Cintaku 100 Hari

Cintaku 100 Hari

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Oleh:  Zona Reva AfriliyaBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Belum ada penilaian
19Bab
18Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Zalleon, seorang malaikat yang kuat dan tampan, tiba-tiba kehilangan kekuatan serta lambangnya. Tanpa keduanya, ia tak lagi memiliki tempat di surga. Dewa memerintahkannya untuk turun ke bumi dan merebut kembali apa yang telah hilang. Namun, perjalanannya tidak semudah yang ia bayangkan. Kekuatan dan lambangnya kini berada pada seorang manusia sesuatu yang tak pernah ia duga. Saat menjalani kehidupan di bumi, Zalleon mulai merasakan sesuatu yang tak seharusnya ada dalam dirinya: emosi yang asing, keterikatan yang mengganggu, dan sebuah pilihan yang bisa mengubah takdirnya selamanya.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

PROLOG

Ketika Cinta Belum Dikenal, dan Kegelapan Menguasai SegalanyaDahulu kala, sebelum manusia tahu cara mencintai, sebelum langit mengenal birunya, dan bumi menemukan keseimbangannya, semesta hanya dihuni oleh kekacauan.Kala itu, tidak ada batas antara siang dan malam. Matahari enggan bersinar penuh, sementara bulan hanya menangis dalam senyap, memantulkan duka yang tak diketahui asalnya. Langit dipenuhi retakan petir, dan tanah gemetar tanpa henti, seolah dunia itu sendiri takut pada sesuatuatau seseorang.Di balik tirai langit yang robek oleh petir dan badai, berdiri satu nama yang menjadi momok dalam tiap bisikan makhluk yang berani menyebutnya: Damien.Damien bukan malaikat biasa. Ia adalah makhluk pertama ciptaan awal Sang Dewa yang diberi anugerah luar biasa: kebebasan memilih, dan kekuatan yang setara dengan cahaya matahari dan gelapnya malam. Dalam dirinya, terang dan gelap bersatu. Ia adalah penjaga awal dunia, pemimpin para malaikat, dan pelindung keseimbangan.Namun kebebas...

