Hansel Rhett menjadi buronan karena menentang para petinggi yang korup, dengan rasa keadilannya dia tidak bisa tinggal diam. Tapi itu tidak berjalan dengan mudah, malah Hansel yang ditimpa dengan banyak macam kesialan yang mengakibatkan Hansel menjadi sangat putus asa. Lalu pada saat hidupnya di ujung tanduk, seberkas cahaya yang sangat menyilaukan datang. Apakah cahaya ini juga bisa menjadi cahaya penyejuk jiwa bagi Hansel?
View More“Tidak mungkin! Bagaimana aku bisa mengumpulkan semua pecahan Artefak itu!” Aku berteriak keras di dalam hutan lebat itu saat mendengarkan cerita dari Gust yang berbicara mengenai legenda yang ada di duni barunya ini. 'Kau lupa?! Aku akan membantumu menemukan semua Artefak itu!’ ucap Gust di dalam kepalaku sambil mendengus sebal kepadaku. “Tapi ... Bagaimana mungkin aku mengalahkan ras-ras lain seperti mereka!” Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku dengar, ia akan mengambil sebuah pecahan Artefak dari ras lain. Tidak pernah terbayangkan di dalam hidupku akan menjadi seperti ini, lebih baik dirinya bertarung melawan pemerintah korup itu daripada harus bertempur melawan ras lain seperti ini.Hansel memegang kepalanya yang mulai berdenyut sakit saat memikirkan apa yang akan dilaluinya di depan nanti, bagaimana mungkin ia bisa bertempur melawan seorang Vampire hingga kawanan Naga. Terlebih lagi ia hanyalah seorang manusia biasanya yang tidak mempunyai kemampuan apapun.“GUST! Kekua
Aku otomatis memejamkan mataku ketika cahaya itu datang menghantamku. Ketika aku bangun dari pingsan, aku mendapati diri berada di ruang hampa yang sangat gelap dan menyesakkan.'Dimana ini?’ batinku cemas ketika melihat ke sekelilingku yang kosong.Apakah aku sudah meninggal?“Bisa dibilang begitu,” jawab seseorang tiba-tiba.“Siapa itu?!” aku berteriak dengan cemas ketika rasa sesak itu memenuhi hatiku.“Aku?” nada bicara orang itu seperti sedang meledekku.“Bisa dikatakan aku adalah Dewa,” lanjutnya dengan kekehan kecil.Lalu tiba-tiba muncul seorang anak laki-laki kecil tak jauh dariku.“Aku mempunyai tawaran untukmu anak muda,” jelas anak kecil itu sembari berjalan mendekat kepadaku.Aku berpikir sejenak sebelum menjawab perkataan anak kecil itu, “Apa tawaranmu?” jawabku takut-takut.“Aku akan memberikanmu sebuah misi.&r
Bulan telah terbit tinggi di atas langit sana, angin berhembus membawa suasana yang kelam. Malam ini aku dan Philip akan mencoba kembali ke markas untuk melarikan diri dari kejaran para polisi.Sebelum pergi kami menyiapkan banyak hal. Benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadapi rintangan yang akan kami hadapi nanti.Aku dan Philip menggunakan jaket ya tersisa pada tubuh untuk menyamarkan penampilan kami. Penyelinapan malam ini sungguh membuat was-was.Salah sedikit saja kami pasti akan tertangkap tangan. Semoga saja apa yang dikatakan oleh Gio untuk kembali ke markas adalah pilihan yang tepat.“Kau siap Philip?” tanyaku.“Tentu saja, percayalah kita akan baik-baik saja.” Philip meyakinkan aku untuk percaya pada aksi ini.“Semoga saja teman,” kataku pelan.“Lima menit lagi kita akan berangkat. Periksalah senjatamu, jangan sampai ada yang terlewat,” ucapnya memperingatkanku.&l
Perasaanku tidak enak, firasatku berkata ada yang tidak beres dengan perubahan rencana ini. Bukankah mereka memerlukan sidik jari dari kami untuk melakukan operasi ini.Dengan pikiran yang berkecambuk aku mengumpulkan Energizer Food ke dalam wadah yang sudah kami siapkan.“Hansel cepatlah, kita harus segera keluar dari sini.” Panik menghinggapi aku dan Philip.“Tenanglah, tidak akan terjadi apa-apa,” kataku untuk menenangkan Philip.“Jujur saja, aku cemas sekali,” ungkapnya padaku.“Bukan hanya kau, aku pun juga. Tetaplah tenang.” Aku berkata sambil segera menyelesaikan menjarah target kami.Semua Energizer Food yang ada di sini sudah kami amankan di dalam wadah elastis yang sudah kami siapkan.Nginggggg...Ngingg...Nginggg...Saat kami akan keluar dari tempat ini. Tiba-tiba terdengar suara sirine yang sangat bising.
