Queen devil

Queen devil

last updateHuling Na-update : 2025-02-09
By:  ellieleven Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
8Mga Kabanata
19views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Dunia kegelapan mengenalnya sebagai Ratu Iblis yang tak terkalahkan, pemimpin yang memerintah dengan tangan besi dan kekuatan tak terbantahkan. Namun, sebelum menjadi sosok yang ditakuti, Zhefora hanyalah seorang gadis kecil yang dikutuk oleh takdir. Ia lahir sebagai putri dari penguasa kerajaan iblis, tetapi sejak kecil ia dijauhi karena cakra iblis yang mengalir dalam tubuhnya—sesuatu yang bahkan kaum iblis sendiri takuti. Dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang disanjung dan dihormati, Zhefora tumbuh dalam bayang-bayang ketakutan dan kebencian. Jika ia terluka, orang-orang menghindar. Jika ia tersenyum, mereka menatapnya dengan ngeri. Jika ia menangis, dunia seolah menertawakan kelemahannya. Maka, ia berhenti tersenyum. Berhenti menangis. Berhenti berharap. Di usianya yang ke-16, ibunya meninggal secara tragis, dan ayahnya menghilang dalam perang yang tak pernah dimenangkannya. Takhta kerajaan jatuh ke tangannya—bukan karena ia menginginkannya, tetapi karena tidak ada pilihan lain. Zhefora, yang dulu hanya seorang gadis kesepian, kini berdiri sebagai Ratu Iblis yang ditakuti. Ia menguasai kerajaan dengan kebijaksanaan dan kekuatan, tetapi hatinya tetap kosong. Hanya Erem, tangan kanan dan penasihatnya, yang setia berada di sisinya. Namun, kekuasaan selalu membawa ancaman. Dalam sebuah ekspedisi untuk memperluas wilayahnya, pasukan kerajaan iblis terjebak dalam serangan brutal dari musuh yang tak terduga. Zhefora yang selama ini tak pernah goyah, untuk pertama kalinya menghadapi kemungkinan kekalahan. Di saat itulah ia melihatnya—Aroo. Seorang pria muda dengan kekuatan yang bahkan tak bisa ia duga. Ia bukan iblis, bukan manusia, bukan makhluk yang bisa Zhefora definisikan dengan mudah. Dengan satu gerakan, Aroo membalikkan keadaan. Pasukan musuh yang nyaris menghancurkan mereka, kini bertekuk lutut. Zhefora memandangnya dengan mata tajam. Siapa dia? Mengapa ia membantunya? Dan yang lebih penting... mengapa kehadirannya membuat hati Zhefora yang beku mulai retak? Seiring waktu, hubungan mereka berkembang—dari sekadar ratu dan panglima, menjadi sesuatu yang lebih berbahaya. Zhefora yang selama ini hanya mengenal kesepian, mulai merasakan sesuatu yang lebih dalam.

view more

Kabanata 1

Prolog

Takdir Sang Ratu Iblis

Gadis kecil itu berdiri di tengah aula megah yang dingin, sendirian. Cahaya redup dari obor yang tergantung di dinding membuat bayangannya memanjang di lantai marmer hitam. Matanya yang merah menyala menatap lurus ke depan, penuh keteguhan yang terlalu besar untuk anak seusianya.

Di sekelilingnya, para bangsawan iblis berbisik satu sama lain, bisikan yang cukup lirih untuk terdengar namun cukup menusuk untuk melukai.

"Anak itu bukan seperti kita."

"Apa kau bisa merasakannya? Energinya begitu jahat, bahkan untuk kita sendiri."

"Bagaimana bisa darah kerajaan mengalir dalam tubuhnya? Ini adalah aib."

Zhefora tahu. Ia selalu tahu.

Sejak ia mengerti dunia, ia tahu bahwa ia tidak diinginkan. Sejak ia bisa berbicara, ia tahu bahwa kata-katanya tidak pernah diinginkan. Sejak ia bisa berjalan, ia tahu bahwa keberadaannya lebih mirip kutukan daripada anugerah.

