Share

Setuju Menikah

Cecilia menggelengkan kepalanya dan memutar tubuhnya hendak pergi meninggalkan Moreno yang ia anggap sedang bermain lelucon.

“Tunggu dulu! Kamu mau ke mana?” tahan Moreno. “Kita belum selesai bicara. Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Mau tidak mau kamu sudah terseret dalam kasus jebakan yang telah rekan saya buat. Dan gara-gara kamu menerima panggilan dari mami saya, kamu juga sudah membuat kesalah pahaman yang sangat besar di dalam keluarga saya.”

“Terserah, saya tidak peduli! Saya tak tahu soal jebakan yang sudah rekan bisnis Anda buat untuk Anda. Dan untuk masalah panggilan dari mami Anda. Saya menjawabnya karena takut ada hal penting yang ingin dia sampaikan. Bahkan sebelum menjawabnya saya sudah mencoba untuk membangunkan Anda. Tapi Anda tidak bangun-bangun!” seru Cecilia.

“Bukan hanya itu saja masalahnya. Masalahnya adalah wajah kamu! wajha kamu yang sangat mirip dengan istri saya yang membuat semuanya kian sulit. Putri saya sudah terlanjur bertemu dengan kamu. Dan saya tidak tega melihatnya sedih karena bukan ibunya.”

Cecilia tersenyum sinis dan menggeleng-gelengkan kepalanya. “Jadi Anda tega membohongi putri Anda dengan mengatakan kalau saya ini adalah ibunya?”

“Saya tidak akan membohonginya kalau kamu menikah dengan saya. Jadi sekuat apa pun kamu menolak. Hasil akhirnya kamu akan tetap menikah dengan saya!”

Ucapan Moreno memang sangat tegas di dengar. Tapi sayang, Cecilia terlahir menjadi seorang wanita yang sangat peka. Sehingga dari tatapan Moreno ia bisa merasakan ada harapan yang begitu besar bercampur dengan rasa takut yang dirasakan oleh Moreno.

“Setidaknya meski kamu adalah seorang pelacur, tapi kamu juga manusia yang punya hati kan?!”

Cecilia menggelengkan kepalanya. Ia tak mengerti lagi harus berbuat apa atas kegilaan yang sedang dilakukan oleh Moreno. Di satu sisi Cecilia tak bisa menikah dengan Moreno karena dia memutuskan tidak akan pernah menikah untuk seumur hidupnya. Sedangkan di sisi lain ada Reina –gadis kecil yang sudah terlanjur berharap padanya. Dan menyakiti hati Reina rasanya itu tak bisa Cecil lakukan.

“Ini gila!” ucap Cecil.

“Ya... ini semua memang gila karena ada orang waras seperti saya yang mengajak seorang wanita murahan seperti kamu untuk menikah.

“Kamu tak punya pilihan lain. Kalau sampai kamu tidak menikah dengan saya. Saya akan membuat rumah bordil itu ditutup sebagai hukuman karena sudah terlibat dalam kasus penjebakkan saya.”

Moreno masih terus mendesak Cecilia untuk mau menikah dengannya. Ia sudah menargetkan Cecilia sebagai senjata untuk membalas Wilson sekaligus memberikan ibu untuk putrinya.

“Baiklah.... Mari kita menikah! Biarkan pelacur ini menjadi istri Anda.”

Moreno menyeringai mendengar suara Cecil yang penuh dengan rasa terpaksa menerima ajakannya.

Bahkan Cecil memasang wajah sangat tidak senang yang justru malah membuat Moreno merasa lega.

“Pertahankan perasaan kamu. Jangan sampai kamu jatuh cinta sama saya,” ucap Moreno.

“Cuiih....” Cecilia berdecih dan mengembuskan nafasnya dengan kasar. Setengah terpaksa akhirnya Cecilia pun setuju untuk menikah dengan Moreno.

“Sebentar! Ada yang harus dipertegas di sini!” Moreno memutar tubuhnya untuk bisa kembali menghadap ke arah Cecil. “Saya memang akan menikahi kamu, tapi saya tidak akan menjadikan kamu istri saya sebagai mana layaknya seorang istri. Saya menikah dengan kamu hanya untuk menyelamatkan diri saya dari jebakan yang sudah dibuat oleh rekan bisnis saya yang telah menyeret kamu untuk terlibat di dalamnya.

“Dan saya juga menikahi kamu itu semua hanya demi putri saya yang salah mengenali orang.”

Moreno mencoba menjelaskan dan membuat jarak yang tak terlihat semakin nampak di mata Cecil.

“Maksud Anda?” Cecilia mengerutkan dahinya.

“Wajah kamu sangat mirip dengan wajah almarhum istri saya. Sepintas orang pasti akan mengira kamu adalah Rania. Tapi saya tahu kamu bukan Rania.”

Kini Cecilia tahu, nama siapa yang sepanjang malam dikumandangkan oleh mulut Moreno. Ternyata memang benar Rania itu adalah nama istri Moreno. Tapi sayangnya ia telah tiada. Dan Cecilia juga kini bisa merasakan ada luka yang begitu dalam di hati Moreno karena kepergian istri tercintanya itu.

“Memang apa bedanya? Saya akan menikah dengan Anda. Saya akan menjadi istri Anda dan tentu saja saya juga akan menjadi ibu untuk putri Anda kan?” tanya Cecil masih dengan kebingungan atas penjelasan Moreno.

