Share

Karent atau Karin?

Penulis: Novi Farnandes
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-26 13:34:42

Bab 5

Dia melihat pria itu tertempel di batang pohon beringin dalam keadaan tumbuhan berjalar melilitnya.

Dia pun segera menghampirinya dan semakin tercengang ketika melihat wajah pria itu.

"Dewa, sungguh tampan sekali orang ini!" Karin berdecak kagum ketika melihat Rojer.

Karin semakin mendekat kearahnya hingga tangannya menyentuh pipi pria itu.

"Dia manusia atau bukan, lalu kenapa dia bisa seperti ini?" gumamnya sambil meraba tubuh Rojer.

Saat sedang meraba tubuh Rojer, tidak sengaja Karin menyentuh dadanya dan merasakan ada benda keras yang menempel di tubuh lelaki itu.

"Apa ini, keras sekali?" gumamnya sambil berusaha mengambil peluru yang telah tertancap di tubuh Rojer.

Peluru yang selama tujuh belas tahun menancap di tubuhnya kini terlepas sudah.

Seketika itu juga Rojer terjatuh dari pohon dan dirinya jatuh tepat di atas tubuh Karin.

BRUK!

"Buset, tiba-tiba bisa jatuh begini?" Ujar Karin yang merasa risih karena tubuh Rojer secara tiba-tiba langsung terjatuh ketika dirinya mencabut peluru itu.

Saat itu juga Rojer sadar.

Uhuk ... Uhuk ...

Dirinya terbatuk.

Karin hanya bisa pasrah tertindih badan Rojer yang di rasanya cukup berat itu.

Kesadaran Rojer belum sepenuhnya utuh, kepalanya terasa masih sakit dan dadanya masih terasa ngilu akibat peluru yang tertancap.

"Hei, kalau sudah sadar, cepat berdiri. Badanku sakit tahu!" ujar Karin setengah emosi saat Rojer belum juga bangkit dari tubuhnya.

Rojer mendengar perkataan Karin dan dia langsung berdiri dalam keadaan sempoyongan.

Karin yang merasa lega langsung bangkit berdiri dan membersihkan tubuhnya dari kotoran rumput yang menempel di bajunya.

"Awas, kau perempuan aneh, hati-hati dengan dia!" suara aneh tiba-tiba muncul memperingati Karin.

Perasaan Karin mulai tidak enak, karena tiba-tiba saja muncul suara aneh yang entah datang dari mana.

Karin melihat ke arah pria yang baru saja menindihnya itu.

"Kenapa, kau ada di pohon itu?" tanya Karin membuka pembicaraan.

Rojer yang masih merasa pusing hanya bisa memegang kepalanya dan menjawab sekenanya saja, "Aku di segel."

Karin bingung dengan ucapannya.

Bzzt... Bzzt... Bzzt...

Terdengar suara lagi dari dalam semak-semak belukar.

Karin yang menyadari akan terjadinya sesuatu, langsung menuju ke belakang Rojer untuk berlindung.

"Kau ini, kenapa?" tanya Rojer heran.

"Bantu aku yah, please," kata Karin dengan wajah memelas.

"Minta tolong, bukannya ini sangat mudah bagimu?" Rojer mengejeknya.

"Mudah apanya, dari tadi aku di kejar-kejar makhluk aneh tahu!" Karin membela diri.

"Cih! Tidak berguna, kau sangat payah." Rojer berdecak dengan sinis.

Sret!

Muncul belut listrik berukuran seperti anak beruang kehadapan mereka.

Karin melotot dan ketakutan, dia mundur perlahan ke belakang dan bersiap untuk lari.

Namun niatannya langsung di ketahui oleh Rojer.

"Percuma kau lari, mereka pasti akan terus mengejarmu, Karent!" teriak Rojer yang memanggil Karin dengan nama Karent.

