Home / Fantasi / Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun / Bab 18 - Merampas Ruang Penyimpanan Paviliun Qian Hua

Share

Bab 18 - Merampas Ruang Penyimpanan Paviliun Qian Hua

Author: Murlox
last update Last Updated: 2025-04-13 16:23:35

Ruang penyimpanan ramuan paviliun Qian Hua. Suasana dalam ruangan itu yang biasanya tenang dan teratur kini berubah menjadi medan perampokan tanpa kekerasan.

Rak-rak kayu yang tersusun rapi mulai terlihat kosong di beberapa tempat, sementara botol-botol giok dan kendi-kendi kecil yang terbuat dari tanah liat berpindah tempat ke dalam pelukan seorang pemuda berwajah dingin—Zhu Long.

Ia berjalan mondar-mandir di antara rak, sesekali menunduk untuk membaca label pada ramuan, lalu tanpa ragu mencomot botol yang menurutnya terlihat menarik.

Di tangannya kini tertumpuk lebih dari selusin botol ramuan berkilau, masing-masing mengandung pil dan cairan yang memancarkan cahaya lembut dari warna-warna yang eksotis—biru safir, merah delima, hijau zamrud dan lain-lain.

Bai Fu, yang berdiri tak jauh dari pintu, hanya bisa menghela napas panjang. Wajahnya yang biasanya penuh wibawa kini dipenuhi ekspresi frustrasi bercampur penyesalan.

"Ti-tidakkah ini… terlalu berlebihan?" suaranya nyaris seperti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 19 - Keributan di Dalam Toko

    Setelah keluar dari Paviliun Qian Hua, Zhu Long tidak segera kembali ke kediaman klan Zhu seperti yang seharusnya. Sebaliknya, ia memilih menelusuri jalan utama kota Hongli yang ramai, dengan langkah santai namun penuh pertimbangan. Keramaian para pedagang, suara para pejalan yang bersahutan, serta aroma rempah dan makanan-makanan di sepanjang jalan seakan menjadi irama yang menemani pikirannya yang terus bekerja."Ramuan Lian Hun tingkat menengah sudah cukup untuk menguatkan fondasi kultivasiku sebelum menerobos ke ranah Pemurnian Roh tahap awal," gumamnya dalam hati sambil berjalan santai di antara kerumunan. "Sekarang aku hanya membutuhkan inti binatang buas berkualitas tinggi... sesuatu yang bisa menguatkan fisik dan akra rohku."Tak lama langkahnya terhenti di depan sebuah toko dengan papan kayu tua yang menggantung miring bertuliskan 'Menjual Inti Binatang Buas!'. Di etalasenya, tampak beberapa inti binatang dengan berbagai ukuran dan warna diletakkan dalam kaca pelindung. Ene

    Last Updated : 2025-04-13
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 20 - Keributan di Dalam Toko II

    Di bawah tatapan tajam Zhu Long, tubuh Meng Yu membeku. Meski pria itu kabarnya telah menurun dalam kultivasi, namun kali ini aura dari Zhu Long tampak berbeda—dingin, berat, dan penuh tekanan seperti binatang buas yang tengah mengincar mangsanya. Setiap napas yang ia ambil terasa seperti menelan bara api. Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya Meng Yu. "Ka-kau…" gumam Meng Yu, nyaris tak terdengar. Ia mundur satu langkah, sebelum akhirnya tertunduk tak berani menatap Zhu Long secara langsung. Zhu Long mengalihkan pandangannya, kali ini menatap gadis bermata semerah ruby yang berdiri di belakangnya. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya dengan nada lembut, berbeda dari nada dingin sebelumnya, seolah matahari musim semi tiba-tiba muncul setelah badai salju. Shan Rong sempat terpaku diam. Ia menggeleng pelan. Meski tubuh mungilnya masih bergetar karena menerima tekanan dari Meng Yu, matanya yang semerah ruby memancarkan keteguhan yang mengejutkan. "Aku tak apa-apa," jawabnya m

    Last Updated : 2025-04-14
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 21 - Keributan di Dalam Toko III

