Kanaya terpaksa harus menerima tawaran pernikahan dari CEO-nya sendiri demi mendapatkan uang untuk pengobatan Ayahnya. Sementara Gavin, CEO dari NN Group harus segera menikah demi mendapatkan hak asuh anak Kakaknya sendiri yang telah meninggal. Mereka berdua yang sama-sama membutuhkan akhirnya terjebak dalam sebuah pernikahan atas dasar perjanjian. Apakah hubungan yang terjalin atas keterpaksaan itu akan berbuah manis di kemudian hari? Atau mereka akan tetap berpisah saat tujuan dari pernikahan itu sudah selesai?
View More"Kurang ajar! Ternyata Aksa cerdik juga!" Alisa melempar ponselnya dengan asal ke atas sofa. "Ada apa Honey? Kenapa marah-marah?" Serang pria memeluk pinggang ramping Alisa dari belakang. "Sepertinya kita akan susah mendapatkan Gavin. Aksa tidak mau kalah, dia kemarin sudah menikahi sorang wanita. Pasti itu rencananya agar bisa mendapatkan Gavin!" "Benarkah?" Pria itu tampak terkejut. "Hmm, aru saja Nenek tua itu menghubungi ku. Tapi kalau bener, kita harus bagaimana Gio?" Alisa terlihat panik dan berbalik menatap pria yang menjadi kekasihnya itu. Rencananya yang sudah di depan mata tampaknya akan gagal karena perlawanan dari Aksa. "Kamu tenang saja Honey, aku akan cari acara supaya Aksa tidak bisa mendapatkan Gavin!" "Tapi apa yang akan kamu lakukan? Jangan nekat lagi, aku tidak mau kalau sampai kita berkahir di dalam penjara!" "Itu tidak akan terjadi Honey, kamu tenang saja!" Gio langsung menyambar bibir merah milik Alisa yang selalu membuatnya candu. "Kena
"Siapa kamu?!!" Wanita itu menatap Naya yang kini mematung karena tak menyangka akan bertemu dengan Nyonya besar keluarga Wardana. Naya gelagapan, dia tidak tau harus menjawab apa di hadapan Nyonya besar itu. "Ada apa Mama pagi-pagi ke sini?" Kedatangan Aksa di belakang Naya membuat Naya merasa terselamatkan. "Siapa dia Aksa? Pembantu baru kamu?" Widuri menatap Naya dengan sinis. "Ini Naya, istriku Ma!" "Jangan bercanda Aksa!" Widuri tertawa sumbang karena mengira ucapan Aksa adalah kebohongan belaka. "Kami sudah menikah Ma, Naya benar-bener istriku!" Aksa menegaskan sekali lagi pada Mamanya. "Berani-beraninya kamu menikah tanpa persetujuan dan ijin dari Mama Aksa!! Kamu tidak bisa sembarangan menikah dengan wanita yang tidak jelas asal usulnya!" Hati Naya merasa tersentil dengan ucapan Widuri. Dia adalah anak dari Ayah dan Ibunya, dia bukan wanita yang disebutkan oleh Nyonya Widuri tadi. "Hey kamu!" Pasti kamu punya niat terselubung dengan menikah sama anak saya
Bab 5 "Gavin tidak mau!! Gavin mau Papa!! Kamu pasti mau ambil Papa dari Gavin kan??!!" "Gavin!!" Suara Aksa sontak membuat Gavin terdiam. Naya terkejut karena ternyata Aksa sudah berada di sana. Yang lebih membuat Naya terdiam tanpa kata adalah, penampilan Aksa yang jauh berbeda dari biasanya. Sejak pertama melihat Aksa hingga kemarin, Naya hanya melihat seorang Aksa yang selalu memakai jas mahal untuk membalut tubuh tinggi atletisnya, serta rambut yang di sisir klimis. Tapi kali ini, Aksa hanya memakai celana training dan juga kaos serta rambut setengah basahnya yang dibiarkan sedikit berantakan tanpa di sisir. Naya tersadar dari kekagumannya itu saat Aksa ikut duduk di bawah berhadapan dengan Naya dan Gavin. "Kenapa Gavin seperti itu sama Mama?" Tanya Aksa dengan lembut. Naya sempat takut jika Aksa akan memarahi Gavin karena penolakannya. "Gavin tidak suka dia!!" "Ini Mama kamu sekarang, bukan dia!" Tekan Aksa sekarang lebih tegas. Dengan mata yang mulai berk
Namun, baru saja Naya keluar dari lift khusus eksekutif dan hendak berbelok ke arah lobi, sebuah suara telah lebih dulu menghentikan langkahnya. “Bukannya kamu cuti? Untuk apa kamu keluar dari lift eksekutif?!” Naya terkesiap mendapati Mirna ada di sana dengan melipat kedua tangannya di depan dada. Benar-benar menunjukkan keangkuhannya. "Jangan bilang, kamu dari ruangan Pak Aksa lagi ya? Kamu mau jual air mata lagi?" "Maaf Bu, saya memang dari ruangan Pak Aksa. Tapi saya bukan orang yang seperti itu!" Naya tidak tahan lagi selalu di rendahkan oleh Mirna. "Halah, saya tau. Kamu pasti besar kapala karena Pak Aksa memberikan cuti terus sekarang kamu mulai cari muka lagi, iya kan?!!" "Maaf Bu Mirna, Pak Aksa tidak suka mendengar keributan di kantor ini. Bukannya Bu Mirna sudah tidak bekerja di kantor ini lagi? Kenapa Bu Mirna masih mengusik karyawan di kantor ini?" Mirna kelabakan karena tiba-tiba Seno muncul di sana. Pria itu adalah orang yang paling ditakuti selain Aksa di
Keesokan harinya, Naya terbangun di sebelah tubuh ayahnya yang kini bergantung pada berbagai macam alat. Subuh tadi, setelah Aksa kembali ke Jakarta, dokter yang menangani ayahnya berkata bahwa tubuh ayahnya sama sekali tidak menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan, sehingga status pasiennya telah resmi berubah menjadi koma. Setiap memikirkan itu, hati Naya terasa semakin sakit. Apalagi saat melihat tangan ayahnya yang semakin keriput dan lemah. Diam-diam, Naya terus menyalahkan dirinya sendiri karena tak bisa menjaga ayahnya dan membiarkan ayahnya terus bekerja di ladang hingga berakhir ditabrak mobil saat ingin memindahkan beras yang telah digiling pulang. Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul enam, Naya dengan berat hari bersiap untuk kembali ke Jakarta dan membahas kelanjutan kerja samanya dengan Aksa. Sebab, mau tak mau, berkas-berkas itu harus di-input ke persidangan agar proses perebutan hak asuh bisa segera dilakukan. Naya lalu mencium punggung tangan ayahnya
“Bagaimana?” Aksa kembali bertanya setelah melihat Naya tak kunjung memberi jawaban. "Bapak nggak sedang bercanda kan? Bagaimana bisa sebuah pernikahan—" "Sama sekali tidak, Naya.” Aksa menjawab dengan tenang. “Pernikahan ini bersifat rahasia dan hanya bertujuan untuk mendapat hak asuh atas keponakan saya. Jadi, kita bisa bercerai setelah itu terjadi.” Mendengar itu, Naya mulai agak paham dan rasa khawatirnya berangsur-angsur mulai turun. "Saya memilih kamu karena situasi kita saat ini sama sehingga kita bisa bekerja sama. Kamu mengerti kan?” tambah Aksa lagi. Naya mengangguk paham meski sebagian hatinya merasa dilema karena harus mempermainkan pernikahan. Apalagi dia kini harus membuang prinsipnya yang hanya akan menikah satu kali seumur hidup. Namun, situasi begitu mendesak serta menyangkut hidup dan mati. Jika ia tidak menyetujui permintaan Aksa, maka dari mana lagi ia bisa mendapatkan uang untuk mengoperasi ayahnya? Kalau Naya menyetujui, bagaimana dengan im
Kamu pikir Perusahaan ini badan amal?" Sentak seorang wanita yang membuat Kanaya terkesiap. Belum habis keterkejutan Naya karena kabar yang ia terima dari rumah sakit mengenai ayahnya yang kecelakaan, dia harus kembali dikejutkan dengan bentakan dari managernya, Mirna. Keadaan saat ini sungguh tidak memberi kesempatan bagi Naya untuk sedikit saja menenangkan diri. Jantungnya yang masih berdetak dengan cemas, kini harus ditambah dengan bulir-bulir air mata yang kembali turun membasahi pipinya. "Kamu itu baru dua bulan kerja di sini! Berani-beraninya kamu mau pinjam uang dan meminta cuti? Kamu pikir perusahaan ini milik nenek moyang kamu ya??!!" Suara wanita dengan bibir merah merona itu kembali terdengar menggelegar di lorong perusahaan yang sepi hingga menarik perhatian banyak karyawan lalu lalang. Sebelum ini, Naya telah meminta Mirna untuk berbicara di ruangan wanita itu agar niatnya untuk meminta bantuan tidak didengar oleh orang lain. Namun, Mirna menolak dengan a
Kamu pikir Perusahaan ini badan amal?" Sentak seorang wanita yang membuat Kanaya terkesiap. Belum habis keterkejutan Naya karena kabar yang ia terima dari rumah sakit mengenai ayahnya yang kecelakaan, dia harus kembali dikejutkan dengan bentakan dari managernya, Mirna. Keadaan saat ini sungguh tidak memberi kesempatan bagi Naya untuk sedikit saja menenangkan diri. Jantungnya yang masih berdetak dengan cemas, kini harus ditambah dengan bulir-bulir air mata yang kembali turun membasahi pipinya. "Kamu itu baru dua bulan kerja di sini! Berani-beraninya kamu mau pinjam uang dan meminta cuti? Kamu pikir perusahaan ini milik nenek moyang kamu ya??!!" Suara wanita dengan bibir merah merona itu kembali terdengar menggelegar di lorong perusahaan yang sepi hingga menarik perhatian banyak karyawan lalu lalang. Sebelum ini, Naya telah meminta Mirna untuk berbicara di ruangan wanita itu agar niatnya untuk meminta bantuan tidak didengar oleh orang lain. Namun, Mirna menolak dengan a...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments