Share

Dia Milik Saya

Author: Nawila_08
last update Last Updated: 2024-07-30 17:42:19

"Kalau begitu, kita akan menikah hari ini juga. Dan bersiaplah untuk pindah ke rumah saya.”

“Apa? Hari ini?” tanya Cecil.

“Iya, saya tak ingin membuang waktu lebih lama. Karena sudah pasti orang yang menjebak saya saat ini sudah mulai menyusun rencana untuk menyebarkan foto atau video kita.

“Saya harus sudah punya senjata untuk melawan. Dan senjata yang paling ampuh itu adalah pernikahan.

“Image saya tidak akan rusak bila kamu itu adalah istri saya. Semua orang akan mengatakan apa yang terjadi antara kita itu sah-sah saja.

“Jadi pulanglah dulu dengan diantar oleh sopir saya. Dan bersiaplah untuk saya jemput nanti malam.

“Saya tidak bisa mengantar kamu. Saya harus mengurus identitas masa lalu kamu agar tidak diketahui oleh banyak orang dan malah akan menjadi boomerang buat saya nantinya.”

Cecilia tak punya pilihan lain. Ia hanya bisa menuruti apa pun yang disuruhkan oleh Moreno pada dirinya.

Cecilia bahkan tak memikirkan bagaimana sikap ayahnya yang sudah menganggap dirinya sebagai ATM berjalan yang selalu bisa menghasilkan pundi-pundi uang untuk dirinya.

Tentunya kalau Cecilia menjadi istri dari seseorang, dan Cecilia ditebus dari rumah bordil tempat Cecilia dijual -Cecilia tak akan bisa lagi melayani tamu kaya raya yang akan memberikannya banyak uang. Dan itu adalah masalah yang sangat besar untuk ayahnya.

Sesampainya Cecilia di rumah. Ayahnya yang gila judi sudah duduk di ruang tamu rumahnya -menunggu Cecilia pulang.

Di tangannya sudah ada tongkat yang biasa ia gunakan untuk memukuli Liona -istrinya sendiri.

Sudah lama tongkat itu tak pernah disentuhnya, tapi kali ini tongkat itu kembali berada di tangannya ketika kabar Cecilia ada yang menebus dan Cecilia akan menikah -sampai ke telinganya.

“A-ayah... Ayah sedang apa di ruang tamu?” Cecilia terperanjat kaget ketika membuka pintu dan melihat ayahnya sedang memainkan tongkatnya.

Cecilia mengedarkan pandangannya. Ia mencari-cari keberadaan mamanya yang mungkin saja sudah dipukuli oleh ayahnya.

“Tenang saja! Aku masih belum melakukannya. Aku masih menunggu penjelasan dari putriku yang katanya sudah ditebus oleh seorang pria yang ingin menikah dengannya.”

Cecilia tahu, bukan hal sulit untuk Moreno melakukan penebusan atas dirinya. Dia pasti memiliki banyak uang yang akan bisa membayar denda untuk dirinya agar Cecilia bisa terlepas dari rumah bordil itu. Dan hal itu tentu saja sudah Moreno lakukan.

“Kalau ada pria yang serius mau menikah denganku dan bahkan dia sampai rela mengeluarkan banyak uang untuk melunasi semua hutang-hutang Ayah, bukankah itu jauh lebih bagus?!” ucap Cecil.

“Liona....!!” teriakan yang memekikkan telinga itu membuat Cecil selalu merasa ketakutan.

Bayangan ibunya disiksa oleh ayahnya dengan tongkat yang ada ditangan ayahnya kini membuat tubuh Cecilia gemetaran.

“A-ayah... A-aku mohon jangan!” pinta Cecil. “Ja-jangan lakukan itu lagi! Ja-jangan sa-sakiti mama, Cecil mohon!”

Ayahnya merasa belum cukup kekuatannya untuk memaksa Cecil tidak menikah. Ia mengayunkan langkahnya menuju kamar istrinya saat panggilannya tak buru-buru digubris oleh istrinya.

“Ayah....Cecil mohon jangan Ayah! Jangan sakiti Mama!”

Cecilia ingin mengejar ayahnya dan menghentikan kegilaan ayahnya itu. Tapi sayang rasa takut yang ada di dalam hati Cecil membuat kaki Cecil sangat berat untuk dilangkahkan.

Setelah beberapa saat, ayahnya kembali dari kamarnya dengan tongkat yang masih berada dalam genggamannya. Dan sebelah tangannya sedang menyeret tubuh mamanya dengan wajah yang sudah dipenuhi oleh luka.

“Mama....” lirih Cecilia.

“Ini akibatnya kalau kamu tidak menuruti apa yang Ayah mau.”

“Maaf ayah... Maafkan Cecil. Cecil tak tahu kalau ayah tidak akan setuju dengan keputusan Cecil ini.”

“Jadi apa sekarang kamu mau membatalkan rencana pernikahan kamu dengan pria itu dan kembali ke rumah bordil milik Tuan Tanu?”

“I-i-iya Ayah... Cecil akan membatalkan rencana pernikahan ini dan Cecil akan kembali ke rumah bordil itu. Ta-tapi... To-tolong jangan sakiti mama lagi!”

“Tidak bisa!!”

Suara bariton seorang pria muncul dari arah pintu depan rumah mereka.

Tentu saja suaranya yang gagah terdengar di telinga mereka itu mengalihkan semua perhatian mereka.

“Cecilia sekarang adalah milik saya.” Dengan sangat tegas Moreno mengatakannya. “Dia sudah saya beli dari Tuan Tanu dengan harga sepuluh kali lipat lebih mahal dibanding saat Anda menjualnya satu tahun lalu,” lanjut Moreno.

Ia melangkah mendekati Cecil lalu merangkulnya. “Kamu milikku sekarang!” ucap Moreno yang kemudian menyuruh orang-orangnya untuk masuk.

“Si-siapa mereka?” tanya Cecil.

“Mereka adalah penghulu dan saksi yang akan menikahkan kita.”

Liona merasa sangat bahagia mendengar apa yang dikatakan oleh Moreno. Liona juga bahagia melihat putrinya akan menikah dengan seorang pria yang sudah menyelamatkan putrinya dari rumah terkutuk itu.

“Tidak bisa!! Pernikahan ini tidak akan bisa dilangsungkan tanpa adanya izin dariku. Aku tidak akan menikahkan Cecilia dengan pria mana pun!!” Tak kalah tegas ayah Cecilia pun menolak niatan Moreno yang ingin menikahi Cecilia.

Moreno hanya menyeringai mendengar apa yang dikatakan oleh Pak Sudibyo -ayah dari Cecilia. Ia sudah tahu dialah yang telah menjual Cecil ke rumah bordil itu. Dan dia tahu bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan izin dari ayah Cecil agar pernikahan ini bisa terjadi.

“Berapa Anda ingin saya membeli putri Anda? Apakah sepuluh kali lipat dari harga yang sudah Anda dapatkan dari Pak Tanu?” tawar Moreno.

Sungguh tawaran yang sangat menggiurkan. Ayah Cecil bagaikan mendapatkan durian runtuh bertemu dengan Moreno.

Tentu saja tawaran itu sudah lebih dari cukup baginya. Dengan uang sepuluh kali lipat itu ia bukan hanya bisa berjudi, tapi ia juga akan bisa hidup enak.

“Saya rasa cukup!” jawab ayahnya.

“Ayah....” suara Cecil terdengar lirih. Ia tak percaya bagaimana bisa ayahnya kembali menjual dirinya. Cecil merasa benar-benar menyesal memiliki ayah seperti ayahnya.

“Saya akan memberikan uang itu pada Anda. Dengan syarat, Anda tidak boleh mengakui Cecil sebagai putri Anda selama dia masih menjadi istri saya. Dan Anda juga tidak diperbolehkan menyentuh seujung kuku pun wanita yang sudah Anda pukuli itu.” Tunjuk Moreno pada Liona –ibu Cecilia.

Syarat yang sangat mudah, pikir ayahnya. Tidak mengakui Cecil dan tidak memukuli istrinya tak akan membuat dirinya rugi. Apalagi imbalannya uang yang begitu banyak yang bisa ia gunakan untuk modal berjudi.

“Tentu saja! Saya setuju....” jawab ayah Cecil.

Setelah selesai mengurus masalah pria yang tega menjual putrinya demi uang. Pernikahan kilat Cecilia dengannya pun terjadi malam itu juga. Tak ada saksi dari pihak keluarga Moreno. Hanya ada kedua orang tua Cecil dan Hamish Sekretarisnya.

Pernikahan yang hanya sebuah formalitas saja pun terjadi. Dan hanya dalam hitungan jam mereka berdua pun resmi menjadi pasangan suami istri yang sah di mata hukum dan juga agama.

***

Seminggu telah berlalu, bahkan Reina sudah pulang dari rumah sakit. Namun, Cecil masih belum tahu banyak tentang Reina. Ia juga masih belum tahu banyak tentang sakitnya Reina dan apa saja gejala yang sering dialami oleh gadis kecil itu.

Malam itu Reina ingin Cecil tidur bersama dengannya karena Reina tak bisa tidur dengan Omanya yang sedang pulang ke Malaysia. Dan di malam itu, apa yang sangat membuat Cecil ketakutan pun terjadi.

Di tengah malam, saat semua penghuni rumah telah terlelap. Reina bangun dan membangunkan Cecil.

Cecil yang merasa sangat mengantuk, mencoba untuk membuka matanya. Meski agak sedikit sepet Cecilia menyahut panggilan gadis kecil yang telah menjadi putrinya itu.

“Mama....” Lirih anak itu lagi.

Cecilia mengucek matanya dan ia benar-benar sangat terkejut ketika menemukan hidung Reina sudah mengeluarkan banyak darah bahkan selimutnya pun telah di penuhi oleh darahnya.

Tak tahu apa yang telah terjadi pada Reina, Cecilia pun merasa panik. Ia bingung harus melakukan apa.

Buru-buru ia pergi ke kamar Moreno yang ada di sebelah kamar Reina. Cecilia mengetuk pintunya, tapi Moreno terlalu lelah karena pekerjaannya hari ini hingga ia tertidur pulas dan tak mendengar suara Cecil yang memanggil dan mengetuk pintu kamarnya.

Cecilia mencoba menarik handle pintu dan ternyata pintu kamar itu tidak dikunci. Lalu dengan sangat cepat ia mendorongnya.

Cecilia masuk ke dalam kamar yang Moreno bilang haram untuk dimasuki oleh siapa pun kecuali oleh Reina dan maminya tersebut.

Ceklek....

Pintu kamar itu terbuka. Sangat terang, Moreno sengaja membiarkan kamarnya selalu berada dalam keadaan terang benderang bagaikan siang yang ditemani matahari.

Moreno tak suka kegelapan mungkin lebih tepatnya, Moreno takut dengan gelap. Karena waktu itu Rania –istrinya meninggal di saat malam yang gelap.

“Pak Moreno, bangun Pak!” panggil Cecil saat ia telah berada di dekat ranjang Moreno.

“Pak Moreno tolong bangun! Hidung Reina..._”

Belum selesai Cecil mengatakan apa yang telah terjadi pada Reina. Kedua bola mata sangat menyeramkan sudah memotong ucapannya. Tatapan dingin menusuk jantung ia dapatkan dari Moreno.

“Kamu bodoh hah?” bentak Moreno tanpa memedulikan ucapan Cecil. “Berani kamu masuk ke dalam kamar saya? Sudah saya bilang, haram untuk kamu menginjakkan kaki kamu di sin! Apa kamu tidak mengerti dan melupakannya begitu saja?”

“Ma-maaf Pak! Ta-tapi Reina....”

“Pergi!! Keluar dari sini sebelum saya melakukan apa yang tak pernah saya lakukan.”

Cecilia tak bergeming, ia masih tetap berdiri di hadapan Reno.

“Kamu tuli ya? Kamu tahu kalau kamu sudah melanggar peraturan yang telah kita sepakati?! Keluar kamu dari rumah saya!! Kembali kamu ke tempat asal kamu. Dasar wanita murahan, wanita penggoda!! Menyesal saya sudah memilih kamu.

“Memang benar apa yang orang bilang. Kalau sudah murahan tetap saja murahan, apa pun yang saya lakukan itu tak akan bisa membuat kamu jadi wanita berharga!! Sekarang juga pergi dari rumah ini!!”

Diomel-omeli dan dibentak-bentak tanpa dihargai sedikit pun memang sangat menyesakkan dadanya. Tapi memberi tahu Moreno keadaan Reina sekarang menjadi prioritas Cecil.

“Kamu mau menggoda saya kan? Sudah saya bilang kamu itu di sini hanya menjadi ibunya Reina bukan yang lain. Apalagi menjadi wanita penggoda yang diam-diam menyelinap ke kamar saya.”

“Sa-saya akan pergi!” potong Cecilia. “Malam ini juga saya akan pergi jika memang Anda ingin saya pergi! Tapi biarkan saya mengatakan apa yang membuat saya sampai berani masuk ke dalam kamar Anda.”

Mengesampingkan rasa sakitnya, Cecilia pun mencoba untuk melawan. Ia memang merasa sangat takut dengan Moreno yang tampak sangat marah padanya. Tapi memberi tahukan keadaan Reina pada Moreno jauh lebih penting baginya.

“Apa? Kamu mau mengatakan alasan apa? Kamu mau bilang kalau kamu tak sengaja masuk ke dalam kamar ini. Atau kamu mau bilang Reina yang minta kamu untuk masuk ke sini?!” Moreno masih terus saja memojokkan Cecil dengan tuduhan yang sangat menyakiti hati Cecil.

“Putri Anda sakit!” ucap Cecil. “Reina sakit, hidungnya mimisan sangat banyak hingga membasahi selimut.

“Saya tak tahu apa yang harus saya lakukan karena memang Anda belum sempat menjelaskan semuanya tentang Reina pada saya. Dan jika memang itu Anda anggap telah melanggar aturan yang Anda buat. Maka tanpa Anda mengusir saya pun, saya akan pergi!!”

Cecilia berlalu dari hadapan Moreno setelah apa yang ingin dikatakan olehnya telah ia katakan. Ia kembali ke kamar Reina dan melihat Reina sudah terbaring lesu dengan wajahnya yang pucat.

“Sayang..... Kamu baik-baik aja kan?” seru Cecilia.

“Ma... Mama dari mana?”

“Mama dari kamar papa kamu Nak! Maaf ya kalau Mama ningalin kamu.”

Moreno menyesali apa yang sudah dilakukannya. Ia sudah menuduh yang tidak-tidak pada Cecil padahal Cecil hanya ingin memberi tahunya tentang Reina.

Dengan langkah cepat, Moreno menyusul Cecil yang sudah kembali ke kamar Reina. Ia melihat Cecil sedang membantu putrinya agar tak mimisan lagi.

“Kamu tenang ya sayang! Sekarang kamu duduk dan sedikit menunduk. Bisa kan?”

Reina begitu penurut. Ia mengikuti semua yang Cecil perintahkan padanya. Bahkan saat Cecil mencoba untuk menghentikan mimisannya dengan tisu pun ia hanya diam saja membuat Cecil merasa semakin sayang pada gadis kecil yang menganggap ia adalah mamanya itu.

Rasa sesal kian menumpuk di dalam hati Moreno ketika ia melihat apa yang sedang dilakukan oleh Cecil. Ia ternyata sudah salah paham pada Cecil karena mengira kalau Cecil hendak menggoda dirinya lagi seperti malam itu.

Bersambung.....

Related chapters

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Meminta Maaf

    Perasaan terkejut masih memenuhi seluruh diri Cecilia. Bukan karena perkataan Moreno yang kasar saja ia merasa terkejut, tapi keadaan di dalam kamar Moreno-lah yang jauh lebih mengejutkan baginya.Di setiap dinding kamar itu terpampang nyata foto Rania –almarhum istri Moreno yang wajahnya hampir mirip dengannya. Di sana terukir banyak kenangan yang tak mungkin bisa dengan mudah dilupakan oleh Moreno akan cintanya pada almarhum sang istri.Dari layar televisi yang begitu besar, berputar video kenangan tentang indahnya pernikahan mereka. Sepintas saja, Cecilia tahu kalau rumah tangga Moreno dan almarhum istrinya itu dipenuhi dengan kebahagiaan.Moreno yang sangat mencintai istrinya dan istrinya yang begitu sangat mencintai Moreno –mampu Cecilia lihat dengan sangat jelas dari sedikit saja penggalan video yang tengah berputar di dalam kamar Moreno.“Maafkan saya!” ucap Moreno pada Cecilia setelah Reina diperiksa oleh dokter dan kembali tidur.“Enggak apa-apa, Pak! Saya yang seharusnya m

    Last Updated : 2024-07-30
  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Senjata Paling Ampuh

    “Kalau Mami bisa mencarikan wanita yang akan mampu menggantikan posisi Cecilia di hati Reina, silakan! Bawa dia ke hadapan Reno dan saat itu juga Reno akan menyuruh Cecilia untuk pergi! Tapi jika Mami tak bisa mendapatkannya, maka Cecilia akan tetap di sini meski dia adalah seorang mucikari sekali pun!”Diam, itulah yang dilakukan oleh mami Susan. Ia baru akan mencari dan belum yakin akan bisa menemukan wanita yang cocok dengan Reina seperti Cecilia.“Aku sayang sama Reina dan satu-satunya alasan kenapa aku masih bertahan dengan hidupku hingga sampai saat ini adalah dia. Dan mungkin untuk ke depannya juga begitu. Kalau ada apa-apa dengan Reina, maka akan ada apa-apa juga dengan diriku!” tegas Moreno.Mendadak tenggorokan mami Susan terasa sangat kering. Lidahnya menjadi kelu dan suaranya tercekik di kerongkongan. Ingatan akan lima tahun lalu pun kembali berputar di dalam benaknya.Lima tahun lalu, tepatnya saat Reina baru saja dilahirkan yang bertepatan juga dengan kepergian istrinya.

    Last Updated : 2024-08-06
  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Peringatan

    “Abang?!”Jessica tampak sangat bahagia. Kedua bola matanya berbinar, hatinya bersorak dan jantungnya bertalu-talu ketika melihat lelaki yang sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama -datang menjemputnya.“Hai Jess....! Maaf ya nunggu lama!” ungkap Moreno. “Kalau tahu Abang yang jemput aku di sini, walau harus nunggu seabad pun aku rela, Bang!” ucap Jessica pelan.“Kenapa Jess?”“Hah?” “Eng-enggak apa-apa kok, Bang!” jawab Jessica gugup. “Abang sedikit telat pasti karena jalanan ibukota yang selalu macet kan?”Moreno mengangguk lalu menyuruh sopir untuk membawakan barang-barang Jessi yang sudah seperti mau pindah rumah.Setelah koper dari tangannya diambil alih oleh sopir Moreno, Jessika yang kegirangan karena dijemput oleh Moreno pun langsung saja mengaitkan tangannya tanpa ragu ke tangan Moreno.Dengan kelakuan sok manja Jessi bergelayut pada lelaki yang tak bisa menepis tangan Jessi tersebut.Moreno masih menghargai permintaan dari almarhum mantan kekasihnya yang berna

    Last Updated : 2024-08-06
  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Mengakhiri Kebohongan

    “Mam bisa bicara sebentar!” tahan Moreno akan langkah maminya yang sudah membawa Jessi pergi. “Bentar ya Jess!” ucapcan Moreno pada Jessica.Jessica menganggukkan kepalanya. “Iya Bang!” balasnya.Moreno lalu membawa maminya sedikit menjauh dari Jessica. Ia harus memastikan kalau rahasia siapa Cecil sebenarnya tidak akan bocor pada siapa pun.“Kenapa sih Ren, kamu narik-narik Mami kayak gini?” tanya Mami Susan heran.“Mam... Reno minta sama Mami untuk tidak mengatakan apa pun tentang Cecil. Baik itu pada Jessica atau pada yang lainnya.”Mami Susan mengira jika Moreno sudah dibutakan oleh cintanya pada Cecilia sehingga Moreno meminta ia untuk menutup mulutnya.“Kenapa? Kamu takut orang-orang akan menggunjing tentangnya yang adalah seorang wanita murahan? Kamu khawatir Cecilia akan terluka karenanya?”Tentu bukan Cecilia yang membuatnya khawatir. Moreno justru khawatir Reina yang akan mendengarnya dan Reina akan menjadi ejekan teman-temannya kalau sampai identitas Cecil sebenarnya terseb

    Last Updated : 2024-08-07
  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Menikmati

    Selesai sudah pekerjaan Cecil malam ini. Reina sudah tertidur dan kini saatnya untuk Cecil kembali ke kamarnya. Ia merapikan selimut Reina lalu mengecup kening gadis kecil yang mulai mewarnai dengan indah hari-harinya.Namun, saat ia membalik badannya, ia cukup terkejut melihat seseorang yang juga sudah terlelap dengan tubuh bersandar pada sandaran sofa.“Kapan dia masuk ke sini?” tanya Cecil pelan karena takut membangunkannya.Tak banyak bicara lagi, Cecil yang mengira kalau saat ini Moreno memang sengaja ingin bersama dengan putrinya pergi meninggalkan kamar Reina tanpa dia membangunkan Reno terlebih dahulu.Setiap tiga jam sekali, Cecilia menjadwalkan dirinya sendiri untuk menengok Reina yang tengah tidur di kamarnya. Padahal itu tidak diperintahkan oleh Moreno padanya.Hanya saja kejadian di malam itu, ketika Reina tiba-tiba saja mimisan –membuat Cecil merasa kalau ia harus lebih sering mengecek keadaan Reina. Karena inti dari pernikahan yang sudah dilakukannya dengan Moreno itu a

    Last Updated : 2024-08-07
  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Permintaan

    “A-a-ah....” Moreno sengaja menekan dengan kuat tangan Cecilia saat ia menyadari pandangan Cecil terlalu dalam menatap wajahnya.“Kenapa? Sakit?”Cecilia mengangguk.“Makanya jaga mata dan pikiran kamu. Jangan melihat apa yang tak seharusnya kamu lihat!” seru Moreno.Bibir Cecilia mengerucut. Ia sendiri sadar kalau dirinya sempat terbuai oleh perhatian palsu yang dibuat oleh Moreno. Demi membuat Reina yakin bahwa mereka tidak sedang bertengkar, Moreno sampai terpaksa berpura-pura sayang dan perhatian pada Cecil.“Apa masih sakit?” tanya Moreno.“Udah enggak,” jawab Cecil.“Okay karena tangan Mama Cecil udah enggak sakit lagi, sebaiknya kamu tidur lagi ya sayang? Ini masih malem lho. Baru jam tiga pagi,” bujuk Moreno pada Reina.Putri kecilnya mengangguk, tapi ada permintaan yang cukup membuat Moreno dan Cecilia kebingungan.“Aku mau tidur lagi kalau Mama sama Papa tidur di sini nemenin aku!” ucapnya.Cecilia langsung menoleh ke arah Moreno berharap Moreno memiliki alasan yang akan bi

    Last Updated : 2024-08-07
  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Terkejut

    “Maaf...” lirih Cecil.Ia hanya menundukkan kepalanya dengan air mata yang coba ia tahan. Jika biasanya ia tak pernah sesedih ini dan sesakit ini setiap kali Moreno memarahinya. Lain halnya dengan saat ini. Cecilia merasa benar-benar tak sanggup mendengar omelan Moreno karena ia takut kalau ia telah benar-benar melakukan sebuah kesalahan besar.“Maaf...!! kamu bilang maaf? Apa kalau terjadi sesuatu sama Reina kata maaf kamu akan mampu mengatasinya?” dengan penuh rasa kesal Moreno terus mencecar Cecil.“Saya tidak tahu apa kesalahan saya. Saya tidak tahu apa yang sudah saya lakukan, yang membuat Reina berada dalam bahaya.” Suara Cecil terdengar parau. Moreno memejamkan matanya. Ia mencoba untuk tenang. Sebenarnya jauh di dalam lubuk hati Moreno bisa memaklumi jika Cecilia belum tahu banyak tentang apa yang berbahaya bagi Reina. Hanya saja ada sesuatu di dalam hatinya yang memaksa Moreno untuk marah pada Cecil. Moreno sendiri tak tahu kenapa hal yang seharusnya menjadi peringatan unt

    Last Updated : 2024-08-09
  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Rasa Canggung

    Jarak yang semakin banyak terkikis itu membuat Cecil merasa oksigen di sekitarnya hilang entah ke mana. Cecil merasa sesak karena harus menahan nafas seiring dengan bibir Moreno yang kian mendekati bibirnya.‘Cecil jangan diam saja! Kamu harus menghindar kalau kamu tak ingin mendapat makian lagi dari Pak Moreno,’ batin Cecil.Hatinya terus mengatakan untuknya menghindar, tapi sayang tubuhnya tak mau menuruti apa yang diperintahkan oleh hati dan akalnya.Cecil masih berdiri diam membiarkan Moreno semakin mendekatkan wajahnya. Tatapan Moreno begitu sangat lembut. Merangkum setiap apa yang ada di dalam wajah Cecilia.Debaran jantung Cecil semakin melantang. Tubuhnya membeku dan mematung, terhipnotis oleh sikap Moreno.Bukk....Tas yang sedang sama-sama dipegang oleh mereka jatuh –membuat Moreno sadar dari apa yang hampir saja dilakukannya.“Ehemm....”Moreno berdehem. Dan untuk membuang rasa canggung yang seketika menghampiri dirinya Moreno pun langsung menyodorkan minyak urut pada Ceci

    Last Updated : 2024-08-09

Latest chapter

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Ancaman Tak Berguna

    Mau sehebat apa pun Cecilia berusaha, tetap saja bukan hal yang mudah untuknya bisa mengingat apa yang sudah terjadi semalam antara dirinya dan Moreno.Selain tanda merah yang mewarnai sekujur tubuhnya tak ada lagi yang bisa Cecilia jadikan petunjuk.“Semalam aku pasti sudah menggodanya. Dan pria mana pun mana tahan kalau aku goda?! Benar-benar sangat memalukan!” umpat Cecil menyesali kebodohannya.“Seharusnya semalam itu aku tidak mabuk agar aku tidak melakukan kesalahan yang fatal seperti ini. Sekarang apa yang harus aku lakukan. Bagaimana aku akan bisa bertemu dengan Pak Moreno setelah apa yang aku lakukan padanya tadi malam.“Tapi tunggu, kenapa Pagi ini Pak Moreno terlihat sangat manis? Dia menyapaku dengan begitu lembut seperti seseorang yang tidak sedikit pun merasa terganggu dengan kehadiranku di kamarnya.”Cecilia terus saja bicara sendiri sambil memantaskan dirinya di depan cermin.Cecilia sangat

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Melabuhkan Cinta

    “Jangan pernah menyesalinya...”Moreno lalu menenggelamkan wajah pada wajah cecilia. Ia melumat habis bibir Cecil yang terasa manis bagaikan madu.Moreno mulai merakus dan egois. Ia berpikir bahwa apa yang terjadi malam ini akan disesali oleh Cecil esok hari. Tapi ia tak peduli dengan itu.“Kamu tahu, apa yang membuat aku kacau hari ini?” tanya Moreno saat ia sudah menarik bibirnya dari atas bibir Cecil.Sengaja ia membuat jarak antara wajah mereka demi bisa melihat bagaimana ekspresi Cecil saat mendengar jawabannya nanti.“Apa?” jawab Cecil tak sabar ingin Moreno kembali melanjutkan serangannya.Moreno mengangkat tangannya. Ia belai wajah Cecil yang sangat mirip dengan Rania, tapi saat ini Moreno tidak sedang menganggapnya Rania.“Hari ini aku merasa kacau karena ulahmu. Karena kamu mengatakan siapa itu Dito dan apa yang sudah dilakukannya terhadap dirimu!” jawab Moreno.“A

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Jangan Pernah Menyesal

    “Hal romantis lainnya?”Cecilia semakin menengadahkan wajahnya membuat bibirnya yang terlihat manis makin jelas terlihat.“Ya... Ada banyak hal romantis yang sering kami lakukan setiap kali salah satu dari kami sedang merasa sedih atau hati kami kacau karena sesuatu hal,” balas Moreno.Beberapa saat mereka hanya diam dan saling memandang. Mencoba menyelami perasaan masing-masing. Lalu, sedetik kemudian Moreno menempelkan bibirnya tepat di atas bibir Cecil.Moreno mencium lembut bibir Cecil. Dan Cecil memejamkan matanya tangannya yang tersampir di bahu Moreno mengepal kuat, menahan diri untuk tidak membalas.Sadar Cecilia tak membalasnya seperti tadi ketika mereka melakukannya di pesta pak Guntur, Moreno pun lalu menarik bibirnya.Ia membuka matanya dan menemukan Cecilia juga memejamkan mata seperti dirinya.“Ini hanya permulaan, permulaan dari banyaknya hal romantis yang sering saya lakukan bersama dengan

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Romantis

    Cecilia merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah lebih dulu ia melihat keadaan Reina yang sudah terlelap.Tangannya ia simpan di atas dada. “Hati, hari ini kamu pasti sangat lelah kan? Berkali-kali kamu dibuat terkejut.”Tangannya lalu mengusap dadanya sambil ia memejamkan mata berharap rasa kantuk akan segera menghampirinya dan mengakhiri hari yang sangat mendebarkan ini.“Apa maksudnya Pak Reno bercanda seperti tadi. Dia meminta aku berjanji seperti janji yang sudah aku buat saat Dito memberiku harapan. Saat aku merasa gugup karena ucapannya dia malah langsung marah dan meninggalkan aku sendirian di dalam mobil. Benar-benar sangat aneh!”Jika Cecil langsung masuk ke dalam kamarnya dan berharap akan segera mengantuk lalu pergi tidur, lain halnya dengan Moreno. Saat ini Moreno merasa benar-benar sangat gelisah.Bagaimana bisa ia terus memikirkan Cecil dan Dito yang pernah tidur bersama. Ditambah lagi, Dito itu adala

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Bilang Aja Cemburu

    Acara pesta malam ini sebenarnya masih belum selesai, tapi rasa cemburu yang membakar diri Moreno membuat Moreno memutuskan untuk lebih dulu pulang dengan alasan Reina di rumah sendirian.Di sepanjang perjalanan pulang, Moreno hanya terdiam tak bicara. Hal itu tentu membuat Cecil bingung karena tak tahu apa alasan dari diam dan marahnya Moreno padanya dirinya.“Pak...” panggil Cecil tak ingin kesunyian menemani perjalan pulang mereka.Moreno hanya menoleh untuk menjawab panggilan Cecil. “Bapak kenapa hanya diam saja? Apa saya sudah melakukan kesalahan?” tanya Cecil yang tak ingin menebak-nebak tentang alasan dari diamnya Moreno saat sedang bersama dengannya.Moreno masih tak membuka mulutnya, ia masih terdiam dan hanya membiarkan Cecil menunggu ia membuka mulutnya.“Kalau Bapak marah sama saya gara-gara Dito, saya minta maaf! Tapi saya bisa pastikan bahwa dia tidak akan membocorkan siapa saya sebenarnya.”Karena Moreno tak kunjung bicara apa yang membuat dirinya marah, Cecilia pun a

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Terbakar Cemburu

    Musik pengiring dansa gelombang kedua sudah dimainkan. Tangan Dito sudah merangkul pinggang Cecilia dengan tatapan mata penuh cinta yang ia berikan pada wanita yang seharusnya menjadi miliknya itu.Tangan Cecilia juga sudah tersampir di bahu Dito. Tatapannya ia tundukkan. Tak berani ia melihat ke arah pria pertama yang mencicipi tubuhnya.“Jangan terlalu tegang seperti itu,” kata Dito. “Semua orang akan curiga kalau kamu memasang wajah tegang!”Cecilia menengadah kedua bola matanya bertemu dengan manik mata coklat terang milik Dito.Ingatan Cecil kembali pada satu tahun lalu, di mana ia yang masih gadis harus tidur dengan Dito yang telah membeli tubuhnya.***Satu tahun lalu, di sebuah kamar rumah bordil milik Tuan Tanu.“Jadi kamu masih perawan?” dengan nafas tersengal karena kabut nafsu menyelimuti dirinya –Dito pun melayangkan pertanyaan pada wanita yang tubuhnya sedang ia tindih.“Ka-mu yang per-tama!” jawab Cecil.“Jadi inilah alasannya kenapa harga tubuhmu bisa sepuluh kali lipa

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Pemandangan Romantis

    “Pak... kita mau apa naik ke lantai dansa?”Cecilia cukup terkejut saat Moreno membawa langkahnya untuk terus maju ke tengah-tengah para tamu yang sedang berdansa dengan pasangannya masing-masing.“Biar kamu enggak mengantuk lagi!” jawab Moreno berbisik di telinga Cecil.“Tapi Pak...”“Tapi apa? Jangan bilang kalau kamu enggak bisa berdansa!”Moreno sudah membawa tubuh Cecilia dari samping ke hadapannya. Kedua tangan Moreno juga sudah terulur dan meraih pinggang Cecil.Debaran jantung Cecilia mulai bertalu-talu. Darahnya berdesir semakin cepat dan hatinya merasa sangat hangat saat tangan Moreno menyentuh pinggangnya dan membuat jarak antara mereka banyak terkikis.Hatinya yang sempat kacau gara-gara Dito, kembali damai dan tenang. Ajakan Moreno turun ke lantai dansa benar-benar sangat ampuh mengobati perasaannya porak poranda setelah bertemu kembali dengan pria yang pernah memberinya har

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Pria Bertuxedo

    “Kamu di sini?”Suara pria yang cukup dikenalnya terdengar jelas di telinga Cecilia. Membuat Cecilia tersedak makanan yang sedang dikunyahnya.Melihat Cecilia sangat terkejut hingga tersedak, bahkan baru hanya ia mendengar suaranya saja. Sang pria langsung merasa sangat khawatir. Ia bergegas mengambilkan air untuk Cecil agar meminumnya.“Minumlah...! kenapa kamu tidak pelan-pelan dan berhati-hati saat sedang makan?”Cecilia mendongak untuk melihat dengan jelas wajah pria yang sedang mengajaknya bicara. Dan ia merasa sangat terkejut ketika tebakannya akan pria itu benar.“Kamu? di sini?” seru Cecil.“Kenapa? Kamu terkejut?” tanya balik pria itu pada Cecil.Namanya Anandito, biasa dipanggil Dito. Dia adalah pria bertuxedo maroon yang dari tadi sempat mencuri-curi pandang pada Moreno. Dan ternyata Dito itu mengenal Cecil, Cecil juga mengenal Dito.Pernah tidur dengan Cecilia dan menjadi pelanggan pertama Cecil, Dito merasa sangat

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Jangan Jauh-jauh

    Pilihan gaun dari Moreno tampaknya tidak begitu di sukai oleh Cecilia. Bagaimana tidak, Cecilia memakai gaun pesta tanpa lengan tapi Moreno meminta Herna untuk memberi Cecil Outer dengan alasan ia tak ingin Cecil merasa kedinginan.Cecilia pun memberengut kesal. Ia tak mau menoleh ke arah Moreno apalagi mengajaknya untuk bicara. Cecil ingin memprotes tindakan Moreno, tapi ia takut Moreno tak terima dan malah akan kembali menghina dirinya.Cecil sudah merasa sangat nyaman dengan sikap Moreno yang tak pernah menyebutnya wanita murahan lagi. Ia takut kalau ia jujur bilang bahwa dirinya merasa tak nyaman dengan penampilanya sekatrang Moreno akan berpikir bahwa wanita macam Cecil memang selalu ingin jadi perhatian para pria.“Kenapa kamu hanya diam saja? Kamu takut ya sama saya karena kamu ketahuan berbohong?”Cecilia menggeleng tanpa menoleh ke arah Moreno. Rasa takutnya karena ketahuan berbohong telah berganti dengan rasa kesal yang menyeli

DMCA.com Protection Status