"Aku ini kamu anggap istri bukan sih mas! Pulang kerja tidak pernah menyapaku, langsung main HP sampai lupa waktu, waktu sholat pun kau lupa" sentak Andin. "Diam kau! Aku ini lelah bekerja, pulang2 malah denger kau ngomel? Tak tau diri! Ini rumahku! Ini kehidupan ku, kau cuma numpang tak usah mengatur ku" jawab Firman tak mau kalah. Deg Andin terkejut dengan penuturan suaminya. Apa dia bilang? Ini rumahnya? Hah yang benar saja
Lihat lebih banyak"Assalamu'alaikum" ucap Andin begitu memasuki rumah. Ia sampai di rumah selepas adzan maghrib. Sebelumnya ia sudah sholat terlebih dahulu di masjid."Walaikumsalam ibuuuk, kok baru pulangg" jawab Fara sambil menyalami takzin tangan ibunya."Maaf ya nak tadi ibu ada urusan sebentar di luar, mbak? Fara udah makan kan? " tanya Andin pada pengasuh Fara yang muncul dari dapur."Belum bu, tadi Fara katanya mau nunggu ibu, tapi Wati udah masak kok bu buat kita makan""Oh ya? Wahh makasih ya Wati tau aja kamu kalau aku capek hehe. Ibu mandi dulu ya sayang" pamitnya pada putrinya.Selesai makan, Andin langsung menghampiri putrinya yang sedang belajar bersama pengasuhnya di kamar. Ia harus membicarakan masalah ini sekarang."Sayang, ibu mau bicara. Mulai besok kita akan pindah ya, untuk sementara kita akan tinggal di apartemen""Eh kok pindah bu? Kenapa? ""Iya bu, terus saya gimana? " tanya Wati yang penasaran dengan nasibnya."Kamu ya ikut Wat. Gimana, kamu mau emangnya disini ngelayanin peng
Perasaan Andin setelah bertemu dengan pak Ridwan sedikit tenang. Selanjutnya ia akan menemui orangtuanya untuk membahas tentang rumah yang sekarang ia tempati. Sebenarnya ia cukup sayang jika rumah ini dijual. Namun, jika tidak dijual Firman bahkan ibu mertuanya akan terus merong-rong meminta bagian.Untuk sekarang ia akan menikmati waktu berharganya dengan sedikit bersantai karena tidak ada anggota keluarga yang lain. Ia hanya akan memasak untuk dirinya, Fara dan pengasuh Fara."Apa aku telpon papa ya membahas rumah ini?" monolognya."Eh tapi nggak deh. Nanti malah papa curiga. Tapii apa udah saatnya papa sama mama tau ya masalah aku. Terus gimana sama kak Dewa. Dia paling tidak bisa lihat aku kesakitan. Tuhaan tolong aku" monolog Andin yang saat ini merasa kepalanya buntu.**Di belahan bumi lain, dua insan manusia baru saja meneguk indahnya madu pernikahan.Walaupun hari masih sore. Tak menyurutkan kedua insan manusia itu untuk terus menggempur nikmatnya dunia."Mas, nanti aku mau
Waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa hari ini adalah hari dimana Firman beserta ibu dan kakaknya akan ke kampung halamannya. Sesuai dengan pamitnya pada Andin.Andin yang selesai menunaikan ibadah sholat subuh mendengar grasak grusuk di ruang tamu. Semalam, Firman memang sengaja tak tidur di kamar. Ia memilih untuk tidur di sofa ruang tamu. Katanya agar pagi ini tak kesiangan. Alasan yang tak masuk logika bagi Andin."Kamu berangkat ndin, jaga rumah baik-baik" pesan ibu mertua pada Andin."Tenang bu, rumah ini milikku, sudah pasti aku akan menjaga nya dengan sebaik mungkin""Heh enak aja rumahmu, rumah ini tuu... ""Udah mbakk, sekarang kita berangkat, takut terjebak macet" cegah firman pada Retno yang siap mengomel panjang lebar pada Andin."Aku berangkat Ndin" pamit firman.Andin segera menyalami tangan suaminya takzim. Layaknya pasangan suami istri yang romantis."Iya mas. ""Assalamu'alaikum""Walaikum salam"Sepertinya rombongan suaminya. Andin segera mengubungi seseorang di se
"Banyak yang nggak betah kerja jadi sekretaris aku karena aku suka semena-mena? ""Semena-mena? " tanya di sela-sela kesibukannya bekerja. Menurutnya kata-kata Alex cukup ambigu."Bukan semena-mena yang tadi aku lakukan. Maaft adi khilaf. Kedepannya aku akan lebih berhati-hati. Maksudku semena-mena itu ya, aku menyuruh mereka untuk giat bekerja, gak boleh ngeluh, gak boleh ada kesalahan satupun""Hehe kalau itu sih aku setuju pak. Katanya semua atasan gak mau deh ada kesalahan secuil pun""Haha kamu paham juga"Hening. Setelah pembicaraan itu keheningan menyelimuti mereka. Alex bingung harus memulai percakapan apa lagi. Ia akan sungkan jika menanyakan tentang suaminya tempo hari yang ia temui di mall.Karena di antara mereka hanya ada diam. Tanoa mereka sadari waktu telah menunjukkan jam makan siang. Alex yang notabene selalu memesan makanan dari luar mulai menawari Andin."Mau nitip? Aku pesen makanan di luar" tanyanya."Enggak pak makasih. Saya bisa makan di kantin. Permisi"Sepenin
"Wahh ini siapa? Cantik sekali? " puji bu Winda pada Shela yang baru masuk. Shela seketika melihat Andin yang berdiri di belakangnya dengan tatapan mengejek, seakan berkata "lihatlah, aku kan yang dipuji cantik oleh ibu mertua"Andin yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dan berucap pada suaminya."Kamu berharap aku akan marah, nangis atau nampar kamu kan mas? Enggak mas, semua itu udah berlalu. Aku tahu dari dulu. Dari sikap kamu yang mulai berubah sama aku, dari kamu yang gak pernah nyentuh aku. Sekarang aku udah ga mau mikir. Oh iya, besok aku akan kembali bekerja. Besok akan ada pengasuh yang akan mengasuh Fara. Ibu kamu pasti nggak mau kan ngasih Fara, apalagi mbakku, kalian, silahkan lanjutkan makan malamnya. Tapi tolong jaga sikap mas, disini masih ada anakmu. Jangan sampai nanti dia beranggapan kamu akan menambah ibu untuk Fara"Setelahnya ia berlalu ke dalam kamar. Ia yakin suaminya itu masih cukup waras untuk tidak mengumbar kemesraan di depan anaknya."Mas aku duduk d
Sepanjang perjalanan, Andin hanya diam tak mengeluarkan sepatah kaya pun. Andin menerima tawaran Alex untuk mengantarnya karena ia benar-benar sudah badmood jika harus repot-repot memesan taxi online."Rumah kamu yang mana?" Tanya Alex memecah keheningan."Oh maaf aku ngelamun ya. Belok kanan itu terus ada rumah cat cream" jelasnya pada Alex.Setelah mereka sampai di depan rmah Andin. Alex mulai berinisiatif untuk mengambil Fara dari gendongan Andin. Karena sedari tadi Fara telah tertidur semenjak keluar dari mall.Saat Alex sibuk menggendong Fara, Andin tak lupa mengambil barang belanjaannya di bagasi mobil.Ceklek"Sini Fara nya, makasih ya tumpangannya" ucap Andin tulus dengan senyum yang tetap manis menurut Alex."Apa ga aku bawa Fara ke dalam aja? ""Gausah lex, tinggal dikit. Maaf aku gak nyuruh kamu mampir""Iya gapapa""Siapa ndin? Ehh ganteng bangett" ucap Retno yang tiba-tiba sudah ada di depan pintu. Ia dengan tak tahu malunya mengulurkan tangannya pada Alex."Aku Retno, ka
"Kamu kenapa sih lex malah belain perempuan itu! Kamu kenal sama dia? " dengus Tiara saat mereka sudah kembali ke dalam mobil."Ya terus kenapa kalau aku kenal? ""Kamu kenal sama perempuan gendut itu? Seorang Alex kenal sama dia?""Ya kenapaa?! Kamu juga bukan siapa-siapa aku! " bentak Alex. Setelahnya ia mengambil ponsel dan membuka aplikasi taxi online untuk memesankan perempuan cerewet di sebelahnya ini.Tak menunggu waktu lama, 5 menit kemudian taxi pesanan Alex telah sampai."Lex kamu mau kemana?! " tanya Tiara saat melihat Alex keluar dari dalam mobil.Setelahnya ia memutari mobil dan membuka pintu samping Tiara. Lalu memegang lengan Tiara dan menyuruhnya keluar."Apa-apaan sih lex, kenapa narik-narik aku cobaa!" teriak Tiara saat Alex dengan kasarnya menarik lengannya menuju sebuah taxi online.BrakkAlex telah berhasil memasukkan Tiara ke dalam taxi online. Lalu ia berbicara paca oak sopir."Pak, bawa perempuan ini ke alamat yang aku tulis di aplikasi ya" pesannya."Baik Pak"
