Chapter: Bab 131- Balroth Vs NytherisDi kejauhan, sepasang mata besar dari seekor naga raksasa bercahaya suram, memancarkan aura kegelapan yang menyesakkan udara. Nytheris, naga hitam yang telah menjadi undead, terbang di atas langit dengan tatapan dingin, mengamati medan perang yang bergejolak di bawah kakinya."Hmph, Bartos telah gagal. Bahkan dia tak mampu mengalahkan seorang manusia lemah." suara Nytheris bergemuruh rendah, penuh rasa muak. Ia memalingkan wajahnya, memperhatikan gelombang pasukan undead yang terus menggempur para ksatria manusia. Namun, perhatiannya terpecah saat merasakan aura kuat mendekat.Aura yang tidak asing baginya."Nytheris!" terdengar raungan lantang dari kejauhan. Seekor naga perak dengan sisik yang memantulkan cahaya keemasan melesat cepat dari arah depannya. "Aku tak akan membiarkanmu terus menciptakan kehancuran di atas dunia ini!"Nytheris mengerutkan wajahnya. "Balroth..." gumamnya sambil tersenyum dingin. "Sudah lama, teman lamaku. Sayangnya sekarang, kita tidak lagi berada di piha
Terakhir Diperbarui: 2025-01-15
Chapter: Bab 130- Duke Davin Vs Undead DrakonikGejolak kekuatan kegelapan menyelimuti medan perang seperti badai hitam. Aura kehancuran yang terpancar darinya terasa menusuk tulang, membuat para prajurit dan ksatria menggigil meski mereka tetap memegang senjata. Pasukan undead Drakonik yang mengikuti Nytheris berdiri gagah, meraung dengan semangat liar, menunjukkan kesetiaan abadi kepada jenderal mereka.Duke Davin Van Bertrand mengerutkan alisnya, menatap Nytheris yang berdiri jauh di tengah gelombang para monster. Ia tahu, kekuatan itu bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh."Monster-monster ini lebih dari cukup untuk memusnahkan seluruh negeri dalam satu malam," gumam Duke Davin, suaranya rendah namun penuh ketegangan.Di tengah pikirannya, sosok orc undead besar menerobos barisan monster, meluncur ke arahnya. Makhluk itu mengangkat kapak besar berduri, mengarahkannya langsung ke kepala sang Duke.Dengan kelincahan luar biasa, Duke Davin melompat ke samping, menghindari serangan maut itu. Dalam sekejap, ia sudah melayang di ud
Terakhir Diperbarui: 2025-01-14
Chapter: Bab 129- Awal Pertempuran IIIDi atas benteng, suasana tegang menyelimuti udara. Para prajurit menguatkan tekad masing-masing, tangan mereka erat menggenggam senjata. Dari sudut pandang mereka, gelombang monster undead dan monster sihir yang mendekat tampak seperti banjir hitam pekat yang siap menelan segalanya. "Semuanya! Jangan biarkan satupun monster-monster itu melewati benteng pertahanan kita!" seru Lorkan, suaranya memecah kebisuan dan membangkitkan semangat prajurit. Tanpa ragu, ia melompat dari ketinggian tembok kayu, mendarat dengan mantap di atas tanah yang bergetar karena langkah ribuan monster. Dengan keberanian yang membara, Lorkan mengangkat pedangnya tinggi, mengarahkan pasukannya untuk turun dan bergabung dalam medan perang. "Ikuti aku! Ini saatnya kita melindungi tanah air kita!" teriaknya. Para prajurit lainnya bergegas menuruni tembok, langkah-langkah mereka teratur meski dipenuhi kecemasan. Dari atas, para penyihir dan pemanah tetap memberikan perlindungan, mengirimkan sihir dan panah b
Terakhir Diperbarui: 2025-01-12
Chapter: Bab 128- Awal Pertempuran IIMonster-monster sihir itu terus melangkah maju, langkah-langkah mereka menggetarkan tanah dan udara di sekitarnya. Aura bengis yang menyelimuti tubuh-tubuh undead Drakonik itu membuat semua orang merasa mencekam, seakan-akan akhir dunia semakin dekat. Salah satu undead naga, tubuhnya besar dan menghitam dengan sayap yang terkoyak, membuka mulutnya lebar-lebar. Taring tajam mencuat seperti tombak-tombak baja yang kokoh. Dari mulutnya, sebuah bola energi ungu kehitaman mulai menggumpal, memancarkan kilatan liar sebelum melesat dengan kecepatan luar biasa ke arah benteng. “S-serangan datang!” teriak seorang prajurit di atas benteng. Para penyihir yang berada di atas benteng bereaksi cepat, merapalkan mantra perlindungan. Sebuah kubah energi biru samar muncul, membungkus benteng dalam perlindungan. Namun, begitu bola energi ungu menghantam kubah tersebut, benturan dahsyat mengguncang udara. Suara ledakan menggelegar membuat para prajurit yang berada di dekatnya terpental ke belak
