Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun

Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun

last updateLast Updated : 2025-04-27
By:  MurloxUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
49Chapters
433views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ming Fei dulunya adalah manusia biasa yang hidup di Bumi. Namun, takdirnya berubah drastis ketika ia tewas akibat peluru nyasar. Alih-alih terlahir kembali seperti kebanyakan kisah reinkarnasi, jiwanya justru menjadi jiwa pengembara—eksistensi tanpa tubuh yang terombang-ambing di dunia kultivasi selama 10000 tahun. Sepanjang perjalanan itu, ia menyaksikan kebangkitan dan kejatuhan dunia kultivasi, mencari wadah yang cocok untuk menampung jiwanya. Kehidupannya sebagai jiwa pengembara tak begitu mudah. Ia beberapa kali bertemu dengan jiwa pengembara lain yang ingin melahap jiwanya, entah itu jiwa seorang leluhur kuno, mantan iblis surgawi, dan berbagai macam ras. Beruntung jiwanya memiliki keistimewaan yang membuatnya tak bisa disentuh sembarangan oleh jiwa-jiwa pengembara lain yang dia temui. Mereka yang memiliki niat buruk justru berakhir dilahap oleh kekuatan misterius yang jiwanya miliki. Hingga kesempatan akhirnya datang ketika ia menemukan seorang pemuda yang terluka parah dan berada di ambang kematian. Dengan kata-kata penghasut, Ming Fei membujuk pemuda itu untuk menyerahkan tubuhnya secara sukarela. Dan kini, dengan identitas baru sebagai Zhu Long, ia tidak lagi hanya sekadar jiwa yang mengembara. Ia telah kembali—dan dunia kultivasi akan segera mengenal namanya.

View More

Chapter 1

Bab 1 - Penantian Selama 10000 Tahun

Jauh di dalam pecahan dimensi yang sunyi, dua sosok jiwa melayang berhadapan, dikelilingi oleh kabut tipis berwarna ungu yang berputar perlahan seperti pusaran takdir yang tak terhindarkan.

"Sudah terlambat," kata salah satu sosok jiwa tersebut, suaranya bergema, berat dan penuh otoritas. "Kau tak bisa kembali hidup seperti semula. Kau sudah mati, dan tak ada jalan kembali. Menyesal pun tiada guna."

Zhu Long, jiwa muda yang kini melayang dengan ekspresi wajah penuh penyesalan memandangi sosok jiwa yang berbicara di hadapannya.

Zhu Long mengepalkan tangannya yang transparan, tubuhnya hanya berupa bayangan samar dari keberadaannya yang dulu.

"Benar, aku terlalu bodoh! Seharusnya aku tak mempercayai mereka! Klan Niu... para bajingan itu! Mereka menjebakku, membunuhku, hanya demi merebut seorang wanita!" ucapnya, suaranya bergetar oleh amarah dan kekecewaan.

Dia bukan siapa-siapa di dunia ini, hanya seorang kultivator pemula di Sekte Linjian, seorang pemuda biasa tanpa keistimewaan.

Namun, ia memiliki sesuatu yang berharga—tunangan dari klan Qin di kota Hongli. Qin Lan, gadis cantik yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi.

Itu saja sudah cukup menjadi alasan bagi orang lain untuk mengkhianatinya, menyingkirkannya seperti bidak catur yang tak berguna. Lalu mengambil wanitanya.

Dan kini, ia berakhir terbunuh di tangan seorang seniornya yang berniat merebut tunangannya. Hingga akhirnya ia terjebak di antara celah dimensi.

Zhu Long menunduk, mengepalkan tangannya, baru kemudian menatap sosok di hadapannya.

"Kalau begitu, mulai sekarang aku serahkan semuanya padamu," ucapnya lirih, namun sarat dengan kebencian yang membara. "Balaskan dendam kematianku... hancurkan seluruh klan Niu!"

Sosok di hadapannya tersenyum tipis, matanya menyiratkan sesuatu yang lebih dalam dan misterius.

"Benar... tak ada cara lain untuk membalaskan dendam selain menyerahkan tubuhmu padaku, Zhu Long," ujarnya, suaranya tenang, namun mengandung kekuatan yang tak terbantahkan. "Sekarang kau bisa pergi dengan tenang. Serahkan semuanya padaku."

Zhu Long mengangguk, menunjukkan senyum dan tekad terakhirnya sebelum benar-benar menghilang di ketiadaan.

"Aku percayakan semuanya padamu!" katanya untuk terakhir kali.

Setelah kepergian jiwa Zhu Long, jiwa yang satunya menatap tajam ke depan, tatapan mata yang di penuhi wibawa dan otoritas yang tinggi.

Dia adalah Ming Fei, merupakan sosok jiwa seorang manusia biasa dari Bumi. Jiwanya telah hidup melebihi sepuluh ribu tahun, mengembara melewati ruang dan waktu di sebuah dunia kultivasi hanya untuk menemukan tubuh baru yang mampu menampung jiwanya.

Selama menjadi jiwa pengembara, Ming Fei telah banyak menghadapi rintangan berbahaya, entah itu di serang jiwa pengembara milik leluhur kuno ataupun jiwa dari sosok iblis surgawi. Namun, semua itu berhasil ia lalui berkat keunikan jiwanya sebagai penyebrang dunia lain.

Sampai sekarang Ming Fei telah mengalahkan dan melahap ribuan jiwa dari berbagai ras, mengambil semua keunikan dan pengetahuan mereka untuk dirinya sendiri.

Hingga hari untuk kebangkitannya pun tiba.

Pecahan dimensi mulai bergetar hebat, celah-celah retakan bercahaya semakin melebar di setiap sudut dimensi itu.

"Waktunya sudah tiba," gumamnya.

Dalam sekejap, kekosongan itu runtuh.

Jiwa Ming Fei tersedot ke dalam pusaran hitam yang muncul tiba-tiba, menariknya dengan kekuatan yang luar biasa.

---

Di kedalaman hutan yang lebat dan suram, seorang pemuda dengan pakaian compang-camping berlari sekencang mungkin, napasnya tersengal dan kakinya hampir tak mampu menopang tubuhnya.

"Aaaaahh! Berhenti mengejarku, kau babi sialan!"

Suara teriakan bercampur panik menggema di antara pepohonan raksasa. Ranting-ranting kecil patah di bawah injakan kakinya yang terburu-buru.

"Bos babi! Bos babi! Kau adalah raja hutan ini, kau adalah yang terkuat, jadi biarkan aku pergi dengan tenang!" serunya tiba-tiba membujuk binatang buas itu.

"Ngook!" Namun bukannya mendapat belas kasihan, babi itu malah semakin mengejarnya.

Pemuda itu adalah Zhu Long, tubuh yang kini dirasuki oleh jiwa Ming Fei, sosok jiwa yang telah mengembara selama sepuluh ribu tahun di dunia ini.

Saat pertama kali membuka mata dalam tubuh barunya, Zhu Long mendapati dirinya berada di tengah hutan.

Meski menyadari bahwa dirinya telah bereinkarnasi, perasaan hangat darah yang mengalir dalam tubuhnya, hembusan angin yang menyentuh kulitnya, dan suara napasnya sendiri membuatnya tak bisa menahan kegembiraan.

"Aku hidup kembali! Hahahaha!" serunya lantang.

Namun, saking gembiranya, ia sampai tak sadar telah memancing perhatian bintang buas karena teriakan nyaringnya.

Dan begitulah, ia menemukan dirinya tengah dikejar oleh Babi Bertanduk, seekor binatang buas berukuran besar dengan tubuh kekar dan sepasang tanduk melengkung yang tajam seperti tombak.

"Sial! Tubuh ini benar-benar lemah!" gerutunya sambil terus berlari. "Aku bahkan tak bisa mengeluarkan energi roh sedikit pun!"

Kakinya terus melangkah, menghantam tanah berbatu yang kasar, membuat telapak kakinya terasa perih. Setiap kali ia berusaha mempercepat larinya, tubuhnya yang masih belum terbiasa kembali hidup justru terasa lebih kaku dan sulit dikendalikan.

Tak lama, sesuatu yang lebih buruk menanti di hadapannya.

Jurang menganga lebar, kedalamannya tak terukur, hanya kabut tipis yang menyelimuti dasar kegelapan di bawah sana.

Zhu Long menghentikan langkahnya mendadak, nyaris kehilangan keseimbangan saat tepi jurang hanya berjarak beberapa jengkal darinya. Matanya melebar, menatap jurang itu dengan cemas.

"Jalan buntu!" serunya, memperlihatkan deretan giginya.

Di belakangnya, suara langkah berat bergemuruh, tanah bergetar setiap kali makhluk buas itu mendekat.

"Nghhh!" Babi Bertanduk itu menggeram, matanya menyala merah menyala, menatap mangsanya dengan pancaran aura haus darah yang pekat.

Zhu Long mengepalkan tangannya. "Binatang ini berada di ranah awal Pemurnian Roh, sedangkan tubuh ini… dantiannya hampir rusak!" pikirnya dengan frustrasi.

Ia melirik jurang sekali lagi. Pilihan yang ada hanya dua: melompat dan berharap keajaiban menyelamatkannya, atau menghadapi binatang buas ini dengan tubuh yang nyaris tak berguna.

Zhu Long menarik napas dalam. "Tidak ada pilihan lain... Aku harus bertahan!"

Dengan raungan ganas, Babi Bertanduk itu menerjang ke depan, tanduk tajamnya terarah lurus ke dada Zhu Long.

Zhu Long segera berkelit ke samping, tubuhnya berguling di tanah hingga menabrak batang pohon besar. Napasnya memburu, dadanya naik turun saat ia menatap binatang itu dengan waspada.

"Hampir saja…" gumamnya.

Namun, makhluk itu tak memberinya waktu untuk berpikir. Dengan dengusan berat, ia kembali menyerang, kali ini lebih cepat dan lebih ganas.

Zhu Long buru-buru meraih dahan kayu tebal di sampingnya. Dengan segenap kekuatan, ia melompat dan menghantamkan kayu itu ke kepala babi tersebut.

"Ngiiik!"

Bukannya terhenti, makhluk itu justru semakin marah. Aura merah membara menyelimuti tubuhnya, matanya semakin bersinar merah terang. Dengusan nafasnya terdengar memburu, seperti banteng yang siap melabrak apapun yang menghalangi jalannya.

Zhu Long menggertakkan giginya. "Sial, dia mulai menggunakan kekuatannya!"

Namun tiba-tiba, sebuah ide muncul di benaknya.

Senyum tipis tersungging di bibirnya. "Kalau begitu, ayo kita lihat siapa yang lebih cerdas."

Babi Bertanduk itu kembali menerjang. Kali ini kecepatannya jauh lebih tinggi, dan Zhu Long tahu, menghadapinya langsung bukan lah sebuah pilihan.

Ia segera melompat ke samping, tetapi kali ini ia tidak sepenuhnya menghindar. Tubuhnya tetap berada dalam lintasan babi itu, hanya bergeser sedikit sehingga dampak serangan tak sepenuhnya mengenainya.

Dorongan dari tubuh binatang itu membuatnya terdorong mundur hingga lututnya menempel di tanah, pinggangnya terasa nyeri akibat benturan.

Namun ia tidak menyerah.

Babi Bertanduk itu menggeram dan berbalik, kali ini bersiap untuk menyerang dengan kekuatan penuh.

Zhu Long menatapnya, lalu melirik jurang di belakangnya.

'Sekarang atau tidak sama sekali!'

Saat babi itu berlari dengan kecepatan penuh, Zhu Long tiba-tiba menyeringai.

"Dasar babi bodoh!" serunya.

Di detik terakhir sebelum serangan itu mengenai dirinya, Zhu Long dengan gesit melompat ke samping.

Babi itu tersentak kaget, tanduknya yang seharusnya menghantam Zhu Long malah menusuk udara kosong. Kecepatannya yang luar biasa membuatnya kehilangan kendali.

Kakinya menginjak tepi jurang, namun tubuh besarnya tak bisa berhenti tepat waktu.

"Ngoooook!"

Dengan teriakan nyaring, tubuhnya meluncur ke dalam jurang, jatuh ke dalam kegelapan tanpa ujung.

Zhu Long yang masih berada di pinggiran jurang tertawa kecil, meski dadanya naik turun akibat kelelahan.

"Selamat tinggal, babi sialan! Kau benar-benar merepotkanku!" ucapnya sambil menghela nafas lega.

Ia menatap jurang sekali lagi, memastikan makhluk itu benar-benar telah lenyap.

Perlahan, ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan detak jantungnya yang berpacu.

Ini adalah hari pertamanya kembali hidup sebagai manusia.

Dan dia hampir saja mati lagi.

Namun, Ming Fei atau yang saat ini menjadi Zhu Long bukanlah orang yang akan menyerah hanya karena tantangan kecil seperti itu.

Sambil tersenyum puas, ia berdiri dan menatap ke arah hutan.

"Hutan ini berbahaya, sebaiknya segera pergi dan mencari jalan keluar."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Sultan Olong
cerita menarik
2025-04-26 08:58:49
1
49 Chapters
Bab 1 - Penantian Selama 10000 Tahun
Jauh di dalam pecahan dimensi yang sunyi, dua sosok jiwa melayang berhadapan, dikelilingi oleh kabut tipis berwarna ungu yang berputar perlahan seperti pusaran takdir yang tak terhindarkan."Sudah terlambat," kata salah satu sosok jiwa tersebut, suaranya bergema, berat dan penuh otoritas. "Kau tak bisa kembali hidup seperti semula. Kau sudah mati, dan tak ada jalan kembali. Menyesal pun tiada guna."Zhu Long, jiwa muda yang kini melayang dengan ekspresi wajah penuh penyesalan memandangi sosok jiwa yang berbicara di hadapannya.Zhu Long mengepalkan tangannya yang transparan, tubuhnya hanya berupa bayangan samar dari keberadaannya yang dulu. "Benar, aku terlalu bodoh! Seharusnya aku tak mempercayai mereka! Klan Niu... para bajingan itu! Mereka menjebakku, membunuhku, hanya demi merebut seorang wanita!" ucapnya, suaranya bergetar oleh amarah dan kekecewaan.Dia bukan siapa-siapa di dunia ini, hanya seorang kultivator pemula di Sekte Linjian, seorang pemuda biasa tanpa keistimewaan. Nam
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more
Bab 2 - Pemulihan Dantian
Dalam keheningan yang mencekam, Zhu Long berjalan mengendap-endap, menahan napas setiap kali ranting kering patah di bawah langkahnya.Ia tahu, satu suara kecil saja bisa mengundang perhatian binatang buas yang berkeliaran di sekelilingnya. Setelah kejadian sebelumnya dengan Babi Bertanduk, ia tak ingin mengambil risiko lagi. Dengan tubuh yang masih terluka dan dantiannya rusak, ia tak punya cukup tenaga untuk bertarung.Namun, di tengah kewaspadaannya, cahaya redup berwarna ungu menarik perhatiannya.Zhu Long memperlambat langkahnya dan berjongkok di dekat sumber cahaya itu. Sepasang matanya berbinar ketika melihat herbal Bulan Ungu, tumbuh di antara akar-akar pohon tua."Herbal Bulan Ungu?" gumamnya, tangannya terulur memetiknya. "Tak kusangka aku bisa menemukannya di tempat seperti ini."Ia menggenggam herbal itu dengan hati-hati. Herbal ini tergolong langka, hanya tumbuh di tempat yang dipenuhi energi spiritual. Khasiatnya luar biasa—dapat memulihkan luka dalam dan mempercepat reg
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more
Bab 3 - Sekelompok Pengganggu
Di dalam keheningan rumah kayu yang rapuh, Zhu Long duduk bersila, napasnya teratur dalam ritme yang dalam dan stabil. Matanya terpejam, tetapi pikirannya tetap waspada. Setelah bertahun-tahun hidup sebagai jiwa pengembara, ia tahu bahwa bahaya bisa datang kapan saja, dari mana saja. 'Delapan jalur meridian tubuh ini sudah terbuka…' Zhu Long bergumam dalam hati. 'Sayangnya, semua kultivasi tubuh ini sebelumnya telah hilang karena meridian yang sempat rusak. Aku perlu memulai dari awal lagi dan kembali menjadi lebih kuat.' Perlahan, ia mulai menerapkan teknik Sutra Dewa Seribu Kehidupan, sebuah metode kultivasi tingkat tinggi yang ia rampas dari ingatan seorang jiwa kultivator kuno semasa menjadi jiwa pengembara. Wushh… Energi roh di sekelilingnya mulai berputar, seperti angin yang mengalir lembut namun penuh kekuatan. Partikel energi roh yang melayang di udara terserap ke dalam tubuhnya, mengisi ulang ruang dalam dantiannya. Dengan dantiannya yang telah pulih, kini kultiva
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more
Bab 4 - Kembali Ke Kota Hongli
Mentari pagi merangkak naik, mengusir sisa-sisa kegelapan malam yang masih menyelimuti desa bobrok itu. Cahaya keemasan menyoroti bekas perumahan yang telah lama ditinggalkan, menyapu debu dan puing-puing yang berserakan di tanah.Zhu Long melangkah perlahan, meninggalkan tempat itu tanpa menoleh ke belakang, tak ada alasan untuknya tetap tinggal lebih lama. Namun, baru beberapa langkah, dia merasakan kehadiran seseorang di belakangnya.Ketika menoleh, ia mendapati sosok gadis muda yang semalam diselamatkannya, ia tampak berjalan di belakangnya dengan ragu-ragu.Sinar matahari pagi menerpa wajah gadis itu, memperlihatkan kulitnya yang putih bersih dan mata merahnya yang berkilau seperti ruby. Meski pakaiannya sederhana dan tubuhnya tampak sedikit lelah, kecantikannya tetap terpancar. Jika saja ia mendapat perawatan yang layak, pesonanya bisa membuat mata laki-laki tak dapat berpaling.Zhu Long mengira gadis itu telah pergi setelah mengucapkan terima kasih semalam. Namun ternyata, ia m
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more
Bab 5 - Kabar Kunjungan Klan Qin
Mengetahui anaknya dalam keadaan baik, Zhu Jiang menghela napas lega. Namun, seiring dengan rasa lega itu, tatapannya segera tertuju pada gadis muda yang berdiri di belakang putranya. Matanya menyipit, seolah berusaha menilai keberadaan gadis itu. "Siapa dia, Nak? Jangan bilang…?" ucap Zhu Jiang dengan nada menggantung, membiarkan putranya sendiri yang mengisi kekosongan itu. Zhu Long hanya terkekeh pelan. Ia tahu betul apa yang ada di dalam pikiran ayahnya. "Jangan salah paham, Ayah." jawabnya santai. "Dia hanyalah seorang gadis yang kutemui secara kebetulan. Ia sempat diculik oleh sekelompok berandal, dan aku menyelamatkannya. Namanya Shan Rong. Sayangnya, ia tidak punya tempat tinggal, jadi aku membawanya kemari." Mata Zhu Jiang menyipit sedikit lebih tajam. Ia menatap putranya penuh selidik sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Baiklah, jika itu memang keinginanmu." ujarnya, meskipun masih menyisakan sedikit keraguan dalam nada suaranya. Namun, sesaat kemudian ia melanjut
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more
Bab 6 - Tujuan Kedatangan
Aula utama klan Zhu, tempat yang cukup megah, terasa dipenuhi oleh suasana formal. Deretan kursi kayu berukir mengapit sisi kanan dan kiri aula, diduduki oleh para tetua klan Zhu yang duduk dalam keheningan penuh wibawa. Sementara di bagian tengah, Zhu Jiang, kepala klan Zhu, duduk di singgasana utama—sebuah kursi besar dengan ukiran naga yang melambangkan kejayaan klan mereka. Pintu besar aula terbuka, memperlihatkan rombongan klan Qin yang baru saja tiba. Qin Xiao, kepala klan Qin, seorang pria paruh baya dengan jubah biru tua bergaris emas, melangkah masuk dengan penuh keanggunan. Di belakangnya, beberapa tetua klan Qin mengikutinya, bersama seorang gadis muda yang anggun dan menawan, dialah Qin Lan. Zhu Jiang segera berdiri dari singgasananya, menyambut kedatangan mereka dengan senyum ramah. "Selamat datang, kepala klan Qin. Sudah lama kita tidak bertemu. Silakan duduk," ujar Zhu Jiang sambil mengulurkan tangan ke arah kursi yang telah disiapkan untuk tamunya. Qin Xia
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more
Bab 7 - Pembatalan Pertunangan
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut kepala klan Qin, suasana aula mendadak berubah drastis. Para tetua klan Zhu yang semula masih menaruh kepercayaan besar pada klan Qin, kini terlihat agak kaku.Beberapa dari mereka mulai berbisik satu sama lain, mencoba memahami situasi yang terjadi. Sementara itu, Zhu Jiang yang awalnya tampak tenang, ekspresinya perlahan berubah."Apakah aku mendengar dengan benar, Tuan Qin?" tanyanya, suaranya terdengar penuh kejutan tak percaya.Namun, Qin Xiao tetap tenang. "Ya, Tuan Zhu. Ini adalah keputusan yang telah kami pikirkan dengan matang, Lan'er sendiri setuju akan hal ini."Kata-kata itu seperti petir yang menyambar aula. Sementara hanya Zhu Long yang tersenyum tipis. Bukan senyum kebahagiaan, melainkan senyum dingin penuh ejekan, seolah telah menduga akan hal ini. Tatapannya menembus Qin Lan, seakan membaca isi pikirannya. Namun, gadis itu tetap diam. Di dalam hatinya, Qin Lan sendiri merasakan kegelisahan yang sulit ia jelaskan.'Apa yang s
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more
Bab 8 - Taruhan
"Baiklah, kalau begitu tak ada gunanya terus menjalin pertunangan ini." ia menghela napas panjang, lalu melanjutkan dengan nada santai namun menusuk. "Mulai sekarang, kita tidak punya hubungan apa pun lagi."Kata-kata itu seolah menjadi tamparan keras bagi Qin Lan. Niatnya datang memang untuk membatalkan pertunangann itu, namun bukan Zhu Long yang harus memutuskannya, tetapi dia sendiri.Tatapan gadis itu langsung berubah tajam. "Harusnya aku yang mengatakan hal itu, dasar sampah!" ejeknya dengan anda berat dan dingin.Zhu Long menyipitkan matanya, lalu tersenyum tipis."Sampah?" ucapnya santai, "Bukankah kata itu lebih cocok untuk dirimu sendiri, Nona Qin?"Mendengar ejekan balik itu Qin Lan mengerutkan keningnya, wajahnya memerah karena amarah."Apa kau bilang?! Kau bahkan jauh lebih lemah dariku! Berani-beraninya kau mengatakan aku sampah?!" bentakannya menggema di ruangan.Sementara itu, Niu Feng hanya terkekeh pelan. "Nona Qin telah menerobos ke ranah Pemurnian Roh tahap lima dal
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more
Bab 9 - Kebohongan
"Tuan Zhu, Anda tidak perlu bersikap kasar seperti ini," ujarnya dengan nada tegas. "Bagaimanapun, mereka hanyalah anak muda. Tak sepantasnya orang tua terus campur tangan dalam masalah mereka."Mata Zhu Jiang tetap tajam, ekspresinya penuh ketidakpuasan. Namun setelah beberapa saat, ia menghela napas panjang dan menurunkan tekanan auranya, ia kembali duduk meski jelas terlihat bahwa ia masih merasa tidak terima.Zhu Long memperhatikan dua kepala klan itu dengan ekspresi tertarik. 'Oh? Dua orang tua ini sepertinya memiliki basis kultivasi yang cukup kuat... Mereka sepertinya memiliki rivalitas yang tinggi,' pikirnya.Namun, ia tidak membiarkan pikirannya melayang terlalu jauh. Dengan ekspresi dingin, ia kembali fokus pada Qin Lan."Baiklah," katanya dengan nada tenang. "Dan jika aku menang, kau akan melakukan hal yang sama seperti yang kau katakan tadi."Beberapa orang terkejut mendengar persyaratan itu. Namun, Qin Lan hanya menatapnya dengan sinis tanpa ragu sedikit pun. Tatapannya s
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more
Bab 10 - Perdebatan di Bengkel Duanlao
Keesokan harinya, matahari pagi menyapu kota Hongli dengan sinar hangatnya. Jalanan utama, seperti biasa, telah dipenuhi oleh hiruk-pikuk kehidupan kota. Pedagang mulai membuka lapak mereka, anak-anak bermain-main dengan pedang kayu, dan para penjaga kota berpatroli dengan raut wajah serius. Hiruk-pikuk ini bagaikan denyut nadi kota Hongli—tempat yang tak pernah benar-benar tidur. Di tengah keramaian itu, Zhu Long yang mengenakan jubah abu-abu melangkah tenang. Tatapannya tajam namun tidak mencolok, membaur di antara para penduduk kota. Setelah malam yang panjang untuk beristirahat dan memulihkan diri, Zhu Long kini kembali melangkah dengan satu tujuan yang tertanam jelas dalam benaknya, yaitu: menjadi kuat. Meskipun dantiannya telah pulih dari kerusakan, kekuatan kultivasinya saat ini masih jauh dari kata cukup. Bahkan menghadapi binatang buas kelas rendah pun belum tentu ia bisa menang. Oleh karena itu ia perlu mencari solusi untuk meningkatkaan kekuatannya secepat mungkin, ka
last updateLast Updated : 2025-04-09
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status