Pagi ini, kebetulan hari minggu. Andin berencana akan mulai berbelanja beberapa potong pakaian kerja. Karena semalam, ia mendapat telepon dari kantor jika ia diterima bekerja dan menjadi sekretaris boss.Cukup janggal memang. Karena ia tidak perlu melewati proses interview terlebih dahulu. Namun ia tak ambil pusing dengan kebijakan kantor tersebut. Mungkin saja pemiliknya melihat kemampuannya walau hanya dari CV saja.Hari ini ia akan mengajak Fara untuk menemaninya. Karena jujur ia sekarang tak memiliki teman atau bahkan sahabat. Karena setelah menikah, Firman sangat membatasi lingkup pertemanannya."Kemana tuhh? Gaya-gayaan udah dandan. Gak cantik padahal" sindir Retno dari depan TV."Fara ngajak ke taman mbak""Ke taman tapi gaya udah mau ke mall. Masa sih ke taman"Sungguh Andin merasa ingin mencakar mulut kakak iparnya ini tapi sebisa mungkin ia tahan."Terserah aku dong mbak. Yang ke taman aku yang repot mbak""Eh nglawan kamu ya""Udah mbak aku berangkat assalamu'alaikum""He
"G*la kaliann. Lepasinn kamiii!! " teriak Firman membabi buta."Halahhh kalian ini pas ditangkap basah aja teriak-teriak. Giliran lagi enak-enakan kalian diemm huuu" selorok warga yang ikut serta ke balai desa."Sudah-sudah. Jangan main hakim sendiri. Sekarang pak? ""Firman""Baik Pak Firman,karena sudah beberapa kali warga melihat anda dan juga ibu Shela beduaan di dlam kamar. Kita tahu bahwa dua orang dewasa berbeda kelamin tinggal dalam satu ruangan pasti terjadi sesuatu. Jadi demi menjaga lingkungan tetap kondusif. Kalian akan kami nikahkan malam ini juga"Salah satu bawahan Andin yang ikut mereka ke balai desa cukup terkejut mendengar penuturan pak RT. Pasalnya Firman disini statusnya sudah memiliki istri dan belum bercerai.Sedari tadi ia sibuk berkirim pesan dengan Andin. Namun Andin tak pula membalas pesan dari bawahannya. Ia tahu pasti saksi sosial yang akan diberikan warga sini tentu dengan menikahkan kedua manusia yang telah kumpul kebo. Karena mereka percaya jika ada sala
"Jadi kan mas nanti malam? Malam minggu lo mas" Tanya Andin dengan sumringah pada Firman yang baru saja bangun tidur dan langsung mengambil kopi yang sudah disiapkan oleh Andin di meja makan. Padahal jam sudah menujukkan pukul 10 pagi. Firman sendiri bekerja di perusahaan X sebagai Asisten Manager."Kemana memang? Ah iya mengajakmu keluar ya? Sepertinya aku tidak bisa"jawab Firman sembari menyeruput kopinya. Hari ini adalah hari sabtu, dimana perusahaan tempat Firman bekerja sedang libur."Kenapa mas? Bukannya kemarin kamu bilang bisa ya? Kasihan Fara mas, dia ingin sekali keluar denganmu" kekeh Andin yang ingin menyenangkan anaknya. Fara sendiri adalah anak Andin dan Firman yang sekarang duduk di bangku kelas 2 SD."Sudahlah, aku capek. Kamu keluar sendiri saja sama Fara" sentak Firman."Aku mas? Keluar sendiri? Kalau gitu aku minta uang sama kamu!" Jawab Andin yang memang hari ini uangnya sudah habis untuk membeli lauk mereka makan."Uang? Uang katamu? Seminggu yang lalu kan aku uda...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen