Share

Bab 6 - Tujuan Kedatangan

Penulis: Murlox
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-07 15:17:43

Aula utama klan Zhu, tempat yang cukup megah, terasa dipenuhi oleh suasana formal. Deretan kursi kayu berukir mengapit sisi kanan dan kiri aula, diduduki oleh para tetua klan Zhu yang duduk dalam keheningan penuh wibawa.

Sementara di bagian tengah, Zhu Jiang, kepala klan Zhu, duduk di singgasana utama—sebuah kursi besar dengan ukiran naga yang melambangkan kejayaan klan mereka.

Pintu besar aula terbuka, memperlihatkan rombongan klan Qin yang baru saja tiba. Qin Xiao, kepala klan Qin, seorang pria paruh baya dengan jubah biru tua bergaris emas, melangkah masuk dengan penuh keanggunan.

Di belakangnya, beberapa tetua klan Qin mengikutinya, bersama seorang gadis muda yang anggun dan menawan, dialah Qin Lan.

Zhu Jiang segera berdiri dari singgasananya, menyambut kedatangan mereka dengan senyum ramah.

"Selamat datang, kepala klan Qin. Sudah lama kita tidak bertemu. Silakan duduk," ujar Zhu Jiang sambil mengulurkan tangan ke arah kursi yang telah disiapkan untuk tamunya.

Qin Xiao tersenyum dan mengangguk, "Benar sekali, meskipun kita tinggal di kota yang sama, urusan dalam klan masing-masing membuat kita jarang bertemu. Aku rasa kepala klan Zhu juga merasakan hal yang sama."

Zhu Jiang tertawa kecil sambil menghela napas, "Mau bagaimana lagi, Tuan Qin. Menjadi kepala klan adalah tanggung jawab besar. Aneh rasanya jika kita justru terlihat santai-santai saja."

Beberapa tetua klan yang duduk di samping mereka mengangguk setuju. Setiap kepala klan memang memiliki beban berat untuk menjaga kejayaan keluarga mereka.

Namun, perhatian Zhu Jiang kemudian beralih ke gadis yang berdiri di samping Qin Xiao. Qin Lan, tunangan Zhu Long.

Ia menatap gadis itu dengan seksama, menyadari betapa banyak perubahan yang terjadi setelah satu tahun tak pernah melihatnya lagi. Dulu, Qin Lan hanyalah gadis muda dengan aura lembut, tetapi kini ia tampak lebih matang dan memiliki tatapan yang lebih tajam. Kultivasinya pun banyak meningkat.

"Nona Qin Lan juga datang," ujar Zhu Jiang dengan nada ramah. "Sudah lama tidak melihatmu berkunjung ke klan kami. Setahun berlalu sejak kau dan Long'er bergabung dengan sekte Linjian, dan aku bisa melihat banyak perubahan pada kalian setelah beberapa waktu tak bertemu."

Namun, alih-alih menyambut dengan senyuman, alis Qin Lan justru berkerut tipis. Dari kata-kata Zhu Jiang, dia dapat menangkap satu hal yang sedikit mengejutkannya.

'Apakah Zhu Long kembali ke klannya? Bagaimana mungkin?' batinnya terkejut.

Tatapan gadis itu menyiratkan kebingungan yang mendalam. Ia mencoba memproses informasi itu, seolah sesuatu yang tidak masuk akal baru saja terjadi.

Setelah beberapa saat, ia akhirnya membuka suara dan mengukir senyum ramah di wajahnya.

"Apakah Zhu Long juga kembali?" tanyanya, suaranya mengandung ketidakpercayaan yang disamarkan.

Zhu Jiang tertegun sejenak, tak mengira Qin Lan akan menanyakan hal itu.

"Loh, bukankah kalian berada di sekte yang sama?" tanya Zhu Jiang balik, "Aku pikir Nona Qin dan Long’er pulang bersama dan merencanakan kunjungan hari ini."

Kebingungan semakin jelas terpancar di wajah Qin Lan. Ia tidak tahu bahwa Zhu Long telah kembali. Setahunya pemuda itu pasti telah mati dan tak mungkin bisa kembali ke klannya bahkan jika ia mau.

Ia melirik ke arah seorang pemuda tampan dengan jubah biru muda di sampingnya, pria itu juga tampak terkejut namun berhasil menyembunyikan ekspresinya.

Tetapi sebelum Qin Lan bisa memberikan jawaban, Qin Xiao segera mengambil alih percakapan.

"Kami mohon maaf atas kunjungan mendadak ini, Tuan Zhu," ucap Qin Xiao dengan nada sopan, "Sebenarnya, kunjungan ini memang tidak direncanakan. Lan'er baru saja tiba di kota ini tadi pagi, dan begitu dia kembali, ada satu hal penting yang harus kita bicarakan."

Zhu Jiang menatap pria itu dengan penuh perhatian, merasakan ada sesuatu yang serius dalam kata-katanya.

"Apa yang ingin Tuan Qin bahas?" tanyanya.

Qin Xiao menatapnya lurus, "Kami datang untuk membicarakan perihal pertunangan antara Qin Lan dan Zhu Long."

Ruangan tiba-tiba terasa lebih sunyi. Para tetua klan Zhu saling berpandangan, menyadari bahwa topik ini bukanlah hal yang sepele.

Pertunangan antara putra putri kedua klan ini sudah berlangsung cukup lama, hingga semua tetua klan Zhu berpikir sudah waktunya untuk memantapkan keputusan pernikahan.

Sementara itu, di sisi lain aula, Qin Lan menundukkan kepalanya, menyembunyikan ekspresi yang sulit ditebak.

Kekehan tawa Zhu Jiang kembali menggema di dalam aula utama klan Zhu, suaranya yang penuh wibawa langsung menarik perhatian semua yang hadir.

"Hoho, apakah ini kebetulan? Long'er juga baru saja kembali. Aku rasa ini adalah waktu yang tepat untuk membahas kelanjutan pertunangan putra putri kita," ucapnya, suaranya dipenuhi nada optimisme.

Namun, senyum tipis di wajah Qin Xiao sedikit memudar. Kepala klan Qin itu menghela napas ringan sebelum membuka mulut untuk menjawab.

"Benar, Tuan Zhu. Namun, kedatangan kami bukan untuk membahas kelanjutan pertunangan ini, melainkan untuk—"

Belum sempat ia selesai bicara, kata-katanya langsung terpotong oleh suara pemuda yang baru saja tiba.

"Kalian datang untuk membatalkan pertunangan, bukan?" ungkapnya.

Sebuah suara tegas bergema, memenuhi aula dengan nada dingin yang menusuk.

Semua mata langsung tertuju ke arah pintu masuk utama. Zhu Long berdiri di ambang pintu, tubuh tegapnya memancarkan aura percaya diri yang kuat. Langkahnya mantap saat ia melangkah masuk, tangannya bersilang di balik punggung, sementara sorot matanya tajam, penuh ketegasan.

Tatapan Zhu Long langsung tertuju pada Qin Xiao dan Qin Lan, lalu beralih ke pria lain di samping mereka—seorang pemuda yang mengenakan jubah murid senior sekte Linjian.

Niu Feng. Sosok di balik kenatian Zhu Long yang asli.

Melihatnya, kilatan kebencian seketika muncul dalam tatapan Zhu Long.

Sebelumnya, saat ia tiba di halaman utama kediaman klan Zhu, berbagai dugaan telah berputar di benaknya.

'Klan Qin datang tanpa pemberitahuan, membawa seorang murid senior dari sekte Linjian? Untuk apa?' pikirnya tajam saat berjalan di halaman klan Zhu.

Seketika bayangan masa lalu menyeruak dalam ingatannya. Sesuatu yang terjadi di hutan Zuku.

'Jangan bilang...' Duganya dengan ekspresi penuh tanda tanya, dan tanpa ragu ia mempercepat langkahnya menuju aula utama.

Begitu hampir sampai di depan aula utama, ia tanpa sengaja menangkap percakapan yang berlangsung di dalam.

Dan sekarang, ia berdiri di tengah aula, di bawah tatapan terkejut para tetua klan Zhu. Semua orang yang hadir seakan menahan napas setelah mendengar kata-kata Zhu Long.

Sampai akhirnya, suara seorang tetua memecah keheningan.

"Tuan Muda, bagaimana bisa Anda berkata seperti itu di hadapan kepala klan Qin dan Nona Qin Lan?" ujar Zhu Xiuli, tetua keempat klan Zhu, wajahnya tampak tidak percaya.

"Kedua klan kita telah menjalin hubungan baik sejak lama. Tidak mungkin kepala klan Qin akan membatalkan pertunangan kalian begitu saja." lanjutnya.

"Benar, Anda terlalu berlebihan, Tuan Muda. Kata-katamu juga terdengar kasar, jadi minta maaflah segera," tambah Zhu Jao, tetua kelima, nada suaranya terdengar penuh teguran.

Namun, Zhu Long tetap tenang. Ekspresi acuh tak acuh terukir jelas di wajahnya. Matanya perlahan beralih ke Qin Lan, yang terlihat sedikit menegang saat melihatnya. Lalu, ia menatap Qin Xiao.

"Maaf telah memotong pembicaraan kepala klan Qin," katanya dengan nada tenang namun tajam. "Jika berkenan, tolong lanjutkan kata-kata Anda."

Qin Xiao, yang sejak tadi memperhatikan pemuda itu, kini menatap Zhu Long dengan ekspresi sedikit rumit.

Di sampingnya, Qin Lan masih dalam keadaan terkejut. Sejak awal, ia tidak menyangka akan bertemu Zhu Long dalam situasi seperti ini.

Sementara itu, Niu Feng yang duduk di sebelahnya juga terlihat sama terkejutnya. Matanya sedikit terbuka menatap sosok Zhu Long yang berdiri di tengah aula.

'Kenapa dia masih belum mati?!' batin Niu Feng.

Akhirnya, Qin Xiao menghela napas. Ia menatap Zhu Jiang sebelum kembali ke Zhu Long.

"Hmm, seperti yang dikatakan oleh Tuan Muda Zhu..." Qin Xiao berhenti sejenak, kemudian melanjutkan dengan nada lebih dingin.

"...Kami memang datang untuk membatalkan pertunangan itu."

Murlox

Selamat membaca, semoga ceritanya menghibur.

| 1
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 7 - Pembatalan Pertunangan

    Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut kepala klan Qin, suasana aula mendadak berubah drastis. Para tetua klan Zhu yang semula masih menaruh kepercayaan besar pada klan Qin, kini terlihat agak kaku.Beberapa dari mereka mulai berbisik satu sama lain, mencoba memahami situasi yang terjadi. Sementara itu, Zhu Jiang yang awalnya tampak tenang, ekspresinya perlahan berubah."Apakah aku mendengar dengan benar, Tuan Qin?" tanyanya, suaranya terdengar penuh kejutan tak percaya.Namun, Qin Xiao tetap tenang. "Ya, Tuan Zhu. Ini adalah keputusan yang telah kami pikirkan dengan matang, Lan'er sendiri setuju akan hal ini."Kata-kata itu seperti petir yang menyambar aula. Sementara hanya Zhu Long yang tersenyum tipis. Bukan senyum kebahagiaan, melainkan senyum dingin penuh ejekan, seolah telah menduga akan hal ini. Tatapannya menembus Qin Lan, seakan membaca isi pikirannya. Namun, gadis itu tetap diam. Di dalam hatinya, Qin Lan sendiri merasakan kegelisahan yang sulit ia jelaskan.'Apa yang s

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 1 - Penantian Selama 10000 Tahun

    Jauh di dalam pecahan dimensi yang sunyi, dua sosok jiwa melayang berhadapan, dikelilingi oleh kabut tipis berwarna ungu yang berputar perlahan seperti pusaran takdir yang tak terhindarkan."Sudah terlambat," kata salah satu sosok jiwa tersebut, suaranya bergema, berat dan penuh otoritas. "Kau tak bisa kembali hidup seperti semula. Kau sudah mati, dan tak ada jalan kembali. Menyesal pun tiada guna."Zhu Long, jiwa muda yang kini melayang dengan ekspresi wajah penuh penyesalan memandangi sosok jiwa yang berbicara di hadapannya.Zhu Long mengepalkan tangannya yang transparan, tubuhnya hanya berupa bayangan samar dari keberadaannya yang dulu. "Benar, aku terlalu bodoh! Seharusnya aku tak mempercayai mereka! Klan Niu... para bajingan itu! Mereka menjebakku, membunuhku, hanya demi merebut seorang wanita!" ucapnya, suaranya bergetar oleh amarah dan kekecewaan.Dia bukan siapa-siapa di dunia ini, hanya seorang kultivator pemula di Sekte Linjian, seorang pemuda biasa tanpa keistimewaan. Nam

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 2 - Pemulihan Dantian

    Dalam keheningan yang mencekam, Zhu Long berjalan mengendap-endap, menahan napas setiap kali ranting kering patah di bawah langkahnya.Ia tahu, satu suara kecil saja bisa mengundang perhatian binatang buas yang berkeliaran di sekelilingnya. Setelah kejadian sebelumnya dengan Babi Bertanduk, ia tak ingin mengambil risiko lagi. Dengan tubuh yang masih terluka dan dantiannya rusak, ia tak punya cukup tenaga untuk bertarung.Namun, di tengah kewaspadaannya, cahaya redup berwarna ungu menarik perhatiannya.Zhu Long memperlambat langkahnya dan berjongkok di dekat sumber cahaya itu. Sepasang matanya berbinar ketika melihat herbal Bulan Ungu, tumbuh di antara akar-akar pohon tua."Herbal Bulan Ungu?" gumamnya, tangannya terulur memetiknya. "Tak kusangka aku bisa menemukannya di tempat seperti ini."Ia menggenggam herbal itu dengan hati-hati. Herbal ini tergolong langka, hanya tumbuh di tempat yang dipenuhi energi spiritual. Khasiatnya luar biasa—dapat memulihkan luka dalam dan mempercepat reg

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 3 - Sekelompok Pengganggu

    Di dalam keheningan rumah kayu yang rapuh, Zhu Long duduk bersila, napasnya teratur dalam ritme yang dalam dan stabil. Matanya terpejam, tetapi pikirannya tetap waspada. Setelah bertahun-tahun hidup sebagai jiwa pengembara, ia tahu bahwa bahaya bisa datang kapan saja, dari mana saja.'Delapan jalur meridian tubuh ini sudah terbuka…' Zhu Long bergumam dalam hati. 'Sayangnya, semua kultivasi tubuh ini sebelumnya telah hilang karena meridian yang sempat rusak. Aku perlu memulai dari awal lagi dan kembali menjadi lebih kuat.'Perlahan, ia mulai menerapkan teknik Sutra Dewa Seribu Kehidupan, sebuah metode kultivasi tingkat tinggi yang ia rampas dari ingatan seorang jiwa kultivator kuno semasa menjadi jiwa pengembara.Wushh…Energi roh di sekelilingnya mulai berputar, seperti angin yang mengalir lembut namun penuh kekuatan. Partikel energi roh yang melayang di udara terserap ke dalam tubuhnya, mengisi ulang ruang dalam dantiannya.Dengan dantiannya yang telah pulih, kini kultivasi bisa dil

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 4 - Kembali Ke Kota Hongli

    Mentari pagi merangkak naik, mengusir sisa-sisa kegelapan malam yang masih menyelimuti desa bobrok itu. Cahaya keemasan menyoroti bekas perumahan yang telah lama ditinggalkan, menyapu debu dan puing-puing yang berserakan di tanah.Zhu Long melangkah perlahan, meninggalkan tempat itu tanpa menoleh ke belakang, tak ada alasan untuknya tetap tinggal lebih lama. Namun, baru beberapa langkah, dia merasakan kehadiran seseorang di belakangnya.Ketika menoleh, ia mendapati sosok gadis muda yang semalam diselamatkannya, ia tampak berjalan di belakangnya dengan ragu-ragu.Sinar matahari pagi menerpa wajah gadis itu, memperlihatkan kulitnya yang putih bersih dan mata merahnya yang berkilau seperti ruby. Meski pakaiannya sederhana dan tubuhnya tampak sedikit lelah, kecantikannya tetap terpancar. Jika saja ia mendapat perawatan yang layak, pesonanya bisa membuat mata laki-laki tak dapat berpaling.Zhu Long mengira gadis itu telah pergi setelah mengucapkan terima kasih semalam. Namun ternyata, ia m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 5 - Kabar Kunjungan Klan Qin

    Mengetahui anaknya dalam keadaan baik, Zhu Jiang menghela napas lega. Namun, seiring dengan rasa lega itu, tatapannya segera tertuju pada gadis muda yang berdiri di belakang putranya. Matanya menyipit, seolah berusaha menilai keberadaan gadis itu. "Siapa dia, Nak? Jangan bilang…?" ucap Zhu Jiang dengan nada menggantung, membiarkan putranya sendiri yang mengisi kekosongan itu. Zhu Long hanya terkekeh pelan. Ia tahu betul apa yang ada di dalam pikiran ayahnya. "Jangan salah paham, Ayah." jawabnya santai. "Dia hanyalah seorang gadis yang kutemui secara kebetulan. Ia sempat diculik oleh sekelompok berandal, dan aku menyelamatkannya. Namanya Shan Rong. Sayangnya, ia tidak punya tempat tinggal, jadi aku membawanya kemari." Mata Zhu Jiang menyipit sedikit lebih tajam. Ia menatap putranya penuh selidik sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Baiklah, jika itu memang keinginanmu." ujarnya, meskipun masih menyisakan sedikit keraguan dalam nada suaranya. Namun, sesaat kemudian ia melanjut

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24

Bab terbaru

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 7 - Pembatalan Pertunangan

    Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut kepala klan Qin, suasana aula mendadak berubah drastis. Para tetua klan Zhu yang semula masih menaruh kepercayaan besar pada klan Qin, kini terlihat agak kaku.Beberapa dari mereka mulai berbisik satu sama lain, mencoba memahami situasi yang terjadi. Sementara itu, Zhu Jiang yang awalnya tampak tenang, ekspresinya perlahan berubah."Apakah aku mendengar dengan benar, Tuan Qin?" tanyanya, suaranya terdengar penuh kejutan tak percaya.Namun, Qin Xiao tetap tenang. "Ya, Tuan Zhu. Ini adalah keputusan yang telah kami pikirkan dengan matang, Lan'er sendiri setuju akan hal ini."Kata-kata itu seperti petir yang menyambar aula. Sementara hanya Zhu Long yang tersenyum tipis. Bukan senyum kebahagiaan, melainkan senyum dingin penuh ejekan, seolah telah menduga akan hal ini. Tatapannya menembus Qin Lan, seakan membaca isi pikirannya. Namun, gadis itu tetap diam. Di dalam hatinya, Qin Lan sendiri merasakan kegelisahan yang sulit ia jelaskan.'Apa yang s

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 6 - Tujuan Kedatangan

    Aula utama klan Zhu, tempat yang cukup megah, terasa dipenuhi oleh suasana formal. Deretan kursi kayu berukir mengapit sisi kanan dan kiri aula, diduduki oleh para tetua klan Zhu yang duduk dalam keheningan penuh wibawa. Sementara di bagian tengah, Zhu Jiang, kepala klan Zhu, duduk di singgasana utama—sebuah kursi besar dengan ukiran naga yang melambangkan kejayaan klan mereka. Pintu besar aula terbuka, memperlihatkan rombongan klan Qin yang baru saja tiba. Qin Xiao, kepala klan Qin, seorang pria paruh baya dengan jubah biru tua bergaris emas, melangkah masuk dengan penuh keanggunan. Di belakangnya, beberapa tetua klan Qin mengikutinya, bersama seorang gadis muda yang anggun dan menawan, dialah Qin Lan. Zhu Jiang segera berdiri dari singgasananya, menyambut kedatangan mereka dengan senyum ramah. "Selamat datang, kepala klan Qin. Sudah lama kita tidak bertemu. Silakan duduk," ujar Zhu Jiang sambil mengulurkan tangan ke arah kursi yang telah disiapkan untuk tamunya. Qin Xiao ter

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 5 - Kabar Kunjungan Klan Qin

    Mengetahui anaknya dalam keadaan baik, Zhu Jiang menghela napas lega. Namun, seiring dengan rasa lega itu, tatapannya segera tertuju pada gadis muda yang berdiri di belakang putranya. Matanya menyipit, seolah berusaha menilai keberadaan gadis itu. "Siapa dia, Nak? Jangan bilang…?" ucap Zhu Jiang dengan nada menggantung, membiarkan putranya sendiri yang mengisi kekosongan itu. Zhu Long hanya terkekeh pelan. Ia tahu betul apa yang ada di dalam pikiran ayahnya. "Jangan salah paham, Ayah." jawabnya santai. "Dia hanyalah seorang gadis yang kutemui secara kebetulan. Ia sempat diculik oleh sekelompok berandal, dan aku menyelamatkannya. Namanya Shan Rong. Sayangnya, ia tidak punya tempat tinggal, jadi aku membawanya kemari." Mata Zhu Jiang menyipit sedikit lebih tajam. Ia menatap putranya penuh selidik sebelum akhirnya menghela napas panjang. "Baiklah, jika itu memang keinginanmu." ujarnya, meskipun masih menyisakan sedikit keraguan dalam nada suaranya. Namun, sesaat kemudian ia melanjut

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 4 - Kembali Ke Kota Hongli

    Mentari pagi merangkak naik, mengusir sisa-sisa kegelapan malam yang masih menyelimuti desa bobrok itu. Cahaya keemasan menyoroti bekas perumahan yang telah lama ditinggalkan, menyapu debu dan puing-puing yang berserakan di tanah.Zhu Long melangkah perlahan, meninggalkan tempat itu tanpa menoleh ke belakang, tak ada alasan untuknya tetap tinggal lebih lama. Namun, baru beberapa langkah, dia merasakan kehadiran seseorang di belakangnya.Ketika menoleh, ia mendapati sosok gadis muda yang semalam diselamatkannya, ia tampak berjalan di belakangnya dengan ragu-ragu.Sinar matahari pagi menerpa wajah gadis itu, memperlihatkan kulitnya yang putih bersih dan mata merahnya yang berkilau seperti ruby. Meski pakaiannya sederhana dan tubuhnya tampak sedikit lelah, kecantikannya tetap terpancar. Jika saja ia mendapat perawatan yang layak, pesonanya bisa membuat mata laki-laki tak dapat berpaling.Zhu Long mengira gadis itu telah pergi setelah mengucapkan terima kasih semalam. Namun ternyata, ia m

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 3 - Sekelompok Pengganggu

    Di dalam keheningan rumah kayu yang rapuh, Zhu Long duduk bersila, napasnya teratur dalam ritme yang dalam dan stabil. Matanya terpejam, tetapi pikirannya tetap waspada. Setelah bertahun-tahun hidup sebagai jiwa pengembara, ia tahu bahwa bahaya bisa datang kapan saja, dari mana saja.'Delapan jalur meridian tubuh ini sudah terbuka…' Zhu Long bergumam dalam hati. 'Sayangnya, semua kultivasi tubuh ini sebelumnya telah hilang karena meridian yang sempat rusak. Aku perlu memulai dari awal lagi dan kembali menjadi lebih kuat.'Perlahan, ia mulai menerapkan teknik Sutra Dewa Seribu Kehidupan, sebuah metode kultivasi tingkat tinggi yang ia rampas dari ingatan seorang jiwa kultivator kuno semasa menjadi jiwa pengembara.Wushh…Energi roh di sekelilingnya mulai berputar, seperti angin yang mengalir lembut namun penuh kekuatan. Partikel energi roh yang melayang di udara terserap ke dalam tubuhnya, mengisi ulang ruang dalam dantiannya.Dengan dantiannya yang telah pulih, kini kultivasi bisa dil

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 2 - Pemulihan Dantian

    Dalam keheningan yang mencekam, Zhu Long berjalan mengendap-endap, menahan napas setiap kali ranting kering patah di bawah langkahnya.Ia tahu, satu suara kecil saja bisa mengundang perhatian binatang buas yang berkeliaran di sekelilingnya. Setelah kejadian sebelumnya dengan Babi Bertanduk, ia tak ingin mengambil risiko lagi. Dengan tubuh yang masih terluka dan dantiannya rusak, ia tak punya cukup tenaga untuk bertarung.Namun, di tengah kewaspadaannya, cahaya redup berwarna ungu menarik perhatiannya.Zhu Long memperlambat langkahnya dan berjongkok di dekat sumber cahaya itu. Sepasang matanya berbinar ketika melihat herbal Bulan Ungu, tumbuh di antara akar-akar pohon tua."Herbal Bulan Ungu?" gumamnya, tangannya terulur memetiknya. "Tak kusangka aku bisa menemukannya di tempat seperti ini."Ia menggenggam herbal itu dengan hati-hati. Herbal ini tergolong langka, hanya tumbuh di tempat yang dipenuhi energi spiritual. Khasiatnya luar biasa—dapat memulihkan luka dalam dan mempercepat reg

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 1 - Penantian Selama 10000 Tahun

    Jauh di dalam pecahan dimensi yang sunyi, dua sosok jiwa melayang berhadapan, dikelilingi oleh kabut tipis berwarna ungu yang berputar perlahan seperti pusaran takdir yang tak terhindarkan."Sudah terlambat," kata salah satu sosok jiwa tersebut, suaranya bergema, berat dan penuh otoritas. "Kau tak bisa kembali hidup seperti semula. Kau sudah mati, dan tak ada jalan kembali. Menyesal pun tiada guna."Zhu Long, jiwa muda yang kini melayang dengan ekspresi wajah penuh penyesalan memandangi sosok jiwa yang berbicara di hadapannya.Zhu Long mengepalkan tangannya yang transparan, tubuhnya hanya berupa bayangan samar dari keberadaannya yang dulu. "Benar, aku terlalu bodoh! Seharusnya aku tak mempercayai mereka! Klan Niu... para bajingan itu! Mereka menjebakku, membunuhku, hanya demi merebut seorang wanita!" ucapnya, suaranya bergetar oleh amarah dan kekecewaan.Dia bukan siapa-siapa di dunia ini, hanya seorang kultivator pemula di Sekte Linjian, seorang pemuda biasa tanpa keistimewaan. Nam

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status