Bertemu Setelah Berbeda Status

Bertemu Setelah Berbeda Status

last update最終更新日 : 2022-11-22
作家:  Quin Attariz完了
言語: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 評価. 4 レビュー
114チャプター
9.8Kビュー
読む
本棚に追加

共有:  

報告
あらすじ
カタログ
コードをスキャンしてアプリで読む

概要

Jelita dijodohkan dengan lelaki pilihan orang tuanya, dia terpaksa menerimanya karena tak punya alasan untuk menolaknya, tidak ada laki-laki yang dekat dengannya saat ini. Sampai suatu ketika dia bertemu dengan cinta pertamanya, tapi sayangnya mereka sama-sama telah menikah, akankah Jelita menjalin hubungan terlarang dengan tetap mempertahankan pernikahan mereka masing-masing? Ataukah Jelita akan melepaskan ikatan pernikahan yang telah dia jalani beberapa bulan tanpa cinta itu, padahal sang suami sangat mencintainya? Yuk kita ikuti kisahnya ... Cover by unsplash edit by canva

もっと見る

第1話

Pernikahan

"Saya terima nikah dan kawinnya Jelita Az-Zahra binti Rudi Ridwansyah dengan mas kawin lima puluh gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar kontan." Bacaan kabul dari Arman itu telah meruntuhkan semua dunia Jelita, menghancurkan semua mimpi-mimpinya, kini hidupnya tidak akan seindah dulu, dia akan terkekang dalam ikatan yang bernama pernikahan.

Jelita telah sah menjadi istri dari Arman, pria yang tidak pernah dia cintai, bahkan baru dia temui sekali, Jelita tidak menyangka orang tuanya akan memaksanya untuk menikah dengan pria itu, hanya karena umurnya yang sudah menginjak 30 tahun.

"Kapan lagi kamu mau menikah, Jelita?" desak Rima, ibunya Jelita.

"Aku masih belum mau menikah Mah, biarin aku berkarier dulu!" Jelita beralasan.

Sayangnya, Rima tidak mau mendengarkan semua alasannya, apalagi sang ayah yang sengaja telah memilihkannya calon yang terbaik untuk putri tercintanya.

"Sudahlah, Jelita kamu terima saja, Arman pria yang baik, dan dia sangat giat bekerja, kinerjanya sangat bagus di kantor."

"Tapi Pah, aku gak mau Pah," rengek Jelita.

"Mau sampai kapan kamu hidup menyendiri begini hah, nunggu sampai kamu jadi perawan tua!" bentak sang ayah.

Jelita tak menyangka pertemuannya siang itu menjadi awal kisah dengan Arman yang berlanjut ke jenjang pernikahan yang tidak pernah dia inginkan.

"Haaaa ...!" Jelita hanya bisa menghela napas panjangnya, mengingat desakan orang tuanya itu.

Tak ada sedikitpun senyuman dari wajahnya, dia sangat malas membalas semua tamu-tamu yang mengucapkan selamat padanya.

Setelah pesta pernikahan berakhir, Jelita meninggalkan Arman begitu saja, dia pergi ke kamarnya sendirian. Segera mengganti baju dan membersihkan diri, merebahkan dirinya di atas tempat tidur, rasa lelah mendera dirinya setelah seharian berdiri di pelaminan.

Tap! Tap! suara langkah seseorang terdengar memasuki kamarnya.

'Itu pasti dia dan malam ini adalah malam pertamaku, aku gak sudi harus melepaskan kesucianku pada orang yang sama sekali tidak aku cinta, bahkan tidak aku kenal sama sekali!' batin Jelita.

Malam ini adalah malam pertamanya dan dia belum siap untuk menyerahkan kesuciannya pada sang suaminya.

Jelita pun segera menyimpan skincare nya, padahal perawatannya belum selesai, dia takut Arman akan menerkamnya malam ini. Dia panik, dan bergegas menuju tempat tidur dan berpura-pura tertidur, saat Arman memasuki kamar mereka.

Setelah mengganti bajunya dengan piyama, Arman menatap wajah Jelita yang kini menjadi istrinya.

'Akhirnya aku bisa menikah dengan kamu, walaupun aku baru sekali bertemu kamu, entah kenapa aku tidak bisa menolak saat Pak Rudi memintaku untuk menikahi kamu, apakah ini yang namanya cinta pada pandangan pertama?' gumamnya, ingin dia menyentuh wajah cantik itu, tapi dia urungkan takut membuat Jelita terbangun, walaupun dia tahu kalau Jelita sebenarnya hanya berpura-pura tertidur, dia sempat melihat dari celah kamar yang tidak terkunci dengan rapat bagaimana dia langsung berbaring saat dia akan memasuki kamar.

"Selamat mimpi indah, istriku!" ucapnya setengah berbisik, lalu dia pun merebahkan dirinya di sebelah wanita yang kini menjadi istrinya.

Jelita tersenyum lega, saat melihat Arman langsung memejamkan matanya.

"Uuuh ... selamat aku!"

******

Jelita tak pernah menyangka dia akan menjalani hidup dengan pria yang sama sekali dia kenal.

Begitu bangun dari tidurnya, rasanya seperti mimpi, tapi mimpi buruk baginya.

"Aku harus segera mandi dan bersiap, aku gak mau sampai dia melihatku pergi."

Jelita sudah siap dengan baju kerjanya, sementara Arman masih terlena dalam mimpi indahnya di tempat tidur.

Jelita bahkan sengaja tidak membangunkannya. "Biarlah dia tidur, aku juga gak mau malas kalau bertemu dia!" Jelita menutup pintunya perlahan, agar tidak membangunkan Arman.

"Loh, kamu kamu mau ke mana?" tanya Rima melihat Jelita sudah berpakaian rapih dengan setelan kerja.

"Kerjalah, apalagi biasanya juga gitu."

"Masa mau kerja lagi?"

"Ya, emangnya kenapa Mah? Aku kan memang gak minta cuti, aku hanya minta libur tiga hari sebelum hari pernikahan dan sekarang aku mau kerja, ada yang salah?"

"Kamu ini gimana, baru nikah kemarin sekarang udah masuk kerja?" ketus Rima.

"Yah, gak apa-apalah Mah, di rumah juga mau ngapain sih," jawabnya dengan cuek sambil meninggalkan Rima.

'Aduuuh ... anak itu! Tapi yah sudahlah mungkin dia belum terbiasa dengan statusnya sekarang.'

******

Arman mengerjapkan matanya, "Ini udah jam berapa yah?" Arman memperhatikan jam dinding yang menempel di dinding kamar Jelita.

"Jam tujuh!! Ya ampun, aku harus kerja nih!" Arman pun beranjak, tapi begitu mengedarkan pandangannya, dia baru tersadar ini bukan kamarnya.

"Tungguuu ... ini bukan kamarku, ini kamar Jelita, Iya aku baru sadar kalau aku sudah menikah. Akhirnya dia jadi istriku!" Wajah Arman menjadi berseri, dia teringat semalam memandangi wajah wanita yang telah jadi istrinya itu hingga dia terlelap.

"Dia sedang apa yah, apa dia sedang menyiapkan sarapan untukku, hehehe!" pikir Arman, dia pun bersiap ke kamar mandi, setelah segar dia turun ke bawah mencari istrinya.

"Mah, Jelita mana?" Arman celingukan tak ada sosok cantik yang sedang dicarinya.

"Loh, memangnya dia gak izin dulu sama kamu, Ar?"

'Kerja! Aku gak percaya dia pergi kerja setelah satu hari menikah denganku!' wajahnya berubah sendu.

"Eeeh ... i-iya tadi dia bilang mungkin tadi aku masih tidur jadi gak begitu ngeh dia bilang apa, hehe!" jawab Arman berdusta, dia tak ingin Ibu mertuanya itu menganggap Jelita tidak menghormatinya sebagai suaminya.

"Oh gitu yah, ya udah kamu sarapan sana, Mamah udah siapin di meja makan."

"Iya Mah." Arman rasanya tidak terlalu berselera begitu tahu istrinya sudah meninggalkan tanpa izin padanya.

Dia hanya mengambil selembar roti diolesi selai strawberry dikunyahnya dengan malas.

******

"Jelita, gila kamu baru kemarin nikah, sekarang udah masuk kerja lagi!" ujar Hanny temannya, kepala kasir di supermarket tempatnya bekerja.

"Ada larangan emangnya kalau kemarinnya nikah terus gak boleh kerja gitu!" jawab Jelita ketus.

"Yah, enggak sih hanya saja aneh gitu lho, biasanya kan pengantin baru pengennya berdua mulu gitu."

"Soalnya aku bukan penganten biasa Han, hahaha ...!" Jelita berusaha mengelak.

"Ada-ada aja kamu, Jelita, Jelita... udah ah, aku mau kerja dulu!"

Hanny pun pergi ke area supermarket untuk melihat dan mengawasi para kasir, sedangkan Jelita memasuki kantor melakukan pekerjaannya sebagai staf keuangan kasir.

"Udah jam empat, males banget aku mau pulang pasti ketemu dia!"

Mila lawan shiftnya merasa heran melihat Jelita, kenapa dia belum pulang juga.

"Jel, kenapa masih di sini, noh udah jam empat lebih!"

"Hmmm ... ini kerjaanku belum selesai," jawab Jelita, sebenarnya dia malas pulang.

"Biar aku saja yang nerusin, kamu pulang aja sana, kasihan tuh suami kamu pasti udah nungguin di rumah, masa penganten baru udah mau lembur aja." Mila memang orangnya sangat baik, dia sudah berpartner shift dengan Jelita selama empat tahun ini.

"Hehehe ... iya deh, nih ... tinggal beberapa pendapatan kasir lagi yang belum aku masukin ke pembukuan." Lebih baik Jelita mengalah, dia juga merasa tidak enak bila ketahuan dia sedang malas pulang.

*****

Jelita merasa berat melangkah saat memasuki rumah orang tuanya, "Selamat datang istriku yang cantik, pasti kamu cape yah?" tanya Arman yang sedang duduk di ruang depan, dia sengaja ingin menyambut kepulangan pertama Jelita sebagai istrinya.

"Iya, Mas, namanya juga kerja." Jelita menjawabnya dengan datar, tak ada kebanggaan sedikitpun baginya disambut hangat seperti itu.

Arman hanya melongo melihat Jelita yang meninggalkannya begitu saja, dia langsung melengos ke kamarnya, tadinya dia mau menawarinya teh hangat yang telah dia buat.

"Ya sudahlah, aku minum sendiri saja," Arman merasa sedikit kecewa, rencananya ingin membuat istrinya berkesan, tapi gagal.

*****

"Jelita, Arman! Ayo makan!" teriak Rima dari lantai bawah.

"Iya Mah,"

"Ayo, Jelita kita ke bawah."

"Iya." Kebetulan perut Jelita memang sudah keroncongan.

"Ar, ayo kita makan, Mamahnya Jelita ini memang jago masak, semua masakannya enak semua!" ucap Rudi memuji sang istri.

"Papah bisa saja,"

"Tapi memang enak kok Mah, masakan Mamah endol surendol hahaha!" timpal Arman.

"Makasih lho, masakan Mamah kamu puji, Ar." Rima merasa tersanjung dengan pujian sang menantu.

"Jel, diisiin dong piring Arman,"

"Haaa ...!" Jelita baru saja mau melahap makananya yang sudah ada di piringnya, sementara dia melirik piring suaminya masih kosong.

"Hehe ... maaf, yah Mas. Aku belum terbiasa." Jelita segera mengambilkan nasi dan lauk pauknya untuk Arman.

"Ini Mas."

"Makasih, Jel." Arman merasa senang, ini kali pertamanya dia dilayani oleh Jelita.

Orang tua Jelita merasa senang, melihat Jelita melayani sang suami walaupun masih terlihat kaku bersikap pada Arman.

Setelah makan malam selesai, Arman berbincang sebentar dengan orang tuanya Jelita. Setelah itu Arman menyusul Jelita yang sudah pergi ke kamar duluan.

Sayangnya begitu dia sampai ke kamar, Jelita sudah tertidur, rapat dengan selimut menutupi tubuh indahnya, dia kembali berpura-pura tertidur, tanpa mempedulikan Arman yang ingin merasakan belaian sang istri.

'Hmmm ... nasib, nasib! Kalau begini, kapan aku bisa belah durennya!' Arman mengalah dia pun berbaring dan mencoba memejamkan matanya.

-Bersambung-

もっと見る
次へ
ダウンロード

最新チャプター

読者の皆様へ

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

コメント

user avatar
Anggiria Dewi
masukin pustaka dulu thor
2022-12-11 09:15:25
2
user avatar
Quin Attariz
Makasih buat readers yang sudah baca novel aku dan masukan dalam daftar pustaka, jangan lupa follow akunku juga yah......
2022-07-15 07:56:58
3
user avatar
Reiko
Baru awal2 aja udah seru nich. Kayaknya bakal jadi bacaan favorit aku nih, lanjuuut!!! ......
2022-06-29 17:27:18
3
user avatar
Quin Attariz
Semoga readers suka dengan karya pertamaku di GoodNovel, ikuti terus kisahnya yah ......
2022-06-29 12:44:42
2
114 チャプター
Pernikahan
"Saya terima nikah dan kawinnya Jelita Az-Zahra binti Rudi Ridwansyah dengan mas kawin lima puluh gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar kontan." Bacaan kabul dari Arman itu telah meruntuhkan semua dunia Jelita, menghancurkan semua mimpi-mimpinya, kini hidupnya tidak akan seindah dulu, dia akan terkekang dalam ikatan yang bernama pernikahan. Jelita telah sah menjadi istri dari Arman, pria yang tidak pernah dia cintai, bahkan baru dia temui sekali, Jelita tidak menyangka orang tuanya akan memaksanya untuk menikah dengan pria itu, hanya karena umurnya yang sudah menginjak 30 tahun. "Kapan lagi kamu mau menikah, Jelita?" desak Rima, ibunya Jelita. "Aku masih belum mau menikah Mah, biarin aku berkarier dulu!" Jelita beralasan. Sayangnya, Rima tidak mau mendengarkan semua alasannya, apalagi sang ayah yang sengaja telah memilihkannya calon yang terbaik untuk putri tercintanya. "Sudahlah, Jelita kamu terima saja, Arman pria yang baik, dan dia sangat giat bekerja, kinerjanya sanga
last update最終更新日 : 2022-06-11
続きを読む
Desakan Mama untuk Pindah
Satu bulan sudah Jelita tinggal di rumah orang tuanya, Jelita tidak tahu harus bersikap bagaimana pada Arman, lelaki yang kini menjadi suaminya, dia hanya bisa bersikap mesra saat di depan orang tuanya, tapi di belakang mereka Jelita bersikap acuh tak acuh.Arman menyadarinya dia tidak bisa seperti ini terus, dia ingin Jelita bersikap apa adanya tanpa harus diperintah oleh orang tuanya dulu, dia ingin benar-benar diperlakukan sebagaimana mestinya seperti pasangan suami istri yang sebenarnya tanpa ada campur tangan orang tua Jelita, tapi saat ini sayangnya rumah yang dia beli belum sepenuhnya selesai."Jelita, kita sudah satu bulan tinggal di sini, gimana kalau kita pindah ke rumah orang tuaku?" Arman mulai berbicara."Pindah? Akuuu ..." Jelita tidak pernah berpikir kalau suaminya itu akan mengajaknya pindah dari rumah orang tuanya, dia terlalu asyik ada di zona nyamannya, tak perlu capek-capek menyiapkan makan, yang selalu disiapkan oleh Rima yang rajin memasak, tak perlu mencuci ata
last update最終更新日 : 2022-06-11
続きを読む
Mertua yang Menyebalkan
Mobil Arman perlahan-lahan meninggalkan rumah orang tuanya Jelita, Jelita terus menatap rumah yang telah dia tinggali semenjak kecil itu dengan perasaan yang sendu hingga mobil terus menjauh dan rumah itu tidak terlihat lagi.Sepanjang perjalanan Jelita hanya menatap ke arah jalanan yang ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang sambil merenungi nasibnya kini, menikah dengan pria yang sama sekali tak dia cintai dan sekarang dia harus menurutinya tinggal di umah orang tua suaminya.Arman yang sedang fokus menyetir sesekali melirik ke arah Jelita, dia tidak berani mengajaknya bicara, dia tahu Jelita tengah bersedih karena harus meninggalkan rumah dan juga orang tuanya yang selalu memanjakannya, tapi ini tetap dia harus lakukan karena dia pun tak ingin terus tinggal bersama mertuanya, dia pun ingin hidup mandiri, yah walaupun dia harus tinggal besama ibunya dulu untuk sementara waktu.Hanya keheningan yang ada sepanjang perjalanan, hingga mereka pun tiba di sebuah rumah yang terlihat as
last update最終更新日 : 2022-06-11
続きを読む
Gagal Bertemu
"Hei Ar, gimana nih kabar penganten baru kita, hehehe ... Masih hot kayaknya yah!" goda Reno teman satu divisinya, saat Arman baru masuk kerja."Yaaah ... Gak tahu deh, Ren!" jawab Arman terlihat lesu."Kok jawabnya gak semangat gitu sih, Man?" Reno heran mendengar jawaban Arman."Aku mau curhat sama kamu, tapi kamu jangan berisik yah!" ucap Arman sambil berbisik di telinga Reno."Aku belum nyentuh istriku sama sekali, Ren!""Apaaaa ...! Kamu belum ..." mulut Reno langsung dibekap oleh Arman karena terlalu keras berbicara."Kamu jangan teriak! Nanti kedengeran orang lain, aku malu!" bisiknya belum melepas bekapan tangannya.Reno hanya menganggukkan kepalanya, karena mulutnya tak dapat bicara.Perlahan Arman melepaskan tangannya dari mulut Reno."Aku ... sampai saat ini, belum menikmati indahnya surga dunia," jawabnya lemas."Loooh ... kenapa? Kalian kan udah menikah hampir dua bulan, masa iya kamu belum ehem ehem ...!" Reno terkesiap rasanya tak percaya."Beneran Ren, mungkin karena
last update最終更新日 : 2022-06-11
続きを読む
Itu Benar-Benar Dia
Jelita baru saja menyelesaikan kerjaannya, lalu mendengar ponselnya berdering. 'Mas Arman? Tumben dia chat aku!' Jelita pun membuka pesan dari suaminya itu."Istriku, kita makan siang bareng yuk! Aku udah otw ke kantor kamu nih!"'Mas Arman tumben ngajak makan siang bareng, mana pake kata istriku segala lagi, sweet banget, hehehe!' Jelita mesem-mesem sendiri."Iya, aku tunggu!" jawab Jelita.Jelita keluar dari ruangannya, melewati ruangan manager, sempat berhenti sesaat. "Aaah ... Nanti saja aku lihat dia!" Jelita pun kembali melenggang melewatinya.Ceklek! Pintu terbuka Revan keluar dari ruangannya, dia memperhatikan tubuh Jelita dari belakang yang makin menjauh.'Siapa perempuan itu, apa itu yah bagian keuangan kasir itu yah, dari belakang sih kelihatannya orangnya cantik, heee ...! Aduuuh ... apaan sih aku, maafkan aku Mom!' batin Revan teringat akan istrinya.Revan pun keluar dari ruangannya, meninggalkan supermarket untuk mencari tempat makan.******Arman mengikuti saran dari
last update最終更新日 : 2022-06-11
続きを読む
Sikap yang Mulai Berubah
Pagi ini Jelita bangun lebih pagi, dia sudah tak sabar ingin segera pergi ke supermarket tempatnya bekerja.Jelita sangat bersemangat hari ini, bahkan wajahnya begitu cerah hari ini, 'Rasanya aku ingin cepat-cepat pergi ke kantor, hehehe ...!'"Tumben, kamu bangunnya pagian?" tanya Arman melihat Jelita sudah mandi dan bersiap dengan baju kerjanya."Au gak enak sama Ibu, Mas. Tiap hari aku bangun siang, kamunya udah berangkat kerja," kilah Jelita beranjak ke lantai bawah."Mau ke mana?""Yaaah ... nyiapin sarapanlah!" Jelita meninggalkan suaminya yang masih bengong dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba saja menjadi rajin, biasanya dia paling malas bangun pagi, memilih bangun lebih siang seperti sedang menghindari Atikah, mertuanya.'Tumben ... apa gara-gara aku ajakin makan siang kemarin yah, dia jadi rajin begitu?' gumam Arman.Jelita masuk ke dapur dan membuat nasi goreng untuk menu sarapannya, memang selama ini dia tidak pernah memasak untuk Arm
last update最終更新日 : 2022-06-24
続きを読む
Mengetahui Status Masing-Masing
Pegawai mulai berdatangan, mereka memulai pekerjaan mereka dengan membereskan barang-barang yang berantakan tidak pada tempatnya, membersihkan lantai yang kotor, menyusun barang-barang sesuai tanggal kadaluarsa."Waduuh ... kita telat 10 menit nih, Jay gimana?" ucap Fajar yang baru datang melihat jam di tempat absen."Iya, mana manager yang baru kayaknya galak lagi!" timpal Jaya.Fajar dan jaya segera menyimpan tas dan bersiap ke area supermarket untuk memulai aktivitas.Revan yang kebetulan sedang berada di sana melihat kedatangan mereka, langsung menghampiri mereka."Heeeei ... kenapa kalian baru datang?" tanya Revan dengan tatapan tajam."Ma-maaf Pak, tadi kami terjebak macet." Fajar terlihat sangat gugup."Kamu?" Revan menatap Jaya."Sama Pak, macet juga," jawab jaya tak berani menatap wajah Revan yang sedang marah."Gak ada alasan macet segala yah, macet itu sudah biasa, lihat teman-teman kalian bisa datang tepat waktu! Makanya berangkat lebih pagi!" geram Revan, dia paling tidak
last update最終更新日 : 2022-06-25
続きを読む
Merasa Tersentuh
Arman terus tersenyum mengingat malam Minggu pertamanya yang dia habiskan dengan sang istri.Dia mengingat betapa bagaimana Jelita tertawa lepas saat adegan lucu tersaji dalam film komedi yang mereka tonton malam itu, 'Menggemaskan sekali melihatmu tertawa lepas seperti itu, rasanya hatiku sangat senang bisa membuatmu sebahagia itu, Jelita!'Yang paling dia ingat malam itu adalah saat Jelita mengecup pipinya, setelah mengucapkan terimakasih telah mengajaknya menonton film."Mas, makasih yah sudah mengajakku nonton, rasanya semua beban di hatiku mendadak hilang, Muuuuaaaah ...!" ucap Jelita pada saat itu.Arman memegang pipinya, rasanya bibir Jelita masih terasa di sana, dia senyum-senyum sendiri hatinya merasa berbunga-bunga.'Ya ampun, baru dicium pipi aja rasanya sudah bahagia seperti ini, apalagi lebih dari ini... Jelita, Jelita ... aku cinta sama kamu, istriku!' gumamnya sambil menatap wajah istrinya yang tengah terlelap.******Minggu ini Jelita masuk shift siang, setelah weekend
last update最終更新日 : 2022-06-27
続きを読む
Mulai Berani
Rupanya Jelita mendengar saat sang mertua bersikap sinis pada Arman saat dia menyiapkan makan malam untuknya.'Dasar Nenek-nenek usil, anaknya mau manjain istrinya malah dia nyinyirin!' gerutu Jelita saat akan melangkah menuju dapur, tadinya dia berniat mau membantu Arman menyiapkan makan malam, tapi setelah mendengar ucapan sang mertua dia pun mengurungkan niatnya dan kembali ke kamar berpura-pura tidak mendengar ucapan Atikah."Jelitaaa ... ayo kita makan!" panggil Arman sambil mengetuk pintu kamar."Iya Mas, ayo!" jawab Jelita setelah membuka pintu."Waaaw ... ini kamu yang siapin Mas?" tanya Jelita takjub berbagai makanan tersaji di meja makan, dan ditata dengan apik, belum lagi ada lilin-lilin yang menghiasi meja makan sepertinya Arman ingin menampilkan suasana romantis."Iyaaa ... Hmmm ... tapi aku gak masak ini, aku pesan di restoran." Arman berusaha jujur, memang dia sama sekali tidak bisa memasak."Gak apa-apa, Mas. Aku gak mandang soal itu kok, tapi usahanya Mas Arman untuk
last update最終更新日 : 2022-06-28
続きを読む
Nekat Mendekati
'Mata kamu tidak bisa berbohong, Li... Kamu masih menyimpan perasaan cinta buatku, hahaha ....!' gumam Revan, sambil menyeringai.*****Jelita tiba di rumah sambil memegang dadanya yang masih terasa berdebar, 'Ya Tuhaaan ... kenapa dia begitu nekat, hampir saja dia melakukannya!''Revaaaan ... kamu membuatku kembali membangkitkan memoriku tentang kita, kenapa Revaaan ... kamu harus kembali hadir di hidupku!'Jelita berguling di tempat tidur, dia merasa resah dengan kejadian semalam, dan malam sebelumnya bayangan Revan kembali mengganggu pikirannya.******Sementara itu di tempat lain, tidak jauh berbeda dengan Jelita, Revan pun merasakan apa yang dirasakan Jelita, dia pun teringat akan kejadian tadi di kantor.'Lili ... bisa kulihat jelas masih ada cinta di mata kamu, aku yakin itu!' Revan tersenyum bahagia dia sangat yakin dengan pendapatnya, Jelita masih menyimpan cinta untuknya.'Aku tahu aku salah, mendekati kamu, meskipun aku tahu, kamu sudah menikah.' 'Li ... bahkan sampai saat
last update最終更新日 : 2022-06-29
続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status