Share

Cara Seorang Dev

Author: Komalasari
last update Last Updated: 2025-02-25 13:18:08

“Jangan pura-pura tidak tahu!” Kirei menatap tajam.

“Aku memang tidak tahu dan tidak mengerti dengan maksud pertanyaanmu tadi,” balas Dev tenang, seraya meletakkan buku di meja. Dia beranjak dari duduk, lalu mendekat ke hadapan Kirei. “Bagaimana kabarmu hari ini?” tanyanya, diiringi tatapan penuh arti.

Namun, Kirei justru tak menyukai dengan cara Dev menatapnya. Dia langsung memalingkan wajah. 

“Hari-harimu akan jauh lebih tenang sekarang. Kupastikan tak ada yang berani mengganggumu lagi,” ucap Dev, pelan dan dalam. 

Kirei sontak menoleh, menatap tajam pria tampan di hadapannya. “Jadi, benar dugaanku? Kamu yang telah melenyapkan Natasha dan teman-temannya?”

“Lebih tepatnya adalah anak buahku. Aku hanya memberi perintah,” ujar Dev tenang. 

“Bagaimana kamu bisa mengetahui semua itu?” Kirei menatap penuh selidik. “Kamu mengawasiku?” 

“Sudah kukatakan bahwa ini akan jadi lebih mudah untukku,” balas Dev tetap tenang. 

“Dari mana? Siapa? Bagaimana caranya kamu mengawasiku, Dev?” 

“Aku tidak perlu menjabarkan secara detail padamu. Seharusnya, kamu berterima kasih karena gadis-gadis bodoh tidak berguna itu tak akan mengganggumu lagi. Hari-harimu akan jauh lebih tenang selama berada di kampus. Benar, kan?” 

“Ya! Tapi, tidak dengan cara seperti itu!” protes Kirei tak suka. 

“Lalu, harus dengan cara seperti apa?” Dev menatap lekat Kirei, yang perlahan mundur dan memberi jarak darinya. “Seperti itulah caraku dalam menyelesaikan masalah. Kamu harus tahu dan belajarlah untuk terbiasa karena ____”

“Aku tidak sudi ___”

Secepat kilat, Dev meraih wajah Kirei. Tangan kanannya mencengkram lembut pipi wanita muda itu. Meskipun terlihat agak menakutkan, tetapi Dev melakukannya dengan sangat hati-hati karena tak ingin menyakiti wanita yang telah dinikahinya tersebut.

“Kirei, Sayangku,” ucap Dev pelan dan dalam, seraya mendekatkan wajahnya. Kali ini, Kirei tak bisa menghindar. “Jangan banyak bicara, apalagi protes. Aku tidak akan menyakitimu karena kamu adalah barang titipan. Bagaimanapun juga, aku merupakan orang yang sangat profesional dalam berbisnis. Akan kujaga kamu dengan baik, sampai Sigit melunasi semua utang beserta bunganya.”

“Papa pasti tidak akan melakukan itu,” ucap Kirei pelan, tetapi penuh penekanan. 

“Kita lihat saja nanti. Lagi pula, andai Sigit tidak melunasi utang-utangnya, aku tak merasa terlalu dirugikan. Aku cukup terhibur dengan keberadaanmu di sini. Apalagi, jika kamu bisa bersikap lebih manis.” Dev melepaskan cengkramannya dari pipi Kirei. Namun, dia tak membiarkan wanita muda itu pergi begitu saja. 

“Berhubung kamu sudah ada di sini, tak ada salahnya untuk melayaniku sebentar saja.” Dev menarik pinggang Kirei hingga tubuh wanita muda itu merapat padanya. 

“Tidak! Aku tidak mau!” tolak Kirei, berusaha melepaskan diri. 

Namun, tenaga Kirei tak jauh lebih besar dibanding kekuatan Dev. Dengan sangat mudah, pria itu membawa Kirei ke tempat tidur, kemudian mendudukkannya di tepian kasur. 

“Sudah kukatakan, Sayang. Bekerjasamalah denganku,” ucap Dev, seraya membelai lembut pipi Kirei, yang mendongak menatapnya. 

“Aku akan memperlakukanmu dengan sangat baik karena ….” Dev mengembuskan napas pelan dan dalam. Perlahan, dia menunduk hingga  mendekat ke wajah Kirei. Dilumatnya mesra bibir wanita muda berambut panjang tersebut. 

“Aku ingin bercinta denganmu sekarang,” ucap Dev, setelah puas mencium Kirei. “Namun, aku baru ingat masih punya urusan yang harus diselesaikan.” 

Dev menatap lekat Kirei, sambil terus memegangi pipi wanita muda itu. “Aku menyukai ini,” ucapnya, seraya mengusap perlahan bibir sang istri menggunakan ibu jari. “Selama kamu berada dalam pengawasanku, tak kuizinkan ada satu pria pun yang mendekatimu.”

“Aku tidak suka dikekang. Lagi pula, aku tidak mengerti dengan hubungan kita sekarang. Ini bukan pernikahan.”

“Lalu, kamu sebut apa?” 

“Pemaksaan kehendak.”

Dev tersenyum samar, kemudian menyingkirkan tangannya dari wajah Kirei. “Katakan itu pada ayahmu. Kenapa dia tidak segera melunasi utang-utangnya padaku.” 

Kirei malas menanggapi ucapan Dev, jika sudah membahas masalah utang sang ayah, berhubung tahu bahwa Sigit tak akan pernah melunasinya. 

“Sigit masih beruntung karena aku tidak langsung menghabisinya. Tak seperti yang kulakukan terhadap orang lain,” ucap Dev cukup datar. 

“Beruntung? Kenyataannya, akulah yang dirugikan dalam hal ini.” Kirei memalingkan muka karena kesal. “Apa yang bisa kulakukan? Astaga. Bodoh sekali.” Wanita muda itu menggeleng tak mengerti.

“Jangan terlalu berlebihan, Kirei. Aku memperlakukanmu dengan baik. Bukankah begitu?” 

“Kamu sangat menakutkan.” Kirei beranjak dari duduk, bermaksud keluar dari kamar Dev. 

Namun, Dev segera meraih pergelangan tangan Kirei, lalu menariknya hingga kembali duduk di ujung tempat tidur. “Aku belum mengizinkanmu keluar dari kamar ini.”

“Apakah aku harus menuruti perintahmu, seperti orang-orang suruhan yang melakukan pembunuhan terhadap Natasha dan yang lainnya?” 

Dev hanya tersenyum kecil, menanggapi ucapan bernada protes yang dilayangkan Kirei. 

“Berikan kebebasanku. Aku akan bekerja dan mengumpulkan uang, lalu melunasi semua utang papa,” ucap Kirei yakin. Padahal, dia tahu nominal yang harus dilunasi bukanlah dalam jumlah sedikit. 

“Kepada siapa kamu akan menjual diri, untuk mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu cepat?”

“Dev!” sergah Kirei. Dia langsung berdiri, seraya mengangkat tangan hendak menampar pria di hadapannya.

Namun, gerakan Dev selalu lebih cepat. Pria itu menangkap pergelangan tangan Kirei, menahannya hingga beberapa saat tanpa mengatakan apa pun. 

Dev menatap dengan sorot tak dapat diartikan. Sesaat kemudian, pengusaha tampan berusia 38 tahun itu mengecup tangan Kirei. "Kamu harus membayar untuk sikap lancang ini," ucapnya penuh penekanan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Anak Haram

    Kirei terdiam. Namun, dia tak mau ambil pusing dan bergegas ke pintu. “Temani aku malam ini,” ucap Dev, bersamaan dengan Kirei yang hendak memutar gagang pintu. Kirei langsung menoleh. “Ke mana?” tanyanya pelan.“Nanti juga kamu akan tahu,” jawab Dev singkat. Dari nada bicara serta bahasa tubuhnya, tampak jelas bahwa dia tak berniat melanjutkan perbincangan. Apalagi, Dev kembali pada buku yang sedang dibacanya tadi. Melihat itu, Kirei juga tak ingin banyak bertanya. Dia bergegas keluar kamar. Kirei melangkah tergesa-gesa, membawa kemarahan yang tak dapat dilampiaskan sepenuhnya. Kirei masuk ke kamar dan langsung menutup pintu. Dia bersandar beberapa saat sambil memejamkan mata. Dadanya terasa begitu sesak, mengingat nasib sial yang harus dijalani saat ini. “Mama … kenapa? Kenapa harus aku yang menanggung semua kesalahanmu?” Kirei membuka mata, menatap sekeliling kamar yang ditempatinya. Penyesalan Kirei tak pernah habis, meskipun selalu berusaha menerima semua yang terjadi. Sesu

    Last Updated : 2025-02-25
  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Di Jalan Sepi

    Tampaknya, Dev keberatan memenuhi keinginan Xander untuk berkenalan dengan Kirei. Dia punya alasan tersendiri bersikap begitu. Dev juga tidak merasa bersalah atau sekadar tak enak hati.“Bukankah kamu mengundangku untuk makan malam?” Nada pertanyaan Dev bagai sindiran halus, berhubung belum ada satu menu pun yang dihidangkan.“Oh, astaga. Aku terlalu fokus pada pembahasan tanah,” ujar Xander, yang segera menekan tombol merah di kaki meja.Tak berselang lama, tiga pelayan masuk ke ruangan itu. Masing-masing dari mereka membawa satu menu. Sesaat kemudian, muncul seorang lagi membawa troli dengan botol minuman keluaran brand luar negeri.“Aku sengaja hanya memsan sedikit makanan. Kamu jarang makan banyak jika kutraktir,” ucap

    Last Updated : 2025-02-28
  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Seperti Seorang Tawanan

    Kirei menatap Dev, meskipun wajah pria itu tidak terlihat jelas. Sesaat, dia memejamkan mata, menikmati sentuhan nakal sang suami. Namun, Kirei segera tersadar, ketika tangan Dev menelusup ke balik celana dalam, bermaksud menyentuh area kewanitaannya secara langsung.“Tidak. Kamu belum mencuci tangan,” cegah Kirei, seraya menahan tangan Dev hingga berhenti bergerak.Dev mengembuskan napas berat bernada keluhan, lalu menarik tangannya dari balik celana dalam Kirei. Dia kembali duduk pada posisi siap mengemudi. Namun, tak segera menyalakan mesin kendaraan. Dev terdiam beberapa saat, seperti tengah memikirkan sesuatu. Sesaat kemudian, barulah pria itu menyalakan mesin kendaraan, lalu menginjak pedal gas.Tak ada perbincangan selama dalam perjalanan. Hingga sedan hitam yang Dev kendarai mem

    Last Updated : 2025-03-01
  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Dibayar dengan Ciuman

    “Buku yang kubutuhkan tidak ada di perpustakaan pribadimu. Semua tentang bisnis dan …. Aku mahasiswi jurusan sastra.”Dev tersenyum simpul. “Buku apa yang kamu butuhkan? Aku akan mampir ke toko buku sambil pulang.”Kirei menyebutkan nama buku yang dia butuhkan sedangkan Dev mendengarkan dengan serius. Sesekali, pria tampan 38 tahun tersebut menautkan alis, lalu mengembuskan napas pelan.Sementara itu, Xander memperhatikan dengan sorot tak dapat diartikan. Dia tahu Dev sedang bicara dengan Kirei, wanita yang membuat penasaran karena belum sempat menyebutkan nama.Naluri Xander sebagai pria berlabel casanova begitu tergelitik, meskipun tahu betul bahwa Kirei merupakan istri Dev. Namun, godaan paras menawan dan tubuh

    Last Updated : 2025-03-01
  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Bermandikan Anggur

    Malam belum terlalu larut, ketika Kirei menutup buku, lalu meletakkannya di meja. Wanita muda itu terdiam beberapa saat, sebelum beranjak dari tempat tidur.Kirei melangkah keluar kamar, menyusuri koridor berhiaskan lampu tempel dengan jarak yang sudah diatur sedemikian rupa. Tujuannya adalah ruang kerja Dev. Dia tahu pada jam seperti itu, sang suami masih di sana.Sesaat kemudian, Kirei sudah tiba di depan ruang kerja Dev. Sebelum mengetuk pintu, dia menggulung rambut menggunakan jedai, lalu merapikan tali kimono.“Ah, bodoh sekali aku!” gerutu Kirei pelan. “Kenapa menemui Dev dengan pakaian seperti ini?”Kirei sadar hanya akan ‘cari mati’, bila menghadap Dev dengan penampilan seperti itu. Akhirnya, dia berbalik hend

    Last Updated : 2025-03-02
  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Sisa Semalam

    “Ah …. Ya, Tuhan …,” desah manja Kirei kembali terdengar. Kali ini bahkan lebih nyaring dari sebelumnya. Beruntung karena suara wanita muda itu tersamarkan, oleh alunan lagu yang belum dimatikan.Kirei menggigit bibir cukup kencang, merasakan sapuan lembut Dev di area kewanitaannya. Selama ini, dia yang hanya membayangkan, akhirnya, dapat merasakan sendiri seberapa nikmatnya diperlakukan seperti itu.“Oh, Dev. Aku tidak tahan.”Desahan manja mengalir tanpa henti dari bibir Kirei. Lagi dan lagi. Dev membuatnya ingin berteriak sekencang mungkin.“Ah …. Aku menyukainya. Tapi, ini terlalu nikmat …,” racau Kirei. Entah sadar atau tidak, saat berkata demikian. Kirei bagai terlupa akan

    Last Updated : 2025-03-02
  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Curiga

    “Hm. Benar-benar cantiK,” ucap pria yang tak lain adalah Xander. “Billy memang bisa diandalkan.” Senyum simpul tersungging dari bibir teman sekaligus rekan bisnis Dev tersebut.Xander asyik mengawasi Kirei yang tengah berbicara dengan Tristan. Tak ada yang luput dari pandangan pria 38 tahun itu. Dari ujung rambut hingga ujung kaki. diperhatikannya secara detail.“Betapa beruntung Dev memilikimu ….” Xander mengalihkan perhatian pada dua lembar kertas, berisi segala informasi tentang Kirei. “Kirei Karenina. Kirei ….”Xander sudah memperoleh apa yang dia inginkan. Entah bagaimana caranya, Billy bisa mendapatkan informasi tentang istri Dev tersebut.“Jadi, kamu adalah putri dari Sigit Surya

    Last Updated : 2025-03-03
  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Mencari Masalah

    Sepulang dari rumah sakit, Kirei langsung disuguhi wajah dingin Dev, yang duduk penuh wibawa, dengan kaki kanan berada di paha kiri. Dari sorot matanya, terlihat jelas bahwa Dev tidak menyukai apa yang Kirei lakukan.Kirei dapat menangkap bahasa tubuh Dev dengan baik. Meskipun belum terlalu lama tinggal dengan pria itu, tetapi dia mulai mengenal karakter pengusaha tampan 38 tahun tersebut.Walaupun tak nyaman, Kirei bersikap sok tenang. Dia juga tidak terlalu memedulikan Dev, dan lebih memilih langsung menuju kamarnya.“Kirei Karenina!” panggil Dev tegas, tanpa mengubah sikap duduk.Kirei yang awalnya berniat menghindari Dev, terpaksa menghentikan langkah. Namun, dia tak menoleh. Tidak juga mengatakan apa-apa.

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Sama Saja

    “New York?” Kirei menatap tajam Owen yang langsung mengangguk. “Kenapa? Kenapa kau ingin membawaku ke sana?” tanya Kirei penuh selidik.“Bukankah kau tidak ingin kembali pada Dev Aydin? Pria itu ada di kota ini. Jika kau juga masih di sini, bukan tak mungkin dia akan menemukanmu dalam waktu dekat,” jelas Owen.Namun, Kirei langsung menggeleng kencang. “Tidak!” tolaknya tegas, seraya berdiri dan menjauh dari Owen. “Aku tidak akan mengulangi kebodohan yang sama, dengan langsung percaya pada pria yang belum kukenal baik.”“Apa yang salah dariku? Aku tidak punya niat buruk padamu. Aku justru ….” Owen yang sudah beranjak dari duduk, berjalan ke hadapan Kirei. “Kau sangat menarik,” ucapnya, seraya menyentuh pipi wanita itu.“Jangan merayuku!” Kirei menepiskan kasar tangan Owen dari wajahnya. “Aku tidak mengenalmu dan tak tahu apa yang kau inginkan.”“Jika aku punya niat buruk, aku pasti sudah memberitahukan keberadaanmu sejak awal kepada Dev Aydin. Aku juga tidak akan mengakui telah ditugas