"Masa bodoh, ini tempat apa, sih? Kenapa semuanya berisi binatang-binatang aneh dan menjijikan?" ucapnya yang dibarengi dengan langkah seribu.

"Hei, Karent!" teriak Rojer memanggil nama Karent.

Karin sudah bosan dengan semua ini, dirinya hanya ingin berlari keluar dari hutan yang aneh ini.

"Tolong!" Teriaknya terus meminta tolong.

Belut itu mengikutinya tepat di belakangnya.

"Aaaa, belut sial*n. Pergi!" Karin memaki belut yang lebih pantas dibilang anak beruang.

Bzzt...

"Aaaa!" teriak Karin semakin kencang ketika belut itu berusaha untuk menyerang dengan kekuatan listriknya.

Karin semakin kencang berlari, namun dia tidak melihat akar pohon yang berada di tengah jalan.

BRUK!

Dirinya jatuh tersungkur.

"Ha, si*l sekali aku hari ini!" Karin memaki dirinya sendiri.

Saat itu Karin sedang melihat lutut dan kakinya yang terluka saat dia terjatuh tadi.

Bzzt...

Belut itu semakin mendekat, Karin melihatnya semakin mendekat.

"Jangan mendekat kau, tolong!" teriak Karin sambil terus meminta tolong.

Namun tidak ada yang mendengarnya.

Akhirnya belut itu tepat berada di depannya.

Karin semakin takut, badannya semua gemetaran. Dia bingung dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Saat belut itu akan menyerang, terdengar suara langkah kaki.

Tap ... Tap ...

Sret!

Muncul Rojer dari belakang.

Belut itu menghentikan gerakannya dan menoleh ke belakang.

"Bukannya kau punya, kekuatan. Kenapa kau lari?" ucap Rojer pada Karin.

"Kekuatan mata kau, gil*!" ucap Karin emosi.

Bzzt...

Belut itu ingin menyerang Karin.

"Aaaa!" teriak Karin.

"Cakar Petir!" Rojer menyerang dengan cakarannya.

Seketika belut itu hancur berkeping-keping.

Karin yang melihatnya tercengang sambil mulutnya terus menganga.

"Sudah aman 'kan?" ucap Rojer.

"Terima kasih," ujar Karin.

Dirinya langsung bangkit berdiri ketika belut itu telah mati.

"Karena aku telah menolongmu, cepat serahkan mutiara suci itu." Rojer menatap mata Karin dengan tajam.

Karin yang bingung dengan perkataan Rojer mulai was-was.

Dirinya menjauhi Rojer.

"Kenapa menjauh? Cepat serahkan mutiara suci itu!" perintah Rojer lagi.

Karin semakin ketakutan saat melihat wajah Rojer yang berubah memerah.

"Kau ini sudah, gila. Apa yang kau maksud dengan mutiara suci?"

"Tidak usah berpura-pura, Karent. Aku tahu kau menyembunyikan mutiara itu di dalam dirimu. Sekarang aku minta serahkan cepat!" ucapnya dengan lantang.

"Karent? Namaku Karin bukan Karent. Dari tadi kau selalu menyebutkan tentang mutiara suci. Aku benar-benar tidak tahu apa itu!" tegas Karin.

"Hmm, rupanya kau masih tidak ingin memberikan mutiara itu," wajah Rojer kembali memerah.

Tangannya mencengkeram pundak Karin.

Dia ingat sekali dulu dia telah melukai pundak Karent.

"Jika aku remas pundakmu ini, apa yang akan terjadi?"

"Dasar sint*ng!" maki Karin.

"Sint*ng? Yah, memang aku sudah sinting. Aku hanya ingin memiliki mutiara yang kau simpan," ungkapnya sembari tangannya terus mencengkeram kuat pundak Karin.

"Aaa, sakit! Apa sih maumu?"

"Serahkan mutiara suci, itu yang aku mau sekarang!" ungkap Rojer.

"Lepaskan, aku!" Ucap Karin sembari menendang perut Rojer.

