Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya

Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya

Oleh:  Caramelodrama  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
8 Peringkat
78Bab
295Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

“Gembrot, gendut, buluk, dan berbagai macam hinaan kalian padaku. Akan kuingat itu, wahai keluarga Grimaldi! Kalian bahkan memperlakukan aku bagaikan pembantu di rumah kalian! Suamiku pun tak mau menyentuhku. Tapi lihat saja ketika aku sudah memiliki kekuatan besar, akan kubuat kalian bersujud di kakiku!” Dania Loveto, 21 tahun, yatim piatu yang disia-siakan suami dan keluarganya, takkan melewatkan kesempatan menuntut balas ketika dia sudah memiliki kekuatan yang cukup. Tapi, tunggu dulu! Siapa pria bernama Rivan Ortiz?

Lihat lebih banyak
Istri Gendutku Ternyata Pewaris Kaya Raya Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Nathan Ryuu
hayoklah dania! tampolin semua yg rese tuh! titip kepretan yak tor! utk Hizam ama adeknya.
2024-09-13 18:14:31
0
user avatar
Zoya Dmitrovka
Kok belum up?
2024-08-20 10:09:47
1
user avatar
Inura Lubyanka
Yuhuu buku baru Baru awal ceritanya udah greget crazy up dong thor^⁠_⁠^
2024-08-10 17:25:45
0
user avatar
prasidafai
sadiis... Dania jangan bersabar, ayo balas dendam!
2024-08-10 09:58:57
0
user avatar
Cheesecake
Lanjut up lagi kak
2024-08-10 09:58:03
0
user avatar
VBeytha
Ayo Dania tunjukkan kehebatanmu ...( ・ㅂ・)و...
2024-08-10 09:34:04
0
user avatar
Shefira Alma
asik asik asik buku baru o(〃^▽^〃)o
2024-08-10 02:15:40
0
user avatar
Lovely Bintang
wow. udah ada buku baru lagi nih. wahh sama nih kayak aku gembrot. wahahaha. lanjut thor .........
2024-08-08 21:22:08
0
78 Bab

1. Menantu Rasa Pembantu

“Heh, gembel gembrot! Ambilkan jus untukku!”Seorang gadis berujar begitu enteng di ruang makan keluarga. Wajahnya tersenyum mengejek.Dania Loveto, menantu keluarga Grimaldi, menoleh ke Zila yang baru saja bicara padanya. Tanpa protes, dia mengambil gelas kosong untuk diisi dengan jus yang diminta adik iparnya.“Ini, Zila.” Dania menyerahkan segelas jus ke Zila.Zila menerimanya tanpa mengucapkan terima kasih. Dania tidak kaget. Semua anggota keluarga Grimaldi memang bersikap dingin dan kasar padanya. Tak terkecuali Hizam Grimaldi, suaminya.Sebenarnya Dania heran kenapa dirinya dilamar Hizam, anak pemimpin Zenith Group, perusahaan tempat mendiang ayahnya bekerja. Usia mereka terpaut 6 tahun.Saat itu dia mengira dirinya mendapat durian runtuh saat dilamar Hizam. Dia memang terpikat oleh pesona Hizam ketika pertama kali bertemu sewaktu Dania masih remaja.Oleh karenanya, dia menerima lamaran itu begitu saja dan tak menyangka perlakuan keluarga Grimaldi sangat buruk terhadapnya.“Udah
Baca selengkapnya

2. Pasangan Hadid

“Aarrgh!” Dania menjerit ketika sorot lampu mobil semakin mendekat padanya.Namun, kakinya kaku tak bisa digerakkan seolah ada bongkahan beton membelenggunya.Mobil sudah berusaha mengerem sejak tadi, tapi cukup sulit dikarenakan jalanan licin akibat hujan.“Ugh!” Dania jatuh terduduk, tepat di depan mobil yang akhirnya berhasil dihentikan.Seorang pria jangkung memakai mantel tebal keluar dari kabin belakang dengan wajah cemas.“Nona, kau tak apa-apa? Ada luka?” tanya pria itu, hendak mendekat ke Dania.Namun, entah mendapatkan kekuatan dari mana, Dania lekas berdiri dan berlari kencang menjauh dari pria itu, lalu menghilang di sebuah tikungan pertokoan.Pria itu tertegun di tempatnya sambil bergumam, “Dia … Dania?”Lalu, sopir keluar sambil membawa payung. “Tuan Rivan, silakan masuk. Ini masih di tengah jalan.”Pria bernama Rivan Ortiz itu pun masuk kembali ke mobil meski hatinya terus bertanya-tanya kenapa Dania berlari di tengah hujan.Setengah jam berikutnya, Dania duduk di depan
Baca selengkapnya

3. Kehidupan Baru dengan Jati Diri Sesungguhnya

Tak terasa, 3 tahun berlalu.“Sayang, istirahatlah sebentar. Lihat apa yang Mama bawa.” Sofia mengacungkan puding susu cokelat ke putrinya, Dania.“Sebentar, Ma. Sedikit lagi ini beres.” Dania menjawab sambil mengetik tugas kuliahnya. “Oke, finish!”Dania melompat dari sofa dan pergi ke ruang makan. Tapi dia tertegun ketika melihat Sofia menghidangkan banyak makanan enak di meja.“Ma, aku udah susah-payah berolah raga dan diet. Kenapa Mama tega sekali menggodaku dengan ini?” Dania berlagak sedih.Sudah beberapa tahun ini dia menjalani diet dan menghabiskan beberapa jam untuk fitness dan aerobic setiap pagi demi mendapatkan tubuh ramping seperti sekarang.“Ah, Sayang, ini akhir pekan! Lupakan dietmu! Aku bosan mendengarmu mengucapkan kata ‘diet’. Itu seperti tamparan untukku, seakan aku orang tua kejam yang membatasi makanan putriku.” Sofia terlalu sayang pada Dania dan memanjakannya seakan membalas belasan tahun yang terenggut. “Lagipula, kamu sudah sangat kurus tinggal tulang!”Dani
Baca selengkapnya

Bab 4. Kembali untuk Membalasmu

“Kembali ke Morenia? Kau yakin, Sayang?” Levi mengerutkan dahinya dalam-dalam saat mendengar keinginan putrinya.Meneguk saliva terlebih dahulu untuk menetralisir kegugupannya, Dania mengangguk.“Aku … aku ingin ke makam papa Greg dan mama Erna.” Ini salah satu hal yang memang ingin dia lakukan. “Lagipula, di Morenia juga ada anak perusahaan Nexus, kan? Aku ingin melihat dan mempelajari Nexus di sana.”Alasan kedua hanyalah sekedar topeng belaka, karena motif sesungguhnya jauh lebih mendalam dari itu.“Nah, lihat apa yang kubawa!” Sebuah suara menginterupsi mereka.Sofia masuk sambil membawa nampan berisi kue kecil dan teh hangat. Itu hal yang biasa dia lakukan setelah yakin anak dan suaminya selesai berdiskusi mengenai bisnis.“Sayang, putri kita ingin kembali ke Morenia.” Levi menoleh ke istrinya.Sofia termangu sejenak dan duduk di sebelah putrinya.Sambil merangkul bahu Dania, Sofia bertanya, “Kamu yakin , Sayang?” Setelah melihat Dania menganggukkan kepala, dia bertanya lagi, “Ke
Baca selengkapnya

Bab 5. Badai Pertama Teruntuk Suamiku

“Baik, Nona Maracca. Saya akan menginformasikannya pada Tuan Hizam Grimaldi.” Resepsionis itu mengangguk dan berkutat dengan teleponnya.Saat ini, Dania mengenakan setelan jas wanita dari desainer ternama. Blazer berwarna navy blue dengan potongan tajam dan pas badan memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sempurna. Kancing emas memberikan aksen elegan pada blazer tersebut. Rok pensil senada yang jatuh tepat di atas lutut memperlihatkan kakinya yang jenjang.Seorang karyawan berbisik kepada temannya, "Siapa sih wanita itu? Dia terlihat luar biasa!"Kemeja sutra putih gading terlihat sedikit di balik blazer, memberikan sentuhan kelembutan pada tampilannya yang tegas. Sebuah kalung berlian sederhana namun mewah menghiasi lehernya, berkilau lembut di bawah cahaya.Di sampingnya, Wildan Fargar berdeham pelan. "Nona, sebaiknya kita langsung ke intinya begitu bertemu Tuan Grimaldi."Dania menoleh ke pengacaranya dan tentu saja setuju akan itu.Dia mengangguk. "Tentu, Tuan Fargar. Kita akan membu
Baca selengkapnya

Bab 6. Tuduhan Tak Terpuji Sang Suami

Dania menarik napas dalam, berusaha mengendalikan emosinya. Dia berdiri tegak, memancarkan aura kekuatan yang tak terbantahkan."Aku menuntut kompensasi atas dua tahun pernikahan yang kamu bikin kayak neraka. Masa mudaku tersia-siakan karena jadi istrimu."Hizam tertawa sinis, suaranya memenuhi ruangan. Matanya memancarkan penghinaan saat dia menatap Dania."Kompensasi? Kamu pikir kamu pantas dapatin itu?"Wildan, yang berdiri di samping Dania, memutuskan untuk ikut campur. Suaranya tenang namun tegas saat dia berbicara."Tuan Grimaldi, klien saya berhak atas kompensasi ini. Jika Anda menolak, kami bisa membawa masalah ini ke pengadilan."Hizam terdiam sejenak. Matanya menyipit memandang Dania dari atas ke bawah, mengamati penampilannya yang menawan. Sebuah pikiran melintas di benaknya, membuat senyum congkak tersungging di bibirnya.Dengan nada meremehkan, Hizam akhirnya berkata, "Baiklah, kalau itu yang kamu mau. Toh kamu pasti udah mendapatkan banyak dari sugar daddy-mu, bukan?"Da
Baca selengkapnya

Bab 7. Bertemu Rival Lama

Sore itu, kantor mulai lengang. Sinar matahari senja menerobos masuk melalui jendela-jendela besar, menciptakan bayangan panjang di lantai.Yohan memanggil Dania ke ruangannya. Dengan langkah mantap, Dania melangkah masuk, membawa beberapa berkas yang baru saja dia selesaikan."Nona Hadid, bagaimana perkembangan laporan keuangan yang saya minta?" tanya Yohan, matanya masih fokus pada layar komputer di hadapannya.Dania meletakkan berkas di meja Yohan. Aroma kopi yang menguar dari cangkir di sudut meja memenuhi ruangan."Sudah selesai, Pak. Saya juga menambahkan beberapa analisis yang mungkin berguna untuk rapat besok."Yohan mengalihkan pandangannya dari komputer, alisnya terangkat menunjukkan ketertarikan. Dia mengambil berkas tersebut dan membolak-balik halamannya."Bagus sekali. Kau bekerja cepat dan efisien." Yohan terdengar puas.Dania tersenyum, namun ada keraguan yang terpancar dari matanya. Dia menarik napas dalam, jemarinya sedikit bergetar saat dia merapikan blazernya."Pak
Baca selengkapnya

Bab 8. Playing Victim

Kemudian dia bicara pada Leona yang berdiri di sampingnya. "Maaf aja, tapi aku juga lagi buru-buru. Antriannya nggak terlalu panjang, kok!"Mengalah? Pada orang yang tidak pernah menghargai dirinya meski statusnya waktu itu masih sebagai istri Hizam? Enak saja!Leona tersenyum, tapi matanya mulai menunjukkan kejengkelan. "Oh, ayolah. Saya hanya membeli beberapa barang. Tidak akan lama."Rupanya Leona sudah terbiasa menggunakan taktik itu untuk menyela antrian."Aku rasa itu nggak adil untuk orang-orang yang udah mengantri lebih dulu," balas Dania tegas.Dia tidak memberi sedikit pun ruang untuk Leona mengambil posisinya yang sudah hampir mencapai kasir. Hanya karena dia membawa satu botol sampo saja dibandingkan orang-orang di depannya yang membawa troli, lantas dia bisa disela?! Aturan dari mana itu?!Leona menarik napas dalam, berusaha mempertahankan senyumnya. "Saya mohon pengertian Anda. Kadang kita harus saling membantu dalam situasi mendesak, bukan?""Mendesak atau tidak, aturan
Baca selengkapnya

Bab 9. Rencana Pembalasan Awal

Di belakangnya, ternyata berdiri Sebastian.Perhatian semua orang tertuju ke Sebastian yang jangkung dan tampan dengan dandanan rapi.“Oh? Seba?” Dania kaget melihat salah satu asistennya ada di dekatnya.Tapi kalau mengingat bahwa Sebastian bekerja tidak sebagai asisten saja tapi juga sebagai pengawal pribadinya, maka Dania tak perlu lagi heran mengenai itu.“Anda butuh sampo?” Sebastian melirik botol sampo di tangan Dania. “Ayo, saya antar membelinya di tempat lain.”Sepertinya dia sudah memahami situasi yang dialami Dania.Karena begitu, Dania menaruh botol sampo di dekat kasir dan pergi bersama Sebastian.Di belakangnya, Leona masih berbicara nyinyir, “Wah, wah, salah satu sugar daddy dia, yah? Tumben banget kali ini sugar daddy-nya masih muda.”Lalu Leona terkekeh sambil tersenyum sinis. Hizam ikut tertawa sinis.“Eh tapi, kayaknya bukan dia sugar daddy-nya, sih! Dania dipanggil nona, berarti pria itu paling-paling asisten si om tajir yang melihara Dania.” Dengan seenak hati, Leon
Baca selengkapnya

Bab 10. Jebakan untuk Pewaris Tolol

Setelah menutup telepon, Dania kembali fokus pada laptopnya. Dia mulai menyusun rencana detail untuk perusahaan palsunya.“Ok. Nama, logo, website, bahkan profil palsu untuk para 'ahli' yang bakalan terlibat dalam proyek ini. Udah semua!”Dia menekan tombol save dan menggeliat di atas kursinya, merentangkan kedua tangan lebar-lebar sebelum menguap.***Beberapa hari kemudian, Dania berdiskusi secara temu muka bersama Sebastian di apartemennya.“Aku nggak nyangka kamu ternyata bisa menangani desain grafis, Seba.”Dania sambil menatap kagum ke Sebastian yang ternyata bisa membantunya menciptakan tampilan visual yang meyakinkan bagi perusahaan palsunya.“Hanya skill rendahan yang saya pelajari sambil lalu saja, Nona.” Sebastian merendah.Dania tertawa. Di tangannya, ada beberapa contoh desain buatan Sebastian yang tak bisa dianggap remeh.“Sepertinya kamu lagi berusaha merendah untuk meroket,” goda Dania.Kalimat itu hanya ditanggapi senyum penuh makna dari Sebastian."Jadi, Nona ingin l
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status