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Pembohong Sialan

    Kirei tersenyum lebar, diiringi gelengan tak percaya. “Kupikir, kau tidak selucu ini, Tuan Wyatt.”“Aku serius.”Perlahan, senyuman Kirei memudar. Raut wajahnya berubah aneh.“Kenapa?”“Seharusnya, aku yang bertanya kenapa.”Owen tidak menjawab. Dia berbalik, menghadapkan tubuh sepenuhnya kepada Kirei. Pria tampan berambut cokelat gelap itu makin mendekat. “Anggap saja sebagai salam pertemuan dan perpisahan.”“Maksudmu?” Kirei menatap tak mengerti.“Aku tak tahu apakah kita akan bertemu lagi atau tidak. Kau wanita yang sangat menarik, Helena.&rdqu

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Sebentar Saja

    Kirei duduk di hadapan Owen, yang menatapnya dengan sorot tak dapat diartikan. “Sejak kapan kau ada di sini?” “Aku baru masuk.” “Aku tidak percaya.” Kirei menatap ragu.“Sungguh menyedihkan jadi Owen Wyatt. Kenapa sulit sekali mendapat kepercayaan dari orang lain?” Owen menggeleng tak mengerti, lalu berdecak pelan. “Ya, ampun. Apakah kata-kataku telah menyinggung perasaanmu?” Kirei menatap tak enak. “Aku tidak bermaksud begitu, mengingat semalam kau ….” Kirei tak melanjutkan kalimatnya.Owen justru tersenyum kalem menanggapi ekspresi tak enak yang Kirei tunjukkan. “Aku hanya sedang membutuhkan teman bicara,” ucapnya. “Kau pikir, aku adalah orang yang tepat untuk dijadikan teman bicara?”Owen kembali tersenyum kalem. “Ayo. Temani aku jalan-jalan. Anggap saja sebagai balas budi atas pertolonganku kemarin malam,” ujarnya enteng. Kirei mengembuskan napas pelan bernada keluhan. Wanita muda berkulit eksotis itu menatap aneh.“Ayolah, Nona.” Owen beranjak dari duduk, seakan tak menerima

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Tuan Pemaksa

    Kirei tak langsung menyetujui ajakan Owen. Dia terpaku menatap pria tampan bermata biru itu. Kali ini, dirinya harus lebih berhati-hati. Jangan sampai kejadian seperti terhadap Hernan terulang kembali.“Aku bisa pulang sendiri,” tolak Kirei halus.“Kenapa?” Owen tersenyum kalem. “Jangan khawatir. Aku bukan penjahat yang akan menculikmu,” candanya, meskipun terdengar tidak lucu.Namun, Kirei tetap menanggapi dengan senyuman. Ucapan Owen cukup menghibur, walau tak tahu apakah itu murni candaan atau bukan.Owen melangkah makin dekat ke hadapan Kirei. “Aku tahu siapa kau sebenarnya,” ucap pria itu pelan dan dalam.“Maksudmu?” Kirei menautkan

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Sang Pahlawan

    “Apa maksudmu, Tuan?” Kirei menatap tak mengerti.“Kami akan memberikan uang tips sesuai yang kau inginkan. Bagaimana?” Si pria tersenyum culas. “Kau tidak akan terlalu kewalahan melayani kami bertiga secara bersamaan ____”“Maaf. Aku tidak bisa,” tolak Kirei segera. Dia langsung berbalik, tak ingin meladeni para pria gila yang sedang berahi.“Hey, Sayang. Tunggu sebentar.” Pria itu meraih tangan Kirei, menahannya agar tidak pergi.Kirei yang merasa terancam, langsung berbalik. Tanpa segan, dia memukulkan nampan stainless yang dipegangnya ke kepala si pria hingga melepaskan cengkraman dan mundur beberapa langkah.Melihat temannya diperlakukan

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Tawaran Gila

    “Hai, Kawan. Apa kabar?” sapa Luis, seraya menyalami Owen.“Seperti yang kau lihat,” jawab Owen kalem, kemudian mengalihkan perhatian kepada Dev.“Ini Tuan Dev Aydin,” ucap Luis memperkenalkan.“Apa kabar, Tuan Dev,” sapa Owen, seraya mengulurkan tangan mengajak bersalaman.“Baik,” balas Dev datar. “Langsung saja ke inti dari pertemuan ini,” ucapnya tanpa basa-basi.Owen mempersilakan duduk, lalu memanggil pramusaji untuk memesan minuman. “Jadi, bagaimana? Apa yang bisa kubantu?” tanyanya.Dev tidak langsung menjawab. Dia mengeluarkan selembar foto dari dalam saku jake

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Pekerjaan Baru

    “Malam ini?” ulang Kirei tak percaya. “Ya. Kenapa? Apa kau belum siap?” Alicia menatap keheranan. “Bar ini baru dibuka beberapa bulan yang lalu. Kami membutuhkan sekitar tiga sampai lima pegawai lagi. Setiap malam, kami selalu kewalahan melayani pengunjung,” terang Alicia. “Um, iya. Aku … aku hanya belum tahu apa yang harus dilakukan. Maksudku, tugasku di sini.”“Aku akan menjelaskan padamu,” ucap Alicia. Sementara itu, Dev dan Luis terus mencari Kirei dengan menyusuri jalanan kota. Namun, mereka tak juga menemukan wanita muda itu. “Aku heran. Kirei sangat pandai melarikan diri. Jejaknya selalu hilang dengan cepat,” ucap Dev, saat berhenti di sebuah kedai kopi untuk beristirahat. “Tenang saja, Tuan. Kita masih memiliki banyak waktu di sini.” Luis menanggapi tenang ucapan Dev, sebelum meneguk kopinya. Luis merasa ada sesuatu yang berbeda dengan Dev. Dia belum pernah melihat sang majikan diresahkan oleh seorang wanita. Kali ini, sang ketua La Lechuza tersebut tampak sangat berbeda

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Eksotis

    Sandra kembali tersenyum. “Siapa namamu?” tanyanya.“Ki … Helena. Helena Aguilera,” jawab Kirei yakin.“Apa kau gadis Latin? Hm ….” Sandra memperhatikan Kirei dengan sorot aneh penuh selidik. “Agak berbeda, tapi … maksudku, aku punya teman seorang gadis Latin. Dia tidak terlihat sepertimu, meskipun …. Ah, sudahlah. Lupakan.” Sandra mengibaskan tangan di depan wajah, tak peduli dengan apa yang ada dalam pikirannya.“Ayahku berasal dari Indonesia,” ucap Kirei. Dia mengatakan yang sebenarnya, tetapi mengesankan bahwa dirinya berdarah campuran.Sandra manggut-manggut. “Baiklah, Helena. Apa kau mau ikut denganku?” tawarnya.

  • Istri Cantik Penguasa Dingin   Partner Baru

    Entah sudah berapa jauh Kirei berlari. Satu yang pasti, kakinya terasa begitu sakit karena hanya mengenakan kaos kaki. Kirei tertegun, lalu mengedarkan pandangan ke sekitar. Di sekelilingnya terdapat banyak gedung megah yang menjulang. Kekaguman hadir di hati Kirei. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, dia bisa menjelajahi dua negara, meskipun dengan cara tidak biasa. Kirei mengembuskan napas pelan. Lelah dan lapar mendera hebat. Dia memilih menepi, sambil memikirkan apa yang harus dilakukan, tanpa uang serta bekal apa pun. Entah bagaimana dirinya bisa bertahan. Terlebih, ini adalah Kanada, bukan Indonesia. “Bantu aku, Tuhan,” gumam Kirei. Ditatapnya orang yang berlalu-lalang tanpa peduli.Kirei terduduk di emperan sebuah toko. Dia bersandar di sana, sekadar melepas lelah. Tanpa terasa, kantuk datang. Kirei tertidur dengan kepala terkulai ke depan. Beberapa saat berlalu. Entah berapa lama Kirei tertidur. Dia membuka mata perlahan. Tanpa diduga, di pangkuannya ada beberapa lembar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status