Srak.. Srak... Gemeresik daun terdengar ketika melewati hutan. Saat ini operasi pencurian akan dilakukan. Aku memberi tahu tempat yang biasa aku jadikan persembunyian ketika masih menjadi Jurnalis dahulu. Hutan ini terletak tak jauh dari target, jaraknya sekitar 200 meter. Aku dan Philip diberi tugas untuk mencari petugas patroli untuk dijadikan sandera dan alat kami untuk mendapat akses lebih dalam. “Mereka belum juga patroli.” Tiba-tiba aku mendengar Philip berkata. “Dari informasi yang aku tau, mereka akan patroli sekitar 10 menit lagi,” ucapku sembari melihat waktu di jam tanganku. “Kenapa kita tidak langsung masuk saja, tidak ada juga yang patroli di sini.” Philip kesal sudah menunggu lama untuk mencari sandera mereka. “Tanyakan saja pada ketuamu kenapa malah ngomel ke aku,” kataku mengacuhkannya dan tetap fokus mengintai. Aku mendengar Philip mendengus dari sebelahku. Giovanni dan yang lain sedan
Tok...Tokk...Tok...Dalam tidurku, aku seperti mendengar ketukan pada pintu kamarku. Setelah aku dengarkan ternyata benar ada yang mengetuk pintu kamarku.“Hansel...”Aku segera bangun ketika mendengar suara Ibu dari luar kamarku.“Iyaa, ada apa?” jawabku sambil mengumpulkan nyawa.Ibu lalu masuk ke dalam kamar, “Ibu pergi sebentar, hari ini sepertinya kita tidak usah membuka toko, pergilah cari pekerjaan lain atau pergi bersama temanmu jika kau bosan di rumah,” ucap Ibu kemudian.“Iyaa,” jawabku singkat sambil mengucek mataku.Aku lihat jam ternyata sudah jam 10 pagi, tak biasanya aku bangun setelat ini. Sepertinya karena tidur terlalu larut tadi malam.Setelah membersihkan diri aku mengingat bahwa ada tugas yang harus aku kerjakan. Ketua kelompok pencurian itu memberiku tugas untuk memcari cara untuk masuk ke dalam pusat Eneegizer Food. Sepertiny
Aku dihadapkan dengan dua pilihan apakah aku akan melakukan pencurian dengan teman masa kecilku atau tetap berpegang teguh pada hatiku untuk tetap menjadi manusia yang bermoral. Dan yaa aku memutuskan untuk ikut bergabung dengan Philip, mengesampingkan hatiku yang berteriak untuk tidak melakukannya. “Oke, aku akan ikut denganmu,” jawabku menegaskan pilihanku. “Syukurlah kau akan ikut, terimakasih Hansel sudah mau membantuku.” Aku melihat Philip membuang nafas dengan lega. “Pegang janji yang sudah kau katakan, bagian kita akan sama rata,” kataku menegaskan janjinya. “Tenang aja, aku pasti akan memenuhi janjiku,” jawab Philip penuh keyakinan. “Jadi sekarang apa yang perlu akh lakukan untuk membantu kalian,” tanyaku penasaran untuk mendenagr rencana pencurian yang sudah mereka pikirkan. “Ayo ikut aku ke markas kami.” Philip memimpin jalan di depan. “Memang di mana letak markas kalian?” tanyaku penasaran padanya. “S
‘Kenapa tidak ada yang datang hari ini,' pikirku bertanya-tanya ketika menjaga toko hari ini. Pagi ini aku dan Ibu mulai lagi untuk membuka toko kue, semenjak kepergian Ayah baru hari ini Ibu mau pergi membuka toko. Kemarin kami mendapat informasi dari teman Ibu yang berkata bahwa makanan inovasi Energizer Food membuat penjualan makanan padat lain menjadi turun drastia Awalnya aku dan Ibu tidak mengharapkan dampak yang dibawa Enegizer Food akan sebesar ini. “Bagaimana nasib kita sekarang kalau keadaannya seperti ini,” keluh Ibu sambil menghela nafas. “Aku akan mencari pekerjaan yang lain Ibu, hutang yang tersisa tinggal sedikit lagi jadi akan ku usahakan untuk melunasinya.” Aku menyampaikan maksudku pada Ibu. Tanpa menatapku Ibu berkata, “Yaa memang seharusnya begitu.” Aku tau Ibu kecewa padaku apalagi dengan ditinggal oleh Ayah, aku melihat Ibu semakin hari semakin tidak semangat. Melihat Ibu seperti
Sudah seminggu ini Ayah masih terbaring lemah keadaannya semakin memburuk, sakit kepalanya tak kunjung membaik bahkan sekarang disertai dengan sesak.Ibu memutuskan untuk menjaga Ayah di rumah, jadi hanya aku yang akan pergi ke toko untuk mengantarkan sisa pesanan pelanggan.Sebelum pergi tak lupa ku lihat Ayah dahulu di kamarnya, “Ayah bagaimana perasaanmu sekarang?”“Tidak... Apa-apa Hansel, Ayah baik-baik saja hanya sedikit sesak,” jawab Ayah terdengar nafasnya sangat berat.“Nanti akan ku bawakan obat sepulang dari toko,” kataku sambil berjalan pergi meninggalkan kamar Ayah.Ku lihat Ibu sedang menyiapkan bubur dan teh hangat untuk Ayah, “Ibu aku pergi.”“Hati-hati Hansel,” jawab Ibu dari dapur.Langit hari ini mendung, seperti akan turun hujan lebat. Suram begitulah suasana hari ini sungguh tidak mengenakkan.Untungnya hari ini aku lumayan sibuk, jadi perasaan sur
“Berhenti di sana!” terdengar teriakan mengancam dari belakangku.Sialan aku sudah terpojok seperti ini, kemana lagi aku akan pergi jika seperti ini, gara-gara para komplotan sialan itu aku jadi seperti ini.Huft...Huft...Aku sudah kehabisan nafas karena terlalu banyak berlari menghindari kejaran para polisi itu.Semua kesialan ini berawal dari masalah yang terjadi di tempat kerja sialan itu.Satu bulan yang lalu...“Senior, ketua direksi mengatakan sepertinya artikel yang senior kerjakan akan susah untuk diterbitkan,” bawahanku berkata dengan takut-takut.“Hah... Kau pikir ketua bisa menghentikan aku untuk menerbitkan ini,” jawabku dengan ketus.Siapa yang bisa menghalangi seorang Hansel Rhett dari menerbitkan sebuah artikel, hanya karena artikel yang ku terbitkan berisi tentang para petinggi yang korup itu.Walaupun dunia ini sudah sangat maju dalam...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments