Semua Bab Terpaksa Jadi Istri Presdir Dingin: Bab 1 - Bab 10

17 Bab

1.

Jemarinya bertaut, saling meremas demi mendapat sebuah ketenangan. Namun rasanya tidak lah mungkin, dinginnya pendingin tak sedingin tubuh Kanza saat ini.Kanza duduk begitu gugup di ruang rektor kampusnya, keringat mulai membasahi wajah serta tangannya.“Kanza Athalia Rozenka, apa benar yang sudah disampaikan oleh teman-temanmu itu? Dan apa benar jika yang ada di dalam video itu adalah kamu?” tanyanya begitu tegas, tak ingin dibantah.Kanza diam, kepalanya menunduk matanya menatap kedua tangannya yang saling meremas.“Jawab saya, Kanza!”Tubuhnya melonjak kaget, “I-itu memang benar saya, Pak. Tapi semua yang mereka katakan bohong, saya tidak pernah melakukan itu semua.”Tangis tak lagi bisa dibendungnya, Kanza benar-benar takut dan lemah. Selama ini ia bisa tenang menjalani masa kuliahnya karena beasiswa yang diterimanya.Namun sekarang ia dihadapkan dengan kenyatakan jika ia harus siap kehilangan beasiswa akibat fitnah dari teman-temannya.“Sesuai dengan peraturan kampus, kamu harus
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

2.

Melvin Surendra, terpaksa membatalkan rapat pentingnya karena sebuah masalah yang terjadi di kampus milik keluarganya.Sosok pria jangkung berjalan mantap di koridor kampus. Kehadirannya menarik banyak perhatian orang-orang di sana. Aura karismatik memancar kuat dari tubuh tegapnya yang dibalut setelan jas mahal hitam. Wajah tampan nan dingin lelaki itu makin memperkukuh karismanya sebagai seorang presdir sebuah perusahaan.Dengan wajah tampan dan karisma dari seorang presdir, banyak wanita yang tergila-gila dengan dirinya. Namun, Melvin bersikap acuh tak acuh pada wanita yang terang-terangan menatapnya.Tujuannya saat ini adalah menemui rektor, orang yang sudah berhasil membuatnya begitu kesal pagi ini.Tanpa berbasa-basi, Melvin membuka pintu ruangan.“Tuan Melvin, ada yang bisa saya bantu?”Rektor begitu gelisah saat melihat wajah dingin Melvin di depannya, ia pun gugup dan tak berani duduk di hadapannya.“Apa yang sudah Anda lakukan, Tuan Joni?” begitu dingin dan menekan.Tuan Jon
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

3.

Melvin perlahan membuka matanya, ia mulai membiasakan matanya dengan cahaya.Tenggorokannya benar-benar kering, ia begitu kehausan.Berkali-kali ia meminta minum, namun Kanza yang takut malah berdiri jauh dari tempat Melvin berada.“Air, haus sekali,” gumamnya terbata-bata.Dengan perasaan was-was, Kanza mulai mendekatinya. Mengarahkan sedotan itu ke bibir Melvin.“Siapa ... kamu?”Kanza membeku, ia tak tahu harus menjawab apa saat ini.“Em, saya panggil dokter dulu. Kamu harus segera diperiksa,” serunya berlari keluar, sebab dokter tak kunjung datang.Melvin mengerutkan dahinya, kepalanya terasa begitu pusing efek dari kecelakaan yang menimpanya.Ia pun perlahan mengingat kejadian itu.“Gadis itu?”Rasa kesal dan marah mulai menyelimuti diri Melvin, ia pun belum menyadari sudah berapa lama ia berada di rumah sakit itu.Tiba-tiba seorang dokter masuk diikuti dengan seorang suster di belakangnya, dan paling belakang ada Kanza yang juga terpaksa kembali masuk ke sana.“Semuanya baik-bai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

4.

“Menikah denganku.”Sepanjang malam Kanza benar-benar tak bisa memejamkan matanya, permintaan Melvin seakan terus berdengung di pikiran juga telinganya.Hingga pagi menjelang, Kanza masih tak bisa memejamkan mata.“Jadinya nggak tidur kan,” gumamanya sembari mendudukan tubuhnya di sofa.Tanpa sengaja mata Kanza menatap sosok Melvin yang juga tengah menatap pada dirinya.“Kenapa?”“Apanya?”“Kamu, lihatlah. Sekarang yang mirip orang sakit itu kamu dan bukan saya.”Kanza hanya menghela nafas, ia pun segera bangkit dan memilih membersihkan diri.Tak butuh waktu lama untuk membersihkan diri, Kanza pun segera keluar saat merasa sedikit lebih segar.“Istri saya sudah selesai mandi, jadi anda bisa memberikan kain itu pada istri saya.” Ucap Melvin yang membuat Kanza terdiam.Perawat pun tersenyum dan menghampiri Kanza, menyerahkan kain untuk me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

5.

Melvin masih memejamkan mata, mengabaikan Kanza yang menunggu jawaban atas apa yang telah di ucapkannya barusan.“Tuan, tolong jawab. Tuan tahu darimana masalah saya itu?”“Pilihanmu hanya dua. Menikah denganku sebagai pertanggung jawabanmu, atau menikah denganku dan kamu bisa kembali kuliah seperti dulu. Dan saya pastikan tidak akan ada lagi yang bisa mengusik kamu disana.”“Apa Tuan ini seorang dukun?”Melvin membuka matanya, menatap lurus pada Kanza dengan tatapan dingin.Melihat itu, Kanza hanya bisa mengembuskan nafas kasar.Sore itu terasa amat panjang bagi seorang Kanza, terlebih ada Melvin yang selalu menatap pada dirinya.“Beri saya jawaban malam ini, dan besok pagi kamu bisa kembali bertemu dengan teman-temanmu di kampus.”“Tapi saya belum ingin menikah, saya masih ingin mengejar cita-cita saya.” Cicitnya.“Saya tidak akan menghalangi apapun yang menjadi cita-citamu itu.”“Tuan berjanji?”“Hm.”“Baiklah kalau begitu.”Melvin memicingkan mata, melirik Kanza yang tertunduk di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

6.

Ting.Bunyi pesan masuk, namun bukan dari ponsel milik Kanza melainkan dari ponsel lain yang juga berada di keranjang tadi.Hm?Tangannya mengambil ponsel dengan warna maroon itu, warna favoritnya.Kanza pun menyalakan ponsel tersebut, kemudian membuka aplikasi pesannya.‘Di depan ada supir yang sudah menunggumu. Ikut dengannya dengan patuh dan jangan banyak bertanya.’Kebahagiaannya luntur sudah, bayangan kembali ke rutinitasnya kini benar-benar hanya menjadi bayangan.Dengan langkah lesu Kanza keluar dari rumah sakit dengan memeluk keranjangnya. Beberapa kali terdengar helaan nafas putus asa darinya.Tepat di depan rumah sakit, matanya menyisir area parkir. Berharap menemukan seseorang yang sudah di utus untuk menjemputnya.Namun sebuah mobil hitam yang begitu mewah sudah lebih dulu mengejutkan dirinya.Seorang perempuan turun dari dalam mobil, berjalan ke arahnya dan tiba-tiba membukakan pintu mobil
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

7.

“Tu-tuan, kenapa kita kesini?” gugupnya.Melvin menatap Kanza sekilas, “Tentu saja untuk menikah.”Kanza tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya itu, bagaimana bisa ia tiba-tiba menikah tanpa pemberitahuan.Ia pun keluar dari mobil, menyusul Melvin yang sudah lebih dulu berjalan di depan.“Tunggu, Tuan. Tuan tidak bisa seenaknya begini, saya bahkan belum mengenal Tuan.”“Kamu akan tahu setelah kita menikah nanti.”Dan disinilah mereka, di dalam gedung pencatatan sipil.Kini di tangan Melvin sudah ada dua buku nikah, milinya juga milik istrinya.“En, tolong simpan ini.”“Baik, Tuan.”Kanza masih diam, ia masih tak percaya jika sekarang dirinya sudah sah menjadi istri orang asing.Melvin berjalan lebih dulu, meninggalkan Kanza yang terdiam di tempatnya.“Nona, tuan menunggu anda.”“A, baiklah.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

8.

Kanza tengah sibuk dengan apron di tubuhnya, gadis itu berjalan kesana kemari mengantarkan makanan ke meja pelanggan.“Permisi, Tuan. Ini pesanan anda,” ujarnya dengan ramah.Resto itu nampak ramai malam ini, pengunjung yang datang lebih banyak dari hari biasanya. Hal itu membuat Kanza sibuk dan melupakan sesuatu yang sangat penting baginya.“Za, tolong antar ini ya. Pesanan delivery ke hotel XL, atas nama ibu Rahayu.”Dengan semangat Kanza mengambil kotak makan berisikan pesanan.Menggunakan motor bebek milik resto, Kanza berkendara dengan aman menembus angin malam.Hingga di tengah jalan ia mengingat sesuatu yang mengganjal di pikirannya.“Astaga,” serunya tiba-tiba.Dengan cepat ia meminggirkan motornya, tangannya dengan cepat merogoh ke dalam tas slempangnya.Cukup lama Kanza menghubungi seseorang, namun nampaknya tak ada balasan sebab Kanza melakukan itu berulang.“Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

9.

Tari tersenyum penuh kemenangan ketika mendengar suara teriakan Kanza, raungan meminta tolong dengan penuh ketakutan membuat hatinya begitu bahagia,“Sakit ini nggak seberapa dibanding sakit hati di putusin Reno.”Tersenyum smirk, Tari melangkah hendak mendekat untuk mengambil video Kanza.Namun tiba-tiba seseorang datang dari belakang, dan“Siapa kalian?” seru Tari.Orang-orang itu segera mengambil paksa kamera dari tangan Tari, menatap sekitar kemudian menghancurkannya hingga tak tersisa.“Brengsek! Kalian gila, itu lebih mahal dari nyawa kalian semua.”“Terlalu sombong!” ucap dingin salah satu dari mereka.Dengan kasar menyeret Tari, memaksanya berjalan berirama dengan langkah kaki mereka.Mata Tari membulat saat tahu kemana dirinya akan dibawa.Sekuat tenaga ia berontak, berusaha kabur agar tak sampai dengan apa yang saat ini di pikirkannya.Ia menatap sek
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

10.

Hubungan yang semakin menjauh membuat jarak tak terukur di antara Melvin juga Kanza. Pernikahan yang mereka jalani kini seperti gurun pasir, kering tanpa angin atau air.Melvin terlihat begitu acuh saat berpapasan dengan Kanza yang baru saja menyiapkan sarapan pagi.Di rumah itu, Kanza yang selalu ingin menyiapkan makanan. Selebihnya ia tak ingin membantah suaminya untuk tak turun  tangan.Namun sesekali ketika bosan, Kanza melanggar aturan itu.“Sarapan dulu, saya sudah membuat sandwich.”“Hm.”Hening, keduanya sibuk dengan makanan di depan mata.Melvin bangkit, ia lebih dulu meninggalkan rumah tanpa berpamitan.“Suami macam apa yang meninggalkan istrinya tanpa berpamitan. Gini amat nikah karena tanggung jawab.” Keluhnya.Tak lama ia pun meninggalkan rumah, menuju kampus tempat ia mencari ilmu.Namun Kanza tak tahu, jika disana sudah ada bom yang tengah menunggu.*
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status