Kirei mendadak dijodohkan dan dijadikan jaminan utang kepada pria asing bernama Dev Aydin Bahran. Meski menolak, ia tak kuasa melawan. Lantas, bagaimana nasib Kirei? Terlebih saat mengetahui, Dev adalah pria dingin yang dulu pernah menyekap Kirei karena tak sengaja menjadi saksi tindak kejahatannya....
View More“Apa maksudmu, Tuan?” Kirei menatap tak mengerti.“Kami akan memberikan uang tips sesuai yang kau inginkan. Bagaimana?” Si pria tersenyum culas. “Kau tidak akan terlalu kewalahan melayani kami bertiga secara bersamaan ____”“Maaf. Aku tidak bisa,” tolak Kirei segera. Dia langsung berbalik, tak ingin meladeni para pria gila yang sedang berahi.“Hey, Sayang. Tunggu sebentar.” Pria itu meraih tangan Kirei, menahannya agar tidak pergi.Kirei yang merasa terancam, langsung berbalik. Tanpa segan, dia memukulkan nampan stainless yang dipegangnya ke kepala si pria hingga melepaskan cengkraman dan mundur beberapa langkah.Melihat temannya diperlakukan
“Hai, Kawan. Apa kabar?” sapa Luis, seraya menyalami Owen.“Seperti yang kau lihat,” jawab Owen kalem, kemudian mengalihkan perhatian kepada Dev.“Ini Tuan Dev Aydin,” ucap Luis memperkenalkan.“Apa kabar, Tuan Dev,” sapa Owen, seraya mengulurkan tangan mengajak bersalaman.“Baik,” balas Dev datar. “Langsung saja ke inti dari pertemuan ini,” ucapnya tanpa basa-basi.Owen mempersilakan duduk, lalu memanggil pramusaji untuk memesan minuman. “Jadi, bagaimana? Apa yang bisa kubantu?” tanyanya.Dev tidak langsung menjawab. Dia mengeluarkan selembar foto dari dalam saku jake
“Malam ini?” ulang Kirei tak percaya. “Ya. Kenapa? Apa kau belum siap?” Alicia menatap keheranan. “Bar ini baru dibuka beberapa bulan yang lalu. Kami membutuhkan sekitar tiga sampai lima pegawai lagi. Setiap malam, kami selalu kewalahan melayani pengunjung,” terang Alicia. “Um, iya. Aku … aku hanya belum tahu apa yang harus dilakukan. Maksudku, tugasku di sini.”“Aku akan menjelaskan padamu,” ucap Alicia. Sementara itu, Dev dan Luis terus mencari Kirei dengan menyusuri jalanan kota. Namun, mereka tak juga menemukan wanita muda itu. “Aku heran. Kirei sangat pandai melarikan diri. Jejaknya selalu hilang dengan cepat,” ucap Dev, saat berhenti di sebuah kedai kopi untuk beristirahat. “Tenang saja, Tuan. Kita masih memiliki banyak waktu di sini.” Luis menanggapi tenang ucapan Dev, sebelum meneguk kopinya. Luis merasa ada sesuatu yang berbeda dengan Dev. Dia belum pernah melihat sang majikan diresahkan oleh seorang wanita. Kali ini, sang ketua La Lechuza tersebut tampak sangat berbeda
Sandra kembali tersenyum. “Siapa namamu?” tanyanya.“Ki … Helena. Helena Aguilera,” jawab Kirei yakin.“Apa kau gadis Latin? Hm ….” Sandra memperhatikan Kirei dengan sorot aneh penuh selidik. “Agak berbeda, tapi … maksudku, aku punya teman seorang gadis Latin. Dia tidak terlihat sepertimu, meskipun …. Ah, sudahlah. Lupakan.” Sandra mengibaskan tangan di depan wajah, tak peduli dengan apa yang ada dalam pikirannya.“Ayahku berasal dari Indonesia,” ucap Kirei. Dia mengatakan yang sebenarnya, tetapi mengesankan bahwa dirinya berdarah campuran.Sandra manggut-manggut. “Baiklah, Helena. Apa kau mau ikut denganku?” tawarnya.
Entah sudah berapa jauh Kirei berlari. Satu yang pasti, kakinya terasa begitu sakit karena hanya mengenakan kaos kaki. Kirei tertegun, lalu mengedarkan pandangan ke sekitar. Di sekelilingnya terdapat banyak gedung megah yang menjulang. Kekaguman hadir di hati Kirei. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, dia bisa menjelajahi dua negara, meskipun dengan cara tidak biasa. Kirei mengembuskan napas pelan. Lelah dan lapar mendera hebat. Dia memilih menepi, sambil memikirkan apa yang harus dilakukan, tanpa uang serta bekal apa pun. Entah bagaimana dirinya bisa bertahan. Terlebih, ini adalah Kanada, bukan Indonesia. “Bantu aku, Tuhan,” gumam Kirei. Ditatapnya orang yang berlalu-lalang tanpa peduli.Kirei terduduk di emperan sebuah toko. Dia bersandar di sana, sekadar melepas lelah. Tanpa terasa, kantuk datang. Kirei tertidur dengan kepala terkulai ke depan. Beberapa saat berlalu. Entah berapa lama Kirei tertidur. Dia membuka mata perlahan. Tanpa diduga, di pangkuannya ada beberapa lembar
Refleks, Kirei berpegangan pada permukaan pintu gerbang sehingga menggantung di sana. Untuk menjatuhkan diri pun terlalu berbahaya. Risiko cedera patah tulang pasti akan dialaminya.Tak ingin panik, Kirei bergerak ke samping. Sayang sekali, tangannya tidak cukup kuat menahan bobot tubuh dalam posisi bergelantungan seperti itu. Mau tak mau, dia harus menjatuhkan diri sebelum Hernan mendekat. Beruntung, tak jauh dari pintu gerbang ada bak sampah besi yang menempel pada dinding. Kirei memaksakan diri mendekat, meskipun tangannya sudah benar-benar tidak kuat. Dia merentangkan kaki agar dapat meraih penutup bak sampah itu. Kaki kanan Kirei berhasil menapak di tepian penutup bak sampah. Dia langsung melepaskan pegangan karena tangannya sudah benar-benar lemas. Kirei kehilangan keseimbangan, lalu terjatuh. “Aduh!” rintihnya tertahan. Namun, Kirei tak memiliki waktu. Dia langsung berlari, meskipun sambil tertatih. Bersamaan dengan itu, Hernan muncul dari balik pintu gerbang. Dia melihat K
“Kau benar-benar gila!” Kirei langsung menjauh dari Hernan. “Menjijikan!" Wanita muda itu menggeleng tak percaya.“Apanya yang menjijikan? Tidak ada cinta yang menjijikan, Helena.”“Aku bukan Helena!” tegas Kirei tak suka. “Kau pria tidak normal.” Kirei mundur demi memberi jarak karena Hernan terus mendekat.“Tidak normal?” Hernan tertawa renyah. “Aku jatuh cinta pada seorang wanita. Apanya yang tidak normal?”“Cintamu salah sasaran, Hernan! Tak sepantasnya kau melakukan itu kepada adik sendiri. Benar-benar memalukan!” cerca Kirei.Hernan tertegun, dengan tatapan terus tertuju kepada Kirei. Sorot matanya tiba-tiba berubah sen
Setelah membaca pesan yang dikirimkan Miranda, Hernan langsung menghubungi waria itu.“Bagaimana?” tanya Hernan serius.“Dev Aydin datang menemuiku di Harvest Beautie. Ya, Tuhan. Dia sangat tampan, tapi menakutkan,” sahut Miranda.“Bukan itu yang kutanyakan.”“Hm.” Miranda menggumam pelan. “Pria itu mengancam akan meratakan Harvest Beautie, jika aku tidak berkata jujur padanya.”“Bukan begitu, Miranda. Yang ingin kutahu adalah kenapa Dev Aydin tiba-tiba mendatangimu dan menanyakan tentang Kirei. Dia bisa ber
“Apa-apaan ini? Kau menggertakku?” protes Miranda tak suka.“Terserah kau anggap apa,” balas Dev datar. “Aku sudah mencarinya ke mana-mana.”“Aku tidak mengenal calon istrimu. Kenapa menanyakannya padaku?” Miranda berpura-pura tak mengetahui apa-apa.“Kau yakin tidak pernah melihat wanita dalam foto itu?” Dev menatap lekat penuh selidik.Miranda menggeleng tegas, meskipun dalam hati mengakui sebaliknya.Namun, Dev tidak percaya begitu saja. Dia tersenyum sinis, diiringi tatapan penuh intimidasi. “Tiga detikmu sudah habis,” ucapnya datar.“Aku tidak peduli karena tak mengetahui apa pun t
Waktu sudah menunjukkan pukul 23.30, ketika Kirei baru pulang dari tempat kerjanya. Meskipun sebagai anak pengusaha, tetapi Kirei harus bekerja demi uang saku lebih, berhubung tak pernah mendapat perlakuan istimewa dari Sigit, sang ayah. Malam itu, Kirei sengaja mengambil jalan pintas dengan tujuan ingin lebih cepat tiba di rumah. Namun, sialnya ada perbaikan di jalur yang akan dilewati. Kirei terpaksa harus memutar ke arah lain. “Ya, ampun. Seharusnya, aku lewat jalan utama saja,” keluh Kirei, seraya terus menjalankan sepeda motor. Harus diakui, dia mulai takut melewati jalan sepi, dengan deretan pabrik yang dibatasi benteng tinggi. Tepat saat akan melintas di depan salah satu pabrik paling ujung yang terbengkalai karena kebakaran, Kirei melihat dua pria menyeret kasar sesosok tubuh dari dalam pabrik tersebut, tanpa ada perlawanan. Sepertinya, orang yang diseret itu dalam kondisi pingsan, atau mungkin tidak bernyawa. Tak berselang lama, muncul pria lain melangkah gagah dari dalam ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments