Share

Bab 19 - Keributan di Dalam Toko

Author: Murlox
last update Last Updated: 2025-04-13 19:43:12

Setelah keluar dari Paviliun Qian Hua, Zhu Long tidak segera kembali ke kediaman klan Zhu seperti yang seharusnya. Sebaliknya, ia memilih menelusuri jalan utama kota Hongli yang ramai, dengan langkah santai namun penuh pertimbangan.

Keramaian para pedagang, suara para pejalan yang bersahutan, serta aroma rempah dan makanan-makanan di sepanjang jalan seakan menjadi irama yang menemani pikirannya yang terus bekerja.

"Ramuan Lian Hun tingkat menengah sudah cukup untuk menguatkan fondasi kultivasiku sebelum menerobos ke ranah Pemurnian Roh tahap awal," gumamnya dalam hati sambil berjalan santai di antara kerumunan. "Sekarang aku hanya membutuhkan inti binatang buas berkualitas tinggi... sesuatu yang bisa menguatkan fisik dan akra rohku."

Tak lama langkahnya terhenti di depan sebuah toko dengan papan kayu tua yang menggantung miring bertuliskan 'Menjual Inti Binatang Buas!'.

Di etalasenya, tampak beberapa inti binatang dengan berbagai ukuran dan warna diletakkan dalam kaca pelindung. Ene
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 20 - Keributan di Dalam Toko II

    Di bawah tatapan tajam Zhu Long, tubuh Meng Yu membeku. Meski pria itu kabarnya telah menurun dalam kultivasi, namun kali ini aura dari Zhu Long tampak berbeda—dingin, berat, dan penuh tekanan seperti binatang buas yang tengah mengincar mangsanya. Setiap napas yang ia ambil terasa seperti menelan bara api. Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya Meng Yu. "Ka-kau…" gumam Meng Yu, nyaris tak terdengar. Ia mundur satu langkah, sebelum akhirnya tertunduk tak berani menatap Zhu Long secara langsung. Zhu Long mengalihkan pandangannya, kali ini menatap gadis bermata semerah ruby yang berdiri di belakangnya. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya dengan nada lembut, berbeda dari nada dingin sebelumnya, seolah matahari musim semi tiba-tiba muncul setelah badai salju. Shan Rong sempat terpaku diam. Ia menggeleng pelan. Meski tubuh mungilnya masih bergetar karena menerima tekanan dari Meng Yu, matanya yang semerah ruby memancarkan keteguhan yang mengejutkan. "Aku tak apa-apa," jawabnya m

    Last Updated : 2025-04-14
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 21 - Keributan di Dalam Toko III

    Namun Zhu Long tak bergeming. Tatapannya tetap tenang, nyaris malas menanggapi. Ia hanya memiringkan kepala sedikit, seperti sedang menatap seekor anjing yang menggonggong terlalu nyaring.Qin Lan melangkah maju, sikapnya angkuh seperti biasa. Dengan tangan menyilang di dada dan dagu terangkat tinggi, ia menatap Zhu Long penuh penilaian."Zhu Long, kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Sebaiknya kau tidak ikut campur," katanya dingin. "Aku hanya memintanya menyerahkan inti binatang itu dengan cara baik-baik. Tapi dia keras kepala."Ia melirik Shan Rong sejenak dengan pandangan merendahkan. "Inti binatang buas itu penting untuk kultivasiku. Lagipula tak ada gunanya gadis biasa sepertinya memiliki inti binatang buas itu?"Mata Zhu Long menyipit. Mendengar ucapan itu, ia mendengus pelan—dingin dan tajam. Dalam sekejap, ia meraih tangan Shan Rong, menariknya ke belakang punggungnya seolah hendak melindungi gadis itu dari serangan langsung."Tetap saja itu adalah perampokan?" ucapnya datar d

    Last Updated : 2025-04-14
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 1 - Penantian Selama 10000 Tahun

    Jauh di dalam pecahan dimensi yang sunyi, dua sosok jiwa melayang berhadapan, dikelilingi oleh kabut tipis berwarna ungu yang berputar perlahan seperti pusaran takdir yang tak terhindarkan."Sudah terlambat," kata salah satu sosok jiwa tersebut, suaranya bergema, berat dan penuh otoritas. "Kau tak bisa kembali hidup seperti semula. Kau sudah mati, dan tak ada jalan kembali. Menyesal pun tiada guna."Zhu Long, jiwa muda yang kini melayang dengan ekspresi wajah penuh penyesalan memandangi sosok jiwa yang berbicara di hadapannya.Zhu Long mengepalkan tangannya yang transparan, tubuhnya hanya berupa bayangan samar dari keberadaannya yang dulu. "Benar, aku terlalu bodoh! Seharusnya aku tak mempercayai mereka! Klan Niu... para bajingan itu! Mereka menjebakku, membunuhku, hanya demi merebut seorang wanita!" ucapnya, suaranya bergetar oleh amarah dan kekecewaan.Dia bukan siapa-siapa di dunia ini, hanya seorang kultivator pemula di Sekte Linjian, seorang pemuda biasa tanpa keistimewaan. Nam

