“Tu-tuan, kenapa kita kesini?” gugupnya.Melvin menatap Kanza sekilas, “Tentu saja untuk menikah.”Kanza tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya itu, bagaimana bisa ia tiba-tiba menikah tanpa pemberitahuan.Ia pun keluar dari mobil, menyusul Melvin yang sudah lebih dulu berjalan di depan.“Tunggu, Tuan. Tuan tidak bisa seenaknya begini, saya bahkan belum mengenal Tuan.”“Kamu akan tahu setelah kita menikah nanti.”Dan disinilah mereka, di dalam gedung pencatatan sipil.Kini di tangan Melvin sudah ada dua buku nikah, milinya juga milik istrinya.“En, tolong simpan ini.”“Baik, Tuan.”Kanza masih diam, ia masih tak percaya jika sekarang dirinya sudah sah menjadi istri orang asing.Melvin berjalan lebih dulu, meninggalkan Kanza yang terdiam di tempatnya.“Nona, tuan menunggu anda.”“A, baiklah.”
Terakhir Diperbarui : 2025-03-05 Baca selengkapnya