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
19 Bab
PROLOG
Ketika Cinta Belum Dikenal, dan Kegelapan Menguasai SegalanyaDahulu kala, sebelum manusia tahu cara mencintai, sebelum langit mengenal birunya, dan bumi menemukan keseimbangannya, semesta hanya dihuni oleh kekacauan.Kala itu, tidak ada batas antara siang dan malam. Matahari enggan bersinar penuh, sementara bulan hanya menangis dalam senyap, memantulkan duka yang tak diketahui asalnya. Langit dipenuhi retakan petir, dan tanah gemetar tanpa henti, seolah dunia itu sendiri takut pada sesuatuatau seseorang.Di balik tirai langit yang robek oleh petir dan badai, berdiri satu nama yang menjadi momok dalam tiap bisikan makhluk yang berani menyebutnya: Damien.Damien bukan malaikat biasa. Ia adalah makhluk pertama ciptaan awal Sang Dewa yang diberi anugerah luar biasa: kebebasan memilih, dan kekuatan yang setara dengan cahaya matahari dan gelapnya malam. Dalam dirinya, terang dan gelap bersatu. Ia adalah penjaga awal dunia, pemimpin para malaikat, dan pelindung keseimbangan.Namun kebebas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya
Bab 1 (Celah dalam Takdir)
Di atas langit yang tak tersentuh kefanaan, di antara lautan cahaya abadi yang mengalir tanpa henti, Zalleon berdiri di sebuah lapangan terbuka di alam ilahi. Tempat itu adalah arena para malaikat, di mana keindahan dan kekuatan bertemu dalam harmoni. Angin surgawi berhembus lembut, mengayunkan helai-helai jubah putih para malaikat, sementara awan-awan berkilauan membentuk latar megah bagi pertarungan yang akan segera dimulai.Pada pagi itu, suasana berbeda terasa di arena. Zalleon, yang dikenal sebagai malaikat penjaga dengan kekuatan yang pernah berasal dari Sang Iblis, tengah bersiap untuk beradu kekuatan bersama dua sahabatnya, Carlo dan Rafello. Ketiganya telah lama berlatih dalam kedamaian surga, namun hari ini, sebuah keinginan untuk menguji kemampuan mereka mendorong mereka untuk menggelar pertarungan persahabatan."Leon, siap-siap, ya!" seru Carlo dengan tawa riang, matanya berkilau penuh semangat. Ia melompat ke udara, mengepalkan tangan dengan energi yang mengalir deras.Ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya
Bab 2 (PERKENALAN)
Senin pagi akhirnya tiba.Hari pertama Zalleon masuk sekolah sebagai Leo Alfais. Identitas barunya sebagai manusia biasa harus ia jaga sebaik mungkin demi misinya di dunia ini.Udara pagi terasa segar dengan langit cerah dan matahari yang bersinar hangat di atas bangunan sekolah Starlight Academy. Sekolah elit itu berdiri megah dengan arsitektur modern dan taman hijau yang tertata rapi. Para siswa berlalu-lalang di halaman depan, sebagian besar sudah mengenakan seragam biru muda khas sekolah tersebut, lengkap dengan lambang bintang emas di dada kiri mereka.Zalleon berjalan perlahan melewati gerbang sekolah. Tatapannya tajam menelusuri setiap sudut bangunan. Bukan karena kagum, tapi lebih karena kewaspadaan. Dia tahu, tempat ini akan menjadi titik awal dari hari-hari yang mengubah segalanya.Aku harus terlihat biasa saja, batinnya.Langkahnya mantap menyusuri jalan menuju lobby sekolah, melewati deretan siswa yang sedang mengobrol, tertawa, atau terburu-buru masuk kelas.Namun, belum
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya
Bab 3 (BAGAIMANA BISA)
Arka, Agra, dan Saka berjalan bersama Zalleon menuju kantin."Leo, kamu kenapa sih tadi?" tanya Agra penasaran."Iya, kenapa?" tambah Saka.Arka menyipitkan matanya curiga. "Apa jangan-jangan kamu suka sama cewek itu ya?"Zalleon tersentak. "Enggak... Aku nggak apa-apa," ujarnya sambil mengalihkan pandangan. "Ayo ke kantin."Mereka pun melanjutkan langkah menuju kantin. Saat sudah membeli makanan dan duduk bersama, Agra kembali membuka pembicaraan."Leo, kamu suka ya sama Zira?" tanyanya sambil menyenggol lengan Zalleon."Ha? Zira siapa?" Zalleon mengernyitkan dahi."Itu, Zira. Cewek yang tadi kamu pegang tangannya," jelas Agra.Zalleon terdiam sejenak, mencari alasan. "Nggak. Aku kira dia teman lama aku. Mirip banget soalnya.""Oh, begitu," Agra mengangguk paham.Arka menyandarkan punggungnya ke kursi dan berkata, "Tapi kalian tahu nggak sih? Zira itu agak aneh. Cuek banget sama cowok. Apa dia nggak suka sama cowok ya?""Mungkin dia cuma kurang bergaul aja, Ar. Jangan suudzon," timpa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya
Bab 4 (MENCOBA)
Keesokan harinya, tepat pukul 06.00 pagi, Zalleon terbangun dari tidurnya. Dengan mata masih sedikit berat, ia bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, ia mengenakan seragam sekolah dan bersiap-siap untuk berangkat. Namun, saat hendak melangkah keluar dari rumah, tiba-tiba ia terdiam.Sesuatu terlintas di benaknya sesuatu yang membuat langkahnya tertunda sejenak."Oh iya, aku seharusnya membawa motor hari ini!" katanya sambil berpikir. "Tapi aku tidak punya motor."Kebingungan melanda dirinya, tetapi kemudian ia teringat bahwa sang Cahaya bisa memberinya apa pun yang ia butuhkan. Tanpa ragu, ia memanggilnya."Cahaya, keluarlah! Aku ingin meminta bantuanmu!"Seketika, sang Cahaya muncul di hadapannya."Cahaya, tolong berikan aku sebuah motor seperti yang biasa digunakan manusia," pinta Zalleon."Baiklah, Malaikat Zalleon," jawab sang Cahaya.Dalam sekejap, cahaya terang menyelimuti ruangan, dan sebuah motor sport ZX-25R muncul
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya
Bab 5 (PRIA IDAMAN)
Perlombaan pun telah usai, begitu pula dengan jam pelajaran olahraga. Pak Tomi berdiri di tengah lapangan, menatap para murid yang masih terengah-engah setelah pertandingan."Anak-anak, untuk perlombaan hari ini sudah selesai, dan jam pelajaran olahraga pun sudah habis. Sekarang, kalian berganti baju untuk pelajaran selanjutnya," ujar Pak Tomi dengan suara tegas namun hangat."Baik, Pak!" serentak para murid menjawab sebelum bergegas ke ruang ganti.Tak lama kemudian, bel berbunyi, menandakan dimulainya jam pelajaran berikutnya. Semua murid kembali ke kelas dan mulai belajar dengan serius. Namun, di tengah suasana tenang itu, Zalleon tampak diam, merenung sambil menatap Zira. Pikirannya melayang jauh.Bagaimana caraku mendapatkan kembali kekuatan dan lambangku? batinnya.Arka, yang duduk di sebelahnya, memperhatikan tatapan kosong Zalleon. Dengan iseng, dia menyenggol bahu sahabatnya itu."Jangan dipandangin terus, Leo. Nanti bisa jatuh cinta loh!" goda Arka dengan senyum jahil.Zalle
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya
Bab 6 (TERUNGKAP
Di antara lautan murid yang berhamburan keluar gerbang sekolah, akhirnya matanya menangkap sosok yang dicarinya. Zira. Gadis itu berjalan dengan langkah pelan, seakan tenggelam dalam pikirannya sendiri.Saat Zalleon dan Zira akhirnya berpapasan, sejenak waktu terasa melambat. Mata mereka bertemu, saling menatap, seolah-olah ada sesuatu yang ingin mereka ungkapkan, tetapi tak satu pun kata keluar dari bibir mereka.Dengan langkah mantap, Zalleon akhirnya menghampiri Zira. Jantung mereka berdegup kencang, seakan ada sesuatu yang menghubungkan mereka lebih dari sekadar pertemuan biasa."Zira," panggil Zalleon pelan.Zira menatapnya, jantungnya berdegup semakin cepat. Ada sesuatu di wajah Zalleon yang membuatnya gelisah. "Ada apa, Leo?" tanyanya dengan suara sedikit gemetar.Zalleon menatap mata Zira dengan serius. "Ada yang ingin kubicarakan denganmu," ucapnya pelan namun tegas.Zira langsung menatapnya penuh tanya. "Bicara apa?"Zalleon menarik napas dalam, lalu melirik sekeliling. Temp
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya
Bab 7 (Perjalanan yang Berbeda)
Langit masih kelabu ketika Zalleon menyalakan mesin motornya. Suara knalpot menderu pelan, mengisi kesunyian yang melingkupi mereka. Zira berdiri di sampingnya, sedikit ragu."Kau yakin ingin mengantarku?" tanyanya lagi.Zalleon menoleh, menatapnya serius. "Aku sudah bilang, aku tidak bisa membiarkanmu sendirian setelah apa yang terjadi."Zira menggigit bibirnya, lalu akhirnya menghela napas. "Baiklah..."Dengan sedikit canggung, ia menaiki motor dan duduk di belakang Zalleon. Tangannya ragu-ragu sebelum akhirnya dengan pelan memegang ujung jaket Zalleon."Pegang yang erat," ujar Zalleon tanpa menoleh.Zira mengangguk dan merapatkan pegangannya sedikit lebih kuat. Dalam sekejap, motor melaju meninggalkan sekolah, menyusuri jalanan kota yang mulai diselimuti kabut tipis.Hanya suara mesin dan angin yang mengiringi perjalanan mereka. Zira menatap punggung Zalleon, pikirannya masih dipenuhi kejadian tadi. Lambang itu... kekuatan itu... dan fakta bahwa Zalleon adalah seorang malaikat.Ses
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya
Bab 8 (Berdua di Atas Roda)
Pagi itu, sinar matahari yang masuk melalui celah jendela membangunkan Zira dari tidurnya. Ia menggeliat pelan, mencoba mengusir rasa kantuk yang masih tersisa. Malam tadi terasa panjang, penuh ketegangan yang masih meninggalkan jejak di pikirannya.Ia duduk di tepi tempat tidur, mengusap wajahnya perlahan. Matanya menyapu sekeliling kamar, mencari seseorang yang semalam ada di sana."Ke mana Leo? Apakah dia sudah pergi?" gumamnya pelan.Namun, yang ia temukan hanya kesunyian. Tatapannya beralih ke lambang di tangannya. Masih sama. Tidak bersinar, tidak berubah. Seakan tidak ada yang terjadi.Entah kenapa, perasaan campur aduk memenuhi dadanya. Apakah semua yang ia rasakan hanya ilusi?Zira menghela napas panjang. Ia bangkit dari tempat tidur, merapikan rambutnya, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap menghadapi hari baru.Begitu turun ke ruang makan, aroma nasi goreng yang menggugah selera menyambutnya. Ibunya tengah sibuk di dapur, seperti biasa.“Kamu kelihatan capek,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya
Bab 9 (Cahaya di Tengah Malam)
Matahari mulai tenggelam, meninggalkan semburat jingga di langit saat motor Zalleon melaju pelan di sepanjang jalan. Angin sore berembus lembut, menerbangkan helaian rambut Zira yang keluar dari helmnya.Zira, yang duduk di belakang Zalleon, mencoba menjaga jarak sejauh mungkin, tapi motor sport yang mereka naiki tidak memberinya banyak pilihan.“Jangan terlalu mundur, nanti jatuh,” kata Zalleon, menyeringai kecil.“Aku nggak bakal jatuh,” sahut Zira cepat.“Oh ya?”Zalleon tiba-tiba menarik gas sedikit, membuat motor bergerak lebih cepat.Zira yang kaget refleks berpegangan erat pada jaket Zalleon. “H-Hey! Apa-apaan sih?! Mau bikin aku jatuh beneran?”Zalleon tertawa kecil. “Katanya nggak bakal jatuh?”Zira mendengus kesal, pipinya memanas karena malu. Ia berusaha melepas tangannya lagi, tapi motor sedikit berbelok, membuatnya kembali berpegangan erat.Zalleon tertawa, sementara Zira terus menggerutu sepanjang perjalanan. Namun, di balik wajah kesalnya, ada senyuman kecil yang tak bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status