Share

Bab 8 - Taruhan

Author: Murlox
last update Last Updated: 2025-04-08 08:29:56

"Baiklah, kalau begitu tak ada gunanya terus menjalin pertunangan ini." ia menghela napas panjang, lalu melanjutkan dengan nada santai namun menusuk. "Mulai sekarang, kita tidak punya hubungan apa pun lagi."

Kata-kata itu seolah menjadi tamparan keras bagi Qin Lan. Niatnya datang memang untuk membatalkan pertunangann itu, namun bukan Zhu Long yang harus memutuskannya, tetapi dia sendiri.

Tatapan gadis itu langsung berubah tajam. "Harusnya aku yang mengatakan hal itu, dasar sampah!" ejeknya dengan anda berat dan dingin.

Zhu Long menyipitkan matanya, lalu tersenyum tipis.

"Sampah?" ucapnya santai, "Bukankah kata itu lebih cocok untuk dirimu sendiri, Nona Qin?"

Mendengar ejekan balik itu Qin Lan mengerutkan keningnya, wajahnya memerah karena amarah.

"Apa kau bilang?! Kau bahkan jauh lebih lemah dariku! Berani-beraninya kau mengatakan aku sampah?!" bentakannya menggema di ruangan.

Sementara itu, Niu Feng hanya terkekeh pelan. "Nona Qin telah menerobos ke ranah Pemurnian Roh tahap lima dalam beberapa bulan saja," katanya, "Sementara dirimu, kau bahkan tak mampu menembus tahap empat. Lebih buruk lagi... kultivasimu tampaknya menurun, Zhu Long."

Kata-kata itu seperti petir yang menyambar ruangan. Zhu Jiang tertegun. Alisnya berkerut dalam.

'Kultivasi Long'er menurun? Bagaimana bisa?!'

Sebagai putra Zhu Jiang, Zhu Long memiliki bakat luar biasa. Dan dia sendiri telah membuktikan kelayakannya di saat ujian penerimaan murid sekte Linjian. Dengan bakat akar roh ungu, itu adalah sebuah keajaiban yang hanya muncul satu kali dalam seribu tahun.

Sementara penurunan kultivasi hanya mungkin terjadi jika seseorang mengalami kerusakan dantian yang parah.

Namun, bagaimana bisa dantian Zhu Long mengalami kerusakan?

Pertanyaan ini mengusik pikiran Zhu Jiang, saat itu pula ia merasakan ada sesuatu yang jagal tentang hal ini.

Di tengah aula Zhu Long tetap berdiri tegak. Meskipun dirinya dihina dan direndahkan di hadapan semua orang, ia tidak menunjukkan tanda-tanda kemarahan.

Sebaliknya, ia tersenyum tipis. Namun di balik senyum itu matanya berkilat tajam. Ia menatap lurus ke arah Qin Lan, lalu dengan suara yang jelas dan mantap, ia berkata, "Benar, kultivasiku memang menurun… Tapi tahukah kalian alasannya?"

Beberapa orang yang hadir mulai saling berbisik. Para tetua klan menunggu jawaban dengan penuh rasa ingin tahu, sementara Zhu Jiang sendiri tampak semakin serius, tak bisa mengabaikan masalah ini begitu saja. Walaupun pertunangan ini juga masalah serius, tapi itu tak cukup penting jika dibandingkan dengan masalah penentu masa depan anaknya sendiri.

Zhu Long menghela napas sebelum kembali menatap Qin Lan dengan sorot dingin.

"Itu semua karena Nona Qin mengambil setiap ramuan dan sumber daya kultivasi yang kumiliki." ujarnya padahal yang membuat kultivasinya menurun adalah karena Niu Feng yang dengan sengaja menusuknya dari belakang.

Pada saat itu Zhu Long berada dalam satu kelompok dengan Niu Feng saat menjelajahi hutan Zuku untuk mencari tanaman herbal. Namun, nyatanya mereka semua adalah pengikut setia Niu Feng hingga akhirnya mereka semua bersekongkol untuk menjatuhkan Zhu Long.

Apa yang diungkapkan Zhu Long tadi memang tak sepenuhnya benar, tapi hal seperti itu juga dapat di anggap sebagai alasan mengapa kultivasinya menurun. Dan ia juga tak ingin mengatakan alasan sebenarnya mengapa kultivasinya menurun.

Dulu, selama di Sekte Linjian, Zhu Long hampir tak pernah memanfaatkan sumber daya yang diberikan kepadanya. Semua yang dia dapatkan, tanpa ragu, dia berikan kepada Qin Lan.

Zhu Long melakukan itu karena rasa cinta pada tunangannya. Namun sekarang setelah mendapatkan semua manfaat itu... Qin Lan justru datang dengan tuduhan dan penghinaan terhadap Zhu Long.

Mendengar kata-kata Zhu Long, kesadaran Qin Lan seolah di hantam oleh palu godam. Wajahnya memerah, bukan karena malu, tetapi karena marah.

"Apa katamu?! Bahkan jika kau tak memberikan semua sumber dayamu padaku, aku tetap bisa meningkatkan kultivasiku dengan cepat melebihi bakatmu itu!" serunya, suaranya bergetar karena emosi.

Zhu Long tertawa kecil. "Oh? Kau berkata begitu hanya karena sekarang kau sudah tak mendapatkan manfaat apa pun dariku, bukan?"

Namun sebelum Qin Lan dapat mengucapkan kata-katanya, Niu Feng segera mendahuluinya.

"Tenang saja, Nona Qin," katanya dengan nada lembut, tetapi sarat dengan kesombongan. "Dalam sebulan, Sekte Linjian akan mengadakan evaluasi tahunan. Saat itu tiba, kau hanya perlu membuktikan bakat luar biasamu dan menjadi murid bagian dalam sekte."

Qin Lan menarik napas dalam, sedikit tenang setelah mendengar kata-kata itu. Namun, Niu Feng belum selesai. Ia melirik Zhu Long dengan sinis sebelum melanjutkan, "Sementara dia..."

Ia berhenti sejenak, lalu menunjuk Zhu Long dengan percaya diri. "Mungkin hanya bisa bermimpi untuk menjadi murid bagian dalam sekte."

Beberapa anggota klan Qin yang hadir tertawa kecil. Sebagian dari mereka menyeringai, menikmati penghinaan yang baru saja dilontarkan. Namun, berbeda dari yang mereka harapkan, Zhu Long tetap diam. Tak menunjukkan amarah atapun emosi yang meledak seperti yang diharapkan oleh Qin Lan dan Niu Feng.

Zhu Long menatap Qin Lan dan Niu Feng dengan sorot mata tenang. "Kalau begitu, bagaimana jika kita bertaruh?" katanya dengan suara yang cukup lantang untuk terdengar di seluruh aula.

Orang-orang mulai menunjukkan berbagai reaksi. Beberapa terkekeh, merasa ucapan itu hanya lelucon belaka. Yang lain memasang ekspresi terkejut, tidak percaya bahwa seseorang dengan kultivasi yang menurun berani mengajukan tantangan kepada seorang jenius seperti Qin Lan.

Di tengah kegaduhan itu, Qin Xiao—kepala klan Qin sekaligus ayah Qin Lan—menghela napas. Ia menggeleng pelan, seolah merasa kasihan pada Zhu Long yang dianggapnya hanya membuat malu dirinya sendiri.

"Taruhan?" Niu Feng menyeringai. "Orang sepertimu memangnya bisa apa? Kultivasimu bahkan tak sebanding dengan Nona Qin, tapi kau masih berani menantangnya bertaruh?" cibirnya dengan nada mengejek.

Zhu Long tidak membalas secara langsung. Ia hanya tersenyum tipis, lalu berkata dengan suara yang terdengar santai namun menusuk, "Kalau begitu, aku anggap kalian terlalu takut bahkan untuk menerima tantangan dari orang lemah sepertiku. Mengecewakan."

Seketika wajah Qin Lan dan Niu Feng mengeras. Kata-kata Zhu Long seolah menampar harga diri mereka. Sebagai murid berbakat Sekte Linjian, ditantang oleh seseorang yang memiliki kultivasi lebih rendah saja sudah cukup memalukan, apalagi jika mereka menolak.

Qin Lan mengepalkan tangannya, amarahnya membuncah. "Cukup! Aku tak mau mendengar ocehanmu lagi. Aku terima tantanganmu!"

Ruangan menjadi semakin tegang. Semua orang menunggu kelanjutan dari taruhan ini. Namun, Qin Lan belum selesai. Ia melangkah maju, menatap Zhu Long dengan penuh penghinaan.

"Sebagai taruhannya, jika aku menang, kau harus merangkak seperti anjing dan meninggalkan Sekte Linjian selamanya!" katanya lantang, suaranya dipenuhi ejekan.

Suasana aula seketika meledak dalam bisikan dan gumaman. Taruhan itu bukan sekadar persaingan biasa. Jika Zhu Long kalah, bukan hanya kehormatannya yang hancur, tapi juga masa depannya di Sekte Linjian.

Zhu Jiang, yang sejak tadi hanya diam dan mengamati, akhirnya berdiri dengan aura yang meledak-ledak. Tekanan kuat langsung menyapu seluruh aula, membuat beberapa orang dengan kultivasi rendah gemetar ketakutan.

"Berani sekali kau mengucapkan penghinaan seperti itu di dalam aula Klan Zhu!" desis Zhu Jiang dengan nada berbahaya, matanya menatap tajam ke arah Qin Lan.

Namun, sebelum keadaan semakin memburuk, Qin Xiao ikut berdiri. Aura yang sama kuatnya terpancar dari tubuhnya, menetralkan tekanan yang dikeluarkan oleh Zhu Jiang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 9 - Kebohongan

    "Tuan Zhu, Anda tidak perlu bersikap kasar seperti ini," ujarnya dengan nada tegas. "Bagaimanapun, mereka hanyalah anak muda. Tak sepantasnya orang tua terus campur tangan dalam masalah mereka."Mata Zhu Jiang tetap tajam, ekspresinya penuh ketidakpuasan. Namun setelah beberapa saat, ia menghela napas panjang dan menurunkan tekanan auranya, ia kembali duduk meski jelas terlihat bahwa ia masih merasa tidak terima.Zhu Long memperhatikan dua kepala klan itu dengan ekspresi tertarik. 'Oh? Dua orang tua ini sepertinya memiliki basis kultivasi yang cukup kuat... Mereka sepertinya memiliki rivalitas yang tinggi,' pikirnya.Namun, ia tidak membiarkan pikirannya melayang terlalu jauh. Dengan ekspresi dingin, ia kembali fokus pada Qin Lan."Baiklah," katanya dengan nada tenang. "Dan jika aku menang, kau akan melakukan hal yang sama seperti yang kau katakan tadi."Beberapa orang terkejut mendengar persyaratan itu. Namun, Qin Lan hanya menatapnya dengan sinis tanpa ragu sedikit pun. Tatapannya s

    Last Updated : 2025-04-08
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 10 - Perdebatan di Bengkel Duanlao

    Keesokan harinya, matahari pagi menyapu kota Hongli dengan sinar hangatnya. Jalanan utama, seperti biasa, telah dipenuhi oleh hiruk-pikuk kehidupan kota. Pedagang mulai membuka lapak mereka, anak-anak bermain-main dengan pedang kayu, dan para penjaga kota berpatroli dengan raut wajah serius. Hiruk-pikuk ini bagaikan denyut nadi kota Hongli—tempat yang tak pernah benar-benar tidur. Di tengah keramaian itu, Zhu Long yang mengenakan jubah abu-abu melangkah tenang. Tatapannya tajam namun tidak mencolok, membaur di antara para penduduk kota. Setelah malam yang panjang untuk beristirahat dan memulihkan diri, Zhu Long kini kembali melangkah dengan satu tujuan yang tertanam jelas dalam benaknya, yaitu: menjadi kuat. Meskipun dantiannya telah pulih dari kerusakan, kekuatan kultivasinya saat ini masih jauh dari kata cukup. Bahkan menghadapi binatang buas kelas rendah pun belum tentu ia bisa menang. Oleh karena itu ia perlu mencari solusi untuk meningkatkaan kekuatannya secepat mungkin, ka

    Last Updated : 2025-04-09
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 11 - Taruhan dengan Master Obat Surgawi

    Namun Zhu Long tidak tinggal diam. Tatapannya tetap terfokus pada tungku di hadapannya, sorot matanya tenang namun menyiratkan keteguhan yang tak tergoyahkan. Ia tahu benar, benda di hadapannya ini bukan sekadar tungku biasa. Ditempa dari bijih Hanxing yang sangat langka, bahkan di kota besar sekalipun, benda seperti ini sulit ditemukan. Apalagi di kota kecil seperti Hongli—tempat ini tak lebih dari pasar penghubung antar wilayah, dan bukan pusat perdagangan besar."Aku tidak akan membiarkan barang berharga ini direbut begitu saja," ucap Zhu Long mantap. Suaranya tenang, namun juga dalam seperti dasar jurang yang tak terukur. "Tungku ini… sudah menjadi milikku, kau takk bisa merebutnya begitu saja."Tanpa berkata lebih lanjut, Zhu Long mengangkat satu tangan. Sebuah kilatan cahaya muncul dari cincin di jarinya, dan sekejap kemudian—gedebuk! Sebuah kantong besar berisi koin emas jatuh menghantam meja kayu di depannya. Gemerincing nyaring mengisi ruangan, dan dari dalam kantong itu, em

    Last Updated : 2025-04-09
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 12 - Taruhan dengan Master Obat Surgawi II

    Di aula utama Paviliun Qian Hua, dua sosok berdiri saling berhadapan dengan jarak sepuluh meter. Atmosfer di dalam ruangan itu terasa menegang. Di antara mereka, dua meja kayu hitam telah disiapkan, masing-masing lengkap dengan tungku pemurnian adasar alkimia, dan tumpukan herbal langka yang masih segar dengan aroma tajam menusuk hidung. Zhu Long berdiri tenang di sisi kiri ruangan, jubah hitamnya berkibar pelan tertiup angin dari jendela terbuka. Sorot matanya jernih namun dalam, seperti danau yang menyembunyikan pusaran di bawah permukaannya. Di sisi lain, Bai Fu menatap Zhu Long dengan mata menyipit. Ia berdiri penuh percaya diri, tangan bersedekap di depan dada, dan senyum tipis menghiasi wajah tuanya yang penuh kerutan. Di sekeliling ruangan, para staf Paviliun Qian Hua dan puluhan pengunjung berkumpul, menyaksikan pertarungan tak biasa ini. Beberapa dari mereka bahkan adalah alkemis muda, murid-murid yang sedang belajar di bawah bimbingan Bai Fu. "Siapa pemuda itu?" bis

    Last Updated : 2025-04-10
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 13 - Taruhan dengan Master Obat Surgawi III

    Dengan wajah tenang, Zhu Long melangkah maju. Ia mulai memilih beberapa bahan herbal dari tumpukan yang disediakan Paviliun Qian Hua. Tanpa ragu, ia memasukkan sejumlah herbal ke dalam tungku pemurnian sekaligus, menciptakan suara mendesis pelan saat bahan-bahan itu bersentuhan dengan logam panas."Apa!? Apa yang dia lakukan!?" seru seorang pemuda dengan suara penuh kejutan. "Kenapa dia memasukkan semua bahan herbal secara bersamaan!? Dia bahkan belum menyalakan api! Apa dia pikir memurnikan ramuan obat seperti merebus sup ayam!?""Sudah kuduga!" timpal yang lain. "Dia hanya bocah sok tahu. Tidak ada alkemis waras yang akan memulai proses pemurnian dengan cara seperti itu. Dia pikir siapa dirinya!?"Komentar penuh cemoohan meluncur dari berbagai penjuru ruangan, seolah Zhu Long sedang mempertontonkan lelucon, bukan kemampuan alkimianya. Namun pemuda itu tetap tenang. Tangannya bergerak cekatan dan presisi, tak sedikit pun terguncang oleh hinaan yang mengalir deras.Dalam hati, Zhu Lon

    Last Updated : 2025-04-10
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 14 - Aroma Herbal Berkualitas Tinggi???

    Baru beberapa menit berlalu sejak Zhu Long mulai memurnikan ramuan obatnya, namun keanehan mulai terasa di udara. Aroma samar mulai merayap keluar dari tungku di hadapannya—tak tercium seperti aroma menyengat atau bau hangus seperti yang banyak orang perkirakan dari pemuda 'amatiran' itu, melainkan aroma harum herbal yang begitu murni dan menyegarkan, seperti hembusan angin dari taman penuh bunga di musim semi. "B-bau ini? Tidak mungkin…!" seru seorang staf Paviliun Qian Hua dengan nada nyaris bergetar. Mata pria paruh baya itu membelalak saat ia mencium aroma yang menguar di udara sekitarnya. Selama bertahun-tahun bekerja di paviliun Qian Hua ini, ia telah melihat ratusan, bahkan ribuan ramuan obat berkualitas. Ia mengenali puluhan tanaman herbal hanya dari aroma yang keluar, dan lebih dari itu, ia dapat membedakan mana ramuan berkualitas tinggi hanya dari satu tarikan napas. Namun kali ini, aroma yang menyeruak dari tungku Zhu Long mengguncang seluruh pemahaman pria paruh baya

    Last Updated : 2025-04-11
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 15 - Rasa Penasaran Bai Fu

    Bai Fu merupakan seorang alkemis senior dengan puluhan tahun pengalaman, ia bahkan dikennal dengan julukan "Master Obat Surgawi" di seluruh kota Hongli. Dengan penguasaan api hijau yang ia miliki, Bai Fu merasa berada di puncak kemampuan alkimia. Api hijau adalah bukti bahwa ia telah mencapai tingkat keahlian yang tak terbayangkan oleh kebanyakan alkemis di kota ini. Setiap ramuan yang ia buat, setiap pil yang ia perbaiki, selalu menghasilkan hasil yang sempurna. Oleh karena itu, ketika pemuda bernama Zhu Long menantang kemampuannya, Bai Fu menganggap itu sebagai sebuah permainan anak-anak, sesuatu yang hanya akan menghibur kebosanan hidupnya. 'Hmph, bahkan ramuan obat sederhana buatanku tak akan mampu kau saingi, nak. Kau masih terlalu muda untuk menantang orang tua sepertiku,' pikir Bai Fu sambil tersenyum sinis. Meskipun angkuh, ia masih menghargai Zhu Long, terutama karena keberanian pemuda itu menantang seorang alkemis senior sepertinya. Namun, keyakinannya bahwa Zhu Long

    Last Updated : 2025-04-11
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 16 - Ramuan Sheng Jing Tingkat Tinggi

    "Ini… ini benar-benar ramuan Sheng Jing tingkat tinggi?" seru seorang pria paruh baya dari kerumunan dengan suara bergetar. Suaranya menggema, seolah menampar seluruh kesunyian yang sempat menyelimuti ruangan itu. Tatapan orang-orang langsung tertuju pada tungku milik Zhu Long. Di dalamnya, sebutir pil emas mengambang dengan mantap, mengeluarkan kilau lembut dan aura kehangatan yang tak biasa. Aroma herbal pekat menyebar, bukan hanya menusuk indra penciuman, tapi seakan langsung menembus dada dan menggetarkan jiwa. "Ti-tidak mungkin…!" seorang pria lain dengan pakaian khas staf Paviliun Qian Hua terhuyung ke depan, suaranya setengah tercekik. "Selama bertahun-tahun aku mengabdi di paviliun ini… aku belum pernah melihat ramuan Sheng Jing sehalus dan sepadat ini! Bahkan aromanya saja mampu membuat seluruh energi dalam dantianku bergetar!" Sorak kagum perlahan berubah menjadi hiruk-pikuk. Beberapa murid alkemis maju lebih dekat, tak kuasa menahan rasa penasaran mereka. Ada yang meng

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 21 - Keributan di Dalam Toko III

    Namun Zhu Long tak bergeming. Tatapannya tetap tenang, nyaris malas menanggapi. Ia hanya memiringkan kepala sedikit, seperti sedang menatap seekor anjing yang menggonggong terlalu nyaring.Qin Lan melangkah maju, sikapnya angkuh seperti biasa. Dengan tangan menyilang di dada dan dagu terangkat tinggi, ia menatap Zhu Long penuh penilaian."Zhu Long, kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Sebaiknya kau tidak ikut campur," katanya dingin. "Aku hanya memintanya menyerahkan inti binatang itu dengan cara baik-baik. Tapi dia keras kepala."Ia melirik Shan Rong sejenak dengan pandangan merendahkan. "Inti binatang buas itu penting untuk kultivasiku. Lagipula tak ada gunanya gadis biasa sepertinya memiliki inti binatang buas itu?"Mata Zhu Long menyipit. Mendengar ucapan itu, ia mendengus pelan—dingin dan tajam. Dalam sekejap, ia meraih tangan Shan Rong, menariknya ke belakang punggungnya seolah hendak melindungi gadis itu dari serangan langsung."Tetap saja itu adalah perampokan?" ucapnya datar d

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 20 - Keributan di Dalam Toko II

    Di bawah tatapan tajam Zhu Long, tubuh Meng Yu membeku. Meski pria itu kabarnya telah menurun dalam kultivasi, namun kali ini aura dari Zhu Long tampak berbeda—dingin, berat, dan penuh tekanan seperti binatang buas yang tengah mengincar mangsanya. Setiap napas yang ia ambil terasa seperti menelan bara api. Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya Meng Yu. "Ka-kau…" gumam Meng Yu, nyaris tak terdengar. Ia mundur satu langkah, sebelum akhirnya tertunduk tak berani menatap Zhu Long secara langsung. Zhu Long mengalihkan pandangannya, kali ini menatap gadis bermata semerah ruby yang berdiri di belakangnya. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya dengan nada lembut, berbeda dari nada dingin sebelumnya, seolah matahari musim semi tiba-tiba muncul setelah badai salju. Shan Rong sempat terpaku diam. Ia menggeleng pelan. Meski tubuh mungilnya masih bergetar karena menerima tekanan dari Meng Yu, matanya yang semerah ruby memancarkan keteguhan yang mengejutkan. "Aku tak apa-apa," jawabnya m

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 19 - Keributan di Dalam Toko

    Setelah keluar dari Paviliun Qian Hua, Zhu Long tidak segera kembali ke kediaman klan Zhu seperti yang seharusnya. Sebaliknya, ia memilih menelusuri jalan utama kota Hongli yang ramai, dengan langkah santai namun penuh pertimbangan. Keramaian para pedagang, suara para pejalan yang bersahutan, serta aroma rempah dan makanan-makanan di sepanjang jalan seakan menjadi irama yang menemani pikirannya yang terus bekerja."Ramuan Lian Hun tingkat menengah sudah cukup untuk menguatkan fondasi kultivasiku sebelum menerobos ke ranah Pemurnian Roh tahap awal," gumamnya dalam hati sambil berjalan santai di antara kerumunan. "Sekarang aku hanya membutuhkan inti binatang buas berkualitas tinggi... sesuatu yang bisa menguatkan fisik dan akra rohku."Tak lama langkahnya terhenti di depan sebuah toko dengan papan kayu tua yang menggantung miring bertuliskan 'Menjual Inti Binatang Buas!'. Di etalasenya, tampak beberapa inti binatang dengan berbagai ukuran dan warna diletakkan dalam kaca pelindung. Ene

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 18 - Merampas Ruang Penyimpanan Paviliun Qian Hua

    Ruang penyimpanan ramuan paviliun Qian Hua. Suasana dalam ruangan itu yang biasanya tenang dan teratur kini berubah menjadi medan perampokan tanpa kekerasan. Rak-rak kayu yang tersusun rapi mulai terlihat kosong di beberapa tempat, sementara botol-botol giok dan kendi-kendi kecil yang terbuat dari tanah liat berpindah tempat ke dalam pelukan seorang pemuda berwajah dingin—Zhu Long.Ia berjalan mondar-mandir di antara rak, sesekali menunduk untuk membaca label pada ramuan, lalu tanpa ragu mencomot botol yang menurutnya terlihat menarik. Di tangannya kini tertumpuk lebih dari selusin botol ramuan berkilau, masing-masing mengandung pil dan cairan yang memancarkan cahaya lembut dari warna-warna yang eksotis—biru safir, merah delima, hijau zamrud dan lain-lain.Bai Fu, yang berdiri tak jauh dari pintu, hanya bisa menghela napas panjang. Wajahnya yang biasanya penuh wibawa kini dipenuhi ekspresi frustrasi bercampur penyesalan."Ti-tidakkah ini… terlalu berlebihan?" suaranya nyaris seperti

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 17 - Mengakui Kekalahan

    "Ba-Bagaimana bisa?! Bagaimana bisa kau memurnikan ramuan obat tingkat tinggi dengan kemampuan rendahan seperti itu!?" seru Bai Fu, suaranya melengking, nyaris seperti teriakan orang yang baru saja kehilangan akal sehatnya.Wajahnya memucat dan sorot matanya tak bisa lepas dari tungku di hadapannya. Meski pil emas masih mengambang di dalam tungku, sisa suhu panas dan aura spiritual yang pekat masih terasa menggantung di udara. Bau herbal suci itu belum memudar, bahkan semakin menebal seperti kabut yang menyelimuti seisi paviliun.Zhu Long, yang beristirahat santai menenangkan diri setelah proses pemurnian intens itu. Dengan tenang ia bangkit, membersihkan debu ringan di jubahnya. Tatapan matanya santai, hampir terkesan malas, namun ada kilatan percaya diri yang membuat siapapun tak bisa memandangnya denganremeh."Kenapa kau bertanya seperti itu, pak tua?" ujarnya sambil mengangkat sebelah alis. "Bukankah kau dikenal sebagai Master Obat Surgawi di paviliun Qian Hua ini?"Nada suaranya

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 16 - Ramuan Sheng Jing Tingkat Tinggi

    "Ini… ini benar-benar ramuan Sheng Jing tingkat tinggi?" seru seorang pria paruh baya dari kerumunan dengan suara bergetar. Suaranya menggema, seolah menampar seluruh kesunyian yang sempat menyelimuti ruangan itu. Tatapan orang-orang langsung tertuju pada tungku milik Zhu Long. Di dalamnya, sebutir pil emas mengambang dengan mantap, mengeluarkan kilau lembut dan aura kehangatan yang tak biasa. Aroma herbal pekat menyebar, bukan hanya menusuk indra penciuman, tapi seakan langsung menembus dada dan menggetarkan jiwa. "Ti-tidak mungkin…!" seorang pria lain dengan pakaian khas staf Paviliun Qian Hua terhuyung ke depan, suaranya setengah tercekik. "Selama bertahun-tahun aku mengabdi di paviliun ini… aku belum pernah melihat ramuan Sheng Jing sehalus dan sepadat ini! Bahkan aromanya saja mampu membuat seluruh energi dalam dantianku bergetar!" Sorak kagum perlahan berubah menjadi hiruk-pikuk. Beberapa murid alkemis maju lebih dekat, tak kuasa menahan rasa penasaran mereka. Ada yang meng

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 15 - Rasa Penasaran Bai Fu

    Bai Fu merupakan seorang alkemis senior dengan puluhan tahun pengalaman, ia bahkan dikennal dengan julukan "Master Obat Surgawi" di seluruh kota Hongli. Dengan penguasaan api hijau yang ia miliki, Bai Fu merasa berada di puncak kemampuan alkimia. Api hijau adalah bukti bahwa ia telah mencapai tingkat keahlian yang tak terbayangkan oleh kebanyakan alkemis di kota ini. Setiap ramuan yang ia buat, setiap pil yang ia perbaiki, selalu menghasilkan hasil yang sempurna. Oleh karena itu, ketika pemuda bernama Zhu Long menantang kemampuannya, Bai Fu menganggap itu sebagai sebuah permainan anak-anak, sesuatu yang hanya akan menghibur kebosanan hidupnya. 'Hmph, bahkan ramuan obat sederhana buatanku tak akan mampu kau saingi, nak. Kau masih terlalu muda untuk menantang orang tua sepertiku,' pikir Bai Fu sambil tersenyum sinis. Meskipun angkuh, ia masih menghargai Zhu Long, terutama karena keberanian pemuda itu menantang seorang alkemis senior sepertinya. Namun, keyakinannya bahwa Zhu Long

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 14 - Aroma Herbal Berkualitas Tinggi???

    Baru beberapa menit berlalu sejak Zhu Long mulai memurnikan ramuan obatnya, namun keanehan mulai terasa di udara. Aroma samar mulai merayap keluar dari tungku di hadapannya—tak tercium seperti aroma menyengat atau bau hangus seperti yang banyak orang perkirakan dari pemuda 'amatiran' itu, melainkan aroma harum herbal yang begitu murni dan menyegarkan, seperti hembusan angin dari taman penuh bunga di musim semi. "B-bau ini? Tidak mungkin…!" seru seorang staf Paviliun Qian Hua dengan nada nyaris bergetar. Mata pria paruh baya itu membelalak saat ia mencium aroma yang menguar di udara sekitarnya. Selama bertahun-tahun bekerja di paviliun Qian Hua ini, ia telah melihat ratusan, bahkan ribuan ramuan obat berkualitas. Ia mengenali puluhan tanaman herbal hanya dari aroma yang keluar, dan lebih dari itu, ia dapat membedakan mana ramuan berkualitas tinggi hanya dari satu tarikan napas. Namun kali ini, aroma yang menyeruak dari tungku Zhu Long mengguncang seluruh pemahaman pria paruh baya

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 13 - Taruhan dengan Master Obat Surgawi III

    Dengan wajah tenang, Zhu Long melangkah maju. Ia mulai memilih beberapa bahan herbal dari tumpukan yang disediakan Paviliun Qian Hua. Tanpa ragu, ia memasukkan sejumlah herbal ke dalam tungku pemurnian sekaligus, menciptakan suara mendesis pelan saat bahan-bahan itu bersentuhan dengan logam panas."Apa!? Apa yang dia lakukan!?" seru seorang pemuda dengan suara penuh kejutan. "Kenapa dia memasukkan semua bahan herbal secara bersamaan!? Dia bahkan belum menyalakan api! Apa dia pikir memurnikan ramuan obat seperti merebus sup ayam!?""Sudah kuduga!" timpal yang lain. "Dia hanya bocah sok tahu. Tidak ada alkemis waras yang akan memulai proses pemurnian dengan cara seperti itu. Dia pikir siapa dirinya!?"Komentar penuh cemoohan meluncur dari berbagai penjuru ruangan, seolah Zhu Long sedang mempertontonkan lelucon, bukan kemampuan alkimianya. Namun pemuda itu tetap tenang. Tangannya bergerak cekatan dan presisi, tak sedikit pun terguncang oleh hinaan yang mengalir deras.Dalam hati, Zhu Lon

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status