Share

Bab 6 Mertua Julid

Penulis: Bijijeruk22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-10 16:05:09

Apa kurangku selama ini mas, semua kebutuhan mu selalu aku penuhi. Setiap hari aku diam saat kamu perlakukan semaumu. Dulu saja kamu sangat memanjakanku setiap hari. Apa karena bentuk tubuhku? Atau apa? Atau hanya karena sudah bosan? Atau? Ini menang jati dirimu? Yang gemar bermain api di belakang ku.

Sesampainya di rumah, Andin segera menuju dapur. Karena sang mertua pasti sudah mengomel karena seharian ia tidak memasak. Hanya memasak untuk sarapan tadi pagi.

Dan benar saja. Belum sampai dalam rumah saja sudah terdengar teriakan ibu mertua.

"Baguuusssss, jadi istri saja sudah berani keluar keluar rumah sampai dia,,, "

"Assalamu'alaikum bu"potong Andin

"Hmmmm, Walaikumsalam"

"Ini bu, sudah kubelikan makanan di luar buat ibu nanti makan siang" ucap Andin sambil menyodorkan makanan pada . Bu Winda segera menyambar makanan yang dibawa Andin.

"Punya uang juga kamu"

Hiruk pikuk pagi menjelang siang di kota metropolitan ini sangan terasa untuk semua orang. Mereka yang bekerja di bawah sinar matahari langsung akan sangat merasakan keperkasaan sang surya dalam menyinari hari-hari mereka.

Terlebih bagi sebagian orang yang bekerja di dalam kantor. Ruangan yang difasilitasi Ac Itu sangat tidak terasa kesejukannya.

Bahkan sebagian dari mereka sudah tidak memperdulikan dandanannya. Banyak yang make up nya sudah luntur akibat keringat, ataupun kemeja mereka yang sudah terbuka di bagian kancingnya

Namun, panasnya siang hari itu sama sekali tidak mengganggu keromantisan 2 insan manusia tangan sedang meneguk madu di ruangan manager.

"Ahhhh masss, nikmat banget ini lohh" racau Shela saat Firman dengan membabi buta meny*sap leher jenjang miliknya.

"Teruslah mendes*h Shel. Aku suka suaramu"

Tok tok tok...

Kegiatan mereka terhenti saat mendengar suara ketukan pintu dari arah luar.

"Sialan, siapa sih ganggu aja" gerutu Firman karena aksinya harus terhenti.

"Masuk!!" Perintah Firman dari dalam ruangan.

Shela yang mengetahui ada orang di luar segera membenahi pakaian serta dandanan menornya.

"Permisi pak, ini laporan keuangan bulan ini, mohon segera anda cek" bawahan Firman itu mengerahkan dokumen berisi laporan keuangan bulan ini. Setelahnya, ia segera keluar dari ruangan atasannya. Namun, sebelum keliru, ia sempat melirik kepada Shela. Sebagai laki-laki dewasa tentu ia tahu apa yang baru saja terjadi pada atasan dan perempuan itu. Dengan celana atasannya yang sedikit menggembung di bagian tertentu, dasi yang sudah tak beraturan. dan apa itu, bahkan belahan d*d* perempuan itu terlihat.

"Kenapa masih disitu? Keluarrr! "Bentak Firman pada bawahannya.

"M-maaf pak, permisi" ia buru-buru keluar dan menutup pintu nya.

"Sayanggg, kamu sibuk sekali yaa, aku balik aja deh ke kantor. Kamu terusin pekerjaan kamu" ucap Shela dengan manja pada Firman.

"Eh tapi sayang. Kenapa buru-buru bukannya tadi katamu bossmu itu sedang libur. Dan dengan baiknya ia menyuruh mu untuk libur juga"

"Emhhh, maksudku aku mau ke salon dulu. Byeee sayanggg"

C*p, Shela pamit keluar pada Firman sambil menc*um pipi Firman.

Blammm..

Pintu tertutup

"Hah dokumen s*alan. Harus meriksa lagi. Males banget aku meriksa ginian"

IQ Firman memang di bawah rata-rata. Ia bahkan hanya lulusan SMA . Ia tidak tau bagaimana cara mengecek laporan keuangan selama ini.

Ia hanya sedang beruntung saja bisa memperistri seorang anak konglomerat. Dan bisa di titik sekarang. Menjadi seorang manager keuangan. Namun, dengan jabatan yang ia miliki menjadikan seorang Firman gelap mata dan bermain api di belakang istrinya.

Ayah Andin berfikir, jika ia memberikan pekerjaan pada menantunya, hidup Andin akan bahagia karena ia akan mendapatkan kehidupan yang layak dari gaji di atas rata-rata sang suami.

Tapi Andin dengan pandainya menutupi semua yang terjadi pada dirinya dari keluarganya.

-

-

"G*la lo Shel, dari mana aja lo, mentang-mentang elo sales pemasaran dan elo bisa keluar kantor kapanpun jadi elo bisa se enaknya begini. Ga dapet target baru tau rasa lo" ucap Nindi teman sekantor Shela. Yang sama-sama seorang sales.

Shela, yang mengaku sebagai sekretaris boss besar pada Firman sebenarnya hanyalah seorang sales pemasaran pada sebuah perusahaan.

Dengan pekerjaan ini, ia dengan mudahnya keluar masuk kantor karena memang ia harus

memasarkan produk dari kantornya.

"Berisikkk. Ntar kalo gue dapet target, terus gue dapet bonus besar jangan iri yaa, gue tuh dari tadi keliling buat cari konsumen tau gaa"

"Ya ga sampe 3jam lebih Shel. Jangan-janganlo ketemu sama pacar lo yang katanya suami orang itu yaa hahaha"

"S*alan loo" dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara Shela dan Nindi di kantin kantor. Karena memang hal itu bertepatan dengan jam makan siang kantor.

Brukkk

Tanpa sengaja Shela menabrak punggung kokoh di depannya. Di pemilik punggung kokoh itu berbalik dan menatap tajam Shela. Shela yang ditatap tajam seperti itu hanya bisa menundukkan kepala sedalam-dalamnya dengan wajahnya yang pucat sepucat kapas.

"Mamp*ss gw" batin Shela

"Baru pertama kali ini saya mengunjungi kantin kantor saya. Dan saya sudah mendapatkan kejadian yang membuat saya tidak mood untuk makan cihhh menyebalkan" gerutu sang boss dan berlalu begitu saja dari hadapan Shela yang masih takut untuk mengangkat wajahnya.

"Lain kali hati-hati kamu" ucap sang asisten pribadi.

"Gapapa lo Shel? " tanya Nindi pada Shela.

"G*la. Ganteng bangetttttt Ninnnn" kalo gue bisa dapetin pak boss. Hah gue buang tuh si Firman k*mprettt. Ga bakal habis 7 turunan kekayaan gue" khayal Shela lalu pergi meninggalkan Nindi yang masih tekejut dengan kejadian barusan.

Di lain tempat, di sore hari

Dorr dorrr dorrr

"Andinn, ini kenapa kamu tidak memasak, lihat jam berapa sekarangg" teriak bu Winda dari luar kamar Andin, karena dari siang setelah menjemput anaknya, hingga sore Andin sama sekali tidak menunjukkan barang hidungnya.

"Bukannya bahan makanan habis ya bu. Ibu belum belanja kah?"

"Halah kamu ini alesan. Yaa belanja lah kamu"

"Mana uangnya buuu" ucap Andin sambil menyodorkan tangannya hendak meminta uang pada ibu mertuanya.

"Gada uang. Habiss, kamu aja yang beli"

"Aku juga gada yang buuu"

Perdebatan mereka baru berhenti setelah mendengar sesorang membuka pintu dari luar.

"Buu, mbakk. Kalian apa-apan sih. Udah kaya anak kecil. Berantem terusss" kesal Mulan saat baru datang.

"Kamu juga, perempuan lupa pulang. Kemana kamu dari kemarinn" bentak bu Winda pada anak perempuannya.

"Apaan sih bu, mas Firman kan udah bilang sama ibu kalau aku nginep di rumah temenku. Apa sih yang kalian ributkan?"

"Mbakmu ini Lan, masa sore tidak masak sama sekali, kesel ibu. Huh" berjalan dengan menghenta-hentakkan kakinya dan masuk ke dalam kamar.

"Kenapa mbak ga masak? "

"Tanya sama ibumu" ketus Andin dan langsung masuk ke dalam kamar.

-

-

Hingga menjelang tengah malam, Firman sama sekali belum pulang. Sejak tadi, Andin sudah menghubungi namun tidak ada jawaban sama sekali. Bahkan sekarang, HP nya tidak dapat dihubungi.

