SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING

SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING

last updateLast Updated : 2022-06-16
By:  Novi Farnandes Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
19Chapters
1.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Prolog Prolog Rojer adalah seorang Siluman Setengah Anjing. Keegoisan dan ketamakan dirinya, yang ingin mengusai dunia menggunakan Mutiara Suci. Namun keinginannya di ketahui oleh Pendeta Sakti, penjaga kuil. Sayang, karena perebutan mutiara suci, Sang Pendeta akhirnya meninggal di kediaman sang Adik dan Mutiara itu di bawa mati oleh Sang Pendeta. Tujuh belas tahun kemudian, muncul seorang gadis mirip dengan pendeta dan Mutiara Suci kembali ada bersama dengan gadis tersebut... Bagaimana kah, kisah Rojer selanjutnya?

View More

Chapter 1

Perebutan Mutiara Suci

Bab 1

"Hia!"

Teriakan perkelahian terdengar dari dalam hutan larangan di pagi itu.

Srekkk ...

Rojer melayangkan pedangnya ke arah Trisno. Mereka saling beradu kemampuan.

Srekkk ...

"Akh!" pedang Trisno mengenai wajah Rojer.

"Rasakan akibatnya kau, Rojer," ucap Trisno lelaki bertubuh ideal dan berwajah tampan itu.

"Cih!" Rojer berdecak sambil menyentuh pipinya karena luka tebasan milik pedang Trisno.

"Sekarang kembalikan mutiara itu, siluman anj*ng!" perintah Trisno kepada lelaki yang bukan manusia itu.

"Aku tidak akan pernah mengembalikannya padamu, karena dengan mutiara ini aku bisa menjadi penguasa," ungkap lelaki berambut emas dan berwajah layaknya artis barat ini.

"Sial*n, jika begitu mati saja, kau!" ujar Trisno.

Sret!

Trisno lari ke arah Rojer dan beradu pedang.

DOR ...

Suara tembakan berada tepat di belakang mereka.

Untuk sementara pertarungan mereka hentikan.

Mereka menoleh ke arah belakang dan mendapat seorang wanita berpakaian pendeta dengan penampilan yang berantakan dan tubuh di penuhi darah, tapi wajahnya tetap terlihat cantik.

"Hentikan semua ini, Rojer!" perintah Karent dengan mengacungkan pistol padanya.

"Sial*n kau pendeta, biad*p!" maki Rojer mengarahkan pedang padanya.

"Lelaki iblis, penghianat kau, seharusnya aku tidak menolong binat*ng seperti dirimu!" teriak Karent frustasi.

"Ha ha ha!" tawa Rojer pecah dan dia berkata, "Siapa suruh kau mempercayai ku?"

"Biad*p!" teriak Karent memakinya.

Karent menarik pelatuk dan...

DOR ...

Peluru di lepaskan dan mengarah pada Rojer, namun karena Rojer adalah siluman setengah anjing, dia bisa menghindari serangan peluru itu dengan mudah.

"Siluman kepar*t!" maki Karent.

"Percuma saja Karent, dia bisa menghindari peluru itu. Akan tetapi dia tidak akan bisa menghindari pedangku, karena aku telah melukai wajahnya!" Trisno beralih pada Rojer dan melihat wajahnya yang telah ia lukai.

Tetapi dia terkejut karena goresan luka pada wajah Rojer hilang dengan sendirinya.

"Bukan kah tadi aku melukai wajahmu, tapi kenapa sekarang lukanya tidak ada dan bekasnya pun, hilang?" tanya Trisno dengan keheranan.

"Ck ... Ck ..." Rojer berdecak. "Dasar manusia beg*, kau lupa siapa aku?"

"Kepar*t, puk*!" maki Trisno.

DOR ...

Peluru di lepaskan kembali oleh Karent, rupanya dia mengambil kesempatan saat Rojer tidak memperhatikan gerak-geriknya.

Tembakan Karent tepat mengenai dada Rojer membuat dirinya terlempar ke pohon beringin yang berada tepat di belakang mereka.

"Ugh, k-k-kau..." ucapnya terbata menahan sakit.

Karent tersenyum, namun hatinya hancur.

Dia begitu mencintai Rojer tapi laki-laki itu hanya memanfaatkannya.

Karent mendekat dan menatap wajah Rojer.

"Seharusnya, kau tidak melakukan hal bodoh," ucapnya.

Peluru itu berisi sebuah biji murni yang berfungsi untuk menyegel setengah siluman seperti Rojer.

Selama peluru itu masih tertancap, Rojer tidak akan pernah bisa terlepas dari pohon beringin itu.

"Sial*n," maki Rojer. "Akh!" teriaknya lalu setelah itu dirinya pingsan.

Karent tidak bisa menahan kesedihannya dan menangis sejadi-jadinya, lalu dia memeluk Rojer.

Trisno yang dapat merasakan kesedihan Karent turut prihatin.

"Tidak usah kau menangisi siluman jahan*m itu, Karent," ucapnya memaki Rojer.

"Aku begitu mencintainya, tapi kenapa di mengkhianati ku?" ucap Karent dengan air mata masih membasahi pipinya.

"Sudah lah! oh iya apa dia, mati?" tanya Trisno pada Karent tentang kondisi Rojer.

"Dia tidak mati, hanya saja dia telah tersegel di pohon beringin ini," jawabnya menjelaskan.

"Berarti dia akan hidup lagi, begitukah?" tanyanya lagi.

"Begitu lah, jika ada yang berhasil melepaskan peluru yang berisi biji murni ini, maka Rojer bisa hidup kembali," ungkapnya menjelaskan.

"Bod*h, kenapa tidak kau bunuh saja dia, Karent?" tanya Trisno setengah mengejek.

"Aku tidak sanggup untuk membunuhnya," katanya, "Lagi pula hanya seorang suci saja yang dapat membuka penyegelan ini,"

"Cih, rupanya kau masih menyimpan rasa padanya." Trisno berkata dengan sinis.

Karent tidak menanggapi perkataannya, dia hanya menoleh.

Karent ingin bergegas pergi, tapi sebelumnya dia memeluk dan mencium pipi Rojer untuk tanda perpisahan.

Lalu dia mengambil mutiara suci yang masih di genggam oleh Rojer.

"Kau yakin tidak ada yang tahu tentang penyegelan Rojer di sini?" tanya Trisno memastikan.

"Iya, karena selain kau dan aku tidak akan ada lagi yang berani masuk ke dalam hutan larangan ini," Karent berlalu dengan pundaknya yang terasa semakin sakit.

Trisno melirik sekilas ke arah Rojer dan setelah itu ia menyusul Karent.

"Lalu, kita mau ke mana?" Trisno bertanya dengan serius.

"Kita harus menemui adikku dan memintanya untuk mengamankan mutiara suci ini. Akan tetapi, jika aku mati, maka aku akan memintanya untuk membawa mutiara ini, bersamaku." Karent menjelaskan.

...

Dalam Ingatan Karent ...

Pagi itu Karent sedang membersihkan kuil yang sudah ia tempati sedari kecil.

Tok ... Tok ...

Terdengar ketukan pintu dari ruang depan kuil, lalu Karent menghentikan pekerjaannya dan berlalu menuju pintu depan.

Saat dia membuka pintu tampak Rojer sedang berdiri di dekat teras.

"Rojer?" Karent memanggil nama lelaki yang sudah ia kenal.

Rojer menoleh dan ia tersenyum, "Karent,"

"Silahkan masuk," ucap Karent mempersilahkan tamunya.

Rojer masuk dan Karent mempersilahkannya untuk duduk.

"Kau ingin minum apa? Es jeruk atau kopi?" tanya Karent menawari Rojer.

"Aku mau es jeruk saja," jawabnya.

"Ok sebentar yah." Karent berlalu menuju dapur untuk membuatkan minuman.

Rojer yang melihat Karent telah pergi mulai melakukan aksi dan niatannya.

Dia menggeledah semua laci, lemari, hingga kolong kursi dan meja untuk mencari suatu benda yang sudah lama ia incar.

Semua tempat dalam ruang tamu sudah dia cari, namun hasilnya nihil, dia tidak menemukan benda yang dia cari.

Rojer melihat ke arah Karent berjalan tadi menuju dapur.

"Hmm, sepertinya dia masih lama di dapur," gumamnya.

Dia kembali menjalankan aksinya, Rojer menuju kamar Karent.

KREK!

Suara pintu terdengar begitu jelas ketika Rojer membukanya, membuat dirinya was-was, takut saat tiba-tiba Karent muncul.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
19 Chapters
Perebutan Mutiara Suci
Bab 1"Hia!"Teriakan perkelahian terdengar dari dalam hutan larangan di pagi itu.Srekkk ...Rojer melayangkan pedangnya ke arah Trisno. Mereka saling beradu kemampuan.Srekkk ... "Akh!" pedang Trisno mengenai wajah Rojer."Rasakan akibatnya kau, Rojer," ucap Trisno lelaki bertubuh ideal dan berwajah tampan itu."Cih!" Rojer berdecak sambil menyentuh pipinya karena luka tebasan milik pedang Trisno."Sekarang kembalikan mutiara itu, siluman anj*ng!" perintah Trisno kepada lelaki yang bukan manusia itu."Aku tidak akan pernah mengembalikannya padamu, karena dengan mutiara ini aku bisa menjadi penguasa," ungkap lelaki berambut emas dan berwajah layaknya artis barat ini."Sial*n, jika begitu mati saja, kau!" ujar Trisno.Sret!Trisno lari ke arah Rojer dan beradu pedang.DOR ...Suara tembakan berada tepat di belakang mereka.Untuk sementara pertarungan mereka hentikan.Mereka menoleh ke arah belakang dan mendapat seorang wanita berpakaian pendeta dengan penampilan yang berantakan dan t
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more
Penyegelan Rojer
Bab 2...Masih dalam ingatan Karent...Rojer berhasil masuk ke kamar Karent dan mulai menggeledah kamar itu.Di mulai dari tempat tidur Karent, tidak butuh waktu lama untuk menggeledah kasur itu.Karena benda yang ia cari telah di temukan, yaitu Mutiara Suci.Cring ...Kilauan cahaya keluar dari mutiara itu dan menyilaukan matanya, memaksa Rojer untuk berpaling.Rojer menggenggam mutiara itu dan bergegas keluar dari kamar Karent."Akhirnya aku bisa mendapatkan kalung ini, ini adalah mutiara yang paling berharga!" ucap Rojer senang ketika ia berhasil mendapatkan barang yang dia cari.Ketika akan melewati gerbang, ia melihat Trisno dan beberapa pelayan lainnya sedang berdiri mengobrol di pintu gerbang.Rojer langsung menyembunyikan mutiara itu dan ia bergegas melewati orang-orang."Rojer, sejak kapan kau di sini?" tanya Trisno. Baru saja Rojer akan menjawab, muncul Karent dari belakang."Berhenti, jangan coba-coba keluar dari kuil ini!" dengan lantang Karen memberi perintah.Karent me
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more
Kematian Karent dan Datangnya Karin
Bab 3Dirinya semakin di buat terkejut ketika melihat keadaan sang kakak yang memprihatinkan."Dewa, kakak?" Elis menghampiri Trisno."Ayo, baringkan dia di sini," perintah Elis ke Trisno untuk membaringkan Karent pada kursi bambu."Tolong, Elis. Dia kehabisan banyak darah dan kehabisan tenaga juga," ujar Trisno memberitahukan keadaan Karent."Kenapa bisa seperti, ini?" tanya Elis meminta penjelasan apa yang telah terjadi terhadap kakaknya. "Semua ini karena ulah si siluman anj*ng itu, dia berusaha untuk mengambil mutiara suci dari dalam kuil, tapi niatannya di ketahui oleh Karent. Dan kami pun berkelahi hingga akhirnya Karent tertusuk pedang Rojer," cerita Trisno secara garis besar."Rojer? Kenapa bisa, bukankah dia siluman yang baik?" tanya Elis merasa tidak percaya bahwa Rojer dapat melakukan hal itu."Dia tidak baik, dia penghianat. Buktinya dia tega melukai Karent yang jelas-jelas Karent mencintai dirinya dengan tulus," jawab Trisno.Elis masih tidak percaya, dirinya masih berko
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more
Dunia Mengerikan Bagi Karin
Bab 4"Sial*n, serigala sial*n!" maki Karin dengan emosi.Dia merasakan bahwa cahaya itu sudah hilang dan dia mencoba melihat, benar saja serigala itu juga sudah menghilang."Wah, apa-apaan ini?" Karin melihat sekelilingnya berubah drastis.Karin tercengang melihat bunga dan pepohonan yang lebat ada di sekitarnya."Ini di mana, jalan yang menuju sekolah, mana?" Karin ketakutan sendiri, karena dia merasa bahwa dirinya berada di dunia yang berbeda.Saat itu ada kucing yang melewatinya, dia melihat kucing itu berjalan dengan tiga kaki saja.Karena merasa kasihan, Karin menghampiri dan menggendongnya."Hei, kenapa kakimu hanya tiga, mana yang satu lagi?" tanyanya sembari mengelus kepala kucing itu."Woy, turunkan aku, cepat!" perintah kucing itu.Karin terlonjak kaget ketika mendengar kucing itu bisa berbicara.Aaaaaaa!Teriak Karin.Tanpa sengaja Karin melempar kucing itu ke atas, kemudian kucing itu jatuh ke tanah.Aaww!Jerit kucing itu yang merasa kesakitan akibat lemparan Karin."Kau
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more
Karent atau Karin?
Bab 5Dia melihat pria itu tertempel di batang pohon beringin dalam keadaan tumbuhan berjalar melilitnya.Dia pun segera menghampirinya dan semakin tercengang ketika melihat wajah pria itu."Dewa, sungguh tampan sekali orang ini!" Karin berdecak kagum ketika melihat Rojer.Karin semakin mendekat kearahnya hingga tangannya menyentuh pipi pria itu."Dia manusia atau bukan, lalu kenapa dia bisa seperti ini?" gumamnya sambil meraba tubuh Rojer.Saat sedang meraba tubuh Rojer, tidak sengaja Karin menyentuh dadanya dan merasakan ada benda keras yang menempel di tubuh lelaki itu."Apa ini, keras sekali?" gumamnya sambil berusaha mengambil peluru yang telah tertancap di tubuh Rojer.Peluru yang selama tujuh belas tahun menancap di tubuhnya kini terlepas sudah.Seketika itu juga Rojer terjatuh dari pohon dan dirinya jatuh tepat di atas tubuh Karin.BRUK!"Buset, tiba-tiba bisa jatuh begini?" Ujar Karin yang merasa risih karena tubuh Rojer secara tiba-tiba langsung terjatuh ketika dirinya menca
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more
Saling Mengobrol
Bab 6"Maaf, tapi sepertinya kau salah orang," ucap Karin.Elis berdiri mematung."Aku Karin. Namaku Karin," Ujar Karin memperkenalkan diri.Terlihat dari raut wajah Elis, bahwa dirinya kecewa akan pengakuannya."Maaf, tapi kau sangat mirip dengan kakakku. Aku tadi mengira kalau kau adalah kak Karent," ungkap Elis."Huft! Kenapa kau malah seperti orang aneh tadi, yang mengira kalau aku ini adalah Karent?" ucap Karin setengah emosi. "Orang aneh?" Elis bingung."Iya orang aneh. Tadi di dalam hutan itu aku menemukan seorang pria yang menempel pada pohon beringin. Dasar gil*, bukannya berterima kasih, dia malah berbuat yang kasar padaku," Karin menjelaskan secara garis besar.Elis tercengang, rahangnya yang mungil itu menganga."Kau tadi bilang, apa? Kau menemukan seorang lelaki yang ada di dalam hutan larangan itu dan kau melepaskannya dari pohon beringin, benarkah?" Elis bertanya beruntun."Iya, aku menyelamatkannya, tapi dia malah meminta mutiara suci. Sedangkan aku tidak tahu apa itu
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more
Berkenalan
Bab 7Pov AutorKarin, Elis, Trisno dan Rojer masih mengobrol. "Kenapa kau mengira bahwa aku adalah, Karent?" tanya Karin penuh selidik."Wajah dan bentuk tubuhmu, sangat mirip dengannya," jawab Elis memandanginya."Jadi, itu sebabnya kau memanggil aku, 'Kak Karent'?" tanya Karin lagi.Elis menjawab dengan anggukan.Dari awal perjumpaan Elis menyangka bahwa Karin adalah Karent, namun kenyataanya tidak demikian.Dirinya benar-benar merindukan Karent."Sudahlah, lagi pula sekarang Karent sudah tenang. Kau tidak perlu memikirkannya lagi," Trisno mencoba menghibur."Aku tahu, namun aku hanya merindukan, kakak," Elis membalas perkataan Trisno, lalu wajahnya berubah sendu.Karin merasa kasihan kepada Elis."Memang ke mana, kakakmu?" Karin bertanya dengan suara lembut.Elis menatap matanya dalam, seakan tidak kuasa menahan, pada akhirnya air mata Elis jatuh membasahi pipinya yang merah.Trisno juga ikut bersedih, karena dirinya juga merasa kehilangan sosok wanita yang membuatnya merasa hang
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more
Kekuatan Karin yang Tersembunyi
Bab 8Pov AutorKarin menghalangi jalan Elis yang ingin mendekat ke makhluk yang wajahnya mirip dengan, Karent.Bukan tanpa sebab Karin menghalanginya, justru karena satu hal yang membuat Karin, harus mencegah Elis mendekatinya."Aku tahu, ada niat jahat dalam dirimu," ucap Karin tegas ke makhluk itu....Satu menit sebelumnya...Saat Karin melihat ke arah wajah makhluk itu, dia sontak terkejut.Wajahnya, sangat mirip dengan dirinya.Set!Muncul kucing berkaki tiga yang dilihatnya, saat pertama kali berada, dalam hutan larangan.Kucing itu tepat berada, di sampingnya.Dan berkata, "Kau, harus berhati-hati dengan dia, karena dia bukanlah Karent yang dulu," Perkataannya barusan membuat dirinya terkejut, karena secara tiba-tiba kucing itu muncul dan berbicara."Kau, kenapa kau di sini?" "Aku merasakan, Karent ada di sini, makanya aku cepat-cepat ke sini untuk memberitahukan padamu bahwa dia bukanlah Karent yang dulu," jelas si kucing.Karin seperti merasakan hal yang aneh juga, saat
last updateLast Updated : 2022-05-31
Read more
Mencurigai Sesuatu
Bab 9Pov AutorSaat Karent berucap 'dia akan kembali', Karin mulai waspada dan dirinya merasa sedikit takut.Rojer, Trisno, Elis, mereka pun ikut waspada.Yang di katakan oleh kucing berkaki tiga, benar adanya. Karent bukanlah Karent yang dulu, melainkan Karent yang lain.Saat ini mereka sedang berkumpul di kediaman Elis."Kenapa Karent sangat berambisi, seperti itu?" Trisno bertanya, membuka pembicaraan."Kekuatan mutiara suci, sangat besar pengaruhnya," Elis menjelaskan, "Mutiara itu, bisa membuat kekuatan seseorang menjadi lebih besar, bahkan kekuatannya bisa mencapai seribu kali lipat,"Karin merasa ada yang salah di dalam dirinya, dia berniat untuk kembali ke dunianya."Aku takut!" ucap Karin gemetar.Rojer dan yang lainnya menoleh ke arahnya, mereka merasa kasihan kepada Karin.Dengan menggunakan bola matanya, Trisno memberikan isyarat pada Elis.Trisno pergi dahulu ke belakang lalu Elis menyusul.Rojer tidak berpaling dari Karin, dia terus memperhatikannya.Tadinya dia merasa
last updateLast Updated : 2022-06-01
Read more
Tangan Apa Itu?
Bab 10Malam telah berganti pagi. Dalam hening di kediaman Elis, tampak Karin sedang berdiri di teras depan.Seakan, dirinya terpesona dengan rumah yg di tempati Elis.Bagaimana tidak, meskipun rumah itu di jadikan rumah pengobatan, tetap saja arsitekturnya terlihat sangat indah.Kebanyakan dari hiasan rumah itu adalah, banyak kerajinan anyaman yang di gantung di ruang tamu, tidak tertinggal porselin dari tanah liat yang berbentuk berbagai jenis binatang dan guci yang bercorak bunga serta tumbuhan.Tidak sampai di situ, kediaman Elis adalah kediaman yang terletak tepat di pinggir pedesaan. Jadi tampak dari teras depan, rumah penduduk berjejer dengan rapih dan sungai yang menjulur hingga ke desa.Karin tersenyum, dia menutup matanya dan menarik napas. Seakan dia sedang mengeluarkan rasa cemas dan khawatir di dalam dirinya.Dirinya membuka mata secara perlahan dan tidak sengaja, matanya menangkap seseorang di balik pohon halaman depan.Dirinya memperhatikan orang itu, matanya tidak ber
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status