    Last Updated : 2025-03-23
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 2 - Pemulihan Dantian

    Dalam keheningan yang mencekam, Zhu Long berjalan mengendap-endap, menahan napas setiap kali ranting kering patah di bawah langkahnya.Ia tahu, satu suara kecil saja bisa mengundang perhatian binatang buas yang berkeliaran di sekelilingnya. Setelah kejadian sebelumnya dengan Babi Bertanduk, ia tak ingin mengambil risiko lagi. Dengan tubuh yang masih terluka dan dantiannya rusak, ia tak punya cukup tenaga untuk bertarung.Namun, di tengah kewaspadaannya, cahaya redup berwarna ungu menarik perhatiannya.Zhu Long memperlambat langkahnya dan berjongkok di dekat sumber cahaya itu. Sepasang matanya berbinar ketika melihat herbal Bulan Ungu, tumbuh di antara akar-akar pohon tua."Herbal Bulan Ungu?" gumamnya, tangannya terulur memetiknya. "Tak kusangka aku bisa menemukannya di tempat seperti ini."Ia menggenggam herbal itu dengan hati-hati. Herbal ini tergolong langka, hanya tumbuh di tempat yang dipenuhi energi spiritual. Khasiatnya luar biasa—dapat memulihkan luka dalam dan mempercepat reg

    Last Updated : 2025-03-23
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 3 - Sekelompok Pengganggu

    Di dalam keheningan rumah kayu yang rapuh, Zhu Long duduk bersila, napasnya teratur dalam ritme yang dalam dan stabil. Matanya terpejam, tetapi pikirannya tetap waspada. Setelah bertahun-tahun hidup sebagai jiwa pengembara, ia tahu bahwa bahaya bisa datang kapan saja, dari mana saja. 'Delapan jalur meridian tubuh ini sudah terbuka…' Zhu Long bergumam dalam hati. 'Sayangnya, semua kultivasi tubuh ini sebelumnya telah hilang karena meridian yang sempat rusak. Aku perlu memulai dari awal lagi dan kembali menjadi lebih kuat.' Perlahan, ia mulai menerapkan teknik Sutra Dewa Seribu Kehidupan, sebuah metode kultivasi tingkat tinggi yang ia rampas dari ingatan seorang jiwa kultivator kuno semasa menjadi jiwa pengembara. Wushh… Energi roh di sekelilingnya mulai berputar, seperti angin yang mengalir lembut namun penuh kekuatan. Partikel energi roh yang melayang di udara terserap ke dalam tubuhnya, mengisi ulang ruang dalam dantiannya. Dengan dantiannya yang telah pulih, kini kultiva

    Last Updated : 2025-03-23
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 4 - Kembali Ke Kota Hongli

    Mentari pagi merangkak naik, mengusir sisa-sisa kegelapan malam yang masih menyelimuti desa bobrok itu. Cahaya keemasan menyoroti bekas perumahan yang telah lama ditinggalkan, menyapu debu dan puing-puing yang berserakan di tanah.Zhu Long melangkah perlahan, meninggalkan tempat itu tanpa menoleh ke belakang, tak ada alasan untuknya tetap tinggal lebih lama. Namun, baru beberapa langkah, dia merasakan kehadiran seseorang di belakangnya.Ketika menoleh, ia mendapati sosok gadis muda yang semalam diselamatkannya, ia tampak berjalan di belakangnya dengan ragu-ragu.Sinar matahari pagi menerpa wajah gadis itu, memperlihatkan kulitnya yang putih bersih dan mata merahnya yang berkilau seperti ruby. Meski pakaiannya sederhana dan tubuhnya tampak sedikit lelah, kecantikannya tetap terpancar. Jika saja ia mendapat perawatan yang layak, pesonanya bisa membuat mata laki-laki tak dapat berpaling.Zhu Long mengira gadis itu telah pergi setelah mengucapkan terima kasih semalam. Namun ternyata, ia m

    Last Updated : 2025-03-23
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 5 - Kabar Kunjungan Klan Qin

    Mengetahui anaknya dalam keadaan baik, Zhu Jiang menghela napas lega. Namun, seiring dengan rasa lega itu, tatapannya segera tertuju pada gadis muda yang berdiri di belakang putranya. Matanya menyipit, seolah berusaha menilai keberadaan gadis itu. "Siapa dia, Nak? Jangan bilang…?" ucap Zhu Jiang dengan nada menggantung, membiarkan putranya sendiri yang mengisi kekosongan itu. Zhu Long hanya terkekeh pelan. Ia tahu betul apa yang ada di dalam pikiran ayahnya. "Jangan salah paham, Ayah." jawabnya santai. "Dia hanyalah seorang gadis yang kutemui secara kebetulan. Ia sempat diculik oleh sekelompok berandal, dan aku menyelamatkannya. Namanya Shan Rong. Sayangnya, ia tidak punya tempat tinggal, jadi aku membawanya kemari." Mata Zhu Jiang menyipit sedikit lebih tajam. Ia menatap putranya penuh selidik sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Baiklah, jika itu memang keinginanmu." ujarnya, meskipun masih menyisakan sedikit keraguan dalam nada suaranya. Namun, sesaat kemudian ia melanjut

    Last Updated : 2025-03-24
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 6 - Tujuan Kedatangan

    Aula utama klan Zhu, tempat yang cukup megah, terasa dipenuhi oleh suasana formal. Deretan kursi kayu berukir mengapit sisi kanan dan kiri aula, diduduki oleh para tetua klan Zhu yang duduk dalam keheningan penuh wibawa. Sementara di bagian tengah, Zhu Jiang, kepala klan Zhu, duduk di singgasana utama—sebuah kursi besar dengan ukiran naga yang melambangkan kejayaan klan mereka. Pintu besar aula terbuka, memperlihatkan rombongan klan Qin yang baru saja tiba. Qin Xiao, kepala klan Qin, seorang pria paruh baya dengan jubah biru tua bergaris emas, melangkah masuk dengan penuh keanggunan. Di belakangnya, beberapa tetua klan Qin mengikutinya, bersama seorang gadis muda yang anggun dan menawan, dialah Qin Lan. Zhu Jiang segera berdiri dari singgasananya, menyambut kedatangan mereka dengan senyum ramah. "Selamat datang, kepala klan Qin. Sudah lama kita tidak bertemu. Silakan duduk," ujar Zhu Jiang sambil mengulurkan tangan ke arah kursi yang telah disiapkan untuk tamunya. Qin Xia

    Last Updated : 2025-04-07

Latest chapter

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 21 - Keributan di Dalam Toko III

    Namun Zhu Long tak bergeming. Tatapannya tetap tenang, nyaris malas menanggapi. Ia hanya memiringkan kepala sedikit, seperti sedang menatap seekor anjing yang menggonggong terlalu nyaring.Qin Lan melangkah maju, sikapnya angkuh seperti biasa. Dengan tangan menyilang di dada dan dagu terangkat tinggi, ia menatap Zhu Long penuh penilaian."Zhu Long, kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Sebaiknya kau tidak ikut campur," katanya dingin. "Aku hanya memintanya menyerahkan inti binatang itu dengan cara baik-baik. Tapi dia keras kepala."Ia melirik Shan Rong sejenak dengan pandangan merendahkan. "Inti binatang buas itu penting untuk kultivasiku. Lagipula tak ada gunanya gadis biasa sepertinya memiliki inti binatang buas itu?"Mata Zhu Long menyipit. Mendengar ucapan itu, ia mendengus pelan—dingin dan tajam. Dalam sekejap, ia meraih tangan Shan Rong, menariknya ke belakang punggungnya seolah hendak melindungi gadis itu dari serangan langsung."Tetap saja itu adalah perampokan?" ucapnya datar d

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 20 - Keributan di Dalam Toko II

    Di bawah tatapan tajam Zhu Long, tubuh Meng Yu membeku. Meski pria itu kabarnya telah menurun dalam kultivasi, namun kali ini aura dari Zhu Long tampak berbeda—dingin, berat, dan penuh tekanan seperti binatang buas yang tengah mengincar mangsanya. Setiap napas yang ia ambil terasa seperti menelan bara api. Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya Meng Yu. "Ka-kau…" gumam Meng Yu, nyaris tak terdengar. Ia mundur satu langkah, sebelum akhirnya tertunduk tak berani menatap Zhu Long secara langsung. Zhu Long mengalihkan pandangannya, kali ini menatap gadis bermata semerah ruby yang berdiri di belakangnya. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya dengan nada lembut, berbeda dari nada dingin sebelumnya, seolah matahari musim semi tiba-tiba muncul setelah badai salju. Shan Rong sempat terpaku diam. Ia menggeleng pelan. Meski tubuh mungilnya masih bergetar karena menerima tekanan dari Meng Yu, matanya yang semerah ruby memancarkan keteguhan yang mengejutkan. "Aku tak apa-apa," jawabnya m

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 19 - Keributan di Dalam Toko

    Setelah keluar dari Paviliun Qian Hua, Zhu Long tidak segera kembali ke kediaman klan Zhu seperti yang seharusnya. Sebaliknya, ia memilih menelusuri jalan utama kota Hongli yang ramai, dengan langkah santai namun penuh pertimbangan. Keramaian para pedagang, suara para pejalan yang bersahutan, serta aroma rempah dan makanan-makanan di sepanjang jalan seakan menjadi irama yang menemani pikirannya yang terus bekerja."Ramuan Lian Hun tingkat menengah sudah cukup untuk menguatkan fondasi kultivasiku sebelum menerobos ke ranah Pemurnian Roh tahap awal," gumamnya dalam hati sambil berjalan santai di antara kerumunan. "Sekarang aku hanya membutuhkan inti binatang buas berkualitas tinggi... sesuatu yang bisa menguatkan fisik dan akra rohku."Tak lama langkahnya terhenti di depan sebuah toko dengan papan kayu tua yang menggantung miring bertuliskan 'Menjual Inti Binatang Buas!'. Di etalasenya, tampak beberapa inti binatang dengan berbagai ukuran dan warna diletakkan dalam kaca pelindung. Ene

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 18 - Merampas Ruang Penyimpanan Paviliun Qian Hua

    Ruang penyimpanan ramuan paviliun Qian Hua. Suasana dalam ruangan itu yang biasanya tenang dan teratur kini berubah menjadi medan perampokan tanpa kekerasan. Rak-rak kayu yang tersusun rapi mulai terlihat kosong di beberapa tempat, sementara botol-botol giok dan kendi-kendi kecil yang terbuat dari tanah liat berpindah tempat ke dalam pelukan seorang pemuda berwajah dingin—Zhu Long.Ia berjalan mondar-mandir di antara rak, sesekali menunduk untuk membaca label pada ramuan, lalu tanpa ragu mencomot botol yang menurutnya terlihat menarik. Di tangannya kini tertumpuk lebih dari selusin botol ramuan berkilau, masing-masing mengandung pil dan cairan yang memancarkan cahaya lembut dari warna-warna yang eksotis—biru safir, merah delima, hijau zamrud dan lain-lain.Bai Fu, yang berdiri tak jauh dari pintu, hanya bisa menghela napas panjang. Wajahnya yang biasanya penuh wibawa kini dipenuhi ekspresi frustrasi bercampur penyesalan."Ti-tidakkah ini… terlalu berlebihan?" suaranya nyaris seperti

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 17 - Mengakui Kekalahan

    "Ba-Bagaimana bisa?! Bagaimana bisa kau memurnikan ramuan obat tingkat tinggi dengan kemampuan rendahan seperti itu!?" seru Bai Fu, suaranya melengking, nyaris seperti teriakan orang yang baru saja kehilangan akal sehatnya.Wajahnya memucat dan sorot matanya tak bisa lepas dari tungku di hadapannya. Meski pil emas masih mengambang di dalam tungku, sisa suhu panas dan aura spiritual yang pekat masih terasa menggantung di udara. Bau herbal suci itu belum memudar, bahkan semakin menebal seperti kabut yang menyelimuti seisi paviliun.Zhu Long, yang beristirahat santai menenangkan diri setelah proses pemurnian intens itu. Dengan tenang ia bangkit, membersihkan debu ringan di jubahnya. Tatapan matanya santai, hampir terkesan malas, namun ada kilatan percaya diri yang membuat siapapun tak bisa memandangnya denganremeh."Kenapa kau bertanya seperti itu, pak tua?" ujarnya sambil mengangkat sebelah alis. "Bukankah kau dikenal sebagai Master Obat Surgawi di paviliun Qian Hua ini?"Nada suaranya

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 16 - Ramuan Sheng Jing Tingkat Tinggi