"Kemana saja kamu mass" batin Andin dengan resah.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 7 Orang di masa lalu

    Dini hari, tepatnya pukul 2, pintu ruang utama terbuka dari luar menampilkan Firman yang berjalan mengendap-endap.Beruntung ia memiliki kunci cadangan, jadi ia bisa leluasa masuk ke dalam rumah tanpa harus membangunkan penghuninya.Firman pulang menggunakan taksi karena mobilnya ia tinggal di rumah Shela.Saat membuka pintu kamar, ia melihat istrinya terbaring di ranjang sebelah kiri."Huftttt untung udah tidur" gumam Firman. Ia bergegas melepas kemejanya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa-sisa perc*ntaannya dengan Shela.Tanpa Firman ketahui, sedari tadi Andin sama sekali belum tertidur. Ia melihat semua yang dilakukan suaminya. Mulai dari turun dari taksi, hingga sekarang berada di kamar mandi. Namun ia memilih berpura-pura tidak mengetahui semuanya.Tess. Air mata s*alan ini tiba-tiba menetes tanpa bisa dicegah oleh Andin. Dengan gerakan kasar Andin mengusap matanya karena Firman sudah selesai dengan kegiatan mandinya.--Pagi harinya, Lagi-lagi Andi

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-10
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 8 Bukti

    Lagi dan lagi, Firman menjadikan alasan lembur pada istrinya hanya untuk menemani Shela berbelanja hingga memadu kasih kembali di kos2 an Shela.Seperti sore ini, firman yang biasa pulang pukul 5 sore mendadak pamit lembur pada Andin."Iya sayang, maaf ya mas hari ini lembur lagi, tapi besok InsyaAllah engga"ucap Firman dari sebrang telepon." iya mas, pulangnya jangan kemalaman yaa"Shela hanya mencebikkan bibir mendengar Firman sedang bertukar kabar dengan istrinya."Katanya udah ga cintaaa, masih sayang2an" cibirnya"Yaa gimana, kalo tiba-tiba bisa curiga dong, lagian dia ga bisa apa-apa selain minta uang sama aku, kalo udah waktunya aku akan cerai in dia. Aku buat seakan-akan semua kesalahan ada padanya""Serius mas? Aku bakal jadi satu-satunya?"tanya Shela dengan mata berbinar-binar."Dua rius tiga rius malah. Kamu gausah khawatir yaaa, aku pasti akan segera menikahi kamu. Tapi sebelum itu. Sekarang si joni minta dilepasin tuh" tunjukkan pada si adik kecil di bawah sana."Ah kamu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 9 Kemarahan Alex

    Dengan langkah tegap, ia berjalan menghampiri si perempuan yang baru saja selesai memesan minuman."Hai" sapanya"Eh H Haii. Siapa ya? " tanya Andin balik"Aku teman SMA mu" katanyaAndin mengernyitkan alis cukup dalam. Tidak, ia sama sekali tidak mengenali siapa pria yang berdiri di depan nya saat ini. Apa tadi katanya? Teman SMA? Sejak kapan ia memiliki teman SMA setampan ini. Astagfirullah Andin sadar. Dirimu masih perempuan bersuamiii.Andin menggelengkan kepala perlahan. Alex yang melihatnya hanya terkekeh."Aku Alex. Boleh duduk? ""Alex? Alex siapa? ""Masih tidak kenal? Aku Alex Kalandra Priawan" jawabnya sambil tersenyum semanis mungkin.Seketika Andin membulatkan mata. Ia tidak salah lihat kan? Alex? Alex si cupu dulu? Kenapa jadi sedrastis ini."Demi apa?" Tanyanya exited"Hehe kamu masih saja seperti dulu. Ehmm sebelumnya apa aku boleh duduk? " tahyanya kembali setelah sebelumnya tak ada respon."Oh tentu. Silahkan duduk"Setelah duduk, ia juga memesan minuman pada pelayan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 10 Andin Pulang

    Lagi dan lagi, Firman pulang tengah malam. Bahkan sekarang lebih malam dari biasanya. Entah apa yang dilakukannya di luar bersama g*ndiknya itu.Andin sendiri begitu malas hanya untuk mengecek HP firman.Setelah malam itu, Andin berusaha untuk bisa membajak HP firman. Ia hanya akan melihat berapa saja uang yang sudah suaminya keluarkan untuk wanita itu. Tentang chat nya? Andin sama sekali tidak ingin tahu."Eh eh sayang kamu belum tidur? " Firman sungguh terkejut saat mengetahui istrinya ternyata belum tertidur.Tidak, Andin tidak menjawab, ia hanya tersenyum menanggapi pertanyaan suaminya. Sungguh ia sebenarnya sudah sangat muak dengan apa yang dilakukan suaminya."Aku mau ngomong mas, dua hari lagi aku mau pulang ke rumah ibu bapak. Katanya Fara kangen sama opa dan oma nya"Firman menghentikan langkahnya menuju kamar mandi "Kenapa tiba-tiba sayang? Maksudku, mas tidak bisa ikut. Kamu nginep berapa hari? ""Entahlah, senyamannya Fara nanti. Kamu gapapa kalo ga ikut" ujar Andin dan s

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 11 Pertemuan?

    Beginilah kondisi rumah baru sehari saja Andin berkunjung ke rumah orangtuanya. Bungkus makanan dimana-mana, cucian piring menggunung sampai berbau busuk, cucian baju banyak yang kotor.Bangun tidur, Firman kesusahan mencari bajunya yang bersih. Karena sebagian baju masih berada di keranjang kotor."G*la baru sehari udah kerepotan begini" gumamnya pada diri sendiri.Mau tak mau Firman harus menyetrika bajunya sendiri sebelum berangkat bekerja. Sesampainya di ruang tamu, ia tak mendapati ibu dan adiknya. Entah adiknya itu dimana berada. Sudah beberapa hari ini tidak pulang. Ibunya bahkan tidak khawatir sama sekali.Firman pun berangkat kerja dengan perasaan dongkol yang berlebih, tidak sarapan, hampir telat karena harus menyetrika baju terlebih dahulu. Entahlah, saat ia melihat istrinya di rumah seakan-akan ia tidak minat lagi pada istrinya. Namun baru ditinggal sehari saja ia sudah keteteran.Apalagi hari ini ia harus menjemput kekasihnya dahulu, Shela."Kok baru dateng sih masss, lih

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 12 Pekerjaan Mulan

    "Andin" panggilnya pada perempuan yang ia lihat di toko kue tadi.Andin saat ini memakai tunik sage yang dipadupadankan dengan rok tile warna putih dan hijab pasmina wana senada dengan roknyam sungguh manis penampilan Andin. Walaupun ia masih memiliki bobot tubuh yang berlebih.Andin yang mendengar namanya dipanggil segera melihat ke belakang. Ia sungguh terkejut karena ternyata yang memanggilnya adalah Alex. Untuk apa pria itu disini. Batinnya."Alex? Kenapa tiba-tiba disini?" Tanyanya saat Alex sudah benar-benar berada di depannya.Sebentar, Alex terlihat terpukau dengan penampilan Andin. Sungguh ia sangat merindukan perempuan ini. Andai dia bukan seorang istri dari laki-laki lain ia akan memeluk atau bahkan membawa pulang perempuan ini."Andin, ah maaf. Aku ada pekerjaan di daerah sini. Tadi tak sengaja aku lihat kamu mau masuk jadi aku nyuruh taxi buat berhenti. Kamu mau beli kue? Anakmu kemana? " Alex bertanya dengan nafas ter engah-engah. Karena memang Alex tadi sempat berlari d

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 13 Kedatangan Kakak Ipar

    Air mata terus saja mendesak keluar dari tempatnya. Jujur, ia masih sangat merasa sakit atas perbuatan suaminya. 9 tahun bukan waktu yang singkat.Ia rela keluar dari keluarganya demi bisa bersama sang pujaan, namun semua angan-angan itu seketika hilang.Perasaan yang awalnya menggebu ingin hidup hingga tua bersama suaminya perlahan hilang. Menguap seiring hembusan nafas berat Andin malam itu.Ponsel dalam genggaman Andin perlahan mengendur, lalu terjatuh.Ia akan tangis menyayat hati dari bibir Andin tidak dapat ter elakkan. Bahunya berguncang seirama dengan air mata yang terus saja menetes.Beruntung saat ini ia berada di balkon kamarnya. Sendirian, karena mama, papa serta Fara sedang keluar mencari angin malam.Sudah cukup, ini kali terakhir Andin akan menangis si br*ngsek Firman.Besok, ia akan kembali menjadi Andin yang ceria seperti dulu. Biarlah malam ini ia sendirian menanggung sakit hati yang kian menggerogoti.**Pagi hari, selepas sholat subuh, Andin telah bersiap dengan pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 14

    ""Ibuuuu"Andin tersadar dari lamunannya karena mendengar teriakan putrinya dari luar.Sebelumnya ia sedang menonton rekaman CCTV di HP nya. Yang tersambung dengan rumahnya. Ia melihat bagaimana kakak iparnya itu tiba-tiba datang ke rumahnya, ia juga mendengar semua permasalahan yang menimpa kakak iparnya.Ia sungguh tak habis fikir. Bagaimana dengan mudahnya kakak iparnya itu membawa serta anak dan suaminya, bahkan anaknya sekarang sedang menempati kamar milik fara. Benar-benar sudah kelewat batas."Ibu kenapa melamun? " tanya Fara pada ibunya."Iya sayang, kenapa kamu melamun? " tanya bu Margareth."Tidakpapa ma"**Terhitung sudah 5hari Andin berada di rumah mama nya. Sebenarnya ia merasa sangat malu untuk mengunjungi orangtuanya. Terlebih jika mengingat keputusan nya yang menentang orangtua. Namun,jika bukan kesini ia pun juga kebingungan kemana ia akan mendinginkan emosinya saat ini.Hari ini, saatnya ia dan putrinya kembali ke kediamannya.Jujur ia sedikit ragu, namun dengen ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16

Bab terbaru

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 29 Andin dibully

    Lumayan lama Firman dan keluarganya menunggu kedatangan Mulan. Baru sekitar 1 jam akhirnya Mulan tiba dengan mobil Honda Jazznya keluaran terbaru berwarna merah."Kenapa? Ibu kenapa?" tanya Mulan begitu turun dari mobil dan melihat ibunya tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan."Nanti mas cerita, sekarang bawa kami ke tempat tinggal kamu" potong Firman."Nggak bisa mas. Emm,, nanti om Burhan marah" jawab Mulan dengan kepala tertunduk."Om Burhan siapa? " tanya Firman yang mulai curiga dengan pekerjaan sang adik."Dia orang yang udah kasih Mulan tempat tinggal yang nyaman, duit yang banyak"Seketika Firman dan Retno saling pandang. Pasalnya mereka faham pekerjaan apa yang sedang digeluti oleh adiknya tersebut."Jangan bilang kamuu... ""Udah mbak. sekarang kalian semua masuk mobil. kasihan ibu sama Chika kepanasan. Kita cari cafe buat tempat neduh" usul Mulan yang mendapatkan anggukan kepala dari semua orang disana.Sesampainya di cafe, Mulan segera memesan minuman dan makanan r

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   28 Raib

    Perdebatan itu masih berlanjut."Fir, kalau rumah itu dijual, kata bapak peot tadi, yang punya Pak Budi, mertua kamu dong. Jadi, sebenarnya mertuamu itu orang berada? " tanya Mbak Retno pada Firman."Terus istrimu kemana Fir? Apa pulang ke rumah orangtuanya? " sambung Mas Sugeng.Degh.Itu yang sempat hilang dari fikiran Firman. Kemana anak serta istrinya. Batinnya.Sebelum ia mengambil handphone dan akan menghubungi Andin, handphone nya telah lebih dulu berdering. Terdapat panggilan dari 'My Lovely' yang tak lain adalah Shela."Mas, kamu kemana sih, kenapa juga aku kamu turunkan di kos-kos an aku lagi, aku tuh maunya ikut ke rumah kamu mas!" cerca Shela dari balik telepon."Sabar shel, disini sedang ada masalah. Nanti aku hubungi lagi""Loh mas gabisa gitu dong. aku.. "TutSambungan telepon Firman putuskan sepihak.Setelahnya ia mencoba menelpon sng istri. Berharap ia akan mendapatkan titik terang dari apa yang terjadi hari ini.Namun sampai dering ke tiga, tidak ada tanda-tanda tel

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   27 Hilang

    Sudah terhitung seminggu Firman berada di kampung Shela. Hari ini, saatnya ia beserta keluarganya kembali ke rumah Andin. Mereka fikir mungkin saat ini Andin telah menyiapkan berbagai menu masakan yang lezat."Ga sabar aku mas lihat ekspresi istri gendutmu itu. hihiii pasti syok banget"ucap Shela sambil bergelayut manja di lengan Firman yang tengah fokus menyetir." Jangan kamu ganggu Firman Shel. Nanti salah-salah nabrak pohon lagi kita" itu adalah peringatan dari Mas Sugeng yang terlihat jengah melihat kelakuan Shela."Biarin lah mas. Namanya pengantin baru. Pasti maunya nempel"ucap Mbak Retno menimpali.Sedari tadi Bu Winda hanya diam menyimak perdebatan menantu dan anaknya. Ia sedikit pusing jika harus ikut berdebat.Beberapa jam kemudian, mobil yang dikemudian Firman telah sampai di depan gerbang rumah Andin. Namun, yang menjadi fokus Firman adalah adanya mobil lain di dalam garasi yang terbuka. Firman begitu asing melihat mobil tersebut. Pasalnya, Andin setahunya tak memiliki mo

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 26 Keputusan Andin

    Tepat pukul 6 lebih 15 menit, taxi yang Andin tumpangi bersama Mbak Wati Dan Fara telah sampai di depan sekolah Fara. Suasana sekolah yang masih sepi tak menyurutkan semangat Fara untuk tetap masuk ke dalam kelas."Fara masuk dulu buuu Assalamu'alaikum" pamit Fara sembari mencium takzim tangan Ibunya."Walaikumsalam sayang"ucap Andin sambil melihat punggung putrinya yang semakin menjauh masuk ke dalam kelasnya."Oh iya mbak. habis ini saya antar mbak ke apartemen dulu setelahnya saya berangkat kerja""Baik bu"Sesampainya di apartemen yang dimaksud Andin, ia serta Mbak Wati segera masuk. Tak lupa ia juga membawa koper yang sebelumnya mereka bawa dari rumah lama."Yaudah mbak. Saya berangkat kerja dulu ya. Kalau mbak capek punya saya biar saya tata sendiri"ucapnya pada Mbak Wati." Halah buk, kaya sama siapa aja. Udah nanti saya bereskan semua. tenang aja Buu""Yaudah deh, saya percayakan semua pada Mbak Wati yang paling cantik ini" ucap Andin sambil mencubit pelan pipi Pengasuh putrin

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 25 Pertengkaran Ibu dan Ibu Mertua

    "Assalamu'alaikum" ucap Andin begitu memasuki rumah. Ia sampai di rumah selepas adzan maghrib. Sebelumnya ia sudah sholat terlebih dahulu di masjid."Walaikumsalam ibuuuk, kok baru pulangg" jawab Fara sambil menyalami takzin tangan ibunya."Maaf ya nak tadi ibu ada urusan sebentar di luar, mbak? Fara udah makan kan? " tanya Andin pada pengasuh Fara yang muncul dari dapur."Belum bu, tadi Fara katanya mau nunggu ibu, tapi Wati udah masak kok bu buat kita makan""Oh ya? Wahh makasih ya Wati tau aja kamu kalau aku capek hehe. Ibu mandi dulu ya sayang" pamitnya pada putrinya.Selesai makan, Andin langsung menghampiri putrinya yang sedang belajar bersama pengasuhnya di kamar. Ia harus membicarakan masalah ini sekarang."Sayang, ibu mau bicara. Mulai besok kita akan pindah ya, untuk sementara kita akan tinggal di apartemen""Eh kok pindah bu? Kenapa? ""Iya bu, terus saya gimana? " tanya Wati yang penasaran dengan nasibnya."Kamu ya ikut Wat. Gimana, kamu mau emangnya disini ngelayanin peng

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 24

    Perasaan Andin setelah bertemu dengan pak Ridwan sedikit tenang. Selanjutnya ia akan menemui orangtuanya untuk membahas tentang rumah yang sekarang ia tempati. Sebenarnya ia cukup sayang jika rumah ini dijual. Namun, jika tidak dijual Firman bahkan ibu mertuanya akan terus merong-rong meminta bagian.Untuk sekarang ia akan menikmati waktu berharganya dengan sedikit bersantai karena tidak ada anggota keluarga yang lain. Ia hanya akan memasak untuk dirinya, Fara dan pengasuh Fara."Apa aku telpon papa ya membahas rumah ini?" monolognya."Eh tapi nggak deh. Nanti malah papa curiga. Tapii apa udah saatnya papa sama mama tau ya masalah aku. Terus gimana sama kak Dewa. Dia paling tidak bisa lihat aku kesakitan. Tuhaan tolong aku" monolog Andin yang saat ini merasa kepalanya buntu.**Di belahan bumi lain, dua insan manusia baru saja meneguk indahnya madu pernikahan.Walaupun hari masih sore. Tak menyurutkan kedua insan manusia itu untuk terus menggempur nikmatnya dunia."Mas, nanti aku mau

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 23 Bertemu Pengacara

    Waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa hari ini adalah hari dimana Firman beserta ibu dan kakaknya akan ke kampung halamannya. Sesuai dengan pamitnya pada Andin.Andin yang selesai menunaikan ibadah sholat subuh mendengar grasak grusuk di ruang tamu. Semalam, Firman memang sengaja tak tidur di kamar. Ia memilih untuk tidur di sofa ruang tamu. Katanya agar pagi ini tak kesiangan. Alasan yang tak masuk logika bagi Andin."Kamu berangkat ndin, jaga rumah baik-baik" pesan ibu mertua pada Andin."Tenang bu, rumah ini milikku, sudah pasti aku akan menjaga nya dengan sebaik mungkin""Heh enak aja rumahmu, rumah ini tuu... ""Udah mbakk, sekarang kita berangkat, takut terjebak macet" cegah firman pada Retno yang siap mengomel panjang lebar pada Andin."Aku berangkat Ndin" pamit firman.Andin segera menyalami tangan suaminya takzim. Layaknya pasangan suami istri yang romantis."Iya mas. ""Assalamu'alaikum""Walaikum salam"Sepertinya rombongan suaminya. Andin segera mengubungi seseorang di se

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 22

    "Banyak yang nggak betah kerja jadi sekretaris aku karena aku suka semena-mena? ""Semena-mena? " tanya di sela-sela kesibukannya bekerja. Menurutnya kata-kata Alex cukup ambigu."Bukan semena-mena yang tadi aku lakukan. Maaft adi khilaf. Kedepannya aku akan lebih berhati-hati. Maksudku semena-mena itu ya, aku menyuruh mereka untuk giat bekerja, gak boleh ngeluh, gak boleh ada kesalahan satupun""Hehe kalau itu sih aku setuju pak. Katanya semua atasan gak mau deh ada kesalahan secuil pun""Haha kamu paham juga"Hening. Setelah pembicaraan itu keheningan menyelimuti mereka. Alex bingung harus memulai percakapan apa lagi. Ia akan sungkan jika menanyakan tentang suaminya tempo hari yang ia temui di mall.Karena di antara mereka hanya ada diam. Tanoa mereka sadari waktu telah menunjukkan jam makan siang. Alex yang notabene selalu memesan makanan dari luar mulai menawari Andin."Mau nitip? Aku pesen makanan di luar" tanyanya."Enggak pak makasih. Saya bisa makan di kantin. Permisi"Sepenin

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 21 Andin Mulai Bekerja

    "Wahh ini siapa? Cantik sekali? " puji bu Winda pada Shela yang baru masuk. Shela seketika melihat Andin yang berdiri di belakangnya dengan tatapan mengejek, seakan berkata "lihatlah, aku kan yang dipuji cantik oleh ibu mertua"Andin yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dan berucap pada suaminya."Kamu berharap aku akan marah, nangis atau nampar kamu kan mas? Enggak mas, semua itu udah berlalu. Aku tahu dari dulu. Dari sikap kamu yang mulai berubah sama aku, dari kamu yang gak pernah nyentuh aku. Sekarang aku udah ga mau mikir. Oh iya, besok aku akan kembali bekerja. Besok akan ada pengasuh yang akan mengasuh Fara. Ibu kamu pasti nggak mau kan ngasih Fara, apalagi mbakku, kalian, silahkan lanjutkan makan malamnya. Tapi tolong jaga sikap mas, disini masih ada anakmu. Jangan sampai nanti dia beranggapan kamu akan menambah ibu untuk Fara"Setelahnya ia berlalu ke dalam kamar. Ia yakin suaminya itu masih cukup waras untuk tidak mengumbar kemesraan di depan anaknya."Mas aku duduk d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status