    Namun Zhu Long tak bergeming. Tatapannya tetap tenang, nyaris malas menanggapi. Ia hanya memiringkan kepala sedikit, seperti sedang menatap seekor anjing yang menggonggong terlalu nyaring.Qin Lan melangkah maju, sikapnya angkuh seperti biasa. Dengan tangan menyilang di dada dan dagu terangkat tinggi, ia menatap Zhu Long penuh penilaian."Zhu Long, kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Sebaiknya kau tidak ikut campur," katanya dingin. "Aku hanya memintanya menyerahkan inti binatang itu dengan cara baik-baik. Tapi dia keras kepala."Ia melirik Shan Rong sejenak dengan pandangan merendahkan. "Inti binatang buas itu penting untuk kultivasiku. Lagipula tak ada gunanya gadis biasa sepertinya memiliki inti binatang buas itu?"Mata Zhu Long menyipit. Mendengar ucapan itu, ia mendengus pelan—dingin dan tajam. Dalam sekejap, ia meraih tangan Shan Rong, menariknya ke belakang punggungnya seolah hendak melindungi gadis itu dari serangan langsung."Tetap saja itu adalah perampokan?" ucapnya datar d

    Last Updated : 2025-04-14
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 22 - Emosi dan Rasa Malu

    Zhu Long berdiri diam, tak bergerak sedikit pun, meskipun tekanan energi roh dari Qin Lan mencekik udara di sekitarnya. Bagi orang biasa, atmosfer di toko itu seolah mengeras seperti batu. Namun bagi Zhu Long, tekanan itu hanyalah serupa tiupan angin musim semi. Tak cukup memberinya ancaman.Ia mengenali intensitas tekanan semacam ini. Qin Lan adalah jenius muda dari klan Qin. Gadiss ini memang sudah lama menerobos ke tahap lima ranah Pemurnian Roh. Di antara generasi muda di sekte Linjian, dia telah menorehkan namanya sebagai salah satu jenius yang sedang naik daun. Tapi yang membuat Zhu Long benar-benar tertarik adalah perkembangan pesat gadis itu. Setahun lalu, saat melewati ujian masuk sekte, Qin Lan hanya memiliki akar roh hijau—lumayan jenius tapi tak begitu mencolok, bahkan berada dua tingkat di bawah Zhu Long yang membangkitkan akar roh ungu.Namun sekarang? Dalam beberapa bulan, Qin Lan sudah menembus lima tahap sekaligus di ranah Pemurnian Roh. Entah apa yang dia lakukan s

    Last Updated : 2025-04-15
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 23 - Latihan

    "Sebenarnya… untuk apa kau membeli inti binatang buas itu?" tanya Zhu Long, alisnya sedikit mengernyit saat ia melirik gadis muda yang berjalan sejajar dengannya di halaman klan Zhu. Langit biru bercampur jingga tampak membentang luas dengan awan putih di beberapa titik, diterangi mentari keemasan yang menyinari dedaunan pohon plum yang berguguran perlahan tertiup angin. Di tangan Shan Rong, tampak sebutir benda bundar berkilau dengan warna merah menyala. Kristal itu memantulkan cahaya matahari dengan indah, seperti ruby yang berkobar dengan nyala api. Shan Rong hanya tertawa kecil, suara tawanya ringan seperti gadis kecil kesenangan setelah mendapatkan permen. "Karena… benda ini indah, tentu saja," jawabnya riang, menggenggam erat kristal itu seolah takut benda itu akan menghilang. "Selain itu, dulu ayahku pernah memberiku benda seperti ini. Dia bilang, inti binatang buas punya energi alami yang bisa menenangkan jiwa saat tidur." Ia mengangkat inti kristal itu tinggi ke atas, se

    Last Updated : 2025-04-15
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 24 - Ranah Pemurnian Roh

    Dalam keheningan malam yang sunyi, saat bulan menggantung tinggi di langit seperti lentera perak yang menyinari dunia. Di salah satu sudut kediaman Klan Zhu. Di dalam ruangan sederhana yang dipenuhi aroma herbal dan energi yang berpendar indah di udara, tubuh Zhu Long duduk bersila di atas tatami tanpa sedikitpun terganggu. Sekujur tubuhnya diselimuti oleh pusaran energi spiritual yang tampak seperti kabut biru muda yang menari perlahan di udara, berputar mengelilingi tubuhnya seperti arus air yang lembut namun mengandung kekuatan luar biasa. Beberapa botol giok kosong tergeletak di sampingnya, sisa-sisa ramuan berkualitas yang ia konsumsi sebelumnya. Dalam waktu kurang dari separuh malam, Zhu Long berhasil menyerap seluruh kandungan energi spiritual dari ramuan-ramuan tersebut ke dalam tubuhnya. Butir-butir pil ramuan itu bukan sekadar obat biasa, melainkan dorongan untuk menyatu dengan kekuatan alam sekitarnya. Dan kini, saat ia mencapai puncak meditasinya, sesuatu yang luar

    Last Updated : 2025-04-16
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 25 - Kembali ke Sekte Linjian

    Tiga hari telah berlalu sejak Zhu Long mengurung diri dalam latihan tertutup. Selama waktu itu, tak seorang pun dari anggota klan Zhu berani mengganggunya. Pagi ini, di bawah langit cerah yang disapu angin musim semi, pintu kayu kediaman Zhu Long perlahan terbuka. Sosoknya muncul dari balik kabut tipis yang masih menggantung di udara. Tubuhnya tampak lebih tenang, langkahnya lebih mantap. Energi di sekelilingnya berpendar halus, menyatu dengan ritme napasnya. Aura mistis di sekeliling tubuhnya terasa lebih dalam dan stabil. Dengan akar roh ungu yang tergolong langka, Zhu Long memang tak bisa disamakan dengan para kultivator biasa. Potensinya sangat menakjubkan. Hanya dengan mengonsumsi beberapa botol ramuan selama latihan tertutupnya, Zhu Long akhirnya sudah menerobos tahap ke dua ranah Pemurnian Roh. Sebuahh kemajuan yang biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan bagi kultivator biasa. Hari ini ia berencana kembali ke sekte Linjian. Hanya dengan berkultivasi di sana, Zhu

    Last Updated : 2025-04-16
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 26 - Disambut dengan Cibiran dan Hinaan

    Langit sore mulai berubah warna saat sinar matahari menembus sela-sela awan tipis di atas pegunungan sekte Linjian. Burung-burung pelikan beterbangan di kejauhan, dan angin membawa aroma samar dari dedaunan lembab yang bergesekan. Di atas jalan setapak berbatu yang membentang melewati hutan bambu, langkah kaki Zhu Long terdengar mantap, meski tubuhnya sedikit digerus lelah oleh perjalanan setengah hari penuh dari kota Hongli.Begitu gerbang batu berukir pedang bersilangan milik Sekte Linjian terlihat di kejauhan, Zhu Long menarik napas panjang. Ia mengenali setiap sudut tempat itu seolah telah tinggal di sana cukup lama. Tapi begitu menapakkan kaki di halaman utama sekte, bukannya mendapatkan sambutan hangat, namun sebaliknya.Tatapan-tatapan dingin menyambar dari berbagai arah, seperti duri yang menusuk kulit. Bisikan sinis menyelinap di antara para murid-murod yang tengah berlalu-lalang di jalan utama sekte."Huh? Dia kembali lagi?" bisik seorang murid muda dengan senyum mengejek.

    Last Updated : 2025-04-17

Latest chapter

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 29 - Penangguhan Hukuman?

    "Sebetulnya, rumor itu tidak lebih dari fitnah yang sengaja dibuat-buat untuk menjatuhkan saya, guru." ujarnya mantap, suaranya tenang namun penuh ketegasan. "Aku berani bertaruh dengan hidupku, jika apa yang anda dengar itu semua hanyalah kebohongan." Hong Yi menyipitkan matanya, sorotnya tajam menelisik, seolah hendak menembus langsung ke dalam jiwa Zhu Long dan mampu membaca isi hatinya yang terdalam. "Benarkah begitu?" tanyanya, suaranya rendah namun mengandung kecurigaan. Namun Zhu Long yang telah hidup selama ribuan tahun sebagai jiwa pengembara, telah menyaksikan kebangkitan dan kejatuhan banyak kehidupan. Dia nyatanya bukanlah anak kemarin sore yang bisa di ancam dnegan rumor-rumor remeh seperti itu. Ia tahu kapan harus tunduk, kapan harus melawan, dan kapan harus memainkan peran sebagai korban yang 'tersalahkan'. Rumor yang menyebar di sekte Linjian tentang dirinya, yang dituduh bertindak cabul dan melanggar aturan sekte, sejatinya adalah skenario licik untuk menjatuhkan

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 28 - Kedatangan Tetua Hong Yi

    Setelah rombongan pengganggu pergi, Zhu Long berdiri di ambang pintu kediamannya dengan sorot mata yang dalam. Matanya menyapu ke sekeliling, memastikan tidak ada yang mengintai. Udara sore mulai terasa lebih dingin, angin membawa aroma tanah lembap dan dedaunan yang berguguran dari pepohonan tua di pekarangan kediaman itu.Rumah kediamannya tampak sederhana—hanya sebuah bangunan kayu satu lantai dengan atap genteng merah yang mulai berlumut. Tidak ada kemewahan di sana, hanya ketenangan yang kelam. Pintu kayunya berderit pelan saat Zhu Long mendorongnya masuk.Di dalam, cahaya senja menyelinap masuk lewat celah-celah dinding kayu mahuni yang sudah mulai kusam. Lantai kayu memantulkan warna keemasan dari cahaya matahari yang menurun. Ia berjalan ke tengah ruangan dan duduk bersila langsung di atas lantai, tanpa alas apapun. Ketenangan menyelimuti tempat itu, namun di dalam pikirannya, badai strategi dan rencana sudah mulai berputar.Zhu Long mengeluarkan sebutir batu kristal berwarn

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 27 - Ancaman Kecil

    "Tak tahu diri!" teriak Xiao Heng, suaranya menggema di halaman kediaman Zhu Long seperti dentuman guntur yang membelah langit. "Setelah mencemari nama baik Sekte Linjian, kau masih berani bersikap sombong di hadapan kami?"Matanya melotot penuh amarah, wajahnya memerah seperti bara api yang tertiup angin. Dengan geram, ia melangkah maju, setiap langkah menghentak tanah seperti palu godam. Kepalan tangannya mengeras, dan suara gemeretak tulang terdengar nyaring saat jari-jarinya terkepal rapat."Aku, Xiao Heng," ujarnya lantang, dadanya membusung bangga, "akan mewakili sekte Linjian untuk menghukummu atas perbuatan bejatmu, Zhu Long!"Kata-kata itu membelah udara, menebar aura permusuhan yang membuat orang-orang di belakangnya berseru mendukungnya.Xiao Heng bukanlah murid biasa. Dengan tubuh tegap dan tinggi menjulang, ia menonjol di antara kelompoknya. Dahulu ia merupakan pengikut Niu Feng. Tapi saat Zhu Long muncul sebagai jenius yang naik daun, ia tiba-tiba berpindah haluan secar

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 26 - Disambut dengan Cibiran dan Hinaan

    Langit sore mulai berubah warna saat sinar matahari menembus sela-sela awan tipis di atas pegunungan sekte Linjian. Burung-burung pelikan beterbangan di kejauhan, dan angin membawa aroma samar dari dedaunan lembab yang bergesekan. Di atas jalan setapak berbatu yang membentang melewati hutan bambu, langkah kaki Zhu Long terdengar mantap, meski tubuhnya sedikit digerus lelah oleh perjalanan setengah hari penuh dari kota Hongli.Begitu gerbang batu berukir pedang bersilangan milik Sekte Linjian terlihat di kejauhan, Zhu Long menarik napas panjang. Ia mengenali setiap sudut tempat itu seolah telah tinggal di sana cukup lama. Tapi begitu menapakkan kaki di halaman utama sekte, bukannya mendapatkan sambutan hangat, namun sebaliknya.Tatapan-tatapan dingin menyambar dari berbagai arah, seperti duri yang menusuk kulit. Bisikan sinis menyelinap di antara para murid-murod yang tengah berlalu-lalang di jalan utama sekte."Huh? Dia kembali lagi?" bisik seorang murid muda dengan senyum mengejek.

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 25 - Kembali ke Sekte Linjian

    Tiga hari telah berlalu sejak Zhu Long mengurung diri dalam latihan tertutup. Selama waktu itu, tak seorang pun dari anggota klan Zhu berani mengganggunya. Pagi ini, di bawah langit cerah yang disapu angin musim semi, pintu kayu kediaman Zhu Long perlahan terbuka. Sosoknya muncul dari balik kabut tipis yang masih menggantung di udara. Tubuhnya tampak lebih tenang, langkahnya lebih mantap. Energi di sekelilingnya berpendar halus, menyatu dengan ritme napasnya. Aura mistis di sekeliling tubuhnya terasa lebih dalam dan stabil. Dengan akar roh ungu yang tergolong langka, Zhu Long memang tak bisa disamakan dengan para kultivator biasa. Potensinya sangat menakjubkan. Hanya dengan mengonsumsi beberapa botol ramuan selama latihan tertutupnya, Zhu Long akhirnya sudah menerobos tahap ke dua ranah Pemurnian Roh. Sebuahh kemajuan yang biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan bagi kultivator biasa. Hari ini ia berencana kembali ke sekte Linjian. Hanya dengan berkultivasi di sana, Zhu

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 24 - Ranah Pemurnian Roh

    Dalam keheningan malam yang sunyi, saat bulan menggantung tinggi di langit seperti lentera perak yang menyinari dunia. Di salah satu sudut kediaman Klan Zhu. Di dalam ruangan sederhana yang dipenuhi aroma herbal dan energi yang berpendar indah di udara, tubuh Zhu Long duduk bersila di atas tatami tanpa sedikitpun terganggu. Sekujur tubuhnya diselimuti oleh pusaran energi spiritual yang tampak seperti kabut biru muda yang menari perlahan di udara, berputar mengelilingi tubuhnya seperti arus air yang lembut namun mengandung kekuatan luar biasa. Beberapa botol giok kosong tergeletak di sampingnya, sisa-sisa ramuan berkualitas yang ia konsumsi sebelumnya. Dalam waktu kurang dari separuh malam, Zhu Long berhasil menyerap seluruh kandungan energi spiritual dari ramuan-ramuan tersebut ke dalam tubuhnya. Butir-butir pil ramuan itu bukan sekadar obat biasa, melainkan dorongan untuk menyatu dengan kekuatan alam sekitarnya. Dan kini, saat ia mencapai puncak meditasinya, sesuatu yang luar

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 23 - Latihan

    "Sebenarnya… untuk apa kau membeli inti binatang buas itu?" tanya Zhu Long, alisnya sedikit mengernyit saat ia melirik gadis muda yang berjalan sejajar dengannya di halaman klan Zhu. Langit biru bercampur jingga tampak membentang luas dengan awan putih di beberapa titik, diterangi mentari keemasan yang menyinari dedaunan pohon plum yang berguguran perlahan tertiup angin. Di tangan Shan Rong, tampak sebutir benda bundar berkilau dengan warna merah menyala. Kristal itu memantulkan cahaya matahari dengan indah, seperti ruby yang berkobar dengan nyala api. Shan Rong hanya tertawa kecil, suara tawanya ringan seperti gadis kecil kesenangan setelah mendapatkan permen. "Karena… benda ini indah, tentu saja," jawabnya riang, menggenggam erat kristal itu seolah takut benda itu akan menghilang. "Selain itu, dulu ayahku pernah memberiku benda seperti ini. Dia bilang, inti binatang buas punya energi alami yang bisa menenangkan jiwa saat tidur." Ia mengangkat inti kristal itu tinggi ke atas, se

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 22 - Emosi dan Rasa Malu

    Zhu Long berdiri diam, tak bergerak sedikit pun, meskipun tekanan energi roh dari Qin Lan mencekik udara di sekitarnya. Bagi orang biasa, atmosfer di toko itu seolah mengeras seperti batu. Namun bagi Zhu Long, tekanan itu hanyalah serupa tiupan angin musim semi. Tak cukup memberinya ancaman.Ia mengenali intensitas tekanan semacam ini. Qin Lan adalah jenius muda dari klan Qin. Gadiss ini memang sudah lama menerobos ke tahap lima ranah Pemurnian Roh. Di antara generasi muda di sekte Linjian, dia telah menorehkan namanya sebagai salah satu jenius yang sedang naik daun. Tapi yang membuat Zhu Long benar-benar tertarik adalah perkembangan pesat gadis itu. Setahun lalu, saat melewati ujian masuk sekte, Qin Lan hanya memiliki akar roh hijau—lumayan jenius tapi tak begitu mencolok, bahkan berada dua tingkat di bawah Zhu Long yang membangkitkan akar roh ungu.Namun sekarang? Dalam beberapa bulan, Qin Lan sudah menembus lima tahap sekaligus di ranah Pemurnian Roh. Entah apa yang dia lakukan s

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 21 - Keributan di Dalam Toko III

    Namun Zhu Long tak bergeming. Tatapannya tetap tenang, nyaris malas menanggapi. Ia hanya memiringkan kepala sedikit, seperti sedang menatap seekor anjing yang menggonggong terlalu nyaring.Qin Lan melangkah maju, sikapnya angkuh seperti biasa. Dengan tangan menyilang di dada dan dagu terangkat tinggi, ia menatap Zhu Long penuh penilaian."Zhu Long, kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Sebaiknya kau tidak ikut campur," katanya dingin. "Aku hanya memintanya menyerahkan inti binatang itu dengan cara baik-baik. Tapi dia keras kepala."Ia melirik Shan Rong sejenak dengan pandangan merendahkan. "Inti binatang buas itu penting untuk kultivasiku. Lagipula tak ada gunanya gadis biasa sepertinya memiliki inti binatang buas itu?"Mata Zhu Long menyipit. Mendengar ucapan itu, ia mendengus pelan—dingin dan tajam. Dalam sekejap, ia meraih tangan Shan Rong, menariknya ke belakang punggungnya seolah hendak melindungi gadis itu dari serangan langsung."Tetap saja itu adalah perampokan?" ucapnya datar d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status