Hal itu membuat dirinya terlepas dari cengkeramannya.

Rojer menahan rasa sakit yang luar biasa, padahal Karin hanya menendangnya tidak terlalu kuat.

Rojer jatuh tersungkur, dirinya terus memegang perut yang terasa sakit.

Karin melihat sebuah peluang, lalu ia segera melarikan diri menjauhi Rojer.

"Hei, jangan lari kau, Karent!" teriak Rojer menahan rasa sakit.

Karin terus berlari hingga ia keluar dari hutan larangan itu.

Dia menoleh kebelakang.

"Huh, sepertinya dia tidak mengejar," Karin menghentikan langkahnya. Dia berkata sambil berteriak, "Sebenarnya ini di mana?"

Teriakannya terdengar oleh Elis yang pada saat itu berada tidak jauh dari tempat Karin berada.

"Seperti ada yang teriak," ucap Elis.

Karena penasaran, Elis mencoba ke arah sumber suara teriakan yang ia dengar.

DEG!

"Kakak!" gumamnya lagi ketika melihat bahwa kakaknya hidup kembali.

Elis menghampirinya dan langsung memeluk Karin dari belakang yang di sangkanya adalah Karent.

"Eh, lepas!" ucap Karin tersentak sekaligus merasa risih saat Elis memeluknya.

Elis melepaskan pelukannya dan Karin menoleh ke arah belakang.

"Maaf, kau siapa?" tanya Karin tanpa basa-basi.

"Aku Elis. Ini aku Elis, kak," jawab Elis dengan senyum yang manis.

Karin makin di buat kebingungan akan ucapan seorang gadis yang baru saja memeluknya itu.

Bab terkait

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Saling Mengobrol

    Bab 6"Maaf, tapi sepertinya kau salah orang," ucap Karin.Elis berdiri mematung."Aku Karin. Namaku Karin," Ujar Karin memperkenalkan diri.Terlihat dari raut wajah Elis, bahwa dirinya kecewa akan pengakuannya."Maaf, tapi kau sangat mirip dengan kakakku. Aku tadi mengira kalau kau adalah kak Karent," ungkap Elis."Huft! Kenapa kau malah seperti orang aneh tadi, yang mengira kalau aku ini adalah Karent?" ucap Karin setengah emosi. "Orang aneh?" Elis bingung."Iya orang aneh. Tadi di dalam hutan itu aku menemukan seorang pria yang menempel pada pohon beringin. Dasar gil*, bukannya berterima kasih, dia malah berbuat yang kasar padaku," Karin menjelaskan secara garis besar.Elis tercengang, rahangnya yang mungil itu menganga."Kau tadi bilang, apa? Kau menemukan seorang lelaki yang ada di dalam hutan larangan itu dan kau melepaskannya dari pohon beringin, benarkah?" Elis bertanya beruntun."Iya, aku menyelamatkannya, tapi dia malah meminta mutiara suci. Sedangkan aku tidak tahu apa itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Berkenalan

    Bab 7Pov AutorKarin, Elis, Trisno dan Rojer masih mengobrol. "Kenapa kau mengira bahwa aku adalah, Karent?" tanya Karin penuh selidik."Wajah dan bentuk tubuhmu, sangat mirip dengannya," jawab Elis memandanginya."Jadi, itu sebabnya kau memanggil aku, 'Kak Karent'?" tanya Karin lagi.Elis menjawab dengan anggukan.Dari awal perjumpaan Elis menyangka bahwa Karin adalah Karent, namun kenyataanya tidak demikian.Dirinya benar-benar merindukan Karent."Sudahlah, lagi pula sekarang Karent sudah tenang. Kau tidak perlu memikirkannya lagi," Trisno mencoba menghibur."Aku tahu, namun aku hanya merindukan, kakak," Elis membalas perkataan Trisno, lalu wajahnya berubah sendu.Karin merasa kasihan kepada Elis."Memang ke mana, kakakmu?" Karin bertanya dengan suara lembut.Elis menatap matanya dalam, seakan tidak kuasa menahan, pada akhirnya air mata Elis jatuh membasahi pipinya yang merah.Trisno juga ikut bersedih, karena dirinya juga merasa kehilangan sosok wanita yang membuatnya merasa hang

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Kekuatan Karin yang Tersembunyi

    Bab 8Pov AutorKarin menghalangi jalan Elis yang ingin mendekat ke makhluk yang wajahnya mirip dengan, Karent.Bukan tanpa sebab Karin menghalanginya, justru karena satu hal yang membuat Karin, harus mencegah Elis mendekatinya."Aku tahu, ada niat jahat dalam dirimu," ucap Karin tegas ke makhluk itu....Satu menit sebelumnya...Saat Karin melihat ke arah wajah makhluk itu, dia sontak terkejut.Wajahnya, sangat mirip dengan dirinya.Set!Muncul kucing berkaki tiga yang dilihatnya, saat pertama kali berada, dalam hutan larangan.Kucing itu tepat berada, di sampingnya.Dan berkata, "Kau, harus berhati-hati dengan dia, karena dia bukanlah Karent yang dulu," Perkataannya barusan membuat dirinya terkejut, karena secara tiba-tiba kucing itu muncul dan berbicara."Kau, kenapa kau di sini?" "Aku merasakan, Karent ada di sini, makanya aku cepat-cepat ke sini untuk memberitahukan padamu bahwa dia bukanlah Karent yang dulu," jelas si kucing.Karin seperti merasakan hal yang aneh juga, saat

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Mencurigai Sesuatu

    Bab 9Pov AutorSaat Karent berucap 'dia akan kembali', Karin mulai waspada dan dirinya merasa sedikit takut.Rojer, Trisno, Elis, mereka pun ikut waspada.Yang di katakan oleh kucing berkaki tiga, benar adanya. Karent bukanlah Karent yang dulu, melainkan Karent yang lain.Saat ini mereka sedang berkumpul di kediaman Elis."Kenapa Karent sangat berambisi, seperti itu?" Trisno bertanya, membuka pembicaraan."Kekuatan mutiara suci, sangat besar pengaruhnya," Elis menjelaskan, "Mutiara itu, bisa membuat kekuatan seseorang menjadi lebih besar, bahkan kekuatannya bisa mencapai seribu kali lipat,"Karin merasa ada yang salah di dalam dirinya, dia berniat untuk kembali ke dunianya."Aku takut!" ucap Karin gemetar.Rojer dan yang lainnya menoleh ke arahnya, mereka merasa kasihan kepada Karin.Dengan menggunakan bola matanya, Trisno memberikan isyarat pada Elis.Trisno pergi dahulu ke belakang lalu Elis menyusul.Rojer tidak berpaling dari Karin, dia terus memperhatikannya.Tadinya dia merasa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01
  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Tangan Apa Itu?

    Bab 10Malam telah berganti pagi. Dalam hening di kediaman Elis, tampak Karin sedang berdiri di teras depan.Seakan, dirinya terpesona dengan rumah yg di tempati Elis.Bagaimana tidak, meskipun rumah itu di jadikan rumah pengobatan, tetap saja arsitekturnya terlihat sangat indah.Kebanyakan dari hiasan rumah itu adalah, banyak kerajinan anyaman yang di gantung di ruang tamu, tidak tertinggal porselin dari tanah liat yang berbentuk berbagai jenis binatang dan guci yang bercorak bunga serta tumbuhan.Tidak sampai di situ, kediaman Elis adalah kediaman yang terletak tepat di pinggir pedesaan. Jadi tampak dari teras depan, rumah penduduk berjejer dengan rapih dan sungai yang menjulur hingga ke desa.Karin tersenyum, dia menutup matanya dan menarik napas. Seakan dia sedang mengeluarkan rasa cemas dan khawatir di dalam dirinya.Dirinya membuka mata secara perlahan dan tidak sengaja, matanya menangkap seseorang di balik pohon halaman depan.Dirinya memperhatikan orang itu, matanya tidak ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Siapa kah Dia?

    ...Di Balik Pohon...Seorang lelaki, yang menolong Karin tempo hari di hutan larangan, sedang berdiri di balik pohon.Sepuluh menit, dia memperhatikan Karin yang sedang berdiri di teras.Entah apa yang di pikirkan dan di rencanakan olehnya, sambil terus melihat ke arah Karin tanpa berpaling darinya."Ternyata, dia memang mirip dengannya." ujarnya pada diri sendiri.Dia menyadari, bahwa Karin telah melihatnya. Akan tetapi dia tidak beranjak dari tempatnya berdiri, melainkan dia tetap diam tanpa bergerak sedikit pun.Lelaki itu juga melihat seseorang yang sudah di kenalnya, berdiri tepat di belakang Karin.Adalah Rojer, yang ikut memperhatikan dirinya."Rojer? Bagaimana mungkin..." Lelaki itu tampak terkejut dengan adanya RojerSetahunya, Rojer masih tersegel dalam hutan larangan."Bagaimana dia bisa lepas, dari segelan itu?" gumamnya.Lelaki itu menyadari, bahwa Rojer telah mengetahui keberadaannya.Dia membalikkan badan dan melangkah pergi, meninggalkan tempat itu.Dalam hati, dia b

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Awal Pertemuan Karent dan Jul si Tupai

    Bab 12Pov AuthorRojer dan yang lainnya, mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah seseorang yang ingin di minta pertolongan."Hei, perempuan kurus," Rojer membuka pembicaraan, "Kita mau ke mana, sebenarnya?"Elis menoleh ke arahnya denga tatapan tajam, dia berkata dengan sorot mata tajam, "Siapa yang kau maksud, kurus?"Rojer terkesiap, dia berkata, "Siapa lagi kalau bukan, kau. Memangnya Karin kurus?""Enak saja kalau bicara, mau aku tonjok wajah mu yang tampan itu?" Elis berkata dengan tangan mengepal ke arah Rojer."Tampan? Terima kasih, karena sudah bilang aku tampan," ucap Rojer dengan pede."Iya, tampan. Jika di lihat dari gunung di sana," ucap Elis, menunjuk ke arah gunung.Karin yang sedari tadi memperhatikan, tertawa kecil melihat percekcokan mereka.Lain dengan Trisno, dirinya merasa tidak senang, jika Elis dan Rojer bercanda gurau.Terlihat dari wajahnya, jika ia cemburu.Setidaknya itu yang di lihat dari penglihatan Karin.Karin menghampirinya, Trisno menoleh seraya me

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Pemberian Mutiara Suci dan Legenda nya

    Bab 13Pov AuthorKejadian ini masih di dalam ingatan Trisno, tentang pertemuan pertama kali antara dirinya dan Karent dengan Jul si tupai....Jul mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya, dia menggenggam sesuatu di telapak tangannya.Dia mengarahkan tangannya ke arah Karent, ia ingin memberikan sesuatu pada Karent.Karent ikut mengangkat tangannya dan mengulurkan pada tangan Jul, lalu Jul memberikan sesuatu, seperti mutiara.Karent merasa bingung serta heran sendiri, kenapa Jul memberikan mutiara kepadanya."Jagalah mutiara suci ini, kau adalah orang pilihan ku untuk melindungi mutiara itu," ucap Jul memberi tahu."Apa? Maaf, tapi aku... sepertinya tidak bisa," ucap Karent, "Lagi pula, ini mutiara apa?""Ini adalah mutiara suci, kekuatannya bisa melampaui kekuatan raja siluman sekalipun. Bahkan, kekuatannya bisa berkali lipat dari kekuatan normal raja siluman," ucap Jul menjelaskan."Mutiara suci? Maksud mu, mutiara bersejarah itu?" tanya Karent dengan mata terbelalak.Karent merasa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-05

Bab terbaru

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Sakit Hati Trisno

    Bab 18"Sebenarnya, aku pun tidak tahu, bahwa yang dibicarakan kucing itu adalah nyata. Karena jujur, aku sendiri tidak yakin kalau manusia biasa seperti Karin, ternyata bisa ke dunia kita ini," jelas Troy."Jadi maksudmu, kucing itu berkata dengan serius?" tanya Kristin memburu."Iya, dia bertemu dengan Karin di dalam hutan larangan. Kucing itu bingung, karena memang wajah dan aroma tubuhnya mirip dengan Karent,""Tapi bukan itu saja, di dalam tubuhnya terdapat mutiara suci. Ini juga yang membuat aku heran bukan main," cerita Troy secara garis besar.Kristin terkejut dengan cerita Troy, dia masih tidak menyangka, bahwa Karent benar-benar membuat kembarannya sendiri.Dia maju ke arah jendela, matanya memperhatikan jalan setapak.Jalan itu menuju ke sungai di mana Jul dan yang lainnya berada."Aku tidak percaya, Karin itu benar-benar ada," ucap Kristin, sambil matanya terus menatap ke arah jalanan."Aku juga begitu awalnya. Tapi saat aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, baru aku p

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Sakit Hati Trisno

    Bab 18"Sebenarnya, aku pun tidak tahu, bahwa yang di bicarakan kucing itu adalah nyata. Karena jujur, aku sendiri tidak yakin kalau manusia biasa seperti Karin, ternyata bisa ke dunia kita ini," jelas Troy."Jadi maksud mu, kucing itu bermata dengan serius?" tanya Kristin memburu."Iya, dia bertemu dengan Karin di dalam hutan larangan. Kucing itu bingung, karena memang wajah dan aroma tubuhnya mirip dengan Karent,""Tapi bukan itu saja, di dalam tubuhnya terdapat mutiara suci. Ini juga yang membuat aku heran bukan main," cerita Troy secara garis besar.Kristin terkejut dengan cerita Troy, dia masih tidak menyangka, bahwa Karent benar-benar membuat kembaran nya sendiri.Dia maju ke arah jendela, matanya memperhatikan jalan setapak.Jalan itu menuju ke sungai di mana Jul dan yang lainnya berada."Aku tidak percaya, Karin itu benar-benar ada," ucap Kristin, sambil matanya terus menatap ke arah jalanan."Aku juga begitu, awalnya. Tapi saat aku melihat dengan mata kepala ku sendiri, baru

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Pertemuan Troy dengan Kristin

    Bab 17Pov Autor Kisah ini masih di dalam kejadian lima menit sebelum Jul dan yang lainnya menuju sungai.Suara tertawa itu makin terdengar dengan jelas, secara perlahan tangan itu menunjukan wujud aslinya di mulai dari kakinya.Perlahan demi perlahan menuju pinggang lalu menuju dada dan pada akhirnya, makhluk tak terwujud itu telah menunjukkan jati dirinya dengan sempurna.Troy sedikit bingung, dirinya nampak familiar dengan wajah itu."Aku seperti tidak asing dengan mu," ucap Troy sambil berusaha mengingat.Di matanya dia bagaikan setengah manusia dan setengah naga, dia menyebutnya siluman naga.Siluman naga itu tersenyum, dia berkata, "Kau ingat?" "Aku tidak asing dengan mu, tapi aku masih tidak ingat siapa kau. Lagi pula kenapa kau membawa ku kemari?" tanya Troy dengan gemas."Kau, Troy. Kenapa membantu siluman anjing si*lan itu. Kau lupa dia ingin memiliki mutiara suci, sendirian? Kau juga tahu bahwa dia telah membunuh Karent, kenapa kau masih membantunya?" tanya siluman naga

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Hilangnya Troy dan Karent Kembali

    Bab 16Pov Autor Sebelumnya, Karin dan Rojer sedang beradu tatapan. Seakan membuat kesan yang di benci dari sikap dan sifat lawannya.Karin seakan enggan untuk berpaling, begitu pun dengan Rojer, dia pun seakan tidak perduli jika sekarang Karin marah."Hei, seharusnya kau mengalah sebagai perempuan," ucap Rojer dengan tatapan tajam."Dan seharusnya laki-laki tidak perlu cerewet seperti perempuan," jawab Karin dengan sinis."Apa kau bilang?" Rojer makin kesal jika di sindir cerewet.Dirinya tidak akan cerewet, jika bukan seseorang yang memulai keributan terlebih dahulu."Aku cerewet karena demi kebaikan," ucapnya santai."Kebaikan dari mana, dari dahi mu itu?" Karin berucap dengan jengkel.Elis dan yang lainnya melihat keributan kecil mereka, karena tidak tahan Jul maju.Dia berniat melerai perdebatan adu mulut antara Rojer dan Karin."Kalian ini, hentikan. Jangan seperti anak kecil," ucap Jul menasihati."Woi, pak tua. Tidak usah ikut campur," ucap Rojer sinis.Jul yang di rasa tidak

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Mulai Akrab

    Bab 15"Apa aku boleh berkenalan dengan kalian?" Karin bertanya pada dua orang tersebut.Elis dan Trisno bingung, mereka sama sekali tidak melihat sesuatu di depannya.Tapi Karin dan Rojer dapat melihatnya, hal itu membuat mereka merasa bingung."Rojer, kau juga bisa melihat mereka?" tanya Karin."Jelas saja, aku pasti melihat mereka. Lagi pula mereka itu siluman," "Saat aku di belakang tadi, tupai itu menyerang ku," ucap Rojer memberi tahu.Karin menatap ke arah tupai dan kuda yang terlihat di matanya itu, dia menatap tajam ke arah mereka berdua."Kalian ini, sebenarnya mau apa?" Karin bertanya dengan nada lembut."Kami hanya menjaga kawasan tempat tinggal kami, karena kami tidak menyukai orang asing masuk ke dalam rumah kami," si tupai menjawab dengan mata melotot ke arah Rojer.Karin menatap juga ke arah Rojer, di lihatnya Rojer yang benar-benar takut.Kali ini dia melihat Rojer bersembunyi di belakang Trisno."Kalian siapa, mau apa datang kemari? Tapi pengecualian untuk dirimu, k

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Rumah Jul

    Bab 14"Orang-orang yang ingin menguasai mutiara suci itu, tentunya," jawab Jul."Jadi, intinya. Kau ingin aku, melindungi mutiara suci ini?" Karent berpendapat."Yah, aku meminta mu untuk menjaga mutiara suci ini. Karena kau adalah pendeta sakti, setelah pendeta Yura," ucap Jul dengan mata menatap Karent.Karent melihat mutiara suci dan dia bingung, bagaimana dia bisa melindungi mutiara suci itu.Saat dirinya masih bingung, Trisno bertanya, "Bagaimana kau akan melindungi, mutiara itu?"Karent menggelengkan kepala, dia sendiri bingung harus berbuat apa.Saat dia ingin bertanya pada Jul, Trisno berkata, "Bagaimana kalau kita bertanya pada ketua penjaga kuil?"Karent menoleh ke arahnya dan dia merasa tidak setuju dengan ucapan Trisno."Aku tidak mau melibatkan orang-orang. Jika memang kau ingin aku melindungi mutiara suci ini, maka aku akan melindunginya," Karent berucap mantap dengan menatap ke arah Jul.Jul tersenyum dan mengangguk kan kepala, sedangkan Trisno yang mendengarnya hanya

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Pemberian Mutiara Suci dan Legenda nya

    Bab 13Pov AuthorKejadian ini masih di dalam ingatan Trisno, tentang pertemuan pertama kali antara dirinya dan Karent dengan Jul si tupai....Jul mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya, dia menggenggam sesuatu di telapak tangannya.Dia mengarahkan tangannya ke arah Karent, ia ingin memberikan sesuatu pada Karent.Karent ikut mengangkat tangannya dan mengulurkan pada tangan Jul, lalu Jul memberikan sesuatu, seperti mutiara.Karent merasa bingung serta heran sendiri, kenapa Jul memberikan mutiara kepadanya."Jagalah mutiara suci ini, kau adalah orang pilihan ku untuk melindungi mutiara itu," ucap Jul memberi tahu."Apa? Maaf, tapi aku... sepertinya tidak bisa," ucap Karent, "Lagi pula, ini mutiara apa?""Ini adalah mutiara suci, kekuatannya bisa melampaui kekuatan raja siluman sekalipun. Bahkan, kekuatannya bisa berkali lipat dari kekuatan normal raja siluman," ucap Jul menjelaskan."Mutiara suci? Maksud mu, mutiara bersejarah itu?" tanya Karent dengan mata terbelalak.Karent merasa

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Awal Pertemuan Karent dan Jul si Tupai

    Bab 12Pov AuthorRojer dan yang lainnya, mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah seseorang yang ingin di minta pertolongan."Hei, perempuan kurus," Rojer membuka pembicaraan, "Kita mau ke mana, sebenarnya?"Elis menoleh ke arahnya denga tatapan tajam, dia berkata dengan sorot mata tajam, "Siapa yang kau maksud, kurus?"Rojer terkesiap, dia berkata, "Siapa lagi kalau bukan, kau. Memangnya Karin kurus?""Enak saja kalau bicara, mau aku tonjok wajah mu yang tampan itu?" Elis berkata dengan tangan mengepal ke arah Rojer."Tampan? Terima kasih, karena sudah bilang aku tampan," ucap Rojer dengan pede."Iya, tampan. Jika di lihat dari gunung di sana," ucap Elis, menunjuk ke arah gunung.Karin yang sedari tadi memperhatikan, tertawa kecil melihat percekcokan mereka.Lain dengan Trisno, dirinya merasa tidak senang, jika Elis dan Rojer bercanda gurau.Terlihat dari wajahnya, jika ia cemburu.Setidaknya itu yang di lihat dari penglihatan Karin.Karin menghampirinya, Trisno menoleh seraya me

  • SEBUT AKU KSATRIA SILUMAN ANJING   Siapa kah Dia?

    ...Di Balik Pohon...Seorang lelaki, yang menolong Karin tempo hari di hutan larangan, sedang berdiri di balik pohon.Sepuluh menit, dia memperhatikan Karin yang sedang berdiri di teras.Entah apa yang di pikirkan dan di rencanakan olehnya, sambil terus melihat ke arah Karin tanpa berpaling darinya."Ternyata, dia memang mirip dengannya." ujarnya pada diri sendiri.Dia menyadari, bahwa Karin telah melihatnya. Akan tetapi dia tidak beranjak dari tempatnya berdiri, melainkan dia tetap diam tanpa bergerak sedikit pun.Lelaki itu juga melihat seseorang yang sudah di kenalnya, berdiri tepat di belakang Karin.Adalah Rojer, yang ikut memperhatikan dirinya."Rojer? Bagaimana mungkin..." Lelaki itu tampak terkejut dengan adanya RojerSetahunya, Rojer masih tersegel dalam hutan larangan."Bagaimana dia bisa lepas, dari segelan itu?" gumamnya.Lelaki itu menyadari, bahwa Rojer telah mengetahui keberadaannya.Dia membalikkan badan dan melangkah pergi, meninggalkan tempat itu.Dalam hati, dia b

DMCA.com Protection Status