Setelah memakan seekor ular putih, Tirta Hadiraja yang impoten tiba-tiba menjadi sangat perkasa. Dia memperoleh mata tembus pandang dan daya ingat super. Tirta yang memiliki sebuah klinik pun mengandalkan kemampuannya untuk menjadi makin hebat. Pada saat yang sama, janda, primadona, dan putri keluarga kaya berebutan untuk menjadi istrinya!
View MoreMahib tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tetapi dia merasa kesempatan ini sangat langka. Jadi, Mahib yang bersemangat meminta Zavrina menuangkan arak untuknya. Dia ingin bersulang dengan Tirta.Zavrina, Lystia, dan Sanvi juga ikut mengangkat gelas. Zavrina berujar, "Ayo, kita juga ikut minum. Anggap saja untuk merayakan Hagan bertobat!"Hanya Ayu dan Elisa yang merasa tidak nyaman saat melihat arak di depan mereka. Aroma arak sangat menyengat. Mereka tidak berniat minum arak itu.Ayu berucap, "Pak Mahib, kami nggak ikut minum. Aku dan adikku nggak pernah minum arak."Sebelum Mahib bicara, Tirta yang sudah menyiapkan rencana tersenyum dan membujuk, "Bi Ayu, Bi Elisa, kalian coba minum sedikit. Lagi pula, kalian nggak ada urusan penting malam ini. Nanti kalian langsung tidur saja setelah minum arak."Tirta berencana menyusup ke kamar Ayu dan Elisa nanti malam setelah mereka mabuk. Dia akan memakai Tali Tujuh Warna dan bersenang-senang dengan mereka berdua. Tirta juga bisa meningkatkan
Mendengar Tirta mengatakan dia tidak bisa minum arak kalau tidak ditemani, Hagan dan Davina memberi isyarat kepada Camila.Jadi, Camila terpaksa mengangkat gelas dan berkata pada Tirta dengan sungkan, "Pak Tirta, aku bisa temani kamu minum arak. Tapi, toleransi alkoholku nggak tinggi. Kalau kamu minum segelas, apa aku ... boleh minum setengah gelas karena aku ini wanita?"Tirta sama sekali tidak menghargai Camila. Dia mencibir, lalu menyahut, "Memangnya kenapa kalau kamu wanita? Kalau bukan karena menghormati Kakek, apa kamu berhak temani aku minum arak? Beraninya kamu bernegosiasi denganku!"Tirta menegaskan, "Terserah kamu mau minum atau nggak. Kalau nggak mau, kamu duduk saja!""Aku ...," ucap Camila. Melihat ekspresi Tirta yang dingin dan mendengar sindirannya, ekspresi Camila menjadi masam. Namun, dia tidak berani melawan Tirta.Bahkan, Hagan dan Davina juga merasa gugup. Davina membujuk, "Camila, kalau mau minta maaf, seharusnya kamu menunjukkan ketulusanmu. Kamu minta Tirta minu
Zavrina tidak mengetahui rencana licik Hagan dan keluarganya. Dia menghela napas dan menambahkan, "Mereka pasti sudah bertobat."Beberapa menit kemudian, Tirta yang dibawa Zavrina sudah sampai di ruang makan kediaman Keluarga Arshad. Ruang makan sangat luas, cahaya lampunya sangat terang, dan dekorasinya sangat mewah.Berbagai makanan lezat dan botol arak mahal disajikan di atas meja makan. Kala ini, Mahib, Lystia, Sanvi, dan Darwan sudah duduk di depan meja makan. Ayu dan Elisa juga sudah menunggu Tirta. Termasuk Hagan, Davina, dan Camila, mereka bertiga juga berada di tempat.Begitu melihat Tirta, Davina segera menyapa dengan ramah, "Kak Zavrina, Tirta, Bella, kalian datang pada saat yang tepat. Cepat duduk. Kita makan sama-sama!"Camila juga menahan ketakutannya sambil menyiapkan tempat duduk untuk Tirta dan Bella. Dia berkata, "Tirta, Kak Bella, sebelumnya aku yang nggak pengertian sebagai adik sepupu kalian. Sekarang aku sudah bertobat. Kalian cepat duduk, aku tuangkan arak untuk
Satu jam kemudian, Tirta merasa sangat puas. Dia menjadikan Ayu sebagai alasan untuk mengancam Elisa memenuhi semua permintaannya.Begitu mendengar suara ketukan pintu, Tirta berbisik di telinga Elisa, "Bi Elisa, ada yang datang. Seharusnya kita dipanggil untuk makan. Aku pergi dulu. Nanti aku baru puaskan kamu lagi kalau ada waktu."Tirta kembali ke kamarnya dengan perasaan puas. Melihat Tirta menghilang dari hadapannya secara mendadak, Elisa memegang dinding dengan perasaan malu dan juga marah.Elisa menahan ketidaknyamanan di tenggorokannya dan memarahi Tirta, "Dasar berengsek! Kalau lain kali kamu berani memperlakukan aku seperti ini lagi, aku hajar kamu!"Saat mengingat kembali momen yang memalukan tadi, Elisa ingin menggigit Tirta. Jelas-jelas tadi Elisa mempunyai kesempatan, tetapi dia tidak tega melakukannya. Sebaliknya, Tirta menahan kepala Elisa sehingga membuat Elisa merasa ditaklukkan Tirta ....Sementara itu, Ayu dibangunkan oleh suara ketukan pintu. Rambutnya berantakan.
