Share

Diancam

Author: Nawila_08
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Perlahan kedua bola mata itu terbuka. Sang pemilik pupil mengerjap-ngerjapkannya agar pandangannya bisa lebih jelas.

Ketika mata indahnya telah terbuka sempurna dan pandangannya sudah jelas, ia pun termangu melihat apa yang ada di depan matanya.

Seorang wanita berparas sangat cantik ada di hadapannya. Tubuhnya yang indah hanya berbalut selimut saja mengingatkan Moreno akan malam-malam panasnya ketika masih bersama dengan istrinya.

Untuk sesaat Moreno terdiam. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Rania...” lirihnya di dalam hati. “Bukan!! Dia bukan Rania. Rania-ku sudah tiada” tegas Moreno pada dirinya sendiri. “Tapi siapa dia? Kenapa wajahnya sangat mirip dengan Rania,” tanya Moreno di dalam hati.

Hawa dingin seketika menghampiri Cecilia ketika ia sudah mengakhiri panggilan dengan Mami Susan –maminya Moreno.

Tatapan yang ia dapatkan dari pria yang semalam bercinta dengannya benar-benar tatapan yang super dingin dan tajam bagaikan pedang yang menghunus jantung.

“Anda sudah bangun?” tanya Cecil pada Moreno yang seketika membuyarkan lamunan lelaki itu. “Maaf... Saya terpaksa menerima panggilan masuk dari ibu Anda. Saya pikir pasti ada hal penting yang ingin di sampaikan olehnya hingga ia menelepon sampai puluhan kali.”

“Kamu harus bertanggung jawab!!” Seru Moreno.

“Tanggung jawab? Untuk apa?”

“Untuk apa yang sudah terjadi dan akan terjadi!!” tegas Moreno.

Setelahnya Moreno bangkit dari posisinya. Tubuhnya yang tak polos seutuhnya membuat Moreno tak canggung untuk menjauh dari dari ranjang.

Lalu, Moreno memunguti pakaiannya dan memakai kembali satu persatu pakaiannya itu. Setelah selesai memakainya ia pun kembali mendekati Cecil dan menghujani Cecilia dengan banyaknya pertanyaan tentang bagaimana mereka bisa tidur bersama di kamar ini.

Moreno terus mendesak dan memojokkan Cecil untuk mengaku. Hingga akhirnya Moreno merasa yakin kalau Wilson –rekan bisnis yang selalu merasa iri padanyalah yang sudah menjebaknya.

Kini Moreno tak bisa hanya tinggal diam. Dia harus membuat rencana Wilson tidak berhasil. Ia tak akan membiarkan Wilson menggapai mimpinya yang ingin merusak reputasi Moreno dengan cara membuat Moreno terlihat seperti seorang bajingan yang hobinya tidur dengan wanita murahan.

Bukan hanya mengancam akan melaporkan Cecil pada polisi, tapi Moreno juga akan menyeret rumah bordil dan pemiliknya jika sampai Cecil tak mau menuruti perintahnya.

Tak ingin menjadi penyebab masalah bagi orang lain. Bagi Tuan Tanu yang sudah seperti ayahnya dan rumah bordil yang sudah seperti rumahnya, Cecilia pun hanya pasrah mengikuti kemauan Moreno.

***

Setelah dipaksa dan diancam akan dilaporkan kepada polisi atas tuduhan penjebakan, Cecilia pun akhirnya setuju untuk ikut bersama dengan Moreno.

Moreno tahu apa yang harus dilakukan agar rencana licik Wilson tidak berhasil sekaligus menutup mulut maminya yang terus ribut menyuruhnya untuk mencari istri lagi.

Ya... rencanya Moreno akan menikahi Cecilia. Ia akan mengubur masa lalu Cecil agar tidak ada siapa pun yang tahu termasuk maminya sendiri. Sehingga saat Cecil menjadi ibu dari putrinya tak akan ada orang yang meragukan integritasnya.

“Ren....! Kamu habis dari mana sih? Dari semalam Mami coba buat hubungin kamu, tapi enggak bisa!”

“Maaf Ma, semalam Reno...._” kalimatnya sengaja dibiarkan menggantung. Ia menoleh ke arah Cecil yang membuat Cecil merasa canggung ditatap oleh Moreno dan juga maminya.

Mami Susan tersenyum saat ikut menoleh ke arah Cecil. Sepertinya ia mengerti dan merasa sangat senang sekali karena putranya semalam tak bisa dihubungi dan Cecil-lah yang menjadi alasannya.

Tapi, kemudian mami Susan seakan dibuat terkejut ketika ia lebih dalam menatap wajah Cecil yang begitu mirip dengan almarhum menantunya.

“Reno.... Apa dia?”

“Bukan Mam... Hanya kebetulan mirip saja!” potong Reno –ia sudah bisa membaca apa yang ada di dalam pikiran maminya.

“Kamu harus jelaskan ini sama Mami! Mami enggak bisa kamu tikung seperti ini.”

Moreno mengerti kenapa maminya merasa ditikung olehnya. Moreno sendiri pun merasa Tuhan telah menikung dirinya dengan menakdirkannya bertemu dengan Cecil yang wajahnya sangat mirip dengan Rania.

“Mama....” di tengah percakapan, suara lirih Reina yang terdengar di telinga berhasil mengalihkan perhatian semuanya.

“Mama...” lirihnya lagi dengan tangan terulur ke arah Cecil.

Sesuai dengan apa yang sudah Moreno prediksikan. Dirinya yang sangat mengenali Rania saja hampir salah mengenali Cecil. Bahkan maminya juga demikian.

Dan tentu saja Reina yang sangat merindukan ibunya dan hanya bisa menatap fotonya yang terpajang di dinding kamarnya juga akan langsung menganggap kalau Cecil itu adalah ibunya karena wajah Cecil yang sangat mirip dengan wajah Rania.

Cecilia menoleh ke arah Moreno. Melihat anggukan kepala dari Moreno, Cecil pun akhirnya memberanikan diri untuk menghampiri gadis kecil yang mengira dirinya adalah mamanya.

“Sayang... Kamu sakit apa?” tanya Cecil dengan sangat lembut.

Bukannya menjawab pertanyaan Cecilia, Reina justru malah ingin Cecil memeluknya.

“Mama... Kenapa Mama baru pulang sekarang? Kenapa Mama kerjanya lama sekali?”

Moreno memang masih merahasiakan tentang kematian istrinya pada sang putri. Sakit yang di derita oleh Reina-lah yang menjadi alasan dari kebohongannya.

Moreno tak ingin Reina sedih apalagi tak punya semangat untuk hidup karena tak memiliki ibu. Oleh sebab itulah ia terpaksa berbohong pada putrinya dan baru akan jujur saat Reina sudah besar nanti.

“Reno... Mami mau bicara!”

Mami Susan lalu menarik Moreno untuk pergi ke luar. Ia ingin mendengar cerita tentang Cecilia secepatnya. Ia tak ingin mati penasaran karena Moreno yang tiba-tiba datang membawa wanita mirip dengan almarhum istrinya.

Moreno pun mengikuti langkah maminya setelah ia memberi isyarat pada Cecil untuk menjaga putrinya.

Moreno mulai mengarang cerita tentang hubungannya dengan Cecilia saat cecaran pertanyaan dilayangkan oleh maminya. Ia mengaku bahwa Cecilia itu adalah kekasihnya yang akan dia nikahi.

Moreno mengatakan ia telah jatuh cinta pada Cecil karena Cecil yang mirip Rania. Dan Cecil jugalah yang menjadi alasan Moreno selama ini selalu menolak untuk dijodohkan.

Ceklek...

Suara pintu terbuka itu mengalihkan perhatian Moreno yang sedang mengarang bebas tentang hubungannya dengan Cecilia.

“Kenapa? Apa ada sesuatu yang terjadi pada Reina?” tanya Moreno khawatir.

“Dia sudah tidur lagi. Apa boleh saya pulang sekarang?”

“Pulang? Kamu mau langsung pulang tanpa mau menyapa calon mami mertua kamu?” seru mami Susan.

“Mam-mami mertua?!” Cecilia tampak bingung dan gugup dengan apa yang diucapkan oleh mami Susan.

“Mam... Nanti lagi aja! Reno tadi udah bilang kan kalau hari ini akan ada hal penting yang akan Reno dan Cecilia lakukan. Jadi kami harus pergi dulu untuk mengurus semuanya.”

“Tapi janji ya? Kalian akan kembali lagi ke sini nanti malam dengan kabar bahagia yang akan sangat menyenangkan saat didengar Reina?!”

“Pasti Mam! Reno bisa memastikannya.”

Seusai karangannya mendapat nilai hampir sempurna dari maminya. Moreno pun membawa Cecil untuk pergi dari rumah sakit tempat Reina dirawat.

Namun belum sampai mereka ke halaman parkir, Cecilia yang sudah sangat penasaran dengan apa yang telah dikatakan oleh Moreno pada maminya menghentikan langkahnya.

“Ini sebenarnya ada apa sih? Saya beneran enggak ngerti sama sikap ibu Anda terhadap saya!”

“Kamu akan mengerti semuanya saat kita sudah menikah nanti.”

“Apa? Anda bilang apa?”

“Menikahlah dengan saya!” pinta Moreno.

Bersambung....

Related chapters

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Setuju Menikah

    Cecilia menggelengkan kepalanya dan memutar tubuhnya hendak pergi meninggalkan Moreno yang ia anggap sedang bermain lelucon.“Tunggu dulu! Kamu mau ke mana?” tahan Moreno. “Kita belum selesai bicara. Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Mau tidak mau kamu sudah terseret dalam kasus jebakan yang telah rekan saya buat. Dan gara-gara kamu menerima panggilan dari mami saya, kamu juga sudah membuat kesalah pahaman yang sangat besar di dalam keluarga saya.”“Terserah, saya tidak peduli! Saya tak tahu soal jebakan yang sudah rekan bisnis Anda buat untuk Anda. Dan untuk masalah panggilan dari mami Anda. Saya menjawabnya karena takut ada hal penting yang ingin dia sampaikan. Bahkan sebelum menjawabnya saya sudah mencoba untuk membangunkan Anda. Tapi Anda tidak bangun-bangun!” seru Cecilia.“Bukan hanya itu saja masalahnya. Masalahnya adalah wajah kamu! wajha kamu yang sangat mirip dengan istri saya yang membuat semuanya kian sulit. Putri saya sudah terlanjur bertemu dengan kamu. D

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Dia Milik Saya

    "Kalau begitu, kita akan menikah hari ini juga. Dan bersiaplah untuk pindah ke rumah saya.”“Apa? Hari ini?” tanya Cecil.“Iya, saya tak ingin membuang waktu lebih lama. Karena sudah pasti orang yang menjebak saya saat ini sudah mulai menyusun rencana untuk menyebarkan foto atau video kita.“Saya harus sudah punya senjata untuk melawan. Dan senjata yang paling ampuh itu adalah pernikahan.“Image saya tidak akan rusak bila kamu itu adalah istri saya. Semua orang akan mengatakan apa yang terjadi antara kita itu sah-sah saja.“Jadi pulanglah dulu dengan diantar oleh sopir saya. Dan bersiaplah untuk saya jemput nanti malam.“Saya tidak bisa mengantar kamu. Saya harus mengurus identitas masa lalu kamu agar tidak diketahui oleh banyak orang dan malah akan menjadi boomerang buat saya nantinya.”Cecilia tak punya pilihan lain. Ia hanya bisa menuruti apa pun yang disuruhkan oleh Moreno pada dirinya.Cecilia bahkan tak memikirkan bagaimana sikap ayahnya yang sudah menganggap dirinya sebagai AT

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Meminta Maaf

    Perasaan terkejut masih memenuhi seluruh diri Cecilia. Bukan karena perkataan Moreno yang kasar saja ia merasa terkejut, tapi keadaan di dalam kamar Moreno-lah yang jauh lebih mengejutkan baginya.Di setiap dinding kamar itu terpampang nyata foto Rania –almarhum istri Moreno yang wajahnya hampir mirip dengannya. Di sana terukir banyak kenangan yang tak mungkin bisa dengan mudah dilupakan oleh Moreno akan cintanya pada almarhum sang istri.Dari layar televisi yang begitu besar, berputar video kenangan tentang indahnya pernikahan mereka. Sepintas saja, Cecilia tahu kalau rumah tangga Moreno dan almarhum istrinya itu dipenuhi dengan kebahagiaan.Moreno yang sangat mencintai istrinya dan istrinya yang begitu sangat mencintai Moreno –mampu Cecilia lihat dengan sangat jelas dari sedikit saja penggalan video yang tengah berputar di dalam kamar Moreno.“Maafkan saya!” ucap Moreno pada Cecilia setelah Reina diperiksa oleh dokter dan kembali tidur.“Enggak apa-apa, Pak! Saya yang seharusnya m

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Senjata Paling Ampuh

    “Kalau Mami bisa mencarikan wanita yang akan mampu menggantikan posisi Cecilia di hati Reina, silakan! Bawa dia ke hadapan Reno dan saat itu juga Reno akan menyuruh Cecilia untuk pergi! Tapi jika Mami tak bisa mendapatkannya, maka Cecilia akan tetap di sini meski dia adalah seorang mucikari sekali pun!”Diam, itulah yang dilakukan oleh mami Susan. Ia baru akan mencari dan belum yakin akan bisa menemukan wanita yang cocok dengan Reina seperti Cecilia.“Aku sayang sama Reina dan satu-satunya alasan kenapa aku masih bertahan dengan hidupku hingga sampai saat ini adalah dia. Dan mungkin untuk ke depannya juga begitu. Kalau ada apa-apa dengan Reina, maka akan ada apa-apa juga dengan diriku!” tegas Moreno.Mendadak tenggorokan mami Susan terasa sangat kering. Lidahnya menjadi kelu dan suaranya tercekik di kerongkongan. Ingatan akan lima tahun lalu pun kembali berputar di dalam benaknya.Lima tahun lalu, tepatnya saat Reina baru saja dilahirkan yang bertepatan juga dengan kepergian istrinya.

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Peringatan

    “Abang?!”Jessica tampak sangat bahagia. Kedua bola matanya berbinar, hatinya bersorak dan jantungnya bertalu-talu ketika melihat lelaki yang sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama -datang menjemputnya.“Hai Jess....! Maaf ya nunggu lama!” ungkap Moreno. “Kalau tahu Abang yang jemput aku di sini, walau harus nunggu seabad pun aku rela, Bang!” ucap Jessica pelan.“Kenapa Jess?”“Hah?” “Eng-enggak apa-apa kok, Bang!” jawab Jessica gugup. “Abang sedikit telat pasti karena jalanan ibukota yang selalu macet kan?”Moreno mengangguk lalu menyuruh sopir untuk membawakan barang-barang Jessi yang sudah seperti mau pindah rumah.Setelah koper dari tangannya diambil alih oleh sopir Moreno, Jessika yang kegirangan karena dijemput oleh Moreno pun langsung saja mengaitkan tangannya tanpa ragu ke tangan Moreno.Dengan kelakuan sok manja Jessi bergelayut pada lelaki yang tak bisa menepis tangan Jessi tersebut.Moreno masih menghargai permintaan dari almarhum mantan kekasihnya yang berna

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Mengakhiri Kebohongan

    “Mam bisa bicara sebentar!” tahan Moreno akan langkah maminya yang sudah membawa Jessi pergi. “Bentar ya Jess!” ucapcan Moreno pada Jessica.Jessica menganggukkan kepalanya. “Iya Bang!” balasnya.Moreno lalu membawa maminya sedikit menjauh dari Jessica. Ia harus memastikan kalau rahasia siapa Cecil sebenarnya tidak akan bocor pada siapa pun.“Kenapa sih Ren, kamu narik-narik Mami kayak gini?” tanya Mami Susan heran.“Mam... Reno minta sama Mami untuk tidak mengatakan apa pun tentang Cecil. Baik itu pada Jessica atau pada yang lainnya.”Mami Susan mengira jika Moreno sudah dibutakan oleh cintanya pada Cecilia sehingga Moreno meminta ia untuk menutup mulutnya.“Kenapa? Kamu takut orang-orang akan menggunjing tentangnya yang adalah seorang wanita murahan? Kamu khawatir Cecilia akan terluka karenanya?”Tentu bukan Cecilia yang membuatnya khawatir. Moreno justru khawatir Reina yang akan mendengarnya dan Reina akan menjadi ejekan teman-temannya kalau sampai identitas Cecil sebenarnya terseb

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Menikmati

    Selesai sudah pekerjaan Cecil malam ini. Reina sudah tertidur dan kini saatnya untuk Cecil kembali ke kamarnya. Ia merapikan selimut Reina lalu mengecup kening gadis kecil yang mulai mewarnai dengan indah hari-harinya.Namun, saat ia membalik badannya, ia cukup terkejut melihat seseorang yang juga sudah terlelap dengan tubuh bersandar pada sandaran sofa.“Kapan dia masuk ke sini?” tanya Cecil pelan karena takut membangunkannya.Tak banyak bicara lagi, Cecil yang mengira kalau saat ini Moreno memang sengaja ingin bersama dengan putrinya pergi meninggalkan kamar Reina tanpa dia membangunkan Reno terlebih dahulu.Setiap tiga jam sekali, Cecilia menjadwalkan dirinya sendiri untuk menengok Reina yang tengah tidur di kamarnya. Padahal itu tidak diperintahkan oleh Moreno padanya.Hanya saja kejadian di malam itu, ketika Reina tiba-tiba saja mimisan –membuat Cecil merasa kalau ia harus lebih sering mengecek keadaan Reina. Karena inti dari pernikahan yang sudah dilakukannya dengan Moreno itu a

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Permintaan

    “A-a-ah....” Moreno sengaja menekan dengan kuat tangan Cecilia saat ia menyadari pandangan Cecil terlalu dalam menatap wajahnya.“Kenapa? Sakit?”Cecilia mengangguk.“Makanya jaga mata dan pikiran kamu. Jangan melihat apa yang tak seharusnya kamu lihat!” seru Moreno.Bibir Cecilia mengerucut. Ia sendiri sadar kalau dirinya sempat terbuai oleh perhatian palsu yang dibuat oleh Moreno. Demi membuat Reina yakin bahwa mereka tidak sedang bertengkar, Moreno sampai terpaksa berpura-pura sayang dan perhatian pada Cecil.“Apa masih sakit?” tanya Moreno.“Udah enggak,” jawab Cecil.“Okay karena tangan Mama Cecil udah enggak sakit lagi, sebaiknya kamu tidur lagi ya sayang? Ini masih malem lho. Baru jam tiga pagi,” bujuk Moreno pada Reina.Putri kecilnya mengangguk, tapi ada permintaan yang cukup membuat Moreno dan Cecilia kebingungan.“Aku mau tidur lagi kalau Mama sama Papa tidur di sini nemenin aku!” ucapnya.Cecilia langsung menoleh ke arah Moreno berharap Moreno memiliki alasan yang akan bi

Latest chapter

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Ancaman Tak Berguna

    Mau sehebat apa pun Cecilia berusaha, tetap saja bukan hal yang mudah untuknya bisa mengingat apa yang sudah terjadi semalam antara dirinya dan Moreno.Selain tanda merah yang mewarnai sekujur tubuhnya tak ada lagi yang bisa Cecilia jadikan petunjuk.“Semalam aku pasti sudah menggodanya. Dan pria mana pun mana tahan kalau aku goda?! Benar-benar sangat memalukan!” umpat Cecil menyesali kebodohannya.“Seharusnya semalam itu aku tidak mabuk agar aku tidak melakukan kesalahan yang fatal seperti ini. Sekarang apa yang harus aku lakukan. Bagaimana aku akan bisa bertemu dengan Pak Moreno setelah apa yang aku lakukan padanya tadi malam.“Tapi tunggu, kenapa Pagi ini Pak Moreno terlihat sangat manis? Dia menyapaku dengan begitu lembut seperti seseorang yang tidak sedikit pun merasa terganggu dengan kehadiranku di kamarnya.”Cecilia terus saja bicara sendiri sambil memantaskan dirinya di depan cermin.Cecilia sangat

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Melabuhkan Cinta

    “Jangan pernah menyesalinya...”Moreno lalu menenggelamkan wajah pada wajah cecilia. Ia melumat habis bibir Cecil yang terasa manis bagaikan madu.Moreno mulai merakus dan egois. Ia berpikir bahwa apa yang terjadi malam ini akan disesali oleh Cecil esok hari. Tapi ia tak peduli dengan itu.“Kamu tahu, apa yang membuat aku kacau hari ini?” tanya Moreno saat ia sudah menarik bibirnya dari atas bibir Cecil.Sengaja ia membuat jarak antara wajah mereka demi bisa melihat bagaimana ekspresi Cecil saat mendengar jawabannya nanti.“Apa?” jawab Cecil tak sabar ingin Moreno kembali melanjutkan serangannya.Moreno mengangkat tangannya. Ia belai wajah Cecil yang sangat mirip dengan Rania, tapi saat ini Moreno tidak sedang menganggapnya Rania.“Hari ini aku merasa kacau karena ulahmu. Karena kamu mengatakan siapa itu Dito dan apa yang sudah dilakukannya terhadap dirimu!” jawab Moreno.“A

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Jangan Pernah Menyesal

    “Hal romantis lainnya?”Cecilia semakin menengadahkan wajahnya membuat bibirnya yang terlihat manis makin jelas terlihat.“Ya... Ada banyak hal romantis yang sering kami lakukan setiap kali salah satu dari kami sedang merasa sedih atau hati kami kacau karena sesuatu hal,” balas Moreno.Beberapa saat mereka hanya diam dan saling memandang. Mencoba menyelami perasaan masing-masing. Lalu, sedetik kemudian Moreno menempelkan bibirnya tepat di atas bibir Cecil.Moreno mencium lembut bibir Cecil. Dan Cecil memejamkan matanya tangannya yang tersampir di bahu Moreno mengepal kuat, menahan diri untuk tidak membalas.Sadar Cecilia tak membalasnya seperti tadi ketika mereka melakukannya di pesta pak Guntur, Moreno pun lalu menarik bibirnya.Ia membuka matanya dan menemukan Cecilia juga memejamkan mata seperti dirinya.“Ini hanya permulaan, permulaan dari banyaknya hal romantis yang sering saya lakukan bersama dengan

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Romantis

    Cecilia merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah lebih dulu ia melihat keadaan Reina yang sudah terlelap.Tangannya ia simpan di atas dada. “Hati, hari ini kamu pasti sangat lelah kan? Berkali-kali kamu dibuat terkejut.”Tangannya lalu mengusap dadanya sambil ia memejamkan mata berharap rasa kantuk akan segera menghampirinya dan mengakhiri hari yang sangat mendebarkan ini.“Apa maksudnya Pak Reno bercanda seperti tadi. Dia meminta aku berjanji seperti janji yang sudah aku buat saat Dito memberiku harapan. Saat aku merasa gugup karena ucapannya dia malah langsung marah dan meninggalkan aku sendirian di dalam mobil. Benar-benar sangat aneh!”Jika Cecil langsung masuk ke dalam kamarnya dan berharap akan segera mengantuk lalu pergi tidur, lain halnya dengan Moreno. Saat ini Moreno merasa benar-benar sangat gelisah.Bagaimana bisa ia terus memikirkan Cecil dan Dito yang pernah tidur bersama. Ditambah lagi, Dito itu adala

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Bilang Aja Cemburu

    Acara pesta malam ini sebenarnya masih belum selesai, tapi rasa cemburu yang membakar diri Moreno membuat Moreno memutuskan untuk lebih dulu pulang dengan alasan Reina di rumah sendirian.Di sepanjang perjalanan pulang, Moreno hanya terdiam tak bicara. Hal itu tentu membuat Cecil bingung karena tak tahu apa alasan dari diam dan marahnya Moreno padanya dirinya.“Pak...” panggil Cecil tak ingin kesunyian menemani perjalan pulang mereka.Moreno hanya menoleh untuk menjawab panggilan Cecil. “Bapak kenapa hanya diam saja? Apa saya sudah melakukan kesalahan?” tanya Cecil yang tak ingin menebak-nebak tentang alasan dari diamnya Moreno saat sedang bersama dengannya.Moreno masih tak membuka mulutnya, ia masih terdiam dan hanya membiarkan Cecil menunggu ia membuka mulutnya.“Kalau Bapak marah sama saya gara-gara Dito, saya minta maaf! Tapi saya bisa pastikan bahwa dia tidak akan membocorkan siapa saya sebenarnya.”Karena Moreno tak kunjung bicara apa yang membuat dirinya marah, Cecilia pun a

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Terbakar Cemburu

    Musik pengiring dansa gelombang kedua sudah dimainkan. Tangan Dito sudah merangkul pinggang Cecilia dengan tatapan mata penuh cinta yang ia berikan pada wanita yang seharusnya menjadi miliknya itu.Tangan Cecilia juga sudah tersampir di bahu Dito. Tatapannya ia tundukkan. Tak berani ia melihat ke arah pria pertama yang mencicipi tubuhnya.“Jangan terlalu tegang seperti itu,” kata Dito. “Semua orang akan curiga kalau kamu memasang wajah tegang!”Cecilia menengadah kedua bola matanya bertemu dengan manik mata coklat terang milik Dito.Ingatan Cecil kembali pada satu tahun lalu, di mana ia yang masih gadis harus tidur dengan Dito yang telah membeli tubuhnya.***Satu tahun lalu, di sebuah kamar rumah bordil milik Tuan Tanu.“Jadi kamu masih perawan?” dengan nafas tersengal karena kabut nafsu menyelimuti dirinya –Dito pun melayangkan pertanyaan pada wanita yang tubuhnya sedang ia tindih.“Ka-mu yang per-tama!” jawab Cecil.“Jadi inilah alasannya kenapa harga tubuhmu bisa sepuluh kali lipa

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Pemandangan Romantis

    “Pak... kita mau apa naik ke lantai dansa?”Cecilia cukup terkejut saat Moreno membawa langkahnya untuk terus maju ke tengah-tengah para tamu yang sedang berdansa dengan pasangannya masing-masing.“Biar kamu enggak mengantuk lagi!” jawab Moreno berbisik di telinga Cecil.“Tapi Pak...”“Tapi apa? Jangan bilang kalau kamu enggak bisa berdansa!”Moreno sudah membawa tubuh Cecilia dari samping ke hadapannya. Kedua tangan Moreno juga sudah terulur dan meraih pinggang Cecil.Debaran jantung Cecilia mulai bertalu-talu. Darahnya berdesir semakin cepat dan hatinya merasa sangat hangat saat tangan Moreno menyentuh pinggangnya dan membuat jarak antara mereka banyak terkikis.Hatinya yang sempat kacau gara-gara Dito, kembali damai dan tenang. Ajakan Moreno turun ke lantai dansa benar-benar sangat ampuh mengobati perasaannya porak poranda setelah bertemu kembali dengan pria yang pernah memberinya har

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Pria Bertuxedo

    “Kamu di sini?”Suara pria yang cukup dikenalnya terdengar jelas di telinga Cecilia. Membuat Cecilia tersedak makanan yang sedang dikunyahnya.Melihat Cecilia sangat terkejut hingga tersedak, bahkan baru hanya ia mendengar suaranya saja. Sang pria langsung merasa sangat khawatir. Ia bergegas mengambilkan air untuk Cecil agar meminumnya.“Minumlah...! kenapa kamu tidak pelan-pelan dan berhati-hati saat sedang makan?”Cecilia mendongak untuk melihat dengan jelas wajah pria yang sedang mengajaknya bicara. Dan ia merasa sangat terkejut ketika tebakannya akan pria itu benar.“Kamu? di sini?” seru Cecil.“Kenapa? Kamu terkejut?” tanya balik pria itu pada Cecil.Namanya Anandito, biasa dipanggil Dito. Dia adalah pria bertuxedo maroon yang dari tadi sempat mencuri-curi pandang pada Moreno. Dan ternyata Dito itu mengenal Cecil, Cecil juga mengenal Dito.Pernah tidur dengan Cecilia dan menjadi pelanggan pertama Cecil, Dito merasa sangat

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Jangan Jauh-jauh

    Pilihan gaun dari Moreno tampaknya tidak begitu di sukai oleh Cecilia. Bagaimana tidak, Cecilia memakai gaun pesta tanpa lengan tapi Moreno meminta Herna untuk memberi Cecil Outer dengan alasan ia tak ingin Cecil merasa kedinginan.Cecilia pun memberengut kesal. Ia tak mau menoleh ke arah Moreno apalagi mengajaknya untuk bicara. Cecil ingin memprotes tindakan Moreno, tapi ia takut Moreno tak terima dan malah akan kembali menghina dirinya.Cecil sudah merasa sangat nyaman dengan sikap Moreno yang tak pernah menyebutnya wanita murahan lagi. Ia takut kalau ia jujur bilang bahwa dirinya merasa tak nyaman dengan penampilanya sekatrang Moreno akan berpikir bahwa wanita macam Cecil memang selalu ingin jadi perhatian para pria.“Kenapa kamu hanya diam saja? Kamu takut ya sama saya karena kamu ketahuan berbohong?”Cecilia menggeleng tanpa menoleh ke arah Moreno. Rasa takutnya karena ketahuan berbohong telah berganti dengan rasa kesal yang menyeli

DMCA.com Protection Status