Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu

Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu

Oleh:  Nawila_08  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
34Bab
121Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aira Cecilia Putri gadis yang terpaksa menjadi salah satu penghuni rumah bordil demi melunasi hutang ayahnya adalah wanita yang hatinya bukan miliknya tapi milik orang lain yang telah meninggal dan mendonorkan hatinya pada Cecil. Moreno Dava Mahendra adalah laki-laki yang hatinya telah patah. Ditinggalkan untuk selama-lamanya oleh istri yang sangat dicintai membuat Moreno menjadi laki-laki yang dingin dan galak. keduanya dijebak oleh rekan bisnis Moreno. Mereka tidur bersama. Dan saat pagi Moreno terbangun ia terkejut karena wajah Cecil yang mirip dengan wajah istrinya. “Kamu harus bertanggung jawab!” “Bartanggung jawab untuk apa?” tanya Cecil. “Kamu harus menikah denganku!” Dari sinilah perjalanan keduanya dimulai. Pahit dan Manis kisah mereka yang telah jatuh cinta tapi tak bisa saling mengungkapkan. Akankah kedua bisa terus bersama?

Lihat lebih banyak
Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
34 Bab

Dijebak

“Rania... kembalilah padaku! Jangan pergi dari hidupku. Aku tak bisa hidup tanpa dirimu.” Seorang pria terus meracau di dalam sebuah kamar hotel. Pria itu tampaknya sudah sangat mabuk hingga ia tak sadarkan diri. Kedua bola matanya terpejam tapi mulutnya terus memanggil-manggil nama seorang wanita.“Siapa Rania?” gumam Cecilia wanita yang malam ini di tugaskan untuk melayani tamu yang kata bosnya adalah tamu super spesial untuknya.Bahkan karena saking sepesialnya tamu itu, Cecilia sampai diberi bonus hingga tiga kali lipat untuk pekerjaannya malam ini.Nama pria itu adalah Moreno Dava Mahendra. Ia adalah seorang Duda beranak satu. Putri kecilnya baru berusia lima tahun. Dan istrinya meninggal tepat di hari putrinya itu dilahirkan. Tentu saja itu merupakan pukulan hebat baginya. Hingga sering kali Moreno melakukan hal yang hampir saja menghilangkan nyawanya karena saking tak sanggupnya ia menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.Meski ia adalah seorang duda, tapi ia adalah duda yang
Baca selengkapnya

Diancam

Perlahan kedua bola mata itu terbuka. Sang pemilik pupil mengerjap-ngerjapkannya agar pandangannya bisa lebih jelas.Ketika mata indahnya telah terbuka sempurna dan pandangannya sudah jelas, ia pun termangu melihat apa yang ada di depan matanya. Seorang wanita berparas sangat cantik ada di hadapannya. Tubuhnya yang indah hanya berbalut selimut saja mengingatkan Moreno akan malam-malam panasnya ketika masih bersama dengan istrinya.Untuk sesaat Moreno terdiam. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya.“Rania...” lirihnya di dalam hati. “Bukan!! Dia bukan Rania. Rania-ku sudah tiada” tegas Moreno pada dirinya sendiri. “Tapi siapa dia? Kenapa wajahnya sangat mirip dengan Rania,” tanya Moreno di dalam hati.Hawa dingin seketika menghampiri Cecilia ketika ia sudah mengakhiri panggilan dengan Mami Susan –maminya Moreno.Tatapan yang ia dapatkan dari pria yang semalam bercinta dengannya benar-benar tatapan yang super dingin dan tajam bagaikan pedang yang menghunus jantung.“Anda sudah ban
Baca selengkapnya

Setuju Menikah

Cecilia menggelengkan kepalanya dan memutar tubuhnya hendak pergi meninggalkan Moreno yang ia anggap sedang bermain lelucon.“Tunggu dulu! Kamu mau ke mana?” tahan Moreno. “Kita belum selesai bicara. Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Mau tidak mau kamu sudah terseret dalam kasus jebakan yang telah rekan saya buat. Dan gara-gara kamu menerima panggilan dari mami saya, kamu juga sudah membuat kesalah pahaman yang sangat besar di dalam keluarga saya.”“Terserah, saya tidak peduli! Saya tak tahu soal jebakan yang sudah rekan bisnis Anda buat untuk Anda. Dan untuk masalah panggilan dari mami Anda. Saya menjawabnya karena takut ada hal penting yang ingin dia sampaikan. Bahkan sebelum menjawabnya saya sudah mencoba untuk membangunkan Anda. Tapi Anda tidak bangun-bangun!” seru Cecilia.“Bukan hanya itu saja masalahnya. Masalahnya adalah wajah kamu! wajha kamu yang sangat mirip dengan istri saya yang membuat semuanya kian sulit. Putri saya sudah terlanjur bertemu dengan kamu. D
Baca selengkapnya

Dia Milik Saya

"Kalau begitu, kita akan menikah hari ini juga. Dan bersiaplah untuk pindah ke rumah saya.”“Apa? Hari ini?” tanya Cecil.“Iya, saya tak ingin membuang waktu lebih lama. Karena sudah pasti orang yang menjebak saya saat ini sudah mulai menyusun rencana untuk menyebarkan foto atau video kita.“Saya harus sudah punya senjata untuk melawan. Dan senjata yang paling ampuh itu adalah pernikahan.“Image saya tidak akan rusak bila kamu itu adalah istri saya. Semua orang akan mengatakan apa yang terjadi antara kita itu sah-sah saja.“Jadi pulanglah dulu dengan diantar oleh sopir saya. Dan bersiaplah untuk saya jemput nanti malam.“Saya tidak bisa mengantar kamu. Saya harus mengurus identitas masa lalu kamu agar tidak diketahui oleh banyak orang dan malah akan menjadi boomerang buat saya nantinya.”Cecilia tak punya pilihan lain. Ia hanya bisa menuruti apa pun yang disuruhkan oleh Moreno pada dirinya.Cecilia bahkan tak memikirkan bagaimana sikap ayahnya yang sudah menganggap dirinya sebagai AT
Baca selengkapnya

Meminta Maaf

Perasaan terkejut masih memenuhi seluruh diri Cecilia. Bukan karena perkataan Moreno yang kasar saja ia merasa terkejut, tapi keadaan di dalam kamar Moreno-lah yang jauh lebih mengejutkan baginya.Di setiap dinding kamar itu terpampang nyata foto Rania –almarhum istri Moreno yang wajahnya hampir mirip dengannya. Di sana terukir banyak kenangan yang tak mungkin bisa dengan mudah dilupakan oleh Moreno akan cintanya pada almarhum sang istri.Dari layar televisi yang begitu besar, berputar video kenangan tentang indahnya pernikahan mereka. Sepintas saja, Cecilia tahu kalau rumah tangga Moreno dan almarhum istrinya itu dipenuhi dengan kebahagiaan.Moreno yang sangat mencintai istrinya dan istrinya yang begitu sangat mencintai Moreno –mampu Cecilia lihat dengan sangat jelas dari sedikit saja penggalan video yang tengah berputar di dalam kamar Moreno.“Maafkan saya!” ucap Moreno pada Cecilia setelah Reina diperiksa oleh dokter dan kembali tidur.“Enggak apa-apa, Pak! Saya yang seharusnya m
Baca selengkapnya

Senjata Paling Ampuh

“Kalau Mami bisa mencarikan wanita yang akan mampu menggantikan posisi Cecilia di hati Reina, silakan! Bawa dia ke hadapan Reno dan saat itu juga Reno akan menyuruh Cecilia untuk pergi! Tapi jika Mami tak bisa mendapatkannya, maka Cecilia akan tetap di sini meski dia adalah seorang mucikari sekali pun!”Diam, itulah yang dilakukan oleh mami Susan. Ia baru akan mencari dan belum yakin akan bisa menemukan wanita yang cocok dengan Reina seperti Cecilia.“Aku sayang sama Reina dan satu-satunya alasan kenapa aku masih bertahan dengan hidupku hingga sampai saat ini adalah dia. Dan mungkin untuk ke depannya juga begitu. Kalau ada apa-apa dengan Reina, maka akan ada apa-apa juga dengan diriku!” tegas Moreno.Mendadak tenggorokan mami Susan terasa sangat kering. Lidahnya menjadi kelu dan suaranya tercekik di kerongkongan. Ingatan akan lima tahun lalu pun kembali berputar di dalam benaknya.Lima tahun lalu, tepatnya saat Reina baru saja dilahirkan yang bertepatan juga dengan kepergian istrinya.
Baca selengkapnya

Peringatan

“Abang?!”Jessica tampak sangat bahagia. Kedua bola matanya berbinar, hatinya bersorak dan jantungnya bertalu-talu ketika melihat lelaki yang sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama -datang menjemputnya.“Hai Jess....! Maaf ya nunggu lama!” ungkap Moreno. “Kalau tahu Abang yang jemput aku di sini, walau harus nunggu seabad pun aku rela, Bang!” ucap Jessica pelan.“Kenapa Jess?”“Hah?” “Eng-enggak apa-apa kok, Bang!” jawab Jessica gugup. “Abang sedikit telat pasti karena jalanan ibukota yang selalu macet kan?”Moreno mengangguk lalu menyuruh sopir untuk membawakan barang-barang Jessi yang sudah seperti mau pindah rumah.Setelah koper dari tangannya diambil alih oleh sopir Moreno, Jessika yang kegirangan karena dijemput oleh Moreno pun langsung saja mengaitkan tangannya tanpa ragu ke tangan Moreno.Dengan kelakuan sok manja Jessi bergelayut pada lelaki yang tak bisa menepis tangan Jessi tersebut.Moreno masih menghargai permintaan dari almarhum mantan kekasihnya yang berna
Baca selengkapnya

Mengakhiri Kebohongan

“Mam bisa bicara sebentar!” tahan Moreno akan langkah maminya yang sudah membawa Jessi pergi. “Bentar ya Jess!” ucapcan Moreno pada Jessica.Jessica menganggukkan kepalanya. “Iya Bang!” balasnya.Moreno lalu membawa maminya sedikit menjauh dari Jessica. Ia harus memastikan kalau rahasia siapa Cecil sebenarnya tidak akan bocor pada siapa pun.“Kenapa sih Ren, kamu narik-narik Mami kayak gini?” tanya Mami Susan heran.“Mam... Reno minta sama Mami untuk tidak mengatakan apa pun tentang Cecil. Baik itu pada Jessica atau pada yang lainnya.”Mami Susan mengira jika Moreno sudah dibutakan oleh cintanya pada Cecilia sehingga Moreno meminta ia untuk menutup mulutnya.“Kenapa? Kamu takut orang-orang akan menggunjing tentangnya yang adalah seorang wanita murahan? Kamu khawatir Cecilia akan terluka karenanya?”Tentu bukan Cecilia yang membuatnya khawatir. Moreno justru khawatir Reina yang akan mendengarnya dan Reina akan menjadi ejekan teman-temannya kalau sampai identitas Cecil sebenarnya terseb
Baca selengkapnya

Menikmati

Selesai sudah pekerjaan Cecil malam ini. Reina sudah tertidur dan kini saatnya untuk Cecil kembali ke kamarnya. Ia merapikan selimut Reina lalu mengecup kening gadis kecil yang mulai mewarnai dengan indah hari-harinya.Namun, saat ia membalik badannya, ia cukup terkejut melihat seseorang yang juga sudah terlelap dengan tubuh bersandar pada sandaran sofa.“Kapan dia masuk ke sini?” tanya Cecil pelan karena takut membangunkannya.Tak banyak bicara lagi, Cecil yang mengira kalau saat ini Moreno memang sengaja ingin bersama dengan putrinya pergi meninggalkan kamar Reina tanpa dia membangunkan Reno terlebih dahulu.Setiap tiga jam sekali, Cecilia menjadwalkan dirinya sendiri untuk menengok Reina yang tengah tidur di kamarnya. Padahal itu tidak diperintahkan oleh Moreno padanya.Hanya saja kejadian di malam itu, ketika Reina tiba-tiba saja mimisan –membuat Cecil merasa kalau ia harus lebih sering mengecek keadaan Reina. Karena inti dari pernikahan yang sudah dilakukannya dengan Moreno itu a
Baca selengkapnya

Permintaan

“A-a-ah....” Moreno sengaja menekan dengan kuat tangan Cecilia saat ia menyadari pandangan Cecil terlalu dalam menatap wajahnya.“Kenapa? Sakit?”Cecilia mengangguk.“Makanya jaga mata dan pikiran kamu. Jangan melihat apa yang tak seharusnya kamu lihat!” seru Moreno.Bibir Cecilia mengerucut. Ia sendiri sadar kalau dirinya sempat terbuai oleh perhatian palsu yang dibuat oleh Moreno. Demi membuat Reina yakin bahwa mereka tidak sedang bertengkar, Moreno sampai terpaksa berpura-pura sayang dan perhatian pada Cecil.“Apa masih sakit?” tanya Moreno.“Udah enggak,” jawab Cecil.“Okay karena tangan Mama Cecil udah enggak sakit lagi, sebaiknya kamu tidur lagi ya sayang? Ini masih malem lho. Baru jam tiga pagi,” bujuk Moreno pada Reina.Putri kecilnya mengangguk, tapi ada permintaan yang cukup membuat Moreno dan Cecilia kebingungan.“Aku mau tidur lagi kalau Mama sama Papa tidur di sini nemenin aku!” ucapnya.Cecilia langsung menoleh ke arah Moreno berharap Moreno memiliki alasan yang akan bi
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status