Saat ini, Tirta baru menggunakan Teknik Menghilang dan Teknik Menembus Dinding untuk pergi ke kamar mandi. Dia mengintip Elisa mandi.Kulit Elisa sangat mulus dan tubuhnya sangat sempurna. Kemulusan dan lekukan tubuh Elisa membuat Tirta terpesona. Terutama saat Elisa tidak bicara, dia terlihat sama persis dengan Ayu.Karakteristik keduanya yang sama persis membuat Tirta merasa dirinya sedang mengintip Ayu mandi. Namun, berdasarkan bagian intimnya yang menggoda, Tirta bisa menilai dia adalah Elisa. Tirta yakin dia tidak mungkin salah.Ketika Tirta sedang memandangi Elisa dengan hasrat yang membara dan bersiap-siap untuk menidurinya, tiba-tiba Elisa melihat ke arah pintu kamar mandi dengan waswas. Dia bergumam, "Kenapa aku merasa seperti diintip?"Elisa mengambil jubah mandi untuk menutupi tubuhnya yang seksi. Tirta menyingkirkan Teknik Menghilang, lalu buru-buru merangkul pinggang Elisa dari belakang dan berbisik, "Bi Elisa, ini aku. Jangan panik ...."Tirta menempelkan tubuhnya ke boko
"Tenang saja, mereka sudah dalam perjalanan. Kalau cepat, mereka akan tiba dalam 3 hari. Kalau lambat, paling 5 hari."Nenek Benad, Susana, juga sudah tua. Seluruh rambutnya putih, matanya cekung, tubuhnya kurus kering. Namun, suaranya tetap lantang saat berbicara. Dia memandang ke luar jendela, melihat pegunungan hijau yang membentang luas."Mana mungkin aku nggak cemas? Kompetisi tiga desa ini akan menentukan apakah Desa Benad masih bisa bertahan di Gunung Hiradi atau nggak.""Selama bertahun-tahun ini, dua desa lainnya, yaitu Desa Hiradi dan Desa Tayur terus melahirkan generasi muda ahli serangga guna-guna yang luar biasa.""Di antara mereka, sudah ada beberapa orang yang bisa mengendalikan 3 hingga 4 jenis serangga guna-guna sekaligus.""Sementara di Desa Benad, ahli generasi muda terbaik yang kita miliki hanya bisa mengendalikan 2 ekor serangga guna-guna kelas rendah. Tanpa perlu bertanding, sudah jelas pemuda itu bukan tandingan generasi muda dari kedua desa itu.""Apalagi ahli l
"Tapi, Kak, jangan lupa janji yang kamu buat padaku. Malam ini, kamu harus menemuiku dalam mimpi. Jangan sampai kamu ingkar janji."Tirta menunggu cukup lama, tetapi tetap tidak mendapat respons dari Genta. Tidak ada pilihan lain, dia hanya bisa menyeka air liur di sudut bibirnya, menarik celananya, lalu menggunakan Teknik Menembus Dinding untuk menuju kamar Bella.Saat Tirta tiba di kamar Bella, gadis itu masih terlelap dalam mimpi indah. Wajahnya yang luar biasa cantik terlihat sedikit kelelahan.Tirta tahu betul alasannya. Selama beberapa waktu terakhir, Bella sibuk mengurus bisnis Keluarga Purnomo di siang hari. Di malam hari, dia selalu diganggu oleh Tirta sehingga tubuh dan pikirannya begitu lelah. Dia memang butuh istirahat yang cukup.Karena itu, Tirta tidak membangunkannya. Dia hanya mencium Bella sekali, lalu teringat rencana jahat keluarga Hagan sebelumnya. Segera, Tirta mengaktifkan mata tembus pandangnya.Dia mulai menyisir ruangan, mencari perangkat pengintai mini atau ob
'Bisa apa? Cepat katakan!' Mendengar itu, hati Tirta langsung terasa gatal. Dengan penuh semangat, dia bertanya dalam benaknya."Kecuali kamu bisa menguasai teknik Mantra Evolusi Semesta hingga puncaknya. Saat itu tiba, aku akan menjadi wanitamu dan membiarkanmu melakukan apa pun padaku." Saat Genta mengatakan ini, ada sedikit nada menyesal dalam suaranya."Tapi, jelas sekali hal itu mustahil. Sampai sekarang, bahkan mantra dasar saja belum kamu hafal sepenuhnya.""Eee .... Kak, memang sekarang aku belum secara resmi mulai berlatih Mantra Evolusi Semesta. Tapi, kalau aku menjadikanmu sebagai target utamaku ....""Lalu kamu memberiku sedikit hadiah sebagai motivasi, misalnya setiap kali aku naik level, kamu mengizinkanku mencium, memeluk, menyentuh, menggesek, atau mencicipi sedikit, mungkin aku bisa mencapai puncak Mantra Evolusi Semesta!"Alih-alih merasa putus asa, Tirta malah semakin bersemangat."Lupakan saja, aku nggak akan memberimu hadiah apa pun. Kalau kamu bisa menguasainya, i
"Huh! Orang hebat sepertimu tentu nggak akan mengerti kebahagiaan orang nggak penting sepertiku saat mendapatkan keberuntungan!""Kak, mau aku tunjukkan trik sulap? Pedang terbangku ini bisa besar bisa kecil, juga sangat keras lho!""Mau lihat nggak?" Tirta menarik kembali pedang terbangnya, menggantungkannya kembali di pinggang, lalu sengaja menggoyangkan bagian bawah tubuhnya sambil menyeringai usil."Kalau kamu nggak ingin benda itu kupotong, sebaiknya bersikap lebih sopan. Aku bukan wanita manja yang bisa kamu goda seenaknya!" Nada suara Genta menjadi lebih dingin, dengan sedikit kemarahan."Hah, aku nggak percaya kamu tega memotongnya. Kita sudah sepakat sebelumnya, aku akan mencarikan dua gadis untukmu, lalu kamu bisa mengendalikan tubuhku dan bermain dengan mereka.""Aku yakin kamu penasaran dan ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi pria, 'kan? Sensasi menaklukkan wanita itu sungguh luar biasa. Kamu benaran nggak ingin mencobanya? Apalagi punyaku ini besar, para wanita sampai
"Tirta! Dasar cabul! Kamu mengintipku mandi! Benar-benar nggak tahu malu!"Cuaca di bulan Juli sangat panas. Tirta Hadiraja yang mendaki gunung untuk memetik bahan obat kepanasan sehingga langsung melepaskan pakaiannya dan menyelam di sungai. Begitu muncul ke permukaan, dia malah melihat pemandangan indah di depannya!Nabila Frenaldi, putri kepala desa, tampak memaki Tirta seraya menunjuknya. Dia baru berusia 18 tahun. Melalui air sungai yang bergoyang, samar-samar terlihat sepasang buah dada yang memikat dan ....Tirta yang tidak pernah melihat pemandangan seperti ini sontak terperangah di tempatnya!"Berengsek! Kalau kamu masih menatapku, akan kucungkil bola mata!" maki Nabila dengan wajah memerah sambil menutupi bagian tubuhnya yang penting.Nabila juga kepanasan. Kebetulan, sekarang liburan musim panas. Dia merasa bosan sehingga diam-diam keluar untuk berendam. Tanpa diduga, dia malah diintip oleh Tirta!"A ... aku nggak mengintipmu. Aku juga datang untuk berendam. Apa aku perlu be...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments