Waktu sudah menunjukkan pukul 23.30, ketika Kirei baru pulang dari tempat kerjanya. Meskipun sebagai anak pengusaha, tetapi Kirei harus bekerja demi uang saku lebih, berhubung tak pernah mendapat perlakuan istimewa dari Sigit, sang ayah. Malam itu, Kirei sengaja mengambil jalan pintas dengan tujuan ingin lebih cepat tiba di rumah. Namun, sialnya ada perbaikan di jalur yang akan dilewati. Kirei terpaksa harus memutar ke arah lain. “Ya, ampun. Seharusnya, aku lewat jalan utama saja,” keluh Kirei, seraya terus menjalankan sepeda motor. Harus diakui, dia mulai takut melewati jalan sepi, dengan deretan pabrik yang dibatasi benteng tinggi. Tepat saat akan melintas di depan salah satu pabrik paling ujung yang terbengkalai karena kebakaran, Kirei melihat dua pria menyeret kasar sesosok tubuh dari dalam pabrik tersebut, tanpa ada perlawanan. Sepertinya, orang yang diseret itu dalam kondisi pingsan, atau mungkin tidak bernyawa. Tak berselang lama, muncul pria lain melangkah gagah dari dalam
Last Updated : 2025-02-06 Read more