Kanza Athalia Rozenka. Terpaksa harus kehilangan beasiswa kuliah karena ulah salah satu teman kampus yang tak menyukai dirinya. Hidup sangat sederhana tak membuat teman-temannya iba, mereka justru merasa iri dengan kecantikan juga kecerdasannya. Kanza yang merasa sedih berjalan tak tentu arah, hingga klakson mobil membuat dunianya kembali nyata. Melvin Surendra, mengalami kecelakaan akibat dari kelalaian Kanza saat menyeberang. “Aku tidak ingin uangmu, aku ingin kau mengganti rugi semua ini dengan menjadi istriku!” Akankah Kanza menikahi Melvin demi tanggung jawabnya? Lantas bagaimana kehidupan pernikahan yang dibangun atas dasar kesalah?
View More“Menikah denganku.”Sepanjang malam Kanza benar-benar tak bisa memejamkan matanya, permintaan Melvin seakan terus berdengung di pikiran juga telinganya.Hingga pagi menjelang, Kanza masih tak bisa memejamkan mata.“Jadinya nggak tidur kan,” gumamanya sembari mendudukan tubuhnya di sofa.Tanpa sengaja mata Kanza menatap sosok Melvin yang juga tengah menatap pada dirinya.“Kenapa?”“Apanya?”“Kamu, lihatlah. Sekarang yang mirip orang sakit itu kamu dan bukan saya.”Kanza hanya menghela nafas, ia pun segera bangkit dan memilih membersihkan diri.Tak butuh waktu lama untuk membersihkan diri, Kanza pun segera keluar saat merasa sedikit lebih segar.“Istri saya sudah selesai mandi, jadi anda bisa memberikan kain itu pada istri saya.” Ucap Melvin yang membuat Kanza terdiam.Perawat pun tersenyum dan menghampiri Kanza, menyerahkan kain untuk me
Melvin perlahan membuka matanya, ia mulai membiasakan matanya dengan cahaya.Tenggorokannya benar-benar kering, ia begitu kehausan.Berkali-kali ia meminta minum, namun Kanza yang takut malah berdiri jauh dari tempat Melvin berada.“Air, haus sekali,” gumamnya terbata-bata.Dengan perasaan was-was, Kanza mulai mendekatinya. Mengarahkan sedotan itu ke bibir Melvin.“Siapa ... kamu?”Kanza membeku, ia tak tahu harus menjawab apa saat ini.“Em, saya panggil dokter dulu. Kamu harus segera diperiksa,” serunya berlari keluar, sebab dokter tak kunjung datang.Melvin mengerutkan dahinya, kepalanya terasa begitu pusing efek dari kecelakaan yang menimpanya.Ia pun perlahan mengingat kejadian itu.“Gadis itu?”Rasa kesal dan marah mulai menyelimuti diri Melvin, ia pun belum menyadari sudah berapa lama ia berada di rumah sakit itu.Tiba-tiba seorang dokter masuk diikuti dengan seorang suster di belakangnya, dan paling belakang ada Kanza yang juga terpaksa kembali masuk ke sana.“Semuanya baik-bai
Melvin Surendra, terpaksa membatalkan rapat pentingnya karena sebuah masalah yang terjadi di kampus milik keluarganya.Sosok pria jangkung berjalan mantap di koridor kampus. Kehadirannya menarik banyak perhatian orang-orang di sana. Aura karismatik memancar kuat dari tubuh tegapnya yang dibalut setelan jas mahal hitam. Wajah tampan nan dingin lelaki itu makin memperkukuh karismanya sebagai seorang presdir sebuah perusahaan.Dengan wajah tampan dan karisma dari seorang presdir, banyak wanita yang tergila-gila dengan dirinya. Namun, Melvin bersikap acuh tak acuh pada wanita yang terang-terangan menatapnya.Tujuannya saat ini adalah menemui rektor, orang yang sudah berhasil membuatnya begitu kesal pagi ini.Tanpa berbasa-basi, Melvin membuka pintu ruangan.“Tuan Melvin, ada yang bisa saya bantu?”Rektor begitu gelisah saat melihat wajah dingin Melvin di depannya, ia pun gugup dan tak berani duduk di hadapannya.“Apa yang sudah Anda lakukan, Tuan Joni?” begitu dingin dan menekan.Tuan Jon
Jemarinya bertaut, saling meremas demi mendapat sebuah ketenangan. Namun rasanya tidak lah mungkin, dinginnya pendingin tak sedingin tubuh Kanza saat ini.Kanza duduk begitu gugup di ruang rektor kampusnya, keringat mulai membasahi wajah serta tangannya.“Kanza Athalia Rozenka, apa benar yang sudah disampaikan oleh teman-temanmu itu? Dan apa benar jika yang ada di dalam video itu adalah kamu?” tanyanya begitu tegas, tak ingin dibantah.Kanza diam, kepalanya menunduk matanya menatap kedua tangannya yang saling meremas.“Jawab saya, Kanza!”Tubuhnya melonjak kaget, “I-itu memang benar saya, Pak. Tapi semua yang mereka katakan bohong, saya tidak pernah melakukan itu semua.”Tangis tak lagi bisa dibendungnya, Kanza benar-benar takut dan lemah. Selama ini ia bisa tenang menjalani masa kuliahnya karena beasiswa yang diterimanya.Namun sekarang ia dihadapkan dengan kenyatakan jika ia harus siap kehilangan beasiswa akibat fitnah dari teman-temannya.“Sesuai dengan peraturan kampus, kamu harus
Jemarinya bertaut, saling meremas demi mendapat sebuah ketenangan. Namun rasanya tidak lah mungkin, dinginnya pendingin tak sedingin tubuh Kanza saat ini.Kanza duduk begitu gugup di ruang rektor kampusnya, keringat mulai membasahi wajah serta tangannya.“Kanza Athalia Rozenka, apa benar yang sudah disampaikan oleh teman-temanmu itu? Dan apa benar jika yang ada di dalam video itu adalah kamu?” tanyanya begitu tegas, tak ingin dibantah.Kanza diam, kepalanya menunduk matanya menatap kedua tangannya yang saling meremas.“Jawab saya, Kanza!”Tubuhnya melonjak kaget, “I-itu memang benar saya, Pak. Tapi semua yang mereka katakan bohong, saya tidak pernah melakukan itu semua.”Tangis tak lagi bisa dibendungnya, Kanza benar-benar takut dan lemah. Selama ini ia bisa tenang menjalani masa kuliahnya karena beasiswa yang diterimanya.Namun sekarang ia dihadapkan dengan kenyatakan jika ia harus siap kehilangan beasiswa akibat fitnah dari teman-temannya.“Sesuai dengan peraturan kampus, kamu harus...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments