kini di kehidupan kedua ini aku hidup dengan rasa cinta yang sangat besar dari orang tua dan
Baca selengkapnya
Tangan Berlumuran Darah
Kesunyian yang terjadi beberapa menit sebelumnya terpecahkan oleh suara tawa dari Benedict. “Hahahaha. Jangan-jangan sekarang akhirnya kamu sadar bahwa aku menakutkan. Hahahah” Tuturnya dengan tawa iblis menghiasi bibirnya. “Baiklah Irene. Sebelum aku membunuhmu, aku akan menceritakan padamu sebuah cerita yang sangat memilukan terjadi beberapa tahun yang lalu” Ungkapnya yang kini telah berganti ekspresi menjadi datar dan dingin memandangku. ‘Dahulu beberapa tahun lalu, keluarga Count Yhale memiliki keluarga yang lengkap. Dengan memiliki kedua anak yang terdiri dari satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Anak laki-laki bernama Benedict Yhale dan anak perempuan bernama Marie Yhale. Mereka berdua hanya berbeda 3 tahun kelahirannya. Benedict selaku kakak laki-laki amat menyayangi dan memanjakan Marie Yhale termasuk halnya pekerja di keluarga Count Yhale. Marie Yhale hidup dengan kebahagiaan tiap harinya kerena cinta dan kasih sayang dari orang sekitarnya. Hingga suatu peristiwa m
Baca selengkapnya
Dunia Lain
Kesadaranku kembali tidak berlangsung lama dari pingsanku lalu akibat keterkejutan. Aku pun dengan cepat duduk dan berdiri. Merobek bagian bawah gaun hitamku dan mengelapnya ke darah yang merembes keluar dari tubuh Benedict. Selesainya aku langsung mengangkat tubuh Benedict dengan cara merangkul tubuhnya. Pikiranku terasa kacau sekarang. Pertama aku tidak tau dimana posisi kami sekarang. Kedua aku harus cepat menguburkan atau membuang Benedict sebelum ketahuan orang lain. Dengan sigap ku buka pintu keluar gubuk dengan agak sedikit kesulitan karena harus menopang berat tubuh Benedict. Di depanku terlihat hamparan warna hitam dari air akibat gelap. Yang bisa ku yakini bahwa posisi kami sekarang masih berada di kekaisaran dan tidak jauh dari istana kekaisaran. Ya tebakanku rasanya benar, sekarang kami berada di dekat Danau Violet. Aku pun kembali berjalan memapah Benedict sedikit ke ujung dekat Danau Violet. Setelahnya tubuhnya aku buang ke Danau Violet dengan menaruh batu yang agak besa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status