“Ada perbedaan antara keduanya. Saya menikahi kamu bukan berarti kamu akan menjadi istri saya. Karena pernikahan kita itu hanya formalitas saja. Dan juga tak akan pernah ada wanita yang bisa menggantikan posisi Rania di dalam hidup saya. Bagi saya istri saya itu hanya Rania dan kamu itu tidak akan pernah pantas untuk menjadi penggantinya.

“Dan saya menikahi kamu karena saya ingin kamu menjadi ibu dari anak saya, itu artinya kamu harus bisa menerima anak saya dan kamu harus benar-benar tulus menyayanginya seperti putri kamu sendiri. Kamu harus merawatnya dengan sepenuh hati kamu. Kamu juga harus menjadi semangat untuknya bisa sembuh dari penyakitnya.”

“Reina sakit? Sakit apa? Serius kah?” cecar Cecil.

“Dia punya riwayat sakit seperti almarhum mamanya. Dia menderita penyakit leukimia tapi untung baru stadium awal. Jadi kemungkinan untuk dirinya sembuh itu masih sangatlah besar,” jelas Moreno penuh rasa khawatir.

“Jadi saya hanya harus menjadi ibu yang baik saja untuknya. Dan tak perlu menjadi istri yang baik untuk Anda?” tanya Cecil.

Cecil akan menganggap ini adalah sebuah pekerjaan. Ayahnya yang sudah gila judi tak pernah lagi memberi nafkah pada ibunya. Dan ibunya saat ini sedang sakit-sakitan. Tak sedikit uang yang dibutuhkan Cecil untuk biaya hidup dan biaya pengobatannya.

Mungkin dengan cara ia menikah dengan Moreno akan ada banyak yang bisa ia selamatkan. Rumah bordilnya tidak akan kena masalah apalagi sampai ditutup. Dan yang paling utama, ibunya akan tetap bisa melanjutkan pengobatannya.

Moreno mengangguk. “Saya tidak butuh seorang istri dalam hidup saya. Karena bagi saya hidup itu hanya satu kali. Jatuh cinta satu kali dan menikah juga hanya satu kali. Kalau bukan demi Reina dan demi perusahaan saya yang nasib karyawannya ada di tangan saya. Saya tidak akan pernah menikah lagi untuk seumur hidup saya.”

Tatapan Moreno lurus ke depan. Tatapan itu terasa sendu, membuat luka yang sangat besar di dalam hati Moreno itu kian terlihat.

“Kalau begitu, marilah kita menikah. Kita akan menikah dan itu hanya formalitas saja. Dan kita menikah hanya demi putri Anda saja –Pak Moreno!” ajak Cecil.

“Sebelumnya ada beberapa hal yang harus kamu ketahui,” ucap Moreno ketika Cecil telah setuju untuk menikah dengannya.

“Kita ini menikah hanya formalitas saja. Saya akan menyembunyikan identitas kamu agar tak ada satu pun yang tahu kalau kamu itu adalah wanita dari rumah bordil.

“Kita akan menikah hanya sampai Reina sembuh dan setelah Reina sembuh maka kita akan berpisah.

“Kita tidak akan tinggal dalam satu kamar. Apa pun keperluan kamu, sepenting apa pun itu. Kamu dilarang menginjakkan kaki kamu di kamar saya. Kamar saya haram untuk dimasuki oleh wanita mana pun, oleh siapa pun kecuali mama saya dan Reina.

“Kamu harus selalu ingat, kita menikah untuk Reina. Kamu itu ibunya jadi hanya Reina yang harus kamu perhatikan dan kamu urus. Bukan saya , meski status saya ini adalah suami kamu.

“Kamu, saya bebaskan untuk melakukan apa saja. Asal kamu tahu batasan. Kamu harus ingat fungsi kamu itu hanya membantu Reina sembuh. Membuatnya bahagia dan menjadi semangat untuknya bisa melawan penyakitnya.

“Satu hal yang paling penting!” ucap Reno dengan sangat tegas. “Kamu jangan pernah jatuh cinta sama saya. Karena jika sampai hal itu terjadi kontrak pernikahan kita, saya anggap gagal dan kamu harus mengembalikan semua uang yang mungkin akan saya keluarkan untuk membebaskan kamu dari rumah bordil itu.”

“Bagaimana kalau Anda yang jatuh cinta pada saya?!” pungkas Cecil.

Moreno terkekeh-kekeh. Ia tak kuat menahan tawanya untuk tidak meledak. Tapi setelah tawa itu hilang hawa dingin pun seketika langsung menghampiri Cecilia.

“Jangan harap hal itu akan terjadi. Karena meski kamu mirip dengan almarhum istri saya, tetapi kamu dan dia itu sangat jauh berbeda. Jadi jangan pernah memikirkan hal mustahil itu lagi.”

Kalimat penegasan dari Moreno sangat dingin. Begitu juga dengan tatapannya. Cecilia sampai merasa ketakutan karenanya.

“Sa-saya tahu!” Cecilia tergagap. “Sa-saya a-akan melakukan semuanya. Saya tidak akan jatuh cinta pada Anda dan saya akan menjadi ibu yang baik untuk putri Anda. Saya juga akan melakukan apa saja untuk bisa membantu dia sembuh. Bukankah semakin cepat dia sembuh maka akan semakin cepat pula pernikahan yang hanya formalitas ini berakhir?”

Moreno mengangguk. Ia senang dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Cecilia, yang bisa langsung paham dengan apa yang sudah dikatakannya.

“Kalau begitu, kita akan menikah hari ini juga. Dan bersiaplah untuk pindah ke rumah saya.”

“Apa? Hari ini?” tanya Cecil.

Bersambung....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status