Zhu Long berdiri diam, tak bergerak sedikit pun, meskipun tekanan energi roh dari Qin Lan mencekik udara di sekitarnya. Bagi orang biasa, atmosfer di toko itu seolah mengeras seperti batu. Namun bagi Zhu Long, tekanan itu hanyalah serupa tiupan angin musim semi. Tak cukup memberinya ancaman.Ia mengenali intensitas tekanan semacam ini. Qin Lan adalah jenius muda dari klan Qin. Gadiss ini memang sudah lama menerobos ke tahap lima ranah Pemurnian Roh. Di antara generasi muda di sekte Linjian, dia telah menorehkan namanya sebagai salah satu jenius yang sedang naik daun. Tapi yang membuat Zhu Long benar-benar tertarik adalah perkembangan pesat gadis itu. Setahun lalu, saat melewati ujian masuk sekte, Qin Lan hanya memiliki akar roh hijau—lumayan jenius tapi tak begitu mencolok, bahkan berada dua tingkat di bawah Zhu Long yang membangkitkan akar roh ungu.Namun sekarang? Dalam beberapa bulan, Qin Lan sudah menembus lima tahap sekaligus di ranah Pemurnian Roh. Entah apa yang dia lakukan s
"Sebenarnya… untuk apa kau membeli inti binatang buas itu?" tanya Zhu Long, alisnya sedikit mengernyit saat ia melirik gadis muda yang berjalan sejajar dengannya di halaman klan Zhu. Langit biru bercampur jingga tampak membentang luas dengan awan putih di beberapa titik, diterangi mentari keemasan yang menyinari dedaunan pohon plum yang berguguran perlahan tertiup angin. Di tangan Shan Rong, tampak sebutir benda bundar berkilau dengan warna merah menyala. Kristal itu memantulkan cahaya matahari dengan indah, seperti ruby yang berkobar dengan nyala api. Shan Rong hanya tertawa kecil, suara tawanya ringan seperti gadis kecil kesenangan setelah mendapatkan permen. "Karena… benda ini indah, tentu saja," jawabnya riang, menggenggam erat kristal itu seolah takut benda itu akan menghilang. "Selain itu, dulu ayahku pernah memberiku benda seperti ini. Dia bilang, inti binatang buas punya energi alami yang bisa menenangkan jiwa saat tidur." Ia mengangkat inti kristal itu tinggi ke atas, se
Dalam keheningan malam yang sunyi, saat bulan menggantung tinggi di langit seperti lentera perak yang menyinari dunia. Di salah satu sudut kediaman Klan Zhu. Di dalam ruangan sederhana yang dipenuhi aroma herbal dan energi yang berpendar indah di udara, tubuh Zhu Long duduk bersila di atas tatami tanpa sedikitpun terganggu.Sekujur tubuhnya diselimuti oleh pusaran energi spiritual yang tampak seperti kabut biru muda yang menari perlahan di udara, berputar mengelilingi tubuhnya seperti arus air yang lembut namun mengandung kekuatan luar biasa.Beberapa botol giok kosong tergeletak di sampingnya, sisa-sisa ramuan berkualitas yang ia konsumsi sebelumnya. Dalam waktu kurang dari separuh malam, Zhu Long berhasil menyerap seluruh kandungan energi spiritual dari ramuan-ramuan tersebut ke dalam tubuhnya. Butir-butir pil ramuan itu bukan sekadar obat biasa, melainkan dorongan untuk menyatu dengan kekuatan alam sekitarnya. Dan kini, saat ia mencapai puncak meditasinya, sesuatu yang luar bias
Jauh di dalam pecahan dimensi yang sunyi, dua sosok jiwa melayang berhadapan, dikelilingi oleh kabut tipis berwarna ungu yang berputar perlahan seperti pusaran takdir yang tak terhindarkan."Sudah terlambat," kata salah satu sosok jiwa tersebut, suaranya bergema, berat dan penuh otoritas. "Kau tak bisa kembali hidup seperti semula. Kau sudah mati, dan tak ada jalan kembali. Menyesal pun tiada guna."Zhu Long, jiwa muda yang kini melayang dengan ekspresi wajah penuh penyesalan memandangi sosok jiwa yang berbicara di hadapannya.Zhu Long mengepalkan tangannya yang transparan, tubuhnya hanya berupa bayangan samar dari keberadaannya yang dulu. "Benar, aku terlalu bodoh! Seharusnya aku tak mempercayai mereka! Klan Niu... para bajingan itu! Mereka menjebakku, membunuhku, hanya demi merebut seorang wanita!" ucapnya, suaranya bergetar oleh amarah dan kekecewaan.Dia bukan siapa-siapa di dunia ini, hanya seorang kultivator pemula di Sekte Linjian, seorang pemuda biasa tanpa keistimewaan. Nam
Dalam keheningan yang mencekam, Zhu Long berjalan mengendap-endap, menahan napas setiap kali ranting kering patah di bawah langkahnya.Ia tahu, satu suara kecil saja bisa mengundang perhatian binatang buas yang berkeliaran di sekelilingnya. Setelah kejadian sebelumnya dengan Babi Bertanduk, ia tak ingin mengambil risiko lagi. Dengan tubuh yang masih terluka dan dantiannya rusak, ia tak punya cukup tenaga untuk bertarung.Namun, di tengah kewaspadaannya, cahaya redup berwarna ungu menarik perhatiannya.Zhu Long memperlambat langkahnya dan berjongkok di dekat sumber cahaya itu. Sepasang matanya berbinar ketika melihat herbal Bulan Ungu, tumbuh di antara akar-akar pohon tua."Herbal Bulan Ungu?" gumamnya, tangannya terulur memetiknya. "Tak kusangka aku bisa menemukannya di tempat seperti ini."Ia menggenggam herbal itu dengan hati-hati. Herbal ini tergolong langka, hanya tumbuh di tempat yang dipenuhi energi spiritual. Khasiatnya luar biasa—dapat memulihkan luka dalam dan mempercepat reg
Di dalam keheningan rumah kayu yang rapuh, Zhu Long duduk bersila, napasnya teratur dalam ritme yang dalam dan stabil. Matanya terpejam, tetapi pikirannya tetap waspada. Setelah bertahun-tahun hidup sebagai jiwa pengembara, ia tahu bahwa bahaya bisa datang kapan saja, dari mana saja. 'Delapan jalur meridian tubuh ini sudah terbuka…' Zhu Long bergumam dalam hati. 'Sayangnya, semua kultivasi tubuh ini sebelumnya telah hilang karena meridian yang sempat rusak. Aku perlu memulai dari awal lagi dan kembali menjadi lebih kuat.' Perlahan, ia mulai menerapkan teknik Sutra Dewa Seribu Kehidupan, sebuah metode kultivasi tingkat tinggi yang ia rampas dari ingatan seorang jiwa kultivator kuno semasa menjadi jiwa pengembara. Wushh… Energi roh di sekelilingnya mulai berputar, seperti angin yang mengalir lembut namun penuh kekuatan. Partikel energi roh yang melayang di udara terserap ke dalam tubuhnya, mengisi ulang ruang dalam dantiannya. Dengan dantiannya yang telah pulih, kini kultiva
Mentari pagi merangkak naik, mengusir sisa-sisa kegelapan malam yang masih menyelimuti desa bobrok itu. Cahaya keemasan menyoroti bekas perumahan yang telah lama ditinggalkan, menyapu debu dan puing-puing yang berserakan di tanah.Zhu Long melangkah perlahan, meninggalkan tempat itu tanpa menoleh ke belakang, tak ada alasan untuknya tetap tinggal lebih lama. Namun, baru beberapa langkah, dia merasakan kehadiran seseorang di belakangnya.Ketika menoleh, ia mendapati sosok gadis muda yang semalam diselamatkannya, ia tampak berjalan di belakangnya dengan ragu-ragu.Sinar matahari pagi menerpa wajah gadis itu, memperlihatkan kulitnya yang putih bersih dan mata merahnya yang berkilau seperti ruby. Meski pakaiannya sederhana dan tubuhnya tampak sedikit lelah, kecantikannya tetap terpancar. Jika saja ia mendapat perawatan yang layak, pesonanya bisa membuat mata laki-laki tak dapat berpaling.Zhu Long mengira gadis itu telah pergi setelah mengucapkan terima kasih semalam. Namun ternyata, ia m
Mengetahui anaknya dalam keadaan baik, Zhu Jiang menghela napas lega. Namun, seiring dengan rasa lega itu, tatapannya segera tertuju pada gadis muda yang berdiri di belakang putranya. Matanya menyipit, seolah berusaha menilai keberadaan gadis itu. "Siapa dia, Nak? Jangan bilang…?" ucap Zhu Jiang dengan nada menggantung, membiarkan putranya sendiri yang mengisi kekosongan itu. Zhu Long hanya terkekeh pelan. Ia tahu betul apa yang ada di dalam pikiran ayahnya. "Jangan salah paham, Ayah." jawabnya santai. "Dia hanyalah seorang gadis yang kutemui secara kebetulan. Ia sempat diculik oleh sekelompok berandal, dan aku menyelamatkannya. Namanya Shan Rong. Sayangnya, ia tidak punya tempat tinggal, jadi aku membawanya kemari." Mata Zhu Jiang menyipit sedikit lebih tajam. Ia menatap putranya penuh selidik sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Baiklah, jika itu memang keinginanmu." ujarnya, meskipun masih menyisakan sedikit keraguan dalam nada suaranya. Namun, sesaat kemudian ia melanjut
Dalam keheningan malam yang sunyi, saat bulan menggantung tinggi di langit seperti lentera perak yang menyinari dunia. Di salah satu sudut kediaman Klan Zhu. Di dalam ruangan sederhana yang dipenuhi aroma herbal dan energi yang berpendar indah di udara, tubuh Zhu Long duduk bersila di atas tatami tanpa sedikitpun terganggu.Sekujur tubuhnya diselimuti oleh pusaran energi spiritual yang tampak seperti kabut biru muda yang menari perlahan di udara, berputar mengelilingi tubuhnya seperti arus air yang lembut namun mengandung kekuatan luar biasa.Beberapa botol giok kosong tergeletak di sampingnya, sisa-sisa ramuan berkualitas yang ia konsumsi sebelumnya. Dalam waktu kurang dari separuh malam, Zhu Long berhasil menyerap seluruh kandungan energi spiritual dari ramuan-ramuan tersebut ke dalam tubuhnya. Butir-butir pil ramuan itu bukan sekadar obat biasa, melainkan dorongan untuk menyatu dengan kekuatan alam sekitarnya. Dan kini, saat ia mencapai puncak meditasinya, sesuatu yang luar bias
"Sebenarnya… untuk apa kau membeli inti binatang buas itu?" tanya Zhu Long, alisnya sedikit mengernyit saat ia melirik gadis muda yang berjalan sejajar dengannya di halaman klan Zhu. Langit biru bercampur jingga tampak membentang luas dengan awan putih di beberapa titik, diterangi mentari keemasan yang menyinari dedaunan pohon plum yang berguguran perlahan tertiup angin. Di tangan Shan Rong, tampak sebutir benda bundar berkilau dengan warna merah menyala. Kristal itu memantulkan cahaya matahari dengan indah, seperti ruby yang berkobar dengan nyala api. Shan Rong hanya tertawa kecil, suara tawanya ringan seperti gadis kecil kesenangan setelah mendapatkan permen. "Karena… benda ini indah, tentu saja," jawabnya riang, menggenggam erat kristal itu seolah takut benda itu akan menghilang. "Selain itu, dulu ayahku pernah memberiku benda seperti ini. Dia bilang, inti binatang buas punya energi alami yang bisa menenangkan jiwa saat tidur." Ia mengangkat inti kristal itu tinggi ke atas, se
Zhu Long berdiri diam, tak bergerak sedikit pun, meskipun tekanan energi roh dari Qin Lan mencekik udara di sekitarnya. Bagi orang biasa, atmosfer di toko itu seolah mengeras seperti batu. Namun bagi Zhu Long, tekanan itu hanyalah serupa tiupan angin musim semi. Tak cukup memberinya ancaman.Ia mengenali intensitas tekanan semacam ini. Qin Lan adalah jenius muda dari klan Qin. Gadiss ini memang sudah lama menerobos ke tahap lima ranah Pemurnian Roh. Di antara generasi muda di sekte Linjian, dia telah menorehkan namanya sebagai salah satu jenius yang sedang naik daun. Tapi yang membuat Zhu Long benar-benar tertarik adalah perkembangan pesat gadis itu. Setahun lalu, saat melewati ujian masuk sekte, Qin Lan hanya memiliki akar roh hijau—lumayan jenius tapi tak begitu mencolok, bahkan berada dua tingkat di bawah Zhu Long yang membangkitkan akar roh ungu.Namun sekarang? Dalam beberapa bulan, Qin Lan sudah menembus lima tahap sekaligus di ranah Pemurnian Roh. Entah apa yang dia lakukan s
Namun Zhu Long tak bergeming. Tatapannya tetap tenang, nyaris malas menanggapi. Ia hanya memiringkan kepala sedikit, seperti sedang menatap seekor anjing yang menggonggong terlalu nyaring.Qin Lan melangkah maju, sikapnya angkuh seperti biasa. Dengan tangan menyilang di dada dan dagu terangkat tinggi, ia menatap Zhu Long penuh penilaian."Zhu Long, kau benar-benar tidak tahu apa-apa. Sebaiknya kau tidak ikut campur," katanya dingin. "Aku hanya memintanya menyerahkan inti binatang itu dengan cara baik-baik. Tapi dia keras kepala."Ia melirik Shan Rong sejenak dengan pandangan merendahkan. "Inti binatang buas itu penting untuk kultivasiku. Lagipula tak ada gunanya gadis biasa sepertinya memiliki inti binatang buas itu?"Mata Zhu Long menyipit. Mendengar ucapan itu, ia mendengus pelan—dingin dan tajam. Dalam sekejap, ia meraih tangan Shan Rong, menariknya ke belakang punggungnya seolah hendak melindungi gadis itu dari serangan langsung."Tetap saja itu adalah perampokan?" ucapnya datar d
Di bawah tatapan tajam Zhu Long, tubuh Meng Yu membeku. Meski pria itu kabarnya telah menurun dalam kultivasi, namun kali ini aura dari Zhu Long tampak berbeda—dingin, berat, dan penuh tekanan seperti binatang buas yang tengah mengincar mangsanya. Setiap napas yang ia ambil terasa seperti menelan bara api. Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya Meng Yu. "Ka-kau…" gumam Meng Yu, nyaris tak terdengar. Ia mundur satu langkah, sebelum akhirnya tertunduk tak berani menatap Zhu Long secara langsung. Zhu Long mengalihkan pandangannya, kali ini menatap gadis bermata semerah ruby yang berdiri di belakangnya. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya dengan nada lembut, berbeda dari nada dingin sebelumnya, seolah matahari musim semi tiba-tiba muncul setelah badai salju. Shan Rong sempat terpaku diam. Ia menggeleng pelan. Meski tubuh mungilnya masih bergetar karena menerima tekanan dari Meng Yu, matanya yang semerah ruby memancarkan keteguhan yang mengejutkan. "Aku tak apa-apa," jawabnya m
Setelah keluar dari Paviliun Qian Hua, Zhu Long tidak segera kembali ke kediaman klan Zhu seperti yang seharusnya. Sebaliknya, ia memilih menelusuri jalan utama kota Hongli yang ramai, dengan langkah santai namun penuh pertimbangan. Keramaian para pedagang, suara para pejalan yang bersahutan, serta aroma rempah dan makanan-makanan di sepanjang jalan seakan menjadi irama yang menemani pikirannya yang terus bekerja."Ramuan Lian Hun tingkat menengah sudah cukup untuk menguatkan fondasi kultivasiku sebelum menerobos ke ranah Pemurnian Roh tahap awal," gumamnya dalam hati sambil berjalan santai di antara kerumunan. "Sekarang aku hanya membutuhkan inti binatang buas berkualitas tinggi... sesuatu yang bisa menguatkan fisik dan akra rohku."Tak lama langkahnya terhenti di depan sebuah toko dengan papan kayu tua yang menggantung miring bertuliskan 'Menjual Inti Binatang Buas!'. Di etalasenya, tampak beberapa inti binatang dengan berbagai ukuran dan warna diletakkan dalam kaca pelindung. Ene
Ruang penyimpanan ramuan paviliun Qian Hua. Suasana dalam ruangan itu yang biasanya tenang dan teratur kini berubah menjadi medan perampokan tanpa kekerasan. Rak-rak kayu yang tersusun rapi mulai terlihat kosong di beberapa tempat, sementara botol-botol giok dan kendi-kendi kecil yang terbuat dari tanah liat berpindah tempat ke dalam pelukan seorang pemuda berwajah dingin—Zhu Long.Ia berjalan mondar-mandir di antara rak, sesekali menunduk untuk membaca label pada ramuan, lalu tanpa ragu mencomot botol yang menurutnya terlihat menarik. Di tangannya kini tertumpuk lebih dari selusin botol ramuan berkilau, masing-masing mengandung pil dan cairan yang memancarkan cahaya lembut dari warna-warna yang eksotis—biru safir, merah delima, hijau zamrud dan lain-lain.Bai Fu, yang berdiri tak jauh dari pintu, hanya bisa menghela napas panjang. Wajahnya yang biasanya penuh wibawa kini dipenuhi ekspresi frustrasi bercampur penyesalan."Ti-tidakkah ini… terlalu berlebihan?" suaranya nyaris seperti
"Ba-Bagaimana bisa?! Bagaimana bisa kau memurnikan ramuan obat tingkat tinggi dengan kemampuan rendahan seperti itu!?" seru Bai Fu, suaranya melengking, nyaris seperti teriakan orang yang baru saja kehilangan akal sehatnya.Wajahnya memucat dan sorot matanya tak bisa lepas dari tungku di hadapannya. Meski pil emas masih mengambang di dalam tungku, sisa suhu panas dan aura spiritual yang pekat masih terasa menggantung di udara. Bau herbal suci itu belum memudar, bahkan semakin menebal seperti kabut yang menyelimuti seisi paviliun.Zhu Long, yang beristirahat santai menenangkan diri setelah proses pemurnian intens itu. Dengan tenang ia bangkit, membersihkan debu ringan di jubahnya. Tatapan matanya santai, hampir terkesan malas, namun ada kilatan percaya diri yang membuat siapapun tak bisa memandangnya denganremeh."Kenapa kau bertanya seperti itu, pak tua?" ujarnya sambil mengangkat sebelah alis. "Bukankah kau dikenal sebagai Master Obat Surgawi di paviliun Qian Hua ini?"Nada suaranya
"Ini… ini benar-benar ramuan Sheng Jing tingkat tinggi?" seru seorang pria paruh baya dari kerumunan dengan suara bergetar. Suaranya menggema, seolah menampar seluruh kesunyian yang sempat menyelimuti ruangan itu. Tatapan orang-orang langsung tertuju pada tungku milik Zhu Long. Di dalamnya, sebutir pil emas mengambang dengan mantap, mengeluarkan kilau lembut dan aura kehangatan yang tak biasa. Aroma herbal pekat menyebar, bukan hanya menusuk indra penciuman, tapi seakan langsung menembus dada dan menggetarkan jiwa. "Ti-tidak mungkin…!" seorang pria lain dengan pakaian khas staf Paviliun Qian Hua terhuyung ke depan, suaranya setengah tercekik. "Selama bertahun-tahun aku mengabdi di paviliun ini… aku belum pernah melihat ramuan Sheng Jing sehalus dan sepadat ini! Bahkan aromanya saja mampu membuat seluruh energi dalam dantianku bergetar!" Sorak kagum perlahan berubah menjadi hiruk-pikuk. Beberapa murid alkemis maju lebih dekat, tak kuasa menahan rasa penasaran mereka. Ada yang meng