    "Ini… ini benar-benar ramuan Sheng Jing tingkat tinggi?" seru seorang pria paruh baya dari kerumunan dengan suara bergetar. Suaranya menggema, seolah menampar seluruh kesunyian yang sempat menyelimuti ruangan itu. Tatapan orang-orang langsung tertuju pada tungku milik Zhu Long. Di dalamnya, sebutir pil emas mengambang dengan mantap, mengeluarkan kilau lembut dan aura kehangatan yang tak biasa. Aroma herbal pekat menyebar, bukan hanya menusuk indra penciuman, tapi seakan langsung menembus dada dan menggetarkan jiwa. "Ti-tidak mungkin…!" seorang pria lain dengan pakaian khas staf Paviliun Qian Hua terhuyung ke depan, suaranya setengah tercekik. "Selama bertahun-tahun aku mengabdi di paviliun ini… aku belum pernah melihat ramuan Sheng Jing sehalus dan sepadat ini! Bahkan aromanya saja mampu membuat seluruh energi dalam dantianku bergetar!" Sorak kagum perlahan berubah menjadi hiruk-pikuk. Beberapa murid alkemis maju lebih dekat, tak kuasa menahan rasa penasaran mereka. Ada yang meng

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 15 - Rasa Penasaran Bai Fu

    Bai Fu merupakan seorang alkemis senior dengan puluhan tahun pengalaman, ia bahkan dikennal dengan julukan "Master Obat Surgawi" di seluruh kota Hongli. Dengan penguasaan api hijau yang ia miliki, Bai Fu merasa berada di puncak kemampuan alkimia. Api hijau adalah bukti bahwa ia telah mencapai tingkat keahlian yang tak terbayangkan oleh kebanyakan alkemis di kota ini. Setiap ramuan yang ia buat, setiap pil yang ia perbaiki, selalu menghasilkan hasil yang sempurna. Oleh karena itu, ketika pemuda bernama Zhu Long menantang kemampuannya, Bai Fu menganggap itu sebagai sebuah permainan anak-anak, sesuatu yang hanya akan menghibur kebosanan hidupnya. 'Hmph, bahkan ramuan obat sederhana buatanku tak akan mampu kau saingi, nak. Kau masih terlalu muda untuk menantang orang tua sepertiku,' pikir Bai Fu sambil tersenyum sinis. Meskipun angkuh, ia masih menghargai Zhu Long, terutama karena keberanian pemuda itu menantang seorang alkemis senior sepertinya. Namun, keyakinannya bahwa Zhu Long

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 14 - Aroma Herbal Berkualitas Tinggi???

    Baru beberapa menit berlalu sejak Zhu Long mulai memurnikan ramuan obatnya, namun keanehan mulai terasa di udara. Aroma samar mulai merayap keluar dari tungku di hadapannya—tak tercium seperti aroma menyengat atau bau hangus seperti yang banyak orang perkirakan dari pemuda 'amatiran' itu, melainkan aroma harum herbal yang begitu murni dan menyegarkan, seperti hembusan angin dari taman penuh bunga di musim semi. "B-bau ini? Tidak mungkin…!" seru seorang staf Paviliun Qian Hua dengan nada nyaris bergetar. Mata pria paruh baya itu membelalak saat ia mencium aroma yang menguar di udara sekitarnya. Selama bertahun-tahun bekerja di paviliun Qian Hua ini, ia telah melihat ratusan, bahkan ribuan ramuan obat berkualitas. Ia mengenali puluhan tanaman herbal hanya dari aroma yang keluar, dan lebih dari itu, ia dapat membedakan mana ramuan berkualitas tinggi hanya dari satu tarikan napas. Namun kali ini, aroma yang menyeruak dari tungku Zhu Long mengguncang seluruh pemahaman pria paruh baya

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 13 - Taruhan dengan Master Obat Surgawi III

    Dengan wajah tenang, Zhu Long melangkah maju. Ia mulai memilih beberapa bahan herbal dari tumpukan yang disediakan Paviliun Qian Hua. Tanpa ragu, ia memasukkan sejumlah herbal ke dalam tungku pemurnian sekaligus, menciptakan suara mendesis pelan saat bahan-bahan itu bersentuhan dengan logam panas."Apa!? Apa yang dia lakukan!?" seru seorang pemuda dengan suara penuh kejutan. "Kenapa dia memasukkan semua bahan herbal secara bersamaan!? Dia bahkan belum menyalakan api! Apa dia pikir memurnikan ramuan obat seperti merebus sup ayam!?""Sudah kuduga!" timpal yang lain. "Dia hanya bocah sok tahu. Tidak ada alkemis waras yang akan memulai proses pemurnian dengan cara seperti itu. Dia pikir siapa dirinya!?"Komentar penuh cemoohan meluncur dari berbagai penjuru ruangan, seolah Zhu Long sedang mempertontonkan lelucon, bukan kemampuan alkimianya. Namun pemuda itu tetap tenang. Tangannya bergerak cekatan dan presisi, tak sedikit pun terguncang oleh hinaan yang mengalir deras.Dalam hati, Zhu Lon

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status