Terakhir Diperbarui: 2025-01-11
Chapter: Bab 127- Awal Pertempuran Malam itu, sinar bulan tampak redup, seolah-olah tertutupi awan gelap yang menandakan sebuah bencana besar. Di dalam benteng kamp pengungsian, obor-obor yang menyala tak mampu mengusir rasa takut yang merayap di hati semua orang. Ketegangan menggantung di udara.Seorang prajurit dengan wajah penuh ketakutan tiba-tiba berlari dari arah hutan, napasnya tersengal-sengal. Ia berteriak, memecah keheningan.“G-gawat! Monster-monster itu mulai bergerak! Mereka datang ke arah sini dalam jumlah besar!”Prajurit yang berjaga di pos terdepan langsung bereaksi, memukul gong peringatan. Suara gong yang berdentang menggema ke seluruh penjuru kamp, membangunkan setiap prajurit dan pengungsi.“Cepat laporkan ini pada Duke Davin! Kita harus bersiap!” salah satu penjaga berteriak panik.Tak butuh waktu lama bagi para petinggi di kamp untuk berkumpul di tenda utama Duke Davin Van Bertrand. Di dalamnya, suasana dipenuhi kecemasan dan ketegangan.Duke Davin berdiri tegak di depan meja taktis, di mana pet
Terakhir Diperbarui: 2025-01-10
Chapter: Bab 126- Kelahiran Seekor NagaSetelah kontrak jiwa selesai, Balroth masih berlutut, keringat membasahi tubuhnya. Lingkaran sihir keemasan yang terbentuk di bawah pijakannya perlahan memudar, seolah tidak pernah ada. Ia menundukkan kepala, membenturkan dahinya ke tanah, menunjukkan penghormatan penuh kepada Darrel."Vanguard ini memberi hormat pada Yang Mulia," ucapnya dengan suara yang bergetar oleh emosi dan tekad.Darrel, berdiri dengan anggun di depannya, menatap penuh pengamatan. Dia terdiam sejenak, merasakan hubungan antara dirinya dengan Balroth yang kini semakin terikat setelah melalui kontrak jiwa antara majikan dan bawahan. Ada sesuatu yang berbeda dalam pandangannya, sebuah keyakinan baru yang terbentuk."Kau bisa berdiri sekarang," ucap Darrel singkat namun tegas."Terima kasih, Tuanku," jawab Balroth sambil berdiri. Tatapannya penuh hormat, auranya semakin kuat setelah menyelesaikan kontrak jiwa dengan Darrel, sang pewaris kekuatan Drakonis.Darrel mengamati sosok Balroth sejenak sebelum akhirnya mena
Terakhir Diperbarui: 2025-01-10
Chapter: Bab 23-Secercah HarapanMendengar itu, Mandala sedikit merasa aneh. Sebenarnya, bukan itu yang dia maksudkan, tapi entah mengapa gadis ini memiliki begitu banyak pertanyaan.Mandala mencoba menjelaskan, "Tentu aku bersedia bekerja sama, tapi kita juga harus fleksibel. Mungkin akan ada situasi di mana kita harus bergerak sendiri. Yang penting, kita saling mendukung dan berbagi informasi.""Baiklah kalau begitu," kata Hayin. "Aku juga akan berusaha menemukan informasi mengenai kebenaran semua ini."Berpikir untuk menemukan ide dalam memecahkan masalah, Mandala dan Hayin berusaha keras mengobrak pikirannya, memikirkan rencana apa yang harus dia lakukan.Tapi, dengan kekuatannya saat ini, menghadapi bahaya tak terduga ataupun berurusan dengan para Mangku misterius itu sangatlah mustahil baginya. Bukan hanya dirinya, bahkan seluruh pemuda yang senasib dengannya tidak akan mampu mengatasi orang-orang itu, walaupun jumlah mereka terbilang banyak.Dalam keheningan gua yang gelap, Mandala dan yang lainnya terus menca
Terakhir Diperbarui: 2024-02-29
Chapter: Bab 22-Belenggu PengikatMandala dan para anak muda berdiri bersama, memperhatikan dengan seksama sosok Mangku yang tampak memiliki aura mencekam dan menakutkan. Mereka merasakan kehadiran yang kuat dan misterius dari para Mangku tersebut.Tak seorang pun menunjukkan celah identitas mereka, hampir semua tubuh mereka tertutup kain hitam, kecuali daerah sekitar mata.Anak-anak muda yang tidak tahu apa-apa hanya bisa menggigit bibir dengan rasa takut dan khawatir.Sejak diculik, mereka terikat tali cukup lama, tanpa mengetahui alasan atau penyebabnya. Ikatan itu kemudian dilepaskan, namun mereka dibawa ke tempat yang tidak diketahui.Sekarang, mereka berdiri kaku, menyembunyikan keresahan hati masing-masing di hadapan sekelompok orang berbahaya ini."Satu hal yang harus kalian ketahui, mulai sekarang kalian akan menghadapi kehidupan seperti neraka, dan jangan coba-coba kabur dari sini." Nada suara yang dingin masih membingungkan.Sebagian dari pemuda yang diculik tidak mengerti perkataan itu."Tunggu, apa maksud
Terakhir Diperbarui: 2024-01-10
Chapter: Bab 21-Rencana kelompok MisteriusWaktu berlangsung sangat lambat bagi Mandala yang terkurung di dalam gerbong tanpa dapat bergerak bebas.Di dalam gerbong kereta itu, Mandala tak mengetahui berapa waktu yang telah berlalu. Namun, menurut perkiraannya, telah lewat satu hari penuh, dari malam hingga malam lagi.Langkah kuda dan roda gerbong kereta tiba-tiba berhenti bergerak, memberikan sedikit rasa tegang dan kepanikan di antara Mandala dan anak-anak lainnya.Tak lama pintu kayu yang dilapisi jeruji besi perlahan terbuka, memperlihatkan nyala obor dan sekelompok orang berpakaian hitam. Penampilan mereka tampak misterius di mata anak muda yang tinggal di dalam gerbong."Kalian semua bisa keluar!" tukas salah seorang dari sekelompok sosok misterius itu.Mereka ragu-ragu sejenak, namun dengan terpaksa melangkah keluar setelah melihat tatapan tajam dari mata sekelompok orang misterius itu.Setelah keluar dari gerbong, Mandala dan anak-anak lainnya dikepung oleh sosok-sosok misterius. Suasana tegang semakin terasa ketika s
Terakhir Diperbarui: 2024-01-03
Chapter: Bab 20-Penculikan?Ketika malam semakin larut, sosok Mandala tiba-tiba membuka mata dari tidurnya yang nyenyak. Entah mengapa, ia merasakan kegelisahan dalam dirinya tanpa penyebab pasti. Mandala kemudian bangun dari tempat tidurnya, mengedarkan pandangannya ke segala arah. Namun, ia hanya menemukan kamar yang tenang, diterangi oleh cahaya samar dari lampu minyak."Apa aku baru saja bermimpi buruk?" ungkapnya dengan rasa keanehan."Kurasa tidak, atau mungkin aku terlalu kelelahan," ucapnya lagi sebelum hendak duduk bersila di atas lantai kamar penginapan.Tapi, secara tak terduga, sosok berseragam hitam muncul di belakangnya, memberikan Mandala kejutan yang luar biasa.Sayangnya, ia tidak dapat bereaksi tepat waktu sebelum sosok berseragam hitam itu menghantam tengkuknya dengan keras, membuat Mandala terjatuh pingsan dalam sekejap mata."Target terakhir selesai," bisik kata sosok itu.Ia kemudian membawa tubuh Mandala yang jatuh pingsan di atas bahunya, keluar melewati jendela kamar pengitapan di tempa
Terakhir Diperbarui: 2023-12-30
Chapter: Bab 19-KemenanganSemuanya mengangguk setuju, berdasarkan penilaian mereka, tidak ada yang memenuhi syarat untuk memasuki perguruan, kecuali para peserta mencapai peringkat sepuluh besar, atau mungkin mendapatkan pengecualian berdasarkan performa mereka.Kembali ketika tombak-tombak tanah terbang ke arah Mandala dengan kecepatan luar biasa yang tidak mungkin dihindari oleh orang biasa.Namun, Mandala dengan keahliannya menghindari serangan itu seolah itu hanya angin yang berlalu. Terhitung selusin tombak terbang di udara, melewati tubuh Mandala yang bergerak seperti kilat membentuk lintasan cahaya yang luar biasa.Di balik tekanan yang luar biasa, terdapat kekuatan hebat yang baru saja bangkit dalam dirinya. Hal ini mendorong Mandala menuju tingkatan yang beberapa kali lebih tinggi dibanding kemampuan yang dia miliki sebelumnya.Gamara dengan ekspresi terkejut, ia tak menyangka serangan terkuatnya akan dihindari dengan semudah itu.Sekejap mata, sosok Mandala muncul tepat di hadapan Gamara, membuatnya s
Terakhir Diperbarui: 2023-12-28
Chapter: Bab 18-Mandala VS Gamara Sayangnya, Mandala dengan sigap menghindari serangan tersebut dengan gerakan yang sangat gesit. Keduanya saling berhadapan dalam pertarungan yang semakin mendebarkan.Mandala tidak tinggal diam. Dengan kecepatannya yang didorong oleh unsur angin, ia mendekati Gamara dan melancarkan serangan bertubi-tubi. Gamara, sementara itu, terus menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan unsur tanah, menciptakan rintangan dan perangkap di sekitar arena.Pertarungan menjadi semakin kompleks dengan setiap serangan dan kontra yang dilancarkan. Teknik tenaga dalam dan gerakan bela diri tangan kosong saling berkejaran di tengah arena. Penonton terlihat antusias oleh pertunjukan kekuatan dan keahlian yang ditunjukkan oleh kedua petarung.Tetua Manik Putih di podium penjurian, sementara itu, memperhatikan dengan cermat. Ia meresapi setiap aspek pertarungan, mencoba memahami kedalaman strategi dan keahlian bela diri yang ditunjukkan oleh Gamara dan Mandala.Di tengah intensitas pertarungan, Gamara dan Ma
Terakhir Diperbarui: 2023-12-25