Cakra iblis yang mengalir dalam tubuhnya terlalu kuat, terlalu mengerikan, bahkan bagi kaum iblis yang terbiasa dengan kekuatan gelap. Ia bukan hanya putri kerajaan—ia adalah kelainan. Anak yang bahkan iblis pun tak ingin akui sebagai bagian dari mereka.

Di usianya yang masih sangat belia, ia mulai memahami bahwa tidak ada yang akan menyambutnya dengan hangat. Tidak ada tawa yang menyambutnya di ruang perjamuan, tidak ada pelukan saat ia menangis.

Saat saudaranya, Putra Mahkota, mendapat mahkota kecilnya sebagai tanda pewaris, seluruh kerajaan merayakan. Tetapi saat Zhefora lahir, hanya ada keheningan.

Ketika ia jatuh dan terluka di taman istana, pelayan hanya menatapnya dengan ketakutan. Tidak ada yang berani menyentuhnya. Darahnya terlalu berbahaya.

Ketika ia berusaha mendekati anak-anak bangsawan lainnya, mereka akan mundur dengan ngeri seolah ia adalah makhluk buas.

Ketika ia tersenyum…

"Jangan menatap matanya. Matanya… menakutkan."

Jadi, ia berhenti tersenyum.

Malam itu, dalam kegelapan kamarnya yang luas, Zhefora berlutut di depan cermin besar, menatap pantulan dirinya sendiri.

"Apa yang salah denganku?" tanyanya, suaranya hampir tak terdengar.

Namun, tak ada jawaban. Hanya keheningan yang membungkusnya seperti selimut dingin.

Tidak ada ibu yang datang menenangkan.

Tidak ada ayah yang datang menghibur.

Tidak ada siapa pun.

Maka, di usia yang masih sangat muda, Zhefora membuat keputusan.

Jika dunia membencinya… maka ia akan membuat dunia tunduk padanya.

-------

Zhefora berdiri di depan cermin besar, memperhatikan bayangannya yang memantul di permukaan kaca. Di balik matanya yang merah menyala, terdapat kekuatan yang bahkan ia sendiri tak sepenuhnya pahami. Kekuatan yang diwarisinya, bukan karena anugerah, tetapi karena kutukan yang dibawa oleh darahnya. Sebuah energi yang memancar begitu gelap, begitu kuat, sehingga banyak yang takut mendekatinya.

Di luar sana, orang-orang masih membicarakan dirinya—tentang kekuatan yang tak terkendali dan tak terduga, tentang takdir yang tampaknya ditentukan sejak kelahirannya. Namun, Zhefora sudah lama terbiasa dengan kesendirian itu. Ia tahu, ia tidak akan pernah menjadi seperti yang diinginkan oleh orang-orang di sekitarnya. Ia tidak akan pernah menjadi ratu yang mereka bayangkan.

Ia hanya akan menjadi ratu menurut caranya sendiri.

Malam itu, untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Zhefora merasa ada yang berbeda. Suara langkah kaki yang mendekat mengusir kesepiannya, dan suara lembut yang mengalun di telinganya seperti angin di malam yang tenang.

"Zhefora."

Suara itu datang dari seorang pria—Erem, tangan kanannya, yang sudah menjadi satu-satunya orang yang bisa ia percayai. Pria yang selalu setia di sisinya, yang lebih memahami dirinya daripada siapa pun.

Erem mendekat, dan tanpa berkata apa-apa, dia berdiri di sampingnya, mengikuti pandangannya yang tertuju pada bayangan dirinya di cermin. Seperti biasa, ia tidak mengatakan apa pun tentang kesepian yang menggantung di udara, atau tentang betapa ia terpisah dari dunia yang seharusnya menjadi miliknya.

"Apa yang kau pikirkan, Ratu?"

Zhefora menoleh sedikit, memberikan senyuman samar. "Aku hanya berpikir… jika aku harus menjadi yang terkuat, maka aku harus memulai dari sini."

Erem mengangguk, seolah memahami. "Apa yang kau inginkan, Ratu, akan selalu ada harga yang harus dibayar. Kekuatan yang kau miliki, kekuatan yang mereka takutkan, akan membuatmu kehilangan lebih banyak dari yang kau kira."

Zhefora menatapnya dengan tatapan tajam. "Aku tidak takut kehilangan."

Namun, di balik kata-katanya yang tegas, ada sedikit keraguan yang sulit disembunyikan. Ia tahu bahwa kekuatannya yang luar biasa itu justru menjadi kutukan terbesar dalam hidupnya.

Namun, ia tidak akan mundur. Tidak sekarang. Tidak pernah.

"Jika aku harus mengorbankan segalanya untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, maka aku akan melakukannya," kata Zhefora, suara hatinya penuh tekad yang tak tergoyahkan.

Pada saat itu, di malam yang sunyi, saat hujan terus mengguyur kerajaan iblis, Zhefora tahu satu hal pasti: Tak ada yang bisa menghentikannya.

Karena dunia ini, pada akhirnya, akan tunduk pada dirinya—seorang Ratu Iblis yang tidak pernah dimengerti, namun selalu ditakuti.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
8 Kabanata
Prolog
Takdir Sang Ratu IblisGadis kecil itu berdiri di tengah aula megah yang dingin, sendirian. Cahaya redup dari obor yang tergantung di dinding membuat bayangannya memanjang di lantai marmer hitam. Matanya yang merah menyala menatap lurus ke depan, penuh keteguhan yang terlalu besar untuk anak seusianya.Di sekelilingnya, para bangsawan iblis berbisik satu sama lain, bisikan yang cukup lirih untuk terdengar namun cukup menusuk untuk melukai."Anak itu bukan seperti kita.""Apa kau bisa merasakannya? Energinya begitu jahat, bahkan untuk kita sendiri.""Bagaimana bisa darah kerajaan mengalir dalam tubuhnya? Ini adalah aib."Zhefora tahu. Ia selalu tahu.Sejak ia mengerti dunia, ia tahu bahwa ia tidak diinginkan. Sejak ia bisa berbicara, ia tahu bahwa kata-katanya tidak pernah diinginkan. Sejak ia bisa berjalan, ia tahu bahwa keberadaannya lebih mirip kutukan daripada anugerah.Cakra iblis yang mengalir dalam tubuhnya terlalu kuat, terlalu mengerikan, bahkan bagi kaum iblis yang terbiasa d
last updateHuling Na-update : 2025-02-03
Magbasa pa
Episode 1: Kenaikan Tahta Ratu Iblis Zhefora
Langit Merah dan Takdir yang Terukir Di atas langit kerajaan iblis, cahaya merah menyala seperti bara api yang berkobar. Angin kencang berdesir, membawa aroma belerang dan debu magis yang berkilauan di udara. Hari ini bukan hari biasa. Hari ini adalah hari di mana seorang ratu baru akan bangkit, menggantikan penguasa sebelumnya. Di tengah altar batu hitam yang menjulang di pusat istana, seorang gadis berdiri dengan jubah panjang berwarna merah darah yang berkibar tertiup angin. Dia adalah Zhefora, sang pewaris tahta kerajaan iblis. Mata hitam legamnya menatap tajam ke depan, menyiratkan keteguhan hati yang tak tergoyahkan. Usianya baru 16 tahun, tetapi beban takdir yang ia emban jauh lebih berat dari usianya. Hari ini, ia akan meninggalkan masa kecilnya dan menerima gelar sebagai Ratu Iblis. Di sekelilingnya, ribuan iblis dari berbagai klan berkumpul. Mereka berdiri berjejer, memenuhi tanah luas di bawah altar. Beberapa memiliki sayap raksasa yang mengepak, menggetarkan udara. Yan
last updateHuling Na-update : 2025-02-05
Magbasa pa
Episode 2 Lanjutan
Ratu Iblis Zhefora, yang kini tak lagi hanya seorang putri, berdiri di atas panggung batu besar, matahari yang terbenam memancarkan sinar merah ke seluruh kerajaan. Gaun hitam pekat yang dikenakannya berkilau di bawah cahaya senja, menambahkan kesan mistis pada dirinya. Di sekelilingnya, para prajurit manusia berdiri tegak, menyaksikan dengan penuh perhatian. Tidak ada iblis yang hadir di sana. Ini adalah hari milik manusia dan rakyat yang selama ini telah mengikuti perjalanan panjangnya. Setelah pelantikan yang penuh perayaan dengan darah iblis, Zhefora beralih pada peran barunya sebagai pemimpin bukan hanya untuk iblis, tetapi untuk seluruh rakyat manusia yang memilih untuk mengikutinya. Kerajaan yang besar ini, yang kini berada di bawah takhtanya, menantikan untuk melihat apakah ia bisa mengubah sejarah. Tidak ada lagi yang harus disembunyikan—bahwa seorang Ratu Iblis akan memimpin mereka. Di depan rakyat manusia, wajah Zhefora tampak lebih keras, lebih tegas dari sebelumnya, m
last updateHuling Na-update : 2025-02-07
Magbasa pa
Episode 3 Pengkhianatan
Di dalam istana yang megah namun kelam, Zhefora berdiri di hadapan cermin besar yang terbuat dari obsidian. Kilau merah dari matanya memantul di permukaan gelap itu, menampilkan sosoknya yang dingin dan tak tergoyahkan. Gaun hitam dengan corak ungu gelap membalut tubuhnya, sementara mahkota bertatahkan batu iblis berkilauan di kepalanya. Ia adalah penguasa mutlak, Ratu dari kegelapan, namun di dalam keheningan ini, ada sesuatu yang terasa hampa. Ia memejamkan mata sejenak, mengingat kembali hari-hari di mana ia harus merangkak dalam bayang-bayang, dijauhi bahkan oleh bangsanya sendiri. Cakra iblis yang mengalir dalam dirinya bukan anugerah, melainkan kutukan yang membuatnya dianggap berbeda. Dulu ia merindukan kehangatan, menginginkan penerimaan, tetapi kini? Itu semua sudah terkubur bersama masa lalunya. Ia bukan lagi gadis yang rapuh—ia adalah penguasa, dan tidak ada tempat bagi kelemahan. Langkah-langkah sepatu berhaknya menggema di sepanjang lorong istana. Pilar-pilar raksas
last updateHuling Na-update : 2025-02-07
Magbasa pa
episode 4
Malam itu, istana terasa lebih sunyi dari biasanya.Di lorong-lorong panjang, obor api biru masih menyala seperti biasa, tetapi cahayanya tampak lebih redup. Udara dingin berhembus pelan, menelusup ke setiap celah dinding batu obsidian.Zhefora duduk di singgasananya, mengamati keanehan yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir.Bukan hanya perubahan kecil seperti obor yang meredup atau pintu yang bergeser sendiri.Bukan hanya suara langkah samar yang terdengar di lorong-lorong kosong.Tapi sesuatu yang lebih dari itu.Sesuatu… yang mengawasi.Bayangan di Balik Kegelapan“Yang Mulia.”Suara Erem memecah kesunyian. Ia berjalan mendekat, wajahnya tetap tenang, tetapi ada ketegangan di balik sorot matanya.“Apa yang kau temukan?” tanya Zhefora tanpa menoleh.Erem berhenti di beberapa langkah darinya. Ia tampak ragu sejenak.Lalu, dengan suara pelan, ia berkata, “Kami menemukan sebuah tanda.”Zhefora akhirnya menoleh. “Tanda?”Erem mengangguk. “Di ukir di lantai aula timur… dengan d
last updateHuling Na-update : 2025-02-07
Magbasa pa
episode 5
Di dalam istana kegelapan yang menjulang tinggi, di balik jendela yang menghadap ke hamparan tanah tandus, Zhefora duduk dalam keheningan. Cahaya merah temaram dari kristal iblis yang menggantung di langit-langit kamarnya menerangi wajahnya yang pucat. Mata ungunya yang tajam menatap ke luar, ke arah langit kelam tanpa bintang. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, tidak ada gemuruh. Tidak ada jeritan. Tidak ada bisikan-bisikan penuh kebencian yang mengganggu pikirannya. Hanya ada keheningan yang mengalir seperti air dingin di dalam dadanya. Ia menghela napas pelan, membiarkan tubuhnya sedikit bersandar ke kursi megah berlapis beludru hitam. Jemarinya yang ramping menyentuh permukaan meja kayu eboni di hadapannya. Ada sesuatu yang berbeda hari ini. Seolah-olah dunia memberi jeda, sekejap saja, untuk membiarkannya bernapas. "Kenapa tenang sekali?" batinnya. Namun, bukannya jawaban dari luar, yang menjawab justru adalah sesuatu yang ada di dalam dirinya. "Karena kau mul
last updateHuling Na-update : 2025-02-08
Magbasa pa
Episode 6
Erem berdiri tegap di gerbang utama istana, matanya tajam mengawasi keadaan sekitar. Sebagai tangan kanan Ratu Zhefora, ia memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keamanan kerajaan iblis. Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya, sesuatu yang jarang terjadi di wilayah yang dipenuhi energi iblis yang panas dan mengancam. Beberapa prajurit menghampirinya, memberi laporan tentang situasi di sekitar istana. "Perbatasan aman, Tuan Erem," ujar salah satu prajurit. Erem mengangguk, tetapi firasatnya mengatakan sebaliknya. Ada sesuatu yang tidak beres. Hawa di sekitarnya terasa berbeda—terlalu sunyi, seolah alam semesta menahan napas. Ia melangkah ke menara pengawas dan menatap ke arah hutan kegelapan yang mengelilingi kerajaan. Dalam kegelapan itu, ia menangkap sesuatu yang membuat jantungnya berdegup lebih kencang. Siluet-siluet bergerak di antara pepohonan, mata mereka merah menyala, tapi aura mereka… berbeda dari para iblis. Mereka bukan prajurit kerajaan iblis, juga bukan
last updateHuling Na-update : 2025-02-09
Magbasa pa
Episode 7
Dunia ini lebih dari sekadar perang antara iblis dan manusia. Ada mereka yang hidup dalam senyap, bergerak dalam bayangan, menunggu waktu yang tepat untuk bertindak. Di antara lembah curam yang tertutup kabut, Vordesh berdiri tanpa hukum, hanya dikuasai oleh mereka yang cukup kuat untuk bertahan. Kota ini adalah tempat di mana kepercayaan bisa dibeli, dan pengkhianatan adalah mata uang yang lebih berharga dari emas. Di salah satu sudut pasar yang remang-remang, seorang wanita bertudung gelap berusaha menyelinap di antara kerumunan. Nafasnya terengah, keringat dingin membasahi tengkuknya. Ia sedang diburu. Tangan kanannya erat menggenggam gulungan perkamen tua—bukan sembarang dokumen, melainkan sesuatu yang bisa mengubah keseimbangan dunia. Tiba-tiba, sebuah tangan mencengkeram pergelangan tangannya. Wanita itu menegang. Di hadapannya berdiri seorang pria tinggi berbaju hitam, mata merahnya berkilauan seperti bara api. Senyumnya tipis, dingin. "Kau membawa sesuatu yang berbaha
last updateHuling Na-